satu bersaudara dan kita harapkan itu akan Assalamualaikum Wr Wb saya Cari Jaga Mudah nah disini senang sekali ya pada kesempatan kali ini di pagi hari yang cerah ini Kami bisa bersama Karyajaga muda semuanya Teman-teman semuanya Dalam akhirnya podcast yang diselenggarakan oleh Raffaella Rautorium FGTK Winsunan Karyajaga Yogyakarta Alhamdulillah sekali pada kesempatan Yang berbahagia saya Asni ditemani dengan dua narasumber yang luar biasa yang pertama ada Bapak Dr. Agung Setiawan MPDI selamat datang Bapak selamat datang Kak Asni gimana kabarnya hari ini Alhamdulillah luar biasa Kak Asni sendiri bagaimana? Alhamdulillah baik sekali nah yang kedua adalah narasumber kita Pak Herusulistia MPD selamat datang Bapak gimana kabarnya hari ini Alhamdulillah sehat luar biasa seperti Pak Agung ini ya wah luar biasa, kelihatan sudah sarapan semuanya ya ini ya jangan lupa sarapan jangan lupa sarapan jangan lupa sarapan ya, di tengah kondisi cuaca yang kurang baik ini banyak sekali ya, mungkin teman-teman juga merasakan ada yang flu, ada yang patuh Maka jangan lupa menjaga kondisi dengan apa ya kira-kira ya tipsnya pak ya Minum air putih yang banyak ya, minum air putih yang banyak kemudian jaga pola makadar yang sehat Pak Heru rajin berolahraga Oh gitu rajin berolahraga Ikut Eko ini ada berapa tadi yang sudah di di apa ya dijelaskan ya di podcast yang sebelumnya tadi berkaitan dengan PLP Nah hari ini kita akan bahas dua tema yang tidak kalah seru ya dan tentunya masih berkaitan dengan PLP dan hal-hal yang perlu diperhatikan mungkin seolah-olah ini tidak tidak begitu berkaitan tapi ternyata kok berkaitan gitu ya penting untuk kita pahami bersama dan yang dua tema ini akan kita bahas yang pertama adalah tentang moderasi beragama nanti kita akan bincang-bincang seru ya dengan tahu kemudian yang kedua tentang sekilas tentang PLP Mungkin teman-teman sudah mendengarkan di podcast. yang sebelumnya tadi sudah dijelaskan oleh Pak Adi selaku kepala laboratorium ya nanti ada hal-hal yang akan dikuatkan oleh narasumber kita yang sekarang ini yaitu dengan Pak Heru nanti kita akan bincang-bincang apa saja sih kira-kira tahapannya kemudian apa yang harus dipersiapkan teman-teman dalam mengikuti program ini begitu ya mungkin saya perkenalkan dulu narasumber kita yang luar biasa ini yang pertama Pertama adalah Bapak Dr. Agung Setiawan MPDI.
Beliau adalah, kalau di Laboratorium FITK, beliau menjabat sebagai Ketua Bidang di KELAT, Kepala Laboratorium Madrasa dan Sekolah. Kebetulan kemarin telah mengikuti TOT, Training of Trainer, berkaitan dengan penguatan moderasi beragam. Nah ini sangat relevan sekali ya, teman-teman ya, dengan pembahasan kita. kita dan dengan tentunya beberapa training dan acara-acara yang berkaitan dengan itu telah beliau ikuti di tahun sebelumnya ya Nah tentunya kita ingin nih beliau bisa berbagi ilmunya dengan kita hari ini dan kemudian Pak Heru Sulistya MPD ini beliau adalah sekretaris laboratorium FITK Windows dan Kalijaga nah yang selama ini mendampingi Pak Adi tentunya beliau ini ya yang berkaitan dengan persuratan atau mungkin hal-hal teknis PLP nanti teman-teman juga bisa menghubungi Pak Heru ini akan banyak hal yang bisa didapatkan dan tentunya ada pendomannya ya di setiap PLP atau kegiatan laboratorium itu sudah ada buku paduannya nah begitu ya mungkin kita langsung saja ya Pak Heru dan Pak Agung untuk tema pertama yang akan kita bahas terkait dengan moderasi beragama nah kita sering mendengar ya Pak Agung ya bahkan di setiap pembahasan atau mungkin teman-teman ketika di bangku kuliah atau bersama dosen maupun mahasiswa teman-teman yang lainnya sering sekali membahas tentang moderasi beragama atau bahkan di berita ya Pak ya di dikit-dikit moderasi beragama apalagi kemenang itu kan sedang gencar sekali ya tentang penguatan moderasi beragama ini kira-kira nanti bisa dijelaskan apa sih sebetulnya perlunya atau sepenting apa sih sehingga moderasi beragama ini harus dipahami bersama ya Karena kalau kita tahu ya Di penduduk Indonesia itu kan sangat banyak sekali Mayoritasnya adalah beragama Islam Nah ini kita harus pahami Jangan-jangan nanti kita hanya fokusnya pada masalah konflik-konflik yang terjadi di daerah lain tapi kita sendiri nggak ngerti caranya, gimana cara mengamalkan moderasi beragama itu sendiri. Bisa dijelaskan Pak Agung, silahkan.
Baik. Terima kasih Terkait dengan moderasi beragama Perlu kita pahami bersama bahwasannya Kita Bangsa Indonesia Adalah merupakan bangsa yang majemuk Kemajemukan Indonesia ditandai dengan beragam ras, suku, bahasa yang itu semua adalah merupakan kekayaan yang kita miliki dan Alhamdulillah bangsa Indonesia dengan kemajumkannya itu telah membuktikan mampu walaupun berbeda-beda masih tetap utuh, satu, bersaudara dan kita harapkan itu akan berlangsung untuk seterusnya. Baik, terkait dengan moderasi beragama kita perlu waspada dan antisipasi dengan yang namanya disintegrasi disintegrasi jadi perpecahan yang tentunya ini tidak, sangat-sangat tidak kita inginkan terjadi di bangsa Indonesia ini perlu kita waspadai antisipasi Dengan melakukan suatu terobosan-terobosan, salah satunya adalah penguatan moderasi beragama.
Kenapa moderasi beragama? Kita perlu melihat bahwasannya konflik-konflik yang muncul di masyarakat kita, itu justru kalau kita melihat memang latar belakangnya bermacam-macam. Tetapi konflik yang muncul dari pemahaman keagamaan ini yang justru bisa berbahaya.
Kalau tidak kita, kita pahami dengan baik dan bagaimana mencari solusi yang terbaik pula terkait dengan konflik beragama itu. Baik, Kak Asni. Bangsa Indonesia, kalau kita melihat dinamika beragama yang ada di negara kita sekarang ini, kita melihat berbagai fenomena tampak sekarang itu, ada fenomena-fenomena yang sifatnya eksklusif, kemudian intoleran dan juga paham radikal paham kaku keras seperti itu kemudian juga adanya narasi-narasi yang sering sekali digaungkan, yaitu narasi kesetiaan antara agama dengan kesetiaan terhadap bangsa jadi kamu pilih mana, agama kamu atau bangsa kamu, ini merupakan narasi narasi yang salah membanding-bandingkan atau membentur-benturkan antara agama dengan berbangsa jadi yang perlu diperhatikan disini adalah kita cermati tiga hal penting yang menjadi tantang kehidupan keagamaan di Indonesia yang pertama adalah merebaknya klaim kebenaran yang sifatnya subjektif ya sifatnya sekjetif dan juga pemaksaan pemahaman tafsir-tafsir keagamaan ini yang cenderung dikaitkan dengan kepentingan-kepentingan yang lain kemudian yang kedua adalah cara pandang lengkap tindakan atau perilaku beragama yang mana ini cenderung ekstrim Ya kaku keras sehingga mengesampingkan mertabat kemanusiaan Yang kedua ini apakah kaku itu berkaitan dengan sikap atau perkataan juga bisa Pak? Bisa verbal ataupun bersifat dengan tindakan Seperti itu, itu yang poin yang kedua Kemudian yang ketiga ini juga tidak kalah penting yang kita waspadai atau yang kita perhatikan Yang ini Kesetiaan terhadap agama Paham keagamaan yang tidak selaras Yang tidak selaras dengan paham kebangsaan Tadi yang saya singgung di awal tadi Membentur-benturkan antara kesetiaan kepada agama Dengan kesetiaan kita kepada bangsa dan negara kita Jadi harus milih itu yang membingungkan ya Pak ya Seolah-olah dua hal itu tidak bisa Di berjalan bersama-sama gitu ya?
Iya. Padahal itu adalah sesuatu yang tidak perlu dibenturkan. Ini yang narasi ini yang seringkali digaungkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencoba untuk mengintegrasi di masyarakat Indonesia. mengulas lebih jauh lagi dan lebih detail lagi kira-kira prakteknya seperti apa sih, karena ini semakin menarik tentunya ya karena kalau tadi saya perhatikan dari apa yang disampaikan oleh Pak Agung tadi ternyata pentingnya merenasi beragama ini karena fenomena yang terjadi gitu ya Pak ya, fenomena orang-orang yang beragama yang sampai saat ini ternyata ada banyak hal yang perlu dibenai seperti itu ya masih lanjut nih Pak kita tadi belum melihat secara jelas sebetulnya moderasi beragama itu apa sih gitu, nah coba bisa dijelaskan Pak Agung moderasi beragama ini merupakan apa ya istilah yang seringkali ya Sampai apal Kita dengar Akhir-akhir ini kita dengar Apa sih sebenarnya moderasi beragama itu Moderasi beragama Bukan moderasi agama Beda, jadi moderasi beragama Beda dengan moderasi agama Misalkan Pakaian dengan berpakaian Beda, tamu dengan Bertabu, tamu orang yang berkunjung Bertabu Cara bagaimana kita Berkunjung Berita agama adalah merupakan keyakinan yang itu masing-masing pemutus agama pasti mempunyai keyakinan agama yang diperlukan adalah merupakan sesuatu yang benar tetapi kalau beragama adalah merupakan cara pandang cara pandang pola pikir kita sikap kita tindakan atau perilaku kita dalam beragama sehingga modul Moderasi beragama itu kalau kita melihat dari perspektif untuk yang sisi etimologinya dulu.
Betul. Etimologi sebenarnya moderasi itu diambil dari bahasa latin. Moderatio yang artinya sedang. Jadi tidak lebih dan juga tidak kurang. Tidak kurang.
Tidak lebih dan juga tidak kurang. Nah, betul. Moderasi itu juga merupakan... kata sifat turunan dari moderation yang artinya tidak berlebih-lebihan kalau dalam bahasa Arab sering diistilahkan dengan istilah WhatsApp WhatsApp ya paham tengah-tengah karena kalau kelebihan juga enak ya Pak ya jadi kalau kita minum khair umur yang satu sebetulnya karena adalah lebih lebih analoginya nih Pak kalau kita lagi aku suka teh atau kopi kopi nih tidak suka dua-duanya kalau kita kita perhatikan ya minum kopi atau minum teh kalau kebanyakan gula itu juga enak ya Pak ya rasanya enak gitu ya porsinya pas itu masing-masing punya porsi pas tentunya ya oke bisa dilanjutkan Pak moderasi ya kata moderasi jadi bersifat WhatsApp ya Istilahnya i'tidal, jadi adil dan juga tawazun, berimbang Nah kalau kata moderasi dikaitkan, disampungkan dengan beragama Ini menunjukkan Kalau kita melihat ya tadi ada satu lagi kalau kita melihat dari istilah KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia kalau tidak salah itu disana disebutkan moderasi itu mengurangi kekerasan dan menghilangkan ke ekstriman itu Jadi paham moderasi beragama adalah paham yang merujuk pada pengurangan kekerasan, menghindari keekstriman dalam cara pandang kita, sikap kita, perilaku dan tindakan kita dalam beragama. Sehingga ketika kita beragama itu kita akan bersikap toleran, bersikap cenderung ramah.
Terima kasih. dialogis kemudian ya adil dan seterusnya toleran tentunya berarti toleran itu bagian dari sikap moderasi beragama lebih lanjut lagi mungkin ya tadi baru saya melihat di singgul sedikit tentang ada toleransi ada dialogis dan sebagainya Apakah itu menjadi indikator yang bisa kita lihat ketika seseorang itu sudah moderat dalam beragama atau bagaimana Pak? Atau ada indikator lain mungkin? Baik, terkait dengan indikator yang menunjukkan eee...
seseorang itu telah memiliki sikap moderat dalam beragama moderasi beragama itu bukan merupakan sesuatu yang abstrak yang tidak bisa kita ukur tetapi moderasi beragama itu adalah merupakan sesuatu yang bisa kita melalui beberapa kriteria-kriteria ada empat kriteria penting untuk menjadi indikator moderasi beragama, yang pertama adalah kesetiaan berbangsa sebentar istilahnya sebenarnya hampir sama cuma biar tidak komitmen kebangsaan komitmen kebangsaan komitmen kebangsaan Komitmen kebangsaan ini, jadi kita hidup di Indonesia sebagai tanah air kita, negara kita tercinta, tentunya kita sebagai warga bangsa yang baik, mentaati segala apa yang ada di dalamnya. Di peraturan-peraturan asas dan seterusnya yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan juga asas kita yang kita pembangunan. sepakati bersama, ya ini Pancasila, itu komitmen kebangsaan yang menunjukkan salah satu indikator dari moderasi beragama, kemudian selanjutnya selain komitmen kebangsaan adalah toleransi nah ini toleransi itu tadi yang dikatakan keasni ternyata memang toleransi adalah merupakan indikator dari moderasi beragama, apa itu toleransi?
toleransi adalah sikap menghargai perwakilan perbedaan keyakinan serta memberikan ruang kepada perbedaan itu kepada pemeluk agama ya kamu juga malah ini serta untuk menjalankan keyakinannya itu sehingga mereka dapat menjalankan kayaknya itu dengan aman nyaman tanpa terimitas intimidasi tanpa mendapatkan gangguan dan sebagainya toleransi kalau di dalam agama kita akan paham dan dalam ah Islam itu kan salah satu dasar dalam toleransi adalah di surat al-mumtahadah itu ya la yalhakumullah wa anil ladina lam yuqatilukum fiddini wa lam yukhrijukum min diarikum an tabarruhum wa tuqasidu ilaihim inna allaha yuhibbul muqasidim la yalhakumullah jadi Allah itu tidak melarang tidak mencegah, tidak melarang kalian anil ladina kepada orang-orang lam yuqatilukum fiddi tidak melarang memerangi dalam masalah keagamaan ulama yukhri jukum india ikum dan tidak mengusir dari kampung halaman tidak menarang apa? untuk berbuat baik kepada mereka dan berbuat adil kepada mereka Allah itu zat yang mencintai keadilan ini merupakan salah satu dari dasar di dalam agama Islam untuk bersifat toleran kepada pemeluk agama lain itu yang ketiga kemudian yang ya itu yang kedua ya yang tadi toleran, kemudian yang ketiga yang merupakan indikator dalam moderasi beragama adalah anti kekerasan ini tadi sebenarnya penjelasan terkait dengan apa itu moderasi beragama anti kekerasan jadi ya tidak keras tidak ter apa semena-mena itu merupakan kata dasar dalam moderasi tidak bersikap keras merupakan kata kunci dalam dalam moderasi, ya tentunya kita paham kalau bersikap berlebih-lebihan keras, itu tentunya bertentangan dengan esensi agama kita yang akan mempurapurantakan atau menjadikan kehidupan berbangsa dan negara tentunya tidak nyaman dengan kekerasan itu baik itu yang ketiga jadi antikerasan dan yang keempat yang merupakan indikator dalam moderasi beragama adalah penerimaan terhadap tradisi atau aktif terhadap tradisi akomodatif terhadap tradisi tentunya kita menyadari bahwasanya kita sebagai bangsa Indonesia yang majemuh yang memiliki banyak sekali tradisi dan kebudayaan yang ada di dalam masyarakat kita bahkan setiap daerah Pak ya seperti itu kan dan tradisi-tradisi itu perlu kita akomodasi selama budaya atau tradisi itu tidak bertentangan dengan esensi agama, maka perlu untuk kita testarikan, tetap kita testarikan karena itu adalah merupakan kekayaan yang kita miliki kekayaan bangsa Indonesia yang kita miliki baik itu yang keempat yang mungkin itu ya empat indikator dalam moderasi beragama oke menarik sekali ya, jadi teman-teman bisa sambil introspeksi mungkin ya, atau mungkin mengevaluasi dalam itu, sepertinya seperti itu saya itu sebenarnya sudah moderate atau belum sih dilihat dari indikator tadi apakah saya itu masih suka maksatkan pendapat saya ke orang lain, nah ini sering mungkin Pak ya, jadi apakah saya itu suka memaksa teman saya untuk menyukai sesuatu hal yang saya sukai, nah ternyata kalau dipikir-pikir nggak modal juga Pak ya kalau dilihat dari indikator itu nah lanjut nih biar semakin lebih jelasnya lagi ada pertanyaan saya nih yang mungkin sebelum terakhir ya nanti barangkali masih ngalir lagi kira-kira Pak Agung contoh kasus yang terjadi di lingkungan kampus yang oh ini perlu nih gitu dipahami bersama dan ada kaitannya dengan pengamalan moderasi beragama itu apa kira-kira Hai eh beberapa kasus yang mungkin bisa kita pahami bahwasannya kasus itu perlu ada moderasi beragama di dalamnya diantaranya dulu pernah mungkin juga masih sekarang di lingkungan kampus ya mohon maaf ini kasus-kasus yang memang biasa terjadi misalkan pemahaman atau perspektif baik dari mahasiswa maupun para pengajar dosen cerita sakademika terkait dengan pemahaman misalkan berhijab itu kemudian jajuk sewu ini mohon maaf pakai pakaian celana yang apa itu ya Isban itu ya Isban Oh ya itu kemudian pemahaman terkait dengan khilafah itu kemudian penegakan hukum ya penegakan hukum Islam Islam di negara kita di negara Indonesia itu kan ada digaungkan seperti itu ya jadi inginnya negara kita itu berlandaskan syariat Islam itu bagaimana perspektif-perspektif seperti itu nah maka perlu di apa ya diberikan wawasan terkait dengan moderasi beragama itu yang di lingkungan kampus dan Nanti mulai diberikan wawasan tadi Sampai di mana? Mulainya diberikan wawasan tadi loh Baik, saya... Baik, asli kami ulangi Ya, kami ulangi lagi 3, 2, 1 PKS ini terkait dengan kasus-kasus yang perlu ada moderasi beragama di dalamnya misalkan di lingkungan kampus itu pemahaman baik dari sifitas akademika, mahasiswa, maupun dari kalangan dosen dan tenaga kependidikan semuanya terkait dengan misalkan ini pemakaian cadar tadi ya, cadar kemudian pemakaian istilah dari Isbal itu, bagaimana pemahaman yang pas terkait dengan Isbal kemudian perspektif khilafah kerafahnya pemerintahan yang ya dipimpin oleh Islam itu kemudian berlakukan hukum Islam dalam sebuah negara ini merupakan kasus-kasus yang yang perlu kita dekati dengan moderasi beragama kemudian di masyarakat kita itu juga tidak kalah pentingnya banyak sekali terjadi kasus-kasus yang besar itu misalkan kayak misalkan ada contoh Hai eh ketika pepacara ada siswa yang tidak mau hormat terhadap pendirian karena dia akan sebagai sekolah yang seperti itu ya itu sudah kasus yang sudah pernah terjadi gitu ya pertikaian antar kelompok agama antar kelompok agama itu juga perlu kita dekati dengan mendekatan moderasi beragama kemudian ada tradisi-tradisi yang di masyarakat kita yang mana itu merupakan transaksi tradisi yang memang Furu'iyah, sifatnya itu adalah ikhtilaf, jadi A satu berpendapat, A satu B, yang diperdebatkan, tabel itu perlu dicetati dengan moderasi beragama misalkan peringatan maulid nabi kemudian selamatan kematian dan seterusnya itu juga merupakan tradisi-tradisi yang mana satu dengan yang lainnya memiliki hujah yang berbeda Kemudian juga pemahaman kasus penolakan pendirian tempat ibadah oleh kelompok agama tertentu bagi agama yang lain. Misalkan mau mendirikan masjid atau gereja atau tempat ibadah yang lainnya di tempat yang berbeda.
Itu sering mengalami penolakan-penolakan. Ini perlu sekali didekati dengan moderasi beragama. Bagaimana upaya kita untuk bisa memberikan pemahaman terkait dengan moderasi beragama?
Di antaranya yang pertama kita perlu menyampaikan moderasi beragama yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi yang kita pahami di awal adalah cara pandang sikap dan perilaku kita dalam beragama. Yang mana sikap itu tengah-tengah.
tidak ekstrim, tidak terlalu kaku, tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu ledur liberal jadi kita berdiri di tengah-tengah atau wasud umbatan wasabab jadi itu permahaman moderasi beragama yang benar kepada masyarakat kepada mahasiswa kepada kolega kita terkait dengan moderasi beragama Kemudian juga penyampaian terkait dengan pemahaman keagamaan. Selain pemahaman moderasi beragama itu sendiri, juga penyampaian pengetahuan keagamaan. Yang tentunya ini kita berikan secara proporsional.
juga mengenal kepada mereka-mereka yang mungkin masih minim pengetahuan keagamaannya sehingga kalau seseorang itu memiliki pemahaman keagamaan yang luas maka dia akan cenderung terung bisa luas bisa luas, karena dia bisa melihat, oh disana berpandangan seperti ini oh disana berpandangan seperti ini ya misalkan kasus mengucapkan selamat natal, misalkan itu itu kan sering sekali jadi perbedaan setiap tahun digaungkan itu kalau kita memiliki pemahaman yang cukup terkait dengan hal itu maka kita akan memandang itu dengan bijaksana jadi kita tidak perlu mungkin di tengah-tengah ini apakah seperti ini Pak, mungkin nanti bisa mengevaluasi ketika ada orang yang mengucapkan selamat natal terbiasa seperti itu, atau yang menolak itu kita, yang penting ya sudah lah, masing-masing ada pada tempat masing-masing tidak perlu, kamu kenapa sih harus seperti itu, kamu tidak boleh itulah yang mudah, tidak seperti itu jadi alasan mereka yang mencari mengucapkan seperti apa alasan mereka yang tidak mau mengucapkan seperti apa masing-masing memiliki dan tidak dasar dan kita bersikap toleran terhadap mereka semua ya karena memang mereka masing-masing itu memiliki dalil yang betul mungkin kalau di lingkup pembelajaran diskusi boleh lah ya tanya dasarnya apa sih makanya ketika proses perkuliahan itu sering kami ya saya di Prodis saya menyampaikan materi misalkan materi analisis surat al-fatihah, misalkan analisis surat al-fatihah dalam secara logowi, ya secara logowi, saya selipkan di sana, misalkan terkait dengan basmalah, terjadi perbedaan pendapat terkait basmalah, atau merupakan bagian dari al-fatihah, atau tidak, sehingga nanti sampai, pada baca ketika sholat, ya dibaca atau tidak dibaca secara jahar atau secara sir itu saya sampaikan kepada mahasiswa mereka ketika di masyarakatnya melihat di suatu masyarakat masjid di satu salah satu masih enggak pakai besok jadi tujuannya enggak kagetan ya ternyata ini juga salah satu yang jangan kemunas kagetan dan jangan gampang protes itu ya semuanya ya Ya, jadi kalau bisa saya simulkan dari penjelasan tadi ya Pak Agung, tadi sudah sangat detail sekali menjelaskan tentang apa itu moderasi beragama, kemudian pengamalannya, ternyata moderasi beragama itu tidak selalu melulu berkaitan dengan antara agama ya Pak ya? justru konflik yang terjadi itu malah justru antar umat yang seagama sendiri kan kan agak-agak ironi juga ya Pak ya? yang terkait dengan Furu'iyah-Furu'iyah Nah itu yang sering sekali ya. Jadi kayak nggak ada kelarnya kalau debat itu.
Boleh ya kalau misal dalam lingkup akademisi, saling berargumen, itu malah penting. Jadi biar sama-sama tahu gitu, oh ternyata dasarnya seperti ini, kenapa kok tidak dasar seperti ini. Tapi untuk mengamalah di masyarakat mungkin yang perlu diperbaiki, jadi kita sama-sama ngerti bahwa ternyata masing-masing itu memiliki pegangan sendiri. Tadi kata Pak Agung itu punya dasar dan alasan sendiri.
Mungkin gitu ya Pak Agung ya. Jadi itu yang merupakan upaya yang kedua Jadi memberikan pemahaman yang cukup kepada si pita sakal derika masyarakat Terkait dengan pemahaman keagama Terkait dengan kasus-kasus tertentu dari materi tertentu Kemudian yang ketiga adalah Terkait tadi adalah kita bersifat akomodatif terhadap budaya atau tradisi yang ada yang selama itu tidak bertentangan dengan pokok atau esensi agama kita maka masih bisa untuk kita pertahankan dan kita selamatkan jadi kalau biasanya saya selangkan itu kan jadi mempertahankan atau merestarikan Al-qadir al-salih terkait dengan apa-apa yang terjadi, terjadi, terjadi orang-orang yang masih bagus ya dan juga mengambil sesuatu yang baru, yang lebih baik ya, yang lebih baik baik, terakhir Akhirnya nih Pak Agung sebelum kita berpindah ke Pak Heru ya berkaitan dengan PLP. Karena ini mahasiswa nih mau PLP nih Pak.
Di Sampai Sergasel ini ada 4 prodi ya. Ada PAI, kemudian pendidikan matematika, pendidikan biologi dan kimia ya. Nah kira-kira untuk pengamalan moderasi beragama ini kalau kita kaitkan dengan praktek mereka di sekolah itu, ada gak sih Pak yang perlu diperhatikan atau mungkin mahasiswa perlu was-was nih jangan sampai begini gitu.
Nah apa kira-kira? Baik, terkait dengan moderasi beragama yang akan kita berikan pemahaman kepada mahasiswa PLP. Jadi tetap, apa ya, istilahnya...
Sikap toleran itu perlu selalu untuk kita praktikan dalam keseharian kita dan tak kalah pentingnya adalah untuk identitas-identitas yang sekiranya bisa mengurangi keharmonisan dalam lingkup lembaga tertentu misalkan kita dari golongan A, golongan B tidak usahlah kita membuat memakai atribut-atribut atribut-atribut yang ada di lembaga sekolah yang akan kita tempati ya kita sudah lah pakai saja atribut-atribut yang sudah resmi yang sudah resmi yang dipakai atau yang di apa yang dijadikan sebagai peraturan di sekolah yang akan kita tempati itu demi untuk menjaga keharmonisan ketika kita bergaul dengan betul stakeholder yang ada di lingkungan sekolah nantinya. Cara berkomunikasi mungkin juga penting ya Pak ya? Betul, jadi juga cara berkomunikasi kita perlu juga memilih dan memilah diksi yang perlu untuk kita sampaikan, gunakanlah diksi-diksi yang sikatnya menyejukkan, dengan memprovokatif, jadi pilihlah kata-kata yang sekiranya membuat damai.
Nah itu penting ternyata ya Jadi moderasi beragama ini ternyata sangat relevan Dan sangat terkait dengan etika berkomunikasi Kalau mau dilanjutin ini gak akan selesai Pak Agung Kita lanjutkan lagi Ya kapan-kapan ya insya Allah ya nanti di podcast selanjutnya Karena tentunya menarik sekali nanti apabila kita sangkutkan dengan fenomena saat ini Atau yang terjadi atau bahkan yang akan dihadapi oleh para kalijaga muda ini Nah berikutnya kita akan bincang-bincang terkait dengan mekanisme PLP dengan Jadi mahasiswa ini apa ya, mungkin masih perlu penjelasan lebih lanjut ya tentang PLP. Tadi kan sudah dijelaskan bahwa PLP itu singkatannya adalah pengenalan lapangan pendidikan. kalau dulu namanya PPL ya Pak ya kalau zaman saya tahun 2009 2008 itu masih PPL 2 jadi PPL 1 itu mikro teaching kemudian PPL 2 itu prakteknya di sekolah kalau sekarang kita seragamkan ya, karena memang saat ini kita sudah ada pendidikan MIPA ya Pak ya nah tentunya kita juga harus seragamkan itu, nah pertanyaan saya yang pertama Pak, sebetulnya PLP itu apa sih, kenapa kok penting untuk dilakukan atau diikuti oleh mahasiswa FITK ini nah mungkin nanti bisa dijelaskan apa gunanya seperti itu, nah hal-hal yang berkaitan dengan PLP ini ya Pak Heru ya silahkan, ya terima kasih Kak Asni, jadi tadi juga di awal sudah disinggung ya terkait dengan apa namanya akronim dari PLP itu sendiri ya pengenalan lapangan pendidikan ya, karena ini apa namanya, memang disesuaikan dengan jenjang kita di sarjana ya, kalau di KKN itu kan ada untuk sarjana sendiri di level 6 ya sementara kalau memang istilah PPL, itu kan di level 7 yang saat ini digunakan untuk teman-teman di PPG, pendidikan profesi kemudian Jadi kalau kemudian kita berbicara terkait dengan PLP sendiri, karena ini untuk kegiatan PPL itu juga berkaitan dengan micro teaching begitu ya, Kak Asni ya.
Jadi kalau untuk PLP sendiri, ini sebagai lanjutan begitu ya, tindak lanjut dari micro teaching yang itu dilakukan di kampus ya, tetapi kalau untuk PLP. LPI ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman real baik itu pengalaman pembelajaran melalui proses pembelajaran di kelas, kemudian juga mahasiswa akan mendapatkan pengalaman berkaitan dengan administrasi sekolah, misalnya ada tentang administrasi kurikulum kemudian bicara tentang sarana dan prasarana kemudian juga berkaitan dengan peserta didik dan lain-lain sebagainya Nah tentu kalau kemudian kita berbicara terkait dengan kira-kira kenapa kok kemudian PLP ini dianggap penting begitu ya? Nah tentu ini sebagai upaya konkret untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa itu sendiri, baik itu dari sisi pedagang kogisnya, kemudian dari sisi sosial, profesional dan juga personalnya begitu ya jadi terkait dengan sikap ya kemudian untuk yang berikutnya Bu Asni ini keasni terkait dengan PLP sendiri selain tadi mahasiswa juga mendapatkan pengalaman real begitu ya ini juga dengan penyelenggaraan PLP ini terutama dari fakultas yang muterbiah dan kekurangan sendiri juga ini dalam rangka untuk mengembangkan kemitraan begitu ya dengan instansi-instansi yang menjadi mitra PLP itu sendiri jadi saya kira ini di setiap tahunnya begitu ya bahkan karena untuk penelitian PLP sendiri, ini kan di terbiar dilakukan setiap semester begitu ya, jadi akan ada pembaruan mitra di setiap semesternya itu sendiri nah kemudian mungkin ini juga berkaitan dengan pengelolaan begitu ya, jadi di pengelolaan sendiri untuk PLP ini langsung dikelola oleh laboratorium pendidikan ya, pendidikan FITK Unisunan Kalijaga Yogyakarta yang dalam hal ini mengusung langsung empat prinsip jadi yang pertama itu adalah terkait dengan terbimbing terbimbing artinya seluruh kegiatan PLP yang nantinya akan dilakukan oleh mahasiswa itu dibimbing oleh salah satu DPL yang itu berasal dari kampus ya ini dari Prodi yang yang Prodi yang bersangkutan dengan mahasiswa kemudian juga dibimbing langsung oleh guru pamung dari sekolah atau Madrasah Mitra Nah kemudian prinsip yang kedua adalah terkonsentrasi. Artinya mahasiswa di sini memang diharapkan untuk betul-betul fokus ketika melakukan PLP ini sendiri. Jadi sebenarnya harapan kami ketika mahasiswa sedang PLP itu tidak kemudian disambil dengan kegiatan-kegiatan yang lain.
Misalnya kerja gitu ya. Atau mungkin banyak nih Pak yang ikut UKM misalnya ya. Nah itu, jadi segala sesuatu yang kemudian dirasa mengganggu atau tidak memaksimalkan kegiatan PLP itu sekiranya sebisa mungkin ditinggalkan. Kalau itu urgent sekali mungkin bisa dikomunikasi. komunikasi kan ya Pak ya jadi harus jelas nih komunikasinya karena ada guru PAMO kemudian ada DPL juga ini juga tadi buat berkaitan dengan apa namanya menjaga hubungan dengan mitra juga ya ya Jadi kalau misalnya ada yang urgent, ada undangan yang betul-betul tidak bisa ditinggalkan atau barangkali kemungkinan bisa ikut gitu ya, nanti sifatnya perizinan Pak ya.
Iya perizinan, betul. Bapak-Ibu saya nggak bisa nih gitu. Kalau ternyata tidak mengizinkan, maka tentunya mahasiswa juga tetap harus mengikuti ya.
Betul, tetap harus mengikuti keputusan dari sekolah. Ini penting sekali ya, karena memang waktu itu sempat ada yang miskomunikasi. tentang ini ya. Oke, kemudian tadi kalau saya menyimpulkan, ada beberapa yang terlibat tadi ya Pak ya.
Kira-kira bisa diselaskan nggak Pak? Siapa saja nih yang terlibat dalam kegiatan ini? Oke, kalau terkait dengan pihak-pihak yang kemudian terlibat dalam pengelolaan PLP ini sendiri, jadi memang kami bisa membagi, mengelompokkan menjadi tiga. Yang pertama ini pengelola. Nah begitu ya.
Kalau pengelola kemudian yang kedua pembimbing dan yang ketiga mahasiswa itu sendiri. Jadi kalau pengelola di sini tentu yang bertindak sebagai pengelola itu adalah tim laboratorium pendidikan FITK UIN Sunan Kalijagaya Yogyakarta di bawah pimpinan Bapak Dr. Adi Setiawan. Nah kemudian kalau pembimbing ini memang berasal dari dua instansi begitu ya.
Saya katakan begitu ya. Satu yang berasal dari kampus kemudian yang kedua dari lembaga. lembaga mitra. Jadi kalau dari kampus itu ada namanya dosen pembimbing lapangan atau DPL. Jadi ini juga ketugasannya membimbing mahasiswa mulai dari pra-PLP sampai dengan pasca-PLP.
Terkait dengan pembuatan laporan dan lain sebagainya. Kemudian kalau dari sekolah itu ada kepala sekolah atau kepala madrasahnya, kemudian ada guru pamong dan ada satu koordinator guru pamong. Yang ini mengkoordinasi para guru pamong.
Kalau yang berhubungan langsung dengan mahasiswa kan guru pamong yang mendampingi. Ada lagi satu dosen yang masuk setia itu apa pak namanya? Oh dosen mata kuliah.
Iya beda ya, jadi Kalijaga Muda ini ada dua. dosen DPL, pembimbing lapangan yang ikut terjun dan monitoring di sana tapi juga ada dosen mata kuliah dosen mata kuliah ya, mungkin ada sedikit kemarin yang bingung pak itu memang beberapa tahun itu menjadi istilah yang baru karena kalau sebelumnya itu memang kita menggunakan istilah DPL saja sekarang ada dosen mata kuliah itu ya dosen yang nanti namanya itu ada di di KRS begitu ya oke, baik, kemudian Pak ini berkaitan dengan PLP ini kira-kira tahapan kegiatan ini apa saja ya? nanti bisa ditampilkan juga ya disini timeline-nya nanti biar agak lebih jelas oke Kak Asni, jadi memang bisa kami bagi juga ya jadi ini hobinya bagi-bagi gitu ya bagi-bagi kerjaan bukan jabatan jadi terkait dengan tahapan PLP ini sendiri, ini bisa kita kelompokkan menjadi 4 tahapan ya yang pertama itu berkaitan dengan persiapan kemudian yang kedua ada pembekalan kemudian yang ketiga pelaksanaan dan yang keempat itu ada namanya evaluasi. Jadi kalau boleh kami sampaikan sedikit begitu ya, Kak Asni ya.
Terkait dengan persiapan, ini memang lebih banyak dilakukan oleh tim laboratorium pendidikan begitu ya. Mulai dari mendata mahasiswa, kemudian melakukan survei lokasi. Jadi merencanakan lokasi, mensurvei sampai dengan menetapkan lokasi.
Terkait dengan kesediaan Pak ya? Ya, terkait dengan kesediaan. Kemudian plotting kelompok dalam PLP dan juga menentukan DPL ke dalam kelompok itu. Oke, Kak Esni, jadi terkait dengan tahapan yang berikutnya ya, tadi setelah persiapan yang saya katakan ini memang lebih banyak dilakukan oleh tim lab sendiri begitu ya, itu adalah terkait dengan pembekalan yang kedua.
Jadi pembekalan ini memang berisi tentang penyampaian materi-materi kepada calon mahasiswa yang akan... Mahasiswa calon, eh sorry sorry Jadi pembekalan ini akan diberikan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan PLP itu sendiri Nah dalam pembekalan ini memang ada beberapa materi yang yang tentu ini salah satunya adalah melalui podcast ini barangkali ya, jadi podcast ini akan kemudian akan diberikan kepada mahasiswa yang di dalamnya juga ada informasi terkait dengan mekanisme, kemudian tadi Tadi juga di awal ada etika terkait dengan PLB itu sendiri, kemudian tadi dengan Pak Agung juga berkaitan dengan moderasi beragama, kemudian yang lain juga masih ada terkait dengan kurikulum merdeka, kemudian juga ada pengantar teaching skill. Jadi ini tentu juga akan sangat-sangat bermanfaat bagi mahasiswa nantinya. Kemudian untuk tahapan yang ketiga ini berkaitan dengan pelaksanaan. Jadi pelaksanaan ini sendiri juga ada.
ada tiga rangkaian gitu ya kira-kira. Jadi yang pertama itu in training satu, kemudian on training, dan yang ketiga adalah in training kedua. Jadi in training yang pertama ini sebenarnya mulai dari pembekalan ini. Kemudian nanti untuk on training, ini mahasiswa ketika sudah mulai diterjunkan ke instansi mitra, mereka akan melakukan praktik pembelajaran yang sebelumnya sebenarnya mereka diharuskan untuk melakukan observasi terlebih dahulu, didampingi.
dengan guru pamung tentunya dan DPL, kemudian setelah on training, ada lagi yaitu adalah in training kedua, jadi setelah mahasiswa itu selesai melakukan PLP di lembaga mitra, itu mahasiswa diwajibkan begitu ya kira-kira ya untuk menyusun sebuah laporan perjalanan kegiatan PLP yang telah mereka lakukan begitu nah terkait dengan bagaimana cara menyusun laporan ini ini sebenarnya sudah secara jelas begitu ya itu diinformasikan dalam buku panduan buku panduan PLP tahun 2024 yang nanti tentu ini akan dibagikan kepada seluruh masyarakat siswa praktikan PLP oke kak, jadi untuk tahapan yang terakhir dari rangkaian tadi ya, rangkaian PLP adalah evaluasi, jadi ada beberapa aspek yang menjadi inti dari evaluasi PLP ini sendiri jadi yang pertama ada orientasi itu nanti adalah penilaian terhadap pembekalan begitu ya jadi terkait dengan pemahaman materi-materi selama pembekalan itu seperti apa itu nanti akan di. Kemudian yang kedua adalah evaluasi terhadap persiapan praktik pembelajaran, itu nanti dilihat dari dokumen-dokumen RPP, atau modul ajar. Kemudian yang kedua pelaksanaan pembelajaran, jadi mahasiswa nantinya akan mendapatkan kesempatan itu minimal 4 kali praktik mengajar di lembaga mitra.
Kemudian yang berikutnya adalah evaluasi terhadap kompetensi personal. dan sosial dimana kalau untuk personal itu dilakukan oleh DPL mulai dari sebelum PLP itu dilaksanakan sampai dengan setelah dilaksanakan dan yang berikutnya evaluasi terhadap kompetensi sosial itu akan dilakukan oleh guru PAMO dan yang ketiga yang terakhir adalah ujian dan laporan PLP jadi karena tadi saya sampaikan ada satu kewajiban lain begitu ya mahasiswa harus menyusun laporan perjalanan PLP itu sendiri Nah itu nanti akan di ujikan bersama dengan dosen mata kuliah. Oh gitu, jadi bedanya kalau DPR itu mendampingi di lapangan, kalau dosen mata kuliah itu berkaitan dengan mungkin akademiknya ya Pak Heru. Ya, termasuk laporan akhir kalau dalam hal ini.
Nah jadi tadi saya mendengar dari apa yang disampaikan oleh Pak Heru, jadi ternyata ada penilaian sikap nih teman-teman yang perlu diperhatikan. Jadi penilaian sikap itu nanti akan dinilai tidak hanya... guru pamong, kalau mungkin kemarin itu guru pamong saja ya, selama pelaksanaan PLP tapi juga DPL itu membutuhkan nilai sikap, nah tentu harus diperhatikan ya, karena ini bagian dari penilaian tentunya dari proses persiapan sampai di akhir nanti juga dinilai, seperti itu ya Pak Hedro ya, betul Kak Asini tadi Pak, satu lagi terakhir yang berkaitan dengan timeline, nah ini yang perlu diperhatikan ya, kira-kira nanti waktu-waktunya kapan saja, nah itu bisa dijelaskan Pak Hedro oke Oke Kak Asni, jadi berkaitan dengan timeline PLP ya, ini sebagaimana yang sudah disusun dari tim laboratorium pendidikan, khususnya untuk mahasiswa yang akan melakukan PLP di semester gasel tahun akademik 2024-2025 ya.
Jadi ini sedikit saya bacakan begitu ya, Kak Asni ya. Yang pertama terkait dengan pengisian KRS begitu ya, pengisian KRS sekaligus penetapan DPL oleh Prodi melalui SIA itu akan berlangsung pada tanggal 19-27 Agustus 2024. Jadi ini tentu dari lab menyesuaikan. dengan jadwal pengisian KRS yang ditentukan oleh akademik. Kemudian yang berikutnya terkait dengan uji publik tahap 1 itu dilakukan oleh tim lab. Ini sudah berlangsung di tanggal 9 Agustus 2024. kemudian uji publik tahap 2, ini tim lab dengan para Kaprodi dan Sekprodi ini juga sudah berlangsung di tanggal 14 Agustus, kemudian ada lagi nanti consignoring dengan para DPL, itu akan berlangsung di tanggal 15 Agustus 2024, kemudian tadi terkait dengan in training ya, in training yang ada 2 tadi, jadi untuk in training pertama ini berupa pembekalan mahasiswa itu akan berlangsung di tanggal 26 Agustus 2024, jadi Jadi saya kira nanti untuk in training ini mahasiswa akan diberikan materi yang berasal dari podcast ini.
Kemudian untuk yang berikutnya ini pembekalan khusus ketua kelompok. Jadi dari masing-masing kelompok itu nanti akan ada satu wakil yang akan diberikan pembekalan secara khusus. Jadi pembekalan lanjutan.
Oleh lab ya? Oleh lab, oleh tim lab. Kemudian untuk yang berikutnya on training ini mulai dari penyerahan sampai nanti penarikan ya saya kira ya.
Jadi on training. untuk penyerahan mahasiswa ke lokasi itu kisaran tanggal 9 sampai dengan 11 September 2024 kemudian untuk pelaksanaannya mulai mahasiswa itu diterjunkan begitu ya sampai dengan tanggal 25 Oktober 2024 jadi waktunya itu ya durasinya di sekolah dari 9 September sampai dengan 25 Oktober kemudian berikutnya juga nanti ada monitoring dari DPL, Kak Asni jadi monitoring dari DPL itu akan dilakukan dalam rentang tanggal 8 sampai 10 Oktober 2024 jadi DPL dalam hal ini ada satu kali kesempatan untuk melakukan monitoring sekaligus evaluasi perjalanannya kegiatannya nah untuk yang berikutnya untuk eeeh In training kedua, terkait dengan pemenuhan tagian laporan ya, ini di tanggal 25 Oktober 2024 dan di tanggal 13 Desember 2024. Kemudian yang terakhir untuk ujian laporan. itu nanti menyesuaikan dengan jadwal di sistem informasi akademik yang ditetapkan oleh pihak akademik tentunya.
Ya, mungkin seperti itu Kak Asni untuk timeline-nya. Sangat lengkap sekali ini yang disampaikan oleh Pak Herut. semuanya bisa melihat di buku panduan, ya, buku panduan nanti akan dibagikan, dan kalau misal ada hal-hal yang masih bingung di sana sudah tertulis jelas, atau kalau perlu ditanyakan, boleh nih, mampir di lantai 4 ya, di sana ada kami, ya di sana, nanti bisa langsung tanya-tanya secara langsung, atau bisa melalui DPL juga bisa, nah seperti itu ya, Pak Heru dan Pak Agung, mohon maaf sekarang ini waktunya sangat terbatas sekali mungkin saya pengen nih, ada satu pesan dari masing-masing narasumber kita kita ini biar kali jaga muda ini semakin semangat melaksanakan WPL nya dari Pak Agung barangkali terkait dengan moderasi beragama jadi penting sekali kita memahami moderasi beragama itu jadi yang dimoderasikan adalah beragamanya bukan agama beragamanya ya agamanya ya cara pandang kita Sikap kita, perilaku kita Dalam beragama Sehingga ketika kita beragama Kita akan bersikap toleran tentunya Terus Tak kalah pentingnya adalah Waspada dan antisipasi Terkait dengan disintegrasi di bangsa kita ini salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah menguatkan moderasi beragama sehingga kita akan senantiasa bisa hidup berukun, bersaudara sesama kita sehingga NKRI akan tetap betul karena sebegan yang kita keungkan adalah NKRI harga mati luar biasa sekali ya untuk hidup hidup rukun itu menambah rasa camai dan ketenangan di hidup kita sendiri ya Pak Agung ya kembalinya kita sendiri sebetulnya jadi kita bersikap modera dalam beragama Nah itu karena biar apa biar kita sendiri nyaman nyaman dan tenang seperti itu Oke satu lagi dari Pak Heru silakan yang Pak Heru ini biasanya punya kata-kata unik nih untuk Ini tadi belum nyusun Kak Asni Tapi mungkin ya Ini khusus untuk teman-teman praktikan PLP Pada kali yang teman-teman mahasiswa Yang akan segera melakukan PLP, jadi saya kira kegiatan PLP ini tidak Apa namanya tidak menjadi kesempatan untuk semua orang tapi ini hanya menjadi kesempatan bagi teman-teman mahasiswa di FITK Winsunan Kalijaga Yogyakarta saya kira kesempatan seperti itu perlu digunakan dengan maksimal jadi bagaimana nanti teman-teman di lapangan berinteraksi dengan para guru kemudian dengan para siswanya nah itu tentunya nanti akan apa namanya akan menjadi nilai tambah ketika teman-teman nanti apa namanya, menjalani kehidupan setelahnya begitu ya kemampuan untuk berinteraksi, berkomunikasi dan yang lain sebagainya ternyata itu sangat penting ya di tempat kerja ya Pak Asni iya Pak Asni betul oke jadi maksimalkan ya para kalijaga muda ini Jadi kalau saya itu sering sekali berpesan bahwa karena anggaplah apa yang kita akan kita lakukan itu tidak akan terulang kembali. Kalau kita pikirkan seperti itu kan jadi dimaksimalkan apa yang kita bisa.
Jangan sampai merasa bahwa ya sudah lah. kita bisa apa gitu ya kadang-kadang kan seperti itu ya cuma mengugurkan kewajiban saja nah tentunya kita semua berdoa ya Pak Agung dan Pak Heru agar pelaksanaan PLP nanti bisa berjalan dengan lancar dan sukses tanpa kendala apapun dan tidak ada yang mengulang tentunya ya dan poin utamanya itu karena sayang sekali nanti kalau mengulang ya harus ikut dengan generasi berikutnya atau adik kelas gitu ya itu yang tidak kita harapkan dan semoga nanti berjalan lancar tidak ada hal-hal Hal yang mengganggu Ataupun tidak kita inginkan Terjadi, nah tentunya Itu ya, semuanya bisa berjalan lancar Oke, terima kasih sekali Pak Agung dan Pak Heru Atas kesempatan dan berbagi ilmunya Semoga kita bisa ketemu ya di podcast selanjutnya Insya Allah ya Oke, karena jika muda Inilah podcast kita Kemudian nanti bisa kalian Lihat ya Kalian bisa menunjuk di website Website lab itu Itu labfitk.winsk.ac.id. Dan ada Instagramnya juga. Nanti kalian bisa kunjungi. Ada beberapa informasi menarik di sana.
Kemudian nanti juga berita-beritanya juga dimuat di website-nya. Tentunya biar tidak ketinggalan ya. Nanti perkataan dengan PLP juga akan dimuat beritanya di website kita nantinya.
Oke sekali juga mudah dalam podcast kami ya. Nanti silakan. Hai kembali kembali ke podcast berikutnya atau mungkin yang sebelumnya belum belum sempat kita tonton ya mohon maaf dari kami salah kata dan sikap kami asli kemudian Pak aku dan Pak Heru selamat untuk berplp semuanya salam sampai selesai wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh hai hai