Transcript for:
Model-model Komunikasi dalam Kuliah

Intro Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Halo semua mahasiswa peserta mata kuliah dasar-dasar komunikasi pembangunan Apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaan sehat walaf ya. Senang sekali di pertemuan kali ini saya akan menjelaskan mengenai model-model komunikasi. Ada pun capaian pembelajaran dari pertemuan kali ini yaitu mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian konsep, fungsi, dan berbagai tipologi model komunikasi. Dan juga mampu menjelaskan beragam model-model komunikasi mencakup komponen-komponen dari setiap modelnya. Dan yang terakhir, mahasiswa mampu menganalisis peristiwa komunikasi berdasarkan model-model yang nanti akan saya jelaskan. Baiklah, kita akan mulai menjelaskan mengenai materi yang mencakup capaian pembelajaran. Nomor 1 dan nomor 3. Kita awali dengan melihat konsep penting dalam komunikasi. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa komunikasi merupakan sebuah proses di mana sebagai setiap fenomena yang menunjukkan perubahan yang berkelanjutan dan itu berubah sepanjang waktu setiap pelaksanaan atau perlakuan yang berkelanjutan. Karena itu, sebagai sebuah proses yang tentu sangat dinamis, komunikasi selalu berubah. Nah, proses komunikasi itu menjadi sebuah fenomena yang kompleks. Nah, karena menunjukkan kompleksitas, maka perlu dibuat sebuah model-model komunikasi. Sehingga lebih mudah untuk melihat seperti apa hubungan antar berbagai elemen. komunikasi. Oke, sebelum saya menjelaskan tipologi model, saya akan menjelaskan terlebih dahulu fungsi model komunikasi. Setidaknya ada empat, yang pertama yaitu mengorganisasi. Jadi dengan adanya model komunikasi, ini bisa menjadi semacam panduan atau kerangka kerja dan bisa menjelaskan peranan berbagai variable komunikasi dalam keseluruhan proses. Yang kedua adalah heuristik. Jadi dengan adanya model komunikasi ini memudahkan kita untuk menganalisis bagaimana berbagai variabel komunikasi itu bekerja. Nah selanjutnya yaitu fungsinya untuk prediktif. Jadi dengan adanya model komunikasi kita mampu merancang berbagai keputusan agar kita bisa berkomunikasi secara efektif. Dan yang terakhir, fungsi model komunikasi yaitu mengukur. Jadi dengan adanya model komunikasi, kita bisa memberi peluang munculnya prediksi yang bersifat kuantitatif, artinya bisa kita perhitungkan dengan derajat presisi yang akurat. Nah, poin yang mengukur ini sebenarnya sangat berkaitan juga dengan yang Poin sebelumnya yaitu prediktif. Sehingga dengan kita mengetahui model komunikasi, kita bisa melakukan prediksi dan bisa mengukur. Dan tujuannya adalah bagaimana kita bisa berkomunikasi secara efektif. Nah, sekarang kita mulai menjelaskan tipologi model. Yang pertama ada model linear. Perhatikan gambarnya dan lihat arah. panah dari sumber dan ke penerima jadi model linear ini adalah proses komunikasi dimulai oleh sumber atau receiver yang mengirimkan pesan agar menimbulkan pengaruh pada penerima atau receiver nah ciri khusus model linear adalah kata kuncinya adalah proses komunikasinya searah jadi disini penerimalah yang dipengaruhi oleh Sumber artinya bahwa pembicara atau receiver atau komunikator dia punya. peran yang sangat besar untuk bisa mempengaruhi penerima atau receiver atau komunikan. Oke, ada pun contoh komunikasi linear atau model linear yaitu contohnya berpidato nah disini contohnya misalkan ada seorang presiden yang sedang berpidato pada peringatan hari kemerdekaan. Nah disini presiden tentu berperan sebagai komunikator atau sumber atau source yang memberikan informasi atau pesan yang sifatnya satu arah kepada seluruh masyarakat masyarakat Indonesia misalkan yang tentu kita berperan sebagai komunikan atau receiver atau penerima nah dalam hal ini kita sebagai masyarakat yang mendengarkan atau audience atau sebagai komunikan kita mendengar dan menyetujuinya baik dengan cara verbal atau non-verbal kalau verbal misalkan bisa bentuknya Respon kata-kata gitu ya, kalau non-verbal mungkin seperti kita mengangguk untuk tanda bahwa kita menyetujuinya gitu. Dan yang kedua contoh lainnya adalah pemasangan poster atau spanduk di pinggir jalan ya, untuk menyampaikan informasi ataupun berbagai pesan kepada para pembaca atau masyarakat yang melintas gitu ya, yang melintas di jalan dan mereka bisa melihat informasi atau pesan yang disajikan di poster atau spanduk. Sekarang kita beranjak pindah ke model interaksional. Nah, silahkan dilihat gambar-gambar panahnya ya antara pembicara dan pendengar ya. Kita bisa lihat di model interaksional bahwa pembicara atau sumber atau komunikator ya dan pendengar atau penerima atau komunikan berbicara dan mendengar secara bergantian ya. Dan kata kunci dari model interaksional adalah komunikasi berlangsung dua arah. Ada umpan balik kepada sumber dari penerima. Jadi terjadi interaksi ya. Jadi bisa dibayangkan seperti orang yang sedang main bulu tangkis atau main tenis meja gitu kan. Jadi ada umpan baliknya. Jadi tidak seperti komunikasi linear yang sifatnya searah. Nah, contoh. Komunikasi atau model interaksional adalah contohnya ketika penyuluhan bidan terhadap ibu-ibu hamil. Kita bisa lihat di sini adalah seorang bidan yang memberikan penyuluhan kepada para ibu hamil. Dalam hal ini tentu bidan ini sebagai sumber atau komunikator yang memberikan pesan penyuluhan, yang memberikan pesan yaitu menjaga kehamilan yang baik bagi ibu hamil. Dan tentu yang menjadi komunikan atau penerima pesan adalah para ibu hamil. Nah, dalam penyuluhan itu tentu terjadi feedback atau umpan balik berupa pertanyaan dari para ibu hamil kepada bidan. Kemudian bidannya menjawab. Nah, di sini tentu bidan akan juga memberikan bimbingan kepada ibu hamil. Bisa dilihat itu sebagai bagian dari sebab. Atau... Umpannya, lalu dan ibu hamil mengetahui dan memahami informasi mengenai cara menjaga kehamilan akibat atau itu balik. Artinya kan umpan dan umpan balik. Jadi sehingga antara bidan dan para ibu hamil ini terjadi interaksi. Ada yang memberikan pesan, ada yang bertanya. Lalu ketika bertanya, dijawab lagi oleh bidan. Nah, seperti itu contohnya. Contoh lain dari model interaksional adalah seperti kita saat ini, ya, perkuliahan atau seminar atau perkuliahan. Nah, kita lazim melihat ketika dalam sebuah seminar tentu penyaji itu sebagai komunikator atau sumber atau penyampai pesan yang memberikan informasi atau pesan kepada para pendengar atau audiens yang tentu berperan sebagai komunikan atau penerima pesan. Nah, di sini tentu terjadi feedback berupa pertanyaan dari para audiens dan jawaban dari penyaji. Dan hal ini terjadi terus-menerus hingga komunikan mengerti. Nah, contohnya seperti dalam perkulihan kita ini ya, ketika saya sudah menyampaikan materi, lalu nanti teman-teman bisa bertanya. Nah, ketika teman-teman bertanya di forum, katakanlah kuliah Zoom online kita, teman-teman bertanya, saya akan menjawab. Lalu nanti setelah saya memberikan jawaban, jika jawaban saya kurang difahami, bisa ditanyakan kembali. Nah terus terjadi interaksi dan harapannya tentu baik. penerima pesan maupun si pengirim pesan itu sama-sama bisa mengerti dan memahami atau mencapai kesamaan makna. Sekarang kita beranjak ke model yang ketiga yaitu model transaksional. Nah silahkan diamati gambar dan arah panahnya. Nah dalam model transaksional ini komunikasi dipandang sebagai konteks hubungan antara dua orang atau lebih di mana Arah pesannya berlangsung secara simultan, secara simultan selama pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi baik sebagai sumber maupun penerima ini saling mempengaruhi. Jadi kata kuncinya di sini adalah simultan, simultan di antara seluruh partisipan di dalam proses komunikasi. Nah, ada pun contoh dari model transaksional. Kita lihat misalnya adalah proses jual-beli atau negosiasi di proses jual-beli. Misalkan ada seorang yang mau membeli produk sayuran organik. Kita sebutlah dia sebagai pelanggan atau pembeli ke seorang petani. Nah, coba kita analisa ya. Pelanggan dan petani di sini bisa menjadi komunikator atau komunikan. Karena saat pelanggan menjadi komunikator berarti petani jadi komunikan. Nah atau lebih lanjut nih ketika pelanggan memberikan informasi ya dia ingin kualitas sayuran organik yang seperti apa kualitasnya. Dan petani mendengarkan apa yang diinginkan oleh si pelanggan itu. Nah sedangkan ketika petani menjadi komunikator yaitu ketika menyampaikan produk sayuran organik berikut harga kepada pelanggan. Lalu mereka melakukan negosiasi. Negosiasi itu kan tidak langsung jadi biasanya Tapi ada proses komunikasi yang intensif Terjadi tawar-menawar Terjadi pertukaran pesan yang tadi sifatnya simultan Sampai akhirnya memperoleh kesepakatan bersama Nah itu contohnya Atau contoh lain juga ada ya Ketika kita sedang ngobrol dengan sahabat yang sudah sangat dekat Itu kita bisa ngobrolnya tuh bisa banyak hal Ya, bisa banyak hal dan bisa sifatnya sangat simultan. Dari mulai pesan yang tadinya membahas tugas kuliah, itu bisa sampai menjelaskan hobi kita atau aktivitas yang sekarang kita lakukan dan banyak hal. Jadi, katakanlah informasi atau pesan yang dipertukarkannya itu begitu banyak dan terjadi secara simultan. Oke, sebelum saya masuk ke pembahasan terkait capaian pembelajaran kedua, saya ingin membuat sedikit ringkasan dari apa yang sebelumnya sudah saya jelaskan, jadi teman-teman harapannya untuk mempermudah tadi mengingat model-model komunikasi, ada baiknya juga membuat jembatan keledai jadi disingkat aja tadi LIT, linear interaksional dan terakhir transaksional, dan tolong diingat juga kata kuncinya ya, kalau linear adalah searah, kalau interaksional adalah dua arah Dan tadi transaksional kata kuncinya adalah simultan. Tapi tentu teman-teman harus ingat ketika nanti ujian itu tidak cukup hanya menjelaskan kata kuncinya. Tapi juga harus mampu menjelaskan secara konkret dan juga berikut contohnya. Oke sekarang kita akan mulai menjelaskan contoh-contoh dari berbagai model. Dan tahapan sekarang adalah model komunikasi linear. Yang pertama dari contoh model komunikasi linear adalah modelnya Aristoteles. Jadi di sini Aristoteles menjelaskan bahwa Communication is an orator or speaker constructing an argument to be presented in a speech to hear an audience. Kita bisa lihat bahwa variable atau elemennya adalah ada speaker. Speaker itu bisa kita asumsikan sebagai sumber. sumber pesan atau komunikator lalu ada argumen ada juga speech artinya berarti ada pesan yang disampaikan dan ada audience audience adalah sebagai penerima atau komunikan nah kalau ingat-ingat model Aristoteles sebenarnya tadi sudah dibahas di pembahasan sebelumnya contohnya adalah seperti berpidato nah lalu Untuk yang kedua dari contoh model linear adalah modelnya Harald Laswell. Di mana kita bisa melihat di sini model yang digambarkannya adalah kita lihat ada komponen speaker. Di sini disebutnya who. Speaker berarti dia adalah komunikator. Lalu yang kedua ada Pesan atau di sini disebutnya what. Yang selanjutnya ketiga adalah channel atau medium atau saluran. Yang selanjutnya adalah whom, ada audience atau ada penerima pesan atau komunikan. Dan akhirnya ada efek. Kenapa di model Heartless Well ini ada efek? Memang karena kajiannya Heartless Well lebih banyak kaitannya dengan komunikasi politik ya bagaimana kampanye-kampanye itu bisa mempengaruhi calon konstituen Nah itu contohnya yang ketiga dari contoh model komunikasi linier adalah modelnya Shannon Weaver ya jadi model ini adalah model yang diadopsi dari komunikasi elektronika yang digunakan untuk menjelaskan komunikasi inter personal atau komunikasi antar pribadi coba kita amati ya, disini ada yang namanya information source disini diasumsikan sebagai sumber atau komunikator lalu disini juga ada istilah transmitter, signal disini bisa diasumsikan ini sebagai pesannya pesan sekaligus medianya Lalu ada receiver, di sini ada penerimanya atau komunikan atau disebut dengan destination. Kita bisa lihat bahwa pesan yang dikirimkan oleh sumber atau di sini adalah information source itu bisa sampai ke atau diterima oleh receiver. Di sini juga ada konsep yang penting untuk kita ketahui yaitu soal noise source atau sumber gengguan. Jadi dimungkinkan dalam proses komunikasi itu ada gangguan. Biasanya contohnya dulu ini digunakan gambaran jelasnya ketika ini digunakan oleh radar di kapal laut. Terus sekarang juga masih terus diadopsi ketika kita menggunakan telepon dan sebagainya. Nah pastikan ketika kita berkomunikasi, termasuk ketika kita berkomunikasi antar pribadi, itu juga ada gangguan-gangguan. Nah, itu yang memungkinkan hasilnya mungkin efektivitasnya akan berbeda. Artinya bagaimana caranya kita harus bisa meminimalisir adanya gangguan dalam proses komunikasi. Nah, sekarang kita beranjak ke contoh yang keempat dari model komunikasi linier, yaitu ini adalah model Berlo, model yang sangat... Dasar ya dari konteks komunikasi karena kita bisa mengingatnya dengan SMCR ya. Nah kita bisa lihat ada source ya di sini S nya ya sebagai sumber atau encoder atau sebagai penyandi yang mengirimkan sebuah pesan ya message M nya. Lalu melalui media channel lalu ada receiver penerima atau komunikan yang disebut sebagai decoder ya sebagai. penterjemah, nah kita bisa lihat contohnya disini atau penjelasannya apa itu encoder atau decoder, kalau encoder ini dia adalah pembuat sandi, jadi berfungsi untuk menerjemahkan ide informasi dan itu semua dijadikan sandi yang dikirim ke pihak lain, tentu pihak lain ini adalah receiver dalam bentuk bisa tulisan, gambar, dan sebagainya Nah sedangkan kalau decoder itu berfungsi menerjemahkan sandi ke dalam bentuk yang bisa dipahami oleh penerima atau komunikan. Nah lebih lanjut terkait model Berlow kita bisa melihat analisis lebih mendalam ya terkait SMCR. Kita lihat dulu dari aspek atau variable source dan receiver. Apa saja komponen yang termasuk yang bisa mempengaruhi proses komunikasi ya? Pertama ada keterampilan berkomunikasi ya, lalu ada attitude, ada pengetahuan, ada sistem sosial, dan juga budaya. Artinya apa? Artinya ketika kita berkomunikasi, baik sumber maupun penerima harus bisa memperhatikan tadi variable-variable yang tadi saya sudah sebutkan. Nah lalu kalau untuk pesan, apa saja yang termasuk, yaitu dari mulai adanya elemen elemen pesan, tentu kontennya, isinya lalu treatment, perlakuan pesannya dan struktur pesannya karena itu sangat mempengaruhi lalu kalau channel, ini sebenarnya terkait juga dengan panca indera yang kita miliki jadi, apakah dalam proses komunikasi itu cukup hanya melihat saja Atau bisa juga mendengar, bisa menyentuh, atau juga bisa tercium atau dirasakan. Memang kalau dalam komunikasi idealnya semakin banyak. panca indera yang dilibatkan itu semakin efektif ya artinya kita bisa apa bisa melihat dan sampai merasakan contohnya kalau kita melihat sebuah demo masak-masak misalkan kan jauh lebih kita bisa merasakannya kan dari mulai kita bisa melihat ya demonya itu secara langsung gitu tetap muka gitu kita bisa melihat kita bisa mendengar penjelasan langsung dari yang sedang demo ya mau masak ya lalu bisa kita sentuh ya entah itu hasil masakan atau kuenya gitu lalu bisa kita cium aromanya dan tentu bisa kita rasakan seperti apa gitu ya Nah ini penjelasan tentang SMCR Oke sekarang adalah contoh kelima dari model linier kalau teman-teman masih ingat materi minggu lalu ada di dalam salah satu babak komunikasi adalah ada difusi inovasi ya contohnya nah ini adalah model Rogers ini berkaitan juga dengan difusi inovasi nah di dalam model Rogers elemen-elemennya itu adalah SMCRE jadi mirip ya sama modelnya Laswell jadi semua elemen-elemen ini yang berhubungan dalam konteks difusi inovasi pertama kita jelaskan dulu source atau sumber atau komunikator sumber Biasanya siapa? Biasanya adalah ilmuwan atau penemu inovasi, penyuluh yang kita anggap sebagai agen perubahan atau tokoh pemuka pendapat. Nah kalau pesannya apa? Pesannya bisa yaitu inovasi. Dari mulai pertimbangannya adalah penerimaan atas karakteristik inovasinya seperti contohnya keuntungan, keuntungan relatif misalkan. Terus? Channelnya atau saluran atau medianya, saluran komunikasinya bisa interpersonal atau juga bisa menggunakan media massa. Nah, lalu siapa receivernya atau penerimanya atau komunikannya, yaitu anggota sistem sosial. Entah dia masyarakat atau kelompok tani atau kelompok nelayan. Nah, lalu apa efeknya atau pengaruhnya? Artinya efek di sini adalah konsekuensi yang muncul sejalan. perjalanan waktu waktu proses yaitu menyangkut perubahan bisa perubahan pengetahuan, sikap dan akhirnya ada tindakan dan ini adalah dia mau mengadopsi atau justru menolak inovasinya nah itu penjelasan dari model Rogers oke selanjutnya kita akan menjelaskan contoh-contoh dari model komunikasi interaksional. Oke, selanjutnya kita akan beranjak menjelaskan contoh dari model-model komunikasi interaksional. Nah, yang pertama, contoh atau model dari komunikasi interaksional adalah modelnya Scram. Ya, di sini kita bisa lihat gambar, ada source atau ada sumber atau komunikator, lalu ada sinyal, Sinyal di sini bisa kita asumsikan sebagai pesan, lalu ada destination atau dia sebagai penerima atau komunikan. Nah, sama seperti tadi sudah dijelaskan di model Berlow, di sini ada encoder dan decoder. Nah, kita coba apa pengertian dari sumber atau source di sini, yaitu dia bisa seorang individu. Dalam hal ini, soal seseorang yang berbicara atau menulis atau menggambar gitu ya atau juga kalau bukan individu dia juga bisa adalah suatu organisasi komunikasi ya contohnya surat kabar stasiun TV yang kedua terkait pesan ya pesannya bisa berupa tinta pada kertas kalau kita baca surat kabar ya tadi atau Istilahnya di sini percikan-percikan pada arus listrik ya. Arus listrik karena memang kalau kita nonton tayangan di televisi gitu ya, atau di mendengar radio, tentu kita bisa menikmati tayangan, atau bisa mendengar, atau bisa menyaksikan itu karena adanya bantuan aliran listrik ya. Atau pesan lain bisa sebuah contoh lambayan tangan ya, dan hal-hal lain. Atau, juga bisa diasumsikan dengan setiap sinyal sinyal yang bisa diinterpretasikan sedangkan kalau di sini destinasi atau penerima atau komunikan itu juga sama seperti sumber dia bisa seorang individu Tentu ya, yang sedang mendengarkan atau menonton atau membaca bisa juga dia anggota kelompok, ya, bisa disebut sebagai peserta atau halayak, ya. Contohnya ada membaca surat kabar atau pemirsa televisi. Nah, memang model skrem ini diadopsi dari komunikasi massa, ya. Jadi memang berkaitan tadi berbicara soal stasiun TV, surat kabar, dan... Sebagainya. Nah, yang model kedua dari interaksional adalah modelnya Scram dan Osgoode. Hampir mirip tadi dengan model Scram yang sebelumnya, tetapi di sini ada aspek lain yaitu field of experience. Artinya tentu pengalaman sumber tentu akan bisa memberikan pengaruh terhadap proses komunikasi yang Jadi memang karena tentu interaksional ini adalah komunikasi yang sifatnya interaktif di antara sumber dan penerima, tentu ada banyak hal yang bisa mempengaruhi dalam proses komunikasi yang berlangsung. Nah kalau tadi melihat dua model, tadi ya model Scram sama model Scram dan Osgood, kita bisa melihat bahwa atau itu menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah proses yang interaktif, terjadi interaksi, sifatnya interaktif. Di sini terjadi pertukaran tanda-tanda informasi. Nah, tanda-tanda informasinya bisa verbal, bisa juga non-verbal, yang tentu terjadi atau berlangsung di antara pelaku komunikasi. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam proses komunikasi di model interaksional ini, ibu. Bukan hanya sekedar transfer informasi, tetapi ada proses interaktif di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Nah, selanjutnya contoh yang atau model yang ketiga dari komunikasi interaksional adalah modelnya Walsh, Bevin, dan Jackson. Nah, kita bisa lihat ya dari gambarnya. Tadi sebenarnya saya sudah jelaskan kalau kita mau membayangkan model interaksional itu seperti orang yang sedang bermain. tenis meja atau sedang bermain badminton ya dimana pasti ada ada yang mengumpan ada yang balik gitu ya Nah ini kita bisa lihat nah disini disebutnya ada person ada person B artinya ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi misalnya person A adalah sebagai sumber ya person B adalah sebagai penerima pesan nah disini ada terjadi misalnya ada pesan yang dipertukarkan ya bertukarkan secara interaktif interaktif ya diantara kedua belah pihak ini jadi ada yang mengirim pesan ada yang merespon gitu ya tadi selalu ingat bahwa dalam proses atau model interaksional ada ada ada apa istilahnya tadi bergantian ya ada ada orang yang berbicara ada yang mendengar gitu jadi terjadi interaksi oke sekarang kita beranjak ke penjelasan model-model komunikasi transaksional ya Tadi kita sudah menjelaskan yang interaksional ada tiga ya. Nah, sekarang kita pindah ke model transaksional apa saja. Nah, kita akan jelaskan satu per satu. Sekarang kita akan menjelaskan model-model komunikasi transaksional. Oke, apa saja? Mari kita simak satu per satu. Oke, yang pertama ini adalah model scram. Nah, muncul lagi ya, tadi scram ada di interaksional, sekarang ada di transaksional. Nah, kalau di transaksional tentu yang harus selalu kita ingat adalah dia sifatnya simultan, sifat komunikasinya. Nah, kita bisa lihat bahwa di sini sumber atau penerima disebutnya sebagai interpreter. Artinya... Mereka juga bisa melekat menjadi encoder ataupun decoder, di mana di sini ada pesan yang mereka pertukarkan itu secara simultan. Artinya, ada kalanya dia bisa menjadi sumber, ada kalanya juga bisa menjadi penerima. Makanya disebutnya sebagai dalam hal ini sekarang disebutnya interpreter. Dan tentu tadi encoder dan decoder juga melekat di kedua belah pihak yang sedang bertukar. komunikasi. Selanjutnya kita masuk ke model yang kedua dari model transaksional yaitu model Scram dan Kinked. Nah Scram dan Kinked itu merumuskan model yang disebut dengan konvergensi. Kita bisa lihat di sini bahwa ada Dua ya, ada dua ya, dua lingkaran disebut pengertian A dan pengertian B. Lalu ada irisannya yaitu pengertian timbal balik antara pihak A dan pihak B. Nah, di dalam konvergensi ini disebutnya sudah partisipan. Karena sifatnya tadi lagi-lagi kalau sudah transaksional dia sudah sangat simultan. Jadi bisa berperan sebagai sumber, bisa berperan sebagai penerima. Nah, maka disebutnya sebagai partisipan yang tentu mereka... Tujuannya adalah mencapai kesamaan makna atau mutual understanding. Kita bisa lihat bahwa komunikasi yang terjadi di sini adalah proses di mana para peserta atau partisipan menciptakan dan berbagi informasi di antara satu sama lain dalam upaya mencapai suatu pengertian yang timbal balik. Proses ini juga sifatnya siklusnya menunjukkan bahwa pemberian makna pada informasi itu yang dipertukarkan oleh dua pihak atau lebih ini bergerak terus gitu ya ke arah konvergensi ya tadi sudah disebutkan bahwa konvergensi itu berarti mengarah kepada satu titik yang sama yaitu pengertian yang timbal balik antara partisipan atau peserta dari komunikasi oke lebih lanjut penjelasan dari model konvergensi bisa kita lihat di slide berikut, ya tadi seperti yang sudah kita jelaskan bahwa konvergensi itu adalah kecenderungan bagi para pihak atau partisipan yang terlibat dalam komunikasi itu untuk bergerak ke arah satu titik yang sama ya untuk menuju suatu kesatuan dalam suatu fokus atau minat bersama, nah kita bisa lihat disini bahwa ada A dan B ya, berarti ini ada partisipan A dan partisipan B ada proses yang namanya menginterpretasi ada juga proses mempersepsi terhadap informasi lalu juga dari situ ketika sama-sama memahami dan sama-sama percaya maka bisa juga membangun sebuah aksi kolektif dan terbentuk juga kesepakatan yang timbal balik lalu ada pemahaman timbal balik nah ini... menunjukkan konvergensi dan ini menunjukkan juga ada realitas sosial antara A dan B yang tadi kita sudah sebutkan sebagai partisipan karena dalam model transaksional itu sifatnya sudah simultan jadi tidak lagi terpaku bahwa yang ini adalah sumber, yang ini adalah penerima tapi disebutnya sebagai partisipan komunikasi demikian materi kali ini yang bisa saya sampaikan Mudah-mudahan bisa difahami dan bisa bermanfaat. Saya tutup. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tetap semangat dan tetap sehat. Terima kasih.