Timnas Indonesia mulai alami kemajuan prestasi usai menjalankan proyek naturalisasi. Uniknya, beberapa dari mereka merupakan lulusan Akademi FC Utrecht asal Belanda. Pasukan Utrecht diketahui tidak pernah kehabisan talenta muda berasal dari Indonesia.
mulai dari Mark Lok, Shane Patinama, Martin Paes, Ivar Jenner, hingga Ole Romeni. Nama-nama tersebut dinilai sebagai aset berharga untuk pasukan Garuda. Bagaimanakah cerita FC Utrecht yang menelurkan pemain berbakat untuk timnas Indonesia?
Mark Lok Kontribusi besar FC Utrecht kepada timnas Indonesia sudah terlihat sejak Mark Klok dinaturalisasi. Pemain Persib Bandung ini merupakan binaan asli dari Akademi Domstede Lingen. Klok sendiri memulai karir sepak bolanya di Utrecht U19 pada musim 2010-2011. Dirinya mampu menjadi pemain penting dengan mencatatkan 12 penampilan. Setelah berhasil bermain bagus, pemain kelahiran Amsterdam ini berhasil naik ke squad U21.
Klok melanjutkan performa impresifnya dengan mencatatkan 17 penampilan dan berhasil mencetak 2 gol. Meskipun berhasil tampil konsisten bersama Utrecht U21, Kemampuan Klok dianggap gak cukup untuk squad utama. Alhasil pemain setinggi 177 cm ini gak diganjar kontrak baru.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh sang pemain saat diwawancarai oleh awak media. Saat itu ada beberapa pemain muda dengan talenta luar biasa. Saya merasakan ada perbedaan antara pemain muda dan pemain senior, ucap Mark Klok. Klok pun akhirnya berkelana ke berbagai klub setelah didepak oleh FC Utrecht. Mulai dari Ross Country hingga saat ini bermain untuk Persib Bandung di Liga Indonesia.
Berkat bimbingan Akademi Utrecht, Klok mampu memberikan kontribusi besar bagi... Bahkan dirinya sempat menjadi tumpuan lini tengah squad Garuda sebelum ada Tom Hayek. Supriyono Prima selaku ex-pemain Garuda memuji kemampuan yang dimiliki Klok. Semangat bermain yang dimiliki Klok menjadi kelebihan utama miliknya.
Dia memiliki tugas untuk memutus alur serangan lawan, ucap Supriyono. Setelah Mark Klok, Shane Patinama juga pernah mencicipi karir di Akademi FC Utrecht. Shane awalnya bermain untuk Akademi Ajax Amsterdam sebelum pindah ke FC Utrecht pada tahun 2010. Sang pemain baru bermain pada musim 2015. 2016 untuk FC Utrecht U19. Pada musim debutnya, dia tampil sebanyak 18 pertandingan termasuk di era divisi U19. Saat membela squad Utrecht muda, pemain keturunan Indonesia ini gak dimainkan pada posisi posisi aslinya dirinya ditempatkan di posisi gelandang tengah dan gelandang serang hingga musim 2018-2019 Shane baru dimainkan sebagai back sayap kiri saat membela FC Utrecht u21 pada musim tersebut Robin pong terus memainkannya di sisi kiri pertahanan namun x-viking fk ini justru nggak mendapatkan kesempatan bermain di squad senior Akhirnya sang pemain memutuskan untuk hengkang ke SC Telstar.
Shane menjalani debut profesionalnya saat Telstar menghadapi Almersiti di pekan ke-11 kasta ke-2 Liga Belanda. Sang pemain juga berhasil mencetak gol perdenanya saat melawan Excelsior. Selain menjadi andalan bagi tim, pemain berusia 26 tahun ini juga salah satu andalan bagi timnas Indonesia.
Dirinya diketahui bisa bermain di banyak posisi selain back kiri. Saat melawan Iran, Di rak di lag pertama ronde kedua, dia tampil sebagai gelandang kiri. Walau harus takluk oleh skuad Mesopotamia 5-1, sang pemain berhasil mencetak satu gol di laga tersebut.
Gelandang Timnas Indonesia, Ivar Jenner merupakan pemain Akademi Ayak Siud pada tahun 2016. Ivar saat itu gak bertahan lama bersama Ayak, selalu memutuskan pindah ke Utrecht. Bersama Akademi FC Utrecht, di tahun 2016, Ivar menemukan keputusan untuk berpindah ke Utrecht. dirinya mulai berkembang perlahan di tim kelompok umur.
Pada musim 2020-2021, sang pemain tampil bersama FC Utrecht U17. Setahun setelahnya, dirinya berhasil dipromosikan ke kelompok umur 18 tahun. Tidak butuh waktu lama, bakat hebatnya membuat Ivar kembali naik ke tim U21. Selama membela squad utre U21, sang pemain bermain sebanyak 18 pertandingan.
Berkat kesabarannya, Ivar diberikan kesempatan debut pada musim 2020. 24 2025 pemain 20 tahun ini tampil sebagai starter saat berhadapan dengan alrayan penampilan impresif kembali dilanjutkan saat berhasil melesakan satu gol kontra RC Lens hebatnya gol tersebut dilesakan lewat sepakan keras dari luar kotak penalti. Sayang, kontribusi besarnya di pramusim tidak cukup untuk membuatnya menembus squad utama. Pasalnya, namanya tidak dimasukkan dalam rilis squad tim senior untuk musim ini.
Meski begitu, Ifar dinilai akan terus berkembang bersama Jong Utre. Perkembangan tersebut diprediksi akan menjadi berkah tersendiri untuk tim Nas Indonesia. Sebab, sang pemain merupakan aset masa depan squad Garuda di sektor lini tengah. Martin Paes juga salah satu pemain Indonesia yang pernah membela FC Utrecht.
Sang kipar saat itu pindah dari Neckney Megan ke FC Utrecht U21. Bermain selama satu tahun bersama squad Utrecht U21, Paes langsung dipromosikan ke TGP. tim utama dirinya berhasil mencatatkan 12 klinci dari 48 pertandingan performa api keeper kelahiran Neymegen ini membuatnya langsung dilirik oleh timnas Belanda sang keeper terdaftar dalam squad orangnya untuk bermain di di Euro U21. Namun, Paes tidak mendapatkan kesempatan bermain sama sekali dari sang pelatih.
Setelah itu, dirinya juga tidak pernah dilirik lagi oleh timnas Belanda di semua kelompok umur. Hingga akhirnya, Paes secara resmi berpindah ke warga negaraan Indonesia pada Maret 2024. Akan tetapi, kontribusinya untuk skuad Garuda harus tertunda karena peraturan dari FIFA. Dirinya harus menjalani sidang di pengadilan arbitra seolahraga karena sempat terjadi.
terdaftar di Belanda U21. Setelah melewati proses panjang, Pais akhirnya bisa bernafas lega. Pada 18 Agustus lalu, bandingnya diterima dan dipastikan bisa membela timnas Indonesia. Sang keeper pun langsung bersemangat dan mengaku gak sabar untuk membela skuad Garuda. Saya ingin segera datang ke Indonesia untuk bermain bagi tim nasional.
Saya juga sangat bersyukur karena bisa membela tim Garuda, ucap Pais. Shin Taeyong sendiri akan memainkan. Mereka menangkannya saat melawan Arab Saudi dan Australia, sebab kemampuan Pai sangat dibutuhkan untuk bisa menjaga gawang timnas Indonesia dari gempuran lawan.
Setelah Martin Paes ada nama oleh Romani yang saat ini masih diburu oleh PSSI. Pemain berusia 24 tahun ini merupakan andalan FC Utrecht di lini serang. PSSI sendiri memang sedang mencari seorang striker untuk menambah daya gedor.
Eric Thohir pun sudah mencoba untuk menghubungi Romani. Sumarji selaku manajer timnas juga sudah mengkonfirmasi rencana PSSI yang ingin mengejar striker FC Utrecht. Ya, salah satunya adalah oleh Romani. Dia yang terus kami kejar supaya bisa membela timnas Indonesia. Kita fokus satu-satu ke lini depan terlebih dahulu, ucap Sumarji.
Namun sayangnya, pemain kelahiran Ney Megan ini masih belum memberikan keputusan untuk membela Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ragnar Oratmangon. Romeni cerita ke saya kalau sekarang lagi memikirkan untuk dinaturalisasi menjadi WNI. Ia bilang kalau sudah memilih Indonesia atau Belanda, dirinya akan memberitahu saya, ucap Ragnar. Romeni sebegitu.
Sebelumnya pernah membela FC Eman selama tiga musim, namun dirinya gak memperpanjang kontrak dan memilih untuk bergabung dengan FC Utrecht. Keputusan squad Dom Stedelingen untuk memboyong pemain berusia 24 tahun ini terbukti benar. Romeni berhasil mencetak dua gol dari dua pertandingan Eredivisie musim lalu.
Bahkan di pramusim lalu, Romeni berhasil mencetak gol ke gawang Venezia meskipun kalah 1-2. Kegacoran Romeni menjadi pembalasan dirinya yang musim lalu harus menepi selama berikutnya. 14 laga. Dengan sejarah banyaknya pemain utreh di tim Nas, akankah squad Garuda kembali diperkuat pemain Domstede Lingen di masa depan?