Transcript for:
Kuliah Oppenheimer

Di awal Januari lalu, aktor berkebangsaan Iran dia, Silian Murphy, berhasil meraih piala best actor di Golden Globes berkat peran utama jadi film Open Hammer yang dirilis tahun 2023 silam. Silian Murphy memerankan Zero Bird Open Hammer, tokoh hebat yang memiliki pengaruh besar dalam Perang Dan II, di mana Open Hammer di akhir hidupnya dihantui oleh penyesalan mendalam atas mahakaryanya yang menoreh catatan gelap dalam sejarah Amerika. Kemenangan Silian beberapa waktu lalu, mengingatkan saya kembali tentang kisah Oppenheimer, fisikawan teoritis yang sangat brilian dan seorang revolusioner yang warisannya telah melahirkan kontroversi hingga mengubah arah sejarah dunia. Jadi, tampaknya akan menarik untuk menjelajahi kehidupannya yang mengesankan sekaligus rumit. Oppenheimer terlahir dengan nama Julius Robert Oppenheimer yang lahir pada tanggal 22 April 1904 di New York City dari keluarga Yahudi yang tidak begitu taat. Ibunya adalah Ella Freeman yang berprofesi sebagai pelukis dan ayahnya adalah Julius Silian Oppenheimer. Seorang importir tekstil yang sukses merintis karir serta bisnisnya dari nol. Oppenheimer merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dia punya adik laki-laki bernama Frank yang kelak mengikuti jejaknya menjadi fisikawan. Sejak lahir, Ovan Hammer diketahui tumbuh dalam keluarga yang sejahtera. Aya yang bermigrasi dari Hano Pauli ke Amerika Serikat sejak tahun 1888 tanpa modal apapun, termasuk pendidikan atau kemampuan berbahasa Inggris, ternyata cukup punya nasib yang mujur karena dia langsung mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan tekstil ketika tiba di AS. Dalam satu dekade alias dalam waktu 10 tahun, Berkat kecerdasan serta kueletannya, Aya Oppenheimer sudah menjabat sebagai eksekutif di perusahaan tersebut dan menjadi kaya raya. Kekayaannya ini mampu membuat Aya Oppenheimer membawa keluarganya pindah ke sebuah apartemen di Riverside Drive dekat dengan West 88th Street Manhattanhattan di tahun 1912. Apartemen itu berada di area yang dikenal sebagai area perumahan orang kaya, lantaran memang berisi rumah-rumah mewah dan townhouse. Selain dengan apartemen mewah, Hal ini yang bisa membuktikan bahwa keluarga Oppenheimer adalah keluarga yang kaya bisa dilihat dari koleksi seni mereka. Dimana mereka memiliki karya Paul Picasso, Edward Fullard, dan Vincent van Gogh. Dengan privilege yang dimilikinya tersebut, tidak mengherankan jika Oppenheimer akhirnya bisa fokus menempuh pendidikan yang layak sejak kecil. Dia awalnya bersekolah di Alcuin Preparatory School, lalu melanjutkan pendidikannya pada tahun 1911 di Ethical Cultage Soviet School. yang didirikan oleh Felix Adler untuk mempromosikan pelatihan berdasarkan gerakan budaya etis. Ini adalah gerakan yang mengedepankan etika, pendidikan, dan keagamaan dengan moto Did Before Crip, yang maknanya adalah tindakan atau perbuatan lebih penting daripada kepercayaan atau keyakinan. I.O.P. sendiri sudah menjadi anggota dari gerakan budaya etis ini selama bertahun-tahun dan bahkan menjabat sebagai dewan pengawasnya. Bicara tentang pendidikan Oppenheimer Dia sudah memperlihatkan kecerdasan dan bakatnya sejak kecil. Di bangku sekolah, dia menjadi siswa yang serba bisa dan unggul dalam banyak bidang akademis. Dia tidak banyak menghabiskan waktu di sekolah. Bukan karena dia sering membolos, tapi karena saking cerdasnya open hammer. Dia bisa menyelesaikan kelas 3 dan 4 hanya dalam waktu 1 tahun saja. Lalu dia juga melewatkan setengah semester kelas 8-nya karena dianggap sudah layak naik kelas. Selama bersekolah, Oppenheimer memperlihatkan ketertarikannya pada kimia, khususnya mineralogi. Sebagai catatan, mineralogi adalah bidang keilmuan yang mengkhususkan diri dalam studi ilmiah tentang kimia, struktur kristal, dan sifat fisik mineral, serta artefak yang termineralisasi. Sebuah studi yang menjadi salah satu cikal bakal Oppenheimer dalam mengubah arah sejarah dunia. Oppenheimer juga menemukan minat yang sangat besar terhadap fisika, studi yang akan ditukuninya sampai dewasa. Selain itu, Oppenheimer juga punya minat yang luar biasa dalam pelajaran seni, kebudayaan, sasra dan bahasa. filosofi, serta agama. Ada satu kebiasaan belajarnya yang unik, yaitu Oppenheimer selalu mempelajari sebuah buku dalam bahasa aslinya. Itu sebabnya, dia fasi menggunakan beberapa bahasa asing. Ketika Oppenheimer akhirnya lulus pada tahun 1921, dia terpaksa menudah pendidikan lanjutannya ke universitas selama satu tahun karena terserang penyakit kolitis, yaitu salah satu jenis penyakit radang usus. Oppenheimer baru pulih ketika dia ditempatkan di New Mexico oleh keluarganya untuk menjalani perawatan penyakitnya. Selama di New Mexico ini, Oppenheimer memiliki hobi baru dengan menunggang kuda dan menumbuhkan kecintanya pada wilayah Amerika Serikat bagian bawah. kelarat daya setelah pulih di usianya ke-18 tahun Oppenheimer masuk ke Harvard College pada tahun 1922 dengan mengambil jurusan kimia sebab keterlambatan masuknya pada semester tersebut Oppenheimer yang normalnya mengambil empat mata kuliah jadi harus mengambil 6 mata kuliah di setiap semesternya untuk mengejar ketertinggalan di bangku perkulian ini Oppenheimer diterima di Phi Beta Kappa yang merupakan perkumpulan kehormatan akademis tertua di Amerika Serikat dan paling bergensi karena sejarah panjang serta selektivitas akademisnya dimana mereka yang masuk dalam perkumpulan ini adalah mahasiswa-mahasiswa seni dan sains yang paling berprestasi di perkuduan tinggi dan universitas tertentu. Oppenheimer pun diberikan gelar sarjana dalam bidang fisika berdasarkan studi independen yang membuat Oppenheimer bisa melewati perkulian dasar dan memilih perkulian lanjutan. Karena dia tertarik dengan fisika eksperimental, akhirnya dia memilih perkulian termodinamika yang diajarkan oleh Percy Jerman seorang fisikawan terkemuka yang menjadi peraih hadiah Nobel Fisika di tahun 1946 atas karanya pada fisika tekanan tinggi Oppenheimer adalah siswa yang cepat sekali belajar dan dia berhasil lulus dari Harvard hanya dalam jangka waktu 3 tahun dan mendapat gelar Bachelor of Arts dengan predikat summa cum laude di tahun 1925 Tidak berhenti untuk belajar, Oppenheimer kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Eropa, di mana dia diterima di Cris College, Cambridge pada tahun 1924. Ketika tiba di sana, Oppenheimer juga sempat menulis surat kepada Ernest Rutherford, seorang fisikawan berkebangsaan New Zealand yang merupakan peneliti perintis di bidang fisika atom dan nuklir yang telah dianugerahi hadiah Nobel Kimia pada tahun 1908 atas penelitiannya terhadap disintegrasi unsur-unsur. dan kimia zat radioaktif dimana tujuan surat Oppenheimer adalah supaya dia diizinkan magang di laboratorium Covendace surat dari Oppenheimer disertai dengan surat rekomendasi dari Percy Birchmanman yang mengatakan bahwa Oppenheimer cukup kaku di laboratorium karena tampaknya dia lebih ahli dalam fisika teoritis bukan eksperimental sayangnya meski Ernest melihat tekad yang kuat dari Oppenheimer, tapi dia tidak terkesan dan tidak memberikannya izin untuk bergabung di laboratoriumnya meski penolakan itu terjadi Oppenheimer tetap berkuliah di Cambridge sampai Sir Joseph John Thompson Seorang fisikawan Inggris pemenang Nobel Fisika Atas penemuan elektron yang menjadi partikel subatom pertama Akhirnya mengizinkan Oppenheimer magang di laboratorium Dengan syarat bahwa Oppenheimer harus menyelesaikan perkulian laboratorium dasar terlebih dahulu Oppenheimer pun memenuhi syaratnya dan berhasil diterima di laboratorium Tapi dia mengaku kepada temannya bahwa dia sangat tidak bahagia berada di Cambridge Lebih detil lagi Dalam surat yang ditulis Oppenheimer kepada teman dekatnya itu, Oppenheimer menyatakan bahwa pekerjaannya di laboratorium sangat membosankan dan dia merasa seperti tidak mempelajari apapun selama waktu-waktunya di sana. Sejalan dengan ketidakbahagiannya tersebut, Oppenheimer mulai membangun relasi yang sangat buruk dengan salah satu dosen yang bernama Partai Blackett, penerima hadiah Nobel Fisika di tahun 1948. Kesaksian dari teman Oppenheimer yang bernama Frank Ferguson menyebut bahwa pernah suatu kali, Oppenheimer mengaku meninggalkan apple beracun di meja Partai dan hal ini diketahui oleh beberapa pihak. Meskipun insiden ini tidak berakhir buruk sebab tidak seorang pun yang memakan apple itu karena Oppenheimer yang cemas segera kembali ke kelas dan membuangnya. Tapi karena sudah diketahui oleh pihak kampus, akhirnya orang tua Oppenheimer harus meyakinkan pihak otoritas universitas supaya tidak mengeluarkan putra mereka dari bangku perkuliahan. Sebagai gantinya, Oppenheimer harus menjalani sesi konseling rutin dengan sekiater di Harley Street, London. Belakangan, Oppenheimer pun menjadi seorang proko berat yang membuat tubuhnya yang tinggi itu terlihat lebih kurus. Dia juga sering lupa makan jika sedang fokus mengerjakan sesuatu yang membutuhkan seluruh konsen. Teman-teman Oppenheimer mengatakan perilaku barunya ini sebagai aksi merusak diri sendiri. Mereka sebenarnya sudah mencoba untuk membantu Oppenheimer keluar dari lingkaran depresinya. Tapi ini hal yang sulit dan seringkali berakhir dengan kejadian buruk. Seperti yang terjadi pada Frank ketika mencoba mengalihkan perhatian Open Hammer dari depresi dengan bercerita tentang pacarnya itu Frank Kelly yang berhasil dia lamar. Tidak seperti harapan Frank ternyata cerita itu malah membuat mood Open Hammer memburuk sehingga dia berubah. Dia menyerang Frank dan mencoba mencekiknya. Semenjak saat itu, Frank memang jadi lebih berhati-hati jika bicara dengan Oppenheimer. Diketahui bahwa sebenarnya Oppenheimer tidak pernah sembuh dari periode depresi sepanjang hidupnya. Dan suatu hari dia akan berkata kepada adiknya bahwa dia lebih membutuhkan fisika daripada teman. Apa yang dikatakan kepada adiknya itu kemungkinan adalah gambaran bahwa Oppenheimer menjadikan fisika sebagai pelarian dari kesedihan dan depresinya. Dia menenggelamkan diri pada bisnisnya. bidang keilmuan tersebut. Ambisi serta kesedihannya kemudian mendorong Oppenheimer untuk meninggalkan Cambridge di tahun 1926 dan dia pun pergi ke Gotengan University salah satu pusat pendidikan fisika teoritis terkemuka di dunia. Oppenheimer pun belajar di bawah bimbingan Max Born, seorang fisikawan dan matematikawan keturunan Jerman-Inggris yang berperan penting dalam pengembangan mekanika kuantum dan peraih hadiah Nobel Fisika di tahun 1954 atas penelitian mekanika kuantumnya. Di sini, kehidupan Oppenheimer sedikit berubah. Dia juga punya teman-teman baik yang memiliki kesuksesannya masing-masing di dunia fisika dan kimia. Di antaranya adalah Serber Hessenberg, Paul Jordan, Wolfgang Paul, Paul Distrik, Enrico Fermi, dan Edward Teller. Selama mengenal mereka, Oppenheimer mulai mendapatkan semangatnya lagi. Dan terkadang dia menjadi sangat antusias berdiskusi, sampai tidak sadar mengambil alih diskusi untuk dirinya sendiri. Ada satu momen di mana Maria Robert Dan teman-teman sekelasnya yang kesal dengan sikap Oppenheimer ini akhirnya membuat petisi yang mereka tandatangani bersama. Isinya merupakan ancaman akan memboykot kelas Max Born. Kecuali Max bisa membuat Oppenheimer tidak terlalu banyak bicara dan mengambil alih diskusi kelas terus menerus. Max menanggapi petisi itu dengan cara sengaja meninggalkan kertasnya di meja mengejarnya supaya Oppenheimer melihat dan membacanya. Cara ini ternyata cukup efektif membuat Oppenheimer patuh. tanpa perlu membuat Max mengeluarkan sepatah katapun untuk menasehati atau menegurnya. Ketika waktu berlalu, di tahun 1927, Oppenheimer akhirnya memperoleh gelar Doctor of Philosophy pada bulan Maret dalam pengawasan Max Born. Usianya saat itu baru 23 tahun. Para pengajarnya tampak senang karena akhirnya Oppenheimer lulus dan akan segera meninggalkan kampus. Kesenangan ini muncul bukan lantaran Oppenheimer bermasalah selama berada di universitas, tapi karena dia banyak bertanya dan selalu haus akan diskusi. Contohnya adalah James Frank. Salah satu profesor di Gotengan University yang mengawasi Oppenheimer dalam ujian Lissang. Dia bahkan berkata selepas ujian bahwa dirinya senang karena Oppenheimer telah selesai melaksanakan ujiannya dengan cepat karena James tahu bahwa Oppenheimer mungkin akan menang. menanyainya balik selama ujian jika mereka terlalu lama berada di ruangan. Tercatat dalam data bahwa Penhammer selama berkuliah telah menerbitkan makalah ilmiahnya yang mungkin ada selusin lebih dan dia diketahui memiliki banyak kontribusi penting dalam bidang baru yang dikembangkan. Max Born yaitu mekanika kuantum. Oppenheimer dan Max juga pernah menerbitkan makalah bersama dan makalah itu cukup terkenal karena banyak dikutip untuk artikel jurnal lain yang mencari acuan. Makalah mereka berjudul Born-Oppenheimer Approximation yang merupakan penjelasan tentang pemisahan gerak nuklir dari gerak elektronik dalam perlakuan matematis molekul sehingga gerak nuklir diabaikan untuk menyederhanakan perhitungan. Setelah lulus dari Gotengan University, akhirnya, Oppenheimer memutuskan meninggalkan Eropa dan kembali ke Amerika Serikat. Di tempat kelahirannya, Oppenheimer dianugerahi beasiswa penuh dari Dan Riset Nasional Amerika Serikat yang membuatnya bisa melanjutkan pendidikan lagi di California Institutee of Technology alias Caltech terhitung mulai bulan September 1927. Namun, di saat ini, yang sama, Percy Birchmanman menginginkan Oppenheimer berada di Harvard dengan beasiswa penuh juga. Di tengah perubatan ini, akhirnya kedua belah pihak berkompromi dengan membagi beasiswa untuk Oppenheimer di tahun Akademik 1927 hingga 1928. Jadi, Oppenheimer akan menempuh pendidikan di Harvard sepanjang tahun pelajaran 1927 dan akan pindah ke Caltech di tahun 1928. Di waktu Oppenheimer menempuh pendidikannya di Caltech, dia sempat menjalin persahabatan yang cukup dekat dengan Linus Paulng dan mereka berdua membangun rencana untuk membuat kolaborasi dalam meneliti sifat ikatan kimia, bidang yang memang menjadi fokus Linus saat itu. Oppenheimer berkontribusi dengan menyelesaikan persoalan matematika dan Linus akan menafsirkan hasilnya. Mereka terbilang kompak dan sempurna Tapi sayangnya kolaborasi dan persahabatan mereka harus berakhir karena Oppenheimer mengajak istri Linus yang bernama Avahelen Paulng untuk berkencan dengannya di Meksiko Sebenarnya di kemudian hari ketika Oppenheimer memegang proyek Manhattanhattan Dia mencoba memperbaiki hubungannya dengan Linus lewat cara mengundangnya bergabung menjadi kepala divisi kimia dari proyek tersebut Tapi Linus menolak dan mengatakan bahwa dia adalah seorang pasifis Yang bermakna bahwa dia adalah seorang pasifis Dia mendukung penyelesaian secara damai dari Perang Dan II yang sedang berlangsung saat itu dan mengecam keras setiap penggunaan kekerasan dalam bentuk apapun. Setelah persahabatannya yang retak dan pasca kelulusannya, Oppenheimer memilih semakin fokus pada perkembangan studi dan karirnya. Dia sempat mendatangi perkulian Paul Ernest di Leiden University, Belanda. Paul adalah orang yang sangat dihormati oleh Oppenheimer. Dia seorang fisikawan teoritis asal Austria yang punya kontribusi besar. besar dalam bidang mekanika statistik dan mekanika kuantum. Oppenheimer benar-benar sangat terkesan dengannya, karena Paul memberikan pengajaran dalam bahasa Belanda, padahal sebenarnya pengalaman berbicaranya menggunakan bahasa tersebut sangat sedikit. Kemudian dari Leiden, Oppenheimer langsung menuju Sains Federal Institutee of Technology di Zurich. Di sana, dia bertemu dengan Wolfgang Paul dan bekerja dengannya untuk mengembangkan mekanika kuantum dan spektrum kontinu. Oppenheimer juga berkata, Cukup senang bisa bekerja dalam proyek tersebut bersama Wolfgang. Dia juga diketahui menghormati dan menyukai Wolfgang, yang mungkin cukup menginspirasi Oppenheimer dalam persoalan gaya serta masalah pendekatan kritisnya dalam penelitian. Begitu pekerjaannya bersama Wolfgang selesai, Oppenheimer memutuskan kembali ke Amerika Serikat, di mana dia menerima jabatan profesor dari California University, Berkeley. Karena Raymond Tadlock Birchman, selaku pimpinan Departemen Fisika di Berkeley, begitu menginginkan Oppenheimer mengajar di U.S. universitasnya. Karena saat itu Oppenheimer juga masih harus mengabdi di Cultage akhirnya Raymond bersedia untuk membagi jadwal Oppenheimer dengan Cultage. Namun sebelum memulai perkuliannya di Berkeley, ternyata Oppenheimer harus menundainya selama beberapa minggu lantaran dia terkena tuberkulosis ringan Dia ditemani oleh adiknya itu Frank untuk memulihkan diri di sebuah rumah pertenakan yang berlokasi di New Mexico Rumah yang awalnya disewa itu akhirnya dibeli oleh Oppenheimer karena tampaknya dia suka tinggal tinggal di wilayah gurun. Kesukaannya ini pernah dia ungkapkan dalam kalimatnya yang cukup sering keluar dari mulutnya. Oppenheimer bilang bahwa fisika dan wilayah gurun adalah dua kecintaannya yang besar. Setelah beberapa minggu menetap di New Mexico, akhirnya Oppenheimer sembuh dari tuberkulosis dan kembali ke Berkeley, dimana dia cukup sukses menjadi penasihat dan kolaborator bagi generasi fisikawan yang mengagumi Oppenheimer karena keahlian intelektual dan minatnya yang luas dalam bidang fisika. Sebagai orang yang cerdas, Oppenheimer juga terlihat begitu karismatik hingga berhasil membuat murid-murid serta rekan-rekannya terpesona. Bahkan ada yang sampai meniru gaya berjalannya, ucapannya, tingkah lakunya, juga kebiasaannya. Meski begitu mempesona, tapi tetap saja ada orang yang tidak menyukainya. Lalu menganggapnya sok dan terkadang melihatnya sebagai orang yang tidak percaya diri. Dia tidak terlalu peduli tentang pandangan orang lain terhadapnya. Dia lebih terfokus kepada kehidupannya sendiri. Apalagi di masa-masa awal dia mengajar Biar juga Oppenheimer sedang diliputi rasa duka karena ibunya meninggal dunia di tahun 1931. Dia menjadi lebih dekat dengan ayahnya saat itu, yang memang jadi lebih sering mengunjungi Oppenheimer di California, walaupun jarak dari New York cukup jauh. Dukungan dari ayah dan adiknya cukup untuk membantu Oppenheimer pulih dari duka lebih cepat. Oppenheimer pun kemudian memulai proyek baru yang kali ini, bekerjasama dengan Ornish O. Lawrence, seorang fisikawan eksperimental yang memenangkan hadiah Nobel dan merupakan seorang... seorang pionir dalam penemuan si Kloktor. Kerjasama mereka berdua kemudian menghasilkan beberapa penemuan baru dari mesin di Laboratorium Radiasi Berkeley. Laboratorium yang di kemudian hari akan berganti nama menjadi Lawrence Berkeley Nasional Laboratorium. Perannya dalam penelitian-penelitian terbarunya ini membuat Oppenheimer akhirnya dipromosikan sebagai guru besar di Berkeley ketika memasuki tahun 1936 dan diketahui menerima gaji tahunan sebesar 3.300 dolar AS atau setara dengan... 61.470 $69.000 AS di tahun 2024. Nominal tersebut, kalau dirupiahkan, maka jumlahnya mencapai lebih dari 800 juta. Namun, jabatan baru yang ditempatinya tersebut membuat Oppenheimer juga diminta untuk membatasi waktu mengajarnya di Caltech. Diskusi dengan pihak Berkeley dan Caltech menghasilkan keputusan bahwa Oppenheimer akan diperbolehkan mengajar di Caltech maksimal selama 6 minggu setiap tahunnya. Waktu yang setara dengan mengajar satu semester. Karirnya yang cukup mapan tidak membuat Open Hammer hidup bermewah-mewah. Ada fakta yang jarang sekaligus dibahas tentang Open Hammer. Ini terkait dengan gaya hidupnya yang sederhana. Meskipun memang dia sejak lahir sudah tumbuh dari keluarga berada dan akhirnya punya karir yang... Gajinya cukup menggiurkan Tapi kehidupan Oppenheimer terbilang jauh dari tren kemewahan Dia tidak terlalu suka menaiki mobil dan lebih banyak menggunakan sepeda Atau berjalan kaki dalam aktivitas sehari-harinya Itulah yang sempat membuat teman-temannya heran heran pada kepribadiannya. Oppenheimer jauh dari ambisi kemewahan. Dia justru lebih suka menghabiskan uangnya untuk belajar atau mengembangkan penelitian terbarunya. Selama di Berkeley, ada ambisi lain yang dituju oleh Oppenheimer. Dia berupaya berkali-kali untuk mendapatkan posisi Robert Serber, rekannya di Berkeley. Tapi Raymond menghalanginya dengan alasan bahwa satu orang Yahudi di departemen itu sudah cukup. Robert Serber dan Oppenheimer memang sama-sama orang Yahudi. Dan Raymond saat itu memiliki sentimen tersendiri atas orang Yahudi. Jadi akhirnya, Oppenheimer tidak pernah bisa mencapai ambisi jabatannya tersebut. Setahun setelah kenaikan jabatannya sebagai guru besar, I. Oppenheimer meninggal dunia di tahun 1937. Meninggalkan warisan sebanyak 392.602 ribu dolar AS atau setara dengan lebih dari 8 juta dolar di tahun ini. Warisan itu dibagi dua untuk Oppenheimer dan adiknya, Frank. Bagian yang dimiliki Oppenheimer dibuatkan surat wasiat dimana Oppenheimer meninggalkan tanah miliknya ke California University untuk digunakan sebagai beasiswa kelulusan. Sepanjang perjalanan studi dan karirnya, banyak sekali penelitian penting yang dia lakukan. Mulai dari astronomi teoritis yang berkaitan dengan teori nuklir dan relatifitas umum, lalu fisika nuklir, spektroskopi, dan teologi. ...teori medan kuantum yang juga termasuk elektrodinamika kuantum. Beberapa penelitiannya meramalkan banyak penemuan selanjutnya di masa mendatang......dan beberapa juga pernah membantah teori yang sudah ada. Terlepas dari banyaknya makalah yang dia buat, tapi banyak orang yang mengatakan... mengatakan bahwa makalah Oppenheimer sulit dipahami, dan bahkan jika makalah itu sudah berdasarkan standar topik abstrak yang dia kuasai, tapi tetap saja cukup sulit memahami kerumitannya. Oppenheimer suka sekali menggunakan teknik matematika yang elegan dalam setiap penelitiannya, meskipun itu membuatnya sangat rumit untuk mendemonstrasikan prinsip-prinsip fisika. Terkadang juga rekan-rekannya atau bahkan murid-muridnya mengkritik Oppenheimer lantaran dia sering membuat kesalahan matematika, yang mungkin disebabkan karena dia tergesa-gesa. gesa dalam berpikir dan menghitung. Salah satu muridnya pernah mengatakan, fisikanya bagus, tapi kemampuan aritmatikanya buruk. Produktivitasnya dalam membuat makalah segera berkurang setelah Perang Dan II. Terhitung kalau Oppenheimer hanya menerbitkan lima makalah ilmiah pasca perang dan tidak ada lagi makalah yang dibuatnya sejak tahun 1950. Murphy Silian, rekannya di Institutee for Advanced Study pada tahun 1951, yang kemudian menjadi ilmuwan tamu, pernah mengatakan bahwa Oppenheimer tidak lagi menulis makalah yang panjang atau melakukan perhitungan yang panjang karena tampaknya dia tidak punya kesabaran untuk melakukan hal itu. Tapi karanya yang singkat selalu menjadi sesuatu yang cukup brilian, bahkan kebanyakan telah menginspirasi orang lain untuk melakukan penelitian lanjutan dan pengaruhnya sangat luar biasa. Sebelumnya, Oppenheimer tidak pernah tertarik untuk terlibat di dunia politik. Selain karena tidak punya waktu di luar penelitian, selama tahun 1920-an juga, dia kurang tertarik dengan informasi-informasi di luar masalah fisika atau penelitian. Sepengakuan, Open Hammer tidak pernah membaca koran atau majalah populer. Saking kurangnya update informasi terkini, dia bahkan baru mengetahui tentang jatuhnya William Street di tahun 1929 ketika sedang berjalan-jalan dengan rekannya, yaitu Ernest Lawrence, setelah enam tahun. bulan kecelakaan. Oppenheimer juga sangat tidak peduli dengan dunia politik. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memberikan suara pada pemilu. Setidaknya sampai pemilihan presiden di tahun 1936 karena memang sejak tahun 1934 dia sudah semakin peduli dengan informasi politik dalam negeri serta urusan internasional. Di tahun 1934 juga Oppenheimer memberikan 3% dari gaji tahunannya yang jumlahnya sekitar 100 dolar AS atau setara dengan lebih dari 100 dolar AS. lebih dari 2000 dolar saat itu untuk membiayai pelarian fisikawan Yahudi Jerman dari Nazi Jerman yang kejam selama 2 tahun. Selama upaya West Coast Waterfront Strike atau permogokan pekerja pelabuhan di tepi laut pantai barat pada tahun 1934, diketahui bahwa Oppenheimer bersama beberapa muridnya menghadiri rapat umum pekerja pelabuhan. Di tahun 1936, setelah Perang Saudara Spanyol pecah, Oppenheimer menjadi tuan rumah penggalangan dana untuk perjuangan Partai Republik. Pada tahun 1936, Setelahnya, yaitu di tahun 1939, Oppenheimer ikut dalam upaya kampanye menentang penganiayaan terhadap ilmuwan Yahudi di Nazi Jerman. Dia bergabung dengan Komunis Amerika untuk Demokrasi dan Kebebasan Intelektual, di mana seperti kebanyakan kelompok liberal di masa itu, komitenya pun dianggap sebagai front komunis. Oppenheimer tidak pernah menggolongkan dirinya ke dalam front apapun, tapi banyak rekannya yang aktif di partai komunis pada tahun 1930-an atau 1940-an, termasuk saudaranya yaitu Frank. Istrinya Frank yang bernama Jackie, lalu ada Kitty yang kelak akan menjadi istrinya. Jerman Tadlock yang merupakan mantan pacar Oppenheimer, Mary Ella Westburn, dan beberapa teman mahasiswa pasca sarjananya di Berkeley. Oppenheimer tidak pernah mengakui dirinya sebagai anggota partai komunis. Begitu juga rekan-rekannya yang percaya bahwa dia tidak pernah menggolongkan dirinya sebagai anggota komunis. Namun keterlibatannya dalam partai komunis masih diperdebatkan hingga saat ini. Beberapa rekannya sudah menyatakan bahwa Oppenheimer tidak pernah menggolongkan dirinya sebagai anggota komunis. Oppenheimer tidak pernah secara terbuka bergabung dengan Partai Komunis AS atau CPUSA. Tetapi beberapa rekannya yang lain, khususnya Heinz, Kler, dan Fasiliev, menyatakan bahwa Oppenheimer sebenarnya adalah anggota CPUSA, yang keanggotaannya disembunyikan pada akhir tahun 1930-an. Tuduhan lain terkait keterlibatan Oppenheimer dalam Partai Komunis adalah bahwa dari tahun 1937 hingga 1942, Oppenheimer yang terlibat aktif dalam apa yang disebutnya sebagai kelompok diskusi di Berkeley itu, ternyata... unit rahasia yang dibuat Partai Komunis untuk Fakultas Berkeley. Pernyataan tentang hal ini diungkapkan oleh anggotanya sendiri, yaitu Hakun Cavalier dan Jordan Griffiths. Kecurigan menguat terhadap Oppenheimer karena hal ini dan membuatnya diawasi oleh FBI yang kemudian membuka file tentang Oppenheimer sejak Maret 1941. Dicatat dalam file tersebut bahwa Oppenheimer kedapatan menghadiri pertemuan di bulan Desember 1940 yang berlokasi di rumah Hakun Cavalier. Dalam pertemuan tersebut, Hadir William Snyderman selaku sekretaris negara bagian dari Partai Komunis California beserta bendaharanya yaitu Isaac Volkov. Dalam catatan FBI, Oppenheimer diketahui sebagai anggota komit eksekutif Amerika Civil Liberties Uni yang dianggap sebagai organisasi front komunis. Tidak lama kemudian karena melihatnya sebagai ancaman negara, FBI menandai Oppenheimer dalam indeks penahanan kustodian yang akan ditangkap jika terjadi keadaan darurat nasional. Kecurigaan FBI menguat terhadapnya. terhadap Oppenheimer yang terlibat dalam partai komunis ketika dia bergabung dengan Manhattanhattan Project di tahun 1942 dimana Oppenheimer menulis di kuesioner keamanannya bahwa dia telah menjadi anggota dari hampir semua organisasi front komunis yang ada di West Coast pernyataan ini bertahun-tahun kemudian ketika Oppenheimer terjerat dalam masalah dan skandal membuat Oppenheimer berkata bahwa dirinya tidak ingat pernah menulis hal tersebut dan menyatakan bahwa hal itu tidak benar tambahan dalam keterangannya Oppenheimer bilang Kalaupun dia menulis pernyataan seperti itu dalam questionnaire keamanan pribadinya, maka itu adalah pernyataannya yang sifat bercanda. Oppenheimer sendiri kemudian mengaku di tahun 1954 bahwa dia adalah anggota People's World yang merupakan sebuah bagian dari partai komunis. Tapi tujuannya menjadi anggota itu adalah karena itu satu-satunya tempat yang dia percaya untuk menyalurkan donasinya kepada gerakan kemanusiaan. Tapi mungkin keanggotaannya untuk menyalurkan dana tersebut disalahpahami sehingga dia dikaitkan dengan anggota. dikaitkan menjadi anggota aktif dalam gerakan komunis. Sebab, jika memang dia seorang komunis, mungkin di tahun 1953, dia tidak akan bergabung menjadi anggota komit sponsor konferensi yang diselenggarakan oleh Kongres Kebebasan Budaya karena itu adalah organisasi budaya anti-komunis. Oppenheimer lebih menunjukkan bahwa dirinya ingin terlibat aktif dalam upaya kemanusiaan dan kebebasan, alih-alih mempermasalahkan ideologinya. Hal tersebut dibuktikan dengan ucapannya pada Sidang Izin Keamanan di tahun 1954. dimana Oppenheimer menyangkal bahwa dirinya merupakan anggota partai komunis dia justru mengidentifikasi dirinya sebagai seorang fellow traveler atau kalau dalam konteks politik istilah ini berarti seseorang yang tanpa menjadi anggota resmi atau sepenuhnya terlibat dalam gerakan tapi tetap mendukung serta menyuarakan ideologi, gerakan, atau kelompok tertentu jadi sebenarnya Oppenheimer ini setuju dengan banyak tujuan mulia yang ada dalam ideologi komunis tapi dia tidak pernah bersedia mengikuti perintah apalagi Terima kasih. dari partai komunis manapun. Dia memang mendukung ideologi dan gerakannya. Dukungannya terlihat dalam bentuk waktu, tenaga, maupun uang yang dia sumbangkan untuk kegiatan sosial yang dilakukan partai. Tapi bukan berarti dia menjadi anggotanya. Banyak orang yang meyakini bahwa seorang ilmuwan biasanya tidak mempercaya hal-hal mistis atau sejenisnya. Tapi berbeda dengan Oppenheimer yang justru mengembangkan minat pengetahuannya pada hal-hal mistis. Diketahui bahwa sudah sejak dia meninggalkan Harvard, sebagian besar... sejak saat ini, dia sudah mempelajari bahasa bahasa Inggris dan juga mengajari bahasa bahasa yang lain kemudian dia mulai mempelajari bahasa Sang Sakerta di bawah bimbingan Arthur W. Ryder di Berkeley sekitar tahun 1933 semahir Oppenheimer tidak lagi mempelajari teks dari terjemahan melainkan langsung membaca karya-karya dalam bahasa asli sengsekerta beberapa karya yang dibacanya adalah Bhagavad Gita dan Megadutta yang kemudian menjadi bahan perlindungan mendalamnya Bhagavad Gita sendiri telah menjadi salah satu karya yang paling berpengaruh dalam pembentukan filosofi hidupnya saking terinspirasinya Oppenheimer dengan Bhagavad Gita dia bahkan menamai mobilnya dengan nama Garuda burung yang digunakan oleh Dewa wisdom Namun, meski sangat mengagumi Bhagavad Gita, bukan berarti Oppenheimer menjadi seorang pemeluk Hindu, sebab dia tidak pernah datang ke kuil atau berdoa kepada dewa. Menurut adiknya Frank, dia mendefinisikan Oppenheimer sebagai orang yang terbius dalam persona kebijaksanaan begafat gita. Beberapa rekannya mendeskripsikan Oppenheimer sebagai orang yang menyukai hal-hal yang sulit dan tidak terprediksi. Tapi karena sebagian besar bidang sains tampak mudah bagi Oppenheimer, dia jadi mengembangkan minatnya ke arah yang mistis dan samar. Sekitar 2 bulan sebelum Amerika Serikat ikut dalam ketegangan Perang Dan II, program kilat untuk mengembangkan bom atom akhirnya disetujui oleh Presiden Frank Roosevelt pada tanggal 9 Oktober 1941. Program ini akan dikenal sebagai Manhattanhattan Project. Sebuah proyek besar yang membutuhkan ilmuwan-ilmuwan terkemuka. Di tanggal 21 Oktober, Ernest Lawrence akhirnya membawa Oppenheimer ke dalam proyek tersebut dan pada tanggal 18 Mei 1942, Ketua Komunis Riset Pertahanan Nasional James Kinnan. yang pernah menjadi salah satu dosen Oppenheimer di Harvard akhirnya meminta Oppenheimer untuk mengambil alih pekerjaan perhitungan Vase Neutron. Oppenheimer sangat antusias dengan tugas ini. Dia pun kemudian mengadakan sekolah musim panas untuk membahas teori bom atom di Berkeley yang dihadiri oleh campuran fisikawan Eropa dan murid-muridnya sendiri yaitu Robert Serber, Emil Konopinski, Felix Blanche, Hano Bates, dan Edward Teller ikut menyibukkan diri supaya mereka bisa menghitung apa yang perlu dilakukan untuk membuat sebuah bom atom. Sekitar bulan Juni 1942, Angkatan Darat AS mendirikan Distrik Insinyur Manhattanhattan untuk mengisi perannya dalam proyek bom atom. Dimana hal ini juga berarti mengalihkan tanggung jawab dari kantor penelitian dan mengembangkan ilmiah kepada militer. Masih di tahun 1942, sekitar bulan September, Manhattanhattan Project beralih ke pemimpinan dan Brigadir Federal Leslie Groves Jr. ditunjuk sebagai direkturnya. Karena Manhattanhattan Project ini merupakan proyek rahasia negara, akhirnya Oppenheimer mendiskusikan dengan Groves bahwa demi keamanan mereka harus didirikan laboratorium penelitian rahasia yang terpusat di lokasi terpencil. Ide ini Disetujui dan akhirnya Groves menunjuk Openhammer untuk memimpin laboratorium rahasia projek tersebut. Sebenarnya, keputusan Groves ini mengejutkan banyak pihak. Sebab Openhammer saat itu diketahui lebih condong pada pandangan politik sayap kiri dan ditambah tidak memiliki catatan sebagai pemimpin projek-projek besar. Namun Groves tidak mengkhawatirkan hal itu. Dia justru lebih khawatir dengan status Openhammer yang belum pernah mendapatkan hadiah Nobel. Groves pikir, mau mungkin? Oppenheimer tidak punya kebanggaan yang membuat rekan-rekan ilmuwannya menaruh hormat atau mau diarahkan olehnya Menariknya Tidak satupun kekhawatiran itu terjadi. Oppenheimer justru membuat banyak orang kemudian terkesan karena pemahaman dan pengetahuan yang luar biasa luas untuk memahami aspek praktis dari proyek Manhattanhattan tersebut. Guru sebagai seorang insinyur militer yakin bahwa sosok Oppenheimer dan keahliannya akan menjadi peran penting dalam proyek interdisipliner yang tidak hanya melibatkan fisika, tetapi juga kimia, metalurgi, persenjataan, dan teknik. Tidak hanya itu, mungkin guru satu-satunya yang menyadari bahwa Oppenheimer punya ambisi yang terlalu besar Dan ini akan sangat membantu supaya proyek Manhattanhattan bisa dilesaikan dengan cepat dan sukses. Sebenarnya, pemilihan Oppenheimer sebagai pemimpin proyek Laboratorium sempat menuai masalah karena keterlibatannya dengan Partai Komunis. Tapi Gurus berhasil meyakinkan banyak pihak untuk... mempercaya Oppenheimer dan memberikan izin padanya untuk memimpin proyek tersebut di tanggal 20 Juli 1943 dengan alasan bahwa Oppenheimer sangat penting untuk proyek tersebut. Setelah semuanya teratasi, Oppenheimer kemudian menunjuk lokasi pembangunan laboratorium di New Mexico yang tidak jauh dari rumah peternakannya. Awalnya lokasi sudah ditentukan oleh Gruz, tapi Oppenheimer menolak dan memberi opsi yang jauh lebih baik, yaitu sebuah flat mesa yang dekat dengan wilayah Santa Fe, New Mexico. yang merupakan lokasi sekolah swasta khusus laki-laki, yaitu Los Alamos Ranch School. Meski sempat ada kekhawatiran terhadap akses jalan atau pasokan air yang buruk, tapi laboratorium tetap didirikan. Mereka menggunakan lokasi sekolah dan mengambil alih beberapa bangunannya. lalu mendirikan beberapa bangunan baru dengan cukup tergesa-gesa. Oppenheimer lalu mengumpulkan sekolah-kolah fisikawan terkemuka pada masa itu untuk membantunya dalam proyek Manhattanhattan. Los Alamos seharusnya menjadi laboratorium militer dengan para penelitinya berada dalam penugasan angkatan darat. Tapi karena Oppenheimer gagal mengikuti tes fisik angkatan darat, lantaran dokter menganggapnya terlalu kurus dengan berat badan 58 kg dan mendiagnosisnya masih menderita tuberkulosis serta mengkhawatirkan tentang nyeri sendikronis yang dideritanya. Kompromi akhirnya dibuat lewat cara bekerja sama dengan California University yang tercatat akan mengoperasikan laboratorium di bawah kontrak dengan Departemen Perang. Proyek Manhattanhattan berjalan cukup sukses walaupun Oppenheimer sempat meremehkan besarnya proyek ini. Di tahun 1943, Los Alamos telah mempekerjakan beberapa ratus orang. Dan pada waktu keberhasilannya di tahun 1945, jumlah pekerja sudah mencapai total 6.000 orang. Sebagai pimpinan proyek, awalnya Oppenheimer mengalami kesulitan dengan pembagian organisasi dalam kelompok-kelompok besar. Tetapi setelah dia menetap secara permanen di Los Alamos, akhirnya dia bisa mengatur administrasi skala besar. Banyak orang di Los Alamos menghormati dan terkesan padanya. Apalagi, dia juga dikenal karena menguasai semua aspek ilmiah proyek tersebut dan berhasil mengendalikan konflik budaya yang terjadi antara ilmuwan dan militer. Selama proyek berjalan, Ada kekhawatiran besar yang dirasakan oleh Oppenheimer. Yaitu dia takut program senjata nuklir yang sedang dikembangkan juga oleh Jerman akan berkembang lebih cepat daripada proyek yang dipimpinnya. Meski begitu, dia menolak usulan rekannya Fermi yang ingin menggunakan bahan radioaktif untuk meracuni persediaan makanan Jerman. Dia hanya mengungkapkan alasan logis penolakannya. Yaitu dengan berpikir bahwa jika ingin meracuni pasukan Jerman, maka mereka harus meracuni setengah juta rakyatnya supaya rahasia kejahatan mereka tidak bocor. Pada tahun 1943, pengembangan senjata visi plutonium yang disebut juga sebagai manusia tipis diarahkan pada plutonium 239 yang dihasilkan oleh siklotron. Namun sampel pertama dari reaktor grafis X-10 pada April 1944 mengandung plutonium 240 yang tinggi, tidak cocok untuk senjata. Oppenheimer berlalih ke desain senjata jenis ledakan dengan lensa peledak kimia. Memusatkan upaya pada perangkat sederhana Little Born dengan uranium-235. Pada Agustus 1944, Oppenheimer melakukan reorganisasi di Los Alamos untuk fokus pada ledakan. Desain kompleks senjata Christie Gadget diselesaikan pada 28 Februari 1945 di kantor oleh Robert Christie, salah satu murid Oppenheimer. Komunis sederhana dengan panel ilmiah beranggotakan Oppenheimer, Fermi, Lawrence, dan Campton membahas dampak fisik, militer, dan politik bom atom. Diskusi termasuk pertanyaan apakah Soviet harus diinformasikan sebelum penggunaan terhadap Jepang. Pada Mei 1945, Komunis sementara memberikan nasihat terkait kebijakan energi nuklir masa perang dan pasca perang. Di tanggal 16 Juli 1945, dini hari, Uji coba senjata nuklir pertama di dunia yang disebut Trinity dilakukan di dekat Alamo, Gordo, New Mexico. Oppenheimer selaku direktur proyek Manhattanhattan di laboratorium mengatakan bahwa dia memberi nama Trinity karena terinspirasi dari Holy Sonnet yang merupakan karya milik John Donne. Saat menyaksikan ledakan uji coba tersebut, Oppenheimer mengaku bahwa dia langsung memikirkan sair dari Begevat Gita yang bunyinya jika pancaran seribu matahari meledak sekaligus ke langit. Itu akan seperti kemegahan yang perkasa. Sekarang, aku menjelma kematian, penghancur dunia. Keberhasilan Trinity kemudian memicu kontroversi. Banyak ilmuwan yang menentang penggunaan bom di Jepang. Tapi Satito Penhammer, Campton, dan Fermi bahwa uji ledakan tidak akan meyakinkan Jepang untuk menyerah. Hingga akhirnya, Akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1945, ketika Oppenheimer mengadakan pertemuan bersama rekan-rekannya di Los Alamos, di saat yang sama pula, Hiroshima dijatuhi bom atom. Menit-menit yang terjadi akan jauh berbeda antara Hiroshima dan Los Alamos. Yang satu dipenuhi jerik dan tangisan. Sementara yang satu akan dipenuhi sorakan kegembiraan. Tanpa mengetahui situasi yang terjadi di Jepang, Oppenheimer bicara untuk... mengapresiasi perjuangan rekan-rekannya yang bekerja sama di Los Alamos dengan naik ke panggung lalu mengepalkan kedua tangannya sambil meninju ke atas seperti petinju yang memenangkan pertandingan lalu rekan-rekannya bersorak dia juga sempat menyatakan penyesalannya karena senjata itu terlambat siap digunakan untuk melawan Nazi Jerman. Namun di tanggal 17 Agustus, beberapa hari pasca ledakan bom atom di Jepang, Oppenheimer pergi ke Washington untuk menyerahkan surat kepada Menteri Perang Henry L. Simpson yang menyatakan rasa jijik Oppenheimer terhadap perang dan keinginannya untuk melarang senjata nuklir. Di bulan Oktober, dia pun bertemu dengan Presiden Harvard S. Jerman untuk menyatakan kekhawatirannya tentang perlombaan senjata melawan Uni Soviet dan memberi keyakinan bahwa energi atom harus berada di bawah kendali internasional. Presiden Jerman menjadi marah ketika Oppenheimer berkata, Mr. Presiden, I feel I have blood on my hands. Yang artinya, Oppenheimer merasa tangannya berlumuran darah lantaran bom atom ciptanya telah membuat jutaan nyawa melayang di Jepang. Oppenheimer juga merasa bahwa Presiden Jerman memikul tanggung jawab penuh atas keputusan penggunaan senjata atom terhadap Jepang sambil berkata, Saya tidak ingin melihat bajingan itu di kantor ini lagi. Meski Presiden Jerman marah, tapi dia tetap menganugerahi Medal for Merit atas dasarnya sebagai Distriktur Los Alamos di tahun 1946. Publik yang akhirnya mengetahui proyek rahasia Manhattanhattan setelah pemboman Hiroshima dan Nagasaki, kemudian menjulik Oppenheimer sebagai Bapak Bom Atom. Dia mulai menjadi jurubicara sains nasional dan muncul di sampul majalah Time serta Life. Pandangan dunia terhadap fisika nuklir pun berubah dengan menjadikannya sebagai kekuatan yang dahsyat dan strategis untuk kepentingan politik. Namun para ilmuwan di generasi tersebut termasuk Oppenheimer merasa bom-bom atom tidak bisa disalahgunakan dan keamanannya baru bisa diperoleh dari organisasi internasional seperti perserikatan bangsa-bangsa yang baru dibentuk yang dapat melembagakan program untuk menghambat perlombaan senjata nuklirnya. Di bulan November 1945 setelah meninggalkan Los Alamos dan kembali ke Kalimantan, Open Hammer menyadari bahwa dia tidak lagi punya hasrat untuk mengajar. Akhirnya di tahun 1947, dia menerima tawaran dari Los Strauss untuk menjabat sebagai Distriktur Institutee for Advanced Study di Princeton, New Jersey. Dengan gaji dua puluh ribu dolar AS per tahun. Ditambah dengan akomodasi berupa rumah bangsawan abad ke-17 dengan juru masak dan penjaga lahan. Rumahnya dikelilingi oleh hutan seluas 107 hektare. Oppenheimer pun mulai mengoleksi furnitur Eropa dan karya seni pelukis-pelukis besar. Oppenheimer kemudian mengumpulkan intelektual dari berbagai disiplin ilmu. Dia pun mendorong penelitian fisikawan terkenal seperti Freeman Dixon, Chin Ning Yang, dan Sung Daoli. Oppenheimer juga membuka keanggotaan sementara untuk sarjana humaniora seperti T.S. Eliot dan George F. Kinnan. Meskipun ini tidak terlalu disetujui oleh semua anggota fakultas matematika. Pada konferensi di New York antara tahun 1947-1949, fisikawan dibawa arahan Oppenheimer. menyelesaikan masalah teoritis besar dalam elektrodinamika kuantum partikel elementer. Mereka mengatasi masalah regularisasi dan renormalisasi dengan bantuan Julius Swinger, Richard Vee Manhattan, dan Shinichiro Tomonaga. Freeman Dixon membuktikan hasil serupa. Oppenheimer juga mendorong hipotesis inovatif dua-mensen oleh Robert Maria yang membawa pada penemuan pion oleh Civil Frank Powell. Oppenheimer menjadi Distriktur Institute Study lanjutan hingga 1966 dan dinyatakan telah menjadi Distriktur terlama pada tahun 2023. Oppenheimer, yang memang telah diawasi oleh FBI sejak sebelum Perang Dan II karena dugaan simpati komunisnya membuat dia harus bersaksi pada tahun 1949 di depan House UN Amerika Activities Committee dan mengakui bahwa dia memiliki hubungan dengan Partai Komunis AS pada tahun 1930-an. Pada tahun 1953, William Linus Born mengirim surat ke FBI yang menyatakan bahwa Oppenheimer mungkin adalah agent Uni Soviet. Hal ini memicu penyelidikan lebih lanjut. Pada tahun 1954, izin keamanan Oppenheimer dicabut dengan tuduhan ketidaksetiaan dan hubungan dengan komunis. Sidang berfokus pada hubungan komunis Oppenheimer dan pendiriannya terhadap Bond Hidrogen. Sidang pun menghasilkan keputusan dua persatu untuk mencabut izin keamanannya dengan mayoritas. ...menyatakan bahwa sebagian besar tuduhan benar atau benar secara substansial. Meskipun bebas dari tuduhan ketidaksetiaan, Oppenheimer dianggap dapat menimbulkan resiko keamanan. Pencabutan izin tersebut pun menuai kontroversi. Pada tahun 2022, Menteri Energi AS membatalkan pencabutan izin keamanan Oppenheimer, menyatakan prosesnya cacat dan didasarkan pada bias. Keputusan ini mendapat kritik dan memicu perdebatan. Oppenheimer setelah kehilangan izin keamanannya pada tahun 1954, ia kemudian menghabiskan waktunya selama beberapa bulan setiap tahunnya di Virgin Island dan membangun rumah di pantai Gibney pada tahun 1957. Dia terus memberikan kuliah, menulis, dan mengerjakan fisika. Mengekspresikan keprihatinannya terhadap dampak penemuan ilmiah. Pada tahun 1955, dia menerbitkan The Open Mind, yang menolak diplomasi kapal perang nuklir. Meskipun tidak menandatangani protes besar-besaran terhadap senjata nuklir pada 1950-an, dia terlibat dalam mendirikan Akademi Seni dan Sains Dan pada tahun 1960-an. Oppenheimer tetap menjadi sosok kontroversial di kalangan mahasiswa dan dosen. Dia terus memberikan kuliah di berbagai institusi, menerima penghargaan Fermi dari AEC pada tahun 1963, dan diundang oleh Presiden Kennedy ke upacara penghormatan pada tahun 1962. Meskipun terpilih sebagai anggota asing Royal Soviet, permusuhan terhadapnya masih berlanjut di Kongres. Pada tahun 1965, Oppenheimer didiagnosis mededita kanker tenggorokan. Dan setelah pengobatan yang tidak berhasil, Oppenheimer meninggal pada tanggal 18 Februari 1967 di usianya yang ke-62 tahun. Meskipun mendapat rehabilitasi simbolis melalui penghargaan Enrico Fermi pada tahun 1963, ia tidak mendapatkan izin keamanan kembali. Kitty, istrinya, meninggal pada tahun 1972, dan putrinya Tony mengakhiri hidupnya pada tahun 1977. Properti dan harta mereka akhirnya diwariskan kepada keluarga dan masyarakat setempat.