Catatan Kuliah tentang Metode Asesmen
Pendahuluan
- Salam dan bahagia.
- Pembahasan mengenai metode asesmen.
- Contoh dua murid: Bastian dan Since dalam konteks pembelajaran puisi.
Pentingnya Asesmen
- Asesmen harus disesuaikan dengan kompetensi dan tujuan belajar murid.
- Dirancang adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya.
- Berorientasi pada proses, tidak hanya hasil akhir.
Tiga Pendekatan Asesmen
- Assessment Diagnostic
- Dilakukan di awal pembelajaran untuk mengetahui kapasitas murid.
- Assessment Formative
- Terintegrasi dalam proses pembelajaran.
- Melibatkan self-assessment, peer assessment, dan refleksi metakognitif.
- Assessment Summative
- Menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar.
Teknik Asesmen Umum
-
Teknik Observasi
- Mengamati murid secara berkala berdasarkan kriteria tertentu.
- Contoh: Observasi dalam mata pelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan kepercayaan diri.
-
Teknik Assessment Performa
- Meliputi praktik seperti presentasi, pidato, atau pembuatan produk (karangan, puisi, brosur).
- Murid diberi keleluasaan dalam menentukan bukti kemajuan belajar.
-
Tes Tertulis atau Lisan
- Digunakan untuk menguji pengetahuan dan pemahaman.
- Dapat mengajak murid merefleksikan konsep dalam kehidupan sehari-hari.
Instrumen Asesmen
- Rubrik
- Panduan untuk menilai kualitas capaian murid dengan kategori capaian dan kriteria.
- Ceklis
- Daftar informasi atau karakteristik yang dinilai.
- Contoh: Penilaian storytelling dengan lembar checklist.
- Catatan Anekdotal
- Catatan singkat hasil observasi perilaku murid.
- Fokus pada performa penting dalam diskusi.
- Lembar Pengamatan
- Catatan perkembangan kompetensi murid dalam mata pelajaran tertentu.
Pelaku Asesmen
- Pelaku asesmen tidak hanya guru.
- Murid bisa menilai diri sendiri atau teman.
- Melibatkan staff sekolah dan orang tua sebagai penilai.
Kesimpulan
- Assessment dalam paradigma baru harus mengakomodir keseluruhan proses belajar.
- Harapan untuk menerapkan asesmen yang lebih bermakna.
Salam dan bahagia, sampai jumpa!