Intro Sigh Hai, nama ku Aldo. Aku masih seorang pelajar kelas 11. Siswa SMA di salah satu wilayah kota Bimanusa, Tenggara Barat. Jika kalian melihat pria yang sedang kesusahan di sana, ya, itulah aku. Aku yang menghancurkan masa depanku sendiri. Inilah keseharianku, menggunakan serangan sekolah untuk kepentingan masa depanku, membanggakan ke orang tua dan bangsa jika aku sukses nanti.
Semua yang kulakukan dinilai positif di mata guru dan teman-teman. Karena aku sangat aktif belajar dan sangat aktif bergaul dengan teman-teman juga Dan di sekitar lingkungan sekolah pun, aku begitu akrab dengan mereka Ya, aku pun pernah mendapatkan ranking 10 besar Dan pada suatu hari, ketika aku sedang bermain game dengan temanku Halo, aku punya teman nih, dia jago banget tuh main gamenya Emang siapa? Ada deh, nanti aku kenalin Yaudah, ntar main-main ke rumah ya Yaudah, paling nanti sore lah kita ke rumahmu Oke, jangan lupa bawa minum Oke, siap Aldo, Aldo Oi, okey Ayo masuk Ayo Angga masuk Aldo, kenalin nih Temanku namanya Angga Hai, nama aku Angga Hai, aku Aldo Hai, silahkan duduk Setelah berkenalan, kami pun duduk nobrol, bercanda ria, dan membahas soal game yang kami mainkan. Aku pun sempat berbicara pada diriku sendiri. Wah, sepertinya aku bakal nyaman bergaul dengan Aldo dan Angga, karena bisa satu frekuensi denganku.
Tapi, ternyata, itu semua salah besar. Dan disinilah awal semua itu terjadi. Aduh, sampai kelupaan.
Aku bikin minuman dulu ya. Ini bro minumannya. Lo hoki?
Kamu rokok? Iya, sekali-sekali doang. Ini aman kok. Mau coba nggak? Nggak, nggak.
Aku nggak rokok. Justru karena itu, dicoba dulu. Biar tahu rasanya kayak gimana. Ah, coba aja. Nggak, nggak.
Ini aku rokok. Aman kan? Soal rokok pernah akut sih.
Yaudah, berdekat aja Enggak bro, aku bisa rokok Biasa awalnya gitu Kedepannya pasti terbiasa Oh Hai aduh aku ke belakang dulu ya mau buang air kecil tunggu sebentar kesempatan nih udah cepet dong hai hai Ketika aku kembali dari kamar mandi, aku pun mencoba untuk menghisap sebatang rokok lagi. Dan tanpa sepengetahuanku, aku pun meminum air yang mereka sudah campurkan dengan narkotika. Parahnya lagi, setiap hari mereka selalu mencampurkannya tanpa sepengetahuanku.
Seminggu telah berlalu, aku sudah kecanduan merokok bersama dengan teman-temanku. Karena aku pikir... Ini sangat mengasihkan, dan ketika aku sedang bermain game, aku mulai merasakan ada yang aneh pada tubuhku.
Ki, kok akhir-akhir ini aku ngerasain sakit kepala sama gatel-gatel? Kadang marah-marah gak jelas itu kenapa ya? Oh, kamu juga sering ngerasain gitu.
Aku juga sering kok, cuma aku ada obatnya. Serius, Ki. Emang apa? Iya, serius.
Bentar, aku ambilin. Nih, ini kayak rokok nih. Apa ini?
sudah sini coba aja dulu ini lebih enak dari rokok Hah serius nih aku bakar ya ini coba aja sini ini boleh juga Ya, disinilah semua kejadian itu dimulai. Tiap hari, aku menggunakannya bersama dengan teman-temanku. Hingga uang belanja pun aku habiskan untuk menggunakan barang ini. Dan, 4 bulan kemudian aku tersadar bahwa aku sudah benar-benar kecanduan barang ini.
Jika aku tidak menghisapnya, tanganku gemetaran. Pusing, dan sikapku layaknya seperti orang gila yang segera ingin menghisapnya lagi dan lagi. Hingga tiba saatnya, orangtuaku membawaku ke rumah sakit untuk diperiksa. Karena orangtuaku menyadari bahwa ada yang tidak beres pada diriku karena aku yang sudah jarang pergi sekolah dan tubuhku selalu gemetaran. Bapak, saya sudah selesai lakukan pemeriksaan.
Nanti untuk hasilnya, saya sampaikan di depannya. Nanti Bapak bisa ikut saya di depannya. Ini Bapak ya, dari hasil pemeriksaan yang saya lakukan tadi, memang ada beberapa yang tidak normal yang saya dapatkan.
Nadinya meningkat, dekat jantungnya meningkat, kemudian mengigil juga, kemudian matanya pucat juga. Ini bisa jadi kemungkinan efek dari narkoba yang dikonsumsi sebelumnya. Efeknya banyak, bisa mempengaruhi psikologi, artinya pola pikirnya dia, kemudian fisiknya dia.
Makanya kenapa orang-orang yang punya riwayat pencuci nabal, atau sedang dalam pencuci nabal, bisa depresi. Artinya bisa tiba-tiba murung, tiba-tiba konsentrasinya menurun. Terima pelajaran susah, kadang-kadang kalau udah gitu sering ke sekolah, ya kan, nggak mau ikut mata pelajaran. Nah kalau solusinya, kalau anak-anak yang seperti ini, yang pertama hindari dulu, hentikan penggunaan narkoba. Karena sangat bahaya sekali, ya.
Terutama kalau saat-saat remaja gini, konsumsi nanti pas dewasanya akan merusak. Merusak otaknya dia. badan media jadi saran saya sekarang kita harus rehabilitasi terlebih dahulu yang kira rehabilitasi itu berapa lama ya? tergantung dari tingkat keparahannya tingkat keparahan dari kalau terlalu lama konsumsi narkoba kemudian putus mungkin lama juga akan direhabilitasi karena kita akan membiasakan anak ini atau anak bapak ini hidup tanpa mengkonsumsi narkoba sama sekali nanti kita pantau terus perkembangannya baik dari fisiknya yang tadi memeteran terus kemudian pola pikirnya yang tidak mau masuk sekolah, tidak mau belajar ya kalau ini ya sering murung di rumah, nafsu makan juga berkurang nah kalau itu nanti sudah membaik baru kita hentikan rehabilitasi Jadi dari orang tua harus dimonton juga ya, distop peredaran-peredaran nya, teman-temannya juga dilihat Terima kasih banyak ya, semoga-semoga membantu Bapak ya Keputusan dari dokter, aku harus dibawa ke tempat rehabilitas yang membuatku harus putus sekolah dan kehilangan masa remaja serta masa depanku. Aku juga menghancurkan perasaan dan harapan kedua orang tuaku untuk menjadi orang yang dapat dibanggakan.