Intro Halo Sobat Adsen, Salam Pintar! Bersama Kak Ici, Tutor Ekonomi Adsen.id Pada video kali ini kita akan membahas soal mengenai Bank Sentral. Kalian siap?
Intro Baik, Sobat Hudson, kita akan membahas soal yang pertama. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berkaitan dengan kegiatan pembelian dan penjualan surat berharga kepada publik disebut juga sebagai A. Sennering, B. Cadangan Kas, C. Giro Wajib Minimum, D. Politik diskonto E. Operasi pasar terbuka Oke, ini kegiatan pembelian dan penjualan surat berharga yang mana kegiatan tersebut merupakan salah satu satu instrumen atau alat kebijakan moneter. Jadi kan bank setelah ini merupakan satu institusi yang memiliki wewona untuk mengeluarkan kebijakan moneter.
Tujuannya adalah untuk menstabilkan kondisi perekonomian suatu negara gitu. Nah salah satu alatnya nih dari kebijakan moneter adalah penjualan dan pembelian surat berharga Oke kita akan uraikan terlebih dahulu lah ya untuk mengenal kira-kira apa saja sih alat kebijakan moneter. Jadi kita bisa menentukan nanti, yang termasuk ke dalam penjualan dan pembelian surat berharga, itu disebut apa, dari A sampai E kira-kira mana jawaban yang paling benar oke, kita akan uraikan kita akan uraikan alat atau instrumen sama saja ya kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Sentral ya oleh Bank Sentral Oke yang pertama adalah Politik diskonto ya Politik diskonto ini identik dengan pengaturan suku bunga jadi politik diskonto ini identik dengan pengaturan suku bunga nah Jadi misalnya kalau bank sentral ingin mengeluarkan kebijakan moneter, ini pilihan pertamanya boleh dengan mengotak atik suku bunga. Nah kebijakan tersebut disebut sebagai politik diskonto.
Nah kira-kira bagaimana ya atas... atau jenis suku bunga seperti apa ketika kondisi perekonomian sedang inflasi, dan jenis suku bunga seperti apa ketika perekonomian sedang resesi. Nah, ini ada perbedaan ya. Ketika kondisi perekonomian sedang inflasi, Nah, ini inflasi ini berarti perekonomian sedang up ya, alias di atas batas normal, terlalu berlebihan, terlalu panas. Nah, kalau terlalu berlebihan maka perlu diturunkan.
Bagaimana cara menurunkannya? Yakni dengan menaikkan suku bunga. Jadi kalau inflasi, ini cara mengatasnya bisa dengan menaikkan suku bunga.
Memangnya apa hubungannya? Kok bisa mengatasi inflasi? Jadi inflasi ini salah satu penyebabnya adalah adanya demand pool inflation ya alias peningkatan permintaan, peningkatan konsumsi.
Nah, karena inflasi ini berlebihan toh, konsumsi ini berlebihan. maka perlu diturunkan nah cara menurunkannya berarti konsumsi harus turun nah bagaimana cara konsumsi turun? yakni dengan menaikkan suku bunga kalau suku bunga naik maka masyarakat akan tertarik untuk menyimpan uangnya di bank jadi uangnya disimpan di bank otomatis yang ada di kantong yang harusnya bisa digunakan untuk konsumsi berkurang. Nanti konsumsi bisa diturunkan, inflasi bisa ditekan.
Itu ya, itu mekanisme sederhananya. Oke, dan sebaliknya, kalau perekonomian sedang mengalami resesi atau deflasi, sama saja, ini perekonomian sedang down ya, alias sedang berada di bawah batas normal. Oleh karena itu perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan meningkatkan konsumsi ya, dengan meningkatkan konsumsi.
meningkatkan permintaan nah kalau dengan menggunakan politik diskonto bisa dengan menurunkan suku bunga menurunkan suku bunga Nah hubungannya memang apa? Jadi kalau suku bunga turun, berarti kan masyarakat menjadi nggak tertarik ya untuk menyimpan uangnya di bank. Karena kan return atau imbal hasil seseorang menyimpan uang di bank berupa suku bunga.
Kalau suku bunganya rendah, maka masyarakat ini males lah kalau menyimpan uangnya di bank. Oleh karena itu nanti dia tarik uangnya, otomatis kalau uangnya ini dalam bentuk liquid ya, ada di tabungan, di ATM, semakin mudah untuk ditransaksikan. Oleh karena itu konsumsi bisa meningkat dan resepnya juga bisa meningkat.
prosesi bisa teratasi Oke ini adalah alat atau instrumen kebijakan moneter yang pertama yaitu politik diskonto sekarang kita menuju ke alat yang kedua yakni adalah operasi pasar terbuka ya atau sering disingkat sebagai OPT operasi pasar terbuka atau OPT ya Nah, kalau politik diskonto ini berkaitan dengan pengaturan suku bunga, nah kalau operasi pasar terbuka atau OPT berkaitan dengan jual-beli obligasi ya. Hai jual beli obligasi atau jual beli surat berharga sama saja obligasi surat berharga surat utang itu nama lain itu sebutan yang sama ya mereka artinya sama nah oke jadi kita sama ngelompokkan nih, sama seperti politik diskonto, bagaimana kalau perekonomian sedang mengalami inflasi nah tadi kan sudah dijelaskan inflasi itu ketika permintaan sedang meningkat, konsumsi sedang berlebihan maka perlu diturunkan Bagaimana caranya? Yakni turunkan jumlah uang beredar di masyarakat Buat jumlah uang beredarnya semakin sedikit Bisa dengan cara menjual surat berharga Yang menjual siapa?
Yang bank sentralnya Jadi ini dari sudut pandang si bank sentralnya Oleh karena itu, namanya orang jual-beli kan transaksi ya. Kalau misalkan Bank Sentral menjual surat berharga, maka yang beli masyarakat. Masyarakat kalau beli kan harus bayar.
Nah, jadi uang yang dikantong disimpanlah di BI gitu ya, atau di Bank Sentral jadi masuk gitu. Oleh karena itu nanti jumlah uang berdar ini semakin sedikit, inflasi bisa ditekan. Nah itu sistemnya ya, mekanismenya.
Bagaimana cara mengatasi inflasi dengan menggunakan OPT atau operasi pasar terbuka. Oke, lalu bagaimana kalau resesi? Nah, resesi ini ketika perekonomian down kan Oke, kalau perekonomian sedang down, konsumsinya turun, maka perlu ditingkatkan Caranya dengan menaikkan jumlah uang beredar ya Oke, jadi nanti dari sudut pandang si bank sentralnya, mereka harus membeli surat berharga Beli dari siapa? Dari publik Membeli surat berharga Oke, surat berharga. Jadi, bank sentral beli surat berharga dari publik, namanya orang beli kan harus bayar.
Nanti bank sentralnya bayar ke masyarakat, uang berhira menjadi lebih banyak. Oleh karena itu nanti resesi bisa diatasi. Oke, itu adalah alat atau instrumen yang kedua.
Sekarang kita menuju yang ketiga, adalah giro wajib minimum. Giro wajib minimum atau sering disingkat sebagai GWM ya. GWM.
Atau bisa juga kita sebutnya sebagai cadangan wajib minimum sama saja ya. Rasio cadangan juga boleh. Apa itu GWM?
Jadi GWM ini merupakan persentase atau jumlah dana yang harus disimpan oleh bank umum di bank sentral atau di banknya sendiri gitu ya, tujuannya untuk apa? jadi kalau misalkan sedang terjadi kesulitan likuiditas bisa menggunakan cadangan wajib tersebut gitu, jadi sebagai cadangan saja ketika terjadi Jadi ketidak atau ada gangguan likuiditas. Ketika sedang inflasi, ini kan berarti jumlah uang beredar terlalu banyak, maka perlu diturunkan. Nah, kalau ingin menurunkan jumlah uang beredar, itu bisa juga dengan cara menaikkan GWM.
Bagaimana mekanismenya? Oke, misalnya Bank Sentral bilang ke Bank Umum ya, kamu GWM-nya misalkan awalnya nih, GWM-nya adalah 250 miliar. Nah, berarti cuma 250 miliar doang nih yang disimpen ya. Selainnya boleh disalurkan ke masyarakat.
Tapi kalau inflasi, ini peredaran uang harus ditekan, harus diturunkan. Oleh karena itu, nanti bank sentralnya bisa menaikkan GWM dari 250 miliar misalnya menjadi 300 miliar. Kalau kita perhatikan ada tambahan 50 miliar ya. Jadi awalnya si bank umum cuma disuruh nyimpen 250 doang, eh sekarang naik jadi 300 miliar. Ada tambahan 50 miliar.
Awalnya nih. ini 50 miliar bisa disalurkan ke masyarakat. Tapi karena sedang inflasi, perlu ditekan jadi ditahan gitu ya.
Otomatis nanti uang yang disalurkan ke masyarakat tak akan berkurang 50 miliar. Karena disimpen gitu kan di bank sentralnya. Melalui QWM. Oke, sekarang kita menuju ke kondisi ketika resesi.
Ini kebalikannya ya. Resesi ini jumlah uang beredar terlalu rendah. Konsumsi terlalu rendah ya.
Perekonomian sedang down. Maka perlu diatasi dengan jelas. cara peningkatan konsumsi peningkatan jumlah uang beredar nah oleh karena itu nanti kalau menggunakan GWM bank sentral bisa menurunkan GWM bilang sama bank umum bank umum ini GWMnya diturunkan awalnya 250 miliar harus disimpan, sekarang 150 aja deh nah berarti si bank umum bisa ngambil kelebihannya berapa?
100 miliar nah setelah diambil dari bank sentral, disalurkan ke masyarakat lewat kredit. Oleh karena itu nanti jumlah uang beredar meningkat, resesi bisa teratasi. Oke, itu adalah alat yang ketiga, GWM.
Sekarang kita menuju alat yang keempat, yakni pengaturan kredit. Pengaturan kredit. Oke, nah ini juga sama ya, ketika sedang terjadi inflasi, ini kan perekonomian sedang panas, konsumsi sedang berlebihan ya.
Jadi kalau sedang terjadi inflasi, bank sentral perlu mengembangkan. meluarkan kebijakan berupa pengetatan kredit. Jadi makin diketatkan kreditnya.
Contohnya seperti apa? Misalnya ya, orang kalau mau kredit minimal memiliki penghasilan Penghasilan per bulannya katakanlah 10 juta, sekarang dinaikkan jadi 15 juta. Berarti kan semakin diperketat ya, orang yang awalnya punya penghasilan 10 juta bisa nih kredit, tapi sekarang udah nggak bisa karena dinaikkan jadi 15 juta. Ini merupakan salah satu contoh untuk mengatasi inflasi, biar konsumsinya nggak berlebihan gitu ya.
Oke, bagaimana kalau sedang terjadi resesi? Ini juga kebalikannya ya. Resesi ini konsumsi terlalu rendah, terlalu lemah. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, caranya dengan pelonggaran.
awalnya misalnya persyaratan kredit seseorang harus memiliki penghasilan 10 juta sekarang 5 juta aja gak apa-apa bisa kredit misalnya berarti kan orang yang punya gaji 7 juta awalnya gak bisa kredit tapi sekarang jadi bisa karena ada pelonggaran kredit ya harapannya untuk bisa meningkatkan permintaan di pasar jadi resesi bisa teratasi itu ya inilah 4 alat atau instrumen kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral jadi bisa milih Pilih, terserah mau milih yang politik diskonto, atau OPT, atau GWM, atau pengaturan kredit. Kalau kondisi perekonomian sedang ekstrim, misalkan inflasi yang ekstrim itu hyperinflasi, itu boleh dilakukan secara bersamaan ya, supaya mendapatkan efek yang lebih cepat dan lebih besar gitu. Tapi kalau nggak terlalu tinggi, bisa dipilih salah satu saja ya, yang paling ampuh.
Nah, begitu juga kondisi sebaliknya ketika resesi sedang ekstrim. Resesi yang ekstrim disebut sebagai depresi. itu boleh juga menggunakan kombinasi dari beberapa instrumen. Oke, sekarang kita kembali ke soal.
Di soal ini kita diminta untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan surat berharga. Nah, jelas ya, surat berharga itu kan nama lainnya obligasi. Nah, jual-beli obligasi itu masuk ke dalam kebijakan operasi pasar terbuka atau OPT. Jadi, jawabannya yang paling tepat pada soal tersebut adalah yang E. Operasi Pasar Terbuka Baik Sobat Adsen, kita akan membahas soal selanjutnya.
Kebijakan Bank Sentral untuk mengatur keseimbangan perekonomian melalui pengaturan suku bunga disebut sebagai A. Operasi pasar terbuka B. Cadangan wajib minimum C. Politik diskonto D.
Pengetatan kredit E. Politik pasar tertutup Oke, disini kita bisa lihat ada 4 alat atau instrumen kebijakan moneter. Mulai dari politik diskonto, OPT, GWM, sampai pengaturan kredit Nah Tapi terlebih dahulu kita perlu tahu, ini kan kebijakan bank sentral untuk mengatur keseimbangan perekonomian.
Memangnya perekonomian bisa nggak seimbang? Bisa ya. Jadi kalau kita gambarkan alurnya tuh seperti ini.
Seperti ini ya. Perekonomian tuh bisa, ini garis normalnya. Jadi perekonomian bisa up, bisa down. Nah, gelombang inilah yang perlu diatasi. Jadi ketika sedang up.
Yakni di atasnya kondisi normal perlu diturunkan. Ketika sedang down, kondisi di bawah normal perlu dinaikkan. Begitu juga sebaliknya, terus-terusan ya.
Nah, cara untuk menormalkan, cara untuk menyeimbangkan perekonomian dari kondisi up and down. Nah ini kalau up ini namanya inflasi ya. Kalau down ini namanya resesi.
Oke, cara untuk menyeimbangkan kondisi perekonomian, menstabilkan perekonomian alias... mengatasi inflasi dan resesi itu bisa menggunakan dua kebijakan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal nah disini kalau untuk soal ini kita fokus pada kebijakan moneter yang mana otoritasnya dipegang oleh bank sentral oke nah tadi kan kita sudah tahu ya oh berarti untuk mengatasi inflasi sama resesi bisa nih pakai kebijakan moneter nah masalahnya kebijakannya seperti apa ternyata ada empat jenis jadi boleh milih salah satu satu, misalkan, oh sedang terjadi inflasi, boleh bank sentral, boleh memilih politik diskonto, atau memilih OPT atau memilih GWM, atau memilih pengaturan kredit, terserah gitu ya boleh nggak lebih dari satu? boleh kalau misalkan emang diperlukan, biasanya sih kombinasi dari beberapa instrumen itu diperlukan ketika kondisi perekonomian sedang ekstrim ya, hyperinflasi atau depresi, jadi kalau hyperinflasi dan inflasi terlalu tinggi kalau resesi yang ekstrim namanya depresi.
Jadi boleh nih, misalkan kondisi sedang hyperinflasi, terus bank sentral pengen mengeluhkan OPT, pengen meluarkan GWM, sampai ke pengaturan kredit atau 3 ini boleh, 4-4-nya juga boleh, tergantung dari kondisi perekonomian, separah apa kondisi perekonomian suatu negara. Oke, nah sekarang dari 4 alat atau instrumen, ini kita akan menentukan, di soal dikatakan, kebijakan bank sentral kaitannya dengan pengaturan suku bunga kalau ngomonginnya masalah pengaturan suku bunga ini jelas pada poin pertama ya yakni disebut sebagai kebijakan politik diskonto jadi suku bunga di delta katik mau dinaikin atau diturunkan tergantung kondisi kalau inflasi berarti harus naikin suku bunga kalau resesi berarti harus menurunkan suku bunga oleh karena itu jawaban yang paling tepat berkaitan belajar berikutnya. Jangan lupa aktifkan notifikasi untuk video terbaru kami ya.
Sobat Tetsan juga bisa mengunjungi adsend.id dan temukan ribuan video pembelajaran. Sampai jumpa Sobat Tetsan. Salam Pintar!