Transcript for:
Perawatan Jenazah dalam Islam

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Amma abad Sahabat mahasiswa yang dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini Kita masih diberikan kesehatan Insyaallah Kita akan bersama-sama belajar tentang perawatan jenazah Di tengah-tengah kita ini sudah hadir Ustadz Jamroni Gimana kabarnya Ustadz? Alhamdulillah sehat Alhamdulillah sehat InsyaAllah kita akan bersama Sama-sama belajar perawatan jenazah Disini sudah ada perlengkapan Ini perlengkapannya apa saja? Baik, sahabat-sahabat sekalian Mas Batur yang saya amati Ini beberapa persiapan Yang harus kita lakukan sebelum kita Memelukkan perawatan jenazah Hal yang harus kita siapkan Yang pertama adalah Air secukupnya Boleh pakai ember, boleh pakai Selang langsung dari kerang Kemudian sabun, kemudian sampo Kemudian ada anduk Kemudian Ini Sebagai kita yang akan memandikan Memakai celemek Atau untuk Di depan ini baju Kemudian sarung tangan yang kita pakai ini Kemudian Kemudian perlu ada kapur barus boleh sebagai yang paling mudah sekarang daripada harus kita mengadakan daun bidara atau daun sider kemudian ini beberapa alat juga kita gunakan untuk ketika nanti kita menggabani yaitu ada kapur barus juga kita kayu cendana dan juga minyak wangi mungkin dibutuhkan nanti kayu cendana itu apa biasanya? kayu cendana hanya sebagai pengharum sebenarnya, seharusnya, harus saja kalau kampur baru lebih kepada selain itu untuk antiseptiknya kalau kapas ini untuk penyerap nanti biar tidak ada cairannya keluar ini beberapa alat, kemudian ya alat mandi dan juga alat mengkavani, ini yang harus kita siapkan, terkait dengan itu kemudian kain kavan tentu saja nanti untuk persiapan, nah kain kavan itu nanti kita gunakan untuk mengkavani yang akan kita bagi-bagi, antara lain adalah untuk talinya, untuk untuk kafannya sendiri untuk sarung untuk jubahnya kemudian untuk jilbabnya nah sekitar 5 atau 6 bagian kita potong mati untuk kafan sendiri dibutuhkan sekitar 12 m idealnya kalau wanita itu harus gitu kalau per laki-laki cukup 10 itu menyesuaikan dengan ini nggak sesuai dengan usia bayi atau mungkin panjang lebarnya bayi atau mungkin anak remaja ya kalau sebenarnya kalau bayi ya tentu lebih sedikit kayaknya Kalau yang dewasa Itu cukup segitu Tapi kalau untuk badan yang lebih besar Mungkin bisa agak sedikit Berarti head cover itu menyesuaikan saja Jadi tidak harus segitu Tapi untuk standarnya Baik, baik, gitu Baik, sahabat mahasiswa Ini beberapa hal yang sudah disampaikan oleh Ustadz Jamroni Terkait masalah perlatan Nampaknya kita praktek Praktek untuk perawatan jenazah dari karena ada kewajiban ada empat kewajiban bagi orang muslim saja ya apa saja kewajiban yang pertama adalah yang hidup yang pertama untuk kewajiban kita adalah memandikan mengkafani mensolatkan dan menguburkan saya kira itu yang penting berarti setelah ini kita mau praktek memandikan memandikan ini Masya Allah ya kita langsung praktek memandikan ya baik ada berapa yang kita siapkan set untuk memandikan yang yang penting adalah harus ada air tadi air insya Allah air sudah siap sampo kemudian anduk Oke pertama itu kemudian daun bidara atau cukup dibagi dengan kapur bagus baik itu yang paling penting baik kita siapkan set ya baik-baik ini kan kita mau proses mandikan jangan-jangan set Iya ini set Apakah tempat itu harus diboleh enggak tempat misalnya terbuka kalau dimasak akan bisa cuman pakai kain dipegang ujung-ujung ada yang itu itu gimana kalau misalnya apakah gimana ya ini adalah memang etika ya dan juga pikirnya ketika kita melihat aurat siapapun yang mempunyai sendiri yang memarahi hubungan haram nah terkait dengan mandikan jenazah ini sebaiknya juga di tempat yang tertutup tertutup seperti kalau bisa di kamar mandi ya setidaknya kalau di rumah sakit pasti udah ada kamar jenazah yang dipensuhi Hai kalau di masyarakat bisa kita gunakan dengan tabir mas dibuat tabir sekeliling gitu pakai dia pakai tabir apa keliling 4x4 m cukup lah sehingga tidak ada orang lain yang melihat selain Orang yang memandikan jenazah Nah yang memandikan jenazah sendiri pun adalah orang-orang yang memang memiliki hak Terutama adalah hali warisnya atau makromnya Itu yang lebih berhak Bisa anaknya, bisa orang tuanya, bisa suaminya atau istrinya atau adiknya dan kakaknya dan sebagainya dan juga tidak terlalu banyak, mungkin cukup 3 sampai 5 orang tidak usah terlalu banyak semua yang lain bisa mempersiapkan untuk membuat gavan nya iya, Ustaz mana yang di dahulukan Ustaz? kalau misalnya si Wain ketika masih hidup dia berwasiat nanti saya dimandikan oleh Ustadz yang rumahnya di belakang masjid. Apakah ahli waris dulu atau wasiat tadi orang yang diwasiatkan untuk mandikan? Wasyat sebenarnya dalam konteks jenazah itu pemaknaannya ada dua. Yang pertama wasiatnya yang disebut wasiat secara mikir adalah harta. Tapi wasiat dalam bentuk pesan disebut juga wasiat yang terhadap asal-asal. kita maka pesan itu ketika tidak melanggar syari'i maka dibolehkan dan kalau menegak syari'i sebaiknya tidak misalnya seorang wanita yang nanti kalau aku mati kalau dimandikan oleh Ustadz di belakang kita atau saya sementara Ustadznya lagi-lagi dan bukan mahrumnya maka itu tidak harus ditunaikan dan begitu saya kira itu yang paling penting adalah mahrumnya ya kita praktek jenazah yang harus ada adalah air secukupnya kemudian sabun dan sampo kayu kemudian ini anduk terutama dan ya membandingkan jenazah cepat yang tertutup dan kalau bisa jangan dipangku karena kalau dipangku sangat berisiko bagi yang masih hidup karena jenazah biasanya punya virus ataupun bakteri yang sangat banyak yang kemungkinan besar akan keluar kepada si jenazah si orang yang masih sehat nah pakai bangku atau pakai meja dan sebaiknya meja ini Jadi yang agak jarang-jarang bukan meja ini, meja yang di bawahnya bisa langsung mengalir air sehingga kita mudah untuk merambah atau leluasa untuk kita bisa memasukkan seluruh rambut atau badan jenazah. Nah ini kita praktek saja, jadi bagaimana cara memandikan jenazah? Kata Nabi, mandikan jenazah kalian dari anggota mudu sebelah kanan dengan bilangan gajil. Jadi sebelah kanan jenazah, maka untuk jenazah laki-laki bisa. bisa kita buka segini ya kelihatan bolehnya begini kemudian jenazah wanita bisa kita tutup saat sini saja ya ya tetap auratnya terjaga walaupun semua pakaian sudah dilepas ke pas ya tapi tetap dalam keadaan yang tertutup sebagaimana kalau kita mandi sebaiknya juga jangan pelanjang kulit tapi masih kita mau pakai pakaian terhidup ya sih ya isi minimalnya adalah pakaian yang menutup aurat kita nah kemudian eh tadi hitungan ganjil setelah pakai selang gimana bisa saja mas nanti kayak pakai selangkan bisa ini ujung selang saya dengan ganjil sini satu Oh dua tiga kira-kira bisa kita bersihkan dulu tangan-tangan ginian misalnya tangannya ya dipersihkan ya Oh ya kalau jangan kayak gini saat misalnya pakai jam gini Oh iya oh iya ini masih pakai baju ya baju kita kita lepaskan bajunya semua dilepas ya baju dilepas semua ini Iya maaf ya karena harus mandi ya harus dilepaskan ya dilepaskan nih tolong masukkan ini jenazah harus memangnya dilepas bajunya ya kalau apa mau harus dilepas ini semua dilepas bajunya ya mungkin nanti dilepas semuanya Oh berdiri pas mau lepas semuanya lepas semua pakaian tidak boleh ada yang menempel di kulit karena sesuatu yang menghalangi sampahnya air kulit berarti tidak sakit mandinya seperti bagaimana kita mandi wajib Iya ya semua pakaian ya perhiasan begini jam kayak gini walaupun mahal tetap di lepas di bawah ke kubur ya kalau ini set gigi pasu ya jadi ini ada kegimasnya ini ya ada pakai sebagiannya pakai-pakai apa namanya itu yang kalau-kalau apa itu harus dilepas kalau bisa tapi kalau nggak bisa ya nggak apa-apa misalnya pasang gigi yang permanen ya ya nggak bisa dipakai tepatnya ini lepas semuanya perhiasan biasanya baju-bajunya dilepas semuanya baru nanti kita mandi oke ya nih nah kemudian diawali dengan ini Tangan-tangan dipersihkan dulu. Hai sini bersihkan celah-celah jari dipersihkan pakai air disiram ya semua tangannya masuk buku buku yang dibawa-bawa karena oke sudah-sudahnya baru kita siram-siram tadi sebelah kanan jenazah sebelah kanan jenazah jadi sebelah sini dengan kajian urutnya dari atas bagaimana itu dulu ya ya ya atas dulu ke bawah 123 boleh atau kanan kemudian kiri oh iya kiri boleh nanti jangan ganjil setelah itu baru kita pakai sabun sabun cair boleh sabun batangan boleh yang kita sabun semuanya sabun semuanya ini sampai rata ya kemudian sambil disiram-siram ini dibersihkan sambil dikuyur ada yang mungkin makan sebuah kita kemudian ini dibersihkan ya jangan kemudian kita buka semua tadi oh kita bersih sini di kaki kan Nah untuk di bagian perut sebaiknya agar agar bersih itu isi perut sedikit-sedikit ya ini ini sengaja kita angkat sedikit begini kita tekan perutnya pelan-pelan ini tapi dorong ya tapi sampai jadi masuk keluar apa kotoran kebayangnya semuanya semuanya ya ya semua keluar biasanya nah ini oke sudah-sudah bersihkan semua lagi disiram ketika semua sudah dirasa bersih semua kemudian kita miringkan miringkan begini ya begini ini begini kemudian nanti set Iya di sini disiram dibersihkan nah di silam ya pakai sabun tadi pakai sabun sabun diikan semuanya sana disiramnya bersih kemudian kita kembalikan miring ke sebaliknya sebaliknya yang sama Oh ya itu semuanya sudah bersih diangkat sudah cukup maka yang terakhir boleh air yang di dicampur dengan kapur barus jangan dihancurkan atau dengan air daun bidara kalau pakai daun jati nggak bisa hadisnya kata Nabi mandikan jenazah kalian dengan daun bidara bahasa kemudian yang paling terakhir ini mas paling terakhir adalah modul dibutuhkan atau tidak terserah boleh juga tidak kalau sebenarnya gimana dalam haditsnya tidak tidak disebutkan tapi mandikan jenazah kalian dengan dari anggota wudhu sebelah kanan tidak ada dibutuhkan sebab ketika mandi besar itu kan sudah otomatis hadas besar hilang juga Hai semuanya begitu sebab berarti simpan mudah masya Allah itu baru kita kita adukkan semua keringnya kain yang basah ini nanti kemudian kita ganti dengan kain yang baru yang kering kemudian ini langsung caranya berarti ini diambil kita bisa ditarik karena sudah basah tadi kain basah namanya ganti yang baru oke setelah ini baru Baru kita angkat di tempat kafan yang sudah disediakan. Baru kita bungkus. Alhamdulillah sahabat kita sudah memandikan jenazah. Setelah ini kita akan mengkafani. Yuk kita ikutin selanjutnya kita akan mengkafani jenazahnya. Sahabat mahasiswa yang berbahagia. Alhamdulillah tadi kita sudah mencoba untuk memandikan jenazah. Dan pada kesempatan kali ini kita akan bersama-sama. bagaimana cara mengkavani jenazah karena seperti proses mandikan kita akan bersama-sama belajar mengkavani jenazah ada berapa tahapan yang akan dilakukan ya ini kita mau buat apa ini kita buat talinya oh buat talinya sekitar 5 cm kita sope aja oh berarti enggak digunting terus ke bawah gitu ya oh ini lebih praktis ya ini dibuat sekitar 9 lay untuk talinya itu kenapa 9 untuk tali jenazah tutup kemudian tali cawan Satu, ditambah yang satu lagi untuk yang dada biasanya double sehingga 9 helai. Dibutuhkan sekitar setengah meter kain kafan. Kemudian kita potong sekitar 60 cm untuk membuat cawatnya. Cawat itu apa? Sidi, Mas. Oh, sidi. Kita lipat jadi tiga. Nah, sudah bentarnya begini. Kemudian kita lipat sedikit. Kita lubangi. Ujung-ujungnya lubang begini. Ini untuk tempat tali, Mas. Hai Ali Ali jawab ya berarti enggak berpikir ya jadi satu itu kita lubang jadi terlubang begini ini ini yang sudah dilubang kemudian kita masukkan tali-tali ini ya tadi ini oke hai hai sudah sudah jadi mas teman teman simple buat jawat nah oke kemudian lapisan ini yang tiga ini kita buka, di dalamnya kita isi kapas oh dikasih kapas kapas taruh di sini, pas kira-kira di bawah dubun belakang iya, dubun belakang itu kalau di pas, nggak perlu dikasih plastik juga, perlu nggak? kalau ini hanya antisipasi, karena kemungkinan keluar cairan dari kelamin bawah itu masih besar itu mungkin karena pembersihan ketika mandikan belum bersih atau mungkin kencingnya sebagainya masih juga sekadar keluar berarti ada kemudian perlu dipakai plastik plastik atau ini kastil kata kita kasih kapas-kapas ya jangan nyerah Oh ya seperti pembeli yang pas terus kalau buat ini gimana buat jubah eh jubah itu sebenarnya sangat mudah kita ambil kain sekitar satu setengah meter satu setengah meter ya satu setengah meter ini kemudian kita lipat lipat dua ya Hai ini kita lipat lagi dua seperti ini sudah lagi pocok sini nih pocok sini nih Oke mas Tuhan pegang digunting gede gini oke sudah jadi ini sebenarnya bisa dibuka nah bentuknya lubang seperti ini Masya Allah ini ternyata simpel Iya tapi kan nggak mungkin kita pakai begini Mas ya makanya yang di depan kita sobek Kenapa jenazah nggak mau didirikan makanya sudah nanti makanya begini ya posisinya tetap sama nanti gini oke ya begini hai hai Hai yang terakhir adalah untuk membuat jilbab jilbab saya kira sudah sudah bisa terutama mbak-mbaknya ya ya seperti biasa aja kita jadi segitiga begini kita bagikan nanti begini posisinya ya sudah ya begini kan hai hai lakukan ya Pak Jasad ini, Pak Jasad? ini harus kita siapkan yang paling bawah itu adalah tali tali, jumlahnya berapa sepuluh, Pak Jasad? talinya itu ganjil, bisa 7 rata-rata kalau orang biasanya 7 kalau anak kecil juga, Pak Jasad? bisa harus, boleh 3, boleh 5, sesuai dengan panjang pendeknya jenazah berarti menyesuaikan juga tadi, Pak Jasad? iya, tidak harus, tapi jangan 2, nanti kayak lontok ganjil ya, minimal 3 ya Oke ini ini paling bawah adalah sali kemudian berikutnya nanti kita pasang kain kafannya kain kafannya ini kain kafannya bisa dibantu ini kain kafan ini memasangnya agak menyilang jadi di bagian kaki kecil bagian kepala agak lebar sehingga agak sel sedikit begini Kenapa karena agar bisa meng-cover volume perjalanan jenazah eh engkau panjang ya enggak apa-apa nanti tetapi juga ke sana atau gini angkat enggak papa oke gini yang dipasangnya begitu Hai Iya berarti paling yang terakhir tengah yang terakhir tengahnya oke oke oke oke Oke begini enggak apa ya yang terakhirnya lurus Nah ini lulus, ini, oke, nah ini kain kafan. Jadi kalau mau dibutuhkan plastik, sehingga antisipasi agar tidak keluar cairan jenazah keluar, boleh dipasang di sini, setelah lapisan kedua atau lapisan ketiga ini. Baru setelah itu kita pasang Kalau ini Ustaz Janazah Yang terkena COVID-19 Harus pakai plastik juga Ustaz? Sebaiknya, terutama Apalagi yang COVID itu harus pakai plastik Agar virus tidak menyebar Agar virus tidak menyebar Ini begini Mas Kalau ini ya, Sat, kalau kain kafan itu apa harus putih, Sat? Kalau misalnya kita... Sunahnya putih, sunahnya putih. Karena dalam hadis disebutkan, kafinu maitakum bi salah satu. berarti kalau karena Indonesia batik itu sudah menjadi ini set ikon Indonesia boleh nggak boleh saja kalau bukan yang boleh sebenarnya eh apa ya ketika dalam keadaan keadaan terpaksa bahkan tidak harus dengan kain pada peristiwa perang terjadi zaman nabi itu tikaf adinya dengan rumput malah Oh ya sehingga saya juga pernah mengkali dengan tikaf yang penting awalnya tertutup ini ini ini sarungnya Oh sarung kalau pakai serangga bisa boleh juga ya Oke Ini sahabat ada pakai sarung Yang paling atas kita pasangkan adalah Ini apa ini, Seth? Celana ini, Mas Celana? Iya, celana dalamnya ya Celana dalamnya Ini nggak diukur dulu saja? Nggak usah diukur, ini all size ini, Mas All size, Masya Allah, all size Gimana, sahabat mau pakai celana kafan? Ya Mulai meriah ini, sahabat Nah, ini adalah pakai jilbabnya Jilbabnya kalau ini nggak harus dipakai teman-teman sekalian jadi kavan itu urutannya yang paling bawah adalah tali kemudian diatasnya adalah kain kavannya 3 lay atau 3 lembar diatasnya kita taruh sarung kemudian diatasnya kita taruh celana atau cawatnya kemudian ini adalah baju atau jubahnya kemudian yang paling atas adalah jilbabnya ini adalah untuk jenazah wanita umumnya tapi laki-laki Apakah beli begini boleh seandainya tidak begini enggak apa-apa minima dikurangi antara jilbab dan jubahnya jubahnya tapi sarung dan celana sebaiknya dipakai besok ini ini diantisipasi ya boleh Apakah ada sunnah-sunnah kalau misalnya meletakkan kain-kain kavan itu pas awal serta itu harus jadi melalui angkara jalan dulu apa bebas tidak ada sebenarnya tapi kan kata nabi segala sesuatu dimulai dari yang kanan setelah ini diatasnya akan kita taburi ya kabur barus yang sudah dihaluskan kita taburkan diatasnya Hai punya disini ditebarkan begini kita tebarkan merata ya biar eh sebagai apa set antiseptik dan juga ukuran kamar barusnya kilo ke sekupnya cukupnya ya ya Cuma kira-kira satu bungkus besar itu cukupnya seperempat kilo cukup kemudian kalau dibutuhkan jadi gini kadang ada jenazah itu yang meninggal karena penyakit dalam atau karena kecelakaan yang memungkinkan masih keluar cairan walaupun sudah dimandikan maka boleh dikatakan dikasih antisipasi dengan memasang plastik plastik di tengah tadi dipastik kemudian atau teh kering teh kering dibawah organ yang memungkinkan keluar cairan itu konsumsi yang bisa terkering itu teh-teh pria terhias untuk buat minum teh Hai tapi yang keringnya yang keringnya yang keringnya teh tubruk itu tapi yang keringnya itu untuk mengantisipasi agar cairan jatuh setelah itu maka kita letakkan jenazah diatas kain kapan janggut kita siapkan silahkan jenazahnya harganya diambil untuk diberi sini baik ini harus kita lakukan ini kita yang pertama ini sudah kita apa mandikan kemudian kita pasang semua perlengkapan mencabar yang paling awal adalah sawat jadi kalau kita pasang dulu ini dalam keadaan tertutup begini ya kita pasangkan begini ya ya tidak kelihatan ya Iya kita pasangkan kita ikat-ikat sini kemudian sarungnya ya pertama sekali hai hai Hai ini ke-3 ya nah eh ya pasangkan Oke nah baru nanti kita setelah sarung kita pasangkan soro yang lainnya oke nah ini bisa di sini nah baru kemudian hai hai Hai kalau wanita atau laki-laki juga boleh kita pasangkan di depannya begini ini ya Hai bukti ikatkan saja disini di lehernya ya ini kecempulnya sekali menutup mukanya ya Hai nih kain kapasnya taruh di beberapa pergelangan boleh jadi begini ini ditutup lagi begini ini untuk apa kapasnya? sebenarnya kapas ini digunakan untuk kembali kapas itu mengantisipasi keluarnya cairan kenapa setiap sendi? karena proses pembusukan terjadi itu pertama adalah di sendi-sendi badan keluar cairan yang ada di sini kemudian di bagian muka kita buka sini nah, gini oh, boleh ini langsung gini, boleh lembaran gini biasanya kan kalau di masyarakat yang kadang-kadang cuman satu gini set misalnya kayak gini sini boleh juga sama gitu saja ya bener yang gini setiap itu dan sekaligus ada juga yang kadang-kadang di situ kemudian di telinga di sini ya Oh gitu hidung ada juga yang lembaran Hai lembaran langsung ini saya sudah lebih mudah baru kemudian bajunya sekarang hilangnya masih lagi nilai Hai gini oke nah kita nah jadi bisa kita lepaskan dari berarti jari dilepas Iya serta tetap semua ya setelah ya ya Hai ini sudah baru kita pasangkan satu-satu endangannya ya ya ini tuh sini Iya oke kemudian terus secara pergantian hingga tertutup semuanya ya ya Hai Iya nah ini sengaja mukanya kita kita tutup karena ini mayat hidup tapi kalau kita tutup semuanya ini sudah tinggal kita kapan terakhir sini Iya ini nah terutama semua ya Nah hai hai Hehehehe Oke, nah Sini Gajah Hai ini ganti untuk ini jadi cipta gila mana enggak oke ya ya oke hai hai Nah, Ustaz, kalau ada mitos di tengah-tengah masyarakat itu, kalau talinya pas di pemakaman itu nggak dilepas, jadi pocong katanya Ustaz. Ya betul, betul, jadi pocong betul. Pocong itu artinya jenazah yang belum dilepas talinya. jadi pocong itu jenazah yang masih diikat tadi sebenarnya karena pasti bukan mitos atau muncul karena begini jenazah itu kalau sudah ketiga hari dikubur itu mengalami proses pembusukan dan ketika persembunyikan terjadi volume badan itu bisa dua kali lipat besarnya sehingga kalau tidak kita lepas tali ini akan terjadi satu pembegakan yang nanti akan kecah kecahnya itulah yang mungkin menimbulkan suara dan sebagainya yang jadi hal-hal yang jadi bagi yang yang masih hidup Terkait dengan jenazah itu sesuatu yang dianggap paling mengerikan Kan begitu saja Baik Ini cara kita mengkavani jenazah Oke Sehingga kemudian kita tinggal sholatkan bersama-sama Alhamdulillah sahabat tadi kita sudah memandikan Kemudian sudah mengkavani Dan kita sekarang akan menyolatkan jenazah Ustaz, tata cara sholat jenazah itu seperti apa Ustaz? Baik, sholat jenazah adalah sholat fardu kifayah dengan empat takbir, satu kemudian salam. Jenazah laki-laki dan perempuan adalah sedikit beda. Kalau laki-laki, imam atau yang menyolatkan itu berdiri di posisi sebelah kepala jenazah. Kalau jenazah itu wanita, itu imam atau yang menyolatkan berdiri di sejajar perut atau pusara jenazah. Oke. kemudian kalau jenazahnya itu banyak maka yang di depan adalah laki-laki yang lebih soleh atau lebih fakih atau lebih senior atau lebih tua itu yang di depan kemudian di belakangnya baru laki-laki yang lain atau yang perempuan begitu itu formasi solatnya ketika kalau prakteknya gimana solatnya? baik kita mungkin praktek solat jenazah bersama-sama dimulai dengan niat disunahkan kata nabi dibuat soft tiga baris tiga baris kebelakangan kalau cuman jalan hanya tiga orang saja? ya cuma tiga saja kebelakangan ya tiga kebelakangan jadi tiga soft ya tapi dia sebut tiga soft jadi disini satu disini satu di belakang ada dua oh itu dua soft saja kalau berlima bisa di 51 di belakangnya dua dua jadi tiga soft ya kalau gini saya posisi posisinya di sebelah kanan kanan sini Oh kita sejalan lagi kita surat di sini posisinya begitu kalau cuman berdua Oke dan kita ingatkan sholat jenazah usul yang ala hadith mahi di harba takdiratin farbulkifayati imam menilai Allah Allahu Akbar Allahu Akbar Al-Fatihah, kemudian takbir lagi, Allahumma Akbar, baca sholawat, Allahumma sholayna ala Muhammad wa ala alihi Muhammad, kemudian takbir lagi, Allahumma Akbar, baca doa untuk jenazah, Allahumma Fatiha. kemudian salam Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh sudah cukup oh gitu aja saja tadi Ustaz untuk itu ucapan niat itu usom lialahan itu maka sebuah harus apa cukup di hati atau di dalam hati di ucapkan dalam hati sebab tapi kalau dilaporkan yang penting enggak harus terdengar orang lain Oh gitu ya paham bahwa dan juga tidak harus dengan bahasa Arab dengan bahasa kita pun kita niat sholat jenazahnya Sifulan oh gitu saja, tapi cuman di dalam hati oh gitu saja kalau untuk ini jenazahnya kecil-kecil, yang masih banyak bagaimana? Untuk jenazah anak yang belum balik, itu ada beberapa pendapat, ada yang mengatakan boleh disolatkan, ada yang mengatakan juga boleh tidak disolatkan. Karena di dalam keyakinan kita, anak yang belum balik, itu masih terbebas daripada dosa sehingga inti daripada sholat jenazah dan mendoakan pada jenazah agar dianggumi dosanya sementara anak yang belum atau orang yang terbebas dari dosa tidak harus disolatkan tapi boleh seperti bagaimana juga kepada orang-orang yang meninggal karena syahid diri dan orang-orang sahabat mahasiswa yang dirimu Allah subhanahu wa ta'ala Alhamdulillah kita sudah melalui rangkaian cukup panjang dan dari memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan insya Allah kita terakhir dari kegiatan kita yaitu menguburkan. Nah, kalau menguburkan, kita langsung tanya ke tukang kubur untuk menggalinya. Nah, seperti apa nanti? Nah, ini Ustaz, untuk menguburkan posisi jenazahnya itu menghadapnya apakah bebas untuk lihat lahatnya itu? Ya, dalam memakamkan jenazah itu... ada beberapa hal dalam hadits disebutkan memasukkan jenazah kelianglahat itu yang dimasukkan adalah kepala dulu Oh kepala dia jadi dari arah kaki masuk ke kepala jadi ke bawah dari di bawah ada tiga orang di atas ada tiga orang kemudian kita ulurkan ya diterima dipegang kuncungnya atau kucingnya ya diantar ke bawah perurutan kemudian ditaruh dilangkahi oleh yang dibawah tadi kemudian dilepaskan Tali-talinya dimiringkan ke arah kiblat. Ke arah kiblat. Ke arah kiblat. Kemudian dilepas kafannya. Terutama di bagian tipi menempel ke tanah. Dan juga kaki menempel ke tanah. Dengan urgensi agar lebih mudah cepat memproses pembusukan. Setelah itu ada yang beberapa yang melakukan adan dan ikomah. Adan dan ikomah. Ambulan adan. adani dan diikomahi mungkin baru kita kalau enggak pakai adani koma boleh boleh saja Oh ya depan pilihan ya pilihan ya masih karena ini masih jadi istilah dan ya karena di masyarakat masyarakat masing-masing dia adan dan ikomah sesungguhnya kan untuk banyak hal ya Iya bisa kita bisa iya iya iya iya sahabatnya hiso yang terima kasih Tuhan Allah telah berakhir rakyat perawatan jenazah Dari awal sampai akhir, terakhir memakamkan. Semoga yang sedikit ini bisa memberikan manfaat buat kita semuanya. Dan semoga faedah yang Ustadz Jamroni sampaikan bisa kita praktekkan nanti dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga bisa memberikan kita pengalaman dan mempraktekkan dakwah di masyarakat dengan ilmu yang kita dapatkan. Demikian yang bisa kami sampaikan. Jazakumullahu khairan. Terima kasih. Ustaz Jamrani atas kaedah ilmunya Semoga bermanfaat buat kita semuanya Kecukupkan Subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu an la ilaha illa anta Astagfirullah wa atubu ilaih Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh