Catatan Kuliah: Jenis-Jenis Biomonitoring

Pendahuluan

• Pengantar: Pembahasan mengenai biomonitoring.
• Tujuan: Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang jenis-jenis biomonitoring.

Definisi Biomonitoring

• Biomonitoring: Metode pemantauan kualitas air menggunakan indikator biologis (bioindikator).
• Bioindikator: Komunitas organisme yang keberadaannya berhubungan dengan kondisi lingkungan.
  • Contoh: Jika kualitas air buruk, keberadaan organisme akan terpengaruh.

Mengapa Memilih Biomonitoring?

• Indikator Fisik dan Kimia: Berubah dinamis tergantung waktu dan tempat.
• Toksikan vs. Toksin:
  • Toksikan: Zat beracun tidak diproduksi oleh organisme hidup.
  • Toksin: Zat beracun yang diproduksi oleh organisme hidup.
• Keunggulan Sistem Biologi: Dapat mengintegrasikan variabel lingkungan lebih baik dan lebih murah.

Jenis-Jenis Biomonitoring

1. Biosemen Studi

   • Mengkaji kehidupan komunitas.
   • Definisi oleh Gideon et al. (2006): Proses mengevaluasi integritas ekologi lingkungan dengan mengukur karakteristik organisme.
   • Penting untuk pemulihan sistem akuatik.
   • Pengukuran habitat dan atribut organisme.

2. Toksisitas Usai (BSA)

   • Pengujian di laboratorium untuk dampak toksik pada organisme.
   • In Vivo: Menguji toksisitas langsung pada organisme hidup (misal: ikan, udang).
   • In Vitro: Menggunakan sel atau molekul untuk melihat efek bahan kimia.
   • Pendekatan In Silico: Menggunakan pemodelan untuk memperkirakan toksisitas berdasarkan struktur kimia.

Tingkatan Organisme

• Struktur Kehidupan:
  • Atom → Molekul → Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Organisme → Populasi → Komunitas → Ekosistem → Bioma.

Kesimpulan

• Biomonitoring sebagai alat penting untuk memprediksi dan memantau dampak pencemaran lingkungan.
• Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan ini dalam studi dan penelitian lanjut.

Pertanyaan dan Diskusi

• Sesi Tanya Jawab: Mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan di komentar.