Assalamualaikum Wr Wb kita lanjut lagi pada part 2 tadi terputus ya karena ada something kita lanjut lagi ya, metodologi penelitian dengan berbasis TSR dan makrosit syariah jadi pada metodologi penelitian kita menggunakan variable-variable yang memang tidak merusak keimanan karena selama ini kita ketika membuat judul sebuah penelitian itu terkadang Hai eh secara tidak sengaja ya kita menjadikan variabel bebas variabel penentu itu eh tidak ada nilai-nilai keimanannya ya contohnya tadi itu ya yaitu tadi marketing mix ya dalam pengaruh marketing mix terhadap apa namanya omset perusahaan nah secara keimanan ya secara keimanan yang menjadikan tolok ukur omset ya menjadikan ukur pendapatan atau rezeki itu bukanlah hasil dari kita sendiri melainkan adanya nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai keimanan yang harus kita perhatikan sehingga kita tidak bisa begitu saja mengatakan bahwa yang jadi penentunya adalah contohnya tadi itu marketing mix itu jadi dalam apa eee Metodologi penelitian, kita harus perhatikan bahwa adanya nilai-nilai ketuhanan dan juga melihat pada maklosid syariah, terutama maklosid syariah yang dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali, yaitu ulama Salafusong. yang telah memberikan konsep mengenai makosid syariah yaitu lima hal pertama, melindungi agama, melindungi akal, jiwa, keturunan, dan harta pada metodologi penelitian kita harus melihat ya apakah variable-variable yang kita masukkan itu dia bisa mencakup lima hal itu ya minimal bisa mencakup lima hal itu dan bagaimana dia terutama variable itu tidak merusak keimanan ya sehingga dia bisa merusak mankosit yang pertama seharusnya segala sesuatu yang kita lakukan itu tidak merusak yang lima itu terutama itu Menindungi agama Jangan sampai ada suatu metodologi penelitian Dia menegasikan Peran Tuhan atau peran Allah Sehingga Penelitian itu menjadi kering dengan nilai-nilai ketuhanan Menjadi kering dengan nilai-nilai agama Dalam buku Pak Dr. Jani Suryadi Metodologi Penelitian Islam Di situ beliau berusaha untuk menafsirkan Apa yang dikatakan oleh gurunya Prof. Dr. Masadur Alam Codori Yaitu dengan mengaitkan akwasis syariah TSR dengan mengaitkan akwasis syariah Terima kasih mengambil dari beberapa saja beberapa bagian saja tidak semuanya yaitu pertama beliau membuat suatu rumusan yaitu bahwa ilmu pengetahuan itu harus sesuai dengan ilmu Allah SWT sehingga ilmu pengetahuan itu tidak kering tidak kering Setelah itu ketika ilmu pengetahuan itu sudah memiliki subsansi ya subsansi yang ada nilai-nilai ketuhanannya maka ilmu pengetahuan itu akan bisa mencapai eh well-being yaitu kesejahteraan per individu ya jadi maka saya cari ah dalam konsep bukunya Pak Dokter jadi suriadi itu adalah well-being ya yang mana yang mana well-being itu mana-mana makosid syariah per individu Memang sangat menarik ya Kenapa sangat menarik? Karena ini sesuatu yang berbeda Jadi kita tidak bisa Dalam mengislamkan Suatu ilmu Itu bukan hanya Menghilangkan Hal-hal yang tidak sesuai Tapi juga kita juga harus Merombak Karena ilmu yang dibangun oleh Ekonomi barat Atau ekonomi kapitalis Itu terkadang Tidak sesuai dengan logika ilmu pengetahuan itu sendiri. Contoh. Dalam ilmu ekonomi.
Ekonomi itu ada namanya kurva interference curve dan kurva budget constraint Nah, pada kurva interference curve, menurut pemikiran ilmu ekonomi konvensional Itu melihat pada dua aspek barang barang X dan barang Y dalam kehidupan secara nyata manusia itu hidup bukan hanya berdasarkan pada dua barang saja, namun kan banyak banyak barang yang kita butuhkan barang rejasa Biasa banyak yang kita butuhkan sehingga teori-teori tersebut sebenarnya tidak bisa mewakili apa yang ada di lapangan. Kenapa bisa, apa namanya, kenapa kok bisa dipakai? Karena dia hanya berdasarkan pada asumsi. Nah, jadi teori kapitalis atau ekonomi barat itu dia... Membangun asumsi di atas asumsi Jadi membangun suatu teori itu di atas asumsi Jadi mengasumsikan bahwa manusia itu Membutuhkan barang eksterni ini saja Padahal secara penyataannya tidaklah seperti itu Kita sebagai seorang ilmuwan Islam Sebagai seorang ekonom Islam Kita harus bisa merubah Dan kita juga harus bisa membangun kembali Bukan hanya menghancurkan, bukan hanya meroboh Tapi kita juga harus bisa membangun kembali konsep pemikiran yang sesuai dengan teori sekarang Dan juga tidak menyalahi ilmu agama Nah inilah yang menjadi kelebihan-kelebihan pada teori TSR ini Walaupun sayangnya teori TSR ini masih banyak yang belum memahami secara mendalam Karena memang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi pada teori TSR ini Tauhidi sering relationship Nah pada buku Pak Dr. Jari Suryadi Beliau menambahkan lagi ada well-being Yaitu makosid sariah Jadi dengan TSR ini Bisa mencapai well-being Bisa mencapai makosid sariah Atau alfalah Yaitu kemenangan dunia dan akhirat Ya, jadi seperti itu ya teman-teman sedikit pembahasan mengenai metodologi penelitian dalam ekonomi Islam.
Semoga kita diberikan kepahaman dalam ilmu pengetahuan ini karena ini cukup menarik. menariknya tadi, kita harus bisa merubah kembali bahwa Islam itu memiliki struktur ilmu pengetahuan yang berbeda dengan ekonomi barat sehingga kita Tidak hanya Begitu saja mengambil ilmu penawar Tapi kita juga harus memikirkan kembali Apakah ini benar atau salah Kalau bahasanya itu Janganlah kalian Membenarkan semuanya dan juga Janganlah kalian mendustakan semuanya Oke Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Subhanakallahumma wabihamdi Subhanakallahumma wabihamdika Ashadu wa la ilaha illallah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Wa'alaikumsalam