💰

Panduan Monetisasi Konten YouTube

Mar 25, 2025

Catatan dari Video Diskusi tentang Monetisasi Konten YouTube

Pengenalan

  • Banyak pertanyaan di kolom komentar tentang monetisasi YouTube.
  • Video ini membahas peraturan monetisasi dan validasi konten.
  • Penting untuk memahami aturan agar usaha membuat konten tidak sia-sia.

Jalan Pintas Monetisasi

  • Jalan pintas seperti beli subscriber atau menonton video sendiri bisa mencapai monetisasi.
  • Namun, penonton palsu tidak akan menonton setelah monetisasi, sehingga penghasilan dari AdSense berkurang.
  • Ibaratnya, punya channel yang dimonetisasi tanpa mendapatkan manfaat.

Proses Pengecekan Monetisasi

  • Pengecekan dilakukan secara otomatis dan manual.
  • Video paling populer akan diperiksa, serta keselarasan topik di channel.
  • Contoh: Channel dengan konten berbeda (misalnya dari jedak-jeduk ke dakwah) bisa ditolak.

Konten yang Tidak Bisa Dimonetisasi

  • Konten Repetitif: Konten seperti template yang mudah diproduksi dengan effort rendah.
    • Contoh: Konten jedak-jeduk, Sigma, quotes.
    • Tidak ada nilai edukasi, komentar, atau narasi.
  • Konten AI: Tergantung cara penggunaan AI.
    • Jika hanya generate gambar dan musik, bisa dianggap repetitif.
    • Menggunakan AI untuk visualisasi dengan narasi bisa diterima.

Penggunaan Cuplikan Video Orang Lain

  • Cuplikan harus diberi nilai tambah, bukan hanya edit, filter, atau subtitle.
  • Harus ada komentar dan sudut pandang dari pembuat konten.
  • Reupload 100% bisa kena copyright strike.

Konten yang Diizinkan untuk Monetisasi

  • Review cuplikan, film, replay olahraga, dan video reaksi dengan komentar diperbolehkan.
  • Harus ada komentar dan narasi.

Validasi Channel Monetisasi

  • Cek channel dengan 1000+ subscriber, lihat fitur super thanks atau membership.
  • Kehadiran iklan bukan indikator monetisasi.

Mengatasi Kesalahan dalam Membuat Konten

  • Jika baru memulai, hapus konten yang salah dan perbaiki.
  • Jika sudah banyak konten, pertimbangkan membuat channel baru.
  • Subscriber dan viewer tidak berguna jika melanggar aturan.

Analogi Akhir

  • YouTube diibaratkan mobil dengan bensin adalah konten.
  • Konten buruk adalah bensin oplosan yang bisa merusak channel.
  • Pertimbangkan dampak jangka panjang dari konten yang dihasilkan.

Kesimpulan

  • Tidak apa-apa jika tidak setuju dengan pandangan dalam video.
  • Cara terbaik adalah mengikuti aturan dan menilai kembali strategi konten.
  • Semoga video ini memberikan cara pandang baru dan bermanfaat.