Selamat malam Pak Laisar Bidi Terima kasih banyak Terima kasih banyak KompasTV yang telah menjadikan saya sebagai anak Papua pertama yang ada di panggung stand up comedy Indonesia Terima kasih banyak Dan tema hari ini adalah siapa diriku. Sebenarnya untuk mengetahui siapa saya gampang saja. Cukup tahu nama daerah saya, semua sifat saya sudah keluar di situ. Nama daerah saya adalah kota Fak-Fak.
Menggemaskan kan? Nah ini dia, nama sudah sangar, posisinya di sudut lagi, orangnya gelap-gelap, enak dong. Dan teman-teman saya ini kuliah di Yogyakarta Saya mengambil sebuah jurusan itu yang membuat Saya seperti uji nyali begitu Karena jurusan yang saya ambil adalah jurusan kedokteran gigi Ada yang percaya Ada yang bilang percaya tadi Terima kasih banyak tapi pulang dari sini tolong periksa mata ya Maksudnya banyak orang yang bilang begini, Mamat, muka kamu itu tidak cocok dengan jurusan ini.
Saya paham, muka saya kayak empedu babi, oke saya paham. Saya paham itu. Cuma begini, mau sampai kapan negara sebesar Indonesia yang masyarakatnya luar biasa kayak kalian, masih menilai kualitas seseorang hanya dari wajah.
Justru, muka yang hancur kayak saya ini yang lebih cocok jurusan kedokteran gigi. Coba bayangkan kalau dokter keren, putih, rambut lurus, lunglai. Ada pasien datang, Aduh ibu, iya bu, bagaimana bakterimu?
Takut. Coba kalau saya yang dokter gigi Ada bapak datang Selamat sore Iya sore Ada dokternya Saya dokter Oh iya pak dok Saya sakit gigi Duduk Buka mulut Sakit dok tidak bisa Buka Baru buka mulut saja, sakitnya sudah hilang. Giginya juga hilang.
Susah ya, memang muka kayak begini susah. Dan teman-teman, begini. Orang bilang masuk ke dokteran gigi, itu harus orang kaya, padahal tidak juga. Saya dari Papua, di mana mayoritas masyarakat Papua rata-rata itu pasti miskin. Rata-rata miskin.
Makanya saya heran adalah kenapa kita miskin sedangkan alam kita di Papua itu kaya. Bingung kan? Saya saja bingung.
Maksudnya di Papua itu ada tambang emas terbesar di dunia. Yang saya pernah baca bahwa tambang emas ini menghasilkan 70 triliun per tahun rata-rata keuntungannya. Bisa bayangkan 70 triliun per tahun?
Saya jelaskan, 70 triliun per tahun kalau dipakai bikin papeda, satu Indonesia ini lengket. Saya tuh biasa bayangkan begini teman-teman, bagaimana kalau kami dapat bagian dari tambang emas terbesar ini? Weh, saya bagi orang Papua, kalau punya banyak uang, pasti sombong. Sombong. Saya kalau punya bagian dari free...
Tiap malam minggu kalian tahulah saya dimana. Tahulah. Lokalisasi.
Tawar, mbak berapa? 500 ribu mas. Waduh murah sekali.
50 juta ya? Saya kasih 50 juta, saya cium keningnya, lalu saya pergi. Mas, kok 50 juta cuma segitu?
Supaya kau tahu harga dirimu jauh lebih mahal dari apapun. Sekian dari saya, Muhammad. Muhammad Al-Katiri! Silahkan, Muhammad. Muhammad, luar biasa.
Oke, langsung saja komentar dari Pak De Indro. Iya. Iya ya, dari Papua?
Papua Tapi nama tidak menjelaskan Nanti dijelaskan di sobrikut Alka Amin, amin Ditabung ya? Iya Alka Tiri dari Papua Oke, Mamat Iya om Relax Keren bahkan tadi waktu kita stop kayak gitu Kamu tenang banget, kamu gak grogi Keren, itu penampil yang saya mau kayak gitu Terima kasih. Mainnya juga dimainin, kadang-kadang cepet, kadang-kadang tak, tak, tak, itu keren bener. Kita gak berasa, saya gak berasa, kamu sudah 5 menit.
Saya pikir kamu tadi baru 2 menit, itu keren banget. Karena kita merasanya kok cepet banget. Itu keren banget.
Kompor Gas. Oh! Kompor Gas kedua di Stand Up Comedy Indonesia Season 7. Setelah kemarin ada Jum'Pri ya.
Jum'Pri kenapa? Silahkan komentar berikutnya dari Bang Panji Ya Mamat Gue Dari performance lo tadi Sangat bisa tau siapa itu Mamat Gue tau asalnya dari mana Gue tau lo ngambil kuliah apa Gue tau kondisi sosial di lingkungan lo seperti apa Gue bisa kenal tajamnya Kepala dan mulut seorang Mamat Al-Kathiri Jadi sebagai seorang pemanggung Gue cungi jempol lah Satu catatan terakhir dari gue Kadang-kadang kita Kalau ngeliat sebagai stand up comedian, mungkin orang umum gak kayak gitu sebagai stand up comedian karena kita tau sulitnya nulis joke kadang-kadang ketika ngeliat joke yang bagus tuh kita bisa bereaksi kayak ngeliat orang main basket terus slam dunk gitu gue bisa lompat dari kerusi gue ketika ngeliat joke bagus banget dan gak banyak komiker yang bikin gue kayak gitu Louis CK salah satunya, Adriano Kolbi salah duanya malam ini joke terakhir lu Mamat Alkathiri lu bikin gue kagum sama kekualitas lu sebagai seorang komiker selamat makasih bang Oke selanjutnya Bang Panji juga waktu itu pernah nonton saya Oh iya? Berdiri dia Oh Ke WC langsung Kencing, mau kencing Silahkan calon tong Mamat Iya cak Saya Seperti kata Panji tadi Persis kita tahu siapa Mamat Cuma kalau saya kurang, saya gak tahu saudara-saudara kamu.
Lama dong stand up-nya. Lama dong, sampai lusa nih. Kan mamatnya. Saudaranya gak perlu.
Tapi apa salahnya kita kenal juga. Bapak kalau mau silaturahmi ke fak-fak, Bapak. Oke lah gak apa-apa kamu gak mau kenalin saudaramu