Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar semuanya? Sehat?
Alhamdulillah senang mendengarnya. Saudara, pada hari ini kita kembali untuk mempelajari tentang mata kuliah Bahasa Indonesia. Anda sudah siap untuk mengikuti perkeluhan pada hari ini? Siap?
Baik. Saudara, pokok bahasan kita pada hari ini adalah tentang jenis-jenis karangan. Anda bisa menyebutkan jenis-jenis karangan?
Bisa? Baik. Saudara yang jelas, setelah Anda mengikuti perkulian pada hari ini, Anda mampu untuk menyebutkan jenis-jenis karangan, kemudian Anda juga harus mampu mendefinisikan berbagai jenis karangan yang Anda pelajari hari ini ya, dan Anda juga mampu membuat jenis-jenis karangan yang Anda pelajari pada hari ini. Siap ya? Baik.
Saudara, kalau demikian kita akan menayangkan dan membahas tentang jenis-jenis karangan. Kita cari dulu jenis-jenis karangan yang kita bahas pada hari ini. Baik, saudara.
Jenis-jenis karangan, nah tentu saja jenis-jenis karangan ini kan harus Anda kuasai ya. Ada karangan deskripsi, ada karangan narasi, karangan persuasi, karangan argumentasi ya. Nah, termasuk 5 jenis karangan ya yang harus Anda kuasai.
Ya, sedara, baik kita... Nah, kita bahas satu persatu. Nah, jadi jenis-jenis karangan itu adalah karangan deskripsi, karangan narasi, karangan eksposisi, karangan argumentasi, dan juga karangan persuasi. Anda sudah pernah mengetahui jenis-jenis karangan ini? Sudah pernah mendengarnya?
Atau sudah pernah membuatnya? Baik, ya saya yakin... Ada yang sudah pernah di SMA ya yang jelas atau di SMK Anda, bahkan di SMP juga sudah mulai ya dan di SD kelas tinggi juga sudah Anda pelajari.
Sedara yang pertama kita bahas yaitu karangan deskripsi. Apa itu karangan deskripsi? Sedara karangan deskripsi ini sebetulnya karangan yang melukiskan ya suatu objek ataupun peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas dan juga terperinci, sehingga nanti si pembaca itu seolah-olah merasakan ataupun mengalami langsung apa yang dideskripsikan oleh si penulisnya. Jadi ketika Anda itu mendeskripsikan tentang Pantai Mutun, seolah-olah si pembaca itu berada di Pantai Mutun. Begitu ya.
Ketika Anda mendeskripsikan tentang Tugu Monas, berarti seolah-olah si pembaca itu berada di Tugu Monas. Nah, seperti itu. Jelas.
Baik, nah ciri-ciri karangan deskripsi ini sendiri, sedara, yang jelas, karangan deskripsi itu suatu karangan yang berisi perincian-perincian yang jelas tentang suatu objek. Kemudian, ia dapat menimbulkan pesan. dan kesan bagi pembacanya.
Jadi kalau kita mendeskripsikan tentang kelas yang ber-AC, bisa jadi pesannya bahwa di kelas itu ruangannya terlalu dingin atau di kelas itu ruangannya terlalu panas karena AC-nya kurang berfungsi, misalnya. Nah kemudian bisa jadi kesannya apa? Kesannya bahwa ya bisa jadi karena AC-nya tidak berfungsi. Bisa kondusif, maksudnya itu AC-nya memang dingin dan sejuk begitu. Nah pembaca tentu saja mengatakan enak sekali berada di ruang ber-AC begitu.
Nah kemudian saudara... Tentu saja karangan deskripsi ini akan menarik minat pembaca. Mengapa demikian? Karena pembaca ini seolah-olah melihat langsung kejadian ataupun peristiwa yang dialami ataupun objek yang dilihatnya.
Meskipun belum pernah ia kesana, nah oleh sebab itu ia berkeinginan untuk kesana begitu. Untuk melihat objeknya langsung. Ini menjadi... minat si pembaca untuk tertarik ke objek tersebut.
Kemudian, saudara, ciri yang lain bahwa karangan deskripsi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, juga menimbulkan daya imajinasi dan daya sensitivitas pembaca. Jadi, ketika kita menulis karangan deskripsi, kita itu sebetulnya mewakili apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan. Apa yang kita alami ya, sehingga nanti si pembacanya juga melihat, merasakan, mengalami apa yang kita deskripsikan tersebut.
Jadi, tapi pembacanya seolah-olah. Oleh sebab itu, cirinya adalah membuat si pembaca seolah-olah mengalami langsung objek yang kita deskripsikan. Nah, itulah sebetulnya ciri-ciri karangan deskripsi.
Sedara, jenis-jenis karangan deskripsi itu sebetulnya berdasarkan... Teknik pendekatannya Kita bagi menjadi dua jenis Yaitu deskripsi ekspositoris Dan deskripsi Impressionistis Nah Deskripsi ekspositoris ini Saudara sebetulnya Menggambarkan objek Itu dengan Se-objektif mungkin ya Jadi menggambarkan objek itu Apa adanya begitu Nah jadi kita itu mendeskripsikan suatu objek Seobjektif mungkin. Nah kemudian deskripsi impresionistis, saudara. Ini kita itu berusaha menggambarkan objek itu menurut kesan kita, penapsiran kita, kesan si pembaca itu sendiri, serta sikap kita sebagai seorang penulis ya, itu terhadap objek yang kita deskripsikan secara subjektif tentunya ya.
Oleh sebab itu. Ketika kita berbicara masalah sikap, masalah kesan, tentu saja ini ada unsur subjektifnya. Oleh sebab itu, sedara, kalau pada deskripsi ekspositoris ini sifatnya objektif, sedangkan pada deskripsi impresionistis sifatnya subjektif.
Nah baik, sedara, kalau Anda akan menulis karangan deskripsi, rambu-rambu pendeskripsian objek yang dapat. Anda ikuti adalah yang pertama Anda dapat menentukan apa yang akan Anda deskripsikan. Kemudian yang kedua silakan saja Anda rumuskan tujuan pendeskripsiannya.
Kemudian yang ketiga Anda tetapkan bagian yang akan Anda deskripsikan. Dan yang keempat ada Anda rincikan dan Anda estimasikan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan Anda deskripsikan tersebut. Jadi sehingga nanti dari rambu-rambu ini akan membuat peningkatan daya imajinasi dan juga sikap si pembacanya akan muncul nanti.
Pembaca akan merasa tertarik dan merasa seolah-olah berada di objek yang kita deskripsikan. Oleh sebab itu saudara, saya berharap Anda bisa mendeskripsikan tentang objek yang pernah Anda lihat, yang pernah Anda alami ya, bisa jadi di sebuah pantai misalnya ya, ataupun di sebuah pulau, pulau pahawang misalnya, yang sangat indah dengan panorama keindahan alamnya ya, terlebih lagi dengan keindahan lautnya. Ya baik, saudara. Bila Anda akan menulis karangan deskripsi, saya maksud, langkah-langkah yang Anda lakukan, yang pertama, silakan saja tentukan objek ataupun tema yang akan Anda deskripsikan. Nah, kemudian ingat, Anda tentu saja harus menentukan tujuannya, tujuan Anda menulis karangan deskripsi tersebut.
Lalu, Anda kumpulkan data. dengan mengamati objek yang akan Anda deskripsikan itu. Kemudian baru Anda menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik.
Tentu saja harus sistematis. Sehingga nanti ketika Anda selesai menulis karangan tersebut, orang membacanya pun akan mudah karena Anda tulis secara sistematis berurutan. Kemudian yang berikutnya Anda pun harus memuraikan kerangka karangan yang menjadi karangan deskripsi itu. sesuai dengan tema yang Anda tentukan.
Nah, oleh sebab itu, sebetulnya, Saudara, Anda harus membuat kerangka-karangan, sehingga dengan membuat kerangka-karangan, Anda dapat mengembangkan karangan deskripsi itu dengan baik, secara sistematis tadi itu, dan akan menghasilkan karangan deskripsi yang baik, yang mampu untuk... Menggugah daya imajinasi si pembaca sehingga pembaca itu seolah-olah betul-betul menikmati, merasakan, serta mengalami sendiri apa yang penulis deskripsikan. Seperti itu ya.
Nah kemudian... Ini contoh karangan deskripsi ya, nah ini contoh karangan deskripsi berisi fakta saudara, ya jadi Anda juga bisa menulis karangan deskripsi tentang pantai Ketapang atau pantai Pahawang ya. Kemudian ini karangan deskripsi berupa fiksi, saudara Anda juga bisa membuat Deskripsi berupa Fiksi ya Jadi penuh dengan daya hayal Tapi Seolah-olah Ini ada begitu, ada dalam Cerita tersebut, nah ini nanti Ada kaitannya ketika Anda membuat karangan narasi Baik, kita lanjutkan Dengan karangan narasi Saudara, karangan narasi Itu sendiri sebetulnya adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa. Yang jelas, karangan narasi ini menceritakan suatu proses kejadian, suatu peristiwa yang tentu saja proses ini berkaitan dengan tindakan ataupun perbuatan si toko ataupun manusia pelakunya. Maka dalam narasi ini harus selalu ada toko.
Harus selalu ada tokoh dan juga perbuatannya yang tentu saja berlangsung secara kronologis dalam satu kesatuan. Jadi karangan narasi ini adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang diceritakan berdasarkan urutan kronologis yang membutuhkan tokoh serta alur yang mendukung sebuah cerita tersebut. Baik, saudara, jenis karangan narasi ini ada narasi ekspositoris, ada narasi sugestif.
Nah, bedanya narasi ekspositoris dengan narasi sugestif ini, kalau narasi ekspositoris itu adalah karangan narasi yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian si toko secara kronologis ya, berdasarkan takta tentunya. Nah, tentu saja sifatnya objektif. Contohnya biografi, autobiografi, cerita tentang kepahlawanan, dan lain-lain.
Kemudian, saudara, narasi sugestif ataupun narasi estetik itu adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dari toko itu sendiri secara urutan kronologis berdasarkan daya imajinasi si penulisnya. Oleh sebab itu, sifatnya tentu saja subjektif. Contohnya novel, roman, cerpen, naskah drama, dan lain-lain.
Nah, kemudian apa sebetulnya tujuan kita menulis narasi ini, saudara? Tujuan kita dalam menulis narasi secara fundamental sebetulnya ada dua tujuan. Yang pertama, tidak memberikan informasi atau memberikan wawasan dan juga perluas pengetahuan pembaca.
Dan yang kedua, tidak memberikan pengalaman estetis. kepada pembaca ya. Nah, tujuan menghasilkan jenis narasi informasional ataupun narasi ekspositoris dan tujuan kedua itu menghasilkan jenis narasi artistik ataupun narasi sugestif.
Nah, jadi sedara kita sebetulnya dalam menulis garangan narasi ini bisa saja berupa narasi yang sifatnya objektif, juga sifatnya subjektif. Kalau narasi yang sifatnya objektif, tentu saja kita harus menggunakan narasi ekspositoris. Sedangkan yang bersifat subjektif, kita harus menggunakan narasi sugestif atau narasi estetik. Nah, prinsip-prinsip dasar narasinya itu berupa alur, alur itu jalan cerita, plot, penokohan, Tokoh-tokohnya ya Ada peran Tokoh ini ada Protagonis, ada antagonis Ada tritagonis Kemudian latarnya Itu bisa berupa tempatnya Lalu titik pandang Ini titik pandang ini sudah pandang Penceritaan Lalu pemilihan detail peristiwanya Nah ini sangat penting Anda kuasai apabila Anda membuat Karangan narasi Nah Ada pun detail-detail dalam narasi ini sendiri, nah seperti ini. Jadi narasi itu sendiri pada rasanya disusun dalam sekuan ruang dan waktu yang tentu saja menyarankan adanya bagian awal cerita, bagian tengah cerita, dan bagian akhir cerita ya di sana.
Nah kemudian jika ceritanya menyangkut lantar tempat, maka pengisahan Dalam cerita itu harus mengalami pergantian dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Nah namun jika cerita itu menyangkut latar waktu, maka pengisahan mengalami pergantian dari waktu ke waktu lainnya. Nah termasuk juga jika cerita itu menyangkut perbuatan, maka toko pengisahan itu harus mengalami gerakan dari suatu adegan ke adegan berikutnya.
Nah di samping itu, saudara dalam menulis karangan narasi ini, Anda juga bisa mengembangkannya dengan menggunakan deskripsi tadi itu ya, lalu eksposisi juga dan juga dialog. Nah, eksposisi ini tentu saja pemaparan ya atau paparan. Kemudian dalam cerita itu rangkaian peristiwa sangat penting ya.
Jadi dalam sebuah cerita itu pasti ada peristiwa-peristiwa yang dialami oleh si tokohnya. Nah semakin banyak peristiwa, semakin banyak kejutan-kejutan dan juga tantangan-tantangan yang dihadapi oleh tokoh. Ini akan semakin membuat orang itu menjadi penasaran.
Dan membuat orang itu menjadi gergetan untuk membaca kelanjutannya. Apa yang terjadi dalam diri si toko itu. Orang-orang sebagai pembaca biasanya ingin sekali melihat akhir dari sebuah cerita tersebut. Baik, Alhamdulillah. Mohon maaf, batuk.
Kemudian saudara... Langkah-langkah pengembangan karangan narasi itu sebetulnya Anda bisa melihat hal-hal yang ada di tayangan berikut. Yang pertama itu Anda bisa menentukan tema ataupun amanat apa yang akan disampaikan. Lalu menetapkan sasaran pembaca ya, kemudian merancangkan peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur. Dan juga Anda bisa membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, kemudian bagian perkembangannya, bagian isi ini ya, dan bagian akhir cerita.
Lalu Anda bisa juga merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita. Lalu Anda susuna toko dan perwatakan itu, serta latar dan sudut pandangnya dengan baik, dengan menarik. Sehingga orang senang membacanya. Atau si pembaca senang membacanya.
Oleh sebab itu, ciri-ciri karangan narasi ini, sedara, sebetulnya adanya rangkaian peristiwa. Lalu adanya rangkaian waktu. Adanya pengisahan ataupun penceritaan. Adanya toko ataupun pelaku dalam cerita.
Dan juga adanya perbuatan yang berlangsung secara kronologis. Nah inilah sebetulnya yang harus Anda lakukan. Apabila Anda menulis karangan narasi, semua ini usahakan ada di dalam karangan narasi Anda. Baik, jelas ya.
Nah, kemudian bagaimana dengan struktur narasinya? Saudara, struktur narasi yang dapat Anda lakukan sebetulnya ini ya, yaitu Anda bisa membuat perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang. Tetapi dapat juga Anda analisis berdasarkan alur narasi itu sendiri. Jadi silakan saja untuk struktur narasinya, bisa Anda lihat dari komponen-komponen yang membentuk narasi itu sendiri.
Jadi yang membentuknya itu ada empat hal ini paling tidak, yaitu perbuatan si toko, toko itu sendiri penopohannya. Kemudian latar, ini tempat terjadinya suatu peristiwa kejadian si toko tadi. Dan sudut pandang yaitu cerita itu dikisahkan dengan sudut pandang orang keberapa.
Orang pertama, ke-2, ke-3, dan seterusnya. Ya, baik. Saudara, selanjutnya karangan eksposisi ya.
Nah, setelah Anda memahami karangan deskripsi, kemudian narasi. Sekarang kita bahas tentang karangan eksposisi. Saudara, karangan eksposisi itu sebetulnya merupakan karangan yang bertujuan untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, ataupun menerangkan sesuatu. Jadi sifatnya paparan ya. Makanya dalam karangan eksposisi itu, sebetulnya masalah yang harus Anda komunikasikan terutama adalah pemberitahuan ataupun informasi, itu sebetulnya.
Nah hasil karangan eksposisi itu sendiri sebetulnya berupa informasi yang dapat kita baca sehari-hari dalam media masa. Nah oleh sebab itu eksposisi yang berupa paparan itu adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha untuk memaparkan atau menguraikan suatu pokok pikiran kita yang tentu saja dapat memperluaskan pandangan ataupun pengetahuan kita yang Tentu saja yang membawa urayan tersebut ya. Jadi kita akan memaparkan pengetahuan, pengalaman kita bisa jadi yang kita ambil dari hasil membaca kita, dari hasil menyimak kita, yang kita papar dalam bentuk karangan eksposisi ya.
Nah biasanya ini Anda membuat sebuah makalah misalnya, nah itu contoh karangan. Exposisi Membuat makalah tugas kuliah Anda ya. Nah kemudian saudara, syarat menulis eksposisi itu sebetulnya yang pertama Anda sebagai seorang penulis harus mengetahui tentang subjek yang akan Anda paparkan dan Anda juga harus mampu menganalisis persoalan tersebut secara jelas dan konkret. Nah yang kedua, ini agar pemaparan karangan eksposisi Anda itu dapat disampaikan secara sistematis, maka Anda harus menganalisis hal ataupun persoalan dari bagian perbagian karangan tersebut. Lalu bagian itu Anda uraikan tahap demi tahap ya, sehingga pada akhirnya pembaca nantinya dapat memiliki pengetahuan tentang proses yang Anda sampaikan dalam karangan deskripsi tersebut.
Nah, kemudian saudara, tujuan menulis karangan eksposisi itu sendiri adalah karangan eksposisi sebetulnya merupakan wacana yang bertujuan ya, untuk memberitahu, mengupas, dan menerangkan sesuatu sehingga dapat menambah pengetahuan si pembaca tadi itu. Namun karangan ini bukan untuk meyakinkan dan mempengaruhi si pembaca atas apa yang dipaparkan. Jadi sebetulnya tujuannya untuk memberitahu ya, mengupas dan menerangkan sesuatu.
Sehingga dapat menambah pengetahuan si pembaca tadi itu. Nah kemudian jenis karangan eksposisi itu bisa jadi karangan eksposisi narasi ekspositoris. Itu ini karangan tentang kisah perjalanan. atau biografi, kisah perampokan, peristiwa pembunuhan misalnya. Lalu karangan eksposisi berbentuk opini, bisa berupa karangan yang memaparkan pendapat-pendapat orang lain ataupun masyarakat pada suatu peristiwa yang sedang terjadi.
Termasuk juga karangan eksposisi berupa tips ya, karangan sesuatu informasi di sini, ataupun pemaparan tentang pengetahuan, misalnya tentang merawat ataupun menjaga suatu benda agar... Tetap baik dan terawat Nah bagaimana sebetulnya Langkah-langkah yang kita tempuh Dalam membuat eksposisi Yang pertama Anda hendaknya Menentukan topik karangan Ingat antara topik dan tema itu berbeda ya Kalau tema itu adalah hal yang Mendasari karangan kita Sedangkan topik adalah hal yang Yang akan kita bahas dalam karangan kita Jadi sedara Setelah Anda menentukan topik karangan Anda tentukan tujuan penulisannya Lalu baru Anda merencanakan paparan dengan membuat kerangka karangan yang lengkap dan tersusun baik. Sehingga Anda mampu nanti mengembangkan kerangka karangan itu sesuai dengan topik yang Anda tentukan.
Begitu, ya. Saudara, bisa jadi pengembangan karangan eksposisi ini sebetulnya sangat bergantung pada dua hal. Yang pertama, sifat penjelasan ataupun keterangan yang akan kita berikan, ya.
Kemudian yang kedua, tujuan yang akan kita capai. Nah, oleh sebab itu, saudara, ada beberapa teknik pengembangan eksposisi yang dapat Anda gunakan. Tentu saja ini harus sesuai dengan topik dan tujuan pembahasannya.
Yang pertama, teknik identifikasi. Yang kedua, teknik perbandingan. Ketiga, teknik ilustrasi.
Keempat, teknik klarifikasi. Kelima, teknik definisi. Dan keenam, teknik analisis.
Nah, semua teknik ini bisa Anda gunakan. Baik secara bersamaan maupun tersendiri. Silakan saja.
Nah, ini contohnya, saudara. Contoh karangan eksposisi. Nah, ini contoh karangan eksposisi. Seperti ini ya. Mudah kan kita membuatnya.
Nah, kemudian kita masuk kepada karangan argumentasi. Anda sudah jelas tentang karangan eksposisi? Jelas ya, mudah ya.
Nah kemudian sedara karangan argumentasi. Karangan argumentasi itu sebetulnya sedara karangan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar pembaca itu menerima apa yang disampaikan oleh si penulisnya. Dan melaksanakan apa, ya mohon maaf, apa yang disampaikan oleh si penulisnya itu dapat Diyakini dan dapat dipertanggungjawabkan sebetulnya kebenarannya oleh si penulisnya ya Sehingga sebetulnya karangan argumentasi berupa karangan meyakinkan Berargumen, memberikan argumen.
Argumentasi itu sendiri adalah suatu karangan yang berupa pendapat ataupun argumen seseorang yang tentu saja disertai dengan alasan-alasan, bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara umum dengan tujuan agar pembaca itu mempercayai pendapat yang kita ungkapkan. Nah itu sebetulnya karangan argumentasi. Makanya tujuan karangan argumentasi yang utama adalah untuk meyakinkan pembaca agar mereka itu menerima dan mengambil doktrin, sikap, dan tingkat laku tertentu. Nah kemudian saudara, syarat utama menulis karangan argumentasi sebetulnya haruslah terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Kemudian termasuk karangan argumentasi ini sebetulnya memiliki ciri-ciri seperti ini. mengemukakan alasan ataupun bantahan sedemikian rupa ya, dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya. Juga mengusahakan pemecahan suatu masalah, serta mendiskusikan suatu persoalan tanpa mencari suatu penyelesaian.
Nah, jadi sedara karangan argumentasi itu sebetulnya hanya... Tugasnya sedang meyakinkan pembaca, ini benar adanya, karena dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Inilah hasilnya, inilah buktinya.
Nah seperti itu, itu contohnya pada skepsi Anda nantinya ya. Nah kemudian saudara, jika Anda membuat karangan argumentasi, langkah-langkah yang harus Anda susun, yang pertama itu persiapan ya. Nah persiapan ini berarti Anda... Ini harus memberikan alasan yang kuat untuk meyakinkan pembaca bahwa gagasan, pendapat, ataupun sikap Anda tersebut ini adalah benar adanya.
Nah, sehingga ketika Anda membuat karangan argumentasi, topik dan lanjutannya itu haruslah jelas. Lalu penyusunannya. Nah, dalam argumentasi ada dua hal yang Anda perhatikan. Yang pertama itu argumentasi pendek dan argumentasi panjang, yang tentu saja terdiri dari dua kalimat ataupun beberapa kalimat untuk yang panjang ini ya. Nah, sedara dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif itu sebetulnya berpikir kritis ataupun logis seseorang.
Untuk itu, apabila kita ingin membuat karangan argumentasi, kita harus bertolak dari fakta-fakta. Ataupun evidensi-evidensi yang ada. Nah seperti itu. Oleh sebab itu berdasarkan kenyataan sebetulnya untuk berbicara mengenai sebuah tulisan argumentatif tentu saja yang menjadi landasan argumentasinya adalah penalaran ataupun corak penalaran. Nah saudara bahwa argumentasi itu sendiri sebetulnya Memang sudah menyandang kebenaran untuk mengubah sikap dan juga keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikannya.
Oleh sebab itu, pengarang di sini harus berusaha untuk menghindari setiap istilah yang dapat menimbulkan prasangka. Tentu saja pengarang harus menetapkan secara tepat titik ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan. Terima kasih.
Seringkali timbul ketidaksepakatan itu dalam istilah-istilah ya. Nah, saudara, teknik pengembangan karangan argumentasi itu sendiri, itu bisa berupa teknik induktif, teknik deduktif, dan bahkan teknik campuran bisa jadi ya, deduktif, induktif. Nah, pengembangan argumentasi induktif ini biasanya karangan tersebut, Kita susun dengan cara mengemukakan lebih dahulu bukti-bukti, kemudian kita ambil sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Nah, saudara, dengan pengembangan argumentasi yang menggunakan teknik deduktif, tentu saja kita mulai membuatnya dari suatu kesimpulan umum, yang kemudian kita susul urayan tersebut mengenai hal-hal yang khusus. Jadi kita simpulkan kepada hal-hal yang khusus.
Alasan-alasan itu bukti-bukti yang terdapat dalam argumentasi deduktif biasanya itu berupa ataupun disebut premis. Nah sistem penalaran deduktif itu sendiri disebut sebagai silogisme. Itu. Nah bagaimana cara kita mengumumkakan argumen?
Sedara, sebelum seorang pengarang mengumumkakan argumen, sebetulnya ia harus mengumpulkan bahan-bahan untuk diperlukan secukupnya ya. Yang harus diingat sebetulnya adalah bagaimana kita menyusun semua fakta itu ya. Nah karena kebenaran semua fakta yang ada itu harus secara kritis dan logis kita sampaikan.
Jika penulis sudah mengumpulkan semua bahan-bahan, maka penulis juga harus siap dengan metode terbaiknya untuk menyajikan dalam suatu bentuk ataupun rangkaian yang logis dan juga meyakinkan. Nah, oleh sebab itu, sebetulnya argumentasi itu harus terdiri dari pendahuluan, pembuktian, ini tubuh argumentasi, dan juga kesimpulan ataupun ringkasan. Nah, itu sebetulnya yang harus Anda pahami. Nah... Saudara, yang terakhir jenis karangan ini adalah karangan persuasi.
Apa itu karangan persuasi? Ada yang sudah paham? Atau maksud saya ada yang sudah jelas tentang karangan persuasi pada saat Anda diberikan materi persuasi di sekolah Anda? Ada?
Baik. Saudara. Karangan persuasi itu sebetulnya salah satu seni perbal yang bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikendaki pembicara ataupun yang dikendaki penulisnya ya pada waktu ini misalnya ataupun waktu yang akan datang sehingga itu dapat mempengaruhi sikap si pembacanya.
Tentu saja persuasi ini tidak mengambil bentuk paksaan ataupun kekerasan terhadap orang yang menerima persuasi tersebut. Makanya karangan persuasi ini bisa kita definisikan sebagai karangan yang berisi paparan berdaya bujuk, berdaya ajuk, ataupun berdaya himbau. Tentu saja dapat membangkitkan ketergiuran pembaca nantinya untuk meyakini dan menuruti himbauan kita. baik secara implicit maupun eksplisit yang tentu saja dilontarkan oleh si penulis nah sedara untuk dapat menyusun karangan persuasi yang efektif tentu saja Anda harus membutuhkan kemampuan menciptakan persuasi itu sendiri yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi bisa berupa bahasa alat persuasinya nada juga detail pengetahuan Pengaturan ataupun organisasi dan juga kewenangan. Nah, jadi semuanya ini harus Anda kuasai karena ini merupakan kemampuan Anda sebagai seorang calon guru, nanti itu guru dalam hal menciptakan persuasi ini.
Nah kemudian saudara bentuk-bentuk persuasinya, saudara ini bisa berupa iklan-iklan pada surat kabar, berupa majalah ya, selebaran-selebaran, juga berupa kampanye lisan dan juga sebagainya. Kemudian semua bentuk persuasi tersebut sebetulnya biasanya menggunakan pendekatan emotif. Nah oleh sebab itu tujuan persuasi itu harus anda kuasai juga.
Persuasi itu bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain dan berusaha agar orang lain itu dapat menerima dan melakukan sesuatu yang kita inginkan. Jadi pada dasarnya persuasi ini bertujuan, karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, untuk mengikuti keinginannya, keinginan si pembaca itu sendiri. Itu sebetulnya.
Jadi nanti setelah kita... Misalnya membaca tentang mari menabung, kemudian ada action di sana ya, ada implementasinya bahwa kita akan menabung, begitu. Jadi pada karangan persuasi ini, misalnya jadi setelah orang itu membaca tulisan Anda, maka mereka akan melakukannya ya, melakukan seperti apa yang ada di tulisan Anda.
Karena ini Anda itu sebetulnya mempengaruhi keinginan Anda agar... apa yang Anda inginkan dapat dilakukan dengan hal yang sama oleh si penulisnya. Untuk menerima dan melakukan sesuatu yang kita inginkan, tentu saja perlu kita ciptakan suatu dasar ataupun dasar kepercayaan.
Dasar kepercayaan ini tentu saja kita harus betul-betul yakin terhadap apa yang sudah kita tulis. Kita bisa meyakinkan mereka, bisa juga mempengaruhi mereka secara langsung, sehingga keinginan kita bisa tercapai. Nah, saudara, dasar-dasar persuasi bisa berupa watak dan kredibilitas.
Nah, di sini persuasi ini akan berlangsung sesuai dengan harapan pembicaranya atau harapan penulisnya. Bila tentu saja para hadirinnya atau para pembaca itu telah mengenal watak si pembicara ataupun penulisnya. Kemudian saudara, kemampuan mengendalikan emosi. Nah, untuk mengendalikan emosi ini tentu saja sebagai seorang calon guru misalnya ya, seperti Anda. Ini Anda harus memiliki kesanggupan ya sebagai seorang pembicara untuk mengorbankan emosi.
dan sentimen Anda maupun kesanggupan untuk merendahkan emosi untuk sentimen itu sendiri. Nah biasanya kalau kita secara lisan berarti hadirin yang ada, ini kita dapat mengubahkan emosi kita terhadap mereka. Lalu bukti-buktinya. Nah saudara, Anda juga bisa menggunakan bukti-bukti sebagai dasar persuasi Anda. Nah, fakta-fakta itu tetap merupakan faktor yang dapat menanam kepercayaan ya, tentu saja.
Lalu, rasionalisasi. Nah, ini rasionalisasi sebenarnya tidak lain dari argumentasi semua ya, suatu peristiwa pembuktian mengenai suatu kebenaran dan juga bentuknya agak lemah ini, rasionalisasi. Lalu, identifikasi. Kemudian sugesti, banyak sekali sebetulnya yang bisa kita lihat dalam persuasi ini untuk identifikasi tentu saja suatu proses yang dilakukan oleh penulis untuk menganalisis tingkat pengetahuan, kemampuan, dan tingkat usia agar apa yang kita tulis itu dapat terarah secara efektif. Kemudian sugesti, ini adalah suatu usaha membujuk.
Nah, disinilah sebetulnya ada persuasi ini yang berupa sugesti. Nah, karena sugesti ini suatu usaha membujuk ataupun mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu keyakinan ataupun pendirian tertentu ya tanpa memberikan suatu dasar kepercayaan yang logis ataupun orang yang ingin dipengaruhi. Sebetulnya banyak saudara yaitu ada lagi tentang dasar karangan persuasi ini ada konformatis, eh maaf maaf.
Ada konformitas ya, konformitas ini suatu keinginan atau tindakan untuk menyesuaikan diri Ataupun mencocokkan diri dengan sesuatu yang kita inginkan Lalu ada kompensasi, nah kompensasi ini saudara suatu tindakan ataupun suatu hasil dari usaha Untuk mencari suatu pengganti bagi sesuatu hal yang tidak dapat menerima Ataupun sikap ataupun tindakan yang tidak dapat diperhatikan Nah kemudian untuk Penggantian, nah ini ada penggantian juga dasar-dasar pada karangan persuasi itu ya. Nah penggantian itu sendiri sebetulnya suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud ataupun hal lainnya ya yang tentu saja mengalami rintangan dengan suatu maksud ataupun hal lain yang segaligus menggantikan emosi kebencian asli ataupun kadang-kadang emosi cinta kasih yang asli. Nah, kemudian untuk proyeksinya, saudara, ini ada suatu teknik untuk menjadikan suatu yang tadinya subjek menjadi objek.
Nah, untuk macam-macam persuasinya, ada persuasi politik, kemudian persuasi pendidikan, persuasi apartensi atau iklan, dan juga persuasi propaganda. Saudara, persuasi politik itu tentu saja bisa kita pakai dalam bidang politik. oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Kemudian untuk persuasi pendidikan, ini tentu saja dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Nah, kalau persuasi advertensi ataupun iklan, ini dimanfaatkan dalam dunia untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa tertentu ya.
Kemudian, saudara persuasi propaganda. Nah ini insya Allah mudah-mudahan terakhir. Persuasi propaganda ini adalah persuasi yang kita gunakan tentu saja biasanya oleh orang-orang dalam kegiatan kampanye ya. Nah isinya sebetulnya bisa berupa informasi dan juga sekaligus ajakan sehingga pembaca menuruti akan kampanye tersebut. Saudara saya kira itu yang bisa saya sampaikan ya, sudah panjang lebar kita membicarakan masa jenis-jenis sekarang.
Yang jelas saya minta Anda silakan saja untuk mempraktikannya langsung dari semua jenis karangan tersebut ya, untuk memudahkan Anda di dalam menguasai jenis-jenis karangan. Saudara, saya kira apa yang sudah saya sampaikan, silakan saja Anda rangkum intinya ya, kemudian Anda kirim ke email saya hasil rangkuman Anda, yaitu ke dalman.baka.gmail.com. Kemudian Anda juga saya sarankan, Untuk membaca buku Bahasa Indonesia yang ada hubungannya dengan jenis-jenis karangan. Saya yakin Anda juga bisa membuat karangannya. Jadi Anda silakan saja, selain Anda menguasai jenis karangan, Anda juga bisa membuat masing-masing dari jenis-jenis karangan tersebut.
Baik itu karangan deskripsi, karangan narasi, karangan... Eksposisi karangan argumentasi maupun karangan persuasi. Saudara, Anda juga saya sarankan untuk membaca bahan ataupun materi ajar kita di internet. Silahkan saja Anda buka sehingga nanti Anda akan lebih paham terhadap apa yang sudah kita bahas pada hari ini.
Saya kira sekian. Terima kasih atas perhatian Anda. Selamat untuk mengerjakan tugas Anda, saya yakin Anda pasti bisa. Sampai jumpa minggu depan. Terima kasih.
Saya Rie. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.