Transcript for:
Dampak Korupsi terhadap Kualitas BBM

Ya pemirsa, terkait dengan kasus dugaan korupsi ini pasti juga akan berdampak kepada kendaraan Anda karena ini menyasar terkait dengan BBM, begitu ya. Pak Fitra, kalau kita melihat bahwa jika memang benar, ini yang digunakan tidak sesuai. dengan apa yang kita beli. Misalnya saja ini kita inginnya membeli Pertamax, tetapi yang dimasukkan ke dalam kendaraan kita adalah Pertalet. Walaupun jika ini adanya oplosan. Apa yang akan terjadi dengan kendaraan kita? Oke, ini jika benar ya. Karena kan itu nanti peradilan yang akan memutuskan. Jika benar bahwa bensin yang kita beli di bawah kualifikasi minimal yang dipersyaratkan oleh mobil kita. Maka pasti akan ada hal buruk yang terjadi. Mobil itu macam-macam. Kalau mobil teknologi modern, dia sudah dilengkapi dengan knocking sensor. Yang dia bisa memperlambat waktu pengapian kalau mendeteksi bensinnya itu oktannya lebih rendah. Untuk menghindari gejala detonasi awal alias knocking. Kritik-kritik yang sering kita dengar. Kalau di mobil baru, dengan knock sensor yang masih bisa mengatasi kekurangan oktan itu, yang akan terjadi adalah Tenaga berkurang, konsumsi bahan bakar bertambah. Tapi kita harus ingat dalam bahan bakar itu, oktan itu hanya salah satu propertis. Ada propertis yang lain, ada densitas, ada viskositas, ada nilai kalornya berapa, ada aditifnya, ada detergennya di situ. Nah, kalau misalnya ternyata yang masuk ke mesin kita tidak sesuai dengan persyaratan minimal dari mobil, itu bisa terjadi kerusakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya filter bensin menjadi semakin kotor, kalau misalnya dijanjikan bensinnya Euro 4 ternyata yang masuk bukan Euro 4 itu katalitik konverter kita bisa tersumbat. Dan yang paling bahaya adalah kalau kita memasukkan bensin yang di bawah standar oktan minimal yang dipersyaratkan oleh mobil itu dan mobil itu tidak memiliki knocking sensor, misalnya mobil yang keluaran tua gitu ya. Bisa terjadi ngelitik, ngelitik itu detonasi awal. Piston masih bergerak ke atas yang semestinya bensin itu belum meledak, dia sudah meledak duluan karena oktannya terlalu rendah. Itu bisa menimbulkan kerusakan mesin baik secara perlahan maupun secara langsung. Dan kadang-kadang biaya perbaikannya itu tidak murah. Oke, ini jadi kerugian juga ya untuk masyarakat ya, selain kerugian negara yang sempat tadi sudah kita sebutkan. Saya mau tanya ke Pak Hendra, Pak Hendra mungkin ada yang mau ditanyakan kepada narasumber-narasumber kita di sini, mungkin terkait dengan keluhan, ataupun mungkin mau konsultasi nih, kendaraannya selama 5 tahun pengguna Pertamax, mungkin ada yang dirasakan atau seperti apa? Silahkan Pak Hendra. Jadi ini kan saya ingin mendahului ini, spekulasi dan asumsi ini kan sudah kemana-mana ya. Di Twitter itu sudah 200 ribuan yang nge-tweet tentang ini dan mengkritik pemerintah. Artinya kepercayaan masyarakat itu terus menurun terhadap pemerintah. Jadi yang ingin saya tanyakan, terserah siapa yang bisa menjawab itu, kira-kira secara teknis, secara kebijakan, kira-kira bagaimana mengembalikan trust itu. Karena kalau dari penjelasan Bapak tadi yang mengatakan bahwa kita harus mengumumkan bahwa kita sudah melakukan pemeriksaan, masalahnya adalah proses hukum terus berjalan dan masyarakat lebih cenderung percaya dengan hukum, kejaksaan, peradilan. Jadi ketika... Ini terbukti nanti di pengadilan, ini akan lebih hancur lagi. Jadi sangat sulit untuk dihentikan kritik masyarakat ini. Baik, Pak Eri mungkin bisa dijawab Pak. Kalau kita misalnya lihat seperti yang tadi pertanyaannya, mungkin lebih singkat saja dari pandangan Bapak seperti apa Pak? Benar, jadi memang harus segera ada action. Quick response dari Pertamina, dari pemerintah. Ya harusnya Pitra Eri ini langsung diajak bicara oleh Pertamina, langsung ngomong ke masyarakat karena Pilihau punya follower jutaan. Semua karena ini kan adanya di medsos, mainnya di medsos. Jadi ada above the line, ada below the line. Jadi yang below the line ini di SPBU pasang sepanduk-sepanduk ada sosialisasi, libatkan masyarakat, libatkan aparat penegak hukum, sosialisasi di seluruh kabupaten, kota, khususnya Jabotabek nih. Jabotabek ini ada 700 SPBU. Segera lakukan sosialisasi bersama para influencer ini untuk tujuannya menenangkan masyarakat. Bahwa oplosnya itu salah kaprah gitu. Oplos dengan blending kan beda nih. Kalau blending itu resmi, kalau oplos kan kesannya itu kan manipulatif. Mas Fitra gimana? Siap bersedia mungkin? Hari ini saya dihubungi Pertamina untuk bilang bahwa bukan bensin oplosan. Saya sendiri tidak berani karena saya tidak tahu faktanya seperti apa. Saya masyarakat biasa, saya konsumen. Saya dengar dari Kejaksaan Agung ada oplosan. Kebetulan saya dengar pendapat di DPR tidak ada oplosan. Mana yang benar? Jadi kalaupun Pertamina mau mengembalikan kepercayaan, menurut saya yang dilakukan harus komunikasi publik yang tepat. Tidak harus melalui influencer. Oke, mungkin ada yang mau ditambahkan? Mas Abra, silahkan. Jadi, saya ingin menyambung tadi sampaikan Pak Eri, bahwa justru ini, mestinya tidak hanya Pertamina yang terkesan defense untuk menjelaskan bahwa memang tidak terjadi pengoplusan, tidak terjadi penyimpangan dalam pengolahan produk tersebut. Justru ini saya pikir peran pemerintah dan DPR, DPR mendorong pemerintah dalam hal ini adalah kementerian SDM dan kementerian BNN, jadi, Kan sudah ada tadi mekanisme pengawasan auditnya dilakukan oleh BPH Migas dan juga Dijen Migas. Nah, jadi dari sampling, uji sampel ke beberapa depo maupun SPBU, itu dilakukan, kemudian dipublikasikan. Dan hasil itulah saya pikir bisa menjadi salah satu cara masyarakat mempercaya bahwa produk yang mereka beli itu memang sesuai dengan spesifikasi. Dan DPR di sini saya pikir punya peran itu untuk mempengawal agar dilakukan audit secara cepat. Jadi tidak cukup hanya dengan statement verbal bahwa ini sudah sesuai dengan spesifikasi, perlu ada bukti, bukti dari hasil uji lab tadi dan disampaikan. Nah ini untuk konteks yang sekarang, konteks yang dulu bagaimana? Mungkin nanti di persidangan pasti akan disampaikan oleh masing-masing pihak bukti-bukti. Tetapi saya juga mendorong juga bagi otoritas dalam hal ini adalah Dirjen Migas dan juga BPH Migas untuk menyampaikan hasil audit ataupun uji lab di tahun-tahun. Ketika itu seperti apa itu juga akan menjadi Penguat juga ataupun mengembalikan kepercayaan publik Bahwa BBM yang mereka konsumsi selama ini Baik sekarang maupun yang dulu-dulu Itu memang sudah sesuai dengan spesifikasi Oke audit harus dilakukan dan DPR bagaimana nih? Kesiapannya? Ya pertama saya kira begini Tadi kita bicara komunikasi komunikasi komunikasi Saya setuju komunikasi harus dilakukan Pertamina harus melakukan komunikasi Oleh person of authority Jadi seorang memiliki otoritas Apakah selama ini kita melihat dari Pertamina itu Ada direksinya? Hadir disitu memberikan penjelasan, keterangan menangkan masyarakat tidak kan jubir-jubir-jubir yang bicara. Jadi saya kira perlu ada betul-betul ya pimpinan tertinggi Pertamina karena ini kan membawa keresahan di masyarakat. Dan ini keresahan ini saya kira memang cepat sekali merambetnya karena berita di media sosial juga sangat gencar ya keluarnya. Jadi saya kira perlu ada upaya dari direksi. untuk bisa memberikan ketenangan kepada masyarakat, meyakinkan masyarakat bahwa itu tidak terjadi. Kedua, memang kita sudah meminta agar ada upaya pembuktian yang nyata oleh pihak Pertamina yang kemudian bisa ditunjukkan kepada publik secara transparan bahwa ini loh tidak ada pengolosan, mesin ibu bapak selama ini aman dan seterusnya Pertamina akan tetap menjaga agar tidak terulang lagi. Dan akan memberikan misalkan jaminan penggantian jika memang ada permasalahan ibu bapak terkait masalah bensin BBM yang kemudian dibeli tidak sesuai dengan spesifikasinya. Saya kira hal-hal itu perlu dilakukan. Juga dibuat misalkan saja seperti ini pertemuan terbuka antara misalkan Direksi Pertamina dengan publik secara umum. Saya kira itu bukan hal yang sesuatu yang sulit dilakukan. Tetapi inilah yang kemudian membuka pembicaraan diskursus yang sehat. antar direksi dengan publik supaya tidak terkesan bahwa ada yang perlu dihindari atau ditutupi? Oke, kami juga dari tim IBL sudah mencoba untuk menghubungi Pertamina, kemudian juga Kementerian BUMN pun duga dengan kejaksaan terkait dengan kasus ini, namun tidak bersedia untuk hadir nih. Jadi kita juga hanya dari beberapa sisi saja, tapi saya mau kembali ke... Mas Fitra, tahun 2024 kasus terkait dengan Pertamax ini beredar banyak sekali viral di media sosial bahwa filternya lah, pompanya lah rusak karena Pertamax apakah itu benar dan juga apakah ini juga masih dirasakan sampai saat ini? Iya ini fenomena yang menarik gitu ya saya memantau sosial media yang berkaitan dengan otomotif, saya dengar ada pakai Pertamax tiba-tiba mobilnya mogok filter bensinnya macet. Walaupun kemudian dibantah bawah itu juga kemungkinan ada faktor dari tanki bensin yang sudah berkarat, karatnya menumpuk dan masuk ke filter. Tapi yang saya lihat beberapa bulan ini bahkan mungkin hampir setahun itu banyak keluhan masyarakat mengenai kualitas dari Pertamax. Entah itu terkait hal ini atau tidak. Karena mereka membandingkan ketika mereka memakai BBM dengan oktan yang sama dari swasta kok mereka merasa lebih hemat dan lebih... Kencang atau lebih bertenaga. Dan itu bukan hanya satu dua orang, tiba-tiba itu ada banyak sekali. Dan didukung oleh yang lain. Iya benar, bahkan sampai ojek online semua bilang seperti itu. Tiba-tiba ada masalah ini. Jadi seolah-olah itu nyambung buat masyarakat. Makanya penting sekali kalau ingin masyarakat itu percaya kembali ke Pertamina, komunikasi yang dikalkukan Pertamina tidak boleh defensif. Harus benar-benar... Humble, terbuka, rendah hati, transparan dan juga harus dilakukan dengan memperhatikan keluhan-keluhan publik. Jadi tidak mudah memang mengembalikan kepercayaan. Kepercayaan itu butuh waktu, bisa hancur dalam sekejap, membangunnya lagi memang butuh waktu. Tapi benar ini adalah momen bagi pemerintah dan juga Pertamina untuk berbenah. Mungkin kalau Pertamina lebih bersih. Dia lebih efisien, dia akan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dengan harga mungkin yang lebih terjangkau. Oke, ini waktu untuk pemerintah untuk berbenang. Kita juga akan bahas lebih lanjut bagaimana lanjutan dari kasus korupsi ini. Apakah juga subsidi untuk tahun 2027 ini tepat sasaran, relevan? Kita akan bahas pada sajadan berikut, tetaplah bersama kami.