Transcript for:
Mediokrasi dan Kepemimpinan dalam Catatan

Hai mungkin sebagai pengantar yang kemas sabran ada satu kata yang saya garis bawahi dari tadi-tadi semua yang dibahas untuk menuju satu titik pencapaian itu memang dibutuhkan pengorbanan gitu ya kayak misalnya tadi masih malu Fahmi kalau kita mau memakai chat GPT ya Mas Ismail Fahmi memilih untuk subscribe dengan biaya 300 ribu per bulan, nah di situ kan ada pengorbanannya. Seperti tadi Mas Ismail Fahmi juga cerita dulu belajar mengetik menggunakan mesin ketik, ada pengorbanan di situ sehingga perjalanannya sampai hari ini membuahkan hasil, ya kata ngala ya menghasilkan drone emprit misalkan salah satunya. Tapi sebelum ada pengorbanan pastikan harus ada alasan untuk berkorban dulu. Mungkin Mas Sabrang bisa memulai dari situ sehingga mungkin nanti ngomong AI, ngomong tema ini. Silahkan Mas Sabrang. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya akan mengambil angle yang berbeda, mulai dengan menyalahkan yang bikin judul. Mediokrasi, kepemimpinan yang medioker. Kenapa saya mengomong menyalahkan yang bikin judul? Kita mundur beberapa langkah. Seperti biasa, sebagai yang nyumbang pemikiran aneh-aneh, saya akan coba ngambil dari angle yang berbeda. Pertama, tidak ada hal di dunia yang mediocre atau gede atau bagus atau buruk dan seterusnya. Semua sama aja. Baru setelah ada tolak ukur, baru ada nih, yang namanya baik, buruk, pas, enggak, medwacker, the best, dan seterusnya. Itu bukan lahir dari Tuhan, itu lahir dari tolak ukur yang dibuat oleh manusia. Sampai sini oke ya? Paham ya? Artinya itu ada sebuah tolak ukur, itu bisa kita expand sedikit. Tolak ukur itu bisa kita sebut sebagai game. Ada sebuah peraturan permainan. Dimana yang paling bisa berkompetisi dalam satu permainan tersebut dengan peraturan dan tolak ukur yang ada, dia akan menjadi pemenangnya. Nah, artinya tidak mungkin pemenang dalam sebuah permainan adalah orang yang mediocre dalam permainan itu. Dia pasti orang yang hebat di permainan itu. Paham maksud saya ya? Artinya, kalau Anda melihat misalnya ada lomba bodybuilding dan tiba-tiba ada Mike Tyson di situ, Mike Tyson akan menjadi mediocre. Walaupun dia excellent di tinju, tapi pada permainan yang salah dia menjadi mediocre. Ketika Anda mengatakan pemimpin kita mediocre, Itu terjadi karena Anda salah memotret permainan. Anda anggap pemimpin kita adalah permainan mencari pemimpin yang paling peduli sama rakyatnya. Permainannya bukan itu sebenarnya. Ini lomba siapa yang paling bisa cari backing yang ngasih duit untuk kampanye, siapa yang mau menjadi boneka orang, siapa yang bisa menjilat pantat atasannya. Artinya mereka adalah pemenang pada lomba tersebut. Permainannya memang berbeda. Anda salah potret permainan. Kok Anda mengharap para petinggi-petinggi yang peduli pada rakyat. Hei, permainannya bukan seperti itu. Permainannya bukan mencari pemimpin atau petinggi yang... Peduli sama rakyat, mampu memecahkan masalah. Yang dicari adalah orang yang setia, bukan orang yang capable. Setia kepada siapa? Ini meta gamenya kemudian. Ada permainan berikutnya, di belakang permainan yang terlihat. Kan gitu. Kenapa sih? Apa namanya? Ada orang mau bayarin untuk menjadi pemimpin, bayarin si A jadi pemimpin, bayarin si B jadi pemimpin, tak bandani, tak keidit. Modali, tapi nanti aku, kan gitu. Kenapa seperti itu? Karena di meta game di belakangnya ada permainan sumber daya kemudian. Akhirnya kemudian game di belakangnya adalah sumber daya. Saya gak ngomong bahwa kita akan selamanya akan mendapatkan seperti itu, tapi faktanya permainan yang utama adalah permainan itu. Dan permainan itu tidak berdiri sendiri, permainan itu selalu hadir karena ada cuaca yang membuat permainan itu ada. Kita belajar dari alam. Alam itu ada konsep yang namanya evolusi. Itu adalah game. Siapa ya dia yang paling bisa beradaptasi kepada lingkungannya. Dia yang menang dalam pertandingan evolusi. Bahas maksud saya ya. Sehebat-hebatnya singa, pada lingkungan gurun pasir, dia tidak akan menjadi juara. Dia jadi mediocre. Harus pada tempat yang tepat. Kenapa Indonesia sampai permainan itu menjadi luar biasa bertahan? Permainannya seperti itu sehingga kita mendapatkan Pemimpin yang kayak ginilah, saya gak ngomong pemimpin siapa ya, tapi petinggi-petinggi yang anda anggap sebagai mediocre tersebut. Karena cuaca dalam situasi sosial menurut saya adalah trust yang diberikan oleh masyarakat. Makanya saya sangat setuju ketika intelektual ini tadi ditingkatkan, ketika kemampuan kritis, kemampuan refleksi itu ditingkatkan. Karena semakin itu kita... Pakai, kita semakin bisa membuat cuaca yang tepat untuk terjadi evolusi kepemimpinan berikutnya. Kalau mau cari cepat, cara cepat dalam tanda bete, itu kita cari seorang pemimpin yang tahu permainan di dua hal. Permainan yang ada sekarang dan permainan seharusnya seperti apa. Dia akan menggunakan permainan yang ada sekarang untuk menjadi pemimpin dan kemudian mengubah permainannya menjadi permainan yang seharusnya seperti apa. Mungkin saya ikut berdosa pada... Rezim yang sebentar lagi selesai. Sekitar 8 atau 9 tahun, eh beberapa tahun yang lalu saya pernah ngobrol sama beberapa orang yang mungkin kalimatnya bisa sampai kepada beliau. Pertanyaannya gini, menurutmu gimana untuk pemimpin yang ini bisa kusnul kotimah? Yang sekarang katanya gitu, itu beberapa tahun yang lalu. Jawaban saya persis seperti itu. Pemimpin yang ada itu bukan datang dari permainan yang kemarin. Ini tiba-tiba muncul entah dari mana. Dan untuk Kusnul Kutima adalah kamu ubah permainannya sehingga siapapun bisa menjadi pemimpin. Ubah permainannya. Dan saya tidak mengira dia mengubah permainannya arahnya ke sini. Su, aku ya melu salah. Mungkin penjelasan saya kurang komprehensif mungkin. Karena maksud saya kemudian adalah ubah permainan, peraturan. Bukan peraturan, ubah permainannya. Sehingga yang muncul adalah orang-orang yang capable. Meritokritas. Kita beberapa kaca yang lalu pernah ngomong bahwa... Meritokritas, pragmatism, dan kejujuran, honesty itu sangat penting untuk membangun sebuah society. Ini saya dengar juga dari profesor dari Singapura, saya lupa namanya tapi. Waktu itu ada sebuah kelas di mana saya memperhatikan, oh make sense, keren nih kan gitu. Jadi saya bawa ke sini, tak kulak. Artinya untuk mengubah keadaan, kita bisa menunggu keajaiban. Di mana saya melihat ada, sangat ada kemungkinan pada presiden terpilih kemudian untuk dia bisa main di dua permainan itu. Dengan gerakan-gerakan yang aneh seperti ini, dia beradaptasi pada permainan yang ada, sampai pada sebuah posisi di mana beliau bisa mengubah permainan. Itu sebuah harapan yang... Kita lihat nanti gimana kebelakangnya. Tapi mengubah permainan juga tidak semudah itu. Karena pemain-pemain yang mendapatkan keuntungan, yang mendapatkan kemudahan 10 tahun terakhir ini, sebebas-bebasnya dia mau ngapa-ngapain, nggak akan terima juga. Dia akan mempertahankan permainan lama sekuat mungkin. Dan tidak mungkin langsung melawan pada... Presiden terpilih, dia akan mencoba mengadu itu kepada masyarakat. Gimana cara mengadunya? Oh mereka pegang resursi yang luar biasa besar. Contoh ya, contohnya aku penjahat ya Saya berhentiin supply di Jakarta beras seminggu, udah ribut Masyarakat akan melawan sama pemimpinnya Padahal pemimpin yang dilakukan, pemimpin mencoba mengubah permainan Dia gak pengen permainan berubah, diadulah rakyat sama pemimpinnya Nah, metagame ini luar biasa, luar biasa kompleks dalam tanah petik Gak sesimpel itu permainan di atas Kenapa? Karena Game-nya kita, dan saya tidak, saya tadi sempat ngobrol sama yang mau ditangkep, apa namanya, Intel di sebelah kiri saya itu. Saya ngomong, ini gak mudah, ngubah kayak gitu ini, dan kita harus pada posisi yang benar juga, kita kebetulan diwarisi sistem yang sudah kayak gitu, permainan yang sudah kayak gitu, dan semakin parah. Kita harus bisa melihat opportunity ke depan. Kalau Anda main kartu, main gap play, ketika Anda dibagi kartunya Anda tidak bisa komplain sama yang ngocok kartu. Kok aku dikasih kartu jelek? Enggak. Yang bisa kita lakukan adalah megang kartu yang ada di depan dan memanfaatkan sebaik mungkin. Kebetulan kita dikasih kartu kayak gini nih. Kartu iya. Keren lah, dari balak Fufu Fafa sampai balak Siji, balak 6 dan seterusnya whatever lah. Oke kartunya kayak gini, kita lihat ke depannya gimana nih main gamenya. Saya gak ngajak anda untuk berpolitik, saya anda penguasa dari permainan yang sebenarnya adalah siapa yang membentuk cuaca. Bahwa analogi saya, semua pemimpin yang terpilih. yang mempengen dipilih, itu pasti mengikuti kriteria yang memilih. Saya dulu pernah mencontoh, apakah kalau di dalam ilmu biologi, itu yang mengarahkan evolusi, itu pilihan dari wanitanya. Saya dulu pernah cerita seperti itu. Kalau wanita punya kriteria, laki-lakinya akan berusaha mendapatkan wanita itu dengan segala cara sesuai dengan kriteria wanitanya. Pufferfish misalnya, ada sebuah, ada seekor, spesies, apa namanya, ikan yang dia bisa bikin bentuk luar biasa. Bagus di pasir, ya kalau enggak di keruk, itu jadi masih kelihatan bentuk-bentuknya itu. Luar biasa bagus itu. Kenapa dia melakukan itu susah payah sampai capek-capek sedemikian rupa? Demi mendapatkan, demi agar dipilih oleh wanita. Simba pernah ngomong bahwa pemimpin dan rakyatnya adalah seperti pasangan. Siapa wanitanya di sini? Rakyatnya, rakyatnya akan memilih pemimpin sesuai dengan kriterianya. Dulu berkali-kali kita ngomong, kalau kriteriamu 50 ribu jangan kaget pemimpin yang kau dapatkan adalah pemimpin yang pintar nyari duit untuk memberimu 50 ribu sementara ngantongi 7 juta. Paham maksud saya ya? Pemegang cuaca sesungguhnya untuk mengubah permainan menjadi permainan yang sebenarnya dan seharusnya, yaitu pemimpin adalah pemimpin yang peduli pada rakyatnya, pemimpin yang menggunakan skillnya untuk rakyatnya. Itu penguasa sebenarnya adalah yang membentuk cuaca, artinya adalah rakyat sebenarnya. Tapi rakyat juga harus dimodali dengan intelektual, dimodali dengan pengetahuan untuk bisa membentuk cuaca yang tepat. Jadi saya sangat setuju tadi dengan yang dikatakan. Di sisi lain kalau ada keajaiban kita akan menemukan sebuah pemimpin yang pinter main di dua permainan sekaligus. Main di satu sisi ketika dia sudah pegang kekuasaan permainan akan dirubah. Dan Anda harus cerdas melihatnya kemudian. Karena yang sudah enak gak mungkin mau permainannya di... diubah. Dan cara paling efektif adalah mengadu pemimpin tertinggi dengan pembentuk cuaca, yaitu rakyat. Saya enggak ngomong jangan kritik, ayo kritik. Ayo kita punya kriteria, misalnya salah satu kriterianya, ayo dong buat transparansi sedikit. Kenapa? Agar kita enggak jadi pelengkap penderita aja di negara nih. Kasih tahu kita masalahnya juga agar kita bisa terlibat. Kenapa semua salah yang paling di atas? Karena kita tidak tahu sebenarnya yang bangsat siapa. Ada PNS di Indonesia yang salah. Yang di tengah jalan yang diteriain pasti yang paling atas. Kenapa? Karena kita tidak paham apa yang terjadi. Masyarakat Indonesia itu pengen banget Indonesia maju. Dan kita memperlakukannya juga yang tidak beres kita kepelahi bersama. Yang memang membuat inisiatif bagus, kita tepuk tangan bersama. Kita berkali-kali ngomong itu. Kita enggak peduli orangnya siapa. Yang kita peduli adalah perilakunya terhadap kita semua dan menuju masa depan yang mana. Intinya sebenarnya yang pengen saya katakan adalah, itu saja tadi. Yang bikin, apa namanya, judul ini. Belum semelangkah, dua langkah ke belakang dan melihat bahwa sebenarnya permainan yang kamu anggap permainan di kepalamu itu berbeda dengan permainan yang dilakukan oleh para yang rebutan menjadi menteri dan seterusnya itu. Tidak mudah memilih menteri Zaken itu, kabinet Zaken. Karena pasti ada yang tidak terima memasukkan orang nih. enak aja kok semua tiba-tiba menjadi meritokrasi. Saya udah nanam banyak ini, saya harus dapat banyak ini. Itu permainan lawas, musuh permainan baru. Pemohonan saya ini gak tahu ini dari teori apa namanya, sosiologi atau teori apa yoyoyo. Ada yang namanya dual loop untuk system change, itu pada sistem dinamik. Itu ketika ada dual loop, artinya ketika ada mau ada system change, itu... Sistem yang lama mengalami stagnasi dan mengalami penurunan, sistem yang baru harus mulai muncul. Sistem yang baru itu mulai dari kecil, kesadarannya kecil, tapi semakin banyak resursi sumber daya, semakin banyak yang masuk pada sistem tersebut, sistem lama-lama mati dan dibangun oleh sistem yang baru. Ketika saya mengatakan sistem itu bukan berharga harus sistem pemerintahan, mindset, kesadaran. Karena itu tadi, seperti yang dikatakan, tidak mungkin orang bisa keluar dari penjara kalau dia tidak sadar bahwa dia di penjara. Tidak mungkin kita bisa membereskan masalah kalau kita tidak bisa mendefinisikan apa masalah tersebut. Mungkin kalau mendidik 271 juta tidak mudah, tapi sekarang kita punya booster-booster seperti... chat GPT sonet kuen, lama banyak banget yang tersedia jangan anggap itu sebagai ancaman anggap itu sebagai membantu Anda untuk Belajar secara cepat Belum pernah saya alami di dunia Ada guru yang sesabar Enggak pernah marah Enggak pernah marah Sampai saya malu sendiri Suatu hari saya ingin belajar sebuah teori Dan saya ngomong gak paham itu lima kali Sampai malu gobloknya Untung guru ini sabar banget Yang menjelaskan itu dari versi kuliah Sampai versi SMA Sampai SD Di gawai analogi aku gak paham Ini guru ini Menungso pasti kampleng raiku. Tapi untungnya itu adalah sistem yang cukup intelijen dan cukup sabar untuk bisa mengikuti kebodohan kita. Dan satu hal lagi, kalau kamu ngobrol sama CGPT, kebodohanmu tidak akan tersebar ke dunia. Cuma kamu sama dia yang paham, udah ngobrol lo suengi, pengen belajar something, gatel ada yang gak tahu, coba jelaskan. Kalau kamu merasa paham sesuatu, bongkar lagi. Karena tidak cukup dengan what, kamu perlu tahu why, kamu perlu tahu alternatif cara berpikirnya seperti apa. Karena seperti saya kembalikan lagi, hati-hati ada dunia, dua dunia yang kita hidupi. Dunia yang sebenarnya dan dunia yang ada di kepalamu. Maturnuan, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.