Hai pengertian desain yang pertama kita bahas dulu pengertian desain secara umum desain adalah suatu konsep atau pemikiran untuk menciptakan sesuatu melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi. Di sini, Ibu Tivi contohkan, misalkan seorang arsitek mau membuat sebuah rumah, pasti dia mikir dulu, pemikiran. Setelah mikir, pasti dia muncul sebuah ide.
Ide itu lalu dituangkan ke dalam sebuah desain atau sebuah gambar. Setelah desainnya jadi, barulah arsitek itu membuat benda nyatanya, membuat sebuah rumah. Gimana? Paham? Sama halnya dengan desain secara umum, desain busana adalah ide atau gagasan seseorang yang dituangkan melalui gambar dalam bentuk gambar busana dengan menerapkan unsur-unsur yang tepat sehingga tercipta suatu busana yang menarik.
Jadi kita misalkan seorang desainer, seorang desainer setelah dia mikir lalu dia muncullah sebuah ide. Ide itu dituangkan dalam sebuah desain pesana. Ingat, harus desain pesana, nggak boleh desain rumah, karena kita mau buat pesana. Lalu dari desain pesana tersebut, kita buat menjadi sebuah baju, sehingga terciptalah baju atau pesana yang menarik.
Macam-macam desain. Macam-macam desain itu ada tiga, yaitu Desain struktur, desain hiasan, dan desain fungsional. Yang pertama kita bahas dulu desain struktur.
Desain struktur adalah desain yang disusun berdasarkan bentuk, ukuran, warna, dan tekstur suatu benda. Yang kedua, desain hiasan. Desain hiasan adalah desain yang berfungsi untuk memperindah permukaan desain struktur.
Yang ketiga atau yang terakhir adalah desain fungsional. Desain fungsional adalah desain yang dibentuk sesuai dengan fungsinya. Misalnya, pemasangan sapu. Sapu tersebut dapat dipungsikan untuk menyimpan sesuatu. Saya yakin pasti kalian bingung.
Supaya tidak bingung, akan saya contohkan. Misalkan gini. Butiwi mempunyai sebuah kaos. Kaos ini...
bisa kita sebut dengan desain struktur. Kenapa kaos ini bisa disebut dengan desain struktur? Karena kaos ini memiliki bentuk.
Bentuknya apa? Bentuknya ya kaos. Ukuran. Ukurannya apa?
Ukurannya, kalau kaos ini merupakan benda sesungguhnya, pasti dia memiliki ukuran. Misalkan, lingkar padanya 90 dan sebagainya. Warna.
Warnanya apa? Warnanya putih. Tekstur. Teksturnya kaos pasti halus dan lembut. Nah, makanya kaos ini bisa kita sebut dengan desain struktur.
Tapi, kaos ini tidaklah menarik karena kaos ini polos. Supaya lebih menarik dan indah, akan kita tambahkan desain hiasan. Berupa sablonan, sablonan gambar.
Sablonan ini dapat kita sebut sebagai desain hiasan. Kenapa? Karena sablonan ini dapat memperindah kaos yang polos tadi. Tapi sablonan ini tidak dapat berdiri sendiri.
Desain hiasan itu tidak dapat berdiri sendiri. Misalkan kaosnya kita hilangkan, nggak ada kaos. Lalu sablonnya ini mau disablon di mana?
Mau ditempelkan di mana? Kan nggak mungkin langsung ditempel di kulit. Nah, jadi desain hiasan itu tidak dapat berdiri sendiri.
Selanjutnya, kaos ini akan saya tambahkan desain fungsional berupa sebuah saku. Saku ini dapat... Kita sebut sebagai desain fungsional karena bisa difungsikan.
Fungsinya apa? Untuk menyimpan sesuatu. Lain halnya dengan desain hiasan.
Sablonan kan tidak mempunyai fungsi lain, selain memperindah. Tidak bisa buat menyimpan sesuatu. Nah, makanya kalau desain fungsional itu harus berfungsi. Sama halnya dengan desain hiasan. Desain fungsional atau saku ini tidak dapat berdiri sendiri.
Misalkan, kaosnya kita hapus, kita hilangkan. Tinggal saku nyatok. Sakunya, kalau cuma saku, dia tidak akan berfungsi apa-apa. Gimana? Sudah jelas?
Dari desain kaos ini, di manakah desain strukturnya? Desain strukturnya ada di kaosnya. Lalu, desain hiasannya apa? Desain hiasannya ada satunan. Desain fungsionalnya apa?
Saku. Seperti itu. Jelas? Selanjutnya adalah unsur-unsur desain. Unsur-unsur desain ini ada tujuh dan kalian harus hafal.
Yang pertama ada garis, arah, bentuk, ukuran, tekstur, value atau gelap terang. Dan yang terakhir adalah warna. Ada tujuh buah.
Kalau disingkat jadi gabut VW. Garis, arah, bentuk, ukuran, tekstur, value, warna. Gimana? Sudah hafal? Unsur yang pertama adalah garis.
Garis merupakan gabungan dari titik-titik. Garis ini ada garis lurus atau garis lengkung. Fungsi garis.
Fungsi garis adalah membatasi bentuk struktur atau siluet. Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian untuk menentukan model pakaian. Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh seperti garis prinses, garis empire, dan sebagainya. Garis ini terbagi menjadi dua macam. Yang pertama adalah garis lurus dan yang kedua adalah garis lengkung.
Garis lurus adalah garis yang jarak antara ujung dan pangkalnya mengambil jarak yang paling pendek. Sifat garis lurus adalah ketegasan, kepastian, kekapuan, ketegangan, dan kekokohan. Garis yang kedua adalah garis lengkung.
Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan dua titik atau lebih. Sifat garis lengkung adalah kelembutan, keluesan, keindahan, feminim, kesan alamiah. dan kadang-kadang bersifat teriang dan gembira. Unsur yang kedua adalah arah.
Arah sangat erat hubungannya dengan garis. Semua garis pasti mempunyai arah, yaitu arah horizontal atau mendatar, vertikal, ke atas, dan diagonal. Masing-masing arah garis memiliki efek yang berbeda-beda. Arah garis dapat digunakan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh si pemakai.
Contoh penggunaan arah adalah sebagai berikut. Misalkan, pada bentuk tubuh gemuk, sebaiknya menghindari arah mendatar karena dapat menimbulkan kesan melebarkan. Begitu juga dalam pemilihan model pakaian.
Garis hias yang digunakan dapat berupa prinses. atau garis tegak lurus yang dapat memberi kesan meninggikan atau mengecilkan orang yang bertumbuh gemuk tersebut. Unsur yang ketiga adalah bentuk. Bentuk adalah hasil hubungan dari beberapa garis yang memiliki area atau bidang dua dimensi.
Apabila bidang tersebut disusun dalam sebuah ruang, Maka terjadilah bentuk tiga dimensi atau form Macam-macam bentuk ada tiga Yaitu bentuk naturalis atau bebas, bentuk geometris, dan bentuk dekoratif Bentuk naturalis atau bebas adalah bentuk yang berasal dari alam Contohnya seperti gambar di bawah Misalkan gambar daun, gambar hewan atau bunga, gelombang, dan bentuk lain sebagainya. Bentuk yang kedua adalah bentuk geometris. Bentuk geometris adalah bentuk yang dapat diukur dengan alat pengukur dan mempunyai bentuk yang teratur.
Contohnya, segitiga, segiempat, lingkaran, persegi panjang, dan sebagainya. Yang terakhir adalah bentuk dekoratif. Bentuk dekoratif adalah bentuk yang diubah dari bentuk asli melalui proses tilir yang masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berubah rakan hias pada sulaman atau hiasan lainnya, yang bentuknya sudah tidak seperti bentuk aslinya.
Contohnya seperti ini, misalkan. Yang gambar yang pertama, kuda. Bayangkan sebuah kuda. Kuda asli itu seperti apa? Nah, sudah ada bayangan?
Dari kuda asli tersebut, kita gayakan, kita spilir, atau kita kreasikan, sehingga menjadi gambar yang seperti ini. Setelah melihat gambar ini, kita masih bisa tahu kalau ini kuda, tapi nggak mungkin ada kuda asli bentuknya seperti ini. Begitu pula dengan gambar yang kedua, bunga. Tidak mungkin bunga asli ada bentuknya seperti ini.
Tapi kita masih bisa melihat kalau ini bunga. Unsur yang keempat adalah ukuran. Garis dan bentuk pasti mempunyai ukuran yang berbeda.
Karena ukuranlah panjang atau pendek garis dan besar kecilnya bentuk menjadi berbeda. Apabila ukurannya tidak seimbang, maka desain yang dihasilkan akan kelihatan kurang baik. Pada pusana, ukuran digunakan untuk menentukan panjang rok, lengan, celana, atau ukuran baju lainnya. Misalnya kita bahas di sini panjang rok. Panjang rok itu memiliki tujuh ukuran, yaitu mikro, mini, kni, midi, maksi, engkel, dan flor.
Unsur yang kelima adalah tekstur. Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba. Dengan melihat, akan tampak permukaan suatu benda, misalnya berkilau, bercahaya, kusam, tembus terang, kaku, lemas, dan lain-lain.
Sedangkan dengan meraba, akan diketahui apakah permukaan suatu benda tersebut itu kasar, halus, tipis, tebal, ataupun licin. Tekstur yang pertama adalah tekstur yang bercahaya atau berkilau. Tekstur ini dapat membuat seseorang kelihatan lebih besar atau lebih gemuk. Maka, bahan tekstur yang bercahaya atau berkilau lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh kurus, sehingga terlihat lebih gemuk. Tekstur kusam adalah tekstur yang tidak berkilau.
Tekstur ini memberi kesan mengecilkan objek, cocok digunakan untuk pemakai yang berbadan gemuk. Selanjutnya, tekstur kaku. Tekstur ini tidak mengikuti bentuk badan, sehingga dapat menutupi bentuk badan yang kurang ideal.
Tapi tekstur ini tidak cocok untuk seseorang yang berbadan gemuk karena akan terlihat semakin gemuk. Tekstur kasar Tekstur kasar memberi kesan mengemukkan, jadi tekstur ini tidak cocok dipakai oleh orang yang berbadan gemuk. Sedangkan tekstur lembut tidak mampu mengaruhi ukuran asalkan bahan tidak berkilau.
Tekstur tembus terang atau menerawang tidak dapat menutupi kekurangan bentuk tubuh, maka sebaiknya tekstur ini digunakan untuk tubuh ideal. Tekstur berbulu, permukaannya timbul dan berkesan tebal. Unsur yang keenam adalah value atau gelap terang. Value atau gelap terang.
hanya dapat terlihat karena adanya cahaya Selain itu, value juga berhubungan dengan warna gelap sampai terang yang dibengaruhi oleh campuran warna hitam dan putih dari warna tersebut Kita contohkan misalkan, disini ada warna merah dari merah asli yang berada di tengah-tengah Jika dicampur dengan warna hitam, akan menjadi merah tua atau merah kehitam Selanjutnya merah asli merah muda atau merah ke putih Warna yang cenderung terang akan menonjolkan objek dibandingkan dengan warna yang cenderung gelap Misalnya, tubuh yang besar disamarkan dengan pemilihan warna gelap sehingga kelihatan lebih langsing dan kebalikannya Unsur yang ketujuh atau unsur yang terakhir adalah warna. Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna, menjadikan suatu benda tersebut dapat terlihat.
Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna ini akan kita bahas secara lebih jelasnya di BEP atau di kompetensi dasar ketujuh.