An-nika'hu sunnati, fa man-raghiba'an sunnati, fa laysa bindi. Para alim ulama, asatidha, hadirin sekalian, terkhusus keluarga besar Adinda, Zaki, dan Ratna. Pun demikian, wabil khusus kepada Adinda berdua.
Di dalam Al-Quran, terdapat tiga pesan penting yang Allah tegaskan bagi setiap insan beriban. yang akan sedang dan telah melangsungkan pernikahan. Pesat pertama secara singkat disebutkan secara tegas dalam Al-Quran Surah ke-30 Ar-Rum ayat ke-21.
Allah berfirman, وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَنَقُنَكُمْ مِنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتِ الْيَقُومِ يَتَفَكَّرُونَ Dan diantara tanda-tanda yang menjadikan setiap hamba bisa menjadi lebih dekat dengan Allah SWT Ialah diciptakannya satu pasangan dari jenis manusia sendiri untuk dinikahkan Hadirin sekalian Adinda Zaki dan Ratna Kata ayat dalam diksi Al-Quran tidaklah disebutkan Kecuali menunjuk satu tanda yang harus mampu menjadikan setiap hamba semakin dekat dengan Allah SWT. Bahkan seluruh firman dalam Al-Quran sendiri dinamakan dengan ayat Al-Baqarah 286 ayat, Ali Imran 200 ayat, demikian seterusnya. Disebut dengan ayat karena setiap kali kita berinteraksi dengan Al-Quran, membaca, memahami, bahkan sekedar mendengarnya. Terbentuklah kemudian kedekatan kita dengan Allah SWT. Quran surah ke-8 al-Anfal, ayat yang kedua.
Innama almu'minuna allatheena iza dhukira allahu wajinat gulubuhum wa iza tuliat alaihim ayatuhu zadathum imana wa ana rabbihim yatawakkarun. Sungguh orang mu'min yang sejati itu, jika disebutkan nama Allah ada getaran dalam jiwanya. Dan... Jika diperdengarkan kepadanya ayat-ayat Allah maka meningkat keimanannya dan semakin bertambah kedekatannya dengan Allah SWT. Ada rumus yang sangat singkat dalam tafsir.
Jika disampaikan informasi dalam Al-Quran dan dibuka tegas langsung dengan lafad ayat. Maka informasi dimaksud bukan sekedar ingin mengabarkan sebuah peristiwa ataupun ketentuan yang disampaikan oleh Allah. Tapi sekaligus ditujukan.
Membangun kedekatan dengan Allah SWT. Ayat pernikahan dibuka oleh Allah langsung dengan diksi ayat. Seakan-akan ingin menegaskan bahwa tujuan utama, puncak dari akad, puncak dari nikah itu tiada lain untuk membangun kedekatan dengan Allah SWT.
Karena itulah banyak ulama mengatakan, jika ada seorang yang telah berumah tangga, belasan tahunkah, puluhan tahunkah, tapi tidak semakin mendekat kepada Allah. Maka boleh jadi ada yang tidak tepat dalam rumah tangganya. Adinda, kedekatan dengan Allah ini bahkan dijadikan oleh Allah sebagai kunci pembuka dari tiga harapan yang diinginkan oleh setiap orang yang ingin berumah tangga.
Ketenangan dalam rumah tangga yang disebut dengan sakinah itu. Limpahan harta yang membawa cinta yang disebut dengan mawadah. Dan perhatian dalam yang disebut dengan rahmah itu. Litas kunu ilaiha waja'ana bayinakum mawadah wa rahmah samarah.
Sakina, mawadah, dan rahmah Tidaklah disampaikan oleh Allah Kecuali pintunya dibuka dengan ayat Membangun kedekatan dengan Allah Banyak orang mendambakan samarah Bahkan menuliskan di pintu rubahnya Tapi anehnya Allah sang pemilik rahmat Sang pemilik mawadah Sang pemilik sakina Tidak ia dekati Karena itulah Membentang limpahan ayat dalam Al-Quran Yang langsung memberikan janji kepada setiap insan beriman Ketika anda mampu meningkatkan ibadah, takwa kepada Allah. Maka akan diinginkan bahkan diberikan limpahan segala kenikmatan. Khususnya dalam rumah tangganya. Quran surah 65 di akhir ayat kedua, di awal ayat ketiga. وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ Siapa yang mampu meningkatkan taqwanya kepada Allah, maka akan diberikan solusi dari setiap problematika kehidupan yang dialami, bahkan dilimpahkan rizki dari sisi yang bahkan tidak pernah ia duga.
Quran surah kedua di akhir ayat 189 وَاتَّقُوا اللَّهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Tingkatkan taqwamu kepada Allah, aku jamin kata Allah kalian akan bahagia hidupnya. Karena itu adinda, jika kelak telah selesai akad ini, maka jangan cukupkan saat persiapan kalian menjelang akad. Pasca itu, dekati Allah dengan sempurna. Bangun di malam hari, sholatlah, dekatkan diri dengan Al-Quran. Tidak ada keindahan, tidak ada keindahan bagi pasangan.
Ketika suami dapat kemudian menjadi imam, istri kemudian menjadi makmum di belakang, lalu suami kemudian berdoa, istri mengaminkan, mencium tangannya. Dan sejak saat itulah kemudian bentangan kasih Allah diberikan kepada keduanya. Sungguh banyak gelar didapatkan manusia, tapi tidak jarang, tak mampu menyelesaikan persoalan kecil di rumah tangga.
Tapi banyak persoalan besar yang justru dientaskan dalam hempasan sejadah. Untuk itulah setelah ini, sekali lagi, dekati Allah, tingkatkan ketakwaan, dan pesan Al-Quran tegas, dengan itu akan dilimpahkan samara yang diidamkan. Kedua, secara cepat, ada pesan tegas. dalam Quran surah keempat an-Nisa di ayat ke-19 Allah saking tegasnya meminta setiap insan beriman mempertaruhkan imannya untuk menyampaikan dan mengimplementasikan pesan-pesan ayat ini ya ayyuhal ladina abadu hei seluruh orang beriman tanpa kecuali bahkan dalam ilmun nahu huruf ya munada disebutkan 361 kali dalam Al-Quran huruf nida tidak digunakan Kecuali untuk memanggil yang dekat, jauh, dan menengah.
Ada 14 huruf yang digunakan dalam ilmu dahu. Tapi di Al-Quran seluruhnya hanya untuk ia. Seakan Allah ingatkan, Hei semua pemilik iman, laki-laki, perempuan, dekat, menengah, ataupun jauh.
Ayyuhah disebutkan 150 kali dalam Al-Quran. Ayyuhnya munada, ha'nya tanbih. Aku tegaskan, tanbih aku ingatkan. La ya'hillulakum an tarithun misa'akarha. Tidak dibenarkan.
Bagi setiap pasangan yang beriman, kalau memang dia punya iman, baik itu suami ataupun istri, untuk mewariskan sifat-sifat yang tidak baik setelah mereka berumah tangga. Adinda Zaki dan Ratna. Ayat ini seakan ingin menyiapkan pesan kepada setiap yang telah berumah tangga, bahwa manusia diciptakan tidak ada yang sempurna.
Bahkan manusia dari lima nama yang disebutkan di Al-Quran disebut dengan insan. 65 kali disebutkan dalam Al-Quran. Ibn Mandur meriwayatkan sebuah hadith dari Ibn Abbas RA yang mengatakan asal mula kata insan Manusia itu disebut dengan insan Kenapa? Ada kaitan dengan kata nisyan yaitu lupa Karena seringkali ketika komitmen dengan Allah dibangun seringkali lupa Sedangkan kata nisyan terambil dari kata nasya Di dalam Al-Quran sering dipasangkan dengan kata akhto'a yang berarti salah Quran surah kedua al-Baqarah di penghujung ayatnya 286 Rabbana la tuakhidna inna sira aw akhtana Ya Allah jangan hukum kami Kalau memang dalam kehidupan kami pernah lupa Yang dengan lupa ini kami berbuat salah Boleh jadi di rumah tangga nanti Apa yang dilihat oleh Zaki selama ini pada diri Ratna Tidak sesempurna itu, tidak seideal itu Pun demikian diri Ratna kepada Zaki Tidak demikian yang mungkin banyak harapan terpumpung Karena itu pesan Quran sederhana, jika meliaksikan satu perbuatan yang tidak disenangi saat nanti berumah tangga, maka maafkanlah, boleh jadi di balik peristiwa itu ada hikmah besar yang ingin Allah berikan untuk melengkapi rumah tangga kalian berdua. Sebagai bagian penutup dari pesan kedua ini, Nabi itu ahli surga, turun Al-Kawthara yang menjamin surganya sebelum beliau bahkan wafat, namun pernah terjadi dalam rumah tangga, satu kali sayidah Aisyah.
Lupa bahwa dalam puasa Nabi, beliau kemudian menghidangkan makanan. Baru sadar ketika itu, Nabi datang, apa yang terjadi? Nabi tidak menegur beliau, tidak menyalahkannya, tapi membisikkan di telinganya dengan kalimat indah, Sayang, tahukah engkau, hari ini aku berbuka, mari kita makan bersama.
Sisi lain, pernah terjadi ketika Nabi tidak puasa, ternyata tidak ada stok makanan di dapurnya. Sayyidah Aisyah kemudian mohon ampun kepada Allah, merasa gelisah dan takut tak mampu melayani Nabi. Tapi apa yang terjadi? Nabi datang membisikkan di telinganya dan mengatakan, Sayang, tau kan kau, hari ini aku puasa, hari ini aku puasa. Anda bayangkan, Nabi Rasul dekat dengan Allah dijamin surga.
Dalam rangka berumah tangga, masih berkesempatan memuliakan istinya. Dan membangun kebaikan-kebaikan untuk menyempurnakan rumah tangganya. Anda bukan nabi.
Anda bukan rasul. Sehebat apa kita harus kemudian mengeksplorasi kekurangan pasangan kita. Menjadikan mereka seakan-akan jauh dari kesempurnaan. Karena itulah bertakwalah kepada Allah SWT. Dan saling menyayangi itu penting ketika berumah tangga.
Terakhir sebagai penutup khutbah singkat ini. Quran surah ke-17 ayat 23. Allah berpesan dengan tegas. Allah ta'budu illa iyaa, kubil walidahini ihsana.
Dan Rabbu telah menetapkan yang tidak bisa diganggungkan. Agar semua insan menyembah Allah dengan sempurna, hanya pada Allah saja. Dan setelah itu, puncakan baktimu kepada kedua orang tuamu. Adinda Zaki dan Ratna. Nikah secara fikih disebut dengan nikah.
Bukan hanya memperkenankan dua insan untuk melakukan hubungan seksual pas keakan. Tapi nikah dalam diksi bahasa Arab juga kata yang memiliki dua makna yang bertentangan secara langsung. Ia bisa merekatkan sesuatu yang renggang sekaligus merenggangkan sesuatu yang rekat. Dengan nikah ini hubungan yang tadinya renggang Zaki dan Ratna semakin dekat. Bahkan saking dekatnya mahrum bilmusaharah Zaki bisa menyentuh ibu dan mertua.
Ratna pun demikian pada ayah mertua. Tapi jangan lupa nikah. Bisa merenggangkan sesuatu yang rekat, karena saat yang bersamaan setelah akan berlangsung hubungan dengan orang tua yang semula mungkin rekat, boleh jadi akan merenggang dengan berpisahnya kalian dalam rumah tangga ini. Karena itulah Allah berpesan, sekalipun telah menikah, jangan lupakan kedua orang tua. Mereka yang telah sulit memberikan bakti, memberikan perhatian puncak kepada kalian berdua.
Mohon maaf, Zaki dikandung 9 bulan 10 hari, dirawat baik-baik, disayang oleh ayah dan ibu. Namun baru dapat sesuatu untuk diberi, sekarang harus diberikan pada orang yang baru dikenalnya. Ratna demikian, dirawat, disayang-sayang, diberikan puncaknya, bahkan untuk kegiatan pagi ini saja.
Siapa yang tidak tidur lelah? Siapa yang menyiapkan makanan? Siapa yang mengundang seluruh undangan?
Siapa yang maksimalkan itu semua? Tidak ada yang lain kecuali orang tua yang tidak meminta sedikit pun materi kepada kalian berdua. Kecuali senyuman, kecuali sapaan, kecuali bakti, kecuali doa. Karena itu...
Semua ini hanya formalitas, setelah kalian selesai, datangi kedua orang tua, minta doanya, minta restunya, minta maaf dengan sebenar-benarnya, dan mohon, mohon, supaya dengan ridha itu Allah berikan yang terbaik dalam rumah tangga kalian berdua. Cukup sudah menyulitkan sampai dengan hari ini, tibalah kalian memberikan bakli terbaik untuk membahagiakan keduanya. Dan itulah jalan untuk meringankan rumah tangga, sekaligus mendapatkan ridha Allah yang mengantarkan pada kenikmatan rumah tangga. Untuk menuju surga Allah SWT. Itulah penegasan di Quran surah ke-46.
Ayat ke-15. Jika kalian sukses nanti. Jangan pernah kalian lupakan.
Untuk mengeringkan bahkan sekedar doa. Hadirin sekalian. Dan adinda berdoa. Itu yang mampu kami sampaikan.
Dalam kesempatan khutbah singkat ini. Semoga dengan itu semua. Akad ini dilancarkan oleh Allah SWT, kita semua yang hadir diberkahi oleh Allah SWT dan disertakan dalam rida Allah berupa sakinah, mawadah, dan rahmah yang mengantarkan kepada ridanya dan semoga dipertemukan dengan Rasulullah SAW. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh