Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wallahi wabarakatuh.
Alhamdulillah hadhana lihatha wa makunna linahtadiyya laulana hadhana allah. Asyhadu an la ilahil allah wa ahdawla sharikalah. Wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh. Alhamdulillahumma fasali wassalimu ala rasulillah. Muhammad ibni abdillah wa ala alihi wa sahbihi wa mawalah wa ba'aduh.
Ibu-Ibu-ibu sehat sedih, anak? Luar biasa. Saya itu nama hajatnya. Ibu-Ibu Lin, ibu Nah Pangkertua nama hajat.
Lulus nama lulus. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Mungkin ilmu itu dikenyangkan di barokah dunia akhirat.
Karena tanggung jawab setelah kita mendapatkan ilmu adalah menyampaikannya kembali. Jangan sampai dapat, sudah buat sendiri. Karena yang terbaik adalah sekali lagi menyampaikan kembali kepada yang berluka.
Diisi yang depan, diisi tesiti, dipayun tesiti. Biasanya dipayun. Kalau dipayun, ke arah rempeng.
Kita akan melanjutkan kajian tahsin kita insya Alhamdulillah di surat al-Baqarah ayat 1. 1-5 insya Alhamdulillah. Hari ini kita spesial. Kita akan membahas pertanyaannya.
Dari awal sampai akhir. Makharjul huruf dan sifatul huruf. Seperti biasa ya. Nanti kalau ada pertemuan huruf.
Kita juga akan bahas sedikit-sedikit. Nanti kalau ada yang gak paham. Nanya saja ya. Nanti biar kita jelaskan kembali. Baik kita mulai.
Di sesi pertama kita tilawah berjamaah. Sesi kedua nanti tilawah mandiri. Kan sesi ketiga bedah tajwi.
A'udzubillahiminasyaitanirrojim. Satu, dua, tiga. Bismillahirrahmanirrahim Alif, La, Bim Hudalil'lil muttaqim Alladhina yu'minuna bilghaybi wayuqimuna as-salah Fikun Satu, dua, tiga Wazina yu' Minuna bima Umzila ilayka wama umzila min qabalik di bawah dirimu ulaika ala hudan dirabbihim Alhamdulillah.
Baik, sedakallahu ala alim wa sedakallahu rasulina bil karim wa nahnil ala dhalika minasyahidin wa syakirin. Alhamdulillah. Baik, kita masuk ke sisi kedua.
Untuk yang baca ayat satu sama dua. Khusus untuk yang pertama dua ayat. Ayat satu dan ayat dua.
Yang berikutnya satu ayat, satu ayat. Satu ayat, ayat tiga. Satu ayat, ayat empat. Satu ayat, ayat lima. Silahkan, Bukan, langsung saja dicontohkan.
sebelah kanan dulu kanan gitu Oh billah minasyaitanirrojim bulin ketika mengucapkan minasyaitanirrojim oke anginnya di tengah lidah minasyaitanirrojim ulang Amat. Amat. Amat. Amat. Amat.
Tahanannya tiga, jangan dua. Alif. Bukan alif. Alif. Alif.
Lam Bagus Zalika. Z. Ah, dikeluarin sedikit lidahnya, enggak apa-apa. Dalikal kitabullah raibafih Ih, fihnya digimanain?
Fih Panjangnya berapa? Empat Itu tau, kenapa diamalin? Ayo ulang Dalikal kitabullah raibafih Hai hudalil mutfaqiyy baik Alhamdulillah lanjut Hai Dede dhu billahi minasyaitonirrojim bagus Bismillahirrahmanirrahim hai hai Al-Lazina yu'minuna bilghaybi wa yuqimuna as-salat Hai wayu krimu nasolat awal mimma rozak nahum yufiqo bagus sudah bagus terima kasih alhamdulillah selanjutnya uh waduh billahi minasyayir ponir wajib bagus Bismillahirrahmanirrahim Wazina yu'minuna bima'un wazila ilaika wa ma'un wazila min qablik wa ma'un wazila min qabliqa wa bil akhirati hum yuqinun Alhamdulillah, Barakallah, Fikir Bagus, rapih banget baca, lanjutkan Na'udzubillahiminasyaitanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Hai manirrohim ulaika ala hudam mirrob bihim coba ulang sekali lagi ulaika ala hudam mirrob hudam mirrob bihim itu pas waulaika humul muflihun kenapa diberhentikan diulang hudam ala hudan tadi terdengarnya kurang dari tiga sisanya udah bagus lah lanjutkan balik lagi ya ayat 1-2 ya Nggak, kecepatan.
6 dulu, terus 3, terus 6 lagi. Masih kecepatan. Dua kali, ayo pelan-pelan. Nah itu pas.
Lanjutkan. Mudtaqin. Cukup, dah.
Alhamdulillah, bagus. Teksiti, tadi gebar rumahnya masih berkeringat. Masya Alhamdulillah.
Siap, ayat 3 sekarang. A'udzubillahiminasyaitanirrajim Bagus Bismillahirrahmanirrahim Ya. Oke, boleh. Diamalkan.
wayuki imun as-salah bagus wayuki imun as-salat awamim mazak nahum yufiqun razaqnahum yufiqun Waalaikumsalam. Bagus, Alhamdulillah. Lanjutkan.
Kol-kolah, walaupun kecil, dia tetap harus terbaca. Kecil tetap terbaca. Lanjutkan. A'udzubillahiminasyaitanirrojim. Bismillahirrahmanirrahim.
Taguh. Walad yu'minuna bimakum. Zila ilaika wa ma'un zila min qablik Baik, naik nafas lagi. wa ma'un zila min qablik wa bil akhiratihum yukinun Baik, Alhamdulillah. Barakallah.
Lanjutkan. A'udzubillahiminasyaitanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Ulaika ala dhammirrohim Hai waulai kawuhu Alhamdulillah mulai habis baterainya dipertahankan silakan A'udzubillahiminasyaitonirrojim Bismillahirrahmanirrahim Bagus Alif Lamim Bagus Zalikal kitabul rohibafi Budalil mutaqin. Cukup Langsung kita ke tahap tiga.
Udah, ditetek aja mic-nya. Pertanyaan pertama. Alif, lem. Hukumnya? Alif, matlajim, harfi musba.
Oh ya itu ya lanjutannya mutya gitu buat lazim harfi musba mutsaqol karena muzmat Ahmad lazim harfi musba mutsaqol alasannya eh mati karena dia panjang wajib wajib panjang Hai siurang danguken aja lah kamu Karena bendera bertemu dengan tahanan. Atau huruf sulasi. Huruf sulasi.
Yang bertemu dengan tahanan idgum. Kan lamim tuh. Mim yang tidak muncul tanah mati bertemu idgum utama silain.
Ditahan tiga ketukan. Jadi setiap bendera pada ayat mukatoah yang bertemu dengan tahanan idgum. Maka dia namanya. Madlazim harfi mushaqqal. Atau musba mushaqqal.
Kalau yang bertemu dengan tahanan ikhfa. Yang bertemu dengan tahanan ikhfa nama hukumnya apa? Ini kan tahanannya idom. Kalau yang bertemu dengan tahanan ikhfa.
Ini lupa lagi ya Alhamdulillah. Sekali lagi. Madlazim harfi musyba musyakol. Itu terjadi ketika bendera atau panjang 6 bertemu dengan tahanan idgom.
Makanya madlazim harfi musyba musyakol. Kalau tahanannya ikhfa, namanya apa? Sudah ada yang bisik-bisik. Madlazim harfi syabih musyakol. Syibhil musyakol.
Bedain tuh. Panjangnya berapa teh? Semuanya.
Ya panjangnya? Semuanya. Panjangnya? Berapa ya? Panjangnya berapa kalau tadi dibaca?
lamnya panjangnya berapa lamnya? 6. Tambah tahanan 3 ya. Jadi panjangnya 6, tahanannya 3. Dalam piramidaman, madlazin keberapa? Dalam piramidaman, kalau kita sebutkan dari bawah, ada madlazin. Mad Haraflin Mad Kemudian Madlazim Fasil.
Madhari di Sukun Madlajim Kan yang pertama. Madlazim Penyebab farinya apa? Sukun atau Hamzah? Madlazim Kira-kira penyebab farinya Sukun atau Hamzah?
Kira-kira kalau ada huruf tasbih, itu yang pertama huruf mati atau huruf hidup dulu. Contoh abba. Yang pertama dibaca sukunnya dulu atau harokatnya dulu.
Mbak bertasbih. Abba Kan seolah-olah dua huruf tuh. Yang pertama dibaca sukun dulu atau hidup dulu. Mbaknya lihat.
Kan baknya tasdin. Kira-kira kalau dibaca, Abba itu. Yang sukunnya dulu baknya atau yang harokatnya dulu? Sukunnya dulu kan?
Abba Begitu pun alif lam. Alif lam. Kan sukun tuh.
Bertemu dengan mim sukun lagi. Ditahan kan? Mim.
Berarti penyebab fari untuk madlazim itu sukun. Karena Setiap huruf tasbih yang ditemui, pasti yang dibaca sukunnya dulu. Bukan harokatnya dulu.
Mad lazim. Kenapa disebut lazim? Karena tidak ada satu riwayat pun yang membaca mad lazim itu kurang dari 6. Pasti 6. Jadi kalau ada nanti yang ngajarin, misalkan walad dolin panjangnya 4, pasti salah.
Gak mungkin. Wa dolin panjangnya 5, gak mungkin. Pasti 6. Pertanyaannya, kalau dia sudah tahu 6 tapi ngamalinnya 5, ya batal sholatnya. Gak sah fatihahnya.
Itu untuk madlazim kilmi. Kalau yang harfi kan bukan termasuk bagian surat al-fatihah. Jadi tidak membatalkan sholat. Kalau yang harfi. Tapi kalau madlazim kilmi musakol atau musakol kilmi pada walad dolin, itu bisa membatalkan sholat.
Kalau bacaannya tidak benar. Paham ya? Makanya harus hati-hati banget. Baik, kita lanjutkan.
Geser. Alif. Belum makhrodnya. Makhrod.
Makhrod. Jual huruf untuk lam. Ada di mana? Lam.
Di atas. Di langit-langit atas. Nah, domin.
Biar ada dalilnya. Belum? Lam, dhalkiyah ujung lidah, lam nunro.
Jadi makhrod lam itu ada di dhalkiyah namanya. Itu ujung lidah. Sekarang kita ke sifatnya. Lam punya sifat jahar atau hamas?
Jahar, karena tidak termasuk fahadahu syahsun sekat. Karena termasuk. Karena Istifal. Karena Bukan termasuk. Kenapa?
Karena bukan termasuk. Idhar ismat. Karena termasuk farro min lubin.
Punya sifat tambahan tidak? Ini Kadang tebal, kadang tipis. Baik, cukup. Satetannya, pinjem punya bulina, potoin, salin. Kenapa belum disalin-salin?
Kalau belum punya nalomnya. Nah, dom yang terbaru itu bahan kertasnya sudah terbaik, ya paper art. Itu udah bagus banget. Kalaupun kena air gak akan langsung hancur. Keteneng pesan.
Ini sudah dinasionalkan. Sudah dinasionalkan. Baik cukup.
Alif lah. Mim. Mim. Hukumnya? Sama.
Bukan Emang ada tahanan tidak setelah mim? Berarti beda hukumnya. Madlazim harfi muhufa.
Nah itu beda. Kenapa Madlazim harfi muhufa? Enggak tahu.
Karena bendera atau panjang enam harokat tidak bertemu dengan tahanan. Baik idgom ataupun ikh. Panjangnya berapa?
Dalam piramidamat keberapa? Satu. Penyebab farihnya apa? Nah itu bisa. Itu maksudnya pertanyaan.
Kita belajar dari pertanyaan kepada orang lain. Gak mesti harus pertanyaan kepada kita. Ketika orang lain jawab, kita siapin catatan. Baik, kita lanjutkan.
Mahroj huruf mim ada di mana? Di dua bibir. Ada dua mahruj mim itu.
Mim itu punya dua mahruj. Satu safawiyah. syafawiyah bibir wawu ba mim fa itu makhroj mim yang pertama makhroj mim yang kedua gunnah pangkal hidung nun dan mim jadi makhroj mim itu punya dua satu syafawiyah dua gunnah dalam istilah tajwid di babid gom itu mukamal untuk yang di mulut Mukamil untuk yang dihidup.
Pertanyaan berikutnya. Makhrod mim itu tadi sudah ya. Sekarang sifatnya.
Jahar hames mim. Belum Kenapa jahar? Karena bukan.
Fahathahu syahsun sakat. Sudah. rohwah tawasud.
huruf Mim sidah rohwah tawasud tawasud karena termasuk linna Umar Mim adayah lin Amar istifal istiqlah istifal Kenapa karena bukan lihat dicatat khusus dong tin kill Infitah itbako. Infitah Kenapa? Karena bukan. Karena bukan.
Idhar ismat. Belum Karena termasuk. Baca aja. Enggak disuruh ngapal. Paromin Lubin.
Dah mudah. Di sini juga gak ada yang ngafal. Semuanya baca.
Cuma teteh mau nulis atau enggak pertanyaannya itu. Mau nyatet atau enggak. Saya yakin semua yang hadir di sini punya catetan.
Yang bisa jawab itu pasti punya catetan. Kalau yang gak bisa jawab, itu kemungkinannya cuma satu. Gak punya catetan. Selama empat pertemuan yang ibu teteh lakukan di sini, udah nyatet belum?
Nah itu. Harusnya nyatet. Beda kalau misalkan motokopi dengan nyatet beda.
Setidak-tidaknya kalau nyatet itu akan ada yang terekam dalam catetannya. Kalau fotokopi, satu males, kedua enggak akan dibaca. Baroklahnya beda. Makanya kalau apa-apa itu jangan fotokopi ya.
Apalagi buku. Kurang baik kalau buku kita beli buku nih. Orang lain beli kita fotokopi. Itu enggak berkah.
Lebih baik beli. Atau kalau enggak mau nyatet. Karena dengan catatan itu ada keberkahan. Bagaimana Ustadznya? Kan catatannya banyak.
Maka yang perlu dilakukan. Yang pertama screenshot aja. Catatan-catatan yang lengkap. Screenshot aja. Nanti di rumah salah-salah kosong.
Apa dulu? Satu. Gak usah semuanya langsung.
Capek kalau semuanya. Satu-satu. Kalau ada waktu kosong.
Ahmad dulu. Ahnur mati dulu. Udah simpen lagi. Nanti lagi.
Buka lagi. Oh kayaknya sekarang Bambi mati. Satu, satu terus. Gak akan kerasa.
Sampai akhirnya saya pernah lihat jamaah itu catatannya sampai segini. Saya bilang, itu isinya apa? Saya bilang, tajwid. Saya catat semua pembagiannya utuh dengan contohnya. Dengan nalgamnya.
Masya Alhamdulillah. Gak kerasa ternyata kalau sudah ditulis, kalau sudah dipisah di tema-tema, itu kan ada judulnya, Bu. Dengan penjelasannya.
Selama ini kan yang dibuku makhwari jul huruf cuma nadzum saja, belum penjelasannya. Bagaimana huruf itu terjadi, menempelnya apa dengan apa. Kita masih dalam sisi praktik global.
Baik cukup, tidak apa-apa. Lanjut. Teh, siap.
Kenapa alif lam komaria? Alif lam muncul tanda mati. Dibacanya? Jelas.
Hukumnya Idhar Komari. Idhar Komari. Hukum lam sukun ada berapa?
Ada lima. Apa saja? Lam tahrib.
Idhar Komari sama Idhar Shamsi. Isim sama Amar. Idhar Fiil sama harap. Idhar kecuali bertemu huruf lam dan ro.
Bagus Baik. Pertanyaannya. Dhalikal. makrodnya dimana? Kan, kak, kak.
Bagus Sekarang sifatnya. Jahar hamas. Belum Kenapa?
Karena termasuk dalam fahas. Bagus Gak apa-apa. Kenapa? Karena termasuk dalam puru ajit.
Istifal istilah. Istiqbal. Kenapa?
Karena tidak termasuk di khusus. Tidak termasuk dalam khusus. Infitah itbako.
Kenapa? Karena tidak termasuk dalam khusus. Idhar ismat. Kenapa? Karena tidak termasuk dalam harumin lubin.
Punya sifat tambahan tidak? Tidak ada. Ini bukan materi terakhir ya.
Karena materi terakhir itu nanti ditutup dengan Tuhfatul At-Fat. Jadi nanti dalilnya apa? Lin al-halani qabla al-ahrufi ulal huma. Nanti kayak gitu.
Jadi ada nanggap lagi. Itu puncak dari ini selesai. Mat itu. Makhroj hurufnya terbedah.
Sifatnya dalilnya ada muncul. Kitab dalam kitab. Itu nanti ada bacaan nadom lagi yang harus dibaca bareng-bareng. Gak perlu dihafal sih. Tapi kalau sering hafal, sering dibaca, itu hafal sendiri.
Saya dulu pernah belajar bacaan sholat sama guru ngaji. Kalau kita ngaji dulu itu kan rame-rame. Ustadznya satu, anak-anaknya bareng-bareng.
Kita diajarin bacaan sholat. Bacaan doa makan. Surat-surat pendek Awal saya masuk saya gak hafal apa-apa Tapi ketika sering Dengerin baca, kita baca Dengerin, hafal itu Walaupun memang hafal canggam ya Bu Tapi memang efek dari Membaca dan mengulang itu Hafal Jadi bukan dari kepintaran Tapi keistikomahan Mau gak tuh ngulang lagi Mau gak baca lagi Ya Kalau minggu depan kita ke Tuhu Hatul Adfal sudah sanggup, sudah siap? Jangan dulu? Mau enggak biar langsung sekalian nih, greget.
Baik, lanjut. T Siti. Gimana T tadi, menang?
Pertanyaannya. Zalikal kitabu la raiba fi la raiba Roy Haraflin Kenapa Haraflin? Karena sebelumnya berharokat kata Yang sebelumnya kata apa?
Fate Hai air itu baru bener dimacanya memang panjang pendek Di Ayun. Dibaca pendek. Lin secara bahasa dan istilah. Punya catatan sendiri kok baca catatan orang. Lin lembut.
Secara istilah. Mengucapkan huruf dengan lembut tanpa dipaksakan. Ketika mengucapkan huruf-hurufnya.
Baik. Haraflin Lin dalam piramidamat keberapa? betul kenapa ke-6 dengan matbadal matbadal maklima Iya berarti karena tidak ada alasan bagi haraflim itu untuk dibaca panjang kecuali pada saat dia wa wakof teh Roy Roy bahaya makhluknya dimana ya Oh ya saja Ria tengah lidah jajim sinya baik cukup sekarang sifatnya ya jahar hamas jahar Kenapa tidak ada di bahasa ku Syahsun Syakir sudah rohwah Tawassud rohwah Kenapa karena tidak ada di ajib di di ajib kode Hai otin bakat dan inumar bagus istifal istilah istifal Kenapa tidak ada di husodok timkit invita it bako kita kenapa tidak ada di shodotodo idlak ismat ismat Kenapa nanti dari Farumin Mubin punya sifat tambahan enggak Iya eh tidak ada tadi hukum apa tadi ya Iya Lupa ya baik. Tidak apa-apa.
Segitu lancar lah segitu. Untuk jawab itu sudah bagus. Alhamdulillah.
Lanjut. Tenurul siap. Kenapa? Tanda tidak sejajar bertemu dengan huruf lam. Dilebur, disamar.
Dilebur Ditahan, tidak. Tidak. Kenapa?
Karena rela. Kemudian idgom secara bahasa dan istilah. Idgom secara bahasa.
Secara bahasa. Al-idhol. Istilah memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua.
Seolah-olah huruf kedua bertajjid. Ini idgom kamil, idgom nakis. Kamil Kenapa?
Karena bertanda tasjid dan sempurna. Kamil secara istilah? Sempurna. Kamil secara istilah?
Kamil memasukkan huruf pertama, kedua tanpa menyisakan sifat huruf pertama. Oke, bagus. Makhroj huruf dal ada di mana? Ini kayaknya kalau 17 Agustus cerdas cermat tahsin rame ini. Ayo.
Dal. Apa? Dal kia ujung lidah. Kok dal kia sih? Kan dal kia lam nunro.
Ini kan dal. Nah miah. Nah. Iya.
Nah. Jotengan. Nah miah langit depan. Bagus Sekarang kita sifatnya. Dal.
Jahar hamas? Kenapa? Bukan termasuk kenapa? Oh ya, termasuk dalam ajit kotin bakat. Kenapa?
Karena bukan dalam kenapa? Bukan dalam kenapa? Karena bukan dalam paromen lubi.
Bisa sempat tambahan? Kol-kol. Bagus Apa saja hurufnya kol-kol? Biba. Enggak, sesuai nabom.
A? Kutbujadin. Atau kutbujadin. Kutbujadin. Nanti harus sesuai ya.
Sama persis dengan apa yang ada di nabom. Bukan baju di toko lagi. Baju di toko kalau yang di kelas sebelah masih baju di toko. Kalau kita sudah sama dengan nabomnya.
Nanti kalau ditanya, dalil dari Idgom Bilaguna apa? Itu nanti harus bisa jawab. Wathani idhqamun bisittatin atat, fiyarmaluna indahum qadhabatat. Lakinna haqismani qismun yudhqama fihi bigunnatin biyan mu'ulima.
Ila iza kana bikilmatin falaa, tubtugim kadunya thumma sinwanin talaa. Wathani idhqamun bigoirigunnah, filami warra thumma. makar roirona.
Itu dalilnya. Jadi sudah dari awal sampai akhir. Kebayang gak? Kita bedah tajwid dari awal, terus sampai secara bahasa istilah makhrot dan sifat ditutup dengan dalil. Maka utuh pemahaman kita tentang tajwid itu tidak terpisah-pisah.
Jadi harus lebih semangat lagi ya. Karena semakin kesini semakin seru, bukan semakin memusingkan. Pusing itu kita harus bersuh. Bersyukur, karena artinya otak kita bekerja.
Yang berbahaya itu yang menengbae. Taguh. menengbae?
Bilaguna, cilang. Nah itu berbahaya itu. Kalau memang pusing, itu artinya otak kita bekerja.
Jadi jangan minder kalau lagi pusing. Artinya memang secara alamiah kita akan dipisah. Catatan aja, screenshot, tulis. Kalau memang kelemahan kita di catatan ya, rajin nulis. Kalau masalah nadom, enggak nulis.
Nanti saya sebar kopiannya, tinggal dibaca aja. Kan enak. Sama kayak nadom menu, mahrud dan sifat. Dibagi, nanti dibaca aja. Baik.
Sudah siang? Dipegang mic-nya? Kayaknya kalau belum ditanya itu masih deg-degan ya. Baik, kita langsung masuk ke pertanyaan berikutnya. Hudalil lil mutaqin.
Betul, kenapa? Karena matobi di akhir kalimat. Kan?
Kan mematikan. Huruf di? Huruf di akhirnya. Panjangnya?
Bisa dua, empat, atau enam. Disepakati empat. Baik. Dua itu apa? Empat itu apa?
Enam itu apa? kan tadi aja rin Nah sudah ada bunyi itu ayo semang ya ini kalau lagi ditanya pada rajin buka buku itu emang di rumah kayak gitu nggak bu lah lah lah lah ya hitungan panjang dua kose bagus dengan empat Alta wasud atau wasud hitungan 6 atul-atul disepakati 4 atau atawas Dalam piramid Ahmad, Madhari di Sukun itu keberapa? Ketiga. Penyebab Fasilnya? Sukun Sebutkan tiga cara membaca Madhari di Sukun Ini, ngampe rebetki pertanyaan.
Gak masalah, baca juga gak masalah. Madhari di Sukun, ulama yang mengamalkan dua ketukan, Mato Bi'ib, karena menganggap Sukun baru bukan penyebab Fasil. Belum Umar yang kedua, ulama mengamalkan... empat ketukan sedang mengamalkan mat alid di sukun karena menganggap sukun alid sebagai penyebahan pari yang bukan yang berbeda dengan sukun hukum asli.
Yang ketiga ulama yang mengamalkan enam ketukan mereka sedang mengamalkan mat lajib karena menganggap sukun alid sama dengan sukun asli. Bagus Ternyata sudah pakai binder kan catatannya? Sudah. Harus pakai binder.
Semua yang haji di sini, pastikan pakai binder. Kasian nanti capek dua kali. Capek dua kali kan?
Nanti kalau materinya nambah, itu mentok. Nggak bisa nambah lagi. Tapi kalau binder bisa dimasukin, disisipin begitu.
Baik, teh belum beres siksaannya. Kita ke makhluk dengan sifat. Hudalillil muddati. Of makhluknya dimana?
lah iya lahwiah pangkalida kof dan kafa Alhamdulillah diganti lagu nanya bagus sip baik sifatnya jahar hames kenapa tidak termasuk fahosaku sahun Syah fahad tahu Syahsun sakat Syidah rohwah Tawassud kenapa termasuk ujjid ajib Hai hot-hot bakat istiqlal istiqlal istiqlal ah eh ini Hai sila betul kenapa karena termasuk usol dogokin kit infitah it bako it infitah Kenapa karena tidak termasuk sodo-todo inlak ismat ismat eh ismat Kenapa karena tidak masuk faro-faro minlun punya sifat tambahan tidak Oh kala sip grupnya apa aja hai hai Qutb Jadid. Langsung Teli. Ini T Huidi, T Eli, sama T Nurita. Tiga orang ya. Ini kalau lulus dapat syahadah.
Bisa meluluskan dan secara legal bisa meluluskan orang baca Quran. Kakai yang basic. Maka pertahankan ya.
Dua pertemuan lagi kan. Tinggal dua kali lagi. Semangat mudah-mudahan sampai lulus ya.
Baik, kita lanjutkan pertanyaan berikutnya. Gunah Gunah apa? Gunah asli. Kenapa gunah asli ya? Mim muncul tanda tas.
Cara bacanya? Ditahan tiga ketukan. Buruk gunah. Mim dan Nun bertajdid. Gunah dalam secara bahasa dan istilah.
Gunah secara bahasa. Hilang cetetannya. Gunah secara bahasa suara yang keluar dari rongga hidung. Secara istilah, suara indah dan teratur yang keluar dari rongga hidung. yang disebabkan mim, nun, dan tanwin dalam segala keadaan.
Gunah dalam macam-macam gunah? Gunah akmal. Kenapa gunah akmal? Gunah tertinggi. Gunah paling sempurna.
Gunah tertinggi atau gunah paling sempurna dan tidak diikuti hukum yang lainnya. Baik, pertanyaan berikutnya. Wa mimma wa wa mimma roh.
Rohnya makhrodnya di mana? Zalkiyah ujung lidah lamnun roh. Itu makhrod yang pertama. Makhrod yang kedua. Makhrod yang kemudian.
Terakhir. Apa ini? Tidak terbaca.
Takrir ya? Bukan Itu sifat. Oh sifat.
Makhrod. Makhrodnya. Makhrod. Roh. Madnya roh?
gunah pangkal hidung nun dan Mim kan sama kalau untuk menandanya kalau ini pertanyaannya dia pasti roya kalau nggak ada baik saya tadi kegunaan baik roh sifatnya roh jahar Kenapa karena tidak ada di fahas tahu Syahsyun sakat sudah rohwat awasut Tawassud kenapa ada di Lin Umar istifal istilah Istifal karena tidak ada di husodok tingkit Istifal istilah Istifal istilah Kenapa? Karena tidak ada di husodok tingkit Kenapa? Karena tidak ada di husodok tingkit Kenapa? Punya sifat tambahan tidak? Satu Kan lagi?
Yesir, Tawiddi, siap. Wa mimma razakona hum yungfi. Ikhfa.
Ikhfa apa? Ikhfa. Abba ad. Teto.
Ikhfa akrab. Teto. Yungfi.
Yungfi. Iqbal Ahmad. Iqbal Ahmad.
Kenapa Iqbal Ahmad? Karena nun tidak muncul tanda matinya bertemu dengan huruf fa. Dilebur disamar?
Disamar. Ditahan tidak? Ditahan tiga ketukan. Kenapa lupa tadi? Iya.
Derajatnya? Derajat. C. C. C. Iqbal secara bahasa dan istilah.
IFA secara bahasa asater. Artinya samar, cara istilah membaca huruf di antara idhar dan iddom. Ikhfa dalam macam-macam guna. Temas guna apa itu?
Gunah kamilah, guna sempurna karena diikuti hukum yang lain. Fak makrodnya di mana? Stifatnya jahir hamas?
Hamzah. Kenapa? Karena ada di fahad sahusah syun syakat sudah rohwah Tawassud rohwah Kenapa karena tidak ada di ajitqotin bakat dan minuman istiqbal isti'allah istiqbal Kenapa karena tidak ada husod doktin kit infitah it bako infitah Kenapa karena tidak ada di sodotodo idlak ismat idlak Kenapa karena faro min ruby punya sifat tambahan tidak Gak ada Dalilnya mana?
Itu kalau udah itu, keren kan? Dari awal, kita bedah, pembagian, kemudian ke makhluk sifat, tutup dalil. Ibu-Ibu-ibu Atanwir, terima kasih Kak Jagoan. Tinggal maunya. Tinggal maunya.
Harus dipaksain tapi ya. Nanti saya siapin dulu filenya ya. Nanti saya siapin.
Biar kita naiknya cepat. Biar kita naiknya cepat. Jadi kalau saya ninggalin di sini, sudah pada bisa semua. Jangan sampai nanti masih ada yang enggak, saya sampaikan.
Minimal sudah saya sampaikan, dan ibu-ibu bisa belajar kembali. Paham ya? Baik.
Bu Lin, ini penutup. Harusnya soalnya lebih greget. Mad Badal Mad Badal yakin Bu?
Mad Badal kebagi menjadi berapa Bu? Dua. Apa aja tuh? Mau istihoroh dulu?
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah bertemu dengan sebuah mad. Bu, pertanyaannya, Badal terbagi menjadi berapa? Mad Badal terbagi menjadi berapa?
Ini Teksiti sudah siap-siap nulis. Ah, ada namanya Mad Badal kalau Hamzah bertemu Mad di awal kalimat. Ada Syibhil Badal atau Syibhil Badal Kalau Hamzah bertemu Mad di tengah kalimat.
Ini kira-kira di tengah atau di awal Bu? Di tengah. Berarti?
Berarti? Tidak ditulis. Terkesiap. Sibihil Badan.
Sibihil badan. Mau Sibihil badan, Sibahul badan sama saja. Sibihil badal atau simihil badal? Terjadi ketika Hamzah bertemu Mat di tengah kalimat.
Sama, cara baca diapain Bu? Dibanting, dicekek, atau diapain? Di ayun. Dalam piramidamat keberapa? Mat badal kelima.
Oke, mat badal secara bahasa dan istilah? Mat badal secara bahasa. adalah pengganti, secara istilah mengganti Hamzah yang kedua mengikuti harokat Hamzah yang pertama. Bagus, Hamzah makhluknya dimana Bu? hal kiah tenggoroka hahaha gimana ini gimana ini aduh bulina main terubah lagu aduh aduh ngadomnya dirubah gimana Bu aduh ia hamjaha Ain hal goin dirubah pula lagunya ya selain teksnya terobat hahaha Hal kia hamzaha ain hagoin ho.
Lupa lagi. Hal kia hamzaha ain hagoin ho. Cukup Sekarang sifatnya. Jahar hamas. Jahar Kenapa?
Karena tidak ada di fahasahu sahsun sakat. Sida rohwah tawasud. Sida. Kenapa? Ada di ajid.
istifal istifal kenapa tidak ada di huso.com invite it bako invite karena tidak ada di sodot pokok idlak ismat ismat karena tidak ada di faromin lubinnya sifat tambahan tidak Hamzah apa-apa punya sifat tambahan ada-ada sebelum ditutup kita baca naboknya dulu yuk Biar nggak lupa nada dan teksnya. Siap? 6. Ya ikhwati, hayabina naqra al-ghina maqarjul huruf wa sifatul huruf.
Jawfi Ahmad. Aiu Jawfi Ahmad. Aiu Jawfi Ahmad. A'i'u jawfi ya Ahmad, A'i'u halki ya Hamzah, A'in haqayn kha halki ya Hamzah. A'in ha'gain kha'lahuyah pangkal lidah.
Kuf dan kaf lahuyah pangkal lidah. Ma'af lahuyah pangkal lidah. Ma'af dan lahuyah pangkal lidah. Ma'af dan lafuyah pangkal lidah.
Syafawiyah tengah lidah. Jimshin ya syajriyah tengah lidah Jimshin ya syajriyah tengah lidah Jimshin ya syajriyah tengah lidah Jimshin ya janbiah got tepi Lidah geraham atas janbiah got tepi Lidah geraham atas, janbiah tot tepi. Lidah geraham atas, janbiah tot tepi.
Lidah geraham atas, dhalkiah ujung lidah. Lam nun ro dhalkiah ujung lidah. Lam nun ro dhalkiah ujung lidah. Hai unra balkiyah ujung lidah nata'iyah langit depan podal tak ia tidak neta'iyah langit depan podal tak neta'iyah langit depan podal tak ia tidak neta'iyah langit depan Allah lidah depan, Zaisin sod lidah depan, Zaisin sod asaliah lidah depan, Zaisin sod asaliah lidah depan, Zaisin sod asaliah lidah depan, Zulzalza syafawiyah bibir wawu Syafawiyah bibir wawu Syafawiyah bibir wawu Syafawiyah bibir wawu Bamin fagunnah panggung Nundan mim gunah pangkal hidung Cukup Terima kasih atas perhatian dan atensinya.
Mudah-mudahan tetap semangat. Ingat masih ada PR ke depan kita Tufatul Atfal. Segera upgrade kembali.
Yang belum punya makhorejul huruf dan sifatul huruf, hubungi teteh Neng. Karena kertasnya sudah baru, sudah bagus. Mudah-mudahan nanti bisa segera di sini.
Yang ini segera ke Quran, supaya nyanyi bareng-bareng. Baik, itu saja. Mudah-mudahan tidak bosan bertemu dengan kami.
Kan tetap semangat ya Bu, dalam belajar Al-Quran. Jangan minder kalau tidak bisa. Justru harus lebih semangat lagi.
Kita tutup dengan bacaan Hamzah. Alhamdulillah. Kan doa kifatul majelis.
Subhanakallahumma bihamdika. Asyadu an la ilaha illallah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.