Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Apa kabar semua? Hari ini kita akan memulai pembelajaran ilmu tafsir kelas 12 pada tema Aksam Al-Quran di semesta ke-9 Yalah kita mulai saja Alhamdulillahirrahmanirrahim. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim.
Wassalatu wassalamu ala sholatil anbiya wal mursalin. Sayyidina wa maulana Muhammadin wa ala alihi wa sahbihi wa juma'in. Aksam adalah bentuk jama'dari kusam yang berarti al-halab dan al-yamin itu secara bahasa kita maknai dengan sumpah dalam kitab abah iklimul mil-quran karya manakalil-kutan sejuga asli kusam ialah fi'il atau kata kerja aksama'atau ahlaba'yang dimuta'ad di atau dimasukkan dengan huruf yang ditransisikan yang disisipkan dengan kata untuk sampai kepada atau yang dilandaskan kata yang menjadi sandaran dari kosam lalu disusul dengan ini adalah kata atau informasi yang berkaitan dengan kosam tersebut yang dinamakan dengan jawabul kosam berarti wa'aksamu billahi jahda'aimanhim wa'aksamu itu sirot kosamnya wa'aksamu bi itu sirot kosamnya Allah billahi Allah itu sebagai moksambihnya jahda'aimanihim itu sebagai muqsam alaihnya dengan demikian ada tiga unsur dalam siwat kosam yang aslinya itu fiil yang ditambahkan diikuti dengan huruf ba terus ada moksamlih dan moksam alaih seperti itu sebagian ulama seperti Ibnu al-arabi dalam kitab akamul-qur'an mengatakan bahwa al-halaf nama lain dari khasam itu digunakan untuk sumpah dengan nama selain Allah Selain itu, kata al-yamin dalam Al-Quran disebutkan dengan makna sumpah. Seperti pada Quran Surah Al-Ma'idah, Allah berkirman, لَا يُؤَفِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّهُ وِفِي أَيْمَانِكُمْ Allah tidak menghukum kamu disebabkan dengan sumpah-sumpahmu. Jadi kata al-yamin atau kata al-yamin dalam bentuk jamannya al-yamin, itu juga dimaknai dengan kata sumpah.
Ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan kosam secara istilah Diantaranya yang pertama yaitu Imam Az-Zarkashi Yang menggunakan istilah oleh para ahli Nahu Yaitu Kosam adalah kalimat yang berfungsi sebagai taukit atau penguatan terhadap kebenaran suatu berita al-khobar jadi untuk menguatkan kebenaran suatu berita atau informasi yang datang sekalipun kalimat tersebut berisi pemberitaan yang sudah disertai dengan taukid tersebut kata-kata taukidnya disana ini menurut Imam Azhar Qasih menurut Manak Al-Khortan yang mengikat jiwa atau hati agar tidak melakukan atau melakukan sesuatu antara melarang dengan menyuruh dengan suatu makna yang dipandang besar, agung baik secara hakiki maupun secara etiko secara yang terlintas, yang kita dapatkan di dalam pemikiran kita ketika kita mendengar kata tersebut oleh orang yang bersumpah itu berdasarkan definisi ulama di atas dapat disimpulkan bahwa Aksamul Quran adalah rumput ilmu al-Quran yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah SWT yang terdapat di dalam Al-Quran. Ada pun bentuk kalimat atau siwat waqsamnya pada dasarnya yang menggunakan kata fi'ilnya aksama yuksimu atau halawa yukribu yang diikuti dengan huruf ba dan ada waqsam bi, itu juga semua waqsam alainya. Dalam kitab Ta'bir Al-Fanul Quran dijelaskan bahwa pada masyarakat Arab Yahiliyah kuasa menjadi kebiasaan yang mengakar kuat dalam interaksi sosial mereka menurut kebiasaannya mereka menggunakan moksambih selain zak Allah jadi sandaran sumpahnya itu selain Allah dengan tujuan untuk menghormati dan mengagungkan seperti bersumpah dengan ayah, ibu demi bapakku, demi ibuku ini juga terdapat Terkadang kita dengar sewaktu kita masih kecil. Ada jenis-jenis sumpah-sumpah yang digunakan oleh anak-anak itu. Dan yang lainnya dalam tradisi mereka untuk dihormati dan digunakan.
Jadi orang-orang yang atau lafaz-lafaz yang digunakan dalam mukhsambi itu adalah tujuannya untuk menghormati dan memuliakan orang yang mukhsambi. orang-orang yang dituju tersebut, seperti ayah ibu dan lain sebagainya dalam ajaran agama islam, mukshambih itu tidak boleh menggunakan selain Allah harus menggunakan nama-nama Allah dalam sebuah hadis yang direwetkan dari Umar bin Khartab bahwasannya Rasulullah SAW melarang penggunaan mukshambih dengan nama-nama selain Allah Inna rasulullah s.a.w. Qawla man halababiyyirillahi wa qadukafara aw syaraka Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah lapasnya selain Allah, muqsambihnya selain Allah maka berarti dia telah menjadi orang kafir menjadi kafir atau syirik bukan sebagai syirikan hadis ayat at-turmudi Kebolehan bersumpah dengan muqsambih terdiri dari mahluk yang menggunakan nama selain Allah, maksimalnya selain Allah, hanya berlaku bagi Allah SWT, tidak bagi manusia seperti yang terdapat dalam Al-Quran itu, ada bersumpah demi waktu, waktu haq, wal-asuri, atau demi mahluk-mahluk seperti bintang, bulan, wan najami walaya, lima asyur, seperti itu ya hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Asyur Jadi bahwa kosam Allah dengan makhluknya memiliki tujuan pendidikan atau pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya. Di antaranya Allah SWT ingin menunjukkan bahwa makhluk yang dijadikan moksambih memiliki nilai kemanfaatan yang sangat tinggi bagi kehidupan manusia. Seperti pada Quran Surah Al-Awsar.
Waunya itu huruf kosam. Huruf kosam itu ada tiga. ada waw, ada bak, ada tak salah satunya, kalau untuk makhluk biasanya Allah menggunakan huruf waw wal asri demi waktu asar sungguhnya manusia berada dalam kerugian, jadi waw itu siwat kosar asri itu moksambi inal insana lafi khusrin itu sebagai moksam alai jadi Di sini Allah bersumpah demi waktu asap bahwasannya kita semua ini manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi. Kalau tidak ingin merugi bagaimana caranya?
إِلَىٰ لَدِي نَعَمَنُوا وَعَمِلُوا صَلَىٰهَا Kita harus menjadi orang yang beriman dan berbuat baik. وَتَوَىٰ صَوْبِ الْحَقِّ وَتَوَىٰ صَوْبِ الصَوْبِ Dan seterusnya. Oke ini tentang definisi kosam.
Berikutnya yaitu unsur-unsur dalam kosam. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, pertama yang terdapat di dalam sebuah kosam itu adalah sebot kosam. Nah, sigot kosam yang aslinya itu adalah V-error atau kata kerja yang diikuti dengan huruf bak waksamu billahijah da'imanihim ya, ini contohnya Imam Suyuti menjelaskan bahwa sigot bentuk kosam atau sumpah sering dipergunakan dalam percakapan dengan maksud untuk menguatkan tentang kebenaran suatu berita praktik menggunakan kosam kadangkala dilakukan dengan cara menghilangkan kata kerja kosam sehingga bentuk kalimat kosam dicukupkan dengan bak saja maka bentuk dasar kosam yang pada mulanya berbunyi ukusimu billah, dilingkas menjadi billahi terkait dengan huruf bak, kaedah lain mengatakan jika muksam di yang digunakan dalam kosam itu berupa isim zuahir atau kata benda, maka huruf bak diganti dengan Jadi kalau bukan orang atau huruf benda Maka yang digunakan adalah huruf waw Kalau mbak itu biasanya untuk Allah Seperti yang terdapat dalam khusus al-layl Al-layl ini untuk benda atau makhluk Demi malam bila menutupi cahaya siang Jadi yang digunakan huruf mbak Huruf Ba kemudian bisa juga diganti dengan huruf Ta jika muksamudinya berupa lafaz al-jalalah.
Seperti pada Quran Swa'amliya ayat 57. Wa'tallahi la'aki dan na'usunanikum. Demi Allah, sungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhalamu. Ini perkataan Nabi Ibrahim ya ketika dia bertanya tentang berhala yang disembah oleh. kaumnya, selain sigot kosam ada juga yang namanya muksambih muksambih ini adalah lafaz yang terletak setelah kur kosam ada waw wal bakwata yaitu isim atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran dalam bersumpah, dalam Al-Quran sebagaimana yang sudah kita baca kita membaca Al-Quran dengan lebih serius lagi, maka Allah itu bersumpah dengan dua jenis ya Pertama Allah bersumpah dengan zatnya Jadi sumpah yang terdapat dalam Al-Quran pertama adalah bersumpah dengan nama atau zat Allah itu sendiri Kasam jenis ini dalam Al-Quran terdapat dalam tujuh tempat Salah satunya itu Al-Quran Surah Sabah yang ketiga قُلْ بَلَا وَرَبِّهِ لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَلِمِ الْغَيْبِ Artinya katakanlah pasti datang demi Tuhan Katakanlah pasti datang warabbi dan demi Tuhanku yang mengetahui segala sesuatu yang gaib maka hal itu pasti akan muncul pasti akan tiba yang kedua Allah bersumpah dengan menggunakan makhluknya, nah ini banyak sekali sumpahnya, dan biasanya diawali dengan huruf waw bisa wabduha bisa walail, bisa walasri, atau yang paling banyak sumpahnya itu pada Al-Quran Surah At-Din Wattin wa Zaitun wa turisinin wa hadal baladil amin jadi tiga ayat secara berturut-turut ini untuk menguatkan berita yang disampaikan Innal insana lakodakholakunal insana fi asanitahu'in itu berita atau maksam alayh Ini Allah jenis kedua yaitu sumpah dengan menggunakan makhluk ciptaan Allah. Yang ketiga yaitu muqsam alaih.
Unsur yang ketiga jadi setelah uruk kosam atau siwat kosam ada muqsam bih maka yang ketiga adalah muqsam alaih. Maksud muqsam alaih adalah berita yang menjadi sasaran kosam dengan tujuan untuk menguatkan kebenarannya. Jadi berita yang dikuatkan, informasi yang datang beserta dengan adanya kosam tersebut, sumpah tersebut.
Sehingga dapat dipercaya kebenarannya atau diterima oleh orang yang mendengarnya. Ini kalau istilah kita ketika ada seseorang datang dengan berita, ya seringkali, Sumpah, sumpah, ya seperti itu ya. Demi apa? Nah, begitu.
Dan huruf kosam itu, bagaimana ada tiga? Ya ada waw, ada bak, ada tak. Nah, lam atau lillahi ta'ala itu tidak termasuk daripada huruf kosam.
Padahal ada beberapa orang, sumpah, lillahi ta'ala. Lillahi ta'ala itu lamnya itu bukan huruf kosam disana Jadi ketika orang mengatakan lillahi ta'ala Dia tidak sedang bersumpah Karena itu tidak termasuk daripada huruf sumpah Posisi Muqsam Alay terkadang menjadi tawkit atau penguat sebagai jawabul Qasam karena yang dikendaki dengan Qasam adalah untuk menguatkan Muqsam Alaynya dalam kitab Mabahis yang ulama Qurannya Manaul Qotan mengungkapkan ada 4 hal yang harus ada pada Muqsam Alay atau syarat-syarat dari Muqsam Alay Pertama, Muqsam Alay itu adalah berita yang harus terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji atau hal-hal yang penting, yang menjadi perhatian fokusnya. Yang kedua, moksam aleh mestinya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah.
Jadi ketika ada siwot kosam, ada moksambih, maka harus ada moksam aleh. Jika moksam alehnya terlalu panjang, maka moksam alehnya boleh dibuang. Seperti pada Quran Surah Al-Tiyamah.
Walaukosimu bin nafsillahu wa ma'ah Ini bisa dilanjutkan dengan kosam berikutnya Tanpa menyebutkan moksam alaihnya Moksam alaih dalam ayat diatas ditunjukkan oleh ayat setelahnya Yaitu ayat ketiga dan keempat Jadi moksam alaihnya ditunjukkan setelah habis kosamnya Karena terlalu panjang maka dibuang Artinya disebutkan Hai setelahnya jika jawab kosongnya berupa vial magi mutasarif yang positif tidak dinegatifkan maka moksam alainnya harus dimasuki dengan huruf lam atau kode Contohnya pada Quran Surah Al-Balad atau At-Tin tadi ya. Berkurang Surah Al-Balad. La'ukusimu bihadal balad. Wa'al tahillum bihadal balad.
Walidu wa ma'awalad. Baru muncul. La'kod khalaqanal insana fi kabad. Jadi sebelum ada fi'il mudari-nya, maka harus diawali dengan kata kod. Jadi ayat 1-3 itu sumpahnya Jadi sebelum kata kolako Yang berupa pi'il madri Maka harus disisipkan dulu kata kode sebagai bentuk muqsam alaihnya yang keempat, kandungan muqsam alaih bisa terdiri dari banyak hal yang baik dan penting seperti tentang kerasulan dari Nabi Muhammad SAW pada Quran Surah Yasin Yasin ayat yang kedua itu kosam wal-Quranil hakim demi Al-Quran yang penuh hikmah Inna kala minal mursalin Nah ini Muqsam alaynya Sebenarnya Muhammad itu Termasuk dari seorang kutusan Ini tentang Unsur-unsur khusam Berikutnya yaitu tentang Macam-macam khusam Dilihat dari segi Muqsambi Imam Azarkashi dalam kitabnya Al-Burhan Yang ulumil Quran membagi Khusam Dalam Al-Quran menjadi dua macam, yaitu pertama kosam zuhir atau kosam yang nampak, yaitu kosam yang dengan menggunakan moksambih yang disebutkan secara jelas.
Kosam ini dibagi menjadi dua, yaitu kosam dengan zat atau sifat atau nama Allah, dan kedua kosam dengan makhluk Allah, ini yang sudah kita bahas tadi ya. Terus, kosam mutmar. Yang kedua, kosam mutmar atau yang samar. Yaitu kosam yang dibuang dan ditunjukkan oleh kalimat setelahnya. Yang ditunjukkan oleh jawabul kosam yang terdiri dari lam taukit.
Tau lam untuk menguatkannya. Seperti pada klasura Ali Imran ayat 186. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Jadi kata lam disana itu merupakan salah satu bentuk kosamnya. Takdir atau kosam yang terdapat dalam ayat tersebut adalah Wallahi latu belawunna. Seharusnya seperti itu.
Tapi segot kosamnya itu tidak disebutkan. Atau kosamnya dibuang. Korinah yang menunjukkan adanya kosam yang dibuang adalah jawabul kosam yang terdiri dari lamtaukid pada lavas, latu, belaun, atau bisa menjadi korinah berupa siapul kalam tututan makna kalimat yang menunjukkan adanya kosam pada kalimat tersebut seperti pada ayat waim ni'kum illa wariduha kana wala radhika hadsamama paduia wah dan tidak ada seorang pun daripadamu melainkan menatangi neraka itu hal itu bagi tuanmu adalah suatu kepastian yang sudah ditetapkan kosan yang kira-kira terdapat pada ayat tersebut adalah wallahi ma min kafirin illa waridunna sebagaimana kosan ini disebutkan pada ayat-ayat sebelumnya yang memiliki tujuan untuk memuatkan makna ayat tersebut Berikutnya yaitu bentuk-bentuk kosam.
Ada dua bentuk kalimat kosam yang digunakan di dalam Al-Quran. Pertama dengan menggunakan tiga unsur kosam. Ada siwot kosam, ada moksambih, dan ada moksam alaih.
Bentuk yang pertama. Contohnya sudah kita ya. Wa kesamu billahi jahda'imanikum.
Dan mereka bersumpah dengan nama Allah Dengan sumpah yang sungguh-sungguhnya Allah tidak akan membagikan orang-orang yang mati Itu dia sebut Itu dia sebagai Ini Bentuk yang kedua kosam yang ditambahkan dengan lamtaukid. Misalnya bentuk sumpah yang ditambah huruf lamtaukid di depan penyel kosamnya. Seperti Quran Surah Al-Ma'arij.
Ba'ala uqasimu bi'urad bil-mashariti wal-mawaribi inna lakwa dirun. Artinya maka aku bersumpah dengan Tuhan yang memiliki, dengan Rab yang memiliki Timur dan Barat. Yang mewasai Timur dan Barat.
Sesungguhnya kami benar-benar maha kuasa. Jadi kosamnya diawali dengan lam taukit. Pembahasan yang terakhir yaitu manfaat kosam. Ada beberapa manfaat kosam yang bisa kita baca, yang bisa kita dapatkan dari pembelajaran kosam ini. Yang pertama mempertegas dan memperkuat berita sampai kepada para pendengar.
Jadi tujuan kosam ini adalah untuk memberitahukan kepada orang yang mendengar bahwasannya berita yang disampaikan itu adalah berita yang benar, bukan hoax. Maka tujuan kosam untuk menguatkan berita tersebut. Jadi kalau ada yang mengatakan berita itu hoax, maka ketika kita sudah melakukan sumpah, maka sudah menjadi bahwasannya berita itu adalah benar. Makanya di Indonesia terkadang ketika ada seseorang dituduh melakukan sesuatu yang tidak ia lakukan, maka dia siap untuk bersumpah. Apalagi ada jenis-jenis sumpah lain yang sering dilakukan oleh masyarakat, seperti sumpah pocong gitu ya, ketika...
Tuduhan yang diberikan itu sangat serius dan orang yang tuduh itu tidak memiliki bukti untuk membiarkan dirinya. Jadi tujuan sumpah itu yang utama adalah untuk memperkuat kebenaran berita yang disampaikan, informasi yang diberikan. Yang kedua memberikan nilai kepuasan kepada pembawa berita yang telah menggunakan kosam.
Jadi orang mengatakan oh ini ada kosam, ada sumpahnya. Berarti kita tidak perlu lagi menerima informasi tersebut. Bisa kita jalankan dengan sebaik-baiknya.
Nah yang terakhir adalah mengagumkan sifat dan kekuasaan Allah. Jadi ketika kita menggunakan kosam bahwasannya kita ini yakin bahwasannya Allah lah yang menjadi saksi. kita jadi kalau kita bersumpah palsu dengan nama Allah maka kutukanlah yang akan kita terima begitu jadi bagi orang yang beriman ketika dia bersumpah dengan Allah dengan nama Allah maka dia meyakini bahwasanya Allah yang menjadi saksi saya ketika Allah sudah menjadi saksi kita ya tidak ada gunanya hukum manusia di hadapan kita karena walaupun nanti kita dizolimi di dunia tetap di akhirat kita akan mendapatkan keadilan dari Allah subhanahu wa ta'ala Ada pun tujuan kosam, antaranya adalah dalam substansinya sumpah dilakukan untuk memperkuat pembicaraan agar dapat diterima atau dipercaya oleh pendengarnya.
Sedang singkat pendengar, sesudah mendengar kosam akan bersikap salah satu dari beberapa kemungkinan, yaitu menerima atau merasa dibohongi, antara itu saja. Pendengar yang netral tidak ragu dan tidak pula mengingkarinya Maka pendengar yang seperti ini diberi ungkapan Ibtidak berita yang diberi penguat Taukit ataupun Sumpah Pendengar yang mengingkari berita yang didengar Oleh karenanya berita tersebut harus berupa kalam ingkari Bila kadar tingkarannya sedikit cukup dengan satu Taukit saja Seperti pada Quran Surah An-Nisa yang 40 Sedangkan penolakannya itu kuat Maka menggunakan dua kali taukit seperti Quran Surah Al-Ma'idah ayat 72 untuk mengukuhkan dan mengwujudkan muqsam alaih atau jawab kosam, informasi yang diberikan kosam, yang diberikan sumpah itu oleh karena itu muqsam alaih haruslah berupa hal-hal yang layak dengan sumpahnya itu seperti hal-hal baik dan tersebunyi jika kosam itu dimaksudkan untuk menetapkan ke beradaannya bahwasanya sesuatu itu ada yang terakhir itu untuk menjelaskan tawhid atau untuk menegaskan kebenaran dari Al-Quran itu tersendiri jadi ketika zaman dulu orang merasa bahwasanya orang-orang kafir Quraisy menganggap bahwasanya Al-Quran itu min asatu yirul awwalin jadi dongeng-dongeng orang terdahulu maka datanglah ayat-ayat dengan khusyam yang menguatkan bahwasanya wa ma yamtiku anil hawa in huwa illa wahyu iyuha bahwasanya segala sesuatu yang disampaikan oleh Nabi Muhammad itu adalah merupakan wahyu dari Allah SWT baiklah ini pembelajaran kita kali ini terima kasih atas perhatiannya jika terdapat kesalahan atau kekurangan silahkan dikoreksi atau ditambahkan pada kolom komentar di bawah Mudah-mudahan dengan pembelajaran ini kita bisa semakin bertambah ilmunya dan bisa menempuh ujian dengan baik. Kita tutup dengan Subhanakallahumma wa bihamdika ashadu an la ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaih walhamdulillahi rabbil alamin wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh