Baik, ya silahkan Pak Mureno, satu menit ya Pak Mureno ya. Gimana Pak Mureno? Satu setengah menit.
Satu setengah menit, oke dengan secepat mungkin. Telat, mengejar waktu untuk Pertamina dan juga dunia BBM. BBM khususnya di Indonesia dan juga trust kita kepada dunia internasional. Saya langsung aja karena tadi sudah diwakili sama teman-teman semuanya yang terhormat-terhormat khususnya kepada Pertamina. Pertamina ini dari dulu saya tahun 1994 sudah mulai dengan Pertamina.
Saya tahu betul kualitasnya seperti apa dari mulai olinya sampai dengan BBMnya. Itu terus ada peningkatan. Kenapa saya bilang ada peningkatan? Karena di dunia otomotif itu dipakai pada saat itu. 97 dipakai.
Dan itu dunia internasional mengakui. Nah ini harus ada penjelasan yang komprensif, penjelasan yang detail, bagaimana yang disebut pengoplosan itu dari tahun 2018 sampai tahun 2023. Saya sampai tahun 2004 dan seterusnya itu, Pernah tidak memakai produk Pertamina, mesin dari mobil balap dan mobil biasa pun terdapat misfire. Berarti apa?
Berarti terkait pengoplosan ini jangan disebut dilempar dengan Pertamina saja. Jadi kita harus tahu supply chain dan pada saat pendistribusian seperti apa, pencampuran dengan RON itu seperti apa, apakah tadi sempat disampaikan oleh pimpinan dari mulai kilang ataupun import. Saya sempat sampaikan dan saya pertanyakan, patra niaga ini adalah.
wajah yang terdepan dari Pertamina. Harus dijaga itu. Bayangkan, saya tidak perlu sebut merknya.
Dunia luar itu melalui minyaknya mereka, mereka tahu, oh sebut ini. Oh itu Saudi. Sebut ini.
Oh itu Itali. Sebut ini. Oh itu Indonesia. Nah ini harus dijaga.
Tugasnya bapak-bapak ibu semuanya di sini adalah selain menjaga itu, harus berbenah di sini. Harus berbenah. Saya tidak rela karena saya dibesarkan dari dunia otomotif.
Dan saya tahu betul kualitas Pertamina seperti apa. Dan saya tidak rela jaringan seperti ini yang merusak Pertamina. Pertamina lagi mau take off sekarang, ini sama saja mau merusak pemerintahan yang sekarang. Saya tidak rela. Kalau memang seperti ini, Saya tidak rela, Pemirang.
Saya ingin menyampaikan bahwa, tolong dijelaskan, karena ini bicara teknis, dari AKR dan juga Vivo, terkait import itu seperti apa sih pada saat datang ke Indonesia, itu yang RON 90 dan juga RON 92, itu bagaimana pencampurannya, bukan pencampuran antara RON 90 dan 92, itu seperti apa teknisnya, agar masyarakat juga tahu. Dan masyarakat itu tahu bahwa kalau seandainya terjadi sesuatu itu bukan di seluruh Indonesia. Dan kalau memang ini kita semangatnya untuk menjaga untuk supply di hilirisasi ini, khususnya di retail, Patra saya sudah ingatkan ini persiapan dari Idul Fitri, tolong-tolong betul, pas banget lagi kejadian ini, tolong betul dicek. dari setiap SPBU, selain juga BBM dan juga kesterjaan EV.
Tadi sempat disampaikan oleh Ketua, mungkin penjualan mobil terus meningkat, kualitas juga terus dijaga. Ini PR ya, jadi mobil itu sekarang yang berkeliaran bukan hanya BBM, tapi juga EV, suplai pasokan listrik di setiap SPBU harus dijaga. Karena jangan sampai mobil yang satunya itu dapat suplai listriknya itu bagus, tapi turunannya lagi, listriknya lagi turun, mobil yang berikutnya dapatnya itu enggak bagus.
Itu pengaruh juga. Jadi pimpinan saya cuma kewaktunya satu setengah menit, saya semepet mungkin, se-efficient mungkin, intinya saya tidak terima, label Pertamina itu tercoreng, saya yakin ini oknum dan ini harus diluruskan. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.