Saya kira kita jangan terburu-buru untuk berekspansi. Terlalu riskan. Justru sekarang waktunya. Perbankan luar negeri sudah siap mendukung kita.
Noberti, Pak. Jangan, Pak. Karena itu bukan core bisnis kita.
Itu untuk image perusahaan kita. Kita harus menempati kantor berlantai 50. Kalau stasiun televisi, itu sudah terlalu jauh, Pak. Sekali lagi, itu image. Apa tidak ada lagi yang bisa kita ekspor selain pasir laut?
Itu resikonya terlalu tinggi. Brahim, dengar. Bisnis itu resiko. Kita kalah pak, dolar terakhir ditutup 25 ribu.
Perlu saya telpon pengacara kita pak. Mau bayar pakai apa? Terbangkrut.
Aaaaaah He he he he he Hahaha Saudara Tajir Saldono Telah tiga kali kami beri peringatan Saudara belum mampu membayar hutang Hari ini telah jatuh tempo Kami akan mengeksekusi seluruh jaminan pribadi anda Ehh itu punya istri saya Rakyat kecil sedang butuh uang Pak Tajin Bagaimana kalau kita bagi dua? Pak Tajir, sekali lagi Pak Tajir mencoba merusak moral petugas. Pasal pidana akan dikenakan pada perkara Pak Tajir.
Sorry. Loh, lho, Pak, Papa! Ano, Ano, maaf. Semua aset perusahaan dan anak perusahaan nggak cukup buat bayar hutang.
Jadi, harta milik pribadi kita dipakai buat bayar. Ini sekarang semua sedang dihitung. Ano!
Salmini buatan Itali, 500 ribu. Kita taksir 100 ribu ya. Hei! Apa itu dipegang-pegang?
Sini! Ini juga kalian hitung untuk bayar hutang? Keterlaluan!
Negara hukum asal! Harga BHI ibu itu ratusan ribu. Ada banyak orang kecil yang pendapatan sebulannya jauh di bawah harga BHI ibu. Rakyat kecil butuh uang, Bu. Selamatin kolor papa Se...
Sebelum mereka aduk-aduk pak Sudah dihitung tadi Apa? Malah kolor yang sedang papa pakai ini sudah mereka hitung. Pablo, keluar cepat!
Mbak, mobil kamu berapa mbak? Apaan sih ini? Ada apa sih mbak?
Tiara, kita bangkrut sayang. Lihat kamarmu Tiara. Eh, gak boleh.
Milik negara. Oh iya, lupa. Aja.
Enggak mbak, bukan milik kami. Memang bukan milik kalian. Betul, milik negara.
Apa? Semua sudah kami hitung. Maaf ya mbak, sekarang kami akan menilai pakaian yang mbak pakai. Mulai dari yang paling dalam dulu.
Kita mulai dari yang bawah. Sebutkan merek dan tahun pembeliannya. Dan kondisi terakhir.
Gila! Pak, mereka kurang ajar. Masa nanya pakaian piara? Sayang, kamu tinggal sebut apa mereknya, berapa harganya.
Mereka bukan bermaksud tidak sopan. Kami sedang menjalankan tugas negara. Semua pihak diharap bersikap akomodatif. Terima kasih. Saudara tajir sekeluarga sudah bersikap akomodatif sehingga tugas kami berjalan dengan lancar dan cepat.
Mulai hari ini, rumah dan segala isinya, tanpa kecuali, termasuk pakaian saudara, istri saudara, dan anak saudara pakai, mulai dari yang paling atas sampai yang paling bawah, dari yang paling dalam sampai yang paling luar, adalah milik atau inventaris negara. Kenapa gak sekalian saja telah jagi kami? Semua ini lebih hukum, lalu dibuang ke manusiaan, biadab!
Biadab! Mak, Mak. Atas kebijaksanaan negara.
Berdasarkan kemanusiaan yang adil dan tidak biadab, kalian diperkenankan menempati rumah ini berserta seluruh isinya, sebuah handphone, sebuah mobil, pakaian, termasuk yang kalian pakai, dengan status sebagai barang pinjaman. Apabila barang pinjaman ini kalian jual, kalian akan dijerat dengan hukum pidana. Dalam waktu satu tahun, Saudara Tajir harus mampu melunasi sisa hutang Saudara kepada negara.
Bila tidak, seluruh barang pinjaman ini akan diambil dan dilelang untuk keperluan rakyat. Terima kasih. Kucing itu berapa harga? Jangan-jangan punya tetangga, Pak. Ini gara-gara pemilu kemarin kita salah pilih presiden, begini jadinya.
Terima kasih. Ya Allah, Bapak Bapak Bapak Bapak Bapak Bapak Bapak Bapak Bapak Papa... Papa... Papa...
Papa... Dari kehidupan duniawi Hidup yang kemudian Yang kemudian Jangan diingsilah pak Sekarang saatnya papa minta tolong sahabat teman-teman papa. Tau papa udah banyak kerja sah ke mereka kan, Pak? Hubungi Pak Diki, Pak.
Baru kemarin di penjara. Pak Juni? Tiga hari yang lalu kan bunuh diri, nggak baca beritanya.
Pak Hartonyo, Pak Hartonyo aja? Udah sebulan seteruk. Oh, Pak Hancur!
Tau-tau hari ini kok jadi orang miskin, lo bisa ngebayangin gak? Gak perlu dibayangin lagi mbak, dari lahir saya udah miskin. Yang sering saya bayangin gimana kalau tiba-tiba saya jadi orang kaya.
Sekarang lo tuh lebih kaya daripada gue. Tapi saya lebih suka kalau mbak yang lebih kaya dari saya. Kenapa?
Biar bapak saya tetap jadi supir, ibu saya tetap jadi pembantu. Nunut, nunut. Jiwa lo tetap-tetap ayah jiwa pembantu. Eh, HP gue mana sih, Nut? Kan udah di Sita.
Tuh kan! Sebenernya gua belum siap jadi orang miskin Gimana gua bisa hidup tanpa HP? Bisa mba Mulai sekarang mba, ga usah nelfon-nelfon Hai kalian pasti sudah tahu apa yang terjadi dan mungkin juga sudah tahu kenapa saya panggil kesini hai hai Mulai sekarang, kalian bisa cari majikan baru.
Pesangonnya, Pak. Pak, pakaian yang kami pakai ini saja udah bukan milik kami lagi, Pak. Pesangon dari mana? Terima kasih atas pengabdian kalian selama ini. Kita laporin aja ke asosiasi buruh.
Lo bayar yuran gak lo? Enggak. Ditangkep, soalnya bohong lo kalau begitu. Nah, abisnya gimana dong kita? Bu Sukur, Pak Sukur, Nunut, kalian boleh pergi.
Ya, semestinya kami memberikan pesangon atau satu tanda mata pada kalian. Karena kalian paling lama kerja dengan kami. Anggap saja pesangon itu utang, sebut saja berapa, sebanyak-banyaknya nanti begitu kami punya uang ya, kami akan lunasi semua.
Bagaimana mungkin kami meninggalkan bapak sekeluarga dalam keadaan begini? Kami akan menyertai bapak sekeluarga sampai titik darah penghabisan. Pak Sukur, kami ini bukan senang perang, kami bangkrut. Mengolah merat banding yang bangkrut.
Rame-rame pada bunuh diri. Papa kamu gimana? Kalau papa kebangkrut kenapa?
Ya, kamu jadi cewek miskin. Kalau miskin? Ya, gak apa-apa.
Gak bisa nraktir kamu lagi, ya kan? Ini kesempatan, kalau perlu cepat nikahi, supaya kita jangan kelamaan miskin. Kamu pasti dengerin omongan teman-teman?
Gimana kalau omongan teman-teman itu benar? Kamu mencari aku, cuma buat nyumpang hidup. Niat begitu gak baik, Bu.
Tapi mereka yang menjalani kita lebih dulu, kan? Kok kamu nuduh aku gitu sih? Ya gak salah dong, abis setiap kita makan kayak gini aku terus yang bayar.
Sorry ya, Cal. Oke, akan aku buktikan kalau aku gak serendah itu. Kali ini aku yang bayar ya.
Betesin gitu aja mikirnya lama. Bodoh kamu. Harusnya kamu ambil keuntungan. Cinta gak begitu, Bu.
Cinta itu berkorban. Dia yang harus berkorban, bukan kamu. Kamu gak ke parkiran dulu ambil mobil?
Masuk bengkel. Pansing aja Kasiannya Pugeng Ronskari jadi gak waras Untung suami kita gak kena ya Kalo enggak Kalo suami saya orang jujur Gak bakalan kena sweeping Bisnis suami saya bersih Belum ketawan aja eh ibu ini gak percaya suwer bisnis suami saya gak macem-macem sesuai hukum buktinya perusahaan suami saya gak nambah-nambah tetep satu itu tandanya suami saya tidak korupsi dan tidak nyogok pejabat iya toh sama dong dengan suami saya untung suami saya gak serakah gak Hai heran ya lihat saya makannya banyak kok nggak takut gemuk gitu Hai tahu enggak Kenapa Hillary Clinton yang makan banyak tapi badannya tetap langsing? Karena Hillary Clinton mengamalkan ilmu yoga dari guru spiritualnya.
Nah saya ini baru saja baca buku karangan dari guru itu. Di dalam buku itu tertulis... Jangan sia-siakan hidup Tidurlah sebanyak yang Anda suka Makanlah sebanyak yang Anda sanggup Karena kedua-duanya adalah kemewahan dunia Mungkin Pak Sandi tidak kembali lagi hari ini ke kantor, Pak Oke, oke Saya titip kartu nama saja buat Pak Sandi. Nanti saya sampaikan ya Pak ya.
Kamu antar aku pakai taksi ya. Bener kan? Nggak salah kalau temen-temen bilang...
Iya, iya. Konsentrasi paling berapa sih? Putra jirinya dijemput?
Saya mau jalan kaki, karena tadi kan saya makan banyak, jadi harus diimbangi dengan pengeluaran energi. Begitu menurut guru Hillary Clinton. Untuk melatih yoga, saya serius loh, Bu.
Kalau begitu saya duluan ya. Daaah. Bye. Biar irit, matikan AC-nya Pak Sugur Panas ya Mereka gak heran Lihat mama jalan kaki Mama bilang aja kalo mama lagi Natian yoga Setahu papa, yoga itu bukan jalan kaki Tapi nungging Kala di bawah, kaki di atas.
Oh gitu? Pantesan, kelihatannya mereka pada gak percaya. Kurang seribu nih Cuma tinggal segitu segitunya bang Minta dong sama cewek lo Kan orang kaya dia Ya bang kayak gak ngerti aja Lagi berjuang nih Lo pikir gue lagi gak berjuang?
Yaudah Gue doain lo kaya deh Makasih ya bang ya Cukup cukup Biasanya ada saat pam? Lagi cuti Tukang kebunmu cuti juga? Bininya beranak Kan ada dua, yang satu lagi? MATI!
Kamu kesini mau ketemu tuang kebon? Lihat masuk. Kalau kita masih tinggal seputih gamas, kadang kita nggak seperti ini.
Bisnis ibu sudah lancar di sana, tau-tau digusur sama konglomerat. Gara-gara itu bapak mau meninggal. Tapi itu kan nggak ada hubungannya dengan Mutiara, Bu. Ah, sama saja.
Mereka rakus, serakah. Semuanya ini berasal dari dua ekor kerbo yang diberikan kakek Mutiara. Dari dua berkembang, jadi empat.
Empat jadi delapan, delapan jadi enam belas, dan seterusnya. Dan itu yang menjadi biaya sekolah papa. Setelah lulus kuliah, papa kerja di sebuah bank asing.
Dan karena rajin dan tekun, dalam waktu kurang lebih 4 tahun, Papa diangkat menjadi branch manager. Akhirnya, Papa memutuskan keluar dan merintis usaha sendiri. Terus, karena Papa dekat dengan pejabat, usaha Papa cepat maju. Sudah, kamu jangan sebut-sebut lagi itu, itu bagian yang ingin papa lupakan. Pa, soal kerbau itu, mama baru denger, kok papa baru cerita?
Ya, mama gak ngerti juga. Kenapa? Papa pengen menyemangati diri papa, menyemangati mama, menyemangati Tiara.
Papa cuma pengen bilang, kalau dulu kita gak punya apa-apa, jadi kalau sekarang gak punya apa-apa, ya gak apa-apa. Gak apa-apa, dulu papa masih punya kerbau, pa. Sekarang apa?
Gak punya apa-apa. Makan malamnya sudah siap, Bu. Kami tunggu. Bu Sukur, kita ini kan udah miskin, kok makan malamnya masih seperti orang kaya? Maaf, Bu.
Bu Sukur, Nunut. Tolong semua yang ada di dapur, freezer, gudang, kulkas. Tolong dihemat sebisa-bisanya.
Semakin lama habis, semakin baik. Ya? Akan saya perhatikan, Bu.
Makan, Pak. Makan. Enggak ah, belum lapar, Pa. Papa juga rasanya masih kenyang.
Dengarkan, Bu Syukur. Saya juga tadi udah makan di luar. Simpen aja deh buat besok.
Ya? Besok Bikin Masih Eh, Nek Lo liat ga temen gue yang nyangka mobil biru? Yang ngelirikin lo terus waktu lo mau minuman.
Ingat? Yang orangnya keren itu kan, mbak? Kok ga pernah lagi dateng kesini?
Dia pikir lo tuh adek gue. Oh ya? Dia nasyar lo tuh, Not.
Amba bercanda. Buktinya dia ga pernah lagi dateng kesini. Ya, gue sih jujur aja.
Gue bilang sama dia, lo tuh pembantu gue. Sorry ya, Nek. Tapi Mbak sendiri kenapa sih mau pacaran sama orang miskin?
Sebab gua nak ngomong kaya. Tapi sekarang kan... Baru nunggak 2 bulan, keanggotaan saya dibekukan.
Dulu nunggak setahun, gak apa-apa. Maaf Bu, ini keputusan dari Mayoritus Anggota. Bu Dibya! Bu Yeti!
Bu, masa kartu keanggotaan saya dibekukan? Aduh, maaf loh Bu. Sebenarnya saya gak tega, tapi... Bu, tolong jangan ditolak. Saya mengerti sekali kondisi ibu.
Oke ya, yuk. Daaah. Mereka semua udah pada tau.
Pak, tadi dapet uang dari Budi Pio. Mama pegang aja. Bensin cukup, Pak Syukur.
Kemana kita, Pak? Bandit Estet. Cukup.
Bandit Estet? Rumahnya Pak Marwan? Udah bunuh diri. Iya ya. Bisa lupa.
Padahal Papa dulu ikut ngelayat, kan? Iya. Kok kita kesini? Pak Mardongo, saya Tajir Saldonova. Ingat kan?
Yang dulu ikut bantuin Bapak menggolokan proyek jalan tol itu. Sekarang ini saya sedang betul-betul perlu pertolongan. Sebetulnya saya juga sudah lupa. Tapi karena bangkrut ya jadi ingat lagi.
Itu juga istri saya yang mengingatkan. Pak, ngomongnya jangan kelamaan, pulsa habis. Betul pak, betul.
Saya betul-betul bangkrut sekarang. Saya sekarang ini udah jadi orang miskin, melarat. Dan saya memang layak ditolong. Apa?
Bapak bangkrut juga? Jangan sekarang, Pak. Ya sudah lah, berapa adanya saja. Saya betul-betul perlu pertolongan. Bapak adanya berapa sekarang?
Semua sudah terlambat. Selamat tinggal. Ada apa sih?
Mutiara, ngomong dong. Kamu masih meragukan cintaku. Kamu masih punya pikiran kalau aku cuma menumpang hidup sama kamu. Tiara, nanti kalau kita kawin kita nggak tinggal di rumah kamu. Aku mau ngajak kamu ngontrak.
Aku mau tunjukkan kalau aku nggak ngincer harta benda kamu. Keluarga ku bangkrut, Cal. Sekarang aku miskin.
Apa? Pakaian yang di badanku ini udah bukan punya aku lagi. Tapi milik negara.
Kalau perusahaan papamu bangkrut, kerja di mana aku nanti? Sorry maksudku. Kamu gak perlu minta maaf. Aku ngerti niat kamu.
Maksudku bukan begitu, Motiara. Enggak. Keadaan emang begitu.
Anak orang kaya akan sulit mendapatkan cinta sejati. Cinta aku sejati, murni. Sumpah. Aku akan buktikan Sebagai Putus, Cal.
Kamu bakal repot pacaran sama aku. Kenapa? Aku perlu survive. Kamu anak orang miskin.
Nggak bisa aku andalkan. Aku mau cari cowok kaya. Tadi kamu nuduh aku numpang hidup Sekarang kamu yang mau cari cowok kaya buat numpang hidup Cal Aku harus realistis Kuliahku harus selesai Aku perlu biaya Aku bisa bayarin kuliah kamu Enggak, Cal Mulai sekarang Kamu cari cewek kaya Dan aku akan cari cowok kaya Mutiara, kamu tau Terus terasa sampe tadi malam Aku juga masih sangsi Aku curiga sama diriku sendiri Apakah cintaku sejati Atau aku cuman Menumpang hidup sama kamu Terus aku mohon kepada Allah Semoga aku dikasih kesempatan Untuk bisa membuktikan bahwa cintaku cinta sejati Rupanya doaku Dikabulkan Perusahaan papamu bangkrut Kalau kamu masih kaya, aku akan tetap sangsi. Dan temen-temen pasti akan tuduh aku cuma menurut pang hidup sama kamu. Tapi sekarang karena perusahaan papamu udah bangkrut, mereka gak bisa ngomong begitu lagi kan?
Dan yang paling penting, Mutiara, sampai saat ini aku masih sangat cinta sama kamu. Oke, oke. Aku percaya cinta kamu suci, murni, tulus, sejati, asli. Tapi please, Chow. Kita putus ya.
Pantes kamu ngajak kekuburan Memputusin cinta ternyata Aku udah bilang Aku perlu survive Lisjel Ijinin aku Kita putus ya Intro Mundiara Kamu gak bakal bisa survive tanpa cintaku Intro Cinta telah pergi, tinggalkanku Sendiri disini, menatap waktu Ku coba mencari jawaban dirimu Dalam keheningan musim yang berlalu tak rubah cintaku menggampang Baca jawaban dirimu dalam kehendak musim yang berlalu tak ubah cintaku menggabai suci hatimu rasa yang dalam masih aku simpan di dalam lubuk hati Cinta Sejati Cinta Sejati Mamanya Mbak Tiara sudah tosik kulkas, Bu. Jangan sampai dia tahu kita yang harus mengatur sebaik-baiknya. Hari ini kita masak apa, Bu? Sama seperti kemarin. Sob, yang banyak kuahnya.
Gue putus sama Icao, Nod. Putus? Habis, tua miskin deh miskin Justru itu mba yang cocok Iya Waktu mba masih kaya, saya malah heran kenapa mba mau pacaran sama dia Tapi kalau sekarang sih, ya cocok.
Sama-sama miskin. Iya. Iya.
Bapak saya orang miskin, kawin sama ibu saya yang miskin. Tetangga saya juga begitu. Dia orang miskin, kawinnya sama orang miskin. Tapi, kemungkinan gue masih bisa kaya lagi, Not.
Bokap kan lagi usaha. Masa sih Pak Aman gak bisa menolong saya, Pak? Aduh, Pak Tajir.
Dari tadi saya cerita, belum juga bisa menangkap. Saya sendiri itu perlu pertolongan. Kalau saya bisa nolong.
Pak Aman, saya tolong. Betul. Loh, gimana sih?
Pak Tajir kesini kan mau minta tolong. Tapi tadi Pak Aman kan juga bilang perlu pertolongan. Iya kan? Betul.
Pak Tajir bisa menolong saya. Pak Aman, saya kan kesini mau minta tolong, Pak. Oh ya itu, artinya sekarang ini kita belum bisa saling tolong menolong, iya toh? Iya ya, jadi menurut Bapak kira-kira siapa yang bisa menolong kita?
Coba pikir, siapa kira-kira? Iya ya Terima kasih telah menonton Bokap gue paling suka nih tom yum kayak gini Pembantu gue pernah bikin Tapi kenapa gak enak kayak gini ya? Yaudah, ntar kita bawain aja buat bokap Gak usah, gak usah boy Gue kan cuma cerita Kalau bokap gue paling suka tom yum Masa gue gak boleh sih bawain oleh-oleh buat calon mertua? Mas, mas! Lima, bungkus Udah lama bapak gak pernah makan saya enak ini.
Sop apa namanya ini? Tomyam. Tomyam?
Tomyam. Tak iran kan? Kita ini, seperti tentara, kehabisan bekal di hutan.
Ada ular, ular kita makan. Ada biawak, biawak kita makan. Maksudnya?
Buat bertahan hidup Mama juga harus kreatif dong, seperti Mutiara Pak, Pak, Pak belum mana ya? Oh iya Kasih makan kucingnya Tiara aja Kita gak mampu, Bu Syukur Sabar, Bu Sabar Tadi Bapak pesen katanya saya harus kreatif Tapi saya gak ngerti gimana caranya Setahu saya kalau orang lagi kepepet itu Apa yang bisa dijual ya dijual Astagfirullahaladzim Jangan Bu, jangan Tapi apa yang bisa dijual Semuanya milik negara Alhamdulillah Kenapa Bu Sugur? Ya itu yang Bapak tadi bilang betul. Ibu harus kreatif.
Ya tapi gimana caranya? Berdoa Bu. Berdoa? Iya.
Doakan Bapak supaya bisa kaya lagi. Saya, saya mengerti Pak Tajir Kalau teman-teman kita itu Banyak sekali yang sudah putus asa Banyak juga yang mati bunuh diri Saya juga rasa-rasanya Pak Greki, jangan Buat apa saya hidup Pak? Harga diri saya sudah hancur. Anak, istri, semuanya sudah kabur pergi meninggalkan saya.
Saya gagal, Pak. Tapi, jangan putus asa, Pak. Setiap persoalan ada jalan keluar.
Iya. Pak Tajir bisa mengatakan itu karena Pak Tajir masih punya anak masih punya istri ada tempat untuk Pak Tajir berbagi rasa tapi saya Pak untuk melanjutkan hidup saja saya tidak kuat lagi Pak Jujurkan hidup saja, saya tidak kuat lagi, Pak. Pak Gregi, mau? Jangan, Pak.
Saya sudah tidak kuat lagi, Pak. Apa Bapak nggak takut, Dok? Nggak usah, Pak.
Tapi, maaf, sebelumnya boleh saya tanya satu hal. Apa, Pak? Makanan Bapak yang bayarkan.
Hah? Kalau masalah itu beres, Pak. Bapak jangan khawatir, saya yang bayar makanan.
Satu lagi, Pak. Apa lagi, Pak? Bisa dibungkus.
Dua. Oh untuk keluarga di rumah pak? Iya Silahkan pak Mas mas Mas semua makanan itu Masukin aja ke dalam tagian saya Termasuk pesanan teman saya ini Iya Mas mas mas tangga darurat disini dimana ya? lift juga boleh? keluar belok kanan makasih mas Nyokap gue paling suka nih masakan Jepang kayak gini Sun aja Bagain buat nyokap Masam-masam Bukan sudah putus sama anak konglomerat itu, jadi kamu harus rajin mengurus masa depan kamu.
Sayangi tapi kamu, lupakan anak konglomerat itu. Saya belum punya duit pak, betul Anak konglomerat gak punya duit Uang kuliah buat apaan? Buat narkoba Eh, jangan sembarang ngomong ya Mana pacar mana orang kaya itu? Bukan urusan kamu Udah kamu ukur cintanya Si Boy gak mau bayarin uang kuliah kamu?
Mutiara, si Boy itu bukan orang kaya. Dia itu cuma anak orang kaya. Kamu harus bisa bedain dong. Nih aku yang asli orang kaya.
Aku punya sapi 4 ekor. Kalau beranak tahun depan sapiku 8 Mutiara! Nyokap gue paling suka Bungkus aja Kenapa? Memang enak kok Gue juga mau pesen Buat nyokap gue Ternyata seleranya sama sama nyokap kamu Loh, Tiara?
Tiara? Tiara mau kemana? Tiara? Tiara? Kenapa?
Gak apa-apa. Betul? Iya.
Gue mau pulang. Kenapa sih? Gak apa-apa. Biasanya Tiara jam segini udah pulang.
Pablo? Pablo? Kemana aja sih kamu sayang?
Kemana aja sih? Kok ngeliatin Pablonya kayak gitu sih? Daging kucing gak enak, Pa. Ma? Ehm, Tiara.
Ehm. Ehm. Kita. Kita. Ehm.
Kita gak punya uang untuk beli makanan buat Pablo. Pablo gak boleh dicua. Kita butuh uang sayang. Enggak. Enggak.
Tiara, Tiara. Kamu pernah mikir gak? Kenapa tiba-tiba Pablo muncul lagi sekarang?
Kenapa dulu waktu dihitung dia lari? Mau dijual berapa ya? 2 juta Wah, jangan becam deh Cepe aja cepe ya Emangnya saya gak ngerti harga kucing? Saya tuh langganan majalah kucing Saya tau berapa harga kucing Ya bukan begitu Kalau 2 juta kemahalan Ini kucing kurus Mesti dirawat dulu biar gemuk Baru bisa dijual 1,5 mau gak? 500 deh reken-reken saya ketipu Ya Ya!
Apa? Pablo? Pablo?
Pablo? Bener yang orang bilang Orang kaya jodohnya orang kaya Orang miskin jodohnya orang miskin Kamu kan suruh aku cari anak orang kaya Aku udah lakukan Aku ketemu sama anak fakultas biologi Dia anaknya yang punya pabrik ban Kamu tau gak Apa yang terjadi setelah aku pacaran sama dia Dua hari kemudian dia jatuh miskin Buat bayar uang kuliah kamu I love you Mutiara I love you Si sapi isokongong merat itu memeras orang miskin Dulu rumah kita digusur, sekarang sapi kita diambil Bukan diambil bu, tapi sapinya Ical jual Terus duitnya Ical kasih Mutiara Kenapa sih kamu selalu mikirin anak-anak merat itu? Apa pun ada yang mikirin kamu? Bu, 3 ekor sapi itu cukup buat biaya kuliah Ical Lagian kan sekarang korupsi udah berkurang Anggaran pendidikan ditambah Uang kuliah pasti diturunkan Siapa yang boleh dirilis?
Pak Sukpur Bu Sukur, persediaan di freezer masih ada? Masih Ibu, masih. Mending gue mpe tidur ya, Nud?
Iya, Mbak. Ini bener harga taksi? Betul pak, mau kemana? Mau muter-muter aja, mau nyoba?
Boleh, boleh, ayo. Ayo, silahkan, silahkan. Mobil bagus nih. Cepat, cepat bu, ayo.
Tapan lagi bu, ayo. Nih, pegang atu-atu. Buat jaga muntah ya Masing-masing ya Buat jaga muntah Malum pak Ma!
Mama yang bayar listrik. Tiara, bersyukur. Kamu yang bayar listrik?
Iya. Kenapa kamu bayar? Biar saja gak ada listrik. Gak apa-apa kok pak.
Kami sekeluarga sudah banyak menyusahkan pak suku. Gak apa-apa kok pak. Gak bisa seperti ini! Kalaupun kamu mau bayar, kamu harus bilang dulu sama saya. Soal listrik mati, soal...
Soal makanan yang kurang... Itu soal kecil. Saya masih bisa atasi itu.
Minggir Jangan pak Malam ini juga, masuk bersekeluarga harus pergi dari rumah ini. Pukul 00.00 lewat 3 detik, Pak Tajir sekeluarga harus keluar dari rumah ini. Mengingat, dalam waktu satu tahun yang telah ditentukan, Saudara Tajir Saldono tidak bisa melunasi sisa hutang, maka memutuskan segala hal barang dan benda yang bergerak dan tidak bergerak, yang sudah tercatat sebagai milik negara, yang selama satu tahun dalam status barang pinjaman, mulai hari ini harus diserahkan kepada negara, dan kemudian akan dilelang untuk keperluan rakyat.
Kami mohon... Pakaian yang ada di barang kami tidak diambil. Maaf, itu milik negara.
Kalian ingin kami telanjang keluar rumah? Itu bukan wewenang kami. Biadab kalian! Ini yang bicara hukum.
Kalau memang itu yang kalian inginkan, baik! Baik! Maaf!
Maaf! Aduh, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, abel, Terima kasih. Gimana sih rasanya jadi orang miskin? Iya, gue ngerti kenapa lo senyum-senyum aja. Emang sih, sekarang gue udah jadi orang miskin.
Mungkin baru dikit, belum sebanyak lo. Cerita dong. Gak ada rasa apa-apa, mbak. Biasa aja.
Iya, kayak sekarang ini. Biasa aja kan. Terima kasih. Hei, jarum di sebelah sana! Dengar!
Anak-anak terlantar dan fakir miskin dipelihara oleh negara! Hoi! Yang tidak sekolah akan disekolahkan! Yang tidak bekerja akan dikasih pekerjaan! Hoi!
Terima kasih, kursus-kursus juga. Eh mas, mas, mas! Ya Pak Gadasi turun, turun!
Saya pengangguran pak, pengangguran! Pengangguran Pak Gadasi! Turun, turun, turun! Turun, turun, turun! Mau nyaru lo!
Pati, pati, pati! Gara-gara Pak Gadasi gak percaya gue pengangguran! Nih, gue pelangin taksi lo! Mau belajar merah susu?
Masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk, masuk Kita tanya saja sama ahlinya. Ahlinya? Orang yang sudah lama dan berpengalaman jadi orang miskin.
motor tempel, mesin parut kelapa juga begini pak gue akan tatapnya Luluswa Jalan Pencoleng Raya ya Ayo Berapa kosnya bang? Gampang, naik aja Bang gak tau? Si abang gimana sih?
Ufang bajay kok gak tau Papa kenapa gak narik taksi aja sih? Ya bawa jahit dulu lah. Biasakan memulai sesuatu itu dari bawah.
Ya, minum, Pak. Eh, Yara. Ambilin duit di kantong celana Papa. Kasih Mama.
Uh, 30 ribu. Banyak amat, Pak. kasih bu syukur separoh kita cuma 15 ribu kata mutiara tadi kan 30 ribu itu banyak nyarinya susah ya pak Perhatian, perhatian! Kepada semua mahasiswa baru yang tidak mampu, harap segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan modal kerja untuk biaya kuliah. Jangan lupa, sertakan surat keterangan miskin.
Dari RT RW Kelurahan dan diketahui oleh camat Langsung laporkan ke bagian administrasi Mas, susah lama boleh gak pak? Oh, kenapa gak minta dari dulu-dulu? Miskinnya baru sekarang Coba orang-orang miskin baru, ngumpul! Aduh, ah Ini orang miskin kenapa jadi tambah banyak begini? Kamu bisa ngambil gerobak es krim, gerobak bakso, mesin foto kopi, atau sapi perah aja kayak aku.
Kenapa gak dikasih duitnya aja sih? Pemerintah lagi ningkatin semangat kewira swastaan. Papaku wira swasta bangkrut. Yang membuat saya tetap semangat, Tiara tidak putus asa justru dia lebih tegar dari saya, Bu Sukur.
Bu, makan. Terima kasih banyak, Bu Sukur. Ibu dan keluarga sudah banyak membantu kami. Sama-sama.
Terima kasih. Cal, aku titip ya. Aku nggak punya kandang. Cal, gara-gara pacarmu itu nitip sapinya, kamu jadi kecapean. Kamu gak bisa belajar.
Sampai kapan sih konglomerat itu nyusahin kita? Konglomerat yang mana, Bu? Warnanya buat besok aja, Bu, ya? Nud, ini buat kamu.
Makasih ya. Saya punya mentera dulu ah Kamu harus belajar ngurus api kamu. Aku bisa ngurusnya. Tapi sebagai yang punya sedikit banyak, kamu juga harus ngerti.
Jadi orang miskin tuh susah, Not. Gue mesti ngurus api gue sendiri. Itu masih mending, Bang, ngurus api sendiri.
Daripada ngurus api orang. Assalamualaikum. Ini papa mau lezapi Fajir Apa kabar om?
Baik, baik Nah, yang dua ini dari pemerintah Buat biaya kuliah Tiara Oke kan pak? Dulu papa mulai dengan dua ekor kerbau Nah, Tiara dengan dua ekor sapi perah Oke, Pak. Belajar sama Rastoso. Halo, Papa nggak tega. Halo, Pa.
Sebentar, sebentar. Ini kita sebagai manusia keterlaluan juga. Masa sapi kita paksa buat ngeluarin air susunya.
Papa kok ngomong gitu? Kan udah bertahun-tahun Papa minum susu sapi. Ini dulu waktu papa masih kecil, kakekmu pernah cerita, katanya kalau ada orang yang suka ngadu ayam, nanti di akhirat diadu sama ayam. Apa nanti kita nggak diperas susu kita sama sapi?
Ya nggak begitu Om, ini kan memang udah tugas sapi, diciptakan oleh Allah untuk diperas susunya demi kepentingan manusia. Habis-habisnya nyusahin orang kecil. Bu.
Dulu tanahku kalian gusur. Terus anakku jual sapinya untuk biaya kuliah anakmu. Sekarang lagi kau titip sapimu. Siapa yang capek kasih makan sapimu?
Siapa yang capek bersihin kos terang sapimu? Pasti kami orang kecil. Bu.
Kamu juga bodoh. Mau-mau jadi budak yang orang kongong merat? Kami bukan kongong merat.
Sekarang pergi. Bawa sapimu. Tapi bu.
Mereka gak punya kandang. Itu urusan dia. Tiara yang salah, harusnya Tiara gak ngajak papa.
Gak papa. Gak apa-apa sampe dituding-tuding gitu Gak apa-apa Dituding-tuding gitu kok gak apa-apa sih Dulu kita pernah diusir dari rumah kita Jadi kalau sekarang cuma dituding-tuding Di rumah orang lagi Ya gak apa-apa Hai sapinya dititipin tempat sama saya aja kekuatannya Kau kekuburan lagi? Mau mutusin cinta?
Iya! Kenapa? Ibumu! Oh... Ibuku memang gitu, tapi hatinya baik kok Nuding-nuding papaku kayak gitu kamu bilang baik?
Emangnya papaku yang gusur kalian? Emangnya papaku satu-satunya kolomerat di negeri ini? Apapun alasan ibumu gak berhak nuding-nuding papaku kayak gitu Jadi... Jadi kita putus? Ya!
Tiara, sapi kamu gimana? Hai Ayo! Jangan jalan bapak boyang lo! Lili jadi korlit lo!
Ayo jalan! Kenapa sih gak mau? Aduh Aduh Aduh Aduh Kenapa sih gak mau?
Kenapa sih? Ical! Ibu jangan khawatir, Ical udah putus dengan Mutiara. Terus apinya itu? Kita yang ngurus dengan sistem bagi hasil.
Ingin rasanya aku selalu ada di sisimu, dekat dirimu Dan nikmati asmara kita, dekat hatimu Pencintaku yang membawa bersama, berdua Bisa ku bayangkan Untuk dapat pengganti dirimu Yang begitu tulus Curahkan kasih dan sayang Dan begitu mesra Hari-hari kita lalui Bersama, berdua Cal, Mbak mau mau Tiara kesini Saya kan udah bilang Mbak, orang miskin itu pasangan orang miskin Nonot nonot, lo tuh pasrah banget sih jadi orang Tiara Iya kan, Mbak? Kamu nggak akan tahan. Jadi orang miskin itu berat.
Saya pernah tanya pembantu saya gimana rasanya jadi orang miskin. Katanya sih, biasa-biasa aja tuh. Belum! Kamu belum merasakan yang sebenarnya. Coba kamu kasih makan sapimu.
Bersihkan kandangnya. Kita lihat, kamu bisa atau tidak jadi orang miskin. Ciao, ayo bersihkan tang sapi Ayo!
Kamu istirahat dulu. Nah, itu anak muda. Mau apa? Nggak mau ical?
Biarkan dia. Nggak usah. Ibu kamu ngeliatin.
Papamu juga ngeliatin kita. Terima kasih. Hai eh mah makan ya ya ya ya makasih hai hai Pabro!
Pablo, Pablo, aduh Pablo kok sayang dari mana aja kamu? Aduh, jangan bergila-gila tuh, lihat tuh sayang Lihat tuh Pablo, kita punya banyak makanan sekarang Kamu lapar ya? Makan ya Sayang, maafin aku ya, kenapa?
Maafin aku, maafin aku, maafin aku yang mau ngejual kamu Oke sayang, makan yuk makan ya Terima kasih. Saya sudah lihat, Tiara anak bapak dan ibu tidak bisa bekerja keras. Jadi? Tapi. Tapi?
Anak saya mencintainya. Aku ngakuat lagi, Cal. Kok tiap hari begini pinggangku bisa patah?
Sabar. Kamu sedang dalam masa percobaan untuk jadi orang miskin. Nanti kalau udah selesai dan kamu lulus, semuanya aku yang kerjakan.
Enggak! Kamu cari aja sana CMC, Bang. Dan aku... Aku mau...
Cari cowok kaya? Putihara? Aku sangat mencintai kamu.
Kalau kita kawin nanti, dari saat kemudian kamu lihat aku gak bisa apa-apa, kamu kan bosan, Cal. Mungkin, tiap hari kita akan bertengkar terus. Atau mungkin juga kamu mulai mukulin aku.
Dan aku pasti bales pukul kamu. Aku gak mau. Kita putus aja ya Ini bukan kuburan Mutiara Cal, please Enggak, enggak, aku gak mau Cal, aku serius nih Kita harus berpikir dewasa dong Kalau kamu mau memutusin aku, di kuburan dong tempatnya Iya, ayo, ayo, ayo kita kuburan Enggak, enggak ada kuburan di sekitar sini. Lagian aku juga gak mau putus. Ih, Icel, ayo.
Ayo, Icel, ayo. Enggak, aku gak mau. Icel, Icel, apaan sih? Tunggu. Enggak, enggak, enggak.
Icel, Icel, ayo kita ke kuburan. Enggak mau ke kuburan. Icel, apaan sih?
Lari-lari. Aku serius nih. Aku juga serius. Aku gak mau putus. Icel, apaan sih?
Sini, mau. Ayo, ayo kita kuburan Ihh Ihh Ayo Ayo Ayo Gila Icau Tadi ngajakin kuburan Icau apaan sih? Icau gak mau Ayo dong Icau, ampun Ampun Ayo I love you I love you Apa-apa ga ada ga? Ini! Sana deh!
I love you! Apa-apa ga ada ga? I love you!
Untuk hijau! I love you too! Hijau!