Halo Fitness Mania, selamat datang di Dunia ADRI. Kali ini saya akan membahas 10 mitos nasihat-nasihat sehat yang sering kita dengar. Disini yang jadi tantangannya teman-teman sebenarnya lebih kepada bahwa apa yang ditulis disini. Ini teman-teman lihat nih semuanya ya.
Ada 1, 2, 3. Terus ya sampai 10. Ini buka. Bukan sepenuhnya mitos, tapi kadang-kadang ada kebenaran daripada yang kita tulis di sini. Cuma saya akan menjelaskan kepada teman-teman lebih kepada mungkin ada alasan kenapa sih mungkin itu akhirnya seolah.
Ola-ola menjadi mitos. Kita mulai dari yang pertama. Yaitu adalah makan pagi yang utama.
Atau biasa orang bilang, sering teman-teman pernah dengar nggak kalau bahasa Inggrisnya adalah breakfast is the most important meals. Jadi seolah-olah adalah bahwa harus makan pagi, nggak bisa nggak. Jadi teman-teman kenapa ada pernyataan seperti itu sebenarnya? Itu bisa banyak hal.
Kalau dulu misalnya mungkin kalau kita di Indonesia, Indonesia mungkin 30 tahun yang lalu kali ya, pada saat dimana mungkin obesitas gak ada, orang-orang juga kurus, mungkin makanya di-encourage ya, kepada kita untuk kalau bisa jangan lupa makan pagi gitu ya karena kebanyakan dari kita kebanyakan undernutrisi gitu ya atau bisa dikenal dengan yang namanya defisiensi gitu, dibandingkan dengan sekarang yang justru malah kebalikannya malah kelebihan ya, atau toxicity nah jadi, sekali lagi dengan kondisi Indonesia hari ini dimana penderitaan obesitas makin hari angkanya makin meningkat ya, itu juga biasanya kalau kita buat satu investigasi, ternyata disebabkan karena sel tidak sensitif lagi terhadap insulin, atau dikenal dengan namanya resistensi insulin, sebagai penyebabnya, akibatnya adalah obesitas gitu ya, nah maka kenapa ketika kita bilang, saya tidak ada kebutuhan untuk makan pagi, itu lebih kepada karena kita mau berfokus kepada yang namanya time restriction, artinya jendela makan kita itu teman-teman terlalu banyak, sehingga jadi dengan kita skip makan pagi langsung, makan siang kita bisa merubah persentase 24 jam yang tadinya kita gak makan hanya pada saat kita tidur 30% kan bener kan 70% nya kita makan, tapi dengan kita skip makan pagi langsung, makan siang jadi makannya kita juga akhirnya menjadi kalau istrinya namanya time restricted feeding jadi cuma makan dari jam 12 sampai jam 7 atau jam 8 malam atau jam 1 siang atau jam 2 siang sampai jam 9 malam maka pada saat itu terjadi Jadi switching. Jadi jendela makan kita akhirnya menjadi tinggal 30%. Jendela tidak makan kita menjadi 70%.
Bukan kayak itu memberikan kontribusi untuk kita akhirnya apa teman-teman sekalian. Badan punya kesempatan untuk menggunakan tabungan energinya, si lemaknya itu untuk dipakai. Karena tidak diberikan makan kan.
Jadi nomor satu, tidak selalu makan pagi adalah yang utama. Bahkan belakangan yang terjadi hari ini adalah apa? Justru least important si breakfast itu menjadi. Jadi, ya, kurang lebih itu, ya. Oke, masuk ke yang nomor dua.
Kalau mau turunin berat badan, berarti nggak boleh makan malam. Nah, itu yang paling sering, ya, teman-teman. Ya, alasannya kenapa ada pernyataan seperti itu? Karena beranggapan adalah biasanya kita udah deket tidur.
Jadi, otomatis sebaiknya mungkin tidak mengkonsumsikan makanan, gitu, ya. Nah, tapi kalau kita buat satu investigasi lagi. Nah, ini kita mau kreatif aja, teman-teman sekalian.
Jadi, yang terjadi, ya, teman-teman sekalian itu. Jadi, bayangkan kalau seandainya biasanya... Misalnya kita buat diri kita menjadi kelaparan.
Terakhir makan misalnya akhirnya jadi makan siang aja ya. Atau makan sore abis itu udah gak mau makan lagi. Kalau kita punya disiplin yang baik dan kita tidurnya juga cepat awal. Itu kenapa tidak bisa ya kayak gitu ya.
Tapi yang jadi keunikannya teman-teman sekalian. Justru kalau teman-teman di malam hari teman-teman makan. Di jam 7 jam 8 makan.
Dan makannya juga makanan yang kalau memberikan kemampuan tubuh untuk merilis hormon kenyang. Nah biasanya kan makannya biasanya ada proteinnya, ada lemaknya gitu ya. Biasanya kalau teman-teman misalnya makan daging merah contohnya paling gampang, itu salah satu yang paling bagus yang teman-teman bisa konsumsikan.
Kalau kita konsumsi protein dan lemak, kita merilis yang namanya satiety hormone. Ada cck, peptide yy, ada hormon kenyang lah tepatnya. Nah jadi dengan kita kenyang, makanya kenapa? Jadi kita tidak ada kecenderungan untuk terjadinya yang namanya craving di malam hari itu gitu. Bayangin kalau seandainya kita terakhir makan misalnya sore itu, ini pas malam, kita pasti uring-uringan karena kita biasanya gak bisa tidur dan lapar, nah jadi dengan kita justru punya makan malam gitu, memberikan kesempatan untuk makan malam membuat kita akhirnya tidak terjadi yang namanya cheating di malam hari alasannya sebenarnya itu teman-teman sekalian dan sekali lagi jawabannya adalah kalau dibilang disini sebenarnya bukan tidak boleh makan malam jawabannya adalah di apa teman-teman?
lebih kepada kita punya kemampuan untuk tetap boleh makan malam, tapi kita punya strateginya misalnya kita bilang, ayo udah deh karena malam hari jadi konsumsi karbonnya saya rendahkan berarti protein dan lemaknya yang yang lebih tinggi. Jadi low carb, high fat termasuk salah satu pendekatan yang baik untuk di malam hari. Nomor tiga, oh kalau kita mau badannya bagus, badannya sehat, mau turun berat badan, berarti harus hitung kalori.
Nah, yang menjadi tantangannya adalah kadang-kadang kita menghitung itu tuh susah sekali. Gitu ya. Dan lagi pula juga kita mesti google dulu berapa ini kalorinya dan sebagainya gitu. Nah, pendekatan diet ada tiga teman-teman. Satu pendekatan yang namanya dietary restriction yaitu pemilihan sumber dan penyajian.
Jadi kita pilih makanannya apa. Yang kedua adalah yang namanya jadwal dan timing. Yaitu kita time restriction.
Kapan kita makan, kapan kita tidak makan. Baru yang terakhir kita ngomongin jumlah atau kalori restriction. Jadi kalau ditanya, Mas Ade, bukankah kalau menutupi berat badan itu harus kalori defisit?
Tepat sekali, kalori defisit adalah konsekuensinya. Dengan kita puasa, terjadi nggak kalori defisit? Terjadi. Dengan kita mengurangi karbo, terjadi nggak kalori defisit?
Terjadi. Dengan kita memilih sumber lemak yang alami dibandingkan. Mendingan dengan lemak yang olahan, terjadi nggak kalori defisi?
Terjadi. Jadi otomatis pengurangan kalori itu udah otomatis terjadi. Tapi apakah harus menghitung kalori? Jawabannya tidak. Jadi sekali lagi teman-teman sekalian, pendekatan makanan itu, kalau kita bicara dietary restriction itu, itu yang disebut dengan yang namanya ketika kita memilih sumber dan penyajian yang tepat, maka badan kita akan menginstruksikan makanan tersebut untuk dijadikan apa.
Nah, problemnya kalau kita membayangkan, yang namanya hukum thermodynamics gitu, seolah-olah apa yang masuk berarti apa yang keluar, kita hitung-hitungan begitu, badan kita tidak sesederhana itu, teman-teman. Badan kita terlalu cerdas, karena dengan pilihan yang salah dalam sumber dan penyajian, meskipun secara kalorinya kita bilang, kan udah sama gitu, ya kalorinya donat, misalnya cuma ceritanya gitu, cuma 100 atau 150 kalori. Lalu, kita makan telur juga, terus, sama kalorinya yang sama ceritanya tapi yang satu donut yang satu telur instruksi yang diberikan oleh si makanan kepada instruksi yang diberikan oleh tubuh terhadap makanan yang dikonsumsikan itu berbeda-beda nah makanya kenapa yang jadi tantangannya itu adalah ketika nanti prosesnya itu yang berat buat teman-teman karena nanti yang satu kita jadi lapar ke pengen makan lagi tapi yang satu eh iya ya kita jadi kenyang gitu jadi secara hitungannya memang tepat gitu Kalau kita menghitung kalori.
Tapi dalam perbedaan pilihan sumber dan penyajian makanan, maka instruksinya berbeda. Paham ya? Kurang lebih itulah teman-teman.
Oke lanjut lagi. Yang nomor empat, harus minum banyak. Nah itu kan kita paling sering ya. Ayo minumnya harus banyak ya, jangan kurang dan sebagainya. Jawaban kenyataannya, ya balik lagi teman-teman.
Bisa setuju sama saya, bisa tidak. Tapi pada kenyataannya badan kita cerdas. Kapan kita perlu minum, kapan kita tidak perlu minum.
Jadi menurut saya tidak ada kebutuhan. kebutuhan minum harus terlalu banyak. Minum yang terlalu banyak juga akan berpengaruh juga terhadap kemampuan tubuh untuk akhirnya justru membuang hal-hal yang baik di badan kita, malah diikutan, terbuang gitu ya.
Dan di sisi lain juga, di satu sisi memang kekurangan air bukan hal yang baik ya, tapi kelebihan air juga bukan hal yang baik gitu. Jadi kerja ginjal juga sama juga, akan berat ketika kita minumnya terlalu banyak. Jadi ini juga sama juga ya, nggak harus seperti itu. Nomor lima, kalau belum makan, karbo, masa deh saya gak bisa mikir gitu ya, jadi teman-teman sekalian sebenarnya, saya jelaskan dulu gitu, apakah badan memang membutuhkan karbohidrat gitu untuk memberikan kita tenaga, jawabannya iya, cuma karbohidrat itu bisa datang dari mana, dari dalam diri kita sendiri, tanpa harus dari mana, dari harus kita masukkan ke mulut kita, nah itu poinnya yaitu adalah apa, badan akan menciptakan apa, karbohidrat atau gula dengan cara apa, dengan badannya membuat satu kecerdasan sendiri ...
dengan mungkin salah satunya livernya. Dia akan bikin, merubah si triglycerida, molekul lemak yang ada di dalam darah itu, untuk akhirnya dijadikan glycerol, dijadikan tenaga oleh badannya. Pada saat dimana kita memasuki yang namanya fase puasa. Jadi, apakah badan membutuhkan karbo? Tenaga, iya.
Tapi tenaga itu nggak harus datang dari kita harus makan nasi, misalnya. Jadi, oh duh, mas, kalau saya belum makan nasi, saya nggak bisa mikir. Jadi, badan tidak se...
Sebodoh itu ya. Dan uniknya teman-teman kalau tak kita 75% justru makannya dari apa? Dari keton.
25% nya berdarah glukos. Dan ketonnya? Dapatnya dari mana? Dari ketika kita berpuasa.
Badan akan menciptakan tenaga baru. Dan keton adalah salah satu. Kalau bisa dikatakan byproduct. Yang akan membuat terjadinya stable gula darah itu tadi.
Tapi kalau seandainya kita konsumsi karbo. Kita makan nasi. Terjadi yang namanya fluktuasi gula darah.
Makanya kenapa kita istilahnya ada pernah. Kalau teman-teman dengar ada namanya fogging. Aduh-aduh antara ngantuk. Nanti ntar teman-teman ini.
Karena terjadinya fluktuasi gula. gula darah itu karena ketika gula darah naik insulin turunin begitu turun lapar lagi ngantuk lagi ke pengen supaya biar tidak tidur makanya kita makan lagi akarnya dia naik lagi nanti terjadi diturunin lagi hal tersebut yang bukan ide baik ya Jadi sekali lagi teman-teman sekalian kalau ini benar mitos karbo bukan esensial yang esensial adalah apa esensial ada protein dan salam ya lanjut lagi nomor 6 garam bahaya karena Karena bisa menyebabkan hipertensi. Nah itu mitos juga. Sama. Jadi sekali lagi gak seperti itu.
Pada dasarnya sebenarnya kalau teman-teman bilang yang bahaya biasanya pasti gula. Jadi kalau garam pada dasarnya sebenarnya gak ada masalah. Cuma apa yang menjadi kebenaran daripada kalimat ini? Karena kecendungannya adalah masyarakat di Indonesia.
Konsumsinya kebanyakan adalah makan-makanan olahan. Ketika makanan olahan berarti terjadi yang namanya kandungan. Yang namanya tambahan rasa itu yang begitu.
banyak yang kayak gitu jadi udah gak secara naturally sudah occur terjadi yang namanya sodium itu kan terjadi garam itu hadir ada tapi ditambahin bumbu ini, ditambahin lagi itu ditambahin lagi apa lagi yang lainnya lagi gitu ya MSG lagi dan sebagainya jadi otomatis makanya terjadi kenaikan yang begitu besar, nah mungkin maksudnya disana, tapi kalau garam sendiri kalau teman-teman tau itu fungsinya sebagai apa untuk menciptakan yang namanya keseimbangan yang namanya cairan di dalam tubuh gitu, jadi kita kalau kita kekurangan garam tentu akan berbahaya gitu bukan kebalikannya ya, tapi kalau kelebihan disini mungkin bukan bilang kelebihan garam ya, apalagi kalau garamnya alami ya, kayak sea salt himalayan salt dan sebagainya jadi biasanya ini hanya lebih kepada karena kebanyakan kita itu punya mentalitas kaya akan rasa jadi makan aja, udah ada rasanya, tambahin garam, tambahin apa lagi? kecap, tambahin apa lagi? tambahin saus tambahin apa lagi? tambahin sambal tambahin apa lagi?
nanti lagi ada lagi yang lain dimasukin semuanya ya. Jadi seolah-olah yang salah gak? Gak. Nomor tujuh.
Harus makan sayur yang banyak. Nah karena adalah sumber serat yang baik. Jadi sekali lagi teman-teman sekalian, kalau dibilang di sini yang salahnya itu hanya lebih kepada banyaknya. Gitu ya. Kalau dibilang harus banyak ya tentu tidak.
Gitu ya. Karena kita bisa dapatkan berbagai sumber serat dari tempat yang lain dan kebutuhan serat itu tidak setinggi itu. Tapi yang lebih utama juga adalah bagaimana kita punya yang namanya pendekatan dietri.
Restriksi yang tepat sehingga kita tidak perlu membutuhkan serat yang begitu tinggi ya. Kenapa kita butuhkan serat yang tinggi? Dengan harapan ceritanya si karbohidrat itu tujuannya tidak proses untuk disimpan di dalam sel lemaknya. Itu bisa dihambat gitu ya.
Nah jadi tidak ada satu keharusan harus makan sayur yang banyak. Apalagi teman-teman yang sering salah adalah makan sayurnya pakai apa? Pakai highly processed oil. Yang jeleknya adalah tentunya adalah si proses oil itu yang melalui pemanasan yang tinggi, proses yang panjang, terjadi yang namanya toxicity di sana gitu.
Dan sayurnya bagus tapi jadi akhirnya kenaknya sama yang lain-lainnya, penyajiannya ya. Nomor delapan, paling sering nih orang suka bilang ya ibarannya, Mas Ade, saya udah diet ketat, udah gak makan daging merah gitu. Karena dianggap daging merah itu bahaya gitu ya.
Ya, penyebab daripada penyakit jantung. Untung kolesterol dan sebagainya. Jawabannya tentu tidak. Justru kembali lagi yang paling bahaya itu adalah biasanya kecendungannya adalah apa?
Satu adalah highly processed fats. Yaitu adalah minyak goreng. Yang kedua adalah highly processed karbo.
Yang kebanyakan adalah gula pasir dan hidden sugar yang terkandung di dalamnya. Justru kalau daging merah. Nah balik lagi masuk lemak junuh bahaya juga. Nah ini kena lagi ke sana. Nah saturated fats ya kayak butter ya kayak lemak.
lemak dari binatang dan sebagainya, lemak jenuh justru malah yang alami, malah yang baik, malah yang bagus. Kebalikannya, lemak yang melalui proses yang panjang tadi, contohnya misalnya kayak canola, kayak vegetable, kayak soy oil, kayak corn oil, itu problemnya adalah berbagai, jadi bukan salah vegetable-nya ya teman-teman sekalian, tapi salah dalam prosesnya sehingga terjadi yang namanya. peradangan di pembuluh darah gitu karena itu sangat pro-inflammasi gitu semuanya jadi trans fat itu terjadi justru karena makanya kenapa terakhirnya problemnya adalah kadang-kadang orang sering salahin daging merah kalau seandainya ada kalorinya Kalimat yang salah itu sebenarnya apa?
Karena daging merahnya digoreng gitu. Itu yang paling kita kena ya. Tapi ya jadi yang salah adalah si kandungan gorengan.
Tapi kalau gorengnya dipakai butter boleh dong? Boleh. Berarti makan steak pakai butter. Iya cuma syaratnya apa? Kalau lemaknya udah tinggi, berarti nggak memungkinkan kita untuk mengkonsumsikan karbo juga.
Karena dua-duanya adalah sumber energi. Salah satu akan disimpan dalam sel lemak. Makanya kenapa kalau kita high fat, berarti harus low carb. Nah, daging merah itu kadang-kadang juga dikonsider bukan sebagai protein yang fatnya tinggi, tapi dia sebenarnya adalah fat yang mengandung protein.
Oke, yang nomor 9 tadi udah ya. Dan yang terakhir adalah nomor 10. Nah, ini seolah-olah ya ada supplement. ada booster, ada obat, ada vitamin bahkan sekarang aja kayak vitamin C harus disuntikan lah gitu ya, harus perlu kandungan vitamin-vitamin tertentu yang harus kita konsumsikan seolah-olah adalah itu gak bisa enggak gitu, pada kenyataannya ya saya bersyukur ya teman-teman ini hanya lebih kepada perjalanan kesehatan saya gitu ya mungkin karena saya juga tidak punya apa ya, kedisiplinan untuk tiap kali harus meng-swallow pills, pills, obat-obatan dan terus gitu ya, saya rely on hanya tergantung pada makanan sehari-hari yang saya beranggapan adalah bahwa makanan sehari-hari sudah good enough gitu menurut saya, kadang-kadang orang kepengen sesuatunya harus perfect gitu tapi perfect itu kadang-kadang musuhnya daripada, kalau istilahnya dikatakan musuhnya daripada good enough, jadi kalau bagi saya it's good enough dari makanan sehari-hari dengan variasi, kombinasi dan rotasi, tanpa harus seolah-olah sehat itu harus berubah Berbayar gitu loh.
Mahal gitu. Jadi harus beli ini. Gak bisa kalau gak ini.
Kita harus pakai itu gitu. Harus boosting ini. Harus seolah-olah.
Sehat itu ada di luar sana. Ada sesuatu yang harus kita beli. Tapi balik lagi kan teman-teman ya. Kayak saya coba untuk mengajarkan teman-teman.
Juga ada cara lain. Yaitu adalah. Berbalik ya.
Dah. ke dalam dengan pemahaman kita sehingga kita jadi punya berbagai strategi untuk mendapatkan kesehatan preventif promotif kemandirian, fokus kepada akar permasalahannya, apa sih kenapa saya tidak sehat sel tidak sensitif lagi terhadap insulin kenapa? karena makan karbonnya berdebihan, akhirnya saya coba combine, saya kurangi atau saya ganti juga, oh jangan-jangan prioritas proteinnya tidak saya lakukan oh gak perlu takut sama lemak selama lemaknya alami Oh karbo-karbo berarti saya harus kontrol. Lalu selain itu, oh iya saya juga harus puasa. Dan sebagainya.
Ya, jadi teman-teman jawabannya tidak harus di luar sana. Tapi kita bisa dengan mencari ke dalam dengan membahas perilaku kita. Demikian teman-teman 10 nasihat-nasihat yang mudah-mudahan bisa kembali kita luruskan.
Ya, saya ucapkan terima kasih. Cheers.