Visi gereja Betani Salatiga di tahun 2024 ini adalah Run faster and farther together yang artinya berlari lebih cepat dan lebih jauh bersama-sama. Berlari lebih cepat berarti kita sudah mengetahui tujuan kemana kita akan berlari untuk menjangkau sesuatu yang Tuhan sediakan di depan kita, khususnya di tahun 2024 ini. Dan berlari lebih jauh berarti kita bisa mengharapkan hal-hal yang lebih besar ke depan sehingga pencapaian-pencapaian di tahun 2024 melebihi daripada yang kita harapkan. Dan saya percaya dalam visi Tuhan ini kita akan bergerak bersama-sama dan kita akan meraihnya bersama-sama.
Selamat menjangkau dan meraih semua apa yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Shalom, selamat malam mempelai Kristus umat-umat yang telah dimenangkan oleh Tuhan. Boleh lambekan tangannya yang bersuka cita di tempat ini karena telah menang dan telah merdeka oleh dalam nama Tuhan Yesus. Hari ini kita bersama-sama merayakan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-79 dengan semangat Nusantara Baru Indonesia Maju. Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota. Kota Nusantara adalah langkah besar untuk mewujudkan visi tersebut.
Kemudian ini bukan hanya pemindahan secara fisik, namun transformasi menuju cara kerja dan budaya yang baru. Dan untuk itu, mari kita semua umat-umat Tuhan mempersiapkan Sebuah Indonesia maju yang bisa berdaya saing dan berharga di masa depan. Amen. Boleh ambilkan tangan yang bersyukur mempunyai Allah yang besar dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang luar biasa. Mari saya ajak untuk bangkit berdiri.
Kita akan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Indonesia, tanah baikku, tanah ku, tanah ku Diselam, aku berdiri, jalan bangsa Tepuk tangan yang paling meriah buat Indonesia, katakan Merdeka! Kurang kuat, Merdeka!
Kedua tangan angkat ke atas, 1, 2, 3, Merdeka! Tepuk tangan! Tangan buat Tuhan Yesus.
Haleluya. Indonesia ada di hati Tuhan. Sejujurnya. Amen. Mari kita tundukkan kepala kita.
Mau berdoa. Kami percaya Tuhan sudah hadir di tengah-tengah kami. Tuhan urapi kami. Tuhan berkati ibadah kami.
Di dalam nama Yesus Semua yang diberkati dan siap di badan Sama-sama katakan amin Sekali lagi tepuk tangan yang paling meriah buat Tuhan Ya Tuhan yang benar Siapa namanya? Siapa namanya? Ayo sama-sama tepuk tangan di hadapan Tuhan Saudara yang ada di tempat ini dan yang di rumah-rumah Bersama-sama kita katakan Gunung batu ku dan kau Kau Kau tak benteng ku, tak aku ragu. Kau mencari hidupku. Boleh tunjukkan.
Kau kesamatan ku. Dan kau yang membelaku. Tak aku tahu.
Kuasa ku di dalamku. Kau tak akan menerbani. Kau tak ingin.
Ayo anak muda. I'm ready! Inga-Inga Kudomba kudu dan kau, kutau berhutang Mencari hidup, mencari hidup Kedua jari kemah Kedua jari sama takut Dan kau yang membela ku Kedah hati ku tahu Kau selalu di dalamku Hadiratku di sini Terima kasih. Tepuk tangan yang panjang buat Tuhan yang benar Di setiap tangan-tangan pujian umatmu di tempat ini Tuhan Ayo anak muda lebih lagi tepuk tangan tinggi-tinggi di atas kepala Isyadrawallah, dari jagad raya, penciptaan semesta Memilih kehidupan, yang sanggup menyelamatkan Ialah jalan keberanian Percaya angkat tanganmu, kuasalah Sebab hanya Yesus, dia Tuhan yang benar, dia Tuhan yang belajar, kami bantu ha!
Yesus! Mengiring! Diangkat kedua tanganku Di gereja kami, di kota salah tiga Ayo lho Datanglah dan berdakwah Kuat dan berkuasa Saat hati bersambil Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN dan SHARE... Panjang buat Tuhan, Yesus!
Sorak-sorai buat Tuhan! Kuatkan kiri kananmu, memang Tuhan kita dasyat. Tuhan kita dasyat.
Ya Allah yang luar biasa. Sebelum duduk sekali kita buk tangan yang panjang buat Tuhan. Silahkan duduk brother dan sister. Tetap dalam hadirat Tuhan. Dan mari lebih dalam lagi masuk ke hadiratnya Kita mau percaya bahwa hanya Yesus satu pribadi Yang selalu setia di dalam setiap masa di hidup kita Amen Di setiap musim hidupku Selalu kulihat setiamu melewati badai yang besar Tanganmu menjaga langkahku dalam setiap keadaan Tuhan tak pernah terlelah Tuhan tak pernah menjaga hidupku Bersama Ya Tuhan Aku selalu berjalan Dengan Tuhan sayapmu ku kan terbang tinggi bersamamu aku berada dalam setiap keadaan Mendengar seruanku Tuhan tak pernah tak melalui Aku mencari hidupku bersamamu ya Tuhan Aku sanggup berjalan Dengan sayapmu Ku kan terbang tinggi Bersamamu aku menang Bersamamu ya Tuhan Aku sabuk berjalan Dengan sayangmu Ku tak terpampingi Bersamamu Aku pernah Mari saudara saja katakan Bersamamu, Tuhan, bersamu, sayangmu, ku kata berhati-hati, bersamamu, bersamamu Aku sanggup berjalan Dengan sayapku Kepala kepalaku Bersamaku Aku pernah Sampai jumpa di Sama aku Hanya di dalam nama Yesus Kita sanggup untuk terbang Kita sanggup untuk melewati segala badai ini Bukan karena panggilan ini Tapi hanya karena penyertaanmu yang setia dalam hidup kami Terima kasih Kami mempercaya, Kami berkata, Kami katakan dengan ilmu-Imu, hanya Jumlah satu-satu di bagian hidup-Kamu, hanya Nama Yesus, Kami berkata, Kami setia, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami setia, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami berkata, Kami ber Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, Jalanku, J Halo, saya sedih, halo, suhu, yesu, yesu Oh Yesus, kau bakal kembali Yesus, terima kasih Terima kasih Tuhan Aku tidak takut, sebab kau bersantaku Aku tidak bingung Sebab engkau alaku, kau menegurkan kami Tuhan Bahkan nolong, kau batukan Yesus Tuhan Yesus membantuku Dengan tanganku Kamu berikut, kamu berikut Yesus memberiku Yesus, Yesus, oh Tuhan Yesus, Tuhan, kembali ku Pemenangkan Terima kasih.
Yesus, Allah, Tuhan. Yesus, Ampun, dikemasuk Yesus Terima kasih telah menonton! Teguh Teguh Intro Sajani Iman Sudah terpercaya kalau kita punya Tuhan yang besar, yang dasyat, yang luar biasa?
Dan dia yang luar biasa yang dahsyat itu hadir di tengah-tengah kita. Kalau yang dahsyat yang besar itu hadir di tengah-tengah kita. Pasti ada sesuatu yang dahsyat. Dimulai dari diri kita dulu. Katakan amin.
Saat kita nyanyi pujian ini. Itu sebagai satu deklarasi. Kami punya Tuhan yang dahsyat yang luar biasa.
Pada saat kau sungguh-sungguh nyanyi. Itu anugerah Tuhan turun atas hidupmu. Kau yang lemah.
Kau punya kekuatan yang baru. Kau yang sedang susah hari-hari ini. Sedang putus asa.
Anugerah Tuhan mencukupkan surat untuk bangkit kembali. Aamiin. Ayo nyanyi sungguh-sungguh. Biar malekat cemburu sama kita. Karena mungkin sutra malekat disana gak ada masalah.
Di surga gak ada masalah. Tapi setiap kita disini ada masalah. Sebab saya mau lihat tangan-tangan orang yang bermasalah disini.
Yang punya masalah maksudnya. Oh ada yang gak ada masalah sudah Wah ini malekat jangan-jangan sudah Jangan-jangan malekat Yang gak punya masalah itu malekat Tapi manusia Darah daging ini Masih punya masalah Tapi kami mau tetap katakan Kami punya Tuhan yang dasyat Yang luar biasa Yang layak ditinggikan Ayo saudara-saudara naikkan pujian nih Aku punya Tuhan yang dasyat Lepaskan saudara, lepaskan itu Itu pengurapan saudara, mengalir Dan sanggup Sepakat Percaya kuasanya Ku terima sekarang Kemenangkan Ayo lagi, lebih keras lagi Katakan Aku punya Tuhan Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Tepatkan Percaya Buatnya Ku terima sekarang Kemana-mana Mari saya lagi Aku punya Tuhan yang besar Yang tak berdaci dan sah yang sempurna turun atas kami sehingga tidak ada satu pun yang perlu kami khawatirkan lagi karena kami punya Tuhan yang sudah menang dan kemenangannya sudah diberikan bagi kami kami tidak mau malu-malu lagi kami tidak mau setengah-setengah lagi untuk Menyembah memuja Tuhan itu Melakukan bagian yang terbaik Seperti yang Tuhan sudah sediakan Sebentar kami berdengar firmanmu Kami percaya yang terbaik Engkau juga sediakan bagi kami Firman yang memerdekakan kami Menjadi kekuatan Untuk kami terus melangkah Di dalam kebenaran demi kebenaran Tuhan Terima kasih kami bangga Punya Tuhan yang seperti engkau Kami bersyukur terus kami mau memuji-muji engkau Dengan sorak-sorak Dengan sukacita yang daripada Tuhan Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Ayo yang bersukacita berkata Amin Tepuk tangan sorak-sorak yang beri apa Tuhan kita Haleluya Mari silahkan duduk Puji Tuhan Haleluya apa kabar Apa kabar? Apa kabar? Apa kabar? Luar biasa ya.
Baik. Minggu ini kita akan bicara mengenai mentalitas pemenang. Saudara-saudara percaya Bapak Saudara-saudara tetap sebagai pemenang. Bahkan lebih dari pemenang.
Amin. Karena firman Tuhan yang bilang. Bukan saya.
Bukan koran. Bukan presiden. Bukan siapa-siapa. Yang ngomong raja di atas segala raja. Aku telah menetapkan kau.
Lebih daripada seorang pemenang. menang. Saudara, kemenangan memang menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan tentu.
Kita semua kepingin menang. Apa? Saudara mungkin ada pergumulan, ada keadaan-keadaan yang sulit dalam hidupmu, tapi kau ingin menang untuk mengatasi semua masalah. Jangan pernah menjadi orang sebagai pecundang, saudara.
Karena kita bukan ditetapkan sebagai pecundang. Orang pecundang itu belum bertanding sudah kalah. Sudah merasa gak bisa, gak mampu, hancur rumah nguripku, sudah memang begini nasibku, itu pejundang ya. Tadi sudah saya jelaskan ada perbedaan ada pemenang dan pejundang. Nah sore ini kita akan bicara mengenai kemenangan atas kemerdekaan yang palsu.
Ada kemerdekaan yang palsu sudah, yang sedang terjadi di tengah-tengah kita. Bahkan bangsa ini juga sedang mengalami. Kita lihat mungkin reformasi kemarin itu satu kemerdekaan ya.
Orang bisa sekarang ber... Ngomong apa saja sembarangan saudara. Di medsos dimana saja bisa ngomong tanpa ada ketakutan untuk ditangkep. Kalau dulu zaman orba saudara gak bisa ngomong sembarangan. Saudara ngomong sembarangan kritik pemerintah tangkep masukin penjara saudara.
Dan mungkin banyak hal yang tidak menyenangkan zaman-zaman ini. Mungkin saudara gak pernah ngalami. Tapi hari-hari ini saudara reformasi bergerak luar biasa cepatnya.
Tapi lihat yang terjadi. Kemerdekaan berbicara dipakai untuk hal yang tidak benar. Manfaatkan justru untuk saling mencacimaki.
Saling menghina, merendahkan yang lain. Dan rasanya sah-sah saja. Karena memang tidak ada hukum yang menangkap saudara.
Tapi ingat, ada hukum Tuhan yang akan terus menuduh saudara. Yang akan terus mengintimidasi saudara pada saat saudara mengatakan hal-hal yang tidak benar di dalam kemerdekaan itu. Nah setelah Galatia 5, 13-15.
Firman Allah yang hidup. Saya bacakan buat saudara. Saudara sekalian yang saya kasihi. Saudara telah diberi kemerdekaan.
Katakan amin. Sudah tanpa usahamu. Yesus mengatakan dikau salib 2000 tahun yang lalu.
Finish. Selesai. Dulu engkau yang budak.
Dulu engkau yang tidak punya kuasa untuk mengalahkan dosa. Sekarang kamu merdeka. Kamu bebas.
Kamu dimerdekakan dari hukum dosa. Tuhan sudah mengampuni kita. Tuhan sudah menerima kita abadannya. Kemerdekaan itu terjadi pada saat Yesus melepas perkataan, sudah selesai.
Ketangan mula aku menyerahkan nyawaku Bapak. Setelah saat itu terjadi satu perubahan, shifting, pergeseran yang dasyat luar biasa. Iblis sudah diinjak dan tidak lagi berkuasa atas mudah hidupku. Tapi Tuhan kita adalah sekarang Yesus Kristus yang adalah Tuhan yang sudah memberi kemenangan buat kita.
Tapi dikatakan bukan kemerdekaan. Untuk melakukan yang salah Kemerdekaan yang semena-mena Kemerdekaan yang Menurut kita Saja Melainkan kemerdekaan untuk saling Mengasihi dan saling Melayani itu kemerdekaannya Jadi dalam kemerdekaan pun ada Sebetulnya ada pembatasan Tidak merdeka semerdeka Merdekanya mau apa saja kita bisa Buat seringkali seperti itu Maaf, karena mentalitas budak tadi yang juga sudah saya sebutkan. Orang kalau dimerdekakan dari mentalitas budak, bisa seperti kuda lepas kendali.
Hawa nafsu justru diumbar, dibangkitkan untuk melakukan banyak hal yang ngaco. Itu yang diperingatkan oleh Rasul Paulus untuk jemaah adik-adiknya. Hati-hati, kemerdekaanmu itu bisa berujung kepada persoalan-persoalan yang... Baru, makanya harus hati-hati, karena kemerdekaan hanya dipakai untuk engkau supaya merdeka, untuk mengasihi dan melayani satu dengan yang lain, bukan untuk yang lain-lain. Galatia 5.14 bilang begini, sebab seluruh hukum Taurat dapat disimpulkan dalam satu perintah, ajaib ya, semua hukum Taurat itu hanya disimpulkan dalam satu hukum, kasihlah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Nanti di dalam visi tahun 2024-2025, akan ada salah satu bagian bagaimana kita bisa mengasihi diri dengan benar. Dan sebelum kita bisa mengasihi dan menghargai dirimu, kamu gak bisa menghargai orang lain. Tenang, serius. Kamu bilang, enggak aku bisa menghargai.
Kalau kamu belum bisa menghargai dirimu, nonsen kamu bisa menghargai orang lain. Mungkin secara mulut kamu bisa, tapi dalam hati dan pikiranmu, no, no. Karena engkau belum merdeka, engkau belum dimerdekakan dari perasaan-perasaan kemarahan barangkali, kekecewaan dengan dirimu dan semuanya.
Nah suruh kasih sangat simpel, hukum kebenaran itu simpel banget, cuma memang penerapannya tidak semudah yang kita pikir suruh. Harus terus belajar, berproses. Nah ayat 15 katakan, tetapi... Kalau saudara bukannya saling mengasihi, artinya kemerdekaan ini tidak dipakai untuk saling mengasihi, melainkan malah mencela, cela-mencela, cakar-mencakar, waspadalah kalau-kalau saudara nanti saling membinasakan.
Merdekaan bisa sampai pada titik membinasakan sesamanya. Kalau saudara hanya memandang kekristenan itu sebagai satu agamawi. Peraturan-peraturan agama yang mungkin sepertinya memerdekakan saudara, kamu bisa ngomong apa saja, mencela, menghina, memaki orang dengan firman Tuhan. Bahkan tadi pagi saya dengar ada satu kisah, bagaimana seorang istri cerita sama anak saya, di cerita ini gimana.
Kamu tahu gak, saya itu kalau marah sama suamiku pakai ayat firman Tuhan. Loh maksudnya gimana, itu kan ada ayat firman Tuhan. Ular beludak.
Hai ular beludak. Siapa pakai itu? Ada ya?
Ada gak? Kata-kata ular beludak. Itu dia pakai.
Jadi untuk maki-maki orang pakai Alkitab. Hati-hati. Itu kemerdekaan palsu.
Itu kemerdekaan yang ujungnya kepada hal-hal yang tidak baik. Bahkan dikatakan sampai membunuh, membinasakan. Hati-hati sudah. Banyak kekerisaran juga.
Saya lihat. Kita. Jadi orang Kristen yang katanya sudah lahir baru, katanya sudah penuh roh kudus, tapi justru perbuatan-perbuatan kita saling merendahkan satu dengan yang lain. Saling kita merasa lebih hebat, lebih rohani, lebih berkenan di hadapan Tuhan. Dan kita menganggap enteng yang lain.
Hati-hati sudah. Momen kemerdekaan dapat membuat manusia lepas kendali. Seperti juga mungkin saudara tahu. Waktu Indonesia merdeka pertama. 1945. Ada kelompok-kelompok tertentu.
Yang mencoba memanfaatkan. Berkuasa atas kelompok yang lain. Demikian juga hari-hari ini.
Dengan kemerdekaan yang begitu luas. Justru dipakai. Untuk bagaimana dia bisa menguasai. Kelompok-kelompok yang lain.
Itu namanya sistem perbudakan. Masih ada dalam pikirannya. Tadi sore saya juga sampaikan itu.
Ada orang yang sudah. Merdeka tapi belum berkemenangan, masih hidup dalam perbudak, merdeka tapi juga budak, budak tapi merdeka. Jadi akhirnya jadi wagu, aneh, wagu, lucu, gak jelas sebagai orang Kristen, identitasnya gak jelas. Hari ini begitu seperti malekat, tapi besok dia seperti Lucifer, aneh.
Di gereja seperti malekat, di rumah seperti Lucifer, double standard. Itu yang membuat manusia menjadi celaka kalau saya bilang. Manusia celaka. Seperti Rasul Paulus bilang.
Karena apa yang aku inginkan yang baik. Yang aku berbuat justru yang jahat. Itu dosa. Itu harus diselesaikan. Oke.
Setelah Rasul Paulus mengingatkan bahwa kemerdekaan telah diterima. Yang telah diterima. Jangan sampai digunakan untuk saling mencela, menyakiti.
Bahkan membunuh sudah ya tadi sudah jelas ayatnya Kemerdekaan seharusnya malah membawa kita mampu Untuk meningkatkan kualitas Hidup manusia kita Kalau dulu suka marah Dulu suka mencuri Dulu suka bohong Kemerdekaan itu membuat saudara akhirnya bisa lepas dari semua Hal-hal yang buruk itu Bahkan menjadi orang yang jujur Yang apa adanya yang tidak punya Apa namanya istilahnya Apa udang dibalik Bakwan, gak ada motivasi-motivasi jahat, jelek, harusnya begitu. Dan dikatakan bahkan program-program kemanusiaan, bagaimana kita melihat manusia yang lain. Jangan hanya untuk diri kita sendiri, kita senang, suka cita, tapi untuk orang lain kita gak peduli. Kita mencoba memikirkan bagaimana orang lain juga bisa diberkati, mereka hidup lebih baik.
Itu kekristianan. Oke, lalu bagaimana kita bisa mematakan akibat-akibat kemerdekaan yang palsu itu. Yang merupakan tindakan-tindakan preventif yang harus kita sadari dan waspadai.
Jangan setelah sakit baru kita ketahuan, jangan. Kalau bisa kita sedih tau kok, oh aku berbuat gini ada hal yang gak benar. Hati nuranimu gak bisa berbohong.
Kalau engkau mau melakukan sesuatu yang tidak benar, hati nuranimu... Dulu yang pertama bilang, jangan itu enggak benar. Tapi kalau terus paksaan enggak, enggak apa-apa yang lain juga berbuat.
Aku gini-gini kan ya cukup terpaksa juga. Nanti kan sudah selesai, aku minta maaf sama Tuhan. Lambat laun hati Nurul Rahim mau diam. Dan akhirnya tidak lagi berbicara.
Yang berbicara hanya napsu kita. Sehingga kemerdekaan itu hanya dipakai untuk mencelakai orang lain. Dan juga tentu diri kita sendiri.
Jadi hati-hati lebih preventif. Karena roh kudus selalu mengingatkan kita dari awal. Roh kudus tidak pernah bersikap kuratif mengobati sebetulnya. Awalnya pasti preventif. Jangan nak, jangan.
Stop. Tapi kalau kita ngeyal terus. Kita mau terus mengeraskan hati, Raku Rizal kan diem, ingat Simpson ya, Simpson sudah diingetin dari awal, yang ingetin mulai dari orang tuanya, daripada hati nuraninya juga, eh tapi dia terus mengeraskan hati, gak apa-apa, aku kan nasir Allah, gak apa-apa, dan akhirnya oleh seorang delilah, dia akhirnya membayar harga mahal.
Untuk kekerasan dan kepalsuan hatinya itu. Baik, mentalitas pemenang. Kemenangan atas kemerdekaan yang palsu.
Saya sudah jelaskan kemerdekaan yang palsu itu seperti itu. Hati-hati, kita masih punya kepalsuan-kepalsuan itu. Jangan merasa, oh aku sudah melayani Tuhan sekian tahun. Oh aku sudah hambat Tuhan. Kita masih punya kepalsuan-kepalsuan itu dalam diri kita.
Makanya kalau saudara roh kudus tunjukkan kepalsuan itu. Jangan keraskan hatimu. Jangan kamu terus ngeles. Jangan kamu terus merasa, ah itu bukan buat aku. Soalnya itu lebih baik kita buat untuk koreksi kita.
Yang pertama saudara, bagaimana berkemenangan atas kemerdekaan yang palsu dalam hidup kita. Jadi semua ini khutbah buat saudara dan buat saya juga. Sama. Yang pertama adalah berani introspeksi dan berubah. Jangan selalu melihat keluar siapa yang salah, kenapa aku begini, mesti ada yang salah.
Mulai dari orang tua, teman, ya terus mungkin pendeta atau bahkan yang paling ujung adalah setan ini kurang ajar. Semua setan sudah yang disalahin, kita tidak mau mengaku kesalahan. Introspeksi, hari-hari ini orang sudah sulit untuk berintrospeksi.
Mungkin ini nanti juga akan saya bahas di visi yang tahun depan. Adanya self-talk, inside journey. Seharusnya jujur dengan hati nuranimu. Jangan keraskan hati nuranimu. Karena hati nuranimu itu adalah seperti kemudi.
Yang dipakai untuk meluruskan jalan-jalanmu. Tapi kalau engkau sudah patahkan hati nuranimu, kamu gantikan dengan yang lain, ya risikonya ditanggung penumpang. Jadi tidak mudah saudara kalau kita sudah menyangkali atau mengeraskan hati nurani kita. Orang itu akan sulit untuk bertobat. Orang itu akan sulit untuk berubah.
Orang itu akan sulit untuk diajak bicara dengan baik saudara. Oke saudara saya ambil contoh adalah Raja Daud. Daud itu berulang kali salah saudara. Saudara jangan pikir Daud itu orang yang hatinya dekat dengan Tuhan. Pasti ngerti semua kehendak Tuhan.
Enggak prosesnya. Luar biasa, kesalahan demi kesalahan terjadi, banyak bahkan dari kesalahan yang sederhana sampai kesalahan yang besar, yang fatal, yang merugikan banyak orang, bukan hanya merugikan dirinya sendiri. Waktu Daud kerinduannya yang begitu sangat menggepung-gepung untuk membawa tabut Allah, memindahkan tabut Allah dari rumah seorang hamba Tuhan untuk dibawa ke Yerusalem. Daud kesusu gak berkir panjang gimana caranya membawa tabut ini. Dia pikir aku raja yang pengalaman, aku berkemenangan di setiap medan pertempuran.
Aku raja yang hebat. Dia kemudian langsung membuat keputusan ayo kita angkat, kita pindahin tabut itu. Dengan cara dipikul, oh sorry, dinaikkan ke pedati.
Karena itu cara yang biasa dilakukan di mana-mana begitu. Kalau bawa barang, ya. Taruh di pedati Dan ini yang akan mengangkat Enteng gak ada beban manusia Eh ternyata terjadi satu masalah Pedatinya terplecok Di satu tempat kemudian Salah satu daripada Pembawa atau imam pembawa Tabut ini tidak sengaja Menyentuh Tabut Allah maksudnya mungkin baik Tabut Allah mau jatuh dia pegang Maksudnya baik Tapi Allah kita bilang Allah marah dengan itu.
Dan orang yang memegang tabut itu mati seketika. Siapa namanya orangnya itu? Ada yang tahu? Ada tuh mbak kisah itu di Alkitab, ada. Siapa ya yang tau, angkat tangan.
Kasih hadiah dan semangat. Cepet cing. Ayo angkat tangan, saya gak mau gember-gemberan.
Yang penita-penita dilarang menjawab. Yo, sini-sini. Wah ini Raja Madu, sini, sini Radik, siapa?
Siapa namanya? Oh iya Radik, maksudnya yang mati itu bukan Usa, siapa Usa? Kamu lihat ya. Oke, 100 ribu, oh enggak mau, silahkan kamu kasih ke yang kamu mau, siapa? Oh dikbalikan saya, puji Tuhan, dia lebih kaya dari saya.
Satu lagi, satu lagi, siapa temennya, saudaranya, Usa tadi? Ayo angkat tangan, satu sewu. Gak ada yang tau juga, kan dua orang.
Ayo, ayo, jangan malu. Serius, serius. Rp100.000 ini asli nih.
Uang asli. Gak ada yang mau uang pendeta, memang luar biasa. Ayo, gak ada yang tau?
Siapa satunya? Usa dan? Loh, siapa tadi?
Kenapa kamu gak berani maju? Sudah bener? Gak mau ambil uang ini? Hah?
Siapa? Kamu ya? Siapa tadi?
Siapa tadi yang bilang ayo? Eh, sana. Siapa?
Ayo, ayo pak. Ayo pak. Siapa? Ayo!
Maju! Ayo pak, maju pak. Waduh lumayan pak ini buat nyoto dapet. Wah kembalikan lagi. Luar biasa, jemaat petani murah-murah hati semua.
Oke, luar biasa. Oke, baik. Nanti ada pertanyaan lagi ya.
Bayangkan betapa kecewanya Daud waktu itu. Dia bermaksud baik bahkan mungkin lihat usah mati. Tuhan kenapa? Usahakan maksudnya baik.
Aku juga sebagai raja maksudnya baik membawa tabut ini ke Yerusalem. Kenapa ada musibah seperti ini? Itu yang membuat Daud akhirnya tidak membawa tabut ini ke Yerusalem. Mungkin bahasa sekarang ngambek.
Bahasa sekarang kecewa berat, udah gak usah dibawa, taruh aja di rumahnya obet edom. Tiga bulan lamanya obet edom diberkati, ada aja tabut itu. Tiga bulan penuh rumah obet edom dengan seluruh kepunyaannya diberkati Tuhan.
Dan itu sampai telinga Daud lagi, Tuhan rumah obet edom diberkati luar biasa. Gitu ya, wah itu membuat semangat Daud mulai muncul lagi, tapi kemudian dia lebih wise, lebih bijaksana. Lalu bagaimana caranya? Mulai belajar.
Bagaimana supaya membawa ini dengan aman dan selamat? Dia buka lagi perjanjian lama. Buka lagi belajar.
Tanya sama orang-orang tua-tua di sana. Gimana? Oh kalau kamu mau bawa.
Kamu harus pilih orang-orang Lewi. Suku Lewi sajalah. Yang bisa membawa tabut itu. Oh begitu. Dan itu tidak bisa dibawa.
Di atas pedati. Atau dipikul. Oh begitu.
Daud belajar. Daud inggris meksi. Dan akhirnya dia berhasil, satu tawarin 1513 bilang begini, sebab oleh karena pada pertama kali kamu tidak hadir. Karena Imam Eli atau sorry, suku Lewi tidak hadir, Imam-imam Lewi tidak hadir.
Aku salah, maka Tuhan Allah kita telah menyambar di tengah-tengah kita, sebab kita tidak minta petunjuknya seperti seharusnya. Sering lali terlalu cepat kita ini, kita gak mau introspeksi, terlalu tergesa-gesa sehingga banyak kesalahan-kesalahan dan tidak mau introspeksi. Kita lebih suka nyalain orang lain di sekitar kita, kita nyalain cari kambing hitam.
Tadi salah satu ciri dari pecundang adalah selalu menemukan orang yang bisa disalahkan atau situasi yang bisa disalahkan, itu pecundang. Makanya coba lihat, kalau ada peristiwa jangan kesusu. Ya ini gara-gara dia sih, ini gara-gara situasinya sih, ini gara-gara...
Please, itu dibuang, saudara. Saudara belum mengalami satu kemenangan. Walaupun sudah merdeka sebetulnya.
Oke, itu yang pertama, saudara. Yang kedua adalah berani berkorban dan tampil beda, saudara. Katakan dengan saya, berani berkorban.
Semua berani berkorban dan tampil beda. Setelah Ruth, contoh yang menarik sekali dalam hal ini. Bagaimana Ruth dan Orpah, menantu dari Naomi.
Dia ditinggal mati oleh suami-suami mereka. Naomi begitu kebaitan, Naomi habis-habisan miskin, janda miskin. Gak ada sesuatu yang bisa diharapkan. Dia sangat mengerti keadaannya.
Makanya dia bilang Orpah, Ruth pulanglah ke bangsamu. Nah ada satupun yang bisa diharapkan dari hidupku. Kalaupun aku menikah lagi, aku punya anak.
Masa kamu mau menunggu sebegitu lamanya? Enggak mungkin pulanglah. Cobalah kamu cari penghidupan di tengah-tengah bangsamu.
Pasti kamu diberkati daripada kamu ikut aku. Orpah mikir-mikir, iya benar masuk akal juga nasihat dari mertua aku ini. Tapi kita lihat Ruth ya, sikapnya beda sekali.
Dia tahu tidak ada satupun yang bisa diharapkan secara materi, secara keadaan apapun enggak ada. Tetapi saya percaya Ruth melihat ada sesuatu yang spesial dalam kehidupan Eli Meleh dan Naomi. Keluarga Yahudi, keluarga Israel, keluarga yang menjadi pilihan Tuhan ini. Ada anugerah dan itu yang dikejar oleh Ruth. Kasih karunia, anugerah itu begitu sangat nyata dalam kehidupan keluarga ini.
Sehingga itu membuat Ruth terobsesi dengan anugerah itu. Tapi anugerah itu tidak bisa diambil secara sembarangan, artinya tidak secara mudah. Harus diperjuangkan, makanya setelah lihat bagaimana Ruth berkata dalam Ruth 1, 16, 17 Tetapi kata Ruth, janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau Sebab kemanapun engkau pergi, disitu juga aku pergi Dan dimana engkau bermalam, disitu juga aku bermalam Bangsamulah jadi bangsaku, alamulah alaku Dimana engkau mati, disitu pun aku pun mati disana, dan disanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih baik lagi daripada itu.
Jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain daripada maut. Wah ini seperti janji pernikahan ya, kita berjanji suka duka, sehat sakit. Kaya miskin, aku akan tetap bersamamu sampai maut memisahkan.
Wah itu kayak suami istri saya. Komitmen, komitmen untuk meraih yang namanya anugerah. Orang yang tahu bagaimana kemenangan bahkan kemerdekaan yang sejati ada di dalam bangsa Israel ini.
Atau di bangsa atau di dalam kehidupan keluarga Naomi, dia kejar. Moab, saudara kita tahu Ruth adalah suku Moab, Moab itu sudah ditolak oleh Tuhan karena hasil dari incest. Tahu ya, kisahnya ya antara Lot dengan anak-anaknya, lahirnya suku Moab dan Amon.
Moab sudah ditolak, Moab tidak boleh sekali-kali mendekat kepadaku. Tapi Ruth mengerti ini, makanya dia totalitas saudara untuk... Mendapatkan keanugerah itu, dia berani berkorban. Dia tinggalkan kesenangan-kesenangan dirinya, yang mungkin dia bisa dapatkan suami yang lebih kaya lagi, atau mungkin suami yang lebih menjamin lagi masa depannya.
Mungkin dia bisa punya keluarga yang lebih baik lagi di Moab sana. Dia mungkin bisa aman, nyaman untuk bisa melakukan ibadah-ibadah keyakinan agamanya. Tapi dia tanggalkan semuanya itu.
Dia tampil beda. Dia rela lepaskan semuanya itu sudah. Itu kemenangan, kalau engkau tahu ada sesuatu yang begitu berharga, yang harus engkau perjuangkan, setelah-setelah mestinya enggak boleh setengah-setengah.
Kalau engkau tahu ibadah, keuntungan ibadah itu seperti apa, yang tidak hanya untuk hidup di dunia ini, tapi juga untuk hidup yang akan datang, kamu akan beribadah sungguh-sungguh. Kamu enggak main-main dengan ibadahmu, ya ke gereja sembarangan, tapi sungguh-sungguh persiapkan. Bahkan, Di hari-hari saudara mungkin berkuliah. Ataupun ada di kosmu. Atau di pekerjaan.
Di mana saja. Engkau akan sungguh-sungguh. Karena engkau tahu.
Apa yang disediakan Tuhan bagimu. Kamu berani tampil beda. Kamu berani berkorban.
Untuk bisa bayar harga. Yang engkau akan terima. Yang terakhir.
Yang ketiga. Bagaimana supaya kita berkemenangan. Di dalam.
Apa. Kemerdekaan yang sudah kita terima, bukan kemerdekaan palsu, yang ketiga adalah berani berdamai dengan diri sendiri dan sesama. Saya ambil contoh disini Yusuf, Yusuf di Mesir, Yusuf tahu persis bagaimana pelakuan saudara-saudara yang terhadap dia.
Yusuf ingat persis saudara, Yusuf bukan melupakan, kemudian dimensia lupa. Terus terjadi sesuatu tidak ingat betul coba lihat ayatnya sudah dalam kejadian 4-5 4-5 kejadian 4 dan 5 ayat 4 dan 5 lalu kata Yusuf kepada saudara-saudara itu Marilah dekat-dekat maka mendekatlah mereka katanya lagi Akulah Yusuf saudaramu yang kamu jual ke Mesir Jadi ingat Yusuf itu artinya Tidak Yusuf lupakan, makanya kalau kita ngampuni orang tidak harus kita lupakan semua kejadiannya, masih ingat, tapi hatimu sudah pulih, hatimu sudah merdeka, Yusuf punya kuasa untuk membalas kepada saudara-saudaranya, Yusuf punya kesempatan, Yusuf punya posisi untuk membalas semua apa yang dilakukan oleh saudara-saudaranya. Yusuf masih ingat bagaimana dia diperlakukan begitu sangat tidak menyenangkan, dicual dengan harga murah. Tapi lihat, tetapi ayat 5, tetapi sekarang janganlah bersusah hati, janganlah menyesali diri.
Karena kamu menjual aku kesini, diulang lagi, karena... Kamu menjual aku kesini sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah yang menyuruh aku mendahului kamu. Luar biasa. Oh hatinya sudah pulih, dia sudah pulih dengan dirinya, tapi juga dengan saudara-saudaranya, dengan sesamanya. Itu orang merdeka sekaligus berkemenangan.
Mari saudara. Tidak mudah memang, kadang-kadang orang kalau disakiti, waduh gak bisa lupa apa yang sudah dia lakukan, waduh menyakitkan sekali, yang dirasakan rasa sakitnya, yang diingat-ingat rasa sakitnya. Satu kali saudara, ada satu perjalanan dua orang saudara, teman baik, perjalanan di satu tempat, tiba-tiba tanpa sengaja atau mungkin dengan sengaja temannya nyinggung, agak sedikit melukai hatinya.
Kemudian dia menulis apa yang dilakukan oleh temannya itu di atas pasir. Temanku hari ini melukai hatiku, menyakiti hatiku. Kemudian jalan lagi, sampai satu kali temannya berbuat baik.
Di satu perjalanan temannya berbuat baik, menolong dia. Waktu dia mau tenggelam, ditolong, diangkat, selamatkan. Tulis kebaikan temannya di atas batu karang. Temannya bingung, kenapa kamu lakukan itu? Temannya, kamu waktu tak sakitin nulis di pasir.
Tapi sekarang kamu tak bantu, tak tolong nulisnya di... Dia bilang sederhana, saya mau apa yang sudah engkau lakukan untuk aku, apa yang engkau mau lakukan yang menyakitkan aku itu mudah terhapus. Pasir itu kena angin, kena air padahal sudah selesai, enggak ada bekasnya sama sekali.
Tapi kebaikan-kebaikanmu aku perlu menulis terukir di batu sehingga aku selalu ingat dan tulisan itu tidak akan pernah. Hilang saudara, ingatan ku tidak akan pernah lupakan semua kebaikanmu, saudara. Kita seringkali kebalik bahkan, oh kalau sakit hati ditulis begitu luar biasanya di atas batu sampai itu ingat terus sampai mati pun bahkan tujuh keturunan bahkan, waduh. Tidak akan dilupakan cerita kamu ya ingat ya si om itu, orang itu lah menyukai papa. Pernah melukai kakekmu.
Jangan. Berurusan bisnis sama dia. Jangan dibantu dia.
Kalau dia susah. Sampai ke anak cucu. Dibawa. Waduh. Ngeri.
Kemerdekaan. Falsu. Bisa sudah terjadi seperti itu?
Iya bisa karena mulut orang percaya ini punya kuasa. Tapi kalau kita justru melepas pengampunan. Bahkan kita bisa berdamai dengan sesama kita kepada orang yang sesudah menyakiti kita. Itu kemenangan atau kemerdekaan yang sejati dan kemenangan bisa kita terima.
Katakan amin. Setelah dimana Tuhan meletak. Bangsa Israel ini Di tanah Mesir Tanah yang gambaran dari dunia Tapi Tuhan taruh di satu tempat Yang luar biasa Penuh dengan berkat Penuh dengan segala kebutuhan mereka Apakah ada yang tahu Nama tempat itu Angkat tangan 100 ribu menanti Anda Halo, ada yang tau dimana tempatnya?
Angkat tangan, jangan, jangan. Ayo, eh jangan kamu sudah. Radik sudah, Radik ini pintar, pendeta lagi kamu ini.
Eh yang lain, nah. Eh sini maju dulu. Kalau salah kamu saya potong loh. Suruh bayar nanti. Apa?
Betul enggak? Loh. Betul gak?
Oh banyak yang tau, kamu kalah sama anak muda ini, nekat, maju. Nih, 100 ribu. Eh, sini, sini. Kamu jangan ikut-ikutan, gak boleh.
Ini berkat, gak boleh ditolak. Eh, sini, sini. Kamu siapa namamu? Sini. No, no, no.
Sini, sini, sini. Eh, no. Kamu sini, kamu saya panggil sini, kenapa?
Lihat sana, ayo, oh minta lagi, minta lagi, ditambah, kurang, yaudah ini terima, harus terima, kamu kalau udah terima pulang nanti bisa dicegat, dikos loh, yaudah ayo. Pinter dia, gak usah, gak usah, tapi mampu, ya banyak orang Kristen gak gitu tuh, jangan Tuhan, jangan, enough, enough, cukup, cukup, tapi ya bersama lagi. Oke, apa-apa, mantap ya.
Ya harusnya begitu tuh, anak-anak muda harus maju gitu. Ya, percaya, itu betul loh, mau dikasihkan. Jangan, ya sering kali kita, oh, dipaing gini, mesti main-main saja. Enggak loh, serius.
Mau lagi? Hah? Mau lagi? Mau?
Siapa yang mau? Hah? Mau lagi?
Ayo, ambil. Lho tuh, malu-malu lagi? Ayo, kita hitung sampai tiga.
Satu, dua, tutup mata semuanya. Kok malu ya? Diberkati kok malu? Saya heran loh. Mau gak?
Kurang ya? Saya lihat dulu ada uang atau enggak. Malam hari ini 300 ribu.
Siapa yang mau? Pinter. Oh begitu ya rupanya, kalau sedikit-sedikit gak mau. Saudara, aduh gak apa-apa, betul begitu harusnya. Saya pernah ingat kisah saudara, seorang anak suka permen tau anak itu, satu kali dibawain satu toples permen.
Orang tuanya bilang, ayo ambil nak, mau? Oh mau, ayo ambil. Ayo ambil, kemudian bapaknya tahu. Diambilkan pakai tangan bapaknya.
Ditaruh di tangannya anak-anaknya. Itu sampai tumpah, limpah. Itu namanya orang cerdas, anak cerdas. Kalau pakai tangannya sendiri, terlalu kecil tangannya.
Paling mau ambil dua, tiga. Tapi kena tangan bapaknya yang gede-gede, gedang-gedang. Gerikan itu tumpah melimpah Betul tepuk tangan itu buat teman kita tadi Tapi banyak orang Kristen Maunya suka tepuk tangan Tidak mau lari tadi Lari cepat ambil Itu makanya berkatnya Cuma satu orang saja Mau lagi Mau lagi?
Saya kasih pertanyaan aja dulu. Siapa, siapa gundeknya Kaleb? Ada yang tau? Hah? Ayo buka, buka.
Kukling. Ada gak sih? Ada?
Oh pinter, Mbak Eva namanya. Betul itu? Tepuk tangan. Tepuk tangan aja ya cukup ya Ayo banget berdiri Sudah ya Nanti saya dipikir jadi apa nih Nggak bagus ini kalau terlalu Nggak bagus buat tompet saya Nanti malam nggak bisa makan Kasih tos kiri kanan saudara Kita adalah umat pemenang Ayo suka cita Ayat yang terakhir ya, kita baca bareng-bareng, 1 Petrus 2, 16, 17, yuk sama-sama, 1, 2, 3. Hendaklah kalian hidup sebagai orang merdeka, tetapi janganlah memakai kemerdekaanmu itu. untuk menutupi kejahatan.
Melainkan hiduplah sebagai hamba Allah. Hargailah semua orang. Kasihlah saudara-saudaramu sesama Kristen. Takutlah kepada Allah dan hormatilah Kaisar.
Amin. Jadi yang pertama apa? Hidup sebagai hamba Allah. Bilang kiri kananmu.
Kamu adalah hamba Allah. Ingat baik-baik itu, engkau adalah hamba-hamba Tuhan. Yang pertama, hargailah semua orang.
Jangan diskriminatif, jangan melihat tampang. Tapi belajar untuk melihat bahwa setiap manusia Tuhan mati untuk mereka juga. Jangan cari permasalahan, permusuhan, perselisian.
Hargai, kita bisa beda pendapat ya. Hargailah perbedaan itu ya sebagai satu hal yang positif untuk kita belajar satu dengan yang lain. Kasihilah saudara-saudaramu seiman. Nah kalau ke gereja jangan, ih itu datang, ih aku mau. Mau di sebelah sini aja, itu kemarin udah masalah sama aku, terus kita menghindar, sementara kita tadi menyembah Tuhan, memuji Tuhan, kita masih hatinya masih punya musuh, aduh, loh yang mimpin kok dia, aduh.
Turun aja deh, kalau seperti itu akhirnya yang rugi bukan saudara, mungkin yang saudara gak sukai itu gak ngerti juga Kalau engkau gak suka atau gak ngerti kalau engkau datang ke tempat ini Tapi takutlah akan Allah dan hormatilah Kaisar, artinya otoritas itu saudara sehargai Orang tuamu kau hargai, anak-anak muda hargai orang tuamu Hormati mereka, Alkitab bilang perintah ini penting banget, sama pentingnya dengan perintah-perintah yang lain. Dan Alkitab memberi satu janji, kalau engkau hormati orang tuamu, kau akan panjang umur dan bahagia di muka bumi ini. Amin.
Jadi setelah orang tuamu itu sesuatu yang luar biasa, ya jadi kalau engkau datang kesini suruh kuliah, ya kuliah lah yang betul. Hargai cerilala orang tuamu, hargai setiap rupiah demi rupiah yang orang tuamu kirim. Jangan dianggap-anggap, kok kurang kirimnya segini, kurang, gimana-gimana harus kita marah-marah.
Jangan dong, hargai, terima kasih Pak, enggak apa-apa, kurang aku nanti bisa minta Tuhan untuk... Bisa kasih aku kesempatan Untuk cari pekerjaan atau apa Penghasilan sehingga aku bisa Membiaya hidup Pecundang selalu nuntut orang lain Tapi pemenang Selalu bisa menjadi berkat buat orang lain Berapa banyak saudara mau jadi pemenang Ambilkan tangan saudara Kasih tus kiri kanan saudara Bilang siapkan dirimu Lakukan yang terbaik Amen Berapanya telah Dicurahkan kuasa muzizatnya dinyatakan mari diibarkan mari diibarkan baginya bagi kemuliaannya maju umat pemenang umat pemenang rebut bangsa-bangsa rebut bangsa-bangsa adik-adik Tuhan amin Jangan mau kalah dengan orang-orang dunia sana. Kalau nyanyi itu ekspresi. Tubuhnya ikut bergerak.
Untuk mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya saudara. Kita dihadapan Tuhan dengan sesama. Gak perlu maklu.
Katakan amin. Gak perlu apa-apa. Aku biasa begini kalau nyanyi.
Mulai belajar. Merdeka. Katakan amin. Merdeka. Merdeka.
Merdeka. mereka lebih tinggi lagi tinggi lagi mereka Hai semua ini mereka ini mereka Hai Maju, maju ke sana Bumar Ramus, bangsa-bangsa Maju, maju ke sana Bapaknya, Bapaknya Kuasa musikannya Kuasa musikannya Mari kita Musik Maju berparah, umat kemenang, rebuh, rebuh bangsa-bangsa, maju berubah Lagi yuk kasih high five kiri kanan saudara Kiram kamu umat lebih daripada pemenang Haleluya Tepuk tangan yang beri abad Tuhan kita Haleluya Haleluya Haleluya Silahkan duduk saudara Silahkan duduk wabidur saudara Baik, kami mau juga menyambut bagi Bapak Ibu Saudara yang beribadah melalui onsite di tempat ini dan Bapak Ibu Saudara yang mengikuti ibadah melalui online, melalui radio Betani FM, radio Elisa dan Youtube. Channel Betani Salatiga, sekali lagi shalom Biarlah kita bersama-sama minggu depan akan beribadah di tempat ini Baik kami juga dengan penuh sukacita dan antusias kami mau menyambut Bagi bapak, ibu, adik-adik semua yang baru pertama kali Yang baru pertama kali beribadah bersama-sama dengan kami di tempat ini Ayo dengan penuh sukacita boleh lambaikan tangannya tinggi-tinggi Ada di depan, ada di kiri Ada boleh berdiri.
Berdiri dulu yang baru hadir. Silahkan berdiri. Biar Asyar akan menghampiri teman-teman.
Ada di sebelah kanan tadi ya. Sebelah kanan saya. Yang di depan ada. Ayo jangan malu kita semua disini satu keluarga. Silahkan berdiri yang di sebelah kanan.
Nanti Asyar akan menghampiri teman-teman. Dan kami minta teman-teman isi formulir atau form yang diberikan oleh Asyar. Diisi dan nanti saat keluar.
Dikembalikan kepada Asyar Dan nanti akan ditukar Dengan voucher Sekali lagi boleh Angkat tangannya tinggi-tinggi Ayo jangan malu Jangan malu Yang tadi yang baru pertama kali Biar tim Asyar Akan menghampiri Ada di depan Di sebelah kiri saya Asyar Oke itu Boleh angkat tangan Ya Asyar yang di sebelah kiri Saudara kita disini Sama-sama satu keluarga Setuju katakan amin Amin Jangan malu minggu depan katakan kiri kanan. Minggu depan kita akan bertemu kembali beribadah di tempat ini. Amin.
Jadi sekali lagi diisi. Saat keluar kembalikan ke tim asir. Dan akan ditukar dengan voucher.
Dan nanti dipergunakan di lounge di depan. Yang setuju katakan amin. Baik tiba saatnya kita akan memberikan persembahan. Kok tidak ada amin. Tiba saatnya kita akan memberikan persembahan katakan amin.
Amin. Baik. Baik, bagi Bapak Ibu Saudara teman-teman yang akan memberikan persembahan secara tunai.
Mari dipersiapkan di amplop-amplop yang tadi kita masuk. Tersedia di depan. Tempatkan di dalam amplop. Bagi teman-teman yang mau memberikan secara non-tunai.
Di depan bangku sandaran teman-teman ada kartu. Di dalamnya boleh di-scan QR Code-nya. Di dalamnya boleh di scan QR Code, setelah itu kartunya dikembalikan lagi di bangku Bapak Ibu Saudara. Baik bagi semua yang sudah siap memberi, saya jemput semua boleh bangkit berdiri. Kita angkat persembahan kita di hadapan Tuhan tinggi-tinggi.
Kami bersyukur dan terima kasih punya Allah yang selalu... berkati dalam hidup kami Bapak sebentar kami akan memberikan persembahan, kami akan memberikan dengan penuh ucapan syukur berkati setiap persembahan, ucapan syukur kami persembahan perpuluhan kami diakonia dan lumbung kasih Biar setiap persembahan yang kami kumpulkan. Kami pakai hanya untuk memperlebar.
Kerajaan Tuhan di muka bumi ini. Terima kasih Bapak. Di dalam nama Tuhan Yesus. Semua yang siap memberi.
Sama-sama katakan amin. Silahkan duduk. Sambil kita memberi.
Kita mau mendengarkan Betani News. Sekali lagi berikan tepuk tangan buat anak-anak kita, Iglnis yang akan memberikan performa. Sekali lagi tepuk tangan yang dasyat buat Tuhan, Yesus, haleluya.
Shalom Jemaah Tuhan Terkasih Di usia ke-79 tahun bangsa kami tercinta Indonesia Semakin banyak orang dewasa yang memberikan mis temple generasi strawberry Menurut kami tak cocok sebab kami tak lembek Kami bukan strawberry tapi durian yang tahan banting Dan dalam hati kami penuh kelembutan Hmm yummy Kami bukan Kami percaya bersama Tuhan Yesus, apapun yang kami lalui pasti bisa kami hadapi. Kalau toh gagal, ya coba lagi. Gagal lagi, ya coba lagi. Dan inilah persembahan kami, bukan generasi stroberi, tapi generasi pasti bisa.
Kudan gugur Asa, oh tak sanggup melihat tantangan di sekitarku Aku merasa tak mampu, namun ku tak mau menyerah Aku tak ingin berputus asa, dengan kegagalan yang telah kau Dan berkata aku bisa Mesti bisa, ku tak mau berputus asa Bila ku gagal, tak mengapa Setidaknya ku telah mencoba Boleh bangkit dulu berdiri, berikan tos paling banyak 5 orang Tuhan berhasil ala kita, ala yang besar Kita angkat pujian, greatest, oh God Tepuk tangan buat Tuhan 1, 2, 3 1, 2, 3 Intro Oh oh, di mana siang kita Tangan lebih jatuh, tangan lebih jatuh Jangan lupa like, share, dan subscribe ya! Tidak pernah meninggalkan saudara dan saya, amin. Mujizat, kuasanya selalu dinyatakan dalam hidup kita.
Haleluya. Baik kita akhir ibadah kita pada malam hari ini. Dan ada, saya ingatkan kembali, hari Sabtu akan ada ibadah ulang. tahun wanita, silahkan bagi wanita datang di gereja jam 11 siang kalau mau ikut, bukan ikut mau menyaksikan lomba jajan pasar, setengah 10 dimulai. Baik, dancing is my soul.
Haleluya. Terima kasih. Sungguh engkau Allah yang luar biasa, sungguh besar kuasa dan kasihmu atas setiap hidup kami. Terima kasih Bapak untuk ibadah pada sore hari ini Bapak. Dan kami juga berdoa untuk para mahasiswa yang sudah akan memulai kuliahnya pada minggu-minggu...
depan ini Tuhan, dan juga untuk para mahasiswa baru, supaya mereka boleh belajar dengan sungguh-sungguh dan mereka boleh memuliakan nama Tuhan dimanapun mereka berada terima kasih Bapak Tuhan juga memberkati kami semua yang ada disini dengan kuasa Berwasa dengan pemulihan-pemulihan yang terus boleh kami alami. Dan sehingga hidup kami semakin hari semakin baik. Dan kami mempunyai hati, mempunyai mentalitas sebagai seorang pemenang. Yang apapun hambatan yang kami alami, kami percaya bersama dengan engkau. Kami bisa melewatinya.
Terima kasih Bapak. Kami percaya saat ini yang lemah mendapatkan kekuatan. Yang susah mendapatkan penghiburan.
Yang terikat mengalami kebebasan. Terpujilah namamu Bapak. Sebentar kami akan kembali ke rumah kami masing-masing Tuhan.
Dan kami mau berdoa. Seperti yang Tuhan ajarkan. Mari sama-sama kita berdoa. Doa Bapak kami.
Bapak kami yang di surga. Dikuduskanlah namamu. Datanglah kerajaanmu.
Jadilah gendakmu. Di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini. Makanan kami yang secukupnya.
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami. Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
Tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Karena engkau yang mempunyai kerajaan, kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Mari angkat tangan saudara untuk menerima berkat Tuhan.
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajahnya dan memberikan engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahnya kepada mu dan memberikan engkau kasih karunia. Engkau damai sejahtera.
Tuhan memberkati keluargamu dan keturunanmu. Tuhan memberkati segala usaha dan pekerjaanmu. Tuhan memberkati studimu dan pelayananmu. Dan apapun yang engkau lakukan. Di dalam rencana Tuhan.
Di dalam takut akan Tuhan. Di dalam penyertaan dan perlindungannya. Maka Tuhan akan membuat perjalananmu berhasil dan beruntung.
Oleh sebab itu pulanglah. Dengan membawa berkat daripada Allah Bapak. Kasih daripada Tuhan Yesus Kristus.
Dan persekutuan Di dalam kuat-kuasa roh Al-Qudus Mulai hari ini Sampai Tuhan Yesus datang yang kedua kali Bahkan sampai selama-lamanya Mari semuanya diberkati Katakan sama-sama Amin Selamat malam Tuhan berkati