🏙️

Pengembangan dan Karakteristik Kota

Sep 3, 2024

Pengembangan Wilayah Kota dan Perkotaan

Pengertian Kota

  • Menurut Pemerintah (UU No. 26 Tahun 2007): Kota adalah wilayah dengan kegiatan utama non-pertanian, berfungsi sebagai:
    • Tempat pemukiman
    • Pemusatan dan distribusi pelayanan pemerintah
    • Pelayanan sosial
    • Kegiatan ekonomi
  • Menurut Bintarto: Kota adalah bentangan budaya yang disebabkan oleh unsur alami dan non-alami, ditandai dengan:
    • Gejala pemusatan penduduk
    • Corak kehidupan heterogen dan materialistis

Pengertian Perkotaan

  • Kawasan Perkotaan: Wilayah dengan kegiatan utama non-pertanian, memiliki fungsi sebagai:
    • Pusat bisnis dan perdagangan
    • Kegiatan industri dan jasa
    • Tempat pemukiman dan pelayanan sosial
  • Ciri-ciri Perkotaan: Struktur lebih maju dan terbangun dibandingkan kota.

Karakteristik Masyarakat Kota

  • Sikap Penduduk: Individualistis dan materialistis, jarang saling mengenal.
  • Keragaman Penduduk: Tinggi dalam hal ras, etnik, suku, agama, dan tingkat penghasilan.
  • Kegiatan Ekonomi: Beragam dan heterogen.
  • Hubungan Sosial: Bersifat patembayan (bertemu atas dasar kepentingan).
  • Tingkat Pendidikan dan Mobilitas: Tinggi, interaksi terkotak-kotak, pandangan hidup lebih rasional.

Karakteristik Fisik Kota

  • Pola Keruangan: Didominasi oleh wilayah terbangun, terlihat di Google Earth.
  • Fasilitas Umum: Gedung pemerintah, perkantoran, pasar, rumah sakit, dan pusat pendidikan.
  • Kepadatan Penduduk: Sangat tinggi dengan ruang terbuka yang terbatas.
  • Segregasi Keruangan: Pemisahan berdasarkan fungsi (perkantoran, perdagangan, perumahan).

Komponen Penyusun Kota

  1. Manusia: Penggerak aktivitas kota.
  2. Alam: Sumber daya alam yang mempengaruhi pertumbuhan industri.
  3. Ruang: Tempat berdirinya kota.
  4. Jaringan: Untuk aktivitas masyarakat (transportasi, telekomunikasi).
  5. Masyarakat: Sikap terbuka yang mendukung perkembangan kota.

Klasifikasi Kota Menurut Jumlah Penduduk

  1. Kota Kecil: 20.000 - 50.000 jiwa (contoh: Sabang).
  2. Kota Sedang: 50.000 - 100.000 jiwa (contoh: Solok, Padang Panjang).
  3. Kota Besar: 100.000 - 1 juta jiwa (contoh: Solo, Yogyakarta).
  4. Kota Metropolitan: 1 - 5 juta jiwa (contoh: Surabaya, Bandung).
  5. Megapolitan: > 5 juta jiwa (contoh: Jakarta).

Klasifikasi Kota Menurut Fungsi

  1. Kota Pusat Perdagangan: Jakarta, Singapura.
  2. Kota Pusat Pemerintahan: Jakarta, Semarang.
  3. Kota Pusat Kebudayaan: Makkah, Vatikan, Solo, Yogyakarta.
  4. Kota Pusat Produksi: Soroako (nikel), Bukit Asam (batubara).
  5. Kota Pusat Rekreasi dan Kesehatan: Kute, Bandungan.

Klasifikasi Kota Menurut Sejarah

  1. Kota Tua: Roma, Athena, Babilonia.
  2. Kota Abad Pertengahan: Genoa, Venesia.
  3. Kota Lama: Bagdad, Damaskus, Beijing.
  4. Kota Modern: New York, Tokyo, London, Jakarta.

Klasifikasi Kota Menurut Pusat Pelayanan

  1. Kota Monosentris: Satu pusat pelayanan, contohnya: Kota Pacitan.
  2. Kota Polisentris: Lebih dari satu pusat pelayanan, contohnya: Kota Jember.
  3. Kota Metropolitan: Dikelilingi oleh kota satelit, contohnya: Jakarta.

Penutup

  • Terima kasih atas perhatian, silakan pilih tugas projek.
  • Materi selanjutnya: Teori Struktur Keruangan Kota.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh