Terima kasih telah menonton Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirrahmanirrahim Wassalatu wassalamu ala israfil anbiya ibar mursalin wa ala alihi wa sahbihi jema'in amma ba'du Halo sobat muslimin dan muslimin Muslima dimanapun kalian berada Selamat datang di podcast Islami SMA Negeri 1 Magetan bersama dengan saya Aryo Jatikusumo yang akrab disapa Dengan Aryo yang akan menjadi host Pada podcast kali ini Jadi pada podcast kali ini ini saya tidak sendirian sobat karena saya ditemani oleh rakan saya yang subhanallah luar biasa jadi dia adalah ketua SIS 1 OSIS SMA Negeri 1 Magitan yaitu ketakwaan terhadap Tuhan yang mahal asa dan merupakan salah satu anggota aktif dari ekstrakulikulerohis SMA Negeri 1 Magitan tanpa berlama-lama lagi madalah kita sapa Halo Fathur Halo juga Aryo Oke gimana kabarnya Fathur pada hari ini Alhamdulillah baik Alhamdulillah baik Oke pada podcast kali ini kita punya sebuah tema atau topik nih Yaitu Ramadan Old Edition versus Ramadan New Edition Jadi gimana sih maksudnya dan cara menghadapinya Tapi sebelum itu boleh gak sih Fatur Untuk perkenalkan diri dulu kepada sobat muslimin dan muslimah yang berada di rumah Mulai dari nama, terus juga asal sekolah dan boleh juga kelasnya Baik sebelumnya perkenalkan diri Nama saya Fatur Rahman Zailani Untuk saat ini saya duduk di kelas 11 SMA Negeri 1 Magetan Terima kasih Oke, Fatur Rahman Zailani Atau akrab siapa? Fatur gitu ya? Fatul Aryo Oke, tidak kerasa nih Fatur Kita sudah tiba di bulan Ramadan tahun 2025 pada kalender Masihi Nah, back to topik kita yaitu Ramadan Old Edition versus New Edition Nah, saya menurut jadi Di sudut pandang fatur, Ramadan Old Edition itu gimana?
Oke, kalau kita ingin mencari perbedaan, itu kan tentu ada perbandingan. Kita contohlah perbandingan antara satu tahun yang lalu dengan sepuluh tahun yang lalu. Kalau kita bicara Ramadan sepuluh tahun yang lalu, yang dimana kita itu masih kecil nih, Aryo. Itu kita benar-benar bisa memaknai yang namanya bulan Ramadan. Contoh nih, kalau kita sore itu sangat semangat untuk datang ke masjid untuk melaksanakan ngaji bersama teman-teman Ya selanjutnya sampai ke malam hari itu kita benar-benar semangat untuk melaksanakan sholat terawih dan tak harus bersama Tak lupa juga sampai ketika pagi hari ini bersama-sama dengan teman-temannya membangunkan warga sekitar Menggunakan kentongan Beduk, galon Ketika itu Benar-benar kita bisa memaknai Yang namanya Ramadan, Aryo Kalau kita bandingkan dengan Ramadan satu tahun yang lalu Benar-benar berbeda Mungkin karena Efek yang pertama gadget Tentu kita tidak bisa Lepas dari gadget Ketika pagi Bangun tidur, kita langsung buka HP Kemudian Sahur sahur setelah sahur langsung buka HP kemudian nanti sekolah juga pasti bawaannya HP terus nanti sampai rumah pun juga nanti main HP lagi Iya itu realita zaman sekarang dan kalau kita komparasi lagi nih contoh pas sholat taraweeh dulu 10 tahun yang lalu itu kan bener-bener rame banget nih Aryo Iya setuju kalau di masjid itu bener-bener full ini Awal sampai akhir Ramadan Berbeda sekali kalau kita bicara Satu tahun yang lalu Mungkin tujuh hari pertama Masih semangat-semangatnya Masih full masjidnya Tapi semakin lama Semakin luntur Semakin meninggalkan Dan akhirnya di akhir Ramadan Hanya mungkin maksimal dua Soft masjid Itu kalau kita bicara Miris ya miris Tapi itu realitanya zaman sekarang Arya Oke Oke Kalau tadi pertanyaannya Ramadan Old Edition itu gimana?
Sudah dijawab secara gamblang. Langsung sampai... Perbandingannya itu, kalau aku notice tadi memang dari pemaknaannya itu sudah beda banget ya Fathur. Apalagi semenjak adanya COVID itu ya.
Terutama ini untuk para genzi atau anak-anak muda ini ya yang sudah... Mulai luntur pemaknaannya di bulan Ramadan Karena efek dari gadget gitu ya Betul Karena memang gadget ini adalah Kalau orangnya bilang itu Sebuah setan yang selalu kita pegang gitu Iya Karena Bisa membawa ke sisi negatif Betul Terus tadi juga dinotis dari aktivitas-aktivitasnya Kalau dulu memang Baya barat ya Anak-anak muda seumuran kita Itu waktu Itu kan masih usia di SD SMP Itu Rajin-rajin ke TPA Terus juga kalau malam tak ada harus Tapi kalau di saat ini Mungkin sudah berkurang banget Betul Terus masalah kata Rawih Aku setuju banget Fatur Apalagi semenjak covid ya Itu sudah sangat-sangat terlihat sekali perbedaannya Karena kan kita covid itu sempat vakum ya Kita lockdown itu sekitar 1-2 tahun Dan itu kita tidak diperbolehkan kemana-mana Termasuk juga pada saat ramadhan Nah itulah membawa kebiasaan yang bisa dikatakan males Dan terbawa sampai saat ini Dan menjadi pemaknaan di bulan ramadhan itu Jadi kayak kurang gitu ya Benar banget Aryo Nah ini kan sudah terlihat perbedaannya Kalau menurut Fatur, gimana cara untuk kita menghadapinya Fatur? Baik, kalau kita ingin menghadapinya kembali lagi kepada diri sendiri Kita patut bertanya kepada diri sendiri Kenapa kok kita merasa Ramadan dulu itu berbeda dengan Ramadan yang sekarang?
Kalau semisal yang mempertanyakan hal itu tidak hanya satu orang, tapi banyak sekali orang perlu patut ditanyakan, kok bisa kayak gini? Tapi, ada satu kalimat nih, Hario. Iya, boleh.
Ramadan itu selalu ada Tetapi kita yang berubah Ramadan itu tidak pernah berubah Tapi kita yang meninggalkan Ramadan itu sendiri Jadi kalau kita melihat dari satu kalimat itu ya Aryo Ramadan itu sebenarnya tidak berubah Kalau kita komparasi 10 tahun yang lalu dengan sekarang Ramadan itu sebenarnya sama saja Tapi yang berbeda itu adalah kita Oke Kita bisa melihat fakta sekarang Itu kalau dulu pas SD mungkin karena gak ada terlalu beban yang terlalu besar Sehingga kita itu benar-benar bisa memaknai Ramadan Sedangkan kalau kita bicara sekarang Sudah ada tekanan tersendiri Belum lagi kalau kita bicara generasi sebelum kita Mungkin sudah ada yang berkeluarga Sudah sibuk mencari nafkah Sudah sibuk memikirkan Hal-hal lain Itu menjadikan Kita itu seperti Merasa Ramadan itu berubah Padahal yang berubah itu Bukan Ramadannya Tapi adalah kita Dan bagaimana cara kita menghadapinya Adalah kembali ke diri sendiri Kita niatkan Dalam hati bahwa Kita selalu berpikiran Kalau Ramadan itu Lebih baik Setiap Ramadan itu lebih baik lebih baik daripada Ramadhan sebelumnya oleh karena itu kita selalu berpikir positif dan selalu berpikir kalau kita berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahuwata'ala lebih daripada sebelumnya oleh karena itu kita akan tergerak hatinya untuk melaksanakan ibadah sholat dan berbuat baik kepada sesama begitu Aryo Oke kalau aku garis bawahi ada dua hal yang Yang pertama itu kepentingan. Nah, kalau Fathur tadi kasih kata-kata, saya juga ingin kasih kata-kata. Sesibuk-sibuknya duniamu, jangan kau lupakan akhiratmu.
Gitu nggak sih konsepnya? Betul, betul banget Arya. Meskipun banyak yang sudah berkeluarga, yang sudah kerja, dan lain sebagainya.
Tapi diusahakanlah kita tetap bisa memaknai bulan Ramadan ini. Karena Ramadan itu satu tahun cuma sekali gitu ya. Iya, apalagi yang sudah berkeluarga itu kan pasti punya putra dan juga putra.
Putri ya, punya keturunan Nah itu kan bisa menjadi contoh yang baik juga Untuk putra-putrinya Jadi jangan sampai kepentingan duniawi Itu menjadi alasan kita untuk Meninggalkan akhirat Nah yang kedua tadi aku sempat Mengganisbawahi intinya adalah Refleksi diri Jadi kayak kita itu Kita harus menyadari, di Ramadan sebelumnya kekurangan kita itu ada di mana? Terus juga apa yang perlu kita perbaiki? Supaya di Ramadan yang akan datang itu kita lebih baik. Jadi ini mumpung nih, mumpung bulan Ramadan, Sobat Muslim, Muslimin dan muslimah yang menonton podcast kita kali ini bisa mulai direfleksi dirinya. Di Ramadan sebelumnya kesalahannya apa sih?
Kekurangannya apa sih? Dan yang perlu diperbaiki apa sih supaya bisa memakanai Ramadan ini? Dengan lebih baik, kayak gitu gak sih Fatur? Betul banget Aryo Ngomong-ngomong di bulan Ramadhan nih Fatur Ada gak kiat-kiat Dari kamu untuk menghadapi Bulan Ramadhan supaya bisa mendapatkan Keberkahannya Terus juga bisa Meningkatkan ya, kalau kita bilang Ramadhan itu Biasanya kebersamaan kita Dengan keluarga, kayak gitu Betul banget Aryo Kalau untuk kiat-kiat sendiri Kita harus berpikir begini Ramadhan itu tidak hanya Menyelesaikan Jaga diri dari Dahaga dan lapar Tetapi Ramadhan jauh Lebih daripada itu Di Ramadhan ini adalah Momen kita mendekatkan diri kepada Allah Itu yang pertama Yang kedua mempererat tali silaturahmi Antar sesama Yang ketiga Bagaimana cara kita untuk Refleksi diri Dan dari poin-poin itu Aku ada nih beberapa Kiat-kiat untuk kita bersama Agar dapat mengarungi bulan Ramadan tahun ini Menjadi lebih berkah lagi Yang pertama yaitu Ketika kita beribadah Jangan terlalu berpikir dengan ibadah karena tradisi Tapi lebih pada maknanya Contohnya Berpuasa Kita selalu berpikir Kalau berpuasa itu hanya menahan lapar dan dahaga Tetapi sebenarnya lebih daripada itu Puasa itu dapat menjaga kita dari hawa nafsu Karena apa? Banyak nih yang salah persepsi Kalau puasa itu hanya menjaga kita agar tidak makan, tidak minum Padahal hawa nafsu juga kita perlu kendalikan ketika pas puasa ini Ini bagaimana cara kita untuk menjaga diri Itu yang pertama Yang kedua selain puasa yaitu adalah taterus Kita itu seringkali nih Aku mungkin punya target Kalau Aryo mungkin juga target tersendiri Terkait membaca Al-Quran Itu seringkali kita terlalu fokus pada targetnya Walaupun itu betul, bagus Tetapi lebih bagus lagi kalau kita bisa memaknai Surat-surat dan ayat-ayat yang kita baca Jadi kita tidak hanya mengejar target Tapi juga kita bisa mengejar pesan-pesan Yang disampaikan Allah SWT Melalui ayat-ayatnya Dan kita dapat aplikasikan Ke kehidupan sehari-hari Itu yang pertama Yaitu jangan berpikir Ibadah itu hanya tradisi Yang kedua Beradaptasi dengan gadget Karena bagaimanapun Kita tidak bisa lepas dengan gadget saat ini Kita harus bisa beradaptasi Dengan teknologi Sebagai salah satu contoh Kita Kita bisa menerapkan contoh notifikasi, kita bisa memasang jadwal di HP kita untuk misal di jam tertentu kita membaca Al-Quran.
Jadi penggunaan HP itu kita harus balance agar tidak memberikan manfaat yang terlalu negatif. Karena apa? Kita bisa mengkolaborasikan teknologi itu untuk kebaikan kita. Itu yang ketiga. Kedua, dan yang terakhir adalah seperti yang aku bilang tadi, berpikir kalau Ramadhan itu, setiap Ramadhan, khususnya Ramadhan tahun ini, itu lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Karena itu kita selalu berpikir kalau kita punya target kalau Ramadhan tahun ini kita selalu beribadah, kita lebih giat lagi dalam melaksanakan kebaikan-kebaikan. yang lainnya, begitu Arief oke, luar biasa sekali ya kiat-kiat dari Fatur untuk mengarungi bulan Ramadan dan tidak terasa kita sudah sampai di penghujung podcast kita kali ini saya capai terima kasih kepada Fatur yang telah berkenan untuk meluangkan waktunya memberikan beberapa masukan saran dan juga memberikan pengetahuan baru untuk sobat muslimin dan juga muslimah yang ada di rumah oke, terima kasih Untuk sobat muslimin dan juga muslimah Yang telah menyaksikan podcast kita kali ini Semoga dapat memberikan manfaat Dapat membantu sobat muslimin dan muslimah Untuk mendapatkan syafaat di bulan ramadhan Dan bisa menjadi pengingat kita Dalam mengarungi bulan ramadhan kali ini Sekian terima kasih Kami pamit undur diri Wa bilahi taufiq walidayah Walidah wal inayah Wa alfuminkum Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh