Pengembangan Wilayah Kota dan Perkotaan
Pengertian Kota
- Menurut Pemerintah (UU No. 26 Tahun 2007): Kota adalah wilayah dengan kegiatan utama non-pertanian, berfungsi sebagai:
- Tempat pemukiman
- Pemusatan dan distribusi pelayanan pemerintah
- Pelayanan sosial
- Kegiatan ekonomi
- Menurut Bintarto: Kota adalah bentangan budaya yang disebabkan oleh unsur alami dan non-alami, ditandai dengan:
- Gejala pemusatan penduduk
- Corak kehidupan heterogen dan materialistis
Pengertian Perkotaan
- Kawasan Perkotaan: Wilayah dengan kegiatan utama non-pertanian, memiliki fungsi sebagai:
- Pusat bisnis dan perdagangan
- Kegiatan industri dan jasa
- Tempat pemukiman dan pelayanan sosial
- Ciri-ciri Perkotaan: Struktur lebih maju dan terbangun dibandingkan kota.
Karakteristik Masyarakat Kota
- Sikap Penduduk: Individualistis dan materialistis, jarang saling mengenal.
- Keragaman Penduduk: Tinggi dalam hal ras, etnik, suku, agama, dan tingkat penghasilan.
- Kegiatan Ekonomi: Beragam dan heterogen.
- Hubungan Sosial: Bersifat patembayan (bertemu atas dasar kepentingan).
- Tingkat Pendidikan dan Mobilitas: Tinggi, interaksi terkotak-kotak, pandangan hidup lebih rasional.
Karakteristik Fisik Kota
- Pola Keruangan: Didominasi oleh wilayah terbangun, terlihat di Google Earth.
- Fasilitas Umum: Gedung pemerintah, perkantoran, pasar, rumah sakit, dan pusat pendidikan.
- Kepadatan Penduduk: Sangat tinggi dengan ruang terbuka yang terbatas.
- Segregasi Keruangan: Pemisahan berdasarkan fungsi (perkantoran, perdagangan, perumahan).
Komponen Penyusun Kota
- Manusia: Penggerak aktivitas kota.
- Alam: Sumber daya alam yang mempengaruhi pertumbuhan industri.
- Ruang: Tempat berdirinya kota.
- Jaringan: Untuk aktivitas masyarakat (transportasi, telekomunikasi).
- Masyarakat: Sikap terbuka yang mendukung perkembangan kota.
Klasifikasi Kota Menurut Jumlah Penduduk
- Kota Kecil: 20.000 - 50.000 jiwa (contoh: Sabang).
- Kota Sedang: 50.000 - 100.000 jiwa (contoh: Solok, Padang Panjang).
- Kota Besar: 100.000 - 1 juta jiwa (contoh: Solo, Yogyakarta).
- Kota Metropolitan: 1 - 5 juta jiwa (contoh: Surabaya, Bandung).
- Megapolitan: > 5 juta jiwa (contoh: Jakarta).
Klasifikasi Kota Menurut Fungsi
- Kota Pusat Perdagangan: Jakarta, Singapura.
- Kota Pusat Pemerintahan: Jakarta, Semarang.
- Kota Pusat Kebudayaan: Makkah, Vatikan, Solo, Yogyakarta.
- Kota Pusat Produksi: Soroako (nikel), Bukit Asam (batubara).
- Kota Pusat Rekreasi dan Kesehatan: Kute, Bandungan.
Klasifikasi Kota Menurut Sejarah
- Kota Tua: Roma, Athena, Babilonia.
- Kota Abad Pertengahan: Genoa, Venesia.
- Kota Lama: Bagdad, Damaskus, Beijing.
- Kota Modern: New York, Tokyo, London, Jakarta.
Klasifikasi Kota Menurut Pusat Pelayanan
- Kota Monosentris: Satu pusat pelayanan, contohnya: Kota Pacitan.
- Kota Polisentris: Lebih dari satu pusat pelayanan, contohnya: Kota Jember.
- Kota Metropolitan: Dikelilingi oleh kota satelit, contohnya: Jakarta.
Penutup
- Terima kasih atas perhatian, silakan pilih tugas projek.
- Materi selanjutnya: Teori Struktur Keruangan Kota.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh