jika pada zaman dahulu Cina punya jalur sutra maka Indonesia punya jalur rempah nusantara di jalur inilah rempah-rempah dari nusantara mendunia mengingat begitu prasisnya jalur rempah tersebut pemerintah berencana akan mendaftarkan jalur 4 nusantara sebagai warisan dunia kepada UNESCO pada tahun 2024 seperti apa sih jalur rempah tersebut dan seberapa kayanya Nusantara kita sehingga memancing bangsa-bangsa Eropa untuk datang memburu rempah-rempah Jauh sebelum datangnya bangsa Eropa ke nusantara para pedagang Nusantara telah memperdagangkan rempah-rempah dari Kepulauan Banda Maluku Ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang Nusantara hingga sampai ke India dan Afrika rempah kerap digunakan untuk menambah kelezatan dari masakan jenis rempah yang paling umum yang ada di Indonesia diantaranya ada kunyit pala Kayu Manis cengkeh jahe Kapulaga laga sedang dan kemiri ada juga serai kencur daun ketumbar biji ketumbar keluar lengkuas bunga lawang Adas daun salam asam jawa dan cinta sejak zaman dahulu Rebah tidak hanya untuk menambah cita rasa pada makanan namun juga bisa digunakan untuk obat misalnya jahe yang sangat cocok untuk menghangatkan tubuh di cuaca yang dingin dan juga kayu manis yang digunakan sebagai parfum bahkan pada era Mesir kuno pengawetan mumi juga menggunakan rempah jenis cengkeh dan pala dilansir dari food agrikultural organization Saat ini Indonesia merupakan penghasil cengkeh terbesar di dunia dengan produksi mencapai 137.000 641,8 ton jumlah ini setara dengan 73,01% dari total produksi cengkeh secara global sebesar 188.000 289,58 ton tidak hanya saat ini pada masa lampau pun Indonesia sudah diberkahi rempah-rempah yang melimpah namun pada saat itu Indonesia masih belum diketahui keberadaannya oleh bangsa-bangsa Eropa sehingga perdagangan rempah Nusantara terjadi hanya diantara para pedagang dari Arab Persia India dan Cina dikutip dari halaman UNESCO negara-negara tersebut melakukan perdagangan rempah melalui jalur laut dari India Selatan dan Sri Lanka ke pulau Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi dan sekitarnya pelayaran yang berada di sepanjang Samudra Hindia memiliki beberapa keuntungan bagi para pedagang angin muson yang membawa kapal melintasi Samudra Hindia bertiup selama 6 bulan dalam satu arah dan 6 bulan berikutnya dalam arah yang berlawanan hal ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berangkat dan pulang melintasi jalur sesuai angin meskipun pada periode peralihan arah angin menjadikan kondisi Angin tidak stabil namun adanya musim hujan menjadi solusi dari ketidakstabilan ini pada saat periode angin muson timur laut angin akan membawa kapal-kapal dari Jawa dan Sumatera ke Sri Lanka dan India Selatan dengan relatif baik karena ketinggian gelombang yang aman dan stabil sedangkan pada saat terjadi angin muson barat daya angin akan membawa kapal dari India selatan ke Sumatera Jawa dan lebih jauh ke Timur sebelum abad ke-16 selain melalui jalur laut rempah-rempah juga diperdagangkan melalui jalur darat dari timur hingga Teluk Persia dan Laut Merah melintasi Mesir atau Arab hingga ke Mediterania sedangkan jalur sutra dari Cina yang melalui Eurasia adalah cara lain rempah-rempah memasuki pasar Eropa ada tiga Komoditas utama rempah yang diperdagangkan di jalur ini yakni pala cengkeh dan lada 3 rempah inilah yang paling banyak dicari oleh pedagang asing dan memiliki nilai jual yang tinggi di pasar dunia dari banyaknya permintaan inilah didirikan wilayah-wilayah produksi rempah tersebut lada diproduksi di Indonesia bagian barat sedangkan pala dan cengkeh diproduksi di Indonesia bagian timur adalah tanaman asli dari Indonesia hingga abad ke-17 kedua tanaman itu hanya ditanam di Maluku untuk cengkeh dan Kepulauan Banda untuk pala pada saat itu tidak ada tempat lain di dunia yang bisa menghasilkan cengkeh dan pala Sedangkan untuk lada bukanlah tanaman asli Indonesia penanaman lada dimulai ribuan tahun yang lalu di India yang merupakan tempat asalnya dan kemudian diperkenalkan pada pulau-pulau utama di Indonesia oleh para pedagang India yang datang ke Indonesia hingga akhirnya lada pun ditanam di Indonesia dan menjadi salah satu Komoditas utama perdagangan rempah selain pala dan cengkeh dilansir dari jalur rempah ke mendikbud Maluku dahulu menjadi sumber utama rempah-rempah dunia dari Maluku rempah-rempah di bawah oleh pedagang Arab dan Gujarat ke India serta Cina melalui jalur Sutra rempah kemudian diangkut dengan kapal ke pelabuhan Venesia dan Roma lalu dibawa ke Mediterania kemudian diekspor ke Timur Tengah dan negara-negara di sekitar laut tengah akhirnya rempah-rempah tersebut tersebar ke penjuru Eropa pada saat itu rempah seperti pala dan cengkeh merupakan barang mewah yang sering ditukar dengan kain dari India atau keramik dari Cina Selain itu rebah sangat disukai oleh bangsa Eropa karena iklim Eropa yang dingin rempah sering dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh dan biasa digunakan untuk pengobatan bahkan saat itu rempah-rempah dipercaya menjadi obat hirup alami untuk mengobati wabah besar yang mengakibatkan kematian luar biasa di Eropa selain dimanfaatkan untuk makanan dan obat bagi bangsawan Eropa rempah-rempah adalah simbol status sosial mereka dikarenakan harga yang mahal dan sedikitnya rempah-rempah yang tersedia di Eropa menjadikan rempah-rempah sebagai alat gengsi bagi para bangsawan di Eropa sendiri budidaya rempah sangatlah sulit karena kondisi tanam dan iklim yang tidak mendukung sehingga mereka terus mencari-cari asal wilayah dari rempah-rempah yang mereka dapatkan bagi para pedagang rempah yang mengetahui jalur ke nusantara biasanya mereka akan menyimpan rahasia jalur tersebut agar tidak bocor semakin sedikit yang mengetahui jalur rempah agar semakin menguntungkan bagi para pedagang Hal inilah salah satu yang mendorong penjelajah dari bangsa Eropa mulai berlayar menjelajahi Samudra kebutuhan yang tinggi akan rempah-rempah dan harga yang mahal bila membeli dari pedagang membuat bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis Belanda Spanyol Prancis dan Inggris berlayar mencari sumber rempah-rempah akhirnya pada tahun 1512 tibalah kapal Portugis di Maluku yang merupakan wilayah penghasil cengkeh yang memasak kebutuhan cengkeh dunia tahun-tahun berikutnya mulailah berdatangan kapal-kapal Eropa ke nusantara ada Spanyol Belanda Prancis dan Inggris yang memburu rempah-rempah dari sinilah dimulainya proses panjang penjajahan nusantara oleh bangsa Eropa hingga lebih dari 3,5 bangsa Eropa yang awalnya ingin mencari rempah langsung dari produsennya menjadi lebih serakah ketika telah tiba di nusantara melihat nusantara yang kaya akan rempah dan sumber daya alam lainnya membuat mereka ingin menguasai sepenuhnya bukan hanya alamnya saja namun juga mengeksploitasi manusianya dimulainya era penjajahan oleh bangsa-bangsa Eropa di seluruh dunia sekaligus menggeser nilai rempah-rempah yang tadinya adalah barang langka dan plastisius bagi masyarakat Eropa menjadi barang yang biasa saja bagi mereka tentu Hal ini dikarenakan mereka bisa menikmati sepuasnya rempah-rempah tanpa perlu membayar Mahal seperti dahulu komoditas perdagangan pun beralih ke tebu kapas teh apiong emas berlian dan bahkan perdagangan muda semua ini adalah akibat bangsa-bangsa Eropa yang berlomba-lomba untuk menjadi yang terkaya dan terbesar wilayahnya di dunia dengan mengorbankan negara jajahannya Nusantara khususnya Kedatangan para penjajah telah melumpuhkan perekonomian yang tadinya Makmur berkat perdagangan rempah berubah menjadi pesuruh di kebunnya sendiri