Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbilalamin Wassalatu wassalamu ala ashrafil anbiya wal mursalin Muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in amma ba'd Bapak-bapak, ibu-ibu Kaumuslimin dan muslimat jamaah salat subuh yang dirahmati oleh Allah SWT Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah segala puja dan puji kepada Allah SWT Salawat dan salam kepada suri teladan kita Nabi Muhammad SAW Alhamdulillah pada subuh hari ini kita masih diberikan hidayah taufik untuk bisa salat subuh berjamaah merasakan nikmatnya ibadah yang tidak bisa dirasakan oleh orang yang lain dan kita pun menikmati ibadah tersebut ini anugerah dan hidayah yang benar-benar kita harus syukuri para jemaah sekalian insyaallah ramadhan akan datang dan insyaallah pada kesempatan subuh kali ini kita akan membahas terkait dengan ramadhan Sesuai dengan bidang saya di bidang kesehatan, kita membahas tentang sehat dan bagaimana sunnahnya menjalani Ramadan. Tentunya kita sebagai seorang muslim harus menyambut Ramadan. Harus menyambut. dan harus berbahagia.
Mengapa? Karena keutamaan bulan Ramadan yang begitu banyak. Sangat banyak sekali yang mungkin sebagian kita belum mengetahui keutamaan yang luar biasa. Begitu luar biasanya keutamaan di bulan Ramadan sampai-sampai para salaf orang-orang soleh sebelum kita mengatakan, menceritakan ayatakob balaminhum orang-orang soleh sebelum kita berdoa kepada Allah 6 bulan sebelumnya agar dipertemukan dengan bulan Ramadan dan berdoa 6 bulan setelahnya agar amal-amal di bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT Berapa lama mereka berdoa?
Atau bahasa sekarangnya booking tempat. Berapa lama mereka berdoa? Enam bulan. Sebelum Ramadan sudah berdoa agar dipertemukan di bulan Ramadan.
Ini artinya apa doa ini? Artinya, ya Allah Tolong jangan cabut nyawaku sebelum aku bertemu dengan Ramadan. Biar aku memanen pahala dulu yang sangat banyak di bulan Ramadan, baru engkau wafatkan.
Karena pahala yang sangat banyak sebagai bekal untuk diriku nanti menghadapi hari-hari yang sangat sulit di hari kiamat nanti. Bekalku harus banyak dan benar-benar tempat aku memanfaatkan. Adalah Di bulan Ramadan Tolong sampaikan di bulan Ramadan Jangan cabut nyawaku dulu Setelah Kecuali setelah bertemu Ramadan Itu maksud Doanya Sebagian kita mungkin memikirkan Masya Allah ya Enam bulan Sudah booking tempat Beberapa dari kita mengatakan sepertinya berlebihan atau bahasa anak muda sekarang lebay ini.
6 bulan sudah booking ternyata yang sudah mengetahui keutamaan ramadhan memang begitu karena benar-benar bulan ramadhan tempat kita memanen kalau mengetahui keutamaannya rugi besar apabila dia terlewatkan bulan ramadhan sangat rugi besar dengan keutamaan-keutamaannya kita sebutkan beberapa saja keutamaannya satu atau dua yang pertama Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda kullu amal ibni adam yuda'aful al-hasanatu al-hasanatu bi asri amthaliha ila sab'i mi'ati di'afin Setiap amalan Bani Adam dilipat gandakan 10 kali lipat sampai 700 kali lipat. Ini pemurahnya Allah. Dalam hadis Arba'in yang lain disebutkan kalau kita berniat baik dapat satu pahala. Niat baik saja ya. Kita amalkan dilipatkan sampai 10.700.
Sedangkan kalau berbuat dosa, kita berniat secara umum tidak dikasih dosa. Kalau berbuat dosa, dihitung satu dosa. Sehingga kalau ada orang yang masuk neraka, berarti ini benar-benar telah melakukan 11 dosa dan 1 kebaikan.
Paham ya Pak? Karena 1 dosa, 1 pahala, pasti dilipatkan 10. Dosa hanya 1, berarti sudah 11, ini hanya 1, sehingga lebih. Benar-benar orang buruk berarti ya. Ini maha pemurahnya Allah.
Itu amalannya Bani Adam. Kemudian kalau Allah kemudian berfirman dalam hadis tersebut, berarti hadis Qudsi, Allah berfirman, إِلَّا أَصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ Kecuali ibadah puasa. Karena ibadah puasa itu untuk aku, khusus untukku dan aku yang akan membalasnya dalam riwayat yang lain dia meninggalkan makan, minum, syahwatnya kenapa? karena Allah itu sepanjang hari dia tahan, kenapa Allah? untuk aku Sehingga aku yang membalasnya khusus.
Berapa dibalas oleh Allah? Berapa dibalas? Dengan bisa jadi tidak terhingga pahalanya. Sangat banyak.
Dan diperkuat dengan firman Allah di ayat yang lain. Sesungguhnya Allah akan membalas pahala orang-orang yang bersabar tanpa batas. Puasa ini sabarnya banyak, sabarnya banyak puasa termasuk keumuman ayat ini.
Sabar tidak begini, sabar tidak begini. فَإِنْ كُوْتَ لَكَ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَقُولَ فَالْتَكُلْ إِنِّي صَوْءٍ إِنِّي صَوْءٍ Kalau ada orang macam-macam sama kamu, ngajak bekelahi, ngajak begini, ngajak begini. banyak debat langsung katakan sabar saya puasa padahal kalau hari biasa anda puasa sekali hantem bonyok dengan bisa Hai nah ini tinggal bilang Maaf saya sepuasa sekarang santai awas kau enggak puasa ini keutamaan puasa pertama jadi berapa Allah balas tidak terhingga sangat banyak dan ini 30 hari 30 hari Keutamaan yang lain, yang membuat harusnya kita rindu dengan Ramadan benar-benar, apalagi tinggal 18 hari kita berdoa, ya Allah semoga kita semua disini disampaikan Ramadan. Keutamaan selanjutnya, kita telah tahu semuanya, ada malam Laylatul Qadr, Laylatul Qadri Khayrum Min Al-Fishahrin.
lebih baik dari seribu bulan. Maksudnya apa? Dalam kita beribadah satu malam, itu senilai dengan beribadah seribu bulan. Tepatnya 83 tahun 4 bulan. Beribadah satu malam.
Senilai dengan beribadah 83 tahun 4 bulan. Sekarang kita hitung usia kita berapa? Usia kita rata-ratanya sekitar 63 atau 62 tahun masehi.
Atau 65 tahun. Hijriyah berdasarkan hadis Nabi SAW Umurnya umatku ini Di antara 60 sampai 70 tahun dan sangat sedikit yang lebih dari hal tersebut. 60-70.
Kalau masehi 57, sekitar 57 sampai 67. Rata-ratanya 63. Rata-rata umur umat Muhammad SAW dan dibenarkan dalam ilmu kesehatan. Segitu umurnya. Kita 63 tahun. Selama 63 tahun apakah kita beribadah terus?
Beribadah terus? Tidak, sepertiganya kita gunakan untuk tidur. Jadi Pak, kita ini 20 tahun tidur aja kerjaannya.
20 tahun tidur. 40 tahunnya apakah ibadah? Terus bisa jadi kita bermaksiat dan kita segera berobat atau minimal sia-sia.
Nah ini satu malam senilai 83 tahun 4 bulan. Ini kan luar biasa. Kalau kita lolos benar-benar sangat.
Rubah diobatkan. Dan beberapa ulama menjelaskan. Malam Laylatul Qadr yang senilai seribu bulan merupakan karunia Allah kepada umat Muhammad yang umurnya dikurangi. dibandingkan dengan umat-umat sebelum kita yang umurnya Nabi Nuh 950 tahun berda'wah umurnya 1000 tahun umat-umat sebelum kita mereka bisa beribadah ratusan tahun nah Laylatul Qadr ini karunia dari Allah kepada umat Muhammad yang diturunkan umurnya Kita bisa seperti umat-umat sebelumnya. Sehingga umat Muhammad adalah sallallahu alaihi wasallam yang memang yang paling istimewa diantara umat-umat yang lainnya.
Umat-umat nabi yang lainnya. Ini yang keutamaan ini yang membuat kita harus rindu dengan Ramadan. Harus tahu. Makanya, dan banyak keutamaan yang lainnya yang menyebabkan ulama' udah booking tempat.
Kalau bisa setelah Ramadan aja, ya Allah baru meninggal sehingga bekalnya sangat banyak nanti di hari-hari yang sangat sulit. Kemudian kita harus bergembira dengan datangnya Ramadan. Seorang muslim harus bergembira, harus terbetik dalam hatinya rasa gembira. Ramadan mau datang, dia langsung bergembira. Dia ingat Ramadan langsung bergembira.
Bergembira kenapa? Bergembira karena banyak keutamaannya. Dibuka pintu surga, ditutup pintu neraka, dan dibelenggu para setan.
Dan keutamaan yang lainnya, jadi muslim, dengar Ramadan gembira. Harus terbesit rasa gembira dalam hatinya. dengan keutamaan yang sangat banyak tidak boleh seorang muslim datang Ramadan biasa-biasa aja sebagaimana bulan-bulan biasanya ah bulan Muharram, bulan ini biasa harus terbesit rasa gembira Masya Allah kemudian gembira kenapa lagi? teringat ya kenangan-kenangan indah di bulan Ramadan berbuka puasa gembira merasakan nikmat LISO'I MIN FARHATANI FARHATUN INDA FITRIHI WA FITHA'FA FARHATUN INDA LIKAYI RABBIH Bagi orang berpuasa ada dua kegembiraan, gembira ketika berbuka, gembira ketika bertemu dengan Rabnya Teringat kenangan-kenangan indah di bulan Ramadan, dia banyak bersedekah, dia serahkan langsung kepada fakir miskin Kemudian fakir miskin tersebut bergembira, dia mengatakan makasih banyak ya bang, dia lihat Masya Allah kemudian dia mengambil ibroh mengambil ibroh ya dia berikan kepada fakir miskin fakir miskin tersebut sedikit menundukkan kepalanya kepada dia merendahkan rajadnya, makasih ya bang makasih banget bang dia tundukkan kepalanya ya dilihat kemudian bergembira harusnya menjadi ibroh kenapa?
karena Allah telah memberikan segalanya untuk dia, harta, kedudukan dia tidak pernah nunduk sama Allah Tidak pernah menghinakan diri pada Allah. Sedangkan manusia, kita kasih dia menghinakan diri pada kita. Dicium tangan kita, ditendukkan badannya. Kita diberikan sama Allah, tidak pernah seperti itu, menghinakan diri. Menghinakan diri untuk agama Allah.
Mau repot sana-sini ngurus masjid, memang kan hina kan? Tapi hinakan diri untuk Allah, tidak pernah. Dan kenangan-kenangan indah Ramadan yang lain kita itikaf 10 malam terakhir, berhalwat, bermunajat, merasakan nikmat, membaca Al-Quran sekian just, merasa tenang, melupakan sejenak hiruk-pikuk dunia yang melelahkan, sholat malam disertai bacaan imam yang baik, bacaan imam yang indah, merasakan tenangan, ketentraman, kebahagiaan, kita langsung rindu.
Dengan datangnya bulan Ramadan. Itu seorang muslim harus... harus gembira kalau biasa-biasa saja beberapa ulama mengatakan hati-hati dipertanyakan keimanannya tanyalah keimananmu harus bergembira ya tentunya bergembira karena pahala ya bukan bergembira Masya Allah Ramadan sebentar lagi ya bisnis kurma saya laris ya bisnis apa mulailah kelan sirup merajalela kemudian dan sebagainya harus bergembira Hai Seorang muslim bergembira tentunya menyambut. Muslim menyambut Ramadan.
Menyambut Ramadan, seseorang yang menyambut pasti identik dengan kata-kata persiapan. Menyambut dan siap-siap. Tidak ada orang menyambut sesuatu yang agung, sesuatu yang besar, kemudian tidak ada persiapan.
Presiden mau datang ke daerah sibuk semua, bupati ini sibuk sana, siapin begini dan sebagainya. Reviewer mau datang ke kantor kita, gempa sebentar. Gimana siap, mau dokumen, siapkan ini, siapkan ini, safety bagaimana, ini dan sebagainya, siap.
Teman-teman bos mau datang ke rumah siap-siap persiapan rumah dicet lagi, ditata rapi dan sebagainya. Sehingga seorang muslim yang Menunjukkan kegembiraan tetapi tidak ada persiapan Ramadan tentu ini adalah bukan menyambut Hanya bergembira biasa saja, bergembira selamat Ramadan ya bergembira dan sebagainya Tetapi tidak ada persiapan, tidak persiap menyambut Kita harus ada persiapan menyambut Ramadan dan diperintahkan menyambut Wahai kalian, wahai engkau yang mencari kebahagiaan akbil kesini sambut, kemari Wahai kalian yang suka melakukan kejahatan, keburukan, aksir, stop Disuruh sambut. Jadi kita tidak hanya kirim broadcast, whatsapp, pasang status Ramadan, Ramadan, tapi tidak ada persiapan.
Lalu apa persiapan kita sebagai seorang muslim menyambut Ramadan ini? Persiapan, persiapannya sangat banyak. Contohnya secara fikih bagi para wanita, para mbak-mbak, para suami mengingatkan yang punya hutang puasa di lunasi. dilunasi sekarang. Karena apabila masih punya hutang puasa, masuk Ramadan berikutnya, tanpa uzur, apalagi 10 bulan, 11 bulan, belum bayar, hanya 7 hari biasanya, belum dibayar, ini dosa besar.
Dosa besar karena berkaitan dengan rukun Islam. Dosa besar ini. Karena beberapa orang ini kadang-kadang meremehkan. Hati-hati. Persiapan seorang muslim terbaik menyambut Ramadan ini adalah persiapan dengan ilmu.
Persiapan terbaik menyambut Ramadan, mempersiapkan diri dengan ilmu. Kenapa demikian? Karena ilmu ini sangat penting. Imam Bukhari menuliskan dalam kitab suhihnya al-bab al-ilmu qabla al-qawli wal-amal ilmu sebelum berkata dan berbuat. Jadi ilmu dulu baru kita berkata, ilmu dulu baru kita berbuat.
Ini ilmu agama, karena agama kita ini dibangun di atas ilmu. Ilmu agama ini bukan dibangun dengan perasaan, bukan dibangun dengan katanya, bukan juga dibangun dengan sekedar ikut-ikutan, gak mau tahu. Kalau ikut-ikutannya sementara, boleh. Taklit sementara, boleh.
Ustadznya ngajarin ini loh, cara wudhu ikutin saya, ikutin dulu. Boleh. Tapi kalau terus-menerus dia punya kesempatan untuk ilmu, cuek, bukan begitu Islam. Harus tahu ya.
Dibangun di atas ilmu Islam ini, belajar. Tolabulailmi faridotun alakul muslim. Dan hal ini, kaedah ini digunakan oleh semua cabang ilmu.
Apapun itu, apa-apa harus ada ilmunya kan. Ini mau bangun tower ini, pakai ilmu tidak? Pakai ilmu bangun tower ini. Kalau tidak, roboh. Insinyur berilmu dulu, baru dia berbuat.
Baru dia jadi dosen, mengomong. Apalagi dokter. Berilmu dulu, baru berbuat dan beramal. Bahaya.
Kalau tidak berilmu, nanti kalau mau suntik orang gimana? Kasian pasiennya Pak Dokter, saya ini takut banget disuntik, pertama kali disuntik. Oh jangan khawatir, saya juga pertama kali nyuntik orang. Nggak bisa seperti ini. Jadi harus ilmu dulu, ini agama ini agama ini ilmu.
Belajar terus, ilmu sangat banyak. Kita ibadah dan yang cukup penting dipahami oleh kaum muslimin, kita punya syahadat. Syadu Allah ila ilallah, syadu anna muhammad rasulullah. Punya syahadat yang syahadat ini memiliki konsekuensi. Syahadat ini bukan semata-mata diucapkan, ada konsekuensi syahadat.
Yang pertama, la ilaha illallah, artinya harus ikhlas kepada Allah. Tidak boleh ria, tidak boleh ini, dan sebagainya. Dan ini kembali lagi kepada ilmu.
Kenapa? Karena ria ini apa saja jalan-jalannya, apa saja celah-celahnya, bagaimana menghilangkan pakai ilmu. Ria, ini baru ria. Belum yang lain-lain, macam-macam syirik, syirik besar, syirik kecil, syirik khofi, syirik jali, dan sebagainya. Ini ilmu lagi.
Yang kedua, ashadu anna muhammad rasulullah, artinya, kita beribadah harus mengikuti caranya nabi s.a.w. man amila amalan laisa alaihi amruna fahuwa radun. Barang siapa yang beramal tanpa ada contoh dari kita, tuntunan dari kita, tertolak. Tidak diterima oleh Allah. Jadi konsekuensi syahadat-syahadat kita ini adalah syarat diterimanya amal.
Ada dua. Ikhlas mengikuti Rasul, itibak. Kalau ikhlas saja, tidak itibak, tidak diterima. Kalau itibak tidak ikhlas, tidak diterima juga. Walaupun ikhlas sama Allah, tetapi caranya tidak benar, tidak diterima oleh Allah.
Solat subuh dan tidak boleh sekedar niat baik. Saya niatnya baik kok, kan bagus. Itu bagus menurut kita, sedangkan akal manusia terbatas.
Contohnya mau solat subuh empat rakaat, bukannya bagus Ustaz? Empat rakaat, lebih banyak lebih baik. Ya tetap tidak boleh, niat baik saja tidak cukup. Ya apabila kita bersin, hasil gitu kan. Bilangnya apa?
Kayak yang bersin kan Alhamdulillah kan Sebagian lanjutin Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Lanjut terus ya Malik Yomidin Ini kapan kita bales ya Ya Rahmatullah nya itu Kan bukannya bagus nambah Ustaz Jadi sesuai dengan tuntunannya Jadi niat baik saja tidak cukup Harus caranya benar Begitu juga urusan dunia Kita ingin memberikan hadiah kepada adik kita Kita kasih hadiah boneka beruang Adik kita buka-buka teriak langsung ternyata fobia beruang. Niat baik saja tidak cukup kan? Harus caranya yang benar.
Agama juga demikian. Jadi jangan sampai bulan Ramadan ini kita cara beribadah kita kurang tepat. harus sesuai dengan cara beribadahnya Rasul agar diterima. Sangat sayang kan keutamaan yang sangat banyak, besar, kemudian tidak diterima. Atau kurang diterima.
Kemudian yang penting juga kenapa kita harus menyambut Ramadan dengan ilmu. Karena pahala kita ini bertingkat-tingkat sesuai dengan ilmu dan niatnya. ilmu dan niatnya bertingkat-tingkat mungkin bisa jadi syaitan memberikan celah dengan memberikan bisikan bulan tahun kemarin kan sudah daurah Ramadan sudah habis kitabnya kita bahas buku sifat puasa nabi, sifat saum nabi sudah khotam saya baca bulan kemarin Sudah saya pelajari daurah Ramadan di bulan kemarin.
Ini adalah celah setan supaya kita tidak berhenti menuntut ilmu. Berhenti menghadiri majelis ilmu, hilang dari peredaran dakwah, dan inilah sebab terbanyak gagalnya hijroh dan futur. hilang pelan-pelan dari peredaran dakwah dan majelis ilmu dan kumpulan orang-orang yang soleh.
Karena tenggelam dengan urusan dunia. Tetap harus belajar, muroja'ah lagi, baca lagi bukunya. Apalagi Indonesia gampang lupa.
Dia gampang lupa pelajaran. Tapi sulit melupakan kalau move on. Nah, kita baca lagi, baca lagi, merojaah lagi. Kalau bisa beberapa dalil-dalil tersebut lebih kita pahami lagi. Kalau bisa lagi beberapa dalil kita baca, kita hapalkan dalil-dalilnya.
Ini lebih baik lagi. Sekarang permisalannya seperti ini. Ada si A, si B, dan si C.
Ya, sama-sama melakukan gerakan wudhu. Si A hanya mengikuti gerakan Ustadz. Bahkan belum tahu dalilnya apa. Oh begini katanya Ustadz ikutin saya.
Oh iya diikutin begini wudhu. Ya sudah. Si B. Dia wudhu dan mengetahui dalilnya. Pernah baca. Faksilu ujuhakum wa'idiyakum ilal marufik dan seterusnya.
Yang C, dia hafal. Hapal dengan? Dia wudhu, dalil-dalilnya hafal. Dia lebih hafal. Kemudian ayat tersebut tentang wudhu, dia baca tafsirnya.
Oh begini, ada begini, ada begini. Dan beberapa sunnah dan sebagainya. Kira-kira mana yang lebih banyak pahalanya?
A, B, atau C? Mana yang lebih banyak pahalanya? Tentu saja C. Padahal gerakannya sah, sama.
Gerakannya sama. Uduk kita sama tidak gerakannya? Kurang lebihnya sama. Berhal gerakannya sama. Tetapi pahalanya C lebih besar.
Karena lebih memahami, lebih hafal dalilnya besar. Oleh karena itu, Abu Bakar as-Siddiq r.a. menjadi manusia yang paling mulia setelah Nabi s.a.w. di umat Muhammad s.a.w. Abu Bakar paling mulia. Kenapa Abu Bakar paling mulia?
Jawabannya tadi, ilmunya paling tinggi dan niatnya paling ikhlas. Kenapa? Karena ibadahnya Abu Bakar dibanding dengan ibadahnya sahabat yang lain kadang kalah Abu Bakar.
dibanding ibadah yang lain, kalah ibadahnya Abu Bakar dibanding misalnya urusan harta Abdurrahman bin Auf Osman bin Afan, kalah Abu Bakar di sholat malam, ya dengan Abu Dharr, kalah dengan menyampaikan ilmu Abu Hurairah atau yang lainnya Ibn Abbas, Abu Bakar dibandingkan pahalanya dengan ibadahnya Dengan sahabat yang lain bisa jadi kalah, tetapi apa yang menyebabkan Abu Bakar menjadi mahluk paling mulia di muka bumi? Karena ilmunya. Bagaimana tidak ilmunya Abu Bakar tinggi?
Pertama kali laki-laki yang masuk Islam dari kalangan orang dewasa. Dan kemana-mana menyertai Nabi SAW, bahkan sampai hijrahnya menemani Nabi. Menemani sumber ilmu terus. Ada urusan apa? Abu Bakar ada.
Urusan ini ada fitnah apa? Semua Abu Bakar ada. Menemani Nabi ilmunya paling banyak dan paling ikhlas. Begitu kita juga dengan Ramadan.
Jangan sampai ada bisikan syaitan. Wah sudah baca kemarin. Habis daurah. Baca lagi, merujah lagi.
Sampaikan, belajar. Hikmah-hikmahnya. Terkadang ada hikmah-hikmah yang belum terselip.
Terselip dalam tersebut. Jadi baca terus. Kalau kita permisalkan dengan urusan dunia, saya permisalkan dengan urusan dunia, kita di rumah sakit melakukan sunat. Mohon maaf ya eksekusi burung. Sunat ini adalah kompetensinya perawat, dokter umum, apalagi dokter spesialis bedah.
Perawat bisa, ini kompetensi mereka. Dokter umum pun bisa, kompetensi mereka. Dokter bedah, spesialis bedah, apalagi spesialis bedah, tinggal merem mungkin ya.
Biasanya juga bedah perut, bedah macem-macem, buka otak dan sebagainya. Belah ginjal dan sebagainya. Sampai belah jantung.
Apalagi sekedar kecil ini. Secara umum, sunat ini metodenya hampir sama, secara umum. Walaupun macam-macam metode, tetapi secara umum hampir sama dan hasilnya pun hampir sama.
Sama-sama gondol. Sekarang kita ke rumah sakit. Ditawarkan, mau pilih yang mana, sunat sama siapa, semua bisa.
Hasilnya sama. Kira-kira dari perawat, dokter umum, dokter bedah, spesialis ini, mana yang paling banyak bayarannya? Notanya paling banyak.
Mana? Paling banyak, kenapa kira-kira? Padahal sama gerakannya persis, hasil sama juga.
Insyaallah tidak ada perbedaan. Kenapa kira-kira? Kenapa? Kenapa?
Iya ilmunya. Ya 10 tahun, 11 tahun jadi dokter. Perjalanan menjadi dokter spesialis 10 tahun sampai 11 tahun bisa jadi. Ilmunya sama dengan ilmu agama juga.
Semakin kita paham, semakin kita ini, pahalanya semakin besar. Semakin besar. Oleh karena itu jangan sampai kita dijauhkan dari majelis ilmu.
Karena memang agama harus ilmu. Hai ilmu belajar belajar dan terus belajar agar derajat kita nair file lahul adzina manu minkum waladzina utul ilmah darwajab ya kita lanjutkan ini sebagai mukaddimah apa sebagai motivasi kita belajar terus ya kita bahas terkait dengan sehat dan puasa Hai sehat dan puasa Terdapat riwayat yang biasanya sering disampaikan berbunyi sumu tasihu berpuasalah kalian, kalian akan sehat tetapi mohon maaf bapak ibu sekalian para jemaah hadis ini banyak ulama yang menilai do'if dan bahkan ada yang mengatakan maudhu palsu Sehingga tidak layak kita nisbatkan berkata Nabi S.A.W. Ini tidak layak. Akan tetapi hadis ini maknanya benar.
Maknanya benar. Karena puasa ini benar buat sehat. Memang benar.
Disepakati oleh semua ilmuwan. Sangat banyak jurnalnya, penelitiannya, sangat banyak puasa membuat sehat. Hampir semua agama di muka bumi ini ada syariat puasanya.
Yahudi, Nasrani, agama-agama yang lain ada syariat puasanya. Hanya saja Islam yang paling sempurna, syariat puasanya. Contohnya, faslu. فَاسْلُمَا بَيْنَا سِيَمِنَا وَسِيَمِي أَحْلِ الْكِتَابِ أَحْلِ الْكِتَابِ أَقْلَةُ السَّهْرِ Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahlil kitab adalah makan sahur. Mereka tidak makan sahur, kita makan sahur.
Disempurnakan oleh Allah. Jadi sama-sama ada syariat. Puasa membuat sehat. Membuat sehat. Akan tetapi ada suatu akidah yang cukup penting yang perlu kita jelaskan terkait hal ini.
Tentang hikmah ibadah pada ibadah makhdoh. Para jamaah sekalian, puasa ini tergolong ibadah makhdoh. Ibadah makhdoh, ibadah murni. Ibadah makhdo itu puasa, sholat, zakat, haji, ini ibadah makhdo. Ada disebut juga ibadah goyru makhdo.
Ibadah yang tidak murni. Contohnya bekerja, cari uang. Memang ada ungkapan bekerja juga, ibadah, iya benar.
Tetapi ibadah goyru makhdo. Nah beberapa ulama, Menjelaskan, untuk ibadah yang makhdoh, ibadah yang murni, tidak perlu kita memaksakan diri mencari apa hikmah di balik ibadah tersebut. Tidak perlu kita paksa-pasakan mencari, kemudian menyebarluaskan kepada manusia. Ya zakat inilah kita jelaskan ya Misalnya ini ada hikmahnya ini begini, hikmahnya ini begini, hikmah ibadah ini tidak perlu Yang benar akidah kita adalah ketika Allah perintahkan ini, sami'na wa ta'na ini dulu.
Kenapa engkau ibadah? Pokoknya saya diperintahkan oleh Allah. Apa yang Allah perintahkan pasti mengandung kebaikan.
Apa yang Allah larang pasti itu buruk bagi saya. Sami'na wa ta'na, saya ibtiqo'a wa jihillah, mencari wajah Allah. Itu akidah paling utama. Dan tidak perlu kita paksakan diri mencari hikmah-hikmahnya apa. Saya berikan gambaran untuk ibadah mahdoh ini.
Ada si A, ada si B. Si A ini orang pintar, cerdas. Si A dia mempelajari atau dia baru saja membaca buku manfaat puasa secara medis.
Ini si A. Sia mengetahui teori yang sangat banyak tentang manfaatnya puasa secara medis. Sia mengetahui puasa, dihabis baca ini, puasa itu proses detoksifikasi, puasa itu adalah, puasa itu menekan pengeluaran asam lambung baik untuk orang...
Sakit mah, kuasa itu menurunkan metabolisme sehingga tubuh tidak bekerja terus, lelah. Kuasa itu mengistirahatkan ginjal dari menyaring darah. Kuasa itu mengistirahatkan liver hati dari menetralisir racun-racun di dalam.
Dan teori-teori lainnya dia baca oleh si A. A ini tak tahu. Sekarang si B, si B ini mungkin mohon maaf ya, mungkin orang kampung, tidak tahu ya, pada leman. Yang dia tahu katanya Ustadz, bulan Ramadan itu puasa umat Islam, ibadah kepada Allah dapat pahala.
Ini cuma si B. Kemudian masuklah bulan Ramadan. Si A dan si B berpuasa. Sekarang si B ini, apakah si B ini mendapatkan keuntungan-keuntungan dunia sesuai dengan teori yang diketahui oleh si A?
Apakah dapat si B? Dapat tidak si B? Dapat. Kira-kira mana yang kemungkinan lebih ikhlas, A atau B? A atau B?
Mana yang lebih ikhlas? Yang lebih ikhlas? B yang lebih ikhlas?
Ini maksudnya untuk ibadah mahdo, tidak usah terlalu cari apa hikmah-hikmahnya, apa keuntungannya, tidak usah, tidak perlu, karena pasti kita lakukan. Sudah, tidak perlu, apalagi si A habis membaca, setelah puasa ternyata bisa sebagai program diet. Mantap ya, sehingga ada kemungkinan tidak niatnya. Ya sebelumnya sih ihlas, lama-lama geser-geser, masya Allah ya. Allahu Akbar, Allahu Akbar, langsung cari timbangan.
Alhamdulillah setengah kilo semangat. Oh berarti puasa ini masya Allah ya. Akhirnya kenapa baru rajin ibadah setelah tahu ada kepentingan dunia dalam ibadah tersebut.
Ini sangat, mohon maaf, tercelah. وَمَنْ أَرَوْدَ الْعَاجِلَةَ أَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَا نُرِيدُ Barang siapa yang menginginkan ajilah, ajalnya, kami segerakan di dunia. Dikasih sama Allah.
Di puasa niatnya ingin turunkan berat badan saja, dikasih sama Allah turun. Tetapi lanjutan ayatnya adalah وَمَا لَهُ فِي الْأَخِرَةِ مِنْ خَلَقٍ Di akhirat tidak ada jatah. Hati-hati ya.
Baru rajin ibadah setelah tahu ada keuntungan dunia. Wah turun ya. Masya Allah. Kalau begitu saya puasa besok-besok selanjutkan dengan puasa daud.
Ada enggak yang lebih dari daud? Tiap hari puasa. Ini kan bukan niatnya kepada Allah lagi.
Sudah tercampur. Sudah tercampur. Kemudian ada pertanyaan Ustadz, apakah tidak boleh kita benar-benar tidak boleh kita tahu hikmahnya?
Kita pelajari apakah tidak boleh sama sekali? Dilarang Ustadz. Jawabannya boleh asalkan jelaskan dulu akidah yang ini. Yang pertama harus tahu akidah ini dulu, supaya dia tahu celah setan untuk menggiring dia tidak ikhlas. Nah ini kan ikhlas lagi butuh ilmu, butuh ilmu untuk ikhlas saja butuh ilmu.
Dia tahu celah setan, oh jangan ini akidah saya harus sama Allah, ini celah setan seperti ini. Dia luruskan niatnya lagi. Nah ini sampingan, mau dapat, mau dapat, iya mau enggak ya sudah. Ya, terserah.
Saya yang penting menjalankan perintah Allah. Saya yang saya cari adalah wajah Allah. Ya, urusan ini sudah tidak usah dipikirin. Mau dapat-dapat, enggak-endak, ya itu sekedar ini saja lah. Mudah-mudahan.
Dia kembalikan lagi karena sudah punya akidah yang kuat. Dia sudah belajar. Yang kurang bijaksananya, tidak menjelaskan akidah ini langsung menjelaskan kepada orang awam semuanya.
Tapi tidak dijelaskan akidah seperti ini. Lihat loh, puasa begini, begini, begini, tapi tidak dijelaskan akidahnya. Sehingga terjerumus. Contohnya saya pernah membaca, pernah baca buku.
Judul bukunya ini, Pelatihan Solat Malam. Pelatihan Solat Malam. Itu sekitar 20 tahun yang lalu ya, ketika saya masih kecil baca bukunya itu. Dan pernah di kota saya ada pelatihan ya, pelatihan sholat malam.
Apa katanya, teorinya sebenarnya sholat itu adalah gerakan senam, mirip-mirip seperti yoga. Ini berusaha ngutak-ngutak hikmah di balik sholat. Gerakan yoga, menenangkan pikiran, gerakan senam. Ini menyehatkan semua badan. Apalagi dilakukan tengah malam.
Teorinya begini lagi ya. Teorinya senyi, kemudian begini. Aktivasi sel-sel tubuh dengan tidur lebih cepat.
Dijelaskan semuanya. Sehingga infonya saat itu yang ikut pelatihan dan baca tersebut adalah orang-orang yang sakit. Karena klaimnya bisa menyembuhkan stroke, menstabilkan gula, menurunkan kolesterol dan sebagainya. Itu klaimnya.
Yang ikut banyak orang sakit. Akhirnya sholat malam. Setelah baca itu rajin sholat malam. Kenapa sholat malamnya?
Apa niat sholat malamnya? Ingin sembuh? Ini kan beribadah karena tujuan dunia. Bukan itu, harusnya dia sholat malam kenapa dia baca ayat Tatajafajunubuhumanilmadhaji Yada'una rabbahum khawfa watama'a Harusnya dia baca Masya Allah Iya saya sholat malam Jauh lambungnya dari tempat tidur berdoa kepada Allah Dengan harap-harap cemas Dia baca itu baru Seandainya dia tidak baca buku teori manfaat sholat malam itu Dapat tidak dia keuntungan dunia tersebut? Dapat, gak usah tau aja Nah ini baru rajin ibadah setelah tahu ada kepentingan dunia di balik ibadah tersebut.
Ini yang kita hati-hati, hati-hati. Ya apalagi sekarang kan diet ini kan. Diet ini lagi ngetrend di zaman modern ini. Zaman modern semua hidup mudah kecuali satu, nurunkan berat badan.
Jadi diet ya karena puasa kesempatan. Ini harus hati-hati celah setan. Dan hati-hati juga menjelaskan hikmah ibadah, kadang-kadang teorinya salah, ini malah lebih bahaya lagi.
Menjelaskan hikmah ibadah dengan teori yang tidak benar. Contohnya saya pernah baca, ini luar biasanya sholat, keajaiban sholat. Ketika kita sujud, ada satu pembeluh darah di otak.
yang tidak mengalir dan hanya mengalir ketika apa? sujud, ini keajaiban sholat, ada yang pernah baca tidak? seperti ini, ada yang pernah baca?
nah kita orang kedokteran ini bingung apa nama pembuluh darah tersebut karena setahu kita kalau di pembuluh darah di otak tidak mengalir namanya stroke Nah ini kan ya Allah Tidak benar seperti ini ya Ini tidak benar Jadi ini akidah yang perlu kita jelaskan terkait dengan sehat dan puasa ini. Maksudnya kita sama-sama menyebarkan akidah ini, sama-sama kita ingatkan kaum muslimin, jangan apa-apa langsung manfaat puasa, manfaat puasa, manfaat puasa, tanpa menjelaskan akidah seperti ini. Terlebih puasa adalah ibadah makhdum.
Mungkin demikian Bapak Ibu sekalian yang rahmatillah Allah SWT. Hai eh selebihnya mungkin kita gunakan untuk tanya-jawab ya silahkan terkait dengan sehat bagaimana ini dan sebagainya kami persilahkan pada para jamaah sekalian untuk bertanya-tanya terkait dengan puasa dan sehat ya silakan hai hai Ya, itu yang Bapak sebutkan itu hadisnya berbunyi يَوْمُصْوَعِمِي نَوْمُصْوَعِمِي إِبَادَةٌ صَمْتُهُ تَسْبِيهُنْ وَدُعَاوْهُ مُسْتَجَابٌ وَأَمَلُهُ مُضَعَفٌ Puasanya orang tidur, tidurnya orang berpuasa ibadah, diamnya tasbih, doanya mustajab, amalnya dilipat gendakan. Tapi mohon maaf pak, ini hadisnya do'if. Hadisnya do'if tidak benar ya.
Naumus so'im ibadah, tidurnya orang puasa ibadah ini tidak so'ih hadisnya do'if dan secara kandungan juga aneh. Ya secara kandungan juga aneh ya, tidurnya ibadah. Dan sebagian orang kadang-kadang berhujah dengan hadis ini puasa banyak tidur.
Puasa banyak tidur, kenapa tidur? Ibadah. Ini tidak benar Pak, jadi hadisnya tidak benar. Kemudian bagaimana tadi tentang tidur kita.
Tidur kita di bulan Rabu. Secara umum kita orang dewasa tidurnya 4 sampai 8 jam. Ini tidur normal orang dewasa. 4 sampai 8 jam.
Dan yang paling penting dari tidur bukan lamanya, tetapi kualitasnya. Kualitas tidur tersebut. Apa yang mempengaruhi kualitas tidur? Yang mempengaruhi adalah ketenangan pikirannya. Ketenangan pikiran.
Seseorang yang pikirannya tenang, tidak ada beban, tidur langsung. Dan tidurnya berkualitas, tenang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari dunia. Tidurnya tenang mungkin ya tidur 10 jam tapi bolak-balik bangun tidak tenang, bangun malah pegel padahal sudah 10 jam.
Tidak ada kualitas, yang penting tidur adalah kualitas. Kita lihat tidurnya anak-anak yang belum punya tidur ya, sedang main-main ya, main-main di taman, capek tidur di taman, bules lagi. Karena itu mereka tenang, tidak ada pikiran dunia, santai, kualitas tidurnya bagus dan para ulama kita tidurnya 4 jam.
Banyak ulama kita ya, Sehuseymin, Seh Bin Bas bahkan 3-4 jam kurang tidurnya. Karena tidurnya berkualitas, dia merasakan ketenangan yang luar biasa, tenteram, damai. Dengan keutamaan dari Allah dan ilmu.
Jadi tidurnya 4-8 jam, kemudian tadi pertanyaannya lagi apakah beda orang dewasa dengan orang tua? Jawabannya berbeda. Secara umum, ini secara umum. Tidur kita berkurang, semakin tambah usia semakin berkurang tidur kita.
Ini secara umum, oleh karena itu apa kerjanya anak yang baru lahir? Apa kerjanya? Iya, tidur nenen, tidur nenen ee gitu ya, apaan ya? Tidur ya, tidur seharian.
Kemudian 2 tahun, 5 bulan, 2 tahun masih tidurnya masih banyak juga ya. Ya pokoknya tidur terus, tidur, tidur, tidur terus kan. Sampai dewasa 4-8 jam.
Nah semakin tua itu juga jumlah jam tidur semakin berkurang. Bisa jadi orang tua dia cukup 5 jam, 4 jam tidurnya orang-orang sudah tua. Kenapa? Memang secara umum metabolisme tubuhnya sudah mulai turun, semuanya turun.
Sehingga tidak perlu istirahat yang banyak. Tidak perlu istirahat yang banyak. Dia 4 jam, 5 jam tidurnya.
Oleh karena itu ada pertanyaan. Ini ada orang tua tidur jam 10, sering bangun jam 2, setelah itu tidak bisa tidur lagi. Kita katakan normal, normal. Dan ini sudah diatur oleh Allah, diatur oleh Allah. Orang tua dikurangi jam tidurnya, supaya kenapa?
Sholat malam, minta sama Allah, sebentar lagi menyambut kematian. Luar biasa, sudah diatur sama Allah. sudah diatur diatur sama Allah untuk siap-siap menyambut kematian jadi berkurang pak kalau umurnya sudah tua makanya kan nenek-nenek kita yang sudah sepuh sering bangun tengah malam tengah malam sering bangun, sering apa dan sebagainya karena jam tidurnya berkurang demikian pak insyaallah hadapan Apakah ada kandungan gula?
Ada hubungannya Pak. Kenapa? Karena kita beraktifitas, gerakan otot dan sebagainya, kita akan mengeluarkan hormon anti-insulin. Kalau kita beraktifitas, jadi selama puasa tetap aktivitas supaya seger.
Ya mungkin hari pertama, hari kedua kita penyusuaian, setelahnya masih lemes ya hari pertama kedua ya, hari selanjutnya sudah penyusuaian, bahkan kadang-kadang kita saur dengan sebutir kurma, dua butir kurma sehat seharian. Dan selama puasa tetap... Aktivitas tetap olahraga secara teratur, yang ringan saja.
Tetap olahraga, tetap aktivitas. Kenapa? Gerakan otot, semuanya ini mengeluarkan hormon anti-insulin. Karena kalau insulin sudah keluar, insulin ini butuh gula.
Dia akan menyerap gula, persediaan di darah, lemes langsung, Pak. Jadi insulin itu demikian, jadi insulin, hormon insulin itu dia memang nyerap gula. Ketika dikeluarkan oleh hormon kreas, keluar, dia langsung nyerap gula yang ada di pembuluh darah. Dia serap, sehingga pembuluh darah ini kekurangan gula. Dibacalah oleh otak, kemudian dikirimkan serap ke perut, lapar.
Itu mekanismenya, kuliah singkat ini. Mekanisme begitu, jadi tetap kita aktivitas. Kita tetap aktivitas biasa, keluar homo anti insulin sehingga kita tidak akan lapar, tidak lemes nanti Pak.
Insyaallah demikian, jadi jangan tidur terus. Ini malah bikin lemes seharian. Demikian Pak ya, insyaallah. sudah jam 6 lebih?
oh ya Allah masih ada pak, silahkan pak mohon maaf bagi yang punya kepentingan silahkan pak, silahkan balik artinya apa namanya ada kepentingan sepatu jam 6 ya, silahkan balik tidak usah merasa tidak enak ya sudah dipersilahkan, silahkan pak Bagaimana dengan muslim yang tinggal misalnya di Eropa, di Kutub Utara yang dia kadang siangnya lebih panjang, misalnya di Finlandia 22 jam, di Inggris 8 jam, Eropa bisa sampai 16 jam. Bagaimana demikian? Bagaimana puasanya?
Puasanya tetap dia jalankan. Tetap dia jalankan puasa, kalau siangnya 22 jam tetap puasa 22 jam. Kalau siangnya 20 jam tetap, siangnya 18 jam tetap puasa begitu. Kenapa?
Karena ayatnya demikian. Karena ayatnya demikian, makanlah kalian dan minumlah sampai jelas benang putih dan benang hitam minal fajr, yaitu sudah terbit fajr. Kita bisa bedakan. Baru perintahnya kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam.
Yaitu malam itu mulainya maghrib. Ini keumuman ayat. Sehingga yang puasa 20 jam, 18 jam, ya tetap puasa segitu.
Berasal keumuman ayat, tidak ada yang lainnya. Dan insyaallah dengan beberapa tips dan trik bisa dilaksanakan oleh teman-teman di sana. Saya pernah mengisi kajian jarak jauh dengan teman-teman. di swedia ya disana juga sekitar 18 jam 20 jam mereka juga menanyakan dan saya jelaskan demikian dan mereka pun punya tipsnya juga untuk melaksanakan ada tips-tipsnya untuk melaksanakan begini-begini dia manfaatkan waktu berbuka walaupun sedikit dia manfaatkan kemudian dia ada minum ini minum ini kemudian siangnya dia tidur dan sebagainya dan ternyata bisa tidak memberatkan bagi umatnya insyaallah demikian pak ya Ada lagi pertanyaan?
Ya silahkan Pak. Keto? Pastosis?
Ya ini jawabannya panjang nih ya Allah. Kita singkat saja. Secara umum, ya dalam ilmu kedokteran kita mengenal diet ketogenik. Diet ketogenik ini jurnalnya sudah ada, penelitiannya sudah ada, dan sudah hampir disepakati. Diet ketogenik adalah diet banyak makan keton lemak.
Dan diet ini, kalau diet ketogenik hanya untuk terapi pada pasien diabetes dan pasien epilepsi. Itu diet khusus terapi. Dia karbohidratnya sedikit, lemaknya banyak.
Sedangkan diet ketofastosis, diet ketogenik banyak lemak ditambah dengan fastosis, fast artinya puasa ya. Jadi ada dua penelitiannya, ketogenik sama satu lagi intermittent fasting, manfaat puasa. Jadi kalau ketogenik ini ada penelitiannya.
Sohej, jurnal dan ada satu lagi intermittent fasting, ini tentang penelitian tentang puasa ya sehat insyaallah banyak sekarang yang menjadi pertanyaan kalau digabung menjadi diet ketofastosis ya setahu saya ini mohon diluruskan kalau salah, setahu saya setelah baca-baca dan bertanya ketofastosis ini dia penelitiannya belum banyak Kalau digabung beda, kalau digabung belum. Jadi ilmiahnya begitu, belum tentu ini iya, ini sudah sohih, ini sohih, kemudian digabung sohih juga, belum tentu. Jadi kita fasilisasi ini, penelitiannya belum banyak.
Belum banyak penelitiannya, belum banyak. Apakah aman untuk orang hamil, apakah aman untuk anak-anak yang baru tumbuh, remaja, ini belum. Belum banyak penelitiannya kita fasilisasi ini.
belum banyak, yang ada adalah diet low karbohidrat, ini benar ini yang benar, kalau diet low karbohidrat dia tetap makan nasi tapi sedikit tetap makan roti tapi sedikit, ini benar diet low karbohidrat, ini benar kenapa kita masih butuh karbohidrat, tetapi kalau diet yang saya kurang tahu banyak ya bagaimana kita fast dosis tapi kalau dietnya yang benar-benar ekstrim dietnya eskrim benar-benar menghindari karbohidrat dan hanya mengandalkan yang sedikit saja contohnya katanya kita hanya makan karbohidrat ada kok pada kangkung itu kan sangat sedikit sekali benar-benar menghindari eskrim ini tidak benar maksudnya butuh penelitian kalau untuk ini artinya ilmu kedokteran itu mirip seperti ilmu agama agama ini dalil dulu baru beramal kan mana dalilnya sama ilmu kedokteran itu mana penelitian ilmu kedokteran itu ilmiahnya dulu baru kita bisa katakan itu termasuk penelitian ilmiahnya mana dulu baru dan kita tidak berani menerapkan kalau tidak ada penelitian ilmiah itu aja begitu jadi kalau saya pribadi kalau diet low-carb benar benar itu kita kurangi itu benar bisa menurutkan berapa badan low karbo kemudian gula tidak makan, benar tapi masih makan nasi dikit masih makan ini, itu benar tapi kalau ekstrim ekstrim itu saya tidak tahu karena kita juga butuh karbohidrat dan banyak yang lain-lain juga mengatakan efek sampingnya banyak ada yang terkelupas kulitnya dan sebagainya, intinya kalau kita fasilisasi saya perlu tahu dulu bagaimana Bagaimana? tetapi dan butuh jurnalnya dan saya hanya mengandalkan diet low carbohydrate dan yang paling penting dari diet 2 pertama makanan, yang kedua olahraga kebanyakan metode diet hanya makanan saja jangan ini, jangan ini, tapi tidak pernah olahraga sehingga apa yang terjadi metode apa namanya fenomena bola pimpong turun nanti naik lagi turun nanti naik lagi, karena ada olahraga sedangkan penemu-penemu macam-macam dia tersebut, dia olahraga sampai terbentuk ototnya ototnya terbentuk sedangkan yang ditekankan yang melaksanakan ini kurang, olahraganya kurang Jadi demikian intinya saya lebih setuju ke arah low-carbo itu benar. Tapi kalau yang ekstrim saya kurang tahu, tidak berani jawab banyak dan ya secuai hukum ilmu kedokteran, kalau belum ada juna ilmiahnya jangan, itu hukumnya.
Demikian insyaallah, mungkin kita cukupkan ya Pak. Demikian kurang lebihnya saya mohon maaf apabila ada salah-salah dan kita berdoa kepada Allah, semoga kita disampaikan di bulan Ramadan, kita menuntut ilmu dan kita meraih bekal sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan. Dan demikian, subhanakallahumma'abiyakum. bihamdika asyadu allah ilaha ila anta astagfirullah wa atubu lay wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh