Transcript for:
Belajar Bumpo dan Partikel Jepang

Konnichiwa, calon-calon MC di dunia nyata. Hari ini kita akan mulai belajar grammar atau tanda bahasa alias Bumpo dalam bahasa Jepang. Sebenarnya rencana awal saya itu mau bikin video cara perkenalan diri dengan bahasa Jepang. Tapi nanti saya bikin jadi YouTube source aja atau jadi Reels Instagram aja ya karena nggak banyak. banyak yang harus dijelasin. Terus banyak banget yang request video penjelasan partikel. Jadi gini guys, kalaupun saya bikinin konten khusus partikel sekarang, saya yakin kalian bakal ngerti dan bisa jawab dengan benar kalau ada soal mengenai partikel. Tapi kalau untuk ngomong, saya yakin kalian gak bakal bisa pakai partikel dengan benar. Karena untuk menguasai partikel itu, mau gak mau kalian harus pelajari ulang semua Bumpo yang sudah kalian pelajari selama ini. Biar kalian bisa membedakan ini partikel atau rumus Bumpo. Untuk yang sudah menguasai partikel, pasti tahu maksud saya apa. Tapi untuk yang belum menguasai partikel, biasanya bingung tadi-tadi saya ngomong apa sih. Kalau kalian bingung saya ngomong apa dari tadi, itu artinya kalian harus mulang dari awal. Karena kalian belum menguasai apa itu partikel, apa itu rumus Bumpo. Ingat tujuan utama kita disini itu untuk bisa praktek. Bukan cuma bisa menjawab soal aja, kita harus bisa praktek ngomong bahasa Jepang dengan baik dan lancar. Itu tujuan utama kita di sini. Oke, sebelum masuk ke bumbu pertama, sebelumnya kalian harus hafal Hiragana dan Katakana dulu. Kalau belum, close videonya, hafalin Hiragana dan Katakana, baru balik lagi ke sini. Untuk mempelajari Hiragana dan Katakana, bagi pengguna Android, kalian bisa download aplikasi Kanji Study di Play Store. Tenang aja, namanya Kanji Study tapi ada Katakana dan Hiragananya. Menurut saya itu aplikasi paling bagus karena pelajaran Hiragana dan Katakana itu ada soal-soal latihannya. Jadi kalian bisa hafal lebih cepat. Untuk menggunakan iPhone, kalian bisa download aplikasi Bumpo. Bumpo, nggak ada U-nya. Bumpo di App Store. Saya taruh di sekitar sini deh. Atau kalian bisa jual iPhone kalian, terus beli aja Android. Oke, kalau udah hafal huruf Jepang, selanjutnya kita akan mempelajari jenis-jenis kata yang ada di bahasa Jepang. Ini tangan saya ngapain sih dari tadi? Pertama, ada kata benda. Atau akan saya singkat dengan huruf N, alias noun dalam bahasa Inggris. Kata benda itu bisa berupa benda mati kayak meja, pulpen, baju, dan lain-lain. atau makhluk hidup kayak manusia, binatang, tumbuhan. Selain itu, tempat, perasaan, hantu, atau apapun itu bisa menjadi kata benda tergantung konteksnya. Kedua, ada kata kerja, atau akan saya singkat dengan huruf V, alias verb. Kata kerja itu ya kayak makan, minum, mandi, narik, dorong, lari, keluar, tidur, duduk, atau apapun itu yang ada aktivitasnya. Sama kayak bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Di bahasa Jepang ada 3 golongan kata kerja, golongan 1, golongan 2, golongan 3. Ini yang akan bikin kalian super bingung nanti, jadi cuma orang kuat aja yang bisa melewati tantangan ini. Tapi begitu kalian hafal mana golongan 1, mana golongan 2, mana golongan 3, bagaimana caranya mengetahui ini golongan apa, ini golongan apa, bahasa Jepang itu nggak sesusah yang kalian pikirkan kok. Ketiga, ada kata sifat atau akan saya singkat dengan huruf A alias adjective. Di bahasa Jepang, kata sifat ada dua jenis, kata sifat I dan kata sifat NA. Nanti saya singkatnya kayak gini ya, IA untuk kata sifat I dan NAA untuk kata sifat NA. Ini juga bakal sedikit menantang dan akan berhubungan kuat dengan partikel. Jadi pastikan kalian tahu. Ini kata sifat i atau kata sifat na. Simbol yang perlu kalian hafalkan cuma 4 simbol tadi. N untuk kata benda, V untuk kata kerja, IA untuk kata sifat i, dan naa untuk kata sifat na. Selanjutnya ada kata keterangan waktu, keterangan tempat, dan kata penghubung. Terus terakhir ada partikel. Yang di awalnya kelihatan gampang, tapi lama-lama bikin pusing. Tapi tenang aja, kalian nggak akan pusing karena belajaran sama saya. Itu aja jenis-jenis kata yang kalian perlu tahu di bahasa Jepang. Sebenarnya masih ada yang lain. Tapi ini aja udah lebih dari cukup, kecuali kalian mau jadi peneliti bahasa Jepang. Kayak... Saya Profesor Nihongo Kalau menurut kalian penjelasannya terlalu cepat Kalian bisa turunin speed videonya Atau kalau menurut kalian penjelasannya terlalu lambat Kalian bisa naikin speednya Youtube sudah menjadikan solusinya ada di sekitar sini Setting speednya ya Buku panduan yang saya pakai adalah Minano Nihongo Aduh bukunya mana ya? Bentar ya, saya ambil buku dulu Halo guys Buku panduan yang saya pakai adalah Minano Nihongo Saya hanya akan ikuti urutan dari bumbu-bumbunya yang ada di sini Tapi untuk penjelasan bumbunya Saya akan buat versi saya sendiri Yang merupakan Dapatkan gabungan dari buku-buku ini dan masih banyak buku yang lain. Dan akan saya gabungkan dengan pengalaman saya belajar bahasa Jepang selama ini. Karena kalau saya tiru isi buku Minano Nihongo, nanti saya kena copyright. Dan kalian jangan lupa kalau channel ini saya buat untuk membuat kita jago kaiwa, alias bisa ngomong Jepang ya. Bukan cuma untuk bisa menjawab soal kayak yang kalian pelajari di LPK atau tempat kursus lain. Jadi saya akan menjelaskan juga apakah bumbu tersebut sering digunakan di kehidupan di Jepang dan bagaimana cara menggunakannya biar mirip sama orang Jepang. Mari kita mulai. Hari ini kita akan mempelajari kalimat positif, kalimat negatif, kalimat tanya, partikel mo dan partikel no. Saya akan buatkan timestamp-nya nanti, kalian bisa cek di deskripsi, biar kalian lebih gampang mereview. Karena agar semua materinya masuk ke otak kalian dengan baik, nonton sekali aja nggak bakal cukup. Ingat, pelajari ulang dan ingat kasih jeda yang cukup. Kalian pelajari hari ini. besok gak usah dipelajari lagi 2 hari lagi kalian pelajari terus 3 harinya lagi terus 5 harinya lagi terus minggu depannya gitu misalnya harus dikasih jeda tapi tetep harus dipelajari ulang kalau pengen materinya nempel ke otak kalian jangan berharap kalian nonton sekali langsung langsung jago. Materi kali ini adalah bab satu dari Minanoni Hongo. Sekali lagi, saya hanya tiru urutan topiknya. Tiru urutan eh, tiru urutan bumbunya aja. Karena rata-rata pada belajar pakai Minanoni Hongo menurut hasil voting disini. Termasuk saya dulu juga pakai kek Minanun Hionggo. Tapi penjelasannya adalah penjelasan saya sendiri. Original. Awas aja ya kalau sampai kena copyright. Sekali lagi mas Youtube, original. Oke mari kita mulai dari kalimat positif dan kalimat negatif. Buat yang lupa apa itu kalimat positif dan kalimat negatif, saya jelasin secara singkat. Kalimat positif itu kayak gini. Ini pulpen, ini bukan pulpen. Ini pulpen itu kalimat positif. Ini bukan pulpen, kalimat negatif. Ini bagus, ini tidak bagus. Nah jelas. Jadi gampangnya itu kalimat negatif adalah kalimat yang tidak ada kata tidak Aduh ngomong apa saya Jadi gampangnya kalimat negatif itu adalah kalimat yang ada kata tidak atau bukan Kalimat positif tidak ada kata tidak dan bukan Kalau kalimat negatif ada kata tidak dan bukan Itu secara simpelnya ya Kalau kalian mau penjelasan lebih lengkap kalian bisa cari aja di Google Rumus kalimat positif dalam bahasa Jepang Kata benda 1 ditambah wa, ditambah kata benda 2, ditambah des Maksud dari angka 1 dan 2 di sini adalah kata bendanya harus beda. Jadi yang N1 ini, N1 itu kata benda 1, nggak boleh sama dengan N2 atau kata benda 2. Jadi misalnya N1-nya itu ayam, N2-nya nggak boleh ayam. Harus sapi, atau kambing, atau burung. Yang penting jangan ayam. Kita mulai dari penjelasan partikel wa. Buat yang baru belajar mungkin bingung. Lah ini kan hiragana ha. Kok dari tadi dibaca wa? Saya juga nggak tahu alasannya kenapa, tapi nggak terlalu penting juga untuk diketahui. Tapi yang jelas ha. Kalau dia sebagai partikel dibacanya wa Oke, bukan ha ya Wa Alasannya mungkin ya karena lebih gampang aja nyebutin wa daripada ha Coba aja kalian baca ini berkali-kali dengan cepat Wa ta si ha Wa ta si ha Wa ta si ha Wa ta si ha Wa ta si ha Wa ta si ha Lama-lama hanya jadi wa kan ya Ya gak? Mungkin itu alasan kenapa partikel ha dibaca wa Karena lebih gampang aja pengucapannya Fungsi dari partikel wa adalah untuk menyatakan topik kalimat Ingat kita belajar partikel itu harus belajar fungsi Bukan artinya Bukan Hasil translate ke bahasa Indonesia nya Kita perlu pahami kenapa kita pakai partikel wa disini Jadi fungsi Fungsi Fungsi Fungsi saya ulang ya Fungsi dari partikel wa adalah untuk menyatakan topik kalimat Atau subjek dari kalimatnya By the way Subjek itu gak harus orang ya Bisa apapun Kayak manusia Kucing Nama tempat Pulpen Dan masih banyak lagi Saya gak tau kenapa Tapi banyak yang mikir subjek itu orang Objek itu benda Ini konsep yang salah Di bahasa Jepang Apapun bisa jadi subjek Dan objek Mau itu benda hidup, benda mati Bahkan perasaan pun bisa jadi subjek atau objek Kayak rasa senang Atau rasa cinta kalian kepada dia yang tidak bisa kalian miliki Asik Balik lagi ke partikel wa Partikel wa itu digunakan untuk menunjukkan topik Nah tapi di rumusnya ini ada dua kata benda Kata benda satu dan kata benda dua Yang jadi topik yang mana? Jawabannya adalah yang ada di depan partikel wa Depan partikel wa yang mana? Depannya itu adalah kata benda satu Ini ya Depan wa Itu kata benda satu Belakang wa Kata benda Benda dua. Depan, belakang. Depan, belakang. Terus kata atau kalimat di belakang wa adalah penjelasan dari kata yang ada di depan wa. Jadi kata benda dua menjelaskan kata benda satu. Kita pakai contoh aja ya biar gampang. Watashi wa chakura desu. Nah watashi itu topik atau subjeknya. Karena dia ada di depan wa. Terus chakura itu penjelasannya. Nah terus ada kata desu. Ini tulisannya desu. Tapi dibaca desu. Nggak pakai u. Fungsi desu adalah untuk membuat kalimatnya menjadi lebih sopan. Jadi tolong biasakan bilang. Des di akhir kalimat ya Contoh kalimat lain Kare itu artinya dia untuk laki-laki Sedangkan dia untuk perempuan itu kanojo Sama kayak he atau she di bahasa Inggris He itu kare, she itu kanojo Terus kare itu pegawai kantor atau karyawan Silahkan kalian translate sendiri artinya Saya tambahin lagi satu nih Kanojo wa ginko-in des Ginko-in itu pegawai bank Ini penting Saya sengaja gak isi translate-nya disini Karena saya gak mau kalian menghafal hasil translate-nya Tapi saya ingin kalian Untuk berusaha mengertikan sendiri apa maksud dari kalimatnya. Biar kalian bisa lebih mandiri. Jadi kalian nggak menghafal hasil translate. Jadi kalau ada kata lain, kalian bisa menganalisis artinya. Terus kalian bikin translate sendiri versi kalian. Karena setiap orang itu kan ngomongnya beda-beda. Ada yang ngomong, misalnya ya, contoh. Watashi wa Chakura desu. Saya adalah Chakra. Atau saya Chakra. Atau saya itu Chakra. Atau nama saya Chakra. Jadi bebas kalian mau ngomongnya kayak gimana. Yang penting kalian tahu fungsi wa itu apa. Terus kalian bisa bikin translate kalian sendiri. Yang penting arti atau maksudnya nggak berubah. Percaya sama saya, metode ini jauh lebih bagus dibanding dengan belajar menggunakan... menghafal hasil translate. Karena yang penting itu, kalian mengerti maksud dari kalimatnya. Nggak penting cara translate-nya kayak gimana, hasil translate-nya kayak gimana, yang penting arti dan maksud dari kalimatnya nggak berubah. Ini akan berpengaruh besar ke kemampuan percakapan kalian nanti. Ini metode yang saya pelajari di Minano Nihongo. Ah, Minano Nihongo. Di Nihongo Gakko. Karena gurunya ngomong bahasa Jepang, nggak ada translate-nya. Kita harus ngerti sendiri. Gurunya ngomong apa, kita dipaksa untuk mikir di sana. Kenapa ini bisa berpengaruh besar ke kemampuan percakapan kalian? Ini sangat penting. Tolong jangan di skip. Pada saat kalian ngomong dengan orang Jepang. Ini berlaku juga untuk bahasa Inggris atau bahasa asing lain. Pada saat mereka mengatakan sesuatu. Kebanyakan orang yang cara belajarnya salah. Akan mencoba men-translate kalimat. Yang diucapkan lawan bicara di otak mereka. Memproses artinya. Terus maksud dari kalimatnya. Baru setelah itu mikir gimana cara balasnya. Setelah itu membangun kalimat. Baru keluar ngomong. Keluar ngomong. Keluar kata-katanya baru ngomong kan. Sabang sekali lagi ya. Orang yang ngomong. Kita coba dengerin. Translate. Mikirin artinya apa. Apa begitu. Terus. Terus baru mikirin balasannya. Kita bangun kalimat, baru ngomong. Terlalu banyak step di sana. Terus masalahnya satu lagi. Orang Jepang itu kadang ngomongnya panjang dan bertubi-tubi. Jadi belum sempat kalian translate di otak kalimat pertama, sudah muncul kalimat baru. Kalimat baru, kalimat baru, kalimat baru. Jadi kalian nggak akan sempat untuk translate kalimatnya. Makanya saya mau kalian untuk tidak fokus ke translate-nya, tapi fokus ke maksud atau arti dari kalimatnya. Jadi begitu kalian dengar, kalian langsung bisa mengartikan arti dari kalimatnya. Nggak penting translate-nya kayak gimana. Gimana yang penting kalian mengerti maksud apa yang dikatakan sama lawan bicara kalian. Kalau misalnya ada kalimat atau contoh kalimat di video ini, atau di video belajar nanti, yang kalian nggak ngerti artinya gimana, walaupun kalian udah berusaha untuk men-translate sendiri, tapi tetap kalian nggak ngerti artinya kayak gimana, kalian bisa tanyakan di kolom komentar. Pasti bakal ada orang baik yang bakal bantu jawab. Saya juga bakal cek berkala, jadi pasti saya jawab. Tenang aja. Lanjut ke kalimat negatif. Rumusnya kayak gini. Kata benda satu ditambah wa ditambah kata benda dua. dua ditambah dewa arimasen jadi untuk mengubah kalimat positif menjadi kalimat negatif, kalian hanya perlu mengubah akhirannya saja, yang tadinya des, berubah jadi dewa arimasen, contoh watashi wa chakura des, watashi wa chakura dewa arimasen, kare wa kaishain dewa arimasen kanojo wa ginkoin dewa arimasen, gampang gitu doang, desnya berubah jadi dewa arimasen, tapi topik, pada kenyataannya gak ada orang yang ngomong kayak gini, rumusnya gini dipakai oleh orang Jepang adalah janai. Ja itu adalah singkatan dari dewa terus nai itu adalah bentuk biasa dari arimaseng. Jadi dewa arimaseng itu bentuk kakunya. Janai itu bentuk normalnya. Kita coba ubah ya. Ingat tambah des biar sopan. Jangan janai doang. By the way nih, saya tadi bilang orang Jepang gak ada yang pakai dewa arimaseng tapi ada beberapa situasi dimana mereka mereka bakal pakai Dewa Arimaseng. Situasi pertama, mereka lagi pidato, atau lagi ngomong ke banyak orang secara sekaligus, kayak pengumuman gitu. Situasi kedua, mereka ngomong ke orang asing yang mereka anggap belum jago bahasa Jepang. Jadi kalau ada orang Jepang yang ngomong Dewa Arimaseng ke kalian, itu artinya bahasa Jepang kalian masih kurang, karena mereka berusaha berbicara bahasa Jepang yang sesuai buku pelajaran, bukan sesuai standar orang Jepang pada umumnya. Oke, saya rangkum. Des diubah ke Dewa Arimaseng. Dewa Arimaseng, karena jarang dipakai oleh orang Jepang, bahkan nggak ada yang pakai, kita Kita ubah jadi janai. Janainya biar lebih sopan kalian tambah des belakangnya. Jangan sampai lupa sama desnya. Banyak banget yang lupa sama des. Janai des. Oke. Selanjutnya kita akan belajar kalimat tanya. Rumusnya adalah kata benda 1 ditambah wa. Ditambah kata benda 2 ditambah deska. Kata benda 1 wa. Kata benda 2 deska. Di sini kita akan belajar partikel ka. Partikel ka digunakan untuk mengubah kalimat biasa menjadi kalimat tanya. Caranya agak banget. Kalian tinggal tambah ka di akhir kalimat. Jangan di tengah ya. Nanti artinya berubah. Jadi kalian bebas mau bikin kalimat apa aja. terus tinggal tambahin desu ka di akhir kalimat by the way intonasinya sangat penting disini harus naik ya desu ka gak boleh turun kalau intonasinya turun artinya bakal berubah lagi contoh kare wa kaisha-ing desu ka? kanojo wa ginko-ing desu ka? naik ya pada kalimatannya di bahasa jepang kita gak harus pake tanda tanya di akhir kalimat boleh pake boleh enggak sebaiknya pake biar orangnya gak salah paham tapi bablak tapi banyak di soal soal JLPT itu titik doang gak pake tanda tanya sekali lagi boleh pake Boleh nggak? Sebaiknya pakai. Jadi hanya karena kalimat tersebut tidak berisi tanda tanya, bukan berarti itu bukan kalimat tanya ya. Kalian harus fokus ke partikel ka, dan lihat konteks kalimat secara keseluruhan. Terus satu lagi nih, desu ka ini kan bahasa sopan. Gimana dengan kalimat tanya bahasa casualnya? Casual, bahasa biasanya. Kalau di anime, biasanya karakter anime itu ngomongnya ka aja tanpa desu. Jadi kayak, kare wa kaishen desu ka, itu berubah jadi kare wa kaishen ka. Nah, itu sebenarnya cuma ada di dunia anime aja. Di kehidupan nyata, nggak ada orang yang ngomong kayak gitu. Jadi kalau kalian bikin kata tanya pakai K tanpa des di depannya, stop segera. Malu-maluin. Untuk bentuk kasualnya, orang Jepang akan menghilangkan kata deska. Dan menaikkan intonasi atau nada di kata terakhir pada kalimat tersebut. Contohnya kayak gini. Kare wa kaishain deska. Itu deskanya dihancurin semua, dihilangin semua. Jadinya kare wa kaishain. Kayak gitu intonasinya. Saya panggilin istri saya deh. Biar kalian tahu intonasi asli orang Jepang. Rinrin! Eh, dimana kamera? Oh, dia ngomong ke sini. Halo, semuanya! Dia pekerjaan? Eh, dimana dia ngomong? Kamera? Dia pekerjaan? Dia pekerjaan? Dan yang lainnya? Cuma itu saja. Itu aja. Oke. Arigatou ne. Oke. Love you. Love you. Jadi gitu guys. Intonasinya harus naik ya. Nggak boleh turun. Kalau turun bakal berubah lagi artinya. Jangan pake kare wa kaishinko. Ih, nggak salah sih. Tapi... sangat-sangat aneh kedengerannya seakan kalian itu karakter anime. Nanti ya kalian dikira cunibyo alias penyakit kelas 2 SMP. Buat yang suka niru-niru cara ngomong di anime, kalian harus search arti kata ini, cunibyo. By the way, saya bukan anti anime ya, saya selama... Sering banget nonton anime Bahkan setiap hari Setiap saya makan siang Dan makan malam Saya selalu nonton anime Cuman ingin menyadarkan kalian aja Yang masih Berusaha ngomong Seperti karakter anime itu Sangat-sangat malu-maluin di Jepang Sekarang kita belajar Cara jawabnya Untuk jawab iya Tentunya jawab dari pertanyaan yang tadi ya Cara jawab iya Kita pakai kata Hai Hai Hai Kalau jawabannya tidak Kalian pakai kata Iye Bukan iye Iya Iye Ini agak panjang Misalnya pertanyaan tadi nih Karewak Kalian bisa jawab Maaf ya, intonasi Saya dari dulu gak pernah berubah Yang bener itu yang tadi yang dibilang sama Shiori Cara pengucapan yang bener itu Kayak Shiori, cuman saya gak berubah-ubah Saya udah berusaha untuk mengubah intonasi saya Tapi untuk kaisah ini saya selalu salah Intonasinya Saya ulang sekali lagi ya, maaf ya Pertanyaannya Kalian bisa jawab Kaisah ini atau iye kaesain janai desu atau kalian bisa jawab hai atau iye aja juga gak apa-apa gak usah diisi belakangnya hai iye bumbu selanjutnya adalah partikel mo partikel mo digunakan untuk menyatakan hal yang sama pada satu kalimat dan kalimat selanjutnya bingung kan? contohnya kayak gini watashi wa kaesain desu kare mo kaesain desu sama-sama ada kaesainnya ya kan? contoh lain kore wa peng desu kore mo peng desu kore wa peng desu sama-sama ada pennya artinya kalian bisa artiin sendiri atau kalian kalau bingung bisa tanya ke kolom komentar pakai kalimat tanya juga bisa nah jadi wanya yang berubah jadi mo oke gitu doang sih kalau bingung tanya di kolom komentar bumbu terakhir hari ini adalah partikel no maaf ya tangan saya kayak gini gak bisa berhenti memang partikel no itu sangat sangat penting karena sangat sering digunakan pada kalimat. Rumusnya kata benda satu, no kata benda dua. Kata benda satu menjelaskan kata benda dua. Jadi pembaharan utamanya di sini adalah kata benda dua. Misalnya, maku no saing. Maku itu mekdi di bahasa Jepang. Ada yang bilang makudo kalau di Kansai, tapi selain di Kansai itu ngomongnya maku. Maku no saing. Saing itu pegawai. Jadi kata benda satu menjelaskan kata benda dua. Jadi maku menjelaskan saing. Pembarang utamanya adalah kata benda dua, yaitu saing. Jadi fokusnya di sini adalah saing atau pegawai. Makku adalah penjelasannya. Maaf ya, saya ulang-ulang terus. Artinya makku no saing itu adalah pegawai mekdi. Kalau mau gampangnya, kalian tinggal balik aja bacanya. Makku no saing. Baca dari belakang. Pegawai mekdi. Contoh lain. Nihongo no hong. Buku bahasa Jepang. Hoteru no toire. Toilet, hotel. Ya, tinggal dibalik doang, gampang. Nah, sekarang. Nah sekarang kita coba jadiin kalimat. Saya pakai contoh istri saya. Siori-san wa makku no shine desu. Siori-san wa makku no shine janai desu. Makku no shine. Ini terdiri dari kata benda 1 ditambah no ditambah kata benda 2 kan Tapi karena sudah digabung jadi satu kata Jadi dianggap sebagai satu kata benda Gak usah dipikirin Atau contoh lain misalnya Kore wa nihongo no hon desu Ya jadi yang no yang digabungkan Kata benda yang digabungkan oleh no Dianggap jadi satu kata benda Itu intinya Terakhir tentang kata san Di belakang nama orang Misalnya contoh yang tadi Shiori san bla bla bla Shiori san bla bla bla Bacanya itu bukan san ya Bukan san Tapi san Sang, kayak ada G-nya di belakangnya. Sang. Di Jepang, kalian harus isi kata sang setelah menyebut nama orang, biar sopan. Kalian nggak boleh pakai sang ke diri sendiri ya, hanya ke orang lain. Untuk orang dewasa, kalian pakai sang. Sedangkan untuk anak kecil, kalian bisa pakai can. Can itu juga bisa dipakai untuk panggilan akrab ke perempuan. Kayak saya manggil istri saya, Siori Chang. Karena kebetulan kami udah lumayan akrab. Kalau kalian harus pakai san, Siori Sang. Tapi kalau udah akrab ya boleh pakai Siori Chang. Nggak ada masalah. Ada juga kung. Nah ini dipakai ke laki-laki, misalnya Cakurakung Jangan pakai Cakuracang ya, nanti jadi emot saya Terus tambahan satu lagi Beberapa penyebutan untuk kata kamu dalam bahasa Jepang Di bahasa Jepang, kata kamu itu ada Anata, Kimi, Omae, Kisama Terus ada Onushi dan apa gitu, macam-macam sih sebenarnya Tapi yang sering dipakai adalah empat ini Anata, Kimi, Omae, Kisama Nah banyak yang mikir kalau anata itu sopan Tapi sebenarnya terbalik, anata itu nggak sopan Anata itu mirip sama anda dalam bahasa Indonesia Anda itu kan gak sopan ya sebenarnya. Kita ngomong Anda itu kan cuman pas kayak debat atau mau menghina atau menyalahkan orang tersebut. Kimi juga gak bisa sembarangan dipakai. Terus omae itu gak sopan. Dan kisama itu kasar. Terus kita pake kata apa dong pas mau bilang kata kamu. Nah di Jepang itu untuk ngomong kata kamu, kita harus menyebut nama orang. Saat kita ingin bilang kamu. Jadi gak bilang, eh kamu sini. Kita bilangnya nama orangnya. Eh, Bambang sini. Kayak gitu. Jadi usahakan kalian harus ingat nama-nama orang di sekitar kalian dengan baik. Kalau kalian nggak tahu, kalau kalian nggak kenal orangnya, baru boleh pakai anata. Tapi kalau saya sih nggak pakai anata. Saya bilangnya, sumimaseng, blablabla, kayak gitu. Nggak usah nyebut namanya juga. Kalau kalian tahu namanya, harus pakai nama orang tersebut. Harus sebut nama mereka. Kalau kalian pengen bilang kata kamu. Itu aja sih yang perlu kalian perhatikan saat ngomong sama orang Jepang. Sekian video kali ini. Saya akan simpulkan sedikit dari awal sampai akhir. Bentar ya. Kita pelajari kalimat positif. Kata benda satu, wa. Kata benda dua, des. Kalimat negatif. Kata benda satu, wa. benda dua, dewa arimaseng. Dewa arimasengnya diganti janai. Janainya ditambah des. Terus kalimatannya tinggal tambah deska di belakangnya. Partikel mu menyatakan hal yang sama di depan dan di belakangnya. Partikel no untuk menggabungkan dua kalimat. Terus kalian tinggal baca dari belakang ke depan. Dan sang plus kamu. Mungkin sekarang kalian bisa mengerti atau sudah hafal dengan penjelasan saya barusan. Tapi usahakan kalian tonton ulang setidaknya tiga kali. Tapi dikasih jeda ya. Ingat. Harus dikasih jeda. Jangan pikir kalian bisa hafal dengan dengan sekali nonton. Salah besar. Nggak mungkin bisa hafal dengan sekali nonton. Sekian video kali ini. Video selanjutnya kita akan belajar 3 bab sekaligus. Hari ini kita belajar cuma 1 bab aja karena saya harus menjelaskan jenis-jenis kata lah. Inilah, itulah, macam-macam. Tapi setelah ini kita akan belajar agak ngebut dikit sekalian di 2-3 bab satu video. Oke? Sekian pelajaran Bumpo kali ini. Saya akan bikin contoh soal atau latihan soal tapi belum jadi. Mungkin setelah kalian tonton yang ketiga kali mungkin bakal ada latihan soal di kalau di kolom komentar atau mungkin di deskripsi. Karena saya nggak ada waktu, jadi mungkin agak lambat dikit ya. Pasti saya akan bikin. Saya pasti akan bikin contoh soal atau latihan soal, biar kalian belajarnya nggak percuma. Tolong sabar. Itu aja guys, sampai jumpa di video selanjutnya dan jangan lupa, belajar di bulan. Bye bye.