Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah Allahumma salli ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa sahabatihi azma'ina ma ba'd Para habaib Al-Mubadjalun Para Sesepuh Alim Ulama Al-Mukarramun Para Asatid Al-Muhtaramun Hadirin dan hadirat Rahimahumullah Saya hanya minta waktu 20 menit Insyaallah sekitar gitu, karena sudah sore Yang penting hari ini saya ingin menyampaikan kebahagiaan yang sedalam-dalamnya Karena ternyata di tengah hiruk pikuk ini masih sempat Ada dan banyak orang-orang yang menyepatkan waktu untuk Memperingati ulang tahun lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW Ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian Kanjeng Nabi lahir tahun 571 Dan sekarang sudah tahun 2019 Berarti sudah 1400 tahun yang lalu sampai hari ini umat islam masih terus memperingati, betul? Andai kan kanjeng nabi muhammad hari ini bisa hadir disini saya yakin beliau akan sangat bahagia sekali dan beliau pasti akan berterima kasih wahai umatku engkau masih mencintai aku engkau masih menghormati aku betul tetapi perlu kita lihat kembali bahwa memuliakan kanjeng nabi tentu tidak cukup dengan seremoni-seremoni saja tidak cukup dengan pasang tenda dan rebanaan tetapi perlu dibukti dengan ucapan kita dengan perbuatan kita dengan pikiran kita dan dengan perasaan kita betul tetapi ternyata pula di tengah-tengah kita mencintai menghormati hari lahirnya dari dulu sampai sekarang kan jeng nabi masih saja banyak yang menghina-hina dan mencaci makin betul gak dari sejak pertama kan jeng nabi sendirian di kota makkah tidak ada yang menghormati bahkan akan membunuh beliau betul Dan sampai sekarang umat Islam di dunia ini hanya 1,5 miliar Sedangkan penduduk dunia 8 miliar Kita masih minoritas disini musuhnya dari dulu sampai sekarang banyak yang menghina-hina banyak tetapi ada sesuatu yang aneh disini orangnya mengaku percaya kepada Kepada kanjeng Nabi Ngakunya memuliakan Kanjeng Nabi Tetapi tingkah lakunya Keyakinannya Perasaannya Sama sekali kurang Hormat kepada kanjeng Nabi Ngakunya Muslim Tetapi pikirannya Tidak menghormati Kanjeng Nabi Pengen tahu buktinya Pengen tahu Orang yang beragama Islam tapi kurang hormat kepada kanjeng nabi saya yakin ini bukan kesengajaan mereka tetapi kembali kepada ketidakfahaman mereka ketidaksadaran mereka sampai sekarang semakin banyak orang yang mengatakan bahwa memanggil kanjeng nabi tidak boleh sayyidina Muhammad harus Muhammad saja Pernah dengar tidak? Ya Apapun yang bilang Sayyidina Muhammad bid'ah, wa kullu bid'atin, wa kullu dalalatin, sampai kalau kamu sholat, waktu tashahud, Allahumma salli ala Sayyidina Muhammad, wa ala ali Sayyidina Muhammad, batal sholatnya.
Saya semakin tidak mengerti kenapa kanjeng nabi yang kita cintai kita menyebut pangkatnya saja sederhana hanya sayyidina Kok tidak boleh? Ini bukan kesengajaan menurut perasaan saya tetapi ketidakpahaman mereka Kenapa ketika saya tanya Kenapa anda melarang saya Menyebut Sayyidina Padahal Allah subhanahu wa ta'ala Sebagai Tuhan kita Yang mengutuskan Yang Nabi Allah saja Di dalam Al-Qurannya Coba perhatikan Ketika Allah Memanggil Nabi Adam Ya Adamuskun Antawazaujugal Jannah Panggil namanya Hei Adam Ketika Memanggil Yahya Ya Yahya Khudil Kitabah Hei Yahya Ya Musa Izhab ila Fir'auna Innahu Tagha Ya Musa Ya Harun Tetapi Di dalam Al-Quran sendiri Tidak pernah Allah memanggil Ya Muhammad Kenapa? Manggilnya Sebagai penghormatan dari Allah memanggil Gakasihnya tidak pernah memanggil namanya Di sini kita dipaksa-paksa suruh panggilnya Muhammad saja, paham? Bapak-bapak, ibu-ibu sekalian, andekan sampean namanya Kasan, lalu istrimu mau panggil, Kasan, Kasan, mainnya Kasan, ditampak beli.
Minimal ya kakang, sayangku, iya boleh, sampean, dikak paling beli. Nah ini dari mana mereka kenceng yakin tidak boleh memanggil Sayyidina. Apalagi marhabanan, bid'ah banget nih. Kulubid'atin, wakulut latin, neraka semua kamu nih. Kenceng ngomongnya.
Ternyata ketika saya tanya dari... Mana dasar pemikiranmu? Ini adalah perintah kanjeng Nabi Muhammad.
Aduh, aduh. Mana perintahnya? Perintah Nabi. Maksudnya apa? Nabi berkata, Jangan kau panggil aku Sayyid.
Jadi, kita kalau panggil Sayyidina, berarti melawan perintah Rasul. Gitu katanya. Paham?
Paham ini, benar begitu. Nah ini mereka, ini orang tidak paham. Namanya omongan itu ibu-ibu ngomongnya begini maksudnya kesana. Ngomongnya begitu maksudnya. Begini Bapak-bapak masuk restoran Mau makan tiba-tiba ada teman Eh kakakji Maka dia turidahar Alhamdulillah sedang lapar Ada orang ajak makan gorok-dodok Makan telap-telap Bisa ragat pun Bayarnya dewek-dewek baik Paham?
Dia mengatakan, Maka daturidahar, yuk silahkan makan. Ngajak makan gak? Betul?
Ini omongan kanjeng nabi, Jangan dianggapnya seperti omongannya, Bocah si pucat silik sing, Endah sekorengen. Lhatu Sayyidu ini maknanya apa? Jangan kau panggil aku Sayyid, betul itu maknanya, maksudnya apa?
Ada janda saya Nanya, kamu idahnya kapan selesai? Pernah senang lama? Paham? Nah ini makanya orang itu kalau tidak tahu kepribadian orang yang berbicara Sifatnya, pengetahuannya, wataknya, ketakwaannya Tidak tahu, dijamin omongannya tidak akan dipahami Ibu-ibu sekalian, ini orang memanggil Muhammad Muhammad saja, dikidahnya tidak boleh memanggil Sayyidina.
Saya ingin mengajak kepada bapak-bapak ibu-ibu, kalau iya betul engkau mencintai Rasulullah. Sebutkan segala sifat-sifat kebaikan Rasul. Sepuluh meter juga boleh. Sebagai bukti kita sangat mencintainya. Betul?
Sayyidina wa maulana wa habibina wa syafi'ina wa duhrina wa wa. Silakan. Nah, begini. Nabi Muhammad itu orangnya lemah lembut. Terima kasih.
Tidak punya dendam dan kebencian kepada siapapun. Tidak pernah menuntut penghormatan dari siapapun. Dengerin baik-baik.
Dan dia tidak pernah menghormati orang lain. Minta dihormati. Tetapi dia selalu menghormati orang lain. Tetapi lebih dari itu malah Nabi Muhammad disakiti pun tidak marah.
Dilemparin mukanya berdarah-darah marah enggak? Allahumma diqawmi innahum la ya'lamun. Ya Allah berilah hidayah umatku karena mereka tidak tahu. Hebat enggak Nabi kita? Jadi Nabi Muhammad tidak pernah membuat aturan-aturan penghormatan kepada dirinya.
Karena Nabi tidak pernah minta dihormati. Nabi adalah orang yang paling pertama menghormati siapapun. Kalau ketemu sama orang, maka kanjeng Nabi lebih dulu mengatakan Assalamualaikum. Kalau dia di sini nunggu, bakal menengah. menangnya menang-maning hahaha betul enggak Nah itu Nabi Muhammad kalau salaman tangannya yang nyelonong dulu ditekan keras digoyang-goyang menunjukkan penghormatan tapi di sini banyak Ustadz yang kalau salaman enggak diceket dan menempel pel-pel gitu aja Anda beli menggunakan nah Nabi orangnya sangat hormat tetapi tidak pernah meminta penghormatan.
Nabi ketika berjalan Orang-orang Arab simpang siur mondar mandir di hadapan beliau Jari wongkene arane selontrang Arane apa bu? Selontrang Nabi marah? Tidak Nabi nyuruh, eh minggir, enggak, sudah biarkan saja, tetapi Allah yang maha kuasa, yang marah kepada sahabatnya. Allah yang menuntut kita untuk menghormati kanjeng Nabi. Walatu kadimu baina ya dayir rasul, he orang, jalanan selontrang, mondar mandir di depan kanjeng Nabi itu, minggir, mundur, paham?
Kanjeng Nabi Muhammad ngobrol dengan orang dengan bahasa yang lembut dan halus. Tapi orang Arab itu seperti orang Jermayu, bahkan ngomong cuak-cuakan. Bahasa antar-antar. Iya.
Ngomongnya gelantangan, Nabi marah? Tidak. Tersinggung?
Tidak. Allah yang marah. Mengatur mereka.
Jangan bicara lebih keras dari Nabi. Itulah sebabnya ketika Nabi mengatakan itu pasti bukan melarang orang panggil salam. Saya tetapi saking rendah hatinya kan jeng, Nabi disini saya setiap malam acara Saya juga tidak pernah minta dihormati oleh siapapun. Yang penting aku menghormati siapapun. Seringkali itu master of ceremony.
Lupanya saking memuliakan saya. Menyebut saya panjang-panjang. Nanti acara keempat akan disampaikan dosya. Oleh murabbiru hina. Oleh mursiduna.
Bapak profesor. Menyelamatkan. Dr. Kiai Haji Abdul Syakur Yasin MA Wanidawa Pisan Jangan menghormatkan saya Tidak, tidak Hai tolong dong enggak usah panjang-panjang murobiru hinawa mursidunawa sudah namanya aja lah malu saya gitu baik Pak baik Pak baik Pak paham bikinnya Oke sekarang tiba saatnya acara kampat terakhir yang kita nanti-nanti tausiah akan disampaikan oleh Syakur hai hai Paham?
Maksud saya bukan begitu rendah hati saya Jangan terlalu berlebih Lebihan Nabi Muhammad bilang Lathus Sayyidun itu Bukan melarang kamu panggil Sayyid Paham? Jadi orang yang melarang itu saya yakin tidak disengaja menghinakan jeng, tapi kembali kepada tidak paham. Atau zaman sekarang namanya gagal fokus. Nah itulah makanya ini yang terjadi.
Bapak-bapak ibu sekalian Saya mohon izin Bahwa kita juga yang disini Juga sama melakukan Kesalahan-kesalahan Tidak hormat Kepada kanjang nabi Padahal Kita niatnya menghormati Tapi dengan perasaan yang halus Saya lihat Ternyata itu Tidak menghormatikan jeng nabi Bersedia gak Kalau saya kritik Kalau tersinggung gak usah nih Mau gak dikritik nih Mau memperbaiki Oke saya mau nanya Ini terakhir, ini udah sore banget ini Setiap malam jumat kita merhabanan gak? Tahlilan enggak? Hadiah enggak? Sebelum acara ada hadarat enggak? Nah, dengerin baik-baik.
Ilahadrati Rasulillah. Syedina Muhammadin. Sallallahu alaihi wasallam. Wa ala alihi wa sahabat.
Al-Fatihah Begitu kan Tolong perhatikan Tidak salah Engkau kirim Fatihah Kepada Kanjeng Nabi Tidak salah engkau kirim Fatihah Bapak tua, mbok tua Tidak salah Tapi tolong perhatikan Begitu kirimkan jeng Nabi Fatiha Di situ bersama-sama Wa'azwajihi Wa'durriyatihi Wa'auladihi Semuanya Tetapi ini Bapak Tua khususan Gelok-gelok Ngehormati tan gelok-gelok ini nguntap-nguntap dikini bertahun-tahun kita melakukan hal semacam itu mau dikoreksi jangan tersinggung nih tersinggung saya pulang bapak-bapak ibu-ibu sekalian punya anak mondok di cadang pinggan suatu hari bikin bolu dua bungkus Hai dua buntel bolu niatnya bagus sekali yang satu buntel buat anaknya Hai yang satu buntel buat kiainya Hai karena mau angkat sendiri enggak sempat akhirnya ada temen ke sana dititipkan dengan sepotong surat isinya punten bakyai sebetulnya sayur mendatang sendiri ya membawa bolu tetapi karena saya Jadi saya titipkan ini bolu dua, yang satu buat anak saya, yang satu buat Pak Yai, dengan istri Pak Yai, dengan anak-anak Pak Yai, dan santri-santri kita. Tepang-tepang, balangkan ini. Kelakuan makanya lu sadina-dina sih. Ayo, ini saya tengah hormati.
Niatnya mengoroti, tapi caranya yang tidak elok semacam itu. Mulai besok, tolong. Wah khususan.
Lila, hadrati, rasulila. sendiri aja bancakan ngaco sih demak paham tolong nanti ada suka ada pasar malam tuh di sana tuh di gedokan depan di sana di gedokan di Gopala kan ada terakhir nih ada orang jual terakhir nih KONCI, GANTUNGAN KONCI Disininya Allah Sebaliknya Nah, Ruhya Ini Gantungan Konci Menulis Muhammad S.A.W Kalau saya yang beli Saya taruh di tembok Kalau yang beli Tukang supir truck Gantungan kunci ini Begitu dia turun Dari mobil, di kunci ke mobilnya? Kuncinya Taruh dimana?
Nabi mu diduduki Tukang supir truck Hormat mengononku Ya mending duduk lima, mampir cangkingan Gantungan kuncinya di selapakan ningsor bantara terumbuk monoko Ayo, ngaku salat tabeli, tolong sengake istighfariya baikin makin ke. Muludan sudah hebat, meriah, bukan main. Insyaallah Rasulullah akan bangga dengan kehadiran kita ini.
Amin.