Kestabilan Atom

Pengantar

• Setiap atom berusaha mencapai kestabilan.
• Atom dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia (golongan 8A).
• Gas mulia stabil karena subkulitnya terisi penuh elektron.

Kaedah Duplet dan Oktet

• Kaedah Duplet: Atom cenderung memiliki konfigurasi elektron seperti helium (elektron valensi 2).
• Kaedah Oktet: Atom cenderung memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia lainnya (Neon, Argon, Kripton, Xenon, Radon) dengan 8 elektron valensi.

Kriteria Mengikuti Kaedah

• Atom dengan elektron 5 atau kurang (nomor atom 1-5) cenderung mengikuti kaedah duplet.
• Atom dengan lebih dari 5 elektron cenderung mengikuti kaedah oktet.

Cara Mencapai Kestabilan

• Atom dapat mencapai kestabilan dengan:
  • Melepaskan elektron valensi.
  • Menerima elektron hingga elektron valensi menjadi duplet atau oktet.

Ciri-ciri Atom

• Atom yang melepas elektron:
  • Merupakan logam (golongan 1A hingga 3A).
  • Memiliki 1-3 elektron valensi.
  • Membentuk ion positif (kation).
• Atom yang menerima elektron:
  • Merupakan non-logam (golongan 4A hingga 7A).
  • Memiliki 4-7 elektron valensi.
  • Membentuk ion negatif (anion).

Contoh Kasus

• Atom Li (nomor atom 3):

  • Konfigurasi elektron: 2, 1.
  • Melepas 1 elektron menjadi ion Li+.
  • Konfigurasi elektron setelah stabil: 2.

• Atom Be (nomor atom 4):

  • Konfigurasi elektron: 2, 2.
  • Melepas 2 elektron menjadi ion Be2+ untuk mencapai duplet.

• Atom Al (nomor atom 13):

  • Konfigurasi elektron: 2, 8, 3.
  • Melepas 3 elektron menjadi ion Al3+ (oktet).

• Atom S (nomor atom 16):

  • Konfigurasi elektron: 2, 8, 6.
  • Menerima 2 elektron menjadi ion S2- untuk mencapai oktet.
  • Konfigurasi elektron setelah stabil: 2, 8, 8.

• Atom Cl (nomor atom 17):

  • Konfigurasi elektron: 2, 8, 7.
  • Menerima 1 elektron menjadi ion Cl-.
  • Konfigurasi elektron setelah stabil: 2, 8, 8.

Penutup

• Pemahaman tentang cara atom mencapai kestabilan melalui kaedah duplet dan oktet penting dalam kimia.
• Terima kasih dan wassalamualaikum.