📚

Ragam Bahasa Jawa dan Kesopanannya

Sep 12, 2024

Catatan Kuliah tentang Ragam Bahasa Jawa

Pengantar

  • Diskusi mengenai cara komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Contoh metode komunikasi: telepon, SMS, WhatsApp, Telegram.
  • Interaksi dialog biasanya terjadi di TV dan radio.

Ragam Bahasa

1. Ragam Ngoko

  • Ngoko Lugu: Bahasa sehari-hari tanpa kesopanan.
    Contoh: "Kowe mengkobengi nengomah opo ora?" (Apa kamu di rumah atau tidak?)
  • Ngoko Alus: Lebih sopan dibanding ngoko lugu.

2. Ragam Kromo

  • Kromo Lugu: Digunakan untuk menghormati, tetapi tidak terlalu formal. Contoh: "Bapak Arab siram saiki opo mengko?" (Bapak mau menyiram sekarang atau nanti?)
  • Kromo Alus: Sangat sopan, digunakan dalam konteks formal.
    • Penggunaan: Murid kepada guru, bawahan kepada atasan.
    • Contoh: "Uta, dipuntukani kalian bapak amarki buatan manut." (Utak dimarahin oleh ayah karena tidak nurut.)

Ciri-Ciri Penggunaan Ragam Bahasa

  • Dalam kalimat dengan ragam kromo lugu, kata-katanya semua menggunakan kromo, tetapi awalan dan akhiran menggunakan ngoko.
  • Dalam kalimat dengan ragam kromo alus, semua kata termasuk akhiran dan awalan menggunakan kromo.

Contoh Dialog

  • Penggunaan ragam bahasa dalam konteks sehari-hari.
    • "Mas? Panjangan Arup dahar kapan?" (Mas, kamu mau makan kapan?)
    • "Mange kulo mampir dateng daleme panjenengan." (Saya akan mampir ke rumahmu.)

Kesimpulan

  • Pentingnya memahami ragam bahasa Jawa dalam interaksi sosial.
  • Ragam bahasa menunjukkan derajat kesopanan dan hubungan antara pembicara.