Intro Berapa lama kau lagi Terpaksa aku menanti, sehingga goyangkan pendirian di hati. Bagaikan lentera yang kecil Lelah memberi tenang Tak jua kunjung harapan Berlimpahkan kasih sayang Aku curahkan Kau pergi bila ku berharap, dan kau datang bila kau suka, terasa diri tercampakkan. Dimana berakhirnya nanti Permainan sandiwaramu Kasih sesungguhnya aku Tak mengerti jika benar cinta itu buta Butakah hatiku Berkali temu kau masih juga ku menunggu Hanya satu pintaku, ketulusan hati dan kesetiaanmu Jika itu tiada apalah artinya Penantian ini hanya untuk luka Kau pergi bila ku berharap Dan kau datang bila kau suka Terasa diri tercampakkan Di mana berakhirnya nanti Permainan sandiwaramu Kasih sesungguhnya aku Tak mengerti Jika benar cinta itu buta Butakah hatiku Berkali terluka masih juga Ku menunggu Hanya satu pintaku Terusan hati dan kesetiaanmu Jika itu tiada, apalah artinya Penantian ini hanya untuk luka Intro Ku sangkakan panas berpanjangan Rupanya geris, rupanya geris Mumpung sedangku berbahasa Pernah juga kau minta perpisahan Aku sangkakan itu hanyalah kerawatan Tak kau sius dalam senyuman Bukan sekejar denganmu, bukan mainan rasaku Kau pun tahu niatku, tulus dan suci Senang benar kau ucapkan Kau anggap itu suratan Sikit pun dia wajahmu Tiada terkilam Hanya aku separuh nyawa menahan sebatik dada Sedangkan kau bersahaja berlalu tanpa kata Terasa diri amat terhina kau lakukan Juga kau pintar kepisahan Aku sangkakan itu hanya Bukan sekejap dengan, bukan mainan satu Engkau pun tahu niat, mulus dan suci Senang benar kau ucapkan, kau anggap itu suratan Sedikit pun dia wajahmu, tak ada terkilang Hanya aku separuh nyawa menahan sebat di dada Sedangkan kau bersahaja berlalu Apa kata terasa diri amat terhina kau lakukan Terasa diri amat terhina kau lakukan Sia-sia ku korban sama inilah kasihku Jika hatiku kau oh oh oh Dalam tersedar ku menang Tiara, ku mimpi kita bersanding atas kayangan Seakan bisa ku sentuh peristiwa semalam Di malam pesta, engkau bisita Kata azimah, ditelina Kita terpaksa berpisah untuk mencari alam Kita dipukul ombak hidup alam yang nyata Engkau jauh menitip puncak menara Gadi yang menjanjikan hidup sempurna Tapi aku hanya tunduk kebun hidup tertekan Jika kau bertemu aku pergi Berlumpur tubuh dan keringat membasah bumi Di penjara terkurung terhukum Hanya berteman kan sepilih Bisakah kau menghargai Cintaku yang suci ini Oh tiara pedihnya Dapatkah kau merasakan Oh tiada pedihnya Dapatkah kau merasakan Jika kau bertemu aku begini Berlumuh dan keringat lembah sang bumi Di penjara terkurung terhukum Hanya bertemankan sedih Bisakah kau menghargai Cintaku yang suci ini Oh tiara berdiam Dapatkah kau merasakan Oh tiada pedihnya Dapatkah kau merasakan Musik Dinginnya angin Malam ini menyapa tubuhku Tidak dapat ingin dan panasnya Hatiku hilang Terasa terhempasnya Kelaki Memungkinkan diri ini dapat merubah diri yang memutih Menjadi pemadani seperti bintang Yang kau ucap dalam janji cinta Juga mustahil bagiku Menggapai bintang di luar Seharusnya aku, cerminkan diriku Sebelum tirai hati, aku buka untuk menyintaimu Mekinkah diri ini dapat merubah gue yang memutih Menjadi pemadani seperti bintang Yang kau ucap dalam janji cinta Juga mustahil bagiku Menggapai bintang di langit, siapalah diriku Hanya insan biasa, semua itu Sungguh aku, tak ada mampu Salah aku juga karena jatuh cinta Insan sepertimu selanggung didadari Seharusnya aku Jemilkan diriku sebelum tirai hati Aku buka untuk memintaimu Seumur hidup aku ini yang pertama Pintu hatiku diketuk oleh dua wanita Punyai ciri selama ini ku cari Berbeza wajah, alihnya tetap asli Kalau ku pilih disini, apakah tak?
Sungguh ku merasa resah Untuk memilih sesuatu yang indah Namun ku ada pepatah yang aku kubah Disini hanyalah meranti Sampai bila pun tak pasti Sita kuat terhadap aku, sanggup menentu kata utusku, sayang ketabahanmu, dan ku... Saya resah untuk memikirkan sesuatu yang indah Ada pepatah yang aku kubah Sampai bila pasti Kita akan bertemu Ketemu Jelas di mataku Aku sanggup menunggu kata utusku Sayang ketabahanmu Satu kali sangat, dia sedia undur di danau ini, aku minta sekedar Manuji Ada satu nama, suatu masa dulu Pernah bawa dan beri bahagia Dan saat ini, masih kuabadikan di dalam hatiku Dengan satu rasa, dalam satu cinta, sewaktu kita bersama dulu, hanya kita yang tak... Akhir masa seakan terpisah, oleh masa dan suasana tak dipinta.
Namun percaya tidak sedikitpun, kasihku kepadamu suruh dan berubah. Pasti suatu masa kan bersama lagi. Engkau dan aku pasti juga nikmati Cinta yang istimewa Walau ku tak pasti Bila kan manasanya Kau dan aku akan bertemu Untuk kita kembali Walaupun tak pasti, bila kau merasanya Kau dan aku akan bertemu Untuk kita kembalikan keindahan dulu Dengan satu rasa, dalam satu cinta, sewaktu kita bersama dulu Ku sempat di dalam hati, hingga kita kan bertemu kemudian hari Terima kasih telah menonton Aku tak tahu mengapa, tiba-tiba saja di dalam hati ini Sering rindu padamu, ingin ku meluahkan tak berdaya Aku tahu engkau juga sangat sayang padaku Kau pun sering merindu bila tidak bertemu Ternyata kau dan aku Kendam rasa Kau dan aku Sudah ditakdirkan bertemu Dan tiba-tiba kita jatuh Cinta Ini semua sudah surat ilahi Dan kita harus hadapi kenyataan Biar Apapun terjadi, aku harap engkau tak akan menerima aku sebagai teman barumu. Semoga kita saling sayang bahagia Janganlah engkau pergi selagi di hatiku Masih menyayangimu sayangku Sudah ditakdirkan bertemu Tiba-tiba kita jatuh Apapun terjadi, aku harap engkau tiba sebagai teman baru Semoga kita saling sayang bahagia Janganlah engkau pergi selalu di hatiku Masih menyayangi sayangku Aku biasa hari tak pandang, aku biasa hari tak pandang, aku rindu Ataukah memang kau tak sudi lagi? Masih adakah rasa sayang di hatimu?
Masih adakah sisa cinta di hatimu Sertakan rinduan di dalam hatimu Untuk diriku yang mencintaimu Masih adakah rasa sayang di hatimu? Masih adakah sisa cinta di hatimu? Getarkan bibirmu, bicaralah sayang Walaupun berdusta, aku takkan marah Bila dirimu tak mau bicara, berarti hatimu ada kebimbangan, izinkanlah aku Untuk meyakinkan bahwa dirimu masih sayang padaku Masih adakah rasa sayang di hatimu kasih padakan sisa kita di hatimu Getarkan bibirmu, bicaralah sayang Walaupun berdusta, aku takkan marah BABILA DIRIMU Tak mau bicara berhati-hatimu Ada kebimbangan izinkanlah aku Untuk meyakinkan bahwa dirimu Masih sayang padaku Masih adakah rasa sayang di hatimu?
Masih adakah sisa kinta di hatimu? Tidak ada badai ataupun gelombang datang Tiba-tiba saja kau putuskan cinta Apakah salahku dan apa dosaku Tetapi asam cukup yang kau siramkan Madu yang kau janjikan, recungkan, suruh minta Begitu hinakan aku di matamu Sehingga engkau campakkan diriku ini Akan kemana langkahku ini Jangankan berlari Langkah pun susah Tuhukah obat luka yang kau berikan Tetapi asam cuka yang kau siramkan Yang kau janjikan, racun dan sumpah Begitu hinakan Aku di matamu sehingga engkau campakkan diriku ini Akan kemana langkahku ini Jangankan berlari langkahku susah Nyawaku ini rela ku pertaruhkan Asalkan engkau juga selalu setia Selama darahku masih berwarna merah Tak akan mungkin aku membiarkan Asal engkau lah Betapa dalamnya Kasih dan sayang Hanyalah untukmu Selama hayatku masih dikandung badan Tak akan mungkin aku menguakannya Kau tak percaya Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru dari kami. Pantang bagiku, bicara dua kali Aku lelaki, malu ingin kadi janggi Demi cintaku Aku mau berkongsi Orban nyawaku ini, denganku pertarungan Asalkah engkau juga selalu setia Selama darahku masih berwarna merah Tak akan mungkin aku memulih dianat Asal engkau tak betapa dalam Kasihan saya Bantang bagiku, bicara dua Aku lelaki, melingkar janji Demi cintaku, aku mau berkorban Nyawaku ini, rela ku bertaruh Kasahkan kau juga selalu setia Madaraku masih berwarna merah Bukan mungkin asal engkau lah Betapa dalam yang sayang menerimamu sedangkan hatimu tak mencintaiku aku merasakan di malam pertama kau begitu dingin seakan tak punya cinta Aku pun merasa batinmu tersiksa Rupanya hatimu bukanlah milikku Hapuskanlah air matamu Perkahwinan ini bukan kehendakku Untuk apa tubuh yang indah tanpa kemesraan Bagaikan boneka Apa arti perkahwinanku Kalau di hatimu Ada orang lain Lebih baik kita berpisah Daripada harus menderita Hapuskanlah air matamu, perkalinan ini kan kendaku Kapa tubuh yang indah, kemesraan bagaikan boneka Apa arti perkahwinanku Kalau di hatimu ada oranglah Lebih baik kita berpisah Daripada harus menderita Haruskah aku nima sedangkan hatimu kangen cintaiku Aku merasakan di malam pertama Kau begitu dingin seakan Air matamu, perkahwinan ini bukan kehendakku Intro Bila menotong bibirmu Seandainya dunia ini Tidak ada peradilan cinta Hanya engkau yang akan kutunggu Atas perbuatanmu pada diriku Atas kemunafikanmu pada cintamu Kau sirangi dengan segera semadu Agar tumbuh benih cinta di dadaku Tapi kali ini racun yang kau berikan Kau tangkapkan duri cinta di dadaku Sungguh tiada aku sayangkan Suara hatimu lain dengan bibirmu Untuk apa kau bersumpah Bila menotong bibirmu, kau singgir aneh Dengan segera semangat, agar tumbuh benih cinta di dadaku Tapi kali ini Racun yang kau berikan, kau tangkapkan Duri cinta di dadaku Sempukti ada aku sangka Suara hatimu lain dengan bibirmu Untuk apa kau bersumpah bila menotor bibirmu Kini diriku yang kau tinggalkan begitu saja Apakah artinya ucapan manismu kau merinduiku Mungkin hanya aku yang membiarkanmu Menipu diriku Biarkan kau menyiksa jiwa Biarkan Biarkan Aku hanya insan biasa Lemah pada rayuan panjang Terlena dibuai mesra Malam yang senyum, sepi menyendiri Ku hulur dan mengusung jari Ku bohong kau ubatikanlah rinduku Bayangan kasih alam mimpiku Menikmati albun Apakah artinya ucapan manismu, kau merinduiku Mungkin hanya aku yang membiarkanmu menipu diriku Biar engkau menipu Maya, jangan kau tinggalkan di sungi tanpa kau di sisi Aku tak rela berpindah tak Aku tak rela, ku tak tahu, karena aku masih menyayangi Sampai mati pun ku ingat kepadamu Sampai mati pun ku ingat kepadamu Sayang, jangan kau tinggalkan aku Bila saatnya kau datang lagi, ku mengharap dirimu kembali Alatku tak ingin kau pergi lagi, tinggalkan aku sendiri Dalam hatiku hanya setiap saat selalu ku rindu Walau ajalku datang mengunggu Aku sabar dan menanti Sampai matiku, ku ingat kepadamu Sampai matiku, ku ingat kepadamu Maya Jangan kau tinggalkan diriku Kita pergi lagi, tinggalkan aku sendiri Datang mengunggu, ku sabar dan menanti Sampai mati pun ku ingat kepadamu Sampai mati pun ku ingat kepadamu Terima kasih. Ikhlasnya hati sering kali disana Bukasnya cinta tidak pernah engkau Terlalu pergi dengan bersabar saling bertentang seolah kita tiada perasaan minta mencari sebab serta mencari alasan supaya tercapai Siapa terlena, pastinya terpana Wujudnya, rayunya, suaranya Yang meminta simpati dan harapan Engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku Tetapi bagi diriku suatu keterangan Andainya kita terus bersama, belum tentu kita bahagia Selama tidak kau ubah cara hidupmu Alhamdulillah baiknya tidak lagi bersama Merasa jauh diriku ini Aku tinggalkan walau tanpa kerelaan, yang nyata kau tidak merubah Tercapai hasratmu Manis diri ini Memutar kata Mata tunung Akulah segala penyebabnya Siapa terlena pastinya kepada Ujuknya, rayunya, suaranya Yang meminta simpati dan harapan Engkau pastinya terima Dengan pengunduran diriku Tetapi bagi diriku Suatu ketenangan Andainya kita terus bersama Belum tentu kita bahagia Selama tidak kau rubah Cara hidupmu Katakan apa yang kau ingin, selagi kau dapat berkata.
Memang begini sikapmu, semenjak dahulu. Andai-andai kita terus bersama, belum tentu kita bahagia. Selama tidak kau ubah, cara hidupmu. Terima kasih. Jangan kau bisik lagi, telingaku ini kata-kata indah tetapi pasu satu hatiku ini Bila dibandingkan tertusuk kuri, lebih baik kau berikan aku segelas racun daripada madu cinta yang menyakitkan.
Seandainya aku dapat bertemu Akan ku tanyakan tentang dirimu Seandainya aku dapat bertemu, Tanyakan tentang dirimu, Inaku tak menyakiti masalahku. Pada dirimu lebih baik kau berikan aku segelas racun Daripada madu cinta yang menyakitkan Seandainya aku mendapat bertemu Tuhan, akan ku tanyakan tentang dirimu. Seandainya aku dapat bertemu Tuhan, akan ku tanyakan tentang dirimu, mengapa kau tinggal menghina Mengapa kau tidak menyakiti Apa salahku pada dirimu Lebih baik kau berikan Aku segenas racun Daripada madu cinta yang menyakitkan Teteh sahir mata, basahi pipi, disaat kita kan berpisah Terucapkan janji padamu kasihku, takkan ku lupakan dirimu Begitu beratnya, kau lepas diriku Sebut nama ku jika kau rindukan aku, aku akan datang Kita akan selalu bersama, walau terbentang jarak antara kita Biarkan penuh dorat, untuk melepaskan semua kerinduanku Lambayan tanganmu, iringi langkahku, terbesit tanya milikku, dirimu menjadi milikku, saat kembali di peluru Terima kasih telah menonton Kau rindukan aku, mungkinkah kita kan selalu sama Walau terbentang jarak alam kita, biarkan Aku peluk terat bayangmu, untuk melepaskan semua gerut Selalu ku jaga, takkan ku lepas selamanya Hilangkanlah keraguanmu pada diriku Di saat ku jauh darimu Kita kan selalu bersama, walau terbentang jarak antara kita Biarkan, ku peluk erat bayangmu, untuk melepaskan semua kerinduanku Mungkinkah kita kan selalu bersama Walau terbatas jarak antara kita Biarkan Ku peluk arat bayangmu, ku melepaskan semua kerinduanku, kau ku sayang selalu Selalu ku jaga, takkan ku lepas selamanya. Hilangkanlah keraguanmu pada diriku di saat ku jauh darimu.
Duh, ini semua kau patahkan padaku Jangan ada justa, karan kita kasih Semua terserah pada aku bagi adanya Hormati keputusannya Apapun yang akan kau katakan Sebelum terlanjur, kita jauh melawan, kau akan selamatkan Pertama bagiku, satu hati mengisi hidupku dulu Ini semua kau katakan padaku Janganlah jatuh sekarang diantara kita Asli Semua terserah pada aku bagi adanya Buat mati keputusanmu, apapun yang akan kau katakan Sebelum terlanjur, kita jauh melawan, kau katakan selamat Terpaksa aku menanti, sehingga kau yang ada pendirian di hati Bagaikan lentera yang kecil Lelah memberi terang Tak jua kunjungan rapat Berlimpahkan kasih sayang Aku curahkan Terjampakan Dimana berakhirnya nanti Permainan usah di waramu kasih sendirian Sesungguhnya aku tak mengerti. Jika benar cinta itu buta, butakah hatiku. Berkali terluka masih juga ku menunggu. Hanya satu pintaku, ketulusan hati dan kesetiaanmu.