Sidang Majlis dan hadirin yang kami muliakan, Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur, kita telah menyaksikan upacara pengucapan sumpah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia hasil pemilihan umum 2024. Dengan telah diucapkannya sumpah tersebut, maka Mulai saat ini, Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Haji Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Raka Buming Raka adalah Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2024-2029. Oleh karena itu, kami mengajak sidang yang mulia dan hadirin yang terhormat untuk memberi tepuk tangan yang meriah sebagai tanda penghormatan atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden untuk Majalah Terjabatan 2024-2029. Atas nama pimpinan dan anggota Majelis Permusawaratan Rakyat Republik Indonesia serta seluruh rakyat Indonesia, kami mengucapkan selamat kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Raka Buming Raka yang telah memperoleh kepercayaan rakyat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk melaksanakan amanat rakyat.
Bangsa dan negara dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang terhitung sejak 20 Oktober 2024 sampai dengan 20 Oktober 2029 yang akan datang. Kami berharap Bapak Prabowo dan Bapak Gibran Rappaka Bumingraka dapat membawa visi besar, kebijakan dan program-program yang pro-rakyat. Mari kita ciptakan Indonesia yang lebih adil, sejahtera, berdaya saing, di mana setiap lapisan masyarakat merasa dihargai dan terlibat. Bersama-sama kita bisa mengukir prestasi demi kemajuan bangsa.
Sidang Majelis, hadirin yang berbahagia. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi Dodo dan Kehaji Ma'ruf Amin, pembangunan di segala sektor telah berhasil. Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan berat, mulai dari pandemi COVID-19, kejolak geopolitik global, hingga perubahan iklim. Meski diterpa berbagai macam ketidakpastian, Kondisi politik dan ekonomi Indonesia tetap stabil dan mampu tumbuh secara berkelanjutan. Dalam hubungan internasional, situasi global yang semakin komplek, salah satu isu yang ditangani secara tepat adalah perjuangan rakyat Palestine untuk mendapatkan kemerdekaan dan akhazasi mereka.
Kita semua tahu bahwa Palestine bukan hanya masalah regional, tetapi juga merupakan persoal kemanusiaan yang membutuhkan perhatian dan dukungan kita semua. Sebagai bangsa yang menyunjung tinggi prinsip keadilan dan kemanusiaan, Indonesia memiliki tanggung jawab moral yang terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Melalui diplomasi yang aktif, kita dapat memberikan suara kepada mereka yang terpinggirkan, serta mendorong komunitas internasional untuk bersatu dalam upaya mendukung hak-hak rakyat Palestina.
Oleh karena itu, kepada Presiden Prabowo Subianto, Melalui mimbar yang terhormat ini, kami berharap akan dapat melanjutkan komitmen perjuangan ini menjadikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestine sebagai bagian dari kebijakan politik luar negeri kita. Sidang Majelis, hadirin yang kami muliakan. Atas nama pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Ketujuh, Bapak Jokowi Dodo.
Dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, Bapak Kiai Haji Ma'ruf, amin. Atas pengabdiannya kepada masyarakat. Bangsa dan negara, semoga amal Bapak mendapatkan rido dari Allah SWT. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hajah Iryana Jokowi Dodo dan Ibu Hajah Huri Estu Ma'ruf Amin yang dengan penuh kesetiaan mendamengi Bapak Jokowi dan Bapak Ma'ruf Amin. Tidak majlis dan hadirin yang kami muliakan.
Selanjutnya, Untuk memenuhi ketentuan pasal 121 ayat 6 peraturan MPR nomor 1 tahun 2024 tentang tata tertib MPR yang menyatakan setelah mengucapkan sumpah janji presiden dan wakil presiden, presiden menyampaikan pidato awal masa jabatan. Oleh karena itu, kini tibalah saatnya kita mendengarkan pidato awal masa jabatan presiden. dalam sidang paripurna ini.
Kepada Saudara Presiden, kami persilahkan. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita sekalian. Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu Rahayu. Yang saya hormati dan yang saya muliakan.
Presiden Republik Indonesia masa jabatan 2014-2024, Bapak Insinyur Joko Widodo berserta Ibu Iryana Joko Widodo. Wakil Presiden Republik Indonesia masa jabatan 2019-2024. Bapak Profesor Dr. Kiai Haji Ma'ruf Amin berserta Ibu Hajah Wuri Istu Ma'ruf Amin Wakil Presiden Republik Indonesia masa jabatan 2024-2029 Saudara Gibran Raka Buming Raka, berserta Ibu Selvi Ananda Putri.
Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prof. Dr. Haji Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Trisutrisno. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Bapak Haji Muhammad Yusuf Kala. Wakil Presiden ke-11...
Republik Indonesia, Bapak Profesor Dr. Budiono, Ibu Dr. Anda Sinta Nuryah Abdurrahman Wahid, Ibu Soraya Hamzahas, Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat, Bapak Ahmad Muzani dan para Wakil Ketua Majelis. Perusahaan rakyat yang saya hormati Ketua dan para wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ketua dan para wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah Ketua Lembaga-Lembaga Negara Para Ketua Umum Partai Politik Ketua Umum Partai Golkar Saudara Dr. Bahlil Lahadalia Ketua Umum Partai Gerindra yang diwakili oleh Hashim Joyohadikusumo Ketua Umum Partai Nasdem, Bapak Dr. Dr. Andes Haji Suryapaloh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Bapak Dr. Dr. Andes Haji Abdul Muhaymin Iskandar Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Bapak Haji Ahmad Saiku, Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Bapak Dr. Haji Sulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Demokrat, Saudara Dr. Haji Agus Sarimurti Yudhoyono, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum. Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum, Ketua Dewan Korbatan Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, para Kepala Staf Angkatan, Saudara Anies Rashid Baswedan, dan Saudara Abdul Mohamed Iskandar.
Saudara Ganjar Pranowo dan Saudara Prof. Dr. Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada kontestasi pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2024 yang baru lalu. Saudara-saudara insan pers, media cetak, dan media elektronik dalam dan luar negeri. Para tamu undangan Dan teristimewa, saudara-saudaraku, seluruh rakyat Indonesia, saudara-saudara sebangsa dan setanah air dimanapun engkau berada. Sebagai insan yang bertakwa, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kehadiran Tuhan yang Mabesar.
Kita masih diberi kesehatan, dapat hadir di majlis yang baik ini dan... melaksanakan tugas konstitusi kita dengan baik dan aman. Saudara-saudara, hari ini kita mendapat kehormatan yang sangat besar pada acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Hari ini kita dihadiri 19 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan serta 15 utusan khusus negara-negara sahabat lainnya. Tokoh-tokoh dari negara sahabat ini terbang dari tempat yang jauh di tengah kesibukan mereka. Di tengah banyak masalah yang dihadapi, mereka datang ke sini untuk menghormati bangsa dan rakyat Indonesia. Dan karena itu, atas nama seluruh bangsa dan rakyat Indonesia, saya ucapkan penghargaan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua kepala pemerintah, kepala negara, dan perwakilan negara-negara sahabat yang hadir di sini, yang saya hormati dan saya muliakan. Sultan dan yang di-Pertuan Negara Brunei Darussalam Paduka Sri Baginda Sultan Hasan al-Bolthia Muizadin Wadaullah Ibni Omar Ali Saifuddin Saadul Khairi Waeddin Presiden Republik Filipina yang mulia Ferdinand R. Marcos Junior Bersama Ibu Louis Araneta Marcos, Perdana Menteri Kerajaan Kamboja, Yang Mulia Samdek Moha Borfor Tipadai Hunmanet, Perdana Menteri Republik Korea, Yang Mulia Han Duk Su, Perdana Menteri Malaysia, Yang Mulia...
Dato Sri Haji Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Negara Merdeka Papua New Guinea, Yang Mulia James Marape MP, Perdana Menteri Republik Serbia, Yang Mulia Milos Vucevic, Perdana Menteri Republik Singapura, Yang Mulia Lawrence Wong, Beserta Ibu Lu Ce Lui, Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Yang Mulia Jeremiah Manele MP, Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste, Yang Mulia Sanana Gusmau. Perdana Menteri Republik Vanuatu, Yang Mulia Charlotte Salwai Tabimasmas beserta Ibu Mari Justin Salwai Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Yang Mulia Han Zheng Wakil Presiden Republik Demokratik Rakyat Laos, Yang Mulia Pani Yatoyo Wakil Presiden Republik Sosialis Vietnam yang mulia, Vo Thi An Zuan. Wakil Perdana Menteri, Wakil Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia, yang mulia Denis Manturov. Wakil Perdana Menteri, Merangkap Menteri Pertahanan. Dr. Khalid bin Muhammad Al-Attiyah, Wakil Perdana Menteri Merangkap Menteri Pertahanan Australia, Yang Mulia Richard Miles MP, Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Yang Mulia Winston Peters.
Menteri, saya ulangi, Wakil Perdana Menteri, sekaligus Menteri Transportasi Kerajaan Thailand, Yang Mulia Surya Jungrung Rian Kitt. Utusan khusus dan mantan Presiden Republik Federal Jerman, Yang Mulia Christian Wolff. Utusan khusus Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Negara Urusan Luar Negeri, Yang Mulia Adel bin Ahmed Al-Jubeir. Kutusan khusus Presiden Persatuan Emirat Arab, Menteri Toleransi dan Koeksistensi, Yang Mulia Sheikh Nahayan Mabarak Al-Nahyan. Kutusan khusus Presiden Republik Arab Mesir.
Menteri Wakaf Yang Mulia Osama Al Azhari, putusan khusus. Presiden Turkiye, Menteri Pertahanan yang Mulia, Jenderal Yasar Guler. Kutusan khusus, Perdana Menteri Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara Menteri Luar Negeri yang Mulia, David Lamy, MP. Kutusan khusus Presiden Amerika Serikat. Wakil tetap Amerika Serikat untuk PBB, Yang Mulia Linda Thomas Greenfield.
Sekretaris Jenderal Muslim Council of Elders, Yang Mulia Muhammad Abdul Salam. Utusan khusus Perdana Menteri Republik India, Menteri Luar Negeri, Yang Mulia Pak Bitra Margeherita. Utusan khusus Kerajaan Jordan, Menteri Lewan Negeri Yang Mulia Dr. Nancy Namruka Utusan khusus Perdana Menteri Jepang, Mantan Menteri Lewan Negeri Yang Mulia Komura Masahiko Utusan khusus Presiden Dewan Menteri Republik Italia, Wakil Menteri Pertahanan Yang Mulia Matteo Perego di Kremnago Utusan khusus Kanada untuk Indo-Pasifik, utusan Perdana Menteri Kanada yang mulia Ian McKay, utusan khusus Presiden Republik Perancis, utusan khusus Perancis untuk ASEAN yang mulia François Corbin, yang saya muliakan seluruh duta besar serta perwakilan negara-negara sahabat. On behalf of the people of Indonesia, I would like to thank you for your distinguished presence. You honor us by coming all the way in the midst of your very busy schedule to grace us with your presence in our moment of constitutional sovereignty.
Saudara-saudara sekalian, beberapa saat yang lalu di hadapan majlis yang terhormat ini, di hadapan seluruh rakyat Indonesia, dan yang terpenting di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa Allah SWT. Saya, Prabowo Subianto, dan Saudara Gibran Raka Buming Raka, telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan undang-undang dasar kita. Untuk menjalankan semua undang-undang dan peraturan yang berlaku untuk berbakti kepada negara dan bangsa. Sumpah tersebut akan kami jalankan dengan sebaik-baiknya.
Dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan semua kekuatan yang ada pada jiwa dan raga kami. Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintah Republik Indonesia, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia, dengan tulus, dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka-mereka yang tidak memilih kami. Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia, kepentingan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan, di atas segala golongan.
Apalagi kepentingan pribadi kami. Saudara-saudara sekalian, tantangan, rintangan, hambatan, dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergolotan dunia tidak ringan. Saudara-saudara sekalian, kita faham, kita mengerti.
Bahwa karuniah yang diberikan oleh yang maha kuasa kepada kita sungguh sangat besar dan sungguh sangat beragam. Kita memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang sangat besar. Kita memiliki kekayaan alam yang sangat besar.
Kita mengerti bahwa sumber alam ini terdiri dari sumber-sumber alam yang sangat penting untuk kehidupan manusia. di abad ke-21 dan seterusnya. Namun, di tengah segala karnia tersebut, Di tengah segala kelebihan yang kita miliki, yang memang membuat kita harus menghadapi masa depan dengan optimis, tetapi kita pun harus berani untuk melihat hambatan, tantangan, rintangan, ancaman, dan kesulitan yang ada di hadapan kita.
Saya selalu mengajak saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Untuk menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan, bangsa yang tidak takut ancaman. Saudara-saudara sekalian, sesungguhnya sejarah kita adalah sejarah dengan penuh kepahlawanan, penuh pengorbanan, penuh keberanian.
Tidak hanya pemimpin-pemimpin, tapi keberanian rakyat kita menghadapi segala tantangan, bahkan invasi-invasi dari bangsa lain. Saudara-saudara sekalian, kita faham dan kita mengerti bahwa kemerdekaan kita bukan hadiah. Kemerdekaan kita, kita dapat dengan pengorbanan yang sangat besar. Saudara-saudara sekalian. Dan kita harus faham dan ingat selalu, pengorbanan yang paling besar adalah pengorbanan dari rakyat kita, dari rakyat kita yang paling miskin.
Wong Cilik yang berjuang, yang memberi makan kepada pejuang-pejuang. Janganlah kita lupa, waktu kita perang kemerdekaan, kita tidak punya anggaran, kita tidak punya APBN. Pasukan kita tidak digaji, siapa yang memberi makan kepada kita? Yang beri makan adalah para petani di desa-desa.
Yang beri makan adalah para nelayan. Yang beri makan adalah para pekerja. Terus menerus mereka yang mendirikan Republik Indonesia. Sekarang... Saya mengajak saudara-saudara, terutama unsur pimpinan dari semua kalangan, dari kalangan cendikiawan, dari kalangan ulama, dari kalangan pengusaha, dari kalangan pemimpin politik, dari kalangan pemuda dan mahasiswa, mari kita berani menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Saudara-saudara sekalian, tantangan yang besar yang kita hadapi ada yang berasal dari luar kita. Tapi harus kita akui, harus kita berani mengakui banyak tantangan, banyak kesulitan, banyak rintangan yang berasal dari diri kita sendiri. Ada tantangan-tantangan, kesulitan-kesulitan yang terjadi karena kita kurang waspada. Karena kadang-kadang kita tidak handal dan tidak piawe dalam mengurus kekayaan kita sendiri.
Saudara-saudara sekalian, marilah kita berani mawas diri, marilah kita berani menatap wajah kita sendiri, dan mari kita berani memperbaiki diri kita sendiri. Marilah kita berani mengoreksi diri kita sendiri. Saudara-saudara sekalian, kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita dan cucu-cucu kita.
Kita harus berani mengakui. Terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyipangan-penyipangan, kolusi diantara para pejabat politik, pejabat pemerintah, di semua tingkatan, di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik. Janganlah kita takut untuk melihat realita ini.
Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan. Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi.
Terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah. Saudara-saudara sekalian, kita sebagai pemimpin politik, jangan kita terlalu senang. Melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya.
Kita merasa bangga bahwa kita diterima di kalangan G20. Kita merasa bangga bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia. Tapi, apakah kita sungguh-sungguh faham? Apakah kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita?
Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi? Banyak rakyat kita yang tidak dapat pekerjaan yang baik? Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus. Saudara-saudara sekalian, kita harus berani melihat ini semua.
Dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua. Saudara-saudara sekalian, saya mengajak kita semua. Marilah kita berani melihat kenyataan, kita boleh bangga dengan prestasi kita, tapi marilah kita jangan tertegun, jangan terlalu cepat puas, jangan terlalu cepat gembira dengan menutup mata dan hati kita terhadap tantangan-tantangan dan penderitaan saudara-saudara kita.
Saudara-saudara sekalian, kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung unta yang kalau melihat sesuatu yang tidak enak. Ia memasukkan kepalanya dalam tanah. Mari kita menatap ancaman dan bahaya dengan gagah. Marilah kita menghadapi kesulitan dengan berani.
Saudara-saudara sekalian, marilah kita berhimpun. Marilah kita bersatu untuk mencari solusi-solusi. Mencari jalan keluar dari ancaman dan bahaya tersebut.
Saudara-saudara sekalian, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasem pada pangan. Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar. Dalam krisis, dalam keadaan genting, tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu, tidak ada jalan lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan.
Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan. Seluruh rakyat Indonesia, saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan.
Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia. Saudara-saudara sekalian, kita juga harus swasambada energi. Dalam keadaan ketegangan, dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Negara-negara lain... Harus memikirkan kepentingan mereka sendiri.
Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan kita dapat sumber energi dari negara lain. Karena itu kita harus swasem pada energi dan kita mampu untuk swasem pada energi. Kita diberi karuniah oleh Tuhan Maha Besar, tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung bangsa lain. Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin.
Kita juga punya tanaman-tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, jagung, dan lain-lain. Kita juga punya... Energi bawah tanah geotermal yang cukup. Kita punya batu bara yang sangat banyak.
Kita punya energi dari air yang sangat besar. Saudara-saudara sekalian, pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasebada energi. Kita juga harus mengelola air kita dengan baik.
Alhamdulillah kita punya sumber air yang cukup. Dan kita sudah punya teknologi menghasilkan air yang murah dan yang bisa memenuhi kebutuhan kita. Saudara-saudara sekalian, juga semua subsidi bantuan kepada rakyat kita yang masih dalam keadaan susah, harus kita yakin subsidi-subsidi itu sampai kepada mereka yang butuhkan. Kita harus berani meneliti dan kalau perlu kita robah subsidi itu harus kepada langsung keluarga-keluarga yang membutuhkan itu.
Dengan teknologi digital kita akan mampu sampai subsidi itu sampai ke setiap keluarga yang membutuhkan. Tidak boleh! Aliran-aliran bantuan itu tidak sampai ke mereka yang butuh itu.
Saudara-saudara, anak-anak kita semua harus bisa makan bergizi minimal satu kali sehari. Dan itu akan kita lakukan dan itu bisa kita lakukan, saudara-saudara sekalian. Selain itu, menjamin melindungi mereka yang paling lemah. Untuk mencapai kesejahteraan sejati, kemakmuran yang sebenarnya, kita harus melakukan hilirisasi kepada semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera.
Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati. oleh seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah katakan kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem, dengan penegakan hukum yang tegas, dengan digitalisasi.
Insya Allah kita akan kurangi korupsi secara signifikan. Tapi ini harus kita lakukan. Seluruh unsur pimpinan harus memberi contoh, ingarso singtulodo. Saudara-saudara sekalian, ada pepatah yang mengatakan, kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala.
Semua pejabat dari semua eselon dan semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan... Kepimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya Mulai dengan contoh dari atas dan setelah itu penegakan hukum yang tegas dan keras Saudara-saudara sekalian semua kita percaya dan kita yakin kita akan punya kekuatan Untuk bisa menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia Ini sasaran yang berat. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa ini sesuatu yang tidak mungkin. Saudara-saudara, pemimpin yang berani, pemimpin yang baik akan terpanggil untuk menghadapi yang tidak mungkin dan mencari jalan agar yang tidak mungkin kita atasi. Bangsa yang berani adalah bangsa yang bisa bikin yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Saudara-saudara, di tengah itu cita-cita yang begitu besar, yang begitu kita idam-idamkan, kita perlu suasana kebersamaan, kita perlu suasana persatuan, kita perlu kolaborasi kerjasama, bukan cekcok yang berkepanjangan, kita perlu pemimpin-pemimpin yang tidak cacimaki. Pemimpin-pemimpin yang arif, yang bijaksana, yang mengerti dan cinta budaya dan sejarah bangsa sendiri. Yang bangga dengan adat tradisi dan adat bangsa kita sendiri. Kita dari sejak dulu, pemikiran, kehendak, dan racang bangun pendiri-pendiri bangsa kita, dari sejak awal bangsa ini berdiri.
Kita ingin menjadi bangsa yang berdemokrasi. Kita menempatkan kedolatan rakyat setinggi-tingginya. Dalam dasar negara kita, Pancasila, kerakyatan merupakan sendi utama dari kelima sila yang kita junjung tinggi.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan. Kita menghendaki kehidupan demokrasi, tapi marilah kita sadar. Bahwa demokrasi kita harus demokrasi yang khas untuk Indonesia. Demokrasi yang cocok untuk bangsa kita.
Demokrasi yang berasal dari sejarah dan budaya kita. Demokrasi kita harus demokrasi yang santun. Demokrasi di mana berbeda pendapat harus tanpa permusuhan. Demokrasi di mana mengoreksi. Harus tanpa cacimaki, bertarung tanpa membenci, bertanding tanpa berbuat curang.
Demokrasi kita harus demokrasi yang menghindari kekerasan, yang menghindari adu domba, yang menghindari hasut-menghasut. Demokrasi kita harus demokrasi yang sejuk, demokrasi yang damai. Demokrasi yang menghindari kemunafikan.
Hanya dengan persatuan dan kerjasama, kita akan mencapai cita-cita para leluhur bangsa kita. Bangsa yang gemah ripah, loh jinawi, toto tentrem kertoroh harjo. Bangsa yang baldatun, tojibatun, warobun gofur.
Bangsa dimana rakyat cukup tangan, cukup sandang, cukup papan. Kita, cita-cita kita adalah melihat Wong Cilik iso gemuyuh. Wong Cilik bisa senyum, bisa ketawa. Saudara-saudara sekalian, kita harus ingat bahwa kekuasaan itu adalah milik rakyat. Kedaulatan itu adalah kedaulatan rakyat.
Kita berkuasa seizin rakyat. Kita menjalankan kekuasaan harus untuk kepentingan rakyat. Kita harus selalu ingat, setiap pemimpin dalam setiap tingkatan harus selalu ingat, pekerjaan kita harus untuk rakyat, bukan... Bukan kita bekerja untuk diri kita sendiri, bukan kita bekerja untuk kerabat kita, bukan kita bekerja untuk pemimpin-pemimpin kita, pemimpin yang harus bekerja untuk rakyat, saudara-saudara sekalian. Kita harus mengerti selalu, sadar selalu, bahwa bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka.
Rakyat harus bebas dari ketakutan, bebas dari kemiskinan, bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari penindasan. Bebas dari penderitaan. Saudara-saudara sekalian, masih ada saudara-saudara kita.
Usianya di atas 70 tahun masih menarik becak, ini bukan ciri-ciri bangsa yang merdeka. Hanya kalau kita bisa wujudkan itu, kalau kita bisa wujudkan keadaan di mana rakyat kita sungguh-sungguh merasa dan menikmati kemerdekaan, baru boleh kita sungguh-sungguh puas dan bangga. dengan prestasi Indonesia Merdeka.
Sebelum itu, marilah kita kerja keras. Marilah kita berjuang tanpa menyerah. Mari kita menghimpun dan menjaga semua kekayaan kita. Jangan mau kekayaan kita diambil murah oleh pihak-pihak lain. Saudara-saudara sekalian, Semua kekayaan kita harus sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat kita.
Saudara-saudara, dalam sejarah politik hal ini mudah diucapkan, tidak mudah untuk kita capai. Tapi kita bisa capai kalau kita bersatu dan bekerja sama. Marilah kita bangun masa depan bersama.
Marilah kita menganggap rekan-rekan kita, walaupun berbeda suku, berbeda agama, berbeda partai, berbeda golongan, kita adalah sama-sama anak Indonesia. Bertanding, semangat, sesudah bertanding, mari kita berhimpun kembali. Presiden Jokowi Dodo mengalahkan saya.
Berapa kali ya? Saya lupa. Tapi begitu beliau menang, beliau mengajak saya bersatu.
Dan saya menerima ajakan itu. Sekarang saya yang menang. Dan saya mengajak semua pihak, ayo bersatu! Saudara-saudara sekalian, dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-block, non-aligned. Kita tidak mau ikut fakta-fakta militer manapun.
Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya cadangkan, Indonesia akan menjalankan politik luar negeri. Sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be the good neighbor. Kita ingin menganut filosofi kuno, seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.
Saudara-saudara sekalian, dengan demikian kita ingin menjadi sahabat semua negara. Tapi kita punya prinsip, prinsip kita adalah prinsip anti penjajahan. Karena kita pernah mengalami penjajahan, kita anti penindasan. Karena kita pernah ditindas, kita anti rasialisme, kita anti apartheid. Karena kita pernah mengalami apartheid.
Waktu kita dijajah, kita bahkan kita digolongkan lebih rendah dari anjing. Banyak prasasti-prasasti dan marmer, banyak papan-papan. Di mana disebut Honden and Inlander Forbidden.
Saya masih lihat, saya masih lihat, prasasti, di kolam renang manggerai tahun 78, Honden and Inlander Forbidden, saudara-saudara. Karena itu, kita punya prinsip, kita harus solidar, kita harus membela. rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini.
Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Pemerintah, Pemerintah Presiden Joko Widodo Sudah mengirim banyak bantuan, hari ini kita punya tim medis yang bekerja di Gaza, di Rafah. Dengan risiko yang sangat tinggi, dokter-dokter kita, perawat-perawat kita sudah bekerja sama di Rafah, di Gaza, bersama saudara-saudara kita dari Uni Emirat Arab.
Dan kita pun siap. Untuk mengirim bantuan yang lebih banyak dan kita siap untuk evakuasi mereka-mereka yang luka dan anak-anak yang trauma dan korban. Kita siapkan semua rumah sakit mentara kita dan nanti rumah sakit-rumah sakit lain untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil.
Saudara-saudara, kita menjadi bangsa yang harus berterima kasih kepada generasi pembebas, kepada Bung Karno, Bung Hatta, pahlawan-pahlawan yang lain, Igu Stingurahdai, Kapitan Patimura, Sultan Nasruddin, Teguh Umar, Cudnyakdin, semua pahlawan yang tidak bisa kita sebut satu persatu, tapi mereka yang membayar. saham kemerdekaan dengan darah dan air mata mereka. Kita bersyukur kepada Presiden dan Programator pertama, Bung Karno, yang telah memberi kepada kita ideologi negara, Pancasila, yang keluar masuk penjara dibuang di mana-mana.
Dari sejak muda karena memperjuangkan Indonesia Merdeka, Indonesia tidak mau menjadi darah bagi bangsa-bangsa lain. Soekarno-Hatta, Syahrir, semua pendiri-pendiri bangsa ini berkorban dan telah memimpin kita dengan baik. Kita juga bersyukur kepada Presiden Soeharto yang banyak jasanya.
Dalam menyelamatkan dan mengamankan ideologi Pancasila itu sendiri yang telah meletakkan dasar bagi Indonesia yang modern. Kita berterima kasih kepada Presiden Habibie yang telah membuat dasar untuk kita meraih dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita berterima kasih kepada Presiden Abdurrahman Wahid yang telah... Yang telah memberi contoh toleransi antaragama, antarsuku, yang menjunjung tinggi, inklusif Indonesia, yang inklusif dan toleran. Kita berterima kasih kepada Presiden Megawati yang menyelesaikan masalah-masalah ekonomi akibat kres.
Tahun 98 harus diakui di bawah pemerintah Megawati masalah perusahaan-perusahaan yang banyak hancur dapat diperbaiki dan diselamatkan. Kita harus berterima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudho yang memimpin Indonesia. Di saat krisis yang sangat berat, menghadapi tsunami Menyelesaikan bersama Wakil Presiden Yusuf Kala, menyelesaikan pertikian di Aceh yang sudah berjalan begitu lama.
Ini prestasi yang harus kita akui. Saudara-saudara sekalian, mereka semua dengan cara masing-masing memiliki sumbang sih terhadap apa yang sekarang kita nikmati. Negara kesatuan yang utuh, yang berdaulat.
yang merdeka, yang terus menjaga dan berjuang untuk kemerdekaan dan keadilan. Saudara-saudara sekalian, sekarang kita ucapkan terima kasih juga kepada Presiden Republik Indonesia yang ketujuh. Presiden Jokowi Dodo. Dengan Wakil Presiden Prof. Ma'ruf Amin, terima kasih atas kepemimpinan Bapak, terima kasih atas kenegarawanan Bapak. Bapak telah menakudai bangsa ini melalui krisis-krisis.
Yang sungguh sangat berat. Jangan kita merasakan hari ini. Ingat waktu COVID. Kita bahkan keluar dari rumah kita takut.
Saya saksi. Saya menterinya beliau. Semua pihak.
Dalam dan luar negeri. Telepon terus. Menekan beliau terus.
Minta lockdown, lockdown, lockdown. Beliau menolak. Beliau berpikir. Kalau kita lockdown. Bagaimana Wong Cili, bagaimana Warung Tegal, bagaimana OJOL, bagaimana rakyat-rakyat yang makannya dari upah harian.
Jangan kita lupa prestasi pemimpin-pemimpin kita. Terima kasih Pak Jokowi, terima kasih Profesor Magrof Amin. Anda telah berjasa, Anda akan dikenang sebagai putra Indonesia yang... termasuk terbaik.
Saudara-saudara sekalian, akhir kata saya mohon doa restu saudara-saudara. Mari kita bangun Indonesia di atas landasan yang sudah dirintis oleh pendahulu-pendahulu kita. Mari kita belajar semua kekurangan kita akui. Dan kita perbaiki, hentikan dendam, hilangkan kebencian, bangun kerukunan, bangun gotong royong.
Itu keperibadian bangsa Indonesia, itu ajaran Bung Karno sendiri. Saudara-saudara sekalian. Kami siap melanjutkan estafet kepimpinan. Kita siap bekerja keras menuju Indonesia Mas, menjadi bangsa yang kuat, merdeka, berdaulat, adil dan mamur.
Kita tidak mau mengganggu siapapun, kita tidak mau mengganggu bangsa lain, tapi kita juga tidak akan mengizinkan. Bangsa manapun untuk mengganggu kita. Semoga Tuhan yang Maha Besar, Allah SWT, yang memiliki sekalian alam, semoga melindungi kita semua. Semoga menyertai kita semua dalam perjalanan kita, dalam pengabdian kita kepada bangsa negara-negara kita. Kita juga berdoa kepada yang Maha Kuasa.
Agar tamu-tamu agung kita, mereka-mereka yang datang dari jauh akan kembali ke rumah mereka masing-masing dalam keadaan aman dan dalam keadaan terus bersahabat dengan kita, Saudara-saudara kalian. Wassalamualaikum. Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita sekalian Shalom Om Santi Santi Santi Om Namo Buddhaya Rahayu Rahayu Merdeka yang tidak teriak merdeka, tidak patriotik. Terima kasih.