MCU, Marvel Cinematic Universe. Siapa sih yang nggak tahu studio film yang bikin film Iron Man, Captain America, Ant-Man, Guardian of the Galaxy, Black Panther, Avengers, dan superhero-superhero lainnya? Setiap kali rilis film selalu ditunggu-tunggu sama banyak orang.
Bahkan, saking suksesnya Marvel, Film mereka yang Avengers Endgame sampai saat ini masih jadi film dengan keuntungan terbesar. Kebuktikan kalau emang dulu MCU itu hype-nya nggak main-main. Fans-nya banyak dan di mana-mana.
Tapi, kamu sadar nggak sih? Belakangan kok pada kritik film Marvel ya? Dan paling banyak tuh kritik soal CGI-nya Marvel makin kesini makin jelek.
Kayak di film Black Widow, pada ngecek abis-abisan adegan meledak yang ini nih. Katanya kayak tempelan. Terus series mereka yang Shihou itu beda jauh kualitasnya sama film Hulk yang 2008. Padahal kan jelas ya, kalau yang namanya film superhero ya isinya karakter superhero dengan kekuatan aneh dan adegan aksi berantem. Dan itu semua jelas butuh CGI banget supaya ceritanya kelihatan nyata dan keren.
Jadi kalau CGI-nya Marvel jelek, ya ngaruh banget dong kualitas filmnya. Padahal dulu tuh bagus loh CGI-nya Marvel dan yang nonton tuh enjoy-enjoy aja Jadi ada apa? Kenapa kualitas CGI di MCU kok turun? Apakah ada hubungannya dengan MCU yang berada di bawah Disney?
Atau jangan-jangan karena MCU udah nempet berdua lagi sama kualitas film mereka? Jadi aku, Las Juntas, sebagai seorang visual effect artist yang juga penikmat film akan mencoba mencari tahu alasan dibalik turunnya kualitas visual effect MCU bareng kamu di video kali ini Intro Jadi gini, Marvel Studios bikin MCU fase pertama atau phase 1 dengan film Iron Man, Invisible Hulk, Iron Man 2, Thor, Captain America, First Avenger, dan Avenger. Nah, di fase pertama ini hampir semuanya bakal... bagus visualnya mulai dari baju besinya Tony Stark itu kayak beneran jadi pegang beratnya kerasa banget, detil lecet-lecet dan refleksi yang bikin kesannya baju besinya Tony Stark ini realistis banget padahal semua adegan Om Robert Downey Junior kalau pakai baju besi, itu semuanya visual effect yang pake CGI.
Kemudian, musuh Captain America, yaitu Red Skull, selain make up, lubang hidungnya itu juga visual effect. Belum lagi Chris Evans yang dibikin badannya jadi kecil di film dan keliatan nempel-nempel aja mukanya. Kemudian Hulk di Avengers. Itu gila.
Keliatan realistis di tahun film itu masing-masing rilis. Semua film fase pertama memang banyak visual effect-nya. Tapi karena lingkup cerita yang masih belum terlalu luas, visual effect di fase pertama ini, gak se-brutal di MCU fase ke-2. Di fase ini, Marvel semakin berani bikin cerita yang skalanya lebih luas, kayak Thor The Dark World, yang ceritanya kini kebanyakan di luar angkasa.
Yang jelas, jumlah pesala efek dan CGI-nya banyak banget buat bikin lingkungan planetnya, musuh-musuhnya, dan kekuatan-kuatan Thor yang makin kuat. Jum' lagi, fase ke-2 ini munculin The Guardian of the Galaxy, yang punya tokoh pohon yang bisa ngomong, dan rakun yang buat senjata. Udah salah satu karakter utama SGI, tempat cerita mereka juga luar angkasa lagi, yang berarti sih CGI dan style effect di mana-mana.
Skala cerita yang makin besar ini, tentunya aspek CGI dan style effect yang realistis di film-film Marvel itu bikin makin penting. Dan sampai puncaknya di fase ketiga yang gila. Skala ceritanya udah kemana-mana.
Ada yang menembus dimensi, kayak di Doctor Strange. Bikin pertarungan gila antar tim di bandara yang bandaranya aja itu nggak ada di film Civil War. Terus menghancurkan planet di Guardian of the Galaxy Vol. 2. Sampai puncaknya di Avengers Infinity War dan...
Endgame yang memuntulkan Thanos musuh utama dari saga fase pertama sampai 3 ini Thanos dibuat sedetil mungkin, bahkan di kulitnya ada rambut-rambut kecilnya skala visual effect dan CGI disini udah gak ngotak lagi banyaknya, dan disini membuktikan bahwa dengan CGI yang bagus, maka bisa bikin ceritanya makin bagus dan ngenak ke penonton hasilnya Avengers Endgame jadi film paling laris sepanjang masa merasa belum puas dengan semua pendapatan MCU fase pertama sampai ketiga, Disney hidupnya Marvel jelas ingin bikin film superhero lebih banyak lagi. Apalagi kini Disney punya layanan streaming sendiri, yaitu Disney+, yang masih butuh asupan konten-konten baru. Maka mulai fase 4 MCU, kini Marvel bersama dengan Disney memulai proyek yang bisa dibilang amat ambisius.
Karena kini mereka nggak cuma bikin 1-2 film setahun, tapi 3-4 film dalam setahun. Dan mereka juga membuat TV series untuk tayang di Disney+. Fase 4 MCU inilah bisa disebut sebagai awal kejaduan CGI dari Marvel. Marvel tuh aslinya gini kalau kamu lihat dulu Marvel waktu awal banget MCU dalam setahun maksimal mereka rilis dua Di fase ketiga baru mulai mereka rilis 3 film per tahun. Dan Marvel dulu tuh nggak terlalu bergantung sama green screen.
Mereka masih gabungin beberapa praktikal efek buat ngasih kesan realistis di film mereka. Cuman ya, makin disini bukan rahasia lagi kalau Marvel sering diajak karena ya... Terlalu ngandelin green screen Bahkan banyak aktor yang main tanpa tahu mereka lagi ada di scene apa Gak cuma terlalu ngandelin green screen Sekarang dalam setahun mereka bisa bikin 4 film barengan sama 4 series yang tayang di Disney Plus Gila, banyak banget kan?
Apa gak kuali? kewalahan timnya. Ya, jelas kewalahan lah.
Apalagi karena terlalu mengandalkan tim Misal Efek di pasca produksi, tim Misal Efek pun kerjaannya numpuk. Tapi karena ngejar deadline, mau nggak mau ya mereka pake jasa tim Misal Efek lainnya untuk ngerjain film mereka. Mungkin kalau cuma satu film nggak apa-apa lah ya.
Lah ini 4 film dan 4 seri dalam setahun. Coba apa itu nggak kurang orang di industri Misal Efek buat ngerjain film Marvel? Ya, kekurangan lah. Makanya dilempar ke tim-tim lainnya yang udah punya deadline nepet juga. Para seniman Misal Efek yang bekerja pekerja untuk Marvel mengaku sering dipaksa menyelesaikan proyek dalam waktu yang tidak masuk akal.
Hasilnya, banyak efek visual yang kelihatan terburu-buru dan terang mateng. Bahkan beberapa studio visual effect sampai menolakkan proyek Marvel karena tekanan kerja yang luar biasa besar. Efek visual film-film terbarunya Marvel juga sering tidak konsisten.
Ada adegan yang terlihat detail, tapi ada juga yang berasa kasar dan seperti belum selesai. Banyak revisi dilakukan di menit-menit terakhir yang akhirnya membuat kualitas CGI jadi berantakan. Para pekerja visual effects juga mengaku kelelahan. Pajak wakil kerja yang terus berubah dan tekanan untuk memenuhi ekspektasi tinggi dalam waktu yang singkat Beberapa fans Brad Marvel tuh nyebut bahwa film-film lama kayak Iron Man dan Captain America Winter Soldier Menggunakan efek praktikal yang lebih seimbang Sementara film-film terbaru kayak Ant-Man and the Wasp yang Quantumania Itu bisa dibilang lebih kayak video game dibanding film blockbuster Pencahayaan yang buruk, animasi karakter yang kaku, dan efek visual yang ngerasa kasar Lihat aja nih karakter modok Pocak banget kan wujudnya Jelas hal ini membuat banyak fans kecewa Bahkan ada yang menganggap kualitas DJI Marvel sekarang nggak hanya mengecewakan Tapi juga seperti penghinaan buat para penggemarnya Dan para fans semakin vokal dalam menyuarakan kekecewaan mereka Mereka bilang bahwa Marvel sekarang lebih fokus pada produksi cepat Daripada hasil yang berkualitas Lama-lama bisa jadi kayak Asniton Indusiar kalau begini terus secara produksinya Walaupun Marvel dan Disney weeknya banyak Kalau SDM-nya terbatas dan waktunya dikit Mau gimana pun tetep susah deh buat dapetin kualitas CGI yang bagus sepanjang film dan series-seriesnya Apalagi kalau jumlahnya sebanyak itu Studio Visual Effect kan juga ngeresain proyek dari studio lainnya, nggak cuma Marvel aja Ya intinya aku nebaknya alasan utamanya Visual Effect Marvel jelek karena mereka ngutamain kuantitas daripada kualitas Dan banyak kok yang setuju juga sama aku Nggak cuma CGI yang jelek, banyak juga yang ngerasa kalau cerita di MCU tuh udah nggak seseru fase-fase MCU sebelumnya Ya, kalau melihat list fase 5 MCU, masih kelihatan banyak banget ya film dan series yang Marvel ingin rilis.
Dan karena efek visual yang makin jelek, berceritanya yang ikutan makin jelek, kayaknya sekarang orang-orang mulai pada males nonton Marvel. Bahkan buat trailer, Film Captain America yang terbaru itu Orang-orang tuh udah ada yang ngeritik aja Buat visual effectnya Kayak CGI-nya tuh kerasa di mana-mana Gila pokoknya Sayang banget deh liat Marvel jadi redup turun kayak gini Padahal aku udah ngoleksi berbagai macam Merchandise dari Marvel loh Liat nih Lucu-lucu Gemes-gemes banget kan Harganya juga gemoy-gemoy Kalo pake ini tuh rasanya keren banget Karena aku berasa jadi bagian dari MCU pasal 1-3 waktu lagi jaya-jayanya Marvel, kamu juga harus punya ginian biar pada tau kalau kamu adalah fans dari fase pertama sampai ketiga sayang sih mengingat masa kejayaan Marvel dan mungkin karena penonton Marvel makin-makin berkurang sekarang dari MCU lagi puter otak nyari cara biar bisa balik sama berjayanya kayak dulu termasuk mengundang aktor lama buat main lagi tapi jadi karakter baru mungkin karena tau aktornya punya banyak fans kali ya makanya disuruh main lagi, tapi beda karakter Tapi ya, masa sih Marvel gini amat dah? Buat seri-seri Marvel juga ada kok yang bagus dari cerita dan visualnya juga. Tapi, apa harus banget rilis 4 TV series dalam 1 tahun?
Apa nggak kewalahan? Masa nekat rilis yang kayak gini aja bisa lepeknya Marvel? Yah, emang sih, masa tuh selalu berubah. Dulu Marvel bagus. Sekarang agak turun.
Sama kayak dulu tiap minggu pagi ada anime, sekarang udah nggak ada. Dan aku yang kangen sama anime minggu pagi, udah mencoba mencari alasan hilangnya anime minggu pagi. Ada di video yang ini ya.
Nonton kalau kamu suka nonton anime di TV minggu pagi. Cepetan.