Hai coba lihat pamannya firman Allah subhanahuwata'ala dalam surah al-anfal ayat yang ke-30 6 lihat surah al-anfal ayat 36 Terima kasih. Ini termasuk yang telah dipelajari Muntareb ada bimaknal hal, ada bimaknal istiqbal, dan ada bimaknal madi Itu yang telah dipelajari Sekarang sebagai contoh, banyak dalam surah Al-Anfal, ayat 36. A'udzubillahimnashaytanirrojim Innal-ladhi na kafaru yunfiquna amwalahum Sesungguhnya, orang-orang kafir itu mereka menafkahkan, membelanjakan harta mereka. liya suddu'an sabi'i lillah karena mereka tidak menghalang tidak menghalang-halangi jalan Allah maksudnya menghalangi orang lain daripada mengikuti jalan Allah fasayun fiqunaha maka mereka akan terus-menerus melakukan, menginfakannya ثُمَّ تَكُونُوا عَلَيْهِمْ حَسْرَةً Kemudian akan menjadi atas mereka penyesalan Perbuatan mereka, menginfakkan harta mereka untuk menghalang orang lain mengikuti jalan Allah itu akan menjadi penyesalan kepada mereka ثُمَّ يُغْلَبُونَ kemudian mereka akan dikalahkan وَالَّذِينَ كَفَرُوا dan orang-orang kafir itu إِلَى جَهَنَّمَا كَنَرَكَ جَهَنَّمَ يُخْشَرُونَ mereka dihimpunkan orang-orang kafir mengifarkan harta mereka tujuannya untuk menghalangi jalan Allah dan Mereka akan mengifakannya Dan perbuatan membelanjakan harta Untuk menghalangi orang lain Mujil Allah adalah Kan menjadi penyesalan bukan keuntungan, tapi kerugian kemudian mereka orang kafir itu di kalahkan di dunia dan di akhirat orang kafir itu dihimpunkan ke jahannam baik disini ada beberapa film udari yang masing-masing film udari ini tentulah ada di lalah zamaniahnya ada di lalah zamaniahnya yang pertama yakni Yunfi Kun Kedua, Yasuddu Ini fiil-fiil mudaranya Ketiga, Yunfiqunaha Patyaglabun Dan terakhir, Yuhsharun Coba daripada apa yang telah dipelajari ini Hai dilalah zamania bagi VV tersebut coba masuk yang mana yang pertama innaladzi nafruyun fukun tiga yang telah dipelajari hal tansiso istighbal tansiso dan Terima kasih. Apa namanya? Ma...
Nanti, pilih satu daripada yang telah dipelajari. Pertama, Yun Fikun. Itu memakna apa? Yun Fikun. Pilih satu Sebelum ditambah lagi Orang-orang kafir Mereka menafkahkan Apalah mungkin Junfikun belum Ya, yang kedua katalah Yasuddu Yasuddu Apa makna apa?
Dilah zamania Yasuddu Juddu Belum juga Kalau katakan belum itu patutlah tak tahu Pasal belum Sekarang ya suduh Tak yang mana Dia hanya untuk hal istighbal Atau Madin Semuanya telah dipelajari Yang hal untuk apa Yang istighbal Apa koidahnya Yang madi untuk apa Apa syaratnya Ya suddu Apa ini Ini mudarik juga nih Takkan semua nanti Tak tahu Makanya sayi-sayi aja deh Kalau tak tahu semua nanti saya, saya Ya Istiqbal Hal Madin Takkan ingat yang itu saja Saya ingat istiqbal Hal Madin Kok irahnya ada semuanya Boleh dirujuk Ya Liyasuddu Liyasuddu Ini makna Lidalah zaman ini ya Untuk Istiqbal Kenapa istiqbal? Kenapa istiqbal? Karena dimasuki huruf nasab Kan dimasuki huruf nasab Lian ya sudah Antara lam itu nama lam taklil Bukan, lam ta'lil masuk pada film mudarek ada an-mud maroh Koidahnya yang bermana hal bila dimasuki lam ibtidak Dia ada huruf ma Bimana istighbal?
Hai ya bila ia memberi masuk istighfar dimasuk huruf nasab masuk huruf sin atau sofa masuk padanya nuntaukit abilah masuk ke huruf syarat kecuali Lau Lau Selepas hal A'udhu Billahi Minash Shalat Abla bimakna wa' dun dan wa'in Kan itu? syarat-syaratnya, betul? ada? catatan aja ada?
yang bermakna hal yang bermakna hal apabila senyap semuanya, macam tak pernah denger tulisan ada baca tulisan sendiri pun tak tahu macam mana Hai Coba lihat kan belum banyak dilalah zamaniyah untuk fiil mudhari kan pertama yang diperjadi yakni film dari gimana hal tansiso itu hanya ada dua Terima kasih. Ada tulisannya? Atau masih tadi tulisan? Apabila ada alam tidak atau nama, kan dua saja. Kemudian yang untuk istiqbal, satu memang istiqbal.
di masuk huruf nasab di masukin sin atau saufa, masuk nuntaukit, di masukin huruf syarat, keculai lauk selepas lauk mas, dari ya selepas hal bagi nomornya bagi merah jadi senang kalau nomornya bagi merah senang nampak apabila untuk tolap yang tolap apabila untuk makna wadun dan wa'id Hai abla masuk atasnya ke dalamnya huruf hal tak jumpa lagi catetannya ada ada catetannya ada akan hilang kecuali di handphone masih hilang kalau saya juga tak jumpa cuman anaknya oh Terima kasih. Ada, sekarang pilih satu diantara tadi Contohnya Yasudu Ini untuk mereka Dilah zaman ini untuk Is, tinggal karena Huruf An Kan masuk huruf An Kan lian Yasudu Itu ada An, mutmarah Jadi akan, yang surdu itu berarti adalah zaman yang istiqbal dan shisho Kemudian yang kedua, fasa yunfi kunaha, yunfi kunah Ini adalah zaman yang untuk istiqbal, karena masuk ke huruf sin Masuk ke huruf sin Kemudian, Yughlabun Yughlabun Mereka dikalahkan di dunia Sementara di akhirat, Yuhsharun Dihimbunkan dalam Jahannam Di dunia, orang kafir dikalahkan, tak akan menang Di akhirat pula, mereka di Himpunkan dalam jahannam Baik untuk yuglabun dan untuk yugsharun jawabannya sama Untuk apa? Dilalah zamananya untuk apa? Yuglabun dikalahkan di dunia Yugsharun dihimpunkan di neraka Akhirat Ini adalah zamananya untuk Hal istighbal madi Untuk Bermanahal Atau untuk Mustakbal Atau untuk Madi Sedang, akan, atau telah Yuh Labun Yuh Syarun Salah atau dosa? Kalau jawab hal salah, jawab lagi istighfar.
Jawab istighfar salah, mati mesti betul. Untuk hal salah, tengok kan makin mudah nih jawabannya. Hal salah Kan hal Kalau hal kan hanya dua Jawabannya kan Kalau jawab hal mesti Alasannya kan satu ada dalam Ibtidak Betul kan yang hal Kedua ada ma Sedangkan dimana ada dalam itidak Nah kan tidak kan Kan yang untuk hal apabila dimasuki lam if tidak atau manafiah kan Lam if tidak pun tak ada Manafiah pun tak ada, kalau itu bukan hal lah Itulah maksudnya Tapi itu ini untuk istigbal Belum dapat 100% karena belum tahu apa sebabnya Nah itu yang mustahaknya Ya istigbal itu apa? Tandanya Cuman nak kenal yang itu untuk istigbal Di mana istigbal sudah betul, sekarang cuman nak kenal Nah, gimana kenal yang ia untuk istighbal? Pilih satu daripada yang ada, masih boleh tengok.
Nah, satu, dua, tiga, empat, masih boleh tengok. Orang kafe yang mengifangkan hartanya untuk menghalang orang lain di jalan Allah Mereka akan menyesal tak sudah Akan terus semusim penyesalan Sia-sia maksudnya perbuatan mereka di dunia mereka di kalahkan tak akan menang melawan Allah di akhirat pula dihimpun Hai raka jahannam yuglabun wayu syarun untuk istighfar betul tapi apa sebabnya cemana nak kenal belum faham upona satun sebabnya sebabnya hanya perlu menjawab berapa? 8 kali, eh 9 kali ya betul lah, eh 10 kali kalau satu salah dua ya Sangat mudah sebetulnya, kalau faham sangat mudah Orang kafe yang memiliki hartanya untuk menghalang orang lain, di jalan Allah, akan menyesal. Sia-sia maksudnya, tak akan berjaya. Di dunia mereka akan dihancurkan, dikalahkan.
Di akhirat, akan dihimpun, dikumpulkan di kejahatan. Jadi, yuglabun, doa yukusaruni, jawabannya sama, yaitu untuk istiqbal. Tapi, apa sebabnya? Cuma nak kenal itu istiqbal.
Karena? Iya, belum lah. Karena ia sebagai ancaman.
Al-wa'id. Allah. Kan ancaman nih orang kafir, ingat tak?
Kalau kamu terus-terusan, kamu akan dikalahkan Dan di akhirat dihumban dalam Kan itu namanya ancaman daripada Allah Tuh, jadi kena ancaman, maka iya Makna istiqbal Ini ancaman lah nih Oh belum dapat mame rumahnya ya, kena ulang lagi namanya ini Sebab kalau tidak nanti SIA Singapura Ini sebagai Al-Wa'id Sama dengan Al-Angkabut ayat 21 al-angkabud ayat 21 ya, kena ulang kaji, kalau tidak nanti hanya jadi scrap jadi scrap jadi ilmu hanya jadi scrap lah, kalau tak ada ulang kaji Al-Angkabut 21 Di situ Allah SWT berfirman yu'adhibu man yasha' wa yarhamu man yasha' wa ilayhi tuqlabun yu'adhibu Allahumma nye'gala siapa yang dia kehendaki dan dia Allah mengasihi siapa yang dia kehendaki Kepadanya kepada Allah juga lah. Tukalabun. Kamu dikembalikan.
Di situ ada tiga fiil mundurik. Yuadhibu. Yarhamu. Dan tukalabun.
Yuadhibu. Di last zamananya untuk. Is. Tikbal. Sebab.
Wahid. Yarhamu. Untuk. Di last zamananya untuk.
Is? Iqbal, karena? Wa'adun Sebagai wa'adun Tuk labun Kepadanya kamu dikembalikan Istiqbal karena? Wa'id Karena wa'id Begitulah caranya Bagi nomor-nomor itu bagi dakwat merah jadi senang Oh yang ini, jadi cepat Nanti cari tempatnya pun susah Hai baik sebagai tambahan coba Hai bayi mana istighfar nomor 8 nombor Hai Muntarek dialah muha zamannya Muntarek yang istighfar yang nomor 8 Bagaimana?
Tidak teratur kan? Nomornya bagi dakwat merah Yang nomor 8 Hai idaq Hai apabila 28 idaq ictador toh laban betul apabila film mudaure itu ini dia film mudaure film mudaure dilalui zaman maniahnya untuk istighbal abla fil mudra itu digunakan untuk tolap mananya tolap meminta untuk tolap meminta meminta ini boleh jadi amar amar kan juga meminta amar meminta lagi Nahi Nahi ini meminta atau tidak? Atau bukan? Tolak Amar Nahi Doa Maknyalah tamani Ini kan meminta Tolap itu mana meminta Tahbid Apabila fiil amr itu, fiil mudar itu diguna pakai untuk tolap Tolap itu meminta, tolap itu menghendaki sesuatu Sama ada berupa Amar, amar mananya menghendaki sesuatu untuk dibuat Atau menghendaki mukhotob untuk buat sesuatu, itu amar Nahi, yakni menghendaki mukhotob meninggalkan sesuatu Nahi pun tolap juga Nahi memang bukan amar, tapi nahi itu tolap Amar pun tolap Doa, doa itu termasuk tolap bukan? Doa Yalah namanya doa Tamani Tamani Tolap Tamani kan berangan-angan menghargai suatu tindak Pun tolap juga Tahdid, tahdid memanglah harapan Taraji, taraji mengharap sesuatu yang mungkin Sementara tamani mengharap sesuatu yang tak mungkin Tamani mengharap sesuatu yang tak mungkin Inilah tolap Bila fiil mudarik digunapakai untuk tolap Tolap itu boleh jadi untuk amar, nahi, doa, ni, hadith, roji Itu semuanya tolap Tolap bukan amar saja dan semuanya ada dalam Al-Quran maka fiil-fiil mudara ini dilalah zamaniahnya untuk istiqbal mungkin dulu contohnya yang ini untuk amar tolap untuk amar mungkin dulu contohnya liyun fikdu saati min saati hendaklah Orang yang mempunyai kelapanan rezeki menginfakkan sebagian rezekinya liyunfik itu kan meminta berupa amar faliya'budu rabbaha dhalbayt hendaklah mereka Menyembah Tuhan ampunya rumah ini Paya budu itu fiilmu tadi Digunakan untuk Tolap kan Karena dia untuk Amar Maka Yunfik Ya budu Dilalah zamaniahnya Untuk is Dikbal Demikian juga Jika fiil mudara itu Digunakan untuk tolap Nahi, nahi pun tolap juga Sebab nahi maknanya Mutakalim meminta Mukhotob meninggalkan Itu namanya nahi Amar mutakalim meminta muhotob melakukan sesuatu Ijlis itu tolap amar Latajlis itu tolap nahi Jadi jika fiil mudarik diguna pakai untuk tolap nahi pun Bermakna mustakbal Contoh banyak Ahli Imran ayat 28 Banyak sekali dalam Al-Quran Contohnya katalah Ahli Imran Ayat 28 La yattakhidil mu'minunal kafirina awliya' La yattakhid Jangan menjadikan oleh orang-orang yang beriman itu akan orang-orang kafir sebagai pelindung-pelindung, teman setia Ini larangan Allah melakukan Barang orang-orang mu'min menjadikan orang kafir sebagai wali Yattakhid ini fiil mundari Dalam ayat ini digunapakai untuk tolap Nahi Kan larangan Maka, yatahid, dilalah zamanianya untuk istiqbal Karena tidak mungkin seorang mukhotob dapat melakukan apa yang diminta oleh mutakalim pada saat takalum Istiqbal itu maksudnya, kan berlakunya sesuatu perbuatan itu ba'da zamanit takalum Kalau berlakunya suatu perbuatan itu, masa zaman at-taqalam namanya hal.
Contoh lah kalau kita suruh orang katalah utkhul, masa kita cakap utkhul, ya orang itu tentu belum boleh masuk. Sebaliknya, perbuatan masuk yang kita mahukan dari orang itu Nggaklah berlaku selepas kita selesai mengucapkan utkul Itu makna zamanit takalum Zamanit takalum itu namanya istiqlal Istiqbal Jangan duduk Semasa ada arahan jangan duduk Maka mu khotob Ya belum melakukan Belum boleh melakukannya Baru boleh melakukan Permintaan jangan duduk Bila si mutakalim habis cakap Berlakunya suatu perbuatan Selepas zamatakalim itu Namanya istiqbal Takkan jangan duduk ketika baru jang dia sudah duduk Ya bukan begitu Itu contoh nahi Contoh doa pahamannya Dalam surah Al-Baqarah ayat 286 Al-Baqarah 286 Terima Ayat yang sudah menjadi wirid Rabbana la tuakhidna Innasina Au akhpa'na Rabbana la tuakhidna in nasina aw ahta'na Rabbana wa hituan kami la tuakhidna La tuakhid Ini kan fiil mudhari Tuakhid Jangan engkau siksa kami Ini tolap, karena kita yang mutakalim, kita yang bercakap, mahukan mukhotob, tidak melakukan perbuatan ini. Kalam ini, khitob ini, kan diucapkan oleh hamba, Allah mengajar kita. Supaya kita hambanya mengucapkannya kepada Allah. Wahai Tuhan kami, jangan engkau seksa.
Permintaan hamba, suruhan hamba lebih tepatnya ya. Suruhan hamba, permintaan hamba kepada Tuhannya itu namanya doa. Bukan perintah, bukan lahir. Tak boleh ini dipanggil nahi. Lahir tuakhir ini bukan pembimbingan nahi.
Mana mungkin hamba melarang Tuhannya. Atau Rabbana atina Wahai Tuhan kami berikan pada kami Itu bukan amar, itu doa Rabbana hablana min azwajina Anugerah kami, itu bukan amar Itu doa Suruhan atau larangan yang diminta Pemintaan hamba berat Tuhannya Ima berupa suruhan wa ima larangan Itu namanya doa Bukan nahi, bukan amar Sebab tak mungkin hamba menyuruh Tuhannya Tak mungkin hamba melarang Tuhannya Walaupun Bentuknya macam Amar, contohnya Hablana min azwajina Watum alaina Kan itu fail amar, tapi maknanya Dua Nah disini, la tuakhidna Ya ini, jangan Engkau siksa kami Ini adalah fiil mudarik di lalah zamanianya Untuk istighbal kerana Bimaknat dua'a Bimaknat dua'a, tolap bimaknat dua'a Jadi istighbal juga Kemudian, contohnya apa itu? Tamanni, katalah Bagaimana tamanni? Lihat firman Allah SWT dalam surah Ghafir Ayat 36 Surah Ghafir ayat 36 Apa namanya?
Untuk taruh Yang tamani Al-Baqarah 96 Al-Baqarah 96 Al-Baqarah 9.6 Allah SWT berfirman dalam ayat itu menceritakan perangai orang-orang Yahudi وَلَا تَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصُ النَّاسِ عَلَى حَيَاتٍ Sungguh pasti engkau, Wai Muhammad, akan dapati mereka, orang-orang Yahudi itu, setama-tama manusia ala hayatin atas kehidupan. Manusia yang paling... Paling tamak terhadap kehidupan dunia adalah Yahudi. Paling tamak nomor dua, Wa minal ladina ashraqu, Dan daripada orang-orang musyrik.
Begitu tamaknya Yahudi, Tak ada kehidupan dunia Ya waddu'ahaduhum Suka Orang asal Seorang mereka itu Lau yu'ammaru alfasanah Jikalau Mereka Dia di Panjangkan umurnya Seribu tahun Mereka suka jika dipanjangkan umur seribu tahun, itu harapan yang munasabah atau harapan yang mustahil. Jadi mana mengharapkan sesuatu yang mustahil. Karena mengharapkan sesuatu yang mustahil, maka you ammaru.
Bimana? Istiqbal. Sebabnya? Yohamaru Filmontare digunakan untuk tolap lit tamanni.
Ini digunakan untuk tolap litamani Angan-angan, manalah umur panjang sampai seribu tahun Ika lulah, iya umur seribu tahun Itu namanya tamani Mereka lupa, wa ma huwa bimuzasihi minal azab ayu amar Sedangkan tiadalah dia Dia itu maknanya dipanjangkan umur seribu tahun itu Bimuzah zikhihi dapat menjauhkannya dirinya mila azab daripada sengsara ayu ammar di panjangkan umurnya. Azab disini yakni kesengsaraan duniawi, bukan akhirat. Azab disini kesengsaraan di dunia.
Ini sebenarnya peringatan yang keras dan jelas kepada mereka yang hanya minta panjang umur siapa yang tergerak ingin minta panjang umur kena ingat ayat ini kata Allah bukan kata saya Allah yang mencipta kita memberi tahu umur ini semakin Ditambahkan, dipanjangkan Bukan semakin selesa, bukan semakin bahagia Makin tersiksa Ini Quran Sedangkan bila dipanjangkan umurnya Tidak menjauhkannya daripada azab Azab itu sengsara Ya makin panjang Makin lama hidup, makin sengsara Tak ada orang makin lama Makin bahagia, tak ada lah Makin sakit Duduk lama sakit Berdiri lama sakit Mengunyah sakit Panas sakit Iya Ini Allah yang firman Tak ada orang makin usia Makin sihat Makin bahagia, tak ada lah Yang pasti tidak dapat menjauhkannya dari azab Satu hati-hati bila minta panjang umur Jangan minta panjang umur Mudah-mudahan dipanjangkan umurnya Mudah-mudahan dipanjangkan umurnya Sebagai ucapan, sempena hari jadinya yang ke-110 Doanya masih mudah-mudahan dipanjang rumahnya Wah dia pun sudah, duduk pun tak boleh Kita masih mudah-mudahan dipanjang Itu menandai mendoakan supaya orang itu bertambah seksanya Coba, tak ironik macam itu. Bagi kan sangat ironik lah. Ucapan itu bagi saya sangat sinikal.
Ketika seorang katalah menyambutlah, mungkin hari janji yang ke-110, itu pun sudah berpapah. Masih dipaksa untuk potong kek. Bukan dia yang pegang pisaunya, orang lain cucunya yang pegangkan.
Di dua kali mudah-mudahan, atau panjang umur. Itu pun dah terseksa Macam mana Cobalah ingat ayat ini Jadi yang meminta Mohon panjang umur itu Itu menyindir itu Itu ucapan yang paling sinikal sekali Bagi saya sangat sinikal Kalau faham ayat inilah Tapi karena ayat ini mungkin Tak pernah dibaca, ya oh bagus cucu aku Masih doakan panjang umur Itu doakan seksa Seratus satu, nak melangkah pun sudah. Ditolak, gimana? Nak berdiri, didirikan. Nak duduk, didoakan.
Nak makan, disuapkan. Boleh pakai mudah-mudahan panjang umur. Murah rezeki.
Murah siapa kebendelah. Allahu Akbar wa lillahi l-hamd. Ingat ayat ini. Ini Allah yang beritahu.
Jadi seolah-olah, Allah Allah menyindir mereka Yahudi yang bertaman ini. Bagaimana kamu ini Yahudi? Kamu ini suka menghayal. Menghayalkan sesuatu yang mustahil. Dan yang kamu hayal itu benda yang menyebabkan kamu menentukan sengsara.
Jadi kamu menghayalkan, menghayal, dapat hidup seribu tahun. Bagaimana kamu boleh menghayalkan hidup seribu tahun? Walahal, bila aku bagi betul-betul seribu tahun, hidup kamu menderita, sengsara, azab. Azab se-azab-azabnya. Seribu tahun.
Sebab memang kita dicipta bukan untuk sempurna di dunia, dicipta untuk binasa. Semua benda yang dicipta di alam semesta ini, dicipta untuk binasa. Pergerakan kita setiap saat ini menuju kepada kebinasaan, bukan kesempurnaan.
Apa saja. Pokok hari ini katalah tumbuh, keluar tunasnya, besar-besar-besar-besar. Ya, dia menuju, pergerakannya menuju kebinasan.
Suatu hari akan reput, akan. Dibanding juga kita. Berbeza bila orang sudah meninggal.
Kalau orang sudah meninggal, masuk alam barzah, pergerakannya menuju kesempurnaan. Bayi lahir itu pergerakannya menuju kehancuran Setiap saatnya itu mendekati kehancuran Di dunia Kan makin dekat dengan kematian, makin hancur Sebaliknya bila orang mati, pergerakannya makin lama makin sempurna hidupnya Jadi kalau kita ingin pergerakan kita ini menuju kesempurnaan, ya kena mati Kalau tak mau mati, makin azab, azab, azab sungguh Satu persatu Kiki satu persatu tanggal Kuku satu persatu tanggal Rambut seli-seli tanggal Gimana? Nih, tamanni Jadi mustahil Mengharapkan sesuatu yang mustahil bertamani ya angan-angan lah hanya berangan-angan kosong berbisa ya ini dengan apa namanya taroji lawannya taroji taman ini lawannya taroji kalau taroji itu mananya mengharap mengharap Hai hurufnya kalau mengharap apa ya huruf rojak laal laal lah hurufnya lala dalam Quran banyak sekali boleh cari sini lah alaikum tataqoon ya yuladzina amanu qutiba alikumusyam qama qutiba laladzina amanu wa laladzina wa min qablikum lalakum tataqoon tutaqoon film untuk adalah Allah itu lala itu untuk rojak Jadi mudah-mudahan lah kamu bertakwa Jadi harapan mencapai ketakwaan bagi orang yang berpuasa itu bukan mustahil Bukan itu rojak La'allakum tashkurun, la'allakum tahtadun Banyak sekali Senang dia jadi ya Apa dia? Surah 40 ayat 3.6 Di situ ada Darul Cinta Surah Al-Mu'min Yalah Samalah itu Oh bukan, ayat 36. Ayat 36. Surah Al-Mu'min. Atau surah Ghafir Disitu ada La Fir'an mengharap La'alli ablu'l-asbab Semua huruf La'ala la'ala Kemudian Tahdid Tahdid itu pun Mengharap juga, tolap Tahdid itu tolap juga Tapi suruhan Tolap, amar Untuk lebih halus Kalau amar itu kan Bentuk duduklah Makanlah Masuklah Itu tolap amar, tahdid itu yakni Katalah, kenapa awak tidak masuk?
Itu maksudnya? Masuklah Ada orang tercegat ke luar Eh, kenapa awak tak masuk? Itu bukan pertanyaan itu Sebenarnya suruhan Tapi lebih halus Itu namanya tahdid Lihat firman Allah SWT dalam surah An-Nahl Surah An-Nahl Ayat yang ke-46 Pahbit namanya Yang gunakan laula adalah Ingat ya, laula ada dua Hai satu laulasyartiyah kedua laulatahdid Hai cuman anak kenal laulasyartiyah lautahdid laulasyartiyah mananya kalaulah tidak kerana yani cara ngomongnya boleh diikuti dengan isim Terima kasih.
Laulah tahdid, yakni laulah yang diikuti dengan fi'il mudhari Laulah ada dua, satu laulah syarat Laulah syarat terjemahnya kalau tidak kerana Selepasnya yakni isim Wa laulah fadlullahi alaikum warahmatullahi wabarakatuh rahmatuhu banyak kalaulah tidak kerana kurnia Allah dan rahmatnya atas kamu turun syarat laulat tahdid yakni laulah yang diikuti dengan fiil mudari Hai terjemahannya Kenapa tidak itu suruhan maknanya buatlah katakanlah Kenapa awak tidak baca? Mana bacalah. Kenapa awak tak makan? Makanlah. Itulah masanya.
Lihat surah Nahal ayat 46. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di penghujung ayat itu. Hai, bukan 46 ya, salah kutip nih. Annamal Anahawla Seolah tulis Annamal Semut Annahawla Mem jadi hak.
An-nahal. Bukan an-namal. An-namal. Bukan an-nahal. Qala yaa Qawmi lima Tasta'ajiluna Bis sayyi'ati Qabla al-hasanah Berkatalah ia salih Salih berkata Ya koumi wahai koumku lima tas dajil una kenapa lah kamu meminta segera minta disegerakan wisayiat akan keburukan maksudnya azab qabla al-hasanat sebelum kebaikan Ini pengampunan Kamu berdosa Sepatutnya kamu minta ampun Kebaikan bukan minta diseggan azab Begitulah Jadi pelik kaum Nabi S.A.W ini Dia berdosa Disuruh Suruh bertawabat, minta ampun.
Tapi mereka tak payah minta ampun. Minta siksa saja kalau ada. Kalau betul lah kau cakap berkawin, betul, hai soleh. Mana siksa, mana siksa.
Jadi Nabi soleh rasa pelik. Lima tas tak jilu Nabi Sayyid Qabla Hasanat. Kenapalah kamu ini minta siksaan, keburukan, sebelum kebaikan.
Lalu, harapan, pemintaan Nabi soleh, ini amar, tapi dengan cara lembut. Tolap dengan cara halus Tahdid namanya Saya tidak tahu Tepatnya dalam bahasa Melayu Tapi kalau dalam bahasa Indonesia dipanggil himbauan Tahdid ini Menghimbau Menghimbau itu Maknanya ya menyuruh Yang bernada rayuan lah Menyuruh Dengan nada rayuan Menghimbau Saya tak tahu bahasa kaum muslimnya. Laulatastagfirunallah. Ini dia.
Laulatastagfirunallah. Ini laulatahdid nih. Terjemahnya kenapalah kamu tidak mohon ampun kepada Allah. La'allakum turhamun. Supaya kamu dirahmati.
So, tastagfirun disini fi'il mudari. digunakan untuk tolap lit tah bid karena selepas laulutah maka dilalah zamanianya untuk istikba demikian juga turhamun selepasnya karena turhamun selepasnya digunakan untuk tolap lit Tolak, please. Tak roji.
Karena ada la'ala. La'ala itu huruf roja. Kenapa lah kamu tidak mohon ampun pada Allah Kamu berdosa Kenapa tak minta ampun Itu namanya Suruan Yang bernada rayuan Namanya himbauan Tahbit Itu ada dalam surah Dalam Al-Ma'un ada Kalimat tahdin dalam surah Al-Ma'un Aro'aitan ladhi yukadzibu biddin, fadhalikan ladhi yaddu'ul yadim, wala yahuddu ala ta'amil Yahuddu, hadda yahuddu, itulah tahdid Jadi bukan hanya menyuruh, kalau menyuruh wala yakmuru walaya huddu ala tu'amil miskin itu maknanya bukan dan mereka tidak menyuruh atau tidak mengalahkan, menyuruh tapi dengan nanya merayu marilah, yumlah kita bantu orang miskin, yumlah kenapalah kamu tak nak huddu ya huddu adik itu Tahbid Dan ada juga Untuk Oh habis Semuanya ini Sebenarnya satu saja Untuk tolab Iraktado Littolabi Apabila fiil mudara itu digunapakai untuk tolap hanya saya tolap ini macam-macam ada tolap, ada kalanya amar ada kalanya nahi ada kalanya doa ini, taroji tahadid dan juga contoh terakhir apabila termasuk ini tahadid ini ya yakni Pemintaan ini permintaan, suruhan, amar-amar Atau lah Lihat dalam surah An-Nur ayat 22 An-Nur Ayat 22 Ayat yang dipercayai diturunkan berkaitan dengan peristiwa kes Abu Bakar Asyidik Dengan mistah Abu Bakar bersumpah dengan nama Allah Tidak akan lagi memeneruskan bantuannya kepada mistah yang sebenarnya punya hubungan kerabat dengan Abu Bakar karena kecewa dengan sikap mistah, dengan perbuatan mistah yang ikut menyebarkan fitnah ifkun.
Fitnah putri kesannya istri Nabi SAW Sedih sekali, orang yang selama ini dibantu, ditolong Mata pencalanya kehidupannya rupa-rupanya menyebabkan, menfitnah putrinya Mistoh adalah termasuk kelabar Abu Akar, dia orang wajirin Dia bukan orang jahat kata Allah, mistoh ini hanya orang silap Dia bukan jahat, dia orang silap Ketika Abu Bakar bersumpah tidak akan menurutkan bantuan kepada Mista Karena marah, kecewa, turun ayat ini وَلَا يَأْتَلِ أُولُّ الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَامِ Ayyuktu Ulil kurba Dan janganlah orang-orang Yang mempunyai kelebihan Daripada kamu Dan kelapangan rezeki Daripada kamu Bersubah Sumpah Janganlah orang-orang yang punya Kelebihan rezeki, kelapangan rezeki Daripada kamu bersumpah Tidak memberi Ayyutu, sebab depan ada yakta Yakta itu mana sumpah, tidak melakukan perbuatan Tidak memberikan Bantuannya Ulil kurba kepada ahli kerabat Walmasakin Dan orang miskin Walmuhajiri, nafisabilah Dan orang berhijrah di lantai Allah Ketiga-tiga ini Ada pada diri mistah Mistah adalah uli kurba Ada huwan keraban Abu Bakar Mistah adalah termasuk orang miskin Mistah termasuk orang muhajirin Allah kata Janganlah bersumpah seperti itu Abu Bakar, kan kamu mampu Kecewa boleh, tapi Jangan hentikan perbuatan baiknya pada orang itu Allah nasihati Abu Bakar Wal ya'fu wal yusfahu Hendaklah Mereka memaafkan Ndaklah mereka berlapang dada Baik, depan tadi ada Ayyuktu Ulil Kurba Mereka memberikan bantuan pada alikrabat Yuktu Filmudarek, dilah zamaninya untuk Is tiba karena ada huruf nasab Wal ya'fu wal yasfahu Ya'fu yasfahu Film untuk dia zaman ini untuk Is Tiba Kerana Tolap Lil Amar Tolap lil amri Yang baru aja disebut Ya'fu wa'lasfahu Nah ini dia Ala tuhibbuna ayyagfirallahulakum Ala tuhibbuna ayyagfirallahulakum Tidakkah kamu suka Allah mengampunkan Ya ini bagi dosa kamu Alatuhibun tidakkah kamu suka Maka tuhibun ini pun dilalahnya untuk istighfar Jatuh selepas Allah Allah ini maksudnya apa? Alatuhibun tidakkah kamu suka ala tuhibbun kan apa ini ya fi'al mutalib selepas ala tidakkah kamu suka ini sama dengan hal terbaru itulah hal adullukum ala tijaratin tunjikum min azabin alim terjemahannya Tidakkah aku Tujukan pada kamu Maukah Tidakkah kamu suka itu Adakah kamu tidak suka Mana sukalah Taswik kan Taswik Tidakkah kamu suka Allah mengampunkan dosa kamu? Nah, itu khibun itu pun untuk istighfar.
Yaqfirullah pun? Yaqfirullah? Istighfar karena? Selepas huruf nasab.
Selepas huruf nasab. Itu sebetulnya seulangi di bawah satu saja. Izzat tadolitolab. Itu saja.
Apabila film mudra itu digunapakai untuk tolap, itu saja. Ada pun untuk tolap itu amar, karena itu contoh-contoh, itu bagiannya. Jadi cara mengingatnya jangan apabila bagian untuk amar, untuk nahi, bukan begitu. Kalau ingat itu jadi pening pasal banyak. Diingatnya yang satu saja.
Apabila untuk tolap, dah. Dan tolap itu Sama ada amar, anahi, doa Macam itulah Jadi itu dikira satu Jangan dikira berapa itu Itu dua, tiga, empat, lima Enam, jangan dikira enam Kira satu saja Lebih kurang juga Lil Wa'adi Wal-wa'id Pun dikira satu Kemudian tambahan bagi ini, yang untuk hal saja sudah tahu, hal saja, khas untuk hal. Kemudian ada yang khas untuk istiqbal saja. Khas untuk hal ada dua, khas untuk istiqbal ada...
Berapa itu? Sembilan Sekarang ada Fi'il mudare yang digunapakai Untuk dua-dua sekali Untuk hal dan istiqbal Untuk hal dan istighbal, mana sekarang dan nanti, gitu lah. Kan hal mana sekarang.
Makna apa hal, mana zamanit takalum. Di zamanit takalum. Walistikbal? Bada zamanit takalum. Jadi fiil mudari, tapi maknanya, dilalah zamaniahnya, digunakan untuk hal dan istighbal serentak.
Bukan istighfar sahaja Dan bukan Hal sahaja Bila fiil mudhorek bermakna seperti itu Yakni, apabila fi'il mudarik itu berkumpul Yajma'ul fi'lu wal wasfu Apabila fi'il mudarik, fi'il itu berkumpul dengan isim sifatnya Jadi ada fi'ilnya dan ada sifat-sifatnya Dalam ayat ini itu fiilnya ada, fiil kata perbuatan yang sifat apa contohnya? contoh sifat lazimah, apa contoh sifat lazimah? sifat lazimah apa contohnya? kalau fiil ada berapa? 3 3 kalau yang sifat?
Dalam tasrib itulah Fa'ala ya'f'ulun fa'lun fa'ilun ma'f'ulun Uf'ul la ta'f'ul ma'f'ulun fa'lun mi'f'ulun Yang isek, yang sayfaknya mana tuh? Katabah yak'tubu kitabah katibun maktubun Uktub la taktub maktabun maktabun miktabun Jalasa ya'jilisu julus jalis Ijilis la tajilis majlis majlis yang sifatnya mana tuh? dia panggil sifat lazimah isim fa'il, betul kan isim fa'il itu sifat lazimah isim fa'il itu sifat lazimah, lazimah maknanya lazim, lazim itu tetap penulis, itu kan sifat Sifat yang melekat pada diri seseorang Penulis Penyanyi Penunggang kuda Pemnimba Itu udah, udah, udah, apa? Ada sifat lazimah Isim fail adalah sifat lazimah Fiil itu bukan sifat lazimah Kalau fiil apa namanya?
Kudus, kejadian Fiil itu kejadian, peristiwa Peristiwa Menulis, itu kan peristiwa Menulis, membakar, menyiksa, menyembah, memakan, menciptakan Hai fiil yani kalimat yang mendukung peristiwa mendukung kejadian isim fail kalimat yang berken sifat yang lazimah lazimah itu tetap kau melekat seseorang jadi bila ada fiil yang berkumpul dengan isim sifat dengan sifatnya maka fiil mudara itu Untuk hal dan istiqbas karugus Makanya pada saat ini sedang dan akan Tidak boleh artikan satu saja Contohnya dalam Al-Quran Dalam surah Al-Kafirun Surah Al-Kafirun Qul ya ayyuhal kafirun, laa a'budu maa ta'budun, wa laa antum a'biduna maa a'bud. wa la ana abidum ma abattum wa la antum abiduna ma abud lakum dinuqalatim la abudu ma ta'budun mana fi'ilnya? abudu lagi? ta'budun getul wa la antum abiduna ma abud mana fi'ilnya? abudu mana sifatnya?
abid itu kan sifat sifat noh habis sifat lazimah wala ana abidum ma'abatum mana filnya abatum mana sifatnya abidun wala antara Tumabidu nama abud Fiilnya Abudu sifatnya Jadi Karena kita bicara yang mudarik saja Jadi situ ada fiil mudarik Yang bercampur Berkumpul dengan Sifat Abudu dengan abidun A'budu itu aku menyembah, itu menuduhkan khudus, peristiwa, kejadian A'bud itu sifat, sebab A'bud itu penyembah Bidun yang menyembah Maka fi'il mudre'ak budu Ak budu, ak budu, tak budun Tak budun Untuk orang kafir hanya tak budun saja Sekali saja Untuk si mu'min, ak budu Ak budu Budu, dua kali kan Tiga kali Laak Budu, Maak Budu Maak Budu, tiga kali Kan, fiil mudarik Aak Budu, fiil mudarik tak Budun Karena bercampur, berkumpul dengan Abidun Dan juga Abiduna Maka fi'il mudare Di sini Bermaksud Hal dan istri Jadi terjemahnya Aku sekarang tidak menyembah Nanti pun tidak menyembah Apa yang kamu sembah Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah sekarang dan apa yang aku sembah nanti Di akbudu disini maknanya hal sedang dan juga akan Alasannya, ya ini, karena ia berkumpul Dengan sifatnya. Karena sifat itu lebih kekal daripada fiil. Sifat lebih kekal.
Fiil kan sekali-sekala kan kejadian. Kejadian. Jadi, kalaulah tidak diartikan, fiil itu diartikan sekarang dan nanti, nanti maknanya berlawanan. Abid itu penyembah selama-lamanya. Bahkan, Abudu hanya menyembah sekali-sekala.
Sehingga makna ayat ini Masya Allah sangat mendalam sekali Aku sebagai orang mu'min Sekarang tidak menyembah, nanti pun tidak akan menyembah apa yang kamu sembah Jangan harap aku akan menyembah nanti, walaupun sekarang tidak Sekarang dan nanti Kamu pun bukan penyembah apa yang aku sembah sekarang dan apa yang aku sembah nanti Demikian juga aku pun bukan penyembah apa yang kamu telah sembah Dan kamu pun bukan penyembah apa yang aku serang sembah dan apa yang akan aku sembah Ini bermakna Tuhan yang kami sembah dengan Tuhan yang kamu sembah hingga bila-bila tidak sama Kamu tak mungkin menyembah Tuhan yang aku sembah, aku pun tidak mungkin menyembah apa yang kamu sembah, hingga bila-bila Sebab itulah penutup ayat itu sangat tegas Lakum dinukum wali adin, itulah maksudnya Ini bermakna si kafir yang Allah sebutkan dalam ayat ini, hingga mati tak akan melukam Islam Si mu'min pun hingga matinya tidak akan murtad Situ rame daripada mufasir yang dimaksud kafirun disini tak termasuk Umar bin Al-Khattab Tidak termasuk Khalid bin Al-Walid Walaupun ketika ayat ini diturunkan Umar masih kafir Khalid bin Al-Walid masih kafir Ia merujuk pada Abu Jahal khasnya merujuk kepada yang datang jumpa Nabi yang datang jumpa Abu Talib untuk menawarkan apa namanya satu ya satu penyelesaian lah, satu solution supaya orang Quraish ini tetap bersatu jadi ibadah berganti-ganti itu mereka telah diketahui oleh Allah seperti Abu Jahal, Abu Lahab hingga matinya tidak akan Terima kasih. Memerugam Islam Jadi tak termasuk Umar lah Umar ketika walaupun Semasa air turun dia kafir Tapi akhirnya dia Jadi tak masuk Umar Sebab Allah ini dah menyatakan Kamu tidak akan menyembah Apa yang aku sembah sekarang dan apa yang aku sembah nanti, aku pun tidak akan menyembah apa yang kamu sembah sekarang ataupun nanti. Lakum dinukuh alin adil. Sehingga tidak ada daripada kamu, orang kafir, yang akan meninggalkan agamanya. Dan kami...
pun tidak ada yang akan menilikan agama kami itu makna lakum dinukum wali adil ini yang apa namanya bercampur apabila aljam'u bainal fi'li walwasfi apabila fi'il dan wasfunnya berkumpul aljam'u maka fi'il mudara itu Bimanahal wal ilmiah Istiqbal Itu terjemahnya Lebih dalam lagi Lebih dalam kalau diuraikan Lebih dalam Bukan Hanya aku tak sembah apa yang aku sembah Bukan begitu saja Itu Tambahan dia sebenarnya bukan tambahan ulang kaji Ya untuk memudahkan mengenal yang ditulis supaya mudah dikenal oh iya tulis, bagi tanda dakwat merah biasanya kalau tidak merah cepat nampak oh ini