Transcript for:
Kisah Surakah Ibn Malik dan Hijrah Nabi

Kita kali ini, mudah-mudahan di tengah-tengah kita sudah ada Bapak Ustadz yang akan segera menjelaskan tema atau topik yang insyaAllah menarik dan dapat mempertambah atau memperkuat keimanan kita. Silahkan Pak Ustadz Emma dimulai, Pak. Baik, silahkan. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi Rabbil Alameen. sore hari ini insya Allah kita akan kembali melanjutkan perkenalan kita atau berusaha kita untuk mendekatkan diri, untuk lebih dekat mengetahui perjuangan dan perjalanan dakwah Nabi SAW melalui pelajaran sirah maupun sejarah perjuangan beliau. Dan kisah yang akan kita pelajari menunjukkan Betapa Allah Azza wa Jal memiliki keagungan, memiliki mu'jizat, atau memberikan mu'jizat kepada hamban yang ia kehendaki. Dan kita barangkali pernah mendengar sebelumnya tentang hijrah beliau SAW kemudian berhasil dikejar oleh Surakah Ibn Malik. Dan Surakah Ibn Malik adalah seorang yang memang... dikenal dengan ketangkasan, keahlian berperang, kemudian dia juga manusia biasa. Sehingga ketika Nabi SAW berhijrah dengan Abu Bakar RA, dan ketika diumumkan sebuah sayembara, dan kita sudah singgung kemarin, barang siapa yang bisa membawa pulang dan menyerahkan Muhammad, maka dia akan mendapatkan pahala 100 ekor unta. Dia ingin sekali. Karena dia juga sekalipun seorang pendekar, tapi ini kekayaan. Artinya memang kekayaan dunia itu merupakan keinginan semua orang. Mau dia punya kelebihan atau tidak. Mau dia sebagai tokoh atau tidak. Karena memang sifat manusia ingin meraup semua keuntungan. Tapi Allah Azza wa Jal adalah... yang memiliki kehendak bukan hanya sekedar dia gagal dalam menangkap Nabi SAW bahkan di kemudian hari Surakha pun akhirnya mengikrarkan kebenaran da'wah Nabi SAW beliau menjadi orang yang beriman Surakha Ibn Malik Ibn Ju'asyum akhirnya masuk Islam ketika kota Makkah diketaklukkan dan kejadian itu nanti akan kita bahas ketika tahun ke-8 Hijriah setelah Nabi SAW berhasil hijrah kemudian terjadi berbagai pertempuran, dakwah, perjanjian dengan orang Quraisy dan akhirnya terjadi pengkhianatan dari orang-orang kafir sampai akhirnya dijadikanlah penyerangan kota Mekah dan ditaklukkan nah surah Al-Qahin masuk Islam dan bukan menjadi orang yang terpaksa masuk Islam karena beliau akhirnya bersemangat untuk belajar Di antara hadith yang beliau riwayatkan adalah ketika Haji Wada'dan itu kejadian pada tahun ke-9 Hijriah. Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam berhasil menakutkan kota Maghda pada tahun ke-8 Hijriah. Tahun ke-9-nya Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam perintahkan Abu Bakar. Bukan tahun ke-9 maksudnya. Haji Wada'terjadi tahun ke-10. Tapi tahun ke-9 Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam perintahkan. akan Abu Bakar untuk membersihkan kota Makkah dari berhala-berhala. Nanti pada tahun ke-10 Hijriah, baru terjadi Apa namanya haji wadah? Nah ketika di haji wadah, Nabi SAW menjelaskan berbagai hukum di dalam Islam, termasuk di antaranya aturan manasik haji, tentang mana yang lebih akhdol dilakukan. Apakah haji tamat tu'atau haji qiran. Haji qiran itu artinya orang yang menggabungkan antara haji dan umrah dalam satu gerakan ritual. Sedangkan Tamat Tuh dia menggabungkan haji dan umrah dalam satu kali perjalanan itu. Cuma dipisah nanti gerakannya. Umrah dulu selesai, kemudian tahallul, baru ikhram lagi untuk melaksanakan ibadah haji. Kata Nabi SAW yang tidak membawa hewan sembelihan dari kampungnya, dia dianjurkan untuk memilih haji Tamat Tuh. Ada pun orang yang sempat membawa sembelihan hadiyu namanya itu. Kalau orang-orang kita bilang dam. Orang yang membawa sembelihan dari kampungnya, maka yang lebih afdal untuk dia adalah haji tiran. Nah ini surah Qabin Malik ini termasuk orang yang bertanya. Ya Rasulullah, alia mina hadha amlil abad. Yang antum jelaskan sekarang ini adalah undang-undang untuk tahun ini atau berlaku selamanya. Maka Nabi SAW kemudian mengatakan Ini peraturan berlaku untuk seterusnya Sehingga beliau dikenal sebagai Seorang yang belajar dan meriwayatkan hadis ini Kemudian beliau juga pernah Meriwayatkan hadis Nabi SAW Kita seperti baru saja kita diciptakan Kita ini diperintahkan Allah untuk beramal untuk sesuatu yang sudah ditakdirkan, untuk sesuatu yang sudah lengkap catatannya karena Allah Azza wa Jal menuliskan semua takdir dengan pena nanti akan terjadi seperti ini orang ini akan mati kafir atau tidak, masuk neraka atau masuk surga, itu semua sudah Allah tuliskan Suraqah ibn Malik bertanya kepada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Ya Rasul Untuk apa kita beramal sekarang Beribadah kenapa Kalau begitu untuk apa kita Beramal Maka Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam jelaskan Bahwa kita beramal Untuk menjalani takdir itu Tetapi Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kemudian mengatakan I'malu Fakullun Muyassarun Limahul iqalah Kalian beramal saja Gak usah ribut takdirku apa Karena semua yang sudah akan ditakdirkan Orang yang sudah ditentukan itu akan menjalani dengan otomatis. Dan dia tidak ngerti apakah takdir kita baik atau buruk. Tapi kita berusaha karena semua kita berkeinginan untuk mendapat takdir yang baik. Intinya hadith ini sampai ditanyakan oleh suruh Qaibin Malik. Beliau semangat untuk mengetahui tentang masalah akhidah, masalah tawhid, keimanan seperti ini. Artinya beliau bukan orang yang hanya sekedar terpaksa masuk Islam setelah. Orang-orang kafir pada berbondong-bondong masuk Islam. Kemudian setelah dia terpaksa, maka sudah taklukkan. Enggak. Tapi beliau rupanya menjadi sahabat yang mulia. Setelah tadinya, beliau akan membunuh Nabi SAW, menyerahkan hidup-hidup kepada bangsa Quraysh. Sampai satu saat, Nabi SAW di kota Madinah mengatakan kepada Surako Ibn Malik, dikatakan, Ketika kamu berpakaian, kamu akan berpakaian dengan cepat. Bagaimana seandainya satu saat nanti kamu akan mengenakan gelang-gelang emas dan permata yang hebat dari kekayaan Raja Kaisar Romawi. Atau bukan Kaisar Romawi tapi Persia. Kisra itu merupakan sebutan atau gelar untuk Raja Kekaisaran Persia. Sedangkan untuk Romawi Kaisar. Intinya Nabi SAW ketika mengucapkan itu. Beliau. sedang memberikan sebuah kabar gembira kepada kaum muslimin, nanti negara hebat itu akan dikalahkan oleh kaum muslimin. Nah, di antara kabar gembira itu, Nabi S.A.W. mengatakan kepada surah Qoh ini, surah Qoh yang akan menyerang Nabi S.A.W. nanti ini ketika kejadian hijrah ini, ketika sudah masuk Islam, ketika sampai kota Madinah, Nabi S.A.W. sampaikan, bagaimana seandainya kamu ini nanti bakal punya nasib baik, engkau termasuk. orang yang mengenakan gelang keagungan yang dipakai oleh Raja Persia, maka setelah itu Nabi S.A.W meninggal Persia dan Romawi belum ditaklukkan. Ketika akhirnya Umar bin Khattab memerintah, beliau berhasil memperluas daerah dakwahan kaum muslimin, termasuk negara-negara lain yang diajak untuk Islam ternyata tidak menerima akhirnya diperangi dan seterusnya, termasuk diantaranya kerajaan kuat, dinasti yang kuat, yaitu Persia. Jatuh. Runtuh. kemudian gugur dan oleh Umar bin Khattab radiyallahu anhu diambillah rampasan-rampasan terang diantara rampasan itu adalah perhiasan-perhiasan milik apa namanya Persia, Raja Persia sampai akhirnya Umar bin Khattab ingat bahwa Nabi SAW dulu beliau ingin memberikan ini kepada Surakha Ibn Marik, maka dipanggillah Surakha itu oleh Umar bin Khattab radiyallahu anhu kemudian diambilkan gelang-gelang tadi kemudian diambil tangannya dikatakan coba angkat tangannya ini surah ini kalau kita bisa katakan orang kampung orang kampung Mekah dan disana dia terbiasa menjalankan rutinitas orang-orang kampungnya dia juga bisa berburu, dia juga seorang yang tangguh karena memang kebiasaan orang Arab disebutkan dalam berbagai referensi orang Arab selalu berlatih al-furusiyah ketangkasan untuk menunggang kuda, menggunakan pedang panah, dan berperang secara umum dan mereka sengaja juga oleh orang tua-orang tuanya diberi nama yang garang-garang karena mereka nanti akan memimpin perang akan berperang antar kabilah dan seterusnya nah ini surah Al-Qah seorang yang dari daerah biasa disebutkan dalam Al-Isabah Bukuh tentang biografi para sahabat Nabi SAW yang ditulis oleh Al-Hafiz Al-Mahajar surukoh ini seorang yang tangannya berbulu banyak artinya dia seperti kebanyakan orang-orang penduduk kampung itu banyak bulunya kemudian Umar Al-Khattab RA mengatakan coba angkat tanganmu diambillah gelang itu dimasukkan ke situ ini bukan berarti seorang laki-laki, bolehkan untuk mengenakan gelang, karena memang itu pakaian perempuan tidak boleh tasyabu, akan tapi ini ingin menunjukkan, nih sekarang sudah lunas kontak, ini dulu Nabi SAW pernah ingin menjanjikan, diberikan kepada kamu sekarang amputasi tapi Umar bin Khattab RA mengatakan kepada surakah beliau mengatakan, Alhamdulillah ayo bilang kamu, wahai surakah Alhamdulillah الذي salabahuma kisra ibn Hurmuz wa albasahuma surakatil a'rabi Umar mengatakan eh surakat bin Malik kamu ucapkan syukur kepada Allah katakan ini segala puji bagi Allah yang telah melepas gelang-gelang kekuasaan ini dari tangan sang kisra ibn Hurmuz ini rajanya Persia waktu itu dilepas dari tangannya sekarang dipakaikan kepada surakoh seorang dari bangsa Arab dan wajar. Ketika bangsa Arab waktu itu mereka memiliki kebiasaan i'tizaz atau bangga dan terhormat dengan nasab mereka. Dan sekarang ketika kaum muslimin berhasil menaklukkan kota-kota di luar Madinah. termasuk negara-negara yang memang sempat kuat. Kisro sudah hancur sekarang binasa. Sekarang diganti oleh kekuasaan kaum muslimin dan gelang kekuasaannya pun sudah berpindah kepada sang surokoh orang Arab. Dan subhanallah ketika kita dulu belajar memang orang-orang Barat mereka berusaha untuk menjadikan kata-kata Arab sebagai sasaran tembak. Karena ia mewakili sekian besar bahkan kalau tidak mayoritas kaum muslim artinya ajaran Islam dari sana kemudian berbagai referensi dan sumber berbahasa Arab sehingga mereka ingin menghidupkan rasisme dengan tujuan agar mereka bisa merusak Islam dikatakan bahwa Arab ini jelek, Arab ini terbelakang Arab ini begini ini merupakan sebuah upaya dari orang-orang apa namanya misionaris dan semacamnya untuk memberikan kesan yang jelek dari bangsa Arab sehingga Ini saya pelajari dari beberapa masyayik dulu ketika mereka mengatakan bahwa orang-orang barat ketika akan menyerang Islam jelas mereka akan diserang dari seluruh dunia. Maka mereka gunakan cara untuk menjelekkan orang Arab. Dan tujuannya satu, ingin menyerang Islam. Maka sangat disayangkan ketika sebagian kaum muslim ini mereka turut untuk meramaikan itu, menjelek-jelekkan satu ras. Padahal bangsa dan nasab ini merupakan nasab yang Allah pilih untuk Nabi kita Muhammad SAW. Orang kalau betul-betul cinta, maka dia tidak pedulikan kekurangan apapun dalam hal yang dicintai. Orang Arab sampai mengatakan, إن المحبة لمن يحب مطيع Sebenarnya orang yang sudah cinta itu, dia akan menyukai semua yang disukai oleh yang dicintai. Sampai ada orang Arab juga cerita. Ketika ada seorang laki-laki jatuh cinta kepada seorang wanita Afrika. Atau wanita berkulit hitam. Maka dia jadi suka dengan setiap warna hitam. Padahal kalau kita tahu dan mungkin dengan penilaian kita secara wajar orang-orang di negeri ini. Kalau diminta mana yang lebih indah untuk seorang wanita. Lah putih atau hitam. Maka kita akan milih secara wajar. Akan tetapi maksud anak standar kita. akan tetapi ketika seorang sudah jatuh cinta kepada barang hitam subhanallah dia maksudnya orang wanita yang berkulit hitam dia juga suka dengan semua barang yang berkulit hitam karena cintanya kepada wanita berkulit hitam tadi artinya ketika seorang cinta kepada Nabi SAW maka tidak perlu seorang ragu untuk memperjuangkan apa apa yang dicintai oleh Nabi Sallallahu alaihi wasallam. Dan Nabi Sallallahu alaihi wasallam katakan, innallah astaghfirullahaladzim, Bani Kinana. Bani Kinana itu nasab beliau, nasab bangsa Arab. Kemudian di bawahnya lagi, ada beberapa bangsa-bangsa, Quraysh. Quraysh masih besar. Nabi Sallallahu alaihi wasallam pilih di antara Quraysh itu, dari Bani Kinana yang besar sekali, Quraysh yang lebih istimewa. Nabi Sallallahu alaihi wasallam kemudian mengatakan, di antara Quraysh yang banyak sukunya lagi, ada Bani Hashim. Bani Hashim yang paling istimewa di antara mereka. Dan Nabi SAW mengatakan, dan aku Allah pilih dari sekian warga Bani Hashim. Artinya nasab beliau adalah nasab yang sangat terhormat sekali. Untuk apa kita tidak berbangga dengan nasab yang sudah disebutkan oleh Nabi SAW? Bangsa Arab secara umum memang mereka lebih istimewa. Tapi sebenarnya kita ketika akan mempelajari Islam dan menerapkan syariat, bukan karena bangsanya, tetapi karena Al-Quran dan hadithnya. yang memang berbahasa Arab. Bukan karena kearabannya. Sehingga ketika kita melihat misalkan ada kekurangan, ada kemaksiatan, ada kesalahan yang dilakukan oleh sebagian bangsa Arab, memang tidak katakan bahwa sekarang Islam sudah korak-korak. Tidak. Karena memang patokan dan perdoman seorang bukan dari satu bangsa, akan tetapi dari dalilnya. Intinya, akhirnya surah Ibn Malik ini masuk Islam. Kemudian beliau menjadi orang yang bisa memperjuangkan keislamannya sampai meninggal di zaman Uthman. Kejadian hijrah Nabi SAW setelah beliau bermalam di Gwathur selama tiga malam itu. Kemudian akhirnya beliau melanjutkan perjalanannya. Melanjutkan perjalanan ke kota Madinah. Kita sudah sebutkan pada dua pertemuan sebelumnya barangkali. Ketika beliau berupaya untuk mencari usaha agar perjalanan hijrahnya sukses dengan bersembunyi, dengan menyewa orang yang menunjukkan jalan, kemudian dengan memilih jalan yang tidak dilalui secara umum oleh warga-warga Arab ketika mereka ingin ke kota Madinah. Kemudian sampai menugaskan budaknya untuk membawa hewan gembalaan untuk menghilangkan jejak langkah mereka. termasuk menugaskan anak Abu Bakar dan juga Asma Abdullah dan Asma radiyallahu anhumah untuk membawa susu, membawa berita dan segala macam usaha yang dilakukan. Akhirnya beliau berhasil meninggalkan kota Makkah menuju kota Medina. Dan kisah ini disebutkan pada beberapa referensi termasuk diantaranya dalam sahih Bukhari dan Muslim. Artinya kisah itu bukan hanya pada... referensi seruah nabi Tapi bahkan dalam hadis-hadis yang sahih. Kenapa kita katakan demikian? Sering kita sampaikan bahwa pada beberapa kejadian sirah, para ulama menilai tidak dipermasalahkan seorang menyebutkan sekalipun kejadian itu diriwayatkan dengan hadis yang ba'iz. Akan tetapi kejadian hijrah beliau kemudian berhasil dikejar oleh surakah ini disebutkan dalam sahih Bukhari. dan muslim sekalipun barangkali ada beberapa kejadian yang tidak disebutkan pada sahib Bukhari dan muslim dan disebutkan pada referensi sirah diantaranya adalah ketika surokoh pertama kali mendengar arah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memilih jalan sekalipun surokoh merupakan seorang yang ahli dalam ketangkasan berperang Akan tetapi beliau pertama kali mendengar Nabi SAW memilih arah jalan ini. Tidak sendirinya beliau mengetahui itu. Akan tetapi rupanya ada orang yang tidak sengaja melihat Nabi SAW melalui satu jalur untuk melakukan perjalanannya. Karena surah Qah memang ingin mendapatkan dan memenangkan sayembara. meraih 100 ekor unta maka beliau berharap agar berita ini tidak segera mebar, biar dia saja yang memastikan dan berhasil untuk menangkap dan menyerahkan Muhammad SAW diceritakan dalam seorah Ibn Hisham meriwayatkan dari Ibn Ishaq dan bersambung kepada Surah Ibn Malik sendiri, dia yang cerita dia mengatakan Lama kharaja Rasulullah SAW min Makkata muhajiran ilal Madinah. Ketika Nabi SAW keluar untuk melakukan hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah. Ja'alat Qurayshun fihi mi'atanaqatin liman raddahu alaihim. Maka orang-orang Quraysh membuat hayembara akan memberikan hadiah seratus ekor untuk orang yang berhasil menangkap Muhammad hidup-hidup dan menyerahkannya kepada mereka satu hari ketika aku sedang duduk-duduk di tengah majelis dan rapat atau mungkin tempat berkumpul kita di kaum-kaum kita itu ketika tiba-tiba ada seorang dari kabilah kami atau dari warga kami Tiba-tiba datang saja. Dia menyampaikan sebuah informasi. Dia mengatakan, dia berdiri, kemudian mengatakan, Maka orang tadi mengatakan, eh aku melihat ada tiga orang jalan tadi. Ada semacam orang yang memang Kayak kafilah. Dia melakukan perjalanan jauh. Nah mereka ini tiga orang. Saya kira ini mesti Muhammad dan dua orang sahabatnya. Dua orang sahabatnya tadi maksudnya adalah Abu Bakar RA. Dan penunjuk jalan itu. Abdullah Ibn Uraikid yang kita sebutkan pada pertemuan sebelumnya. Abdullah Ibn Uraikid penunjuk jalan Abu Bakar. Dan juga Nabi SAW. Dia mengatakan itu. Aku melihat. Maka. Dia langsung tertarik Dia langsung ingin segera untuk Mendapat kesempatan emas Menangkap itu Maka aku langsung kasih kode dia Dengan mataku Sambil dia bilang Diam itu Sambil dia bilang Maka dia langsung ngomong Jadi ini suraka ini sebenarnya sempat membuat skenario Ketika diberikan informasi ini Dan dia orang tadi yang datang itu Sebenarnya tidak memberitahukan Kepada perorangan Tapi untuk semuanya Saya ingin sampaikan Aku habis melihat tiga orang ke arah ini Kayaknya sih mereka yang kalian cari Tetapi suraka Dia langsung kasih kode Eh diam dulu Maka sambil ngomong diam dulu Dia langsung mengatakan Paling itu adalah orang ini orang ini yang sedang mencari kambing gembalaannya yang hilang. Maka orang yang dikasih kode tadi akhirnya diam. dia diam, kemudian kata suraka aku pun akhirnya pura-pura duduk sebentar, aku duduk sejenak tapi setelah itu aku segera bergegas menuju rumahku maka aku perintahkan orang-orang di rumah, ayo siapkan kendaraanku kuda aku siapkan, maka segera mereka keluarkan kudanya Disiapkan di tempat yang luar. Kemudian, Aku juga ngomong, ayo siapkan senjataku. Maka disiapkan senjataku. Ini juga penting. Dia mengatakan, dan tolong keluarkan tempat untuk mengundi nasib. Tolong keluarkan tempat. yang biasa aku jadikan untuk mengundi nasib. Aku mulai memakai pakaian untuk berang. Aku ambil senjataku, kemudian aku bersiap untuk berangkat. Lalu aku keluarkan wadah untuk mengundi nasib. Dan kebiasaan mengundi nasib ini adalah kebiasaan bangsa Arab Jahiliyah. Ketika dia akan melakukan sebuah aktivitas atau program atau rencana besar, maka dia akan mengundi nasib. Ini disebutkan juga oleh para ulama. Kalau seandainya dia mendapatkan hasil menurut perhitungan dia, ini menguntungkan jalan. Tapi kalau seandainya tidak, maka dia tidak jadi berangkat. Dan terkadang mereka menggunakan metode Zajrub Tahr. Zajrub Tahr itu ada burung di... Pegang kemudian diusir. Ayo berangkat. Kalau seandainya burung itu terbangnya ke kanan. Maka dia bahagia. Ini berarti untung. Tapi kalau seandainya terbangnya ke arah kiri. Maka dia mulai merasa was-was. Dan merasa kayaknya akan kena sial. Nah ini dalam Islam dinyatakan sebagai sebuah kesyirikan. Tidak boleh seseorang mengatakan ini. Dan orang yang percaya dengan seperti ini. Allah Azza wa Jal akan. Menjadikan dia ketagihan dengan keyakinan dia Karena ini dia melakukan sebuah kesalahan Dia melakukan kesalahan Dan Allah Azza wa Jal bisa hukum dia dengan kesalahan tersebut Agar dia semakin kapok dengan kesalahan itu Bukan berarti kesalahan itu menjadi benar Seperti contohnya ketika seseorang meyakini Nanti kalau saya Tetap aja berangkat, saya sial Maka Allah jadikan sekalian Dia menjadi sial dengan keyakinan itu Dan tetap berangkatnya Karena memang dia salah sudah, Allah hukum itu Dalam sebuah hadith dikatakan Barang siapa yang membuat hatinya Ketergantungan pada sesuatu Allah jadikan sekalian dia Keterusan, ketergantungan itu Ada orang di kampung saya dulu Bukan di kampung saya, di kampung ustad saya Dia cerita, dia punya motor. Waktu menjelaskan hadis itu, Ustadz Itan mengatakan, ada orang punya motor. Bagus, dan subhanallah kecelakaan dia. Nabrak motor. Nabrak orang. Orangnya mati. Akhirnya orang-orang di sekitarnya mengatakan, kamu harus mandikan motormu dengan air kembang. Biar kamu selamat, tidak kecelakaan lagi. Kalau kamu tidak mandiin dengan air kembang, kamu bisa kualat, bisa sial, nabrak orang lagi. Dia nggak terlalu percaya dengan itu, tetapi dia juga ada ketertarikan sebenarnya. Tapi dia barangkali belum sempat atau gimana, akhirnya dia naik motor lagi itu. Nabrak lagi, mati lagi. Akhirnya dia yakin itu, akhirnya dia mandikan, kemudian dia jual dengan harga murah motor itu. Nah, sebenarnya kejadian ini tidak satu dua, banyak. Orang punya keyakinan yang sifatnya tahayyul kalau orang kita bilang. Atau khurafat keyakinan nekmoyan. Jangan nikah sama orang yang begini. Jangan makan ini. Nanti kalau mau nikah lihat tanggalnya. Kemudian rumah calonnya menghadap kemana. Nanti kalau mau bikin rumah tolong kasih sesajen ini. Kalau tidak dia akan celaka, sia, dan seterusnya. Ini semua adalah keyakinan yang sudah ada secara hanya. Orang jahiliah agak itu. maka Allah Azza wa Jal katakan di dalam Al-Quran diharamkan untuk kalian ini di surat Al-Ma'idah ayat 3 Allah katakan diharamkan untuk kalian terus disebutkan keharaman-keham itu terima kasih Darah dan seterusnya Termasuk diantara yang sampai Yang termasuk diharamkan oleh Allah Kepada kalian adalah Kalian mengundi nasib Kalian mengundi nasib Ini kebiasaan jahiliah Diharamkan di dalam Al-Quran Nah sekarang ini si surauqah ini Dia sempat mengundi nasib Dia katakan ketika aku akan berangkat Aku sudah ambil senjataku Kemudian aku sudah pakai pakaian Siap untuk bertempur begitu Maka aku ambil tempat atau alat untuk mengundi nasib itu. Dan aku mulai ritual mengundi nasib. Ternyata yang keluar adalah tanda yang menunjukkan aku bakal sial. Aku gak suka ini. Tapi aku keluar aja. Aku tetap keluar aja. Aku tetap pengen Aku akan berhasil menangkap Muhammad Tak bawa ke orang Quraish Tak serahkan Karena aku pengen mendapatkan Hadiah 100 emir Nanti aku berhasil Maka akhirnya aku berhasil Mengejar dengan ketangkasan Kuda yang dipunggang Di belakangnya Fara si yastadbi ketika kudaku berhasil mengejar dengan ketangkasan itu kok ternyata jatuh aku pun akhirnya jatuh kudaku jatuh, aku terjatuh aku langsung bertanya-tanya ini ada apa sih maka kembali aku keluarkan alat untuk mengundi nasib lagi Aku lagi undi nasib lagi ini. Keluarlah itu alat yang menunjukkan aku memang akan sial. Tapi karena aku ingin mendapat hadiah itu, aku berangkat. Fa'abait. Ahba'anah perdudikan. Illa'an attabi'ah. Tak pejar Muhammad SAW itu. Akhirnya, Qala farakibtu fi'athari. Maka aku pun berhasil mendekat di belakang Muhammad SAW. Fa'abainama farasi yashtattu bi. Ketika kuda ini sudah betul-betul hampir berhasil. Atharabi. Tiba-tiba kuda itu terpleset. Aku kembali terjatuh. Ini apa-apaan lagi? Kembali aku keluarkan alat untuk mengundi nasib. Aku undi nasibku. Sial lagi. Tapi aku kembali abaikan. Aku berangkat saja. Sebenarnya surat ini tidak mengerjakan. atau tidak menunjukkan sikap tidak percaya dengan khurafat ini bukan karena dia sudah mulai bertauhid, tapi karena tamanya untuk mendapatkan hadiah 100 ekor unta. Padahal kebiasaan orang-orang Arab jahiliya waktu itu mereka mengundi nasib. Dan dia pun masih mengerjakan ini. Jadi bagaimanapun juga mengundi nasib ini tidak bisa dikerjakan. Tidak boleh dikerjakan. Entah dia percaya atau tidak, tidak boleh dikerjakan. orang yang mengerjakan juga salah entah yakin atau tidak yakin dia juga salah tidak saya pernah melihat salah seorang masyarakat ketika dia ingin menangkap seorang dukun di Saudi ada dukun ditangkap lalu diwawancar ini dukun dikatakan kamu ini mendapat ilmu itu dengan cara apa dia mengatakan saya Tidak bakal berhasil untuk mempraktekan ilmu perdukunan saya. Entah itu sihir atau yang semacamnya. Kecuali kalau saya melakukan tindakan yang menunjukkan kekufuran. Seperti apa? Seperti saya menyembelah untuk selain Allah. Atau saya harus tidak sholat. Dan itu semua dilakukan dengan sengaja. Termasuk diantaranya saya harus bersujud di depan setan yang datang kepada saya. Contohnya caranya bagaimana? Lalu dia akan sebutkan itu caranya. Misalkan dia sebelah itu ayam. Kemudian darahnya di... Ciprat-cipratkan ditirai Kemudian dia sujud ditirai itu Karena biasanya akan ada yang datang Akhirnya dia praktekkan Tempatnya ditunjukkan Tempat ini, saya biasanya sini Dan dia akan mempraktekkan sujud Kepada selain Allah Jangan praktekkan itu Langsung Sheikh yang akan menangkap dia itu Dan akhirnya ditangkap memang itu dukun Nah itu dikatakan sudah gak boleh Untuk sujud kepada selain Allah Tidak boleh dipraktekkan Karena ini adalah kemungkaran Mungkarn kesyirikan. Sekalipun ada orang sujud kepada selain Allah, tujuannya tidak meyakini akan. Tapi memberikan contoh. Tidak boleh dikerjakan. Karena itu adalah bentuk kesyirikan. Maka ini sangat disayangkan ketika sebagian kaum muslimin mereka memperagakan sujud kepada selain Allah dengan membuat sebuah sinema. Atau semacam apa namanya kayak membuat semacam acara. Begitu. dibikin semacam teater menunjukkan misalkan kayak seolah dakwah Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam digambarkan pada acara tersebut lalu ada orang yang berpura-pura menjadi orang kafir yang akhirnya masuk Islam ketika dia masih kafir dia pertontonkan ketika dia seolah-olah sedang sujud kepada berhala ini tidak boleh sebenarnya Ini sebenarnya tidak dibolehkan. Karena ini merupakan salah satu bentuk kekufuran. Artinya menggambarkan sebuah kekufuran. Menggambarkan sebuah kekufuran. Ketika orang ingin menggambarkan sebuah kekufuran, tidak boleh dia peragakan dengan melakukannya itu. Wallahu'alam bisawab. Jadi intinya, ini surah Qal ibn Malik. Waktu itu dia belum beriman. Tetapi dia masih mengerjakan apa yang diyakini oleh kebanyakan kaumnya. mengundi nasib, tapi dia tidak turuti karena tamanya untuk mendapatkan hadiah 100 Eberonda ketika akhirnya aku terus cuekin apa yang sudah aku dapati, kemudian aku undi nasib ternyata yang keluar sial terus. Aku cuek aja. Tapi sampai akhirnya kaki dari onta ini atau kuda ini terprosok masuk. Setelah akhirnya keluar, berbeda lagi. Tiba-tiba ada angin kencang sekali. Ada badai yang diiringi dengan debu. Dan ini untuk orang yang melewati padang pasir betul-betul mengerikan dan mengganggu sekali. Kadangkali yang pernah umroh. Kemudian di tengah perjalanan sedang badai. Itu jalan betul-betul nggak kelihatan. Saya pernah melihat ketika naik kendaraan itu, waktu kita naik bis, itu bis sampai berhenti. Karena memang jalan sudah nggak kelihatan. Bukan hanya seperti hujan deras yang sampai gelap itu. Itu bukan hanya kayak gitu. Nggak kelihatan sama sekali. Kemudian itu tanah-tanah yang dipadang pasir itu pada bertaburan. Karena kencangnya angin itu akhirnya bertaburan. Kita nggak bisa melihat. Rasa. Itu kita dalam kendaraan yang sekarang. Bagaimana dengan orang yang naik kuda, bagaimana orang yang di luar hadapi itu. Kata Suraka bin Malik, ketika akhirnya aku mendapat kejadian itu, ketika aku sudah menyadari itu, aku harus terpaksa menerima bahwa aku tidak bisa menangkap Muhammad dan aku yakin Muhammad ini pasti akan menang satu saat nanti dia akan tampil menjadi tokoh yang akan dituruti oleh semua orang aku kembali aku kembali ke kabilahku dan aku menyeru kepada orang-orang di sekitarku aku suraka ibn ju'asyum lihatlah, aku berkata kepada kalian dan ini adalah kawanku Aku adalah Suroqah ibn Malik bin Ujjusyum. Beliau ini dikenal dengan seorang pendekar. Artinya kalau masalah untuk mencari gampang sekali. Larinya, kesin, kemudian untuk menggunakan senjata sudah luar biasa. Dan sudah berhasil. Sebenarnya dia sudah berhadapan dengan Muhammad. Ketika orang mencari itu tidak mengerti, Suroqah sudah berhasil mendapatkan. Tetapi ternyata dia gagal untuk menangkap. Akhirnya dia mengatakan kepada... Orang-orang Quraish, lihatlah aku. Aku ada surah. Aku ingin sampaikan kepada kalian. Demi Allah aku tidak ingin membuat kalian Ragu dan tidak bakal aku akan Memberikan kepada kalian Sesuatu yang kalian Tidak suka lalu dijelaskan Intinya agar kalian Tidak perlu untuk mengikuti Jejakku mencari-cari Muhammad SAW karena orang Quresh Tahu orang Quresh tahu ini surah Gagal maka mereka Maka Surangka ingin mengatakan kepada mereka Sudah gak usah mencoba-coba seperti aku Kalian nanti bakal gagal Seperti itu Dalam sahih Bukhari Dalam sahih Bukhari Kisah ini juga disebutkan Disebutkan Barangkali ada sisi-sisi yang lebih detail Ketika kisah ini Disampaikan oleh Anas bin Malik Dan Anas bin Malik Diceritain oleh Abu Bakar Karena Abu Bakar adalah pelaku kisahnya Aqbala Nabi Allah s.a.w. ilal madinati wa huwa murdifun ababakrin wa abubakrin shaykhun yu'raf Ketika Nabi s.a.w. mulai melakukan perjalanan hijrah, Abu Bakar dibonceng. Abu Bakar dibonceng. Atau kalau dia dibonceng, berjalannya lewat belakangnya. Nabi s.a.w. di depan, Abu Bakar di belakangnya. Tapi Abu Bakar dikenal. Karena Abu Bakar adalah taqwa di Quraysh. Beliau adalah sheikhun ya'raf. Sebagian mengatakan karena beliau juga kebetulan beruban. Kemudian beliau juga seorang yang sering lewat di perjalanan dan jalur itu. Karena beliau seorang pedagang, bisnismen. Otomatis jam terbang untuk keluar kota itu lebih banyak. Sementara Nabi SAW tidak. Abu Bakar sheikhun ya'raf. Dia adalah orang yang dikenal. Ini Abu Bakar maksudnya. Nabi SAW tidak dikenal. Nabi SAW tidak dikenal. Sementara Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam adalah seorang anak muda yang tidak dikenal. Kalau kita tahu bahwa ternyata Abu Bakar itu tidak lebih muda dari Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam. Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam lebih tua dari Abu Bakar 2 tahun. Tapi di dalam riwayat Bukhari ini disebutkan bahwa Abu Bakar seorang yang syaikh. Yang sudah beruban dan banyak yang kenal. Sementara Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam syab seorang anak muda. Itu barangkali karena memang Nabi SAW rambutnya hitam. Tidak ada yang dipenuhi uban. Dan memang di dalam Syamail Muhammadiyah dijemputkan bahwa Nabi SAW ketika meninggal, ubannya tidak banyak. Beliau hanya beberapa helai saja rambutnya yang putih. Kemudian disebutkan, Qala fayalqar rajulu ababakrin fayakulu ya ababakar man hadhar rajulul ladhi bayinaya daik. Tiba-tiba ada seorang ketemu di jalan. Dan dia kenal Abu Bakar. Ini kan bahaya. Abu Bakar melakukan perjalanan rahasia. Jangan sampai ada yang tahu. Eh ketemu orang. Dan bisa jadi orang ini adalah. Tadi yang memberitahukan. Kepada surah Qoh dan kaumnya. Tapi dia kenal Abu Bakar. Langsung dia bertanya. Hai Abu Bakar siapa yang bersama kamu itu? Abu Bakar radiyallahu anhu. Kalau beliau nyatakan ini Muhammad. Langsung ketangkep. Langsung akan dikejar-kejar oleh orang Qurais. Maka Abu Bakar radiyallahu anhu. menggunakan kata-kata diplomasi. Beliau mengatakan, kalau kita artikan apa adanya yang sering kita lihat dalam Al-Quran, artinya memberi hidayah. Kemudian, karena memang Nabi SAW mengajarkan Islam, memberikan hidayah. Tetapi, kata-kata ini tidak dipahami oleh masyarakat yang tidak kenal Islam. Yahdi itu bisa diartikan penunjuk juga. Yahdis sabir artinya penunjuk jalan. Sehingga Abu Bakar sengaja menggunakan kata-kata ini agar orang itu memahami dengan kata-kata Abu Bakar yang bisa menyelamatkan Rasulullah SAW. Abu Bakar memaksudkan dengan kata-kata itu Nabi SAW adalah orang yang menunjukkan kepada jalan yang benar dan orang itu memahami dari kata-kata Abu Bakar. ini adalah sang penunjuk jalan padahal yang menunjuk jalan bukan Nabi baik maka orang yang langsung mendengar kata-kata itu menyangka bahwa Abu Bakar maksudnya adalah ini penunjuk jalan padahal maksud Abu Bakar ini adalah Nabi yang membawa jalan kebaikan benar saja Setelah ketemu sama orang itu, Abu Bakar dan Nabi SAW dan Surah Abdullah bin Uraikid, kemudian ada satu lagi mudanya. Mereka berjalan, berempat. Enggak berapa lama ada di belakang mereka seorang penunggang kuda yang berhasil menyusul. Dan ada kemungkinan besar bahwa orang pertama yang tadi ketemu lapor. Akhirnya ada seorang penunggang kuda yang hebat berhasil menyusul mereka. Maka Abu Bakar mengulah ke belakang. Aduh, kena seorang yang berhasil menyusul. Kata Abu Bakar. Dia berkata, Ya Rasulullah, ini seorang penunggang kuda. ini pendekar sudah menyusul kita berhasil dia, faris itu artinya penunggang kuda, tetapi artinya dia adalah orang yang hebat dalam ketangkasan perang faris itu, maka ada kata istilah furusiyah furusiyah artinya adalah ketangkasan berperang, maka Abu Bakr r.a mengatakan, ya Rasul ini gimana ini pendekar ini sudah berhasil menyusul kita maka Rasulullah SAW juga menulis ke belakang Ya Allah, jadikan dia terjatuh. Isra'atau sara'itu artinya dia bukan hanya terjatuh saja kepleset akan tapi dia jatuh seperti orang kena penyakit ayan. Jadi dia jatuhnya itu sudah tidak karuan-karuan. Allahumma sara'jadikan dia jatuh dengan seperti kayak begitu. Maka kuda tunggangannya itu membuat dia terpelanting jatuh maka kuda itu akhirnya berusaha untuk bangun sambil merengek-rengek suara tuhamhim dari kata-kata hamhamah artinya adalah ringkikan kuda kata surakah wahai nabi sudah ini ternyata bersambung-sambung ini kisah sialnya dari awal sampai akhir sampai ketemu, sampai sudah melihat tinggal satu langkah lagi ditangkap eh jatuh, jatuhnya kayak begini lagi, panggil aja ya Nabi Allah wahai Nabi Allah terserah kamu sudah, kamu suruh saya apa saja, tapi selamatkan saya kata Nabi S.A.W sudah kamu berhenti tempatmu Kemudian kamu balik Dan kamu harus bisa membuat orang-orang Tidak lagi mencari-cari kami Tidak lagi menyusul kami Ini dalam sahih Bukhari Dalam sahih Muslim juga disebutkan kisah yang sama Surah Qah mengatakan Ini adalah doa kalian berdua Kata Surah Qah Dan subhanallah orang Arab Dari dulu mereka tahu ada doa yang dikabulkan Dan mereka takut ketika akan didoakan Maka ketika Kalau tidak salah Abu Jahal Abu Jahal ini Abu Jahal atau Abu Lahab Kalau tidak salah itu Abu Jahal Dia mati, dia sempat Ternyang-nyang dengan doanya Rasul Atau orang kafir lain Jadi yang jelas Nabi S.A.W ketika di Mekah Disiksa terus Disiksa Disiksa Akhirnya Nabi SAW mendoakan jelek untuk orang itu. Dan orang itu akhirnya suatu saat sedang keluar untuk melakukan aktivitas dan rutinitas berburu. Tiba-tiba ada serigala. Serigala kuat sekali dan menyerang kafilah itu. Sampai tercerai-berai untuk mereka. Tapi rupanya tidak ada yang diserang kecuali orang tadi yang didoakan oleh Nabi SAW. Orang-orang berusaha untuk melindungi tidak bisa. Dikejar orang itu sampai dia mengatakan, saya ngerti ini kayaknya saya kena balak doanya Rasulullah SAW. Orang kafir mereka juga pun waktu itu meyakini doa itu berbahaya sekali. Dan zaman sekarang orang barangkali tidak takut didoakan. Awas kamu dolim ya, tak doain kamu. Doain aja yang banyak. Tidak takut. Karena mereka sudah tidak ngerti sedemikian dangkalnya kepada agama. Sampai doa yang orang terdolimi itu bisa berbahaya, mereka tidak. yakini dan mereka tidak ngerti barangkali baik, ini soraka sudah nyerah, ini saya tahu mesti gara-gara doa kalian, kemudian dia mengatakan fad'uwali kalau begitu doakan saya sekarang yang baik, sudah saya ngerti, ini doa kalian berdua dan doa untuk saya ini betul-betul sudah dikabulkan Allah sekarang saya minta kalian doakan dengan doa yang baik fallahi, fallahu lakuma an arudda ankuma sudah saya janin Allah Azza wa Jal akan apa namanya saya bersumpah bahwa saya akan berusaha untuk menolak semua orang yang akan mencari kamu. Fada'allaha fanaja. Maka Nabi SAW mendoakan, lalu surah Qoh bisa berhasil untuk melepaskan diri dari jatuhnya tadi, sara'tadi. Jatuh dengan seperti orang kena penyakit ayam itu. Tapi dia akhirnya selamat. Dalam beberapa riwayat disebutkan sampai kakinya masuk ke dalam tanah, kemudian di tidak lengket, akan betul-betul seperti di dipegangin oleh tanah itu sehingga dia gak bisa melepaskan diri akhirnya surah Qah balik lagi surah Qah balik ke masyarakat Quraish kemudian dia mengatakan kepada orang-orang Quraish untuk arah ini sudah gak usah capek-capek jalan ke sini saya saja yang capek lewat sini Dan saya pulang tanpa hasil. Kalian tidak usah lewat sini. Dia tidak bohong ini. Ini istilah dalam bahasa Arab namanya taumriyah. Kata-kata yang tidak berbohong. Tetapi dia menggunakan kata yang bisa dipahami dengan multifungsi. Dia maksudkan ini orang lain mau memahami dengan pemahaman yang lain untuk urusan mereka. Kalau dalam istilah kita mungkin informasi. Atau kata-kata yang seperti itu. Saya tidak perlu. Tapi menggunakan kata yang bisa membuat orang lain yang mungkin ini dipahami seperti itu. Setiap surahqah bertemu dengan orang yang pengen berhasrat menangkap Nabi SAW. Dia yakinkan, gak bakal kamu ketemu. Gak usah lewat sini, kamu gak bakal ketemu. Maka surahqah jujur. Surahqah betul-betul berpegang dengan janji yang disampaikan kepada Nabi SAW. Akhirnya tidak ada seorang pun yang berhasil Menyusul keberangkatan Nabi S.A.W Dalam riwayat lain Karena memang ini dalam sayyid bukhari tadi disebutkan Bahwa surah Qayli Sudah berhasil di depannya Sudah berhasil akan menangkap Tapi setelah didoakan oleh Nabi S.A.W Akhirnya dia minta didoakan Agar bisa diselamatkan Disebutkan Di awal dia begitu berambisi untuk menangkap Nabi SAW Tapi di sore hari dia sudah menyerah Dan dia justru menjadi tameng Nabi SAW Maka di dalam riwayat Muslim Dia juga mengatakan Setelah dia mengatakan Dan dia juga mengatakan sialku ini karena engkau doakan aku tolong doakan kepada Allah agar aku bisa mengeluarkan diri dari keterprosokan ini ke dalam tanah ini aku jamin untukmu, aku akan buat orang-orang yang di belakang tidak akan melewati dan mengejar kamu lagi sekarang ambil ini anak panahku, dan juga semua busur-busurnya tempat anak panah kinanah wallahu'alam itu maksudnya imma dia adalah alat panah yang jelas itu, entah itu busurnya kalau busur biasanya kaus tapi kalau kinanah ini, kalau tidak salah itu adalah tempat anak panahnya ini ambil, orang tahu kalau ini adalah senjatanya surokoh dan surokoh adalah orang terhormat, dan surokoh rupanya bukan orang miskin Dia katakan, ambil tempat untuk anak panahku. Fa khudzahman minha, ambil satu anak panah. Fa innaka satamurru ala ibili wa gilmani bimakani kada wa kada. Kamu bawa satu panah ini. Orang semua tahu bahwa anak panah ini adalah anak panahnya surakah. Kamu nanti di sekitar sekian dan sekian, kamu akan mendapati tempat kembalaan kambingku di sana. Kamu juga akan bertemu dengan penggembalaku. Kalau sampai sana, Kamu boleh memanfaatkan itu. Dan tukang gembalaku tidak akan mempermasalahkan karena dia akan melihat anak panah ini. Berarti ini disuruh oleh surokoh pemilik apa namanya, peternakan ini. Kata Rasulullah SAW, aku tidak butuh kepada. peternakanmu dan lain-lainnya. Akan tetapi, Nabi SAW akhirnya satu saat, beliau di depan membutuhkan air minum, kehausan akhirnya Nabi SAW mencari penggebala yang ada, dan memang penggebalaan banyak sekali, dan Nabi SAW akhirnya bertemu dengan beberapa penggebala, kemudian Abu Bakr RA minta atau membeli atau bagaimana yang jelas akhirnya diperahkan susu kambing kemudian diminum oleh Nabi SAW hingga lewaknya, tetapi suraka, beliau memenuhi janjinya, ketika beliau datang berhasil apa gagal untuk menangkap akan tetapi memberikan janji kepada Nabi SAW untuk tidak membocorkan arah Nabi SAW untuk berhijrah dia pun pulang dan beliau berusaha untuk menunaikan amanah tersebut, akhirnya setiap ada orang yang ingin melewati jalan itu, surah Allah menghalangi mereka, ini setidaknya kisah apa namanya yang disebutkan di dalam sahih Bukhari, sahih Muslim dan juga dalam seirah Ibn Hisham tentang perjalanan Nabi SAW yang sempat dikejar oleh Surakha Ibn Malik Ibn Ju'asyum dan ini sekalipun sebagai tanda kebesaran Allah Azza wa Jal orang kita mengatakan itu mu'jizat karena Nabi SAW sekali berdoa langsung dikabulkan Allah dan ini merupakan hal yang tidak biasa ketika ada orang hampir menangkap sudah Seperti sudah putus asa. Tapi ternyata ketika didoakan, orang itu langsung terjantuh, terjungkal, bahkan sakitnya parah sekali. Ini merupakan tanda kebesaran Allah SWT. Dan kalau tadi kita sebutkan, Allah yang membalikkan hati. Surah Qahsa demikian, hebatnya memarangi Nabi SAW, mengejar berambisi untuk menyerahkannya kepada orang-orang Quraish. Ternyata di kemudian hari, beliau masuk Islam, beriman, Islamnya menjadi Islam yang baik maka seseorang tidak berputus asa atau pesimis ketika ada orang kok tidak tertarik kepada Islam kalau seandainya ada kesempatan untuk didoakan dan kemudian Allah Azza wa Jal akan memberi hidayah, maka tidak ada yang susah bagi Allah Azza wa Jal tidak ada yang susah bagi Allah orang itu bisa jadi dengan penyepat sebab apapun barangkali kita tidak bayangkan entah karena membaca buku entah karena mendengar sesuatu akhirnya tertarik kepada Islam akhirnya masuk Islam tapi sebaliknya juga sebaliknya orang yang sudah berislam sudah yakin dengan akidah dan agama ini akan tapi suatu saat dia bisa murtad kejadian murtad itu tidak sedikit tidak jarang entah karena pernikahan mengikut pasangannya atau entah karena kepentingan makanan sehingga Nabi SAW satu saat pernah diceritakan oleh Nasibin Malik RA Nabi SAW sering mengucapkan doa wahidat yang membalikkan hati tetapkan hati kami di atas agama. Maka Anas mendengar doa itu, beliau mengatakan Ya Rasulullah amanna billah wa bimajik tabihi Ya Rasul kami beriman kepada Allah dan kami beriman kepada risalahmu, risalah kenabianmu. Awamata khafu alaina. Apakah engkau menakutkan dan mengkhawatirkan kami? Qala na'am iya. Aku mengkhawatirkan kalian. karena masing-masing dari hati seseorang berada pada jari-jari Allah Allah akan bolak-balikan sesuai yang ia kehendaki seorang barangkali sudah beriman dan ini kita lihat bagaimana para sahabat yang dihadapi oleh Nabi SAW imannya kurang kuat apa Tetapi rupanya Nabi S.A.W. Tetap mengkhawatirkan mereka Maka Nabi S.A.W. Mengajarkan agar kita Minta kepada Allah dengan Melantunkan doa agar istiqamah Bisa kuat dalam agama Islam Tidak ada yang jamin Kita akan selamat dari berbagai fitnah dan godaan Semoga Allah S.W.T. menjaga kita semua Dan justru bisa Meningkatkan keimanan kita Ini yang dapat kita pelajari Semoga bermanfaat Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Sesi berikutnya, yaitu sesi tahan jawab. Saya akan berikan kesempatan dulu kepada jemaah di sini yang ingin melemparkan pertanyaan. Mungkin langsung melalui mikrofon. Boleh? Saya akan berikan dulu. Baik. Ada yang ingin menanyakan melalui mikrofon, mungkin dengan raise hand ya. Biar lebih jelas. Atau silakan unmute saja mungkin kalau ada yang mau langsung bertanya dengan mikrofon. Baik, mungkin kita masuk ke coba melihat beberapa pertanyaan yang sudah ada di chat ya, di kolom chat. Jadi sudah ada ya, kelihatannya nggak, oh di sini dia. Dari Mas Rahmat Hermawan ya, Dr. Rahmat Hermawan. Mungkin saya bacakan aja Ustadz ya. Silahkan. Di sini, Assalamualaikum Ustadz. Mau tanya terkait dengan hukum, mungkin ini tidak berkaitan dengan ini ya, dengan Tepik ya, tapi nggak apa-apa, mungkin insya Allah Pak Ustadz bisa coba kasih pencerahan. Mau tanya terkait hukum tulisan ayat-ayat Allah yang tertulis di masjid. Bagaimana Ustadz dengan meyakini akan membawa kebaikan? Lalu bagaimana kondisi di masjid haram dan masjid nabawi yang ada tulisan nama-nama Allah, Rasulullah, dan ayat-ayat Allah. Kalau tidak salah, seingat anak, ada tulisan tersebut termasuk di kiswah. Apakah dibolehkan bagian hiasan? Mohon dikoreksi jika anak ada salah paham. Jazakallah khairan. Kalau meyakini bahwa pada tulisan itu ada sebab kebaikan, sebab diselamatkan. Maka ini tidak diajarkan oleh Nabi SAW tidak termasuk bagian Islam. Jadi orang yang ingin melindungi diri dengan ayat-ayat ruqyah, caranya harus dengan cara yang tepat. Bagaimana caranya? Dibaca. Nabi SAW mendoakan sahabatnya yang sakit dengan bacaan doa. Bukan doanya ditulis kemudian ditempel. Seperti kalau kita akan membakar. tulisan itu dimasukkan ke dalam air kemudian diminum betul, jelas salah sekali, maka cara yang itu tidak berbeda dengan cara yang konyol yang kita subjekkan tadi, ditempel itu dengan harapan bisa apa namanya memberi keselamatan, butuh dalil yang ada dalilnya itu di film-film Cina itu, ada tulisan set set set tempelkan di batuk, di kepala tet, gini sudah, gak bisa dimasukin jin, tapi itu kan gak ada dalilnya itu, kalau mereka punya keyakinan itu urusan mereka, tapi dalam syariat tidak Ada pun menggunakan itu sebagai jimat juga. Ini dibahas sebenarnya oleh para ulama termasuk yang dinukil dari Abdullah bin Mas'ud. Beliau melarang itu. Jadi begitu pun dengan ayat Al-Quran, tidak boleh seorang menggunakannya sebagai jimat atau tempat yang diselamatkan dengan tulisan. Tapi kalau ingin selamat, baca saja. karena dalam hadith yang sahih Rasulullah SAW menyatakan menurut surat al-Baqarah apa namanya ikra'u surat al-Baqarah baca surat al-Baqarah karena syaitan akan pergi dari rumah yang selalu dibacakan surat al-Baqarah jadi dibacakan bukan ditempelin itu yang pertama kemudian yang kedua masalah menghias masjid. Menghias masjid. Di dalam hadith disebutkan Nabi SAW pernah bersabda, Aku tidak diperintahkan Allah untuk menghias masjid. Membangun, kemudian menyiapkan agar orang bisa tenang, kondusif untuk ibadah, untuk sholat. Tetapi untuk dihias, ini lebih salah satu tidak mengatakan aku diperintahkan oleh Allah. Artinya ketika beliau mengatakan aku tidak diperintahkan oleh ini, artinya tidak disyariatkan. Tidak disyariatkan. Termasuk memberikan tulisan-tulisan kaligrafi di masjid. Itu sebenarnya tidak ada syariatnya. Apalagi jika seandainya tulisan itu akan membuat orang yang sholat terganggu. Jadi sholatnya tidak khusyuk. Nabi SAW pernah ketika sholat satu saat, beliau dikasih hadiah baju oleh seorang sahabatnya. Namanya khamisah baju itu adalah baju yang tipis tapi ada garis-garisnya. Beliau sholat, kemudian setelah itu selesai sholat dilepas baju ini. Bilang pada sebagian sahabatnya, tolong kembalikan khamisah ini. Idhabu bi khamisati hadihi ila abijaham wa'atuni bi ambijaniyati abijaham. Kalian ini kembalikan kepada Abu Jahab. Abu Jahab ini sahabat yang menghadiahkan kepada Nabi SAW baju yang tadi. Bajunya tipis, kemudian ada garis-garisnya. Tolong dikembalikan. Biar dia tidak sakit hati hadiahnya ditolak, tolong mintakan baju yang lain. Ambil baju ambijaniah. Ambijaniah itu bajunya agak tebal. Bukan artinya lebih bagus, tapi lebih tebal, cuma polos, tidak ada garisnya. Nabi S.A.W. mengatakan alasannya فَإِنَّهَا الْحَتْمِ آنِثًا عَنْ صَلَاتٍ karena tadi saju yang bergaris itu mengganggu salatku bahkan dalam hadis itu dikatakan فَنَظَرَتُ إِلَىٰ أَعْلَامِهَا نَمْرَةً aku melihat di garis itu sekali, lihat dan Nabi S.A.W. terganggu sekali kita bayangkan kalau masjid ada tulisan-tulisannya coretan-coretannya, gambar-gambarnya tidak di karpet, tidak di sajadah tidak di tembok Jadi intinya yang paling bagus adalah justru Masjid itu tidak disibukkan dengan yang seperti itu. Ada pun Masjid Nabawi dan Masjid Al-Haram. Kita sampaikan di awal bahwa kita tidak berkiblat kepada tata cara orang Arab. Kita beribadah mengikuti dalil. Tidak mengikuti tata cara orang Arab. Mau mereka buat ini itu, kita tidak ikuti mereka. Ada pun yang ada di Masjid Nabawi dan Masjid Al-Haram itu sudah menjadi kebiasaan sejak lama. Sebelum Arab Saudi berdiri, masjid itu pernah dikuasai oleh Turki Usmani. Jadi Masjid Nabawi yang banyak ukiran-ukiran tulisan yang diarah mihrab itu, itu bukan buatan Raja-Raja Saudi. Itu sudah ada sejak lama. Kalau kita baca, perkembangan pembangunan Masjid Nabawi itu sudah ada, itu masjid lama lalu Arab Saudi mengembangkan lagi mengembangkan dengan Tawsi'at Malik Fahad proyek besar perluasan Masjid Nabawi King Fahad, itu yang sekarang paling besar, tapi arahnya ke belakang ke samping kanan, ke samping kiri, tapi tidak merubah bangunan depan jadi tulisannya memang banyak di situ, tapi bukan kerjaan orang Saudi, tapi pun seandainya itu kerjaan orang Saudi tidak masalah, tapi bukan menjadi alasan kita untuk berdasar dan berdalil dalam agama. Seperti itu. Wallahu'ala mis'alat. Baik, terima kasih Pak Ustadz. Jadi memang dalilnya nggak ada ya, Ustadz, mengenai hal-hal tersebut. Jadi baiknya memang kita hindari saja untuk menghias, menghias masjid atau memberikan tulisan-tulisan pada masjid. Termasuk pada rumah juga ya, Ustadz. Kalau masalah tulisan tadi, ya sama. Sampai rumah. Dan para ulama mengatakan di antara sisi negatifnya, tulisan Arab kaligrafi dari Al-Quran itu akan menjadi urdah li al-istihana. Akan memberikan peluang seperti dicuekin. Ini Al-Quran harusnya dibaca malah dipajang saja. Tidak dibaca tapi dicuekin. Bahkan kadang-kadang orang bermaksud di bawahnya kayak nggak peduli sama sekali. Merokok di bawahnya, dengerin musik, lihat apa. Film atau segala macam Itu berarti menjadi pelecehan Ada ayat Al-Quran Tidak dibaca Malah dijadikan tempat untuk seperti itu Kita sering ketika Naji, mushaf masih terbuka Masyaihi di Saudi Mereka bilang itu tutup mushafnya Kalau sudah dibaca tutup Kemudian ditaruh di tempat yang atas Ini sekarang kalau dipajang bagaimana ditutupnya ditulis, kemudian di bawahnya ada orang yang ketawa-ketawa, mungkin dia waktu sholat juga gak berangkat ini tulisan ini seolah-olah betul-betul tidak diperdulikan sama sekali, Allah wa'alaimussalam baik, jadwal Allah, khairan baik, mungkin ada pertanyaan lagi dari jamaah, mungkin ada yang mau langsung menanyakan, kepausat boleh silahkan, kita disini sementaranya ada 4 49 orang yang hadir di Zoom ini. Mungkin ada yang mau langsung menanyakan mengenai materi atau hal-hal lain yang mau ditanyakan kepada Pak Ustadz, boleh disampaikan sekarang dengan raise hand atau langsung membuka mic. Coba kita lihat chatnya lagi, sementara belum ada lagi ya. Sementara yang di chat belum ada pertanyaan. Baik, mungkin Pak Ustadz, apa namanya tentang tema yang tadi, Pak Ustadz, tentang Sorokai bin Malik. Itu memang Shorokai ini awalnya itu memang merupakan seorang kafir Qurais ya, Ustaz ya. Yang akhirnya dengan kejadian dia mengejar Nabi Muhammad SAW, akhirnya proses dia menjadi Islamnya itu setelah Fatul Mekah atau bagaimana itu Pak Ustaz? Ketika Fatul Mekah. Fatul Mekah ya? Setelah Fatul Mekah. Penahlukan Kota Mekah tahun ke-8 Hijriah. Orang-orang kafir yang masuk Islam Akhirnya termasuk diantaranya Abu Sufyan Abu Sufyan, anaknya juga Muawiyah, itu juga masuk Islam di Fatul Mecca Baik, yang menarik tadi Memang ketika Fatul Mecca Sorokai bin Malik sudah masuk Islam Habis itu ketika Apa namanya, di saat-saat itu Di zaman-zaman itu, Rasulullah Yang Rasulullah tanyakan Kepada Sorokai tentang Bagaimana jika kamu Mengenakan gelangnya ini ya gelangnya siapa tadi? Kisrah. Kisrah, ya. Namun, terjadi setelah justru Nabi Muhammad sudah meninggal ya, Pak Ustadz ya. Ya, setelah Nabi Muhammad meninggal, ketika itu dipimpin oleh Umar ya, kalifahnya ya, kalifah Umar. Habis itu ditanyakan mengenai yang pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad selalu salam ke Suroka bin Malik ya. Baik, satu kali lagi ada yang ingin bertanya mengenai tema atau ada hal-hal yang ingin ditanyakan secara umum, Pak Ustadz. Kalau begitu kita langsung masuk ke kesimpulan. Silahkan Dr. Rian Harikuniawan. Jadwal kalaulahirrahmanirrahim, Dr. Raffi. Assalamualaikum, Ustadz. Assalamualaikum, Pak Raffi. Nah, Ustadz, ada dua pertanyaan. Tapi mungkin tidak terkait dengan tema ya Ustadz ya Yang pertama tentang Yang pertama tentang Pergantian kepemimpinan Di negara kita ini Ustadz Di negeri kita ini Ini kan sekarang bergejolak nih Ustadz ya Ada pergejolakan Nah ini bagaimana sikap kita sebagai Muslim dan Mumin Sikap secara general yang terbaik Ustadz Mungkin ada rasa khawatir Ada rasa waswas Atau ada juga ada yang lain bagaimana terbaik yang kedua terkait dengan eh waktu kita yang akan mendekati bulan Ramadan Ustadz mungkin ada persiapan-persiapan sedikit untuk persiapan Ramadhan untuk diri kita Ustadz ada pesan dari Ustadz yang pertama tugas kita bukan untuk rebutan sama pemimpin Tetapi kita siap untuk taat kepada mereka, siapapun yang dijadikan, siapapun yang akhirnya berhasil menduduki jabatan itu. Terlepas dari yang berkembang di tengah masyarakat, terlepas dari sebenarnya apa yang terjadi dengan cara itu. Kalau kita pelajari metode para ulama menghadapi para penguasa mereka, para pemimpin mereka, bahkan di saat itu, Kepemimpinan itu direbut, didapatkan dengan cara pemberontakan. Seperti khilafah Umawiyah ditumbangkan oleh khilafah Abbasiyah. Tapi ternyata para ulama waktu itu tetap taat apabila khalifah yang saat itu sudah ada, sudah dilantik. Maka ada perkataan dari Abdullah bin Umar radiyallahu anhumah. Beliau pernah memberikan saran kepada keluarganya agar tidak ada yang memberontak kepada waktu itu Yazid bin Muawiyah. Karena Yazid bin Muawiyah sebagai seorang pemimpin, dia masih muda. Benar-benar muda itu. Jadi orang-orang pada ngamuk, kenapa kok mereka tidak mau bayat kepada Yazid bin Muawiyah. Kan kita tahu ya, khilafah itu pertama Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Uthman, kemudian Ali. Di zaman Ali ini. Muawiyah tidak mau bayi'at. Karena dia ingin beres gendam kepada pembunuhnya saudaranya, yaitu Uthman. Ali kamu tiba-tiba saja naik jadi penggantinya. Selesaikan dulu urusan pembunuhnya Uthman ini. Akhirnya Ali tetap menjelaskan bahwa khilafah harus tegakkan, kemudian harus diselesaikan. Nanti urusan menegakkan hukum kepada para pembunuh ini. akan segera diselesaikan setelah hukum ini berjalan tapi yang jelas akhirnya Ali bin Abi Talib radiyallahu anhu selesai ganti Hasan bin Ali Hasan bin Ali mengatakan daripada rame semua sudah, ana gak usah rame-rame tak serahkan kursi kekhilafan ini langsung jadi satu kepada Muawiyah silahkan semuanya taat kepada satu pemimpin akhirnya diserahkan kepada Muawiyah sudah akhirnya pertikaian itu selesai Muawiyah jadi. Ketika Muawiyah meninggal, diganti sama anaknya Yazid bin Muawiyah. Yazid bin Muawiyah bukan seorang sahabat Nabi SAW. Muawiyah sahabat. Anaknya Yazid bin Muawiyah. Katanya masih muda, kemudian dia banyak minum khamar, main perempuan. Artinya, Wallahu'alam ini yang disebutkan pada beberapa buku-buku sejarah. Katakan dia ini masih belum pantas belas untuk menjadi seorang pemimpin. Dan akhirnya beberapa orang ingin untuk memberontak. Abdullah bin Umar kumpulkan keluarganya kemudian beliau mengatakan inna bay'ana hadhar rajul ala bay'atillahi wa rasulihi kita bay'at khalifah ini atas bay'at Allah dan Rasulnya gak boleh seorang berkhianat kemudian beliau juga menjelaskan kepada masyarakat nusalli khalfa man ghalat kalau seandainya terjadi pemberontakan maka Kalau si pemberontak ini berhasil dan sukses sampai akhirnya menjadi raja yang diikuti, maka kita harus taat. Kita akan siap untuk sholat di belakang pemerintah yang pemberontak tadi dan akhirnya sudah berhasil menjadi raja. Artinya siapapun yang akan menjadi pemimpin kita, kita sebagai rakyat harus taat. Yang kedua kita mendoakan. Semoga Allah Azza wa Jalla memberi hidayah Memberikan kebaikan untuk kita semua Dan sekarang kalau seandainya kita akan berdoa Ya Allah Pilihkan kami pemimpin yang Paling baik dan engkau pandang Cocok untuk kaum muslimin dan semuanya Bisa, tidak apa-apa Seperti itu, jadi itu tugas kita yang paling utama Kalau sekarang Semuanya ingin berdoa, silahkan berdoa Menurut keyakinan masing-masing kewakilannya siapa yang paling baik tetapi daripada kita mendoakan ya Allah berilah kemenangan paslon yang aku bela daripada begitu, kita berdoa yang lebih umum ya Allah berikan kami pemimpin yang terbaik bisa jadi orang baik tidak baik untuk ini ada orang tidak baik, tapi untuk ini baik dan Allah yang paling tahu, kita minta agar kita diberikan pemimpin yang paling baik kemudian yang kedua menyambut Ramadan kita perlu persiapan lahir dan batin Lahir kita fisik maupun pengetahuan agar tidak salah dalam melaksanakan ibadah dari sejak malam pertama bulan Ramadan lalu kita pelajari berarti. Kita pelajari doa-doa, doa beruka, kemudian sholat malam doanya apa saja. Kalau kita mau punut doanya apa, kemudian kita mungkin perlu menyiapkan mental kita. akan berpuasa dan ingin agar terawih ini bisa kita perjuangkan, kalaupun harus mengorbankan sebagian dari kebiasaan kita untuk bekerja misalkan dulu ketika kita di kota Madinah, kita sering bertemu dengan orang-orang Arab mereka apabila sedang berbicara tentang Ramadan, kebahagiaan itu mencuat, kelihatan sekali di mukanya Alhamdulillah Ramadan ntar lagi Ramadan ntar lagi, bahagia sekali Dan persiapan orang di mal-mal itu juga kelihatan. Sejak dua hari sebelum, tiga hari sebelum, apalagi malam sebelum besok Ramadan. Prediksinya misalkan besok ini malam Ramadan. Sehari sebelumnya itu mal penuh. Mereka kayak seolah-olah persiapkan buka puasa dan sahurnya itu full. Sampai belanjaan itu sampai tiga dorongan. Itu kita lihat sendiri. Kebanyakan satu orang mungkin bawa tiga dorongan. Sampai para masyarakat di pelajaran mereka mengatakan, kita ini seolah-olah mau kiamat saja besok. Ini besok Ramadan, bukan mau kiamat. Sampai justru berlemba-lemba untuk... Mengisi dapur. Harusnya yang diisi hati kita. Agar kita bisa lebih siap. Nah, otomatis mental maupun baten kita juga perlu persiapan. Kita berdoa kepada Allah agar kita muafak. Diberi pembimbingan dalam beribadah. Dan kita minta mudah-mudahan kita sampai ke bulan Ramadan. Kemudian kita juga perlu meminta selalu kepada Allah. Agar kita bisa menjadikan Ramadan ini lebih baik dari Ramadan sebelumnya. Berdoa. Dan juga kita... memicu, memaju dari sekarang. Perlu latihan. Puasa harus latihan. Salat malam juga harus latihan. Kalau sering ketinggalan salat witir, nanti kita akan menghadapi tarawih. Dan kita merasakan bersama orang yang buka puasanya banyak sekali. Itu subhanallah, komat salat isya'itu terasa berat. Paling gak enak ngantuk di pengajian. Tapi kalau kejian zoom gak kelihatan. Tapi kalau dikajian yang langsung hadir itu nggak enak sekali kan ngantuk. Insya Allah kalau dokter operasi kan nggak bakal ngantuk. Bahaya sekali. Salat terawih ngantuk, Alhamdulillah, nggak enak sekali. Apalagi mungkin ada sebagian Anda sekalian yang akan umrah di bulan Ramadan, akan ngerasakan itu terawih panjang banget. Maka perlu persiapan fisik, persiapan juga mental, dan kita siap untuk memanfaatkan Ramadan. tahun ini yang sebaiknya. Allah Allah. Baik, ya Allah. Pak Ustadz, ini kita sudah hampir sampai penghujung acara, tapi masih ada beberapa pertanyaan, Pak Ustadz. Mungkin saya bacakan saja, dan mungkin insya Allah dalam beberapa menit bisa disatukan, dijawab. Yang pertama ini dari Zahri. Assalamualaikum, Pak Ustadz. Saya ingin bertanya, apa yang bisa membuat doa cepat di jabah Allah SWT? Terus yang berikutnya itu, maaf Pak Ustadz saya lanjut aja ya. Ustadz Afwan, saya sudah terbiasa men-style murotal dalam keseharian saya, baik di rumah maupun di jalan, walaupun itu disambi dengan apapun. Bagaimana ya Pak Ustadz, sepertinya seolah saya tidak terlalu memperdulikan bacaan-bacaan murotal tersebut, tapi di lain pihak, jika tidak mendengarkan murotal, saya merasa hampa. Yang terakhir Pak Ustadz. Assalamualaikum Pak Ustadz. Ijin bertanya, bagaimana sebaiknya Menyikapi takdir Allah yang tidak kita inginkan Padahal kita sudah berdoa Di waktu mustajab, tempat mustajab Dan sudah ikhtiar, namun doa tersebut Belum dikabulkan juga, kadang timbul Rasa trauma untuk berdoa karena takut Tidak dikabulkan lagi Mohon pencerahannya Ustadz, Jazakallah khairan Yang pertama Adalah penyebab Dikabulkan doa, ini disebut oleh para Ulama, diantaranya kita perlu Beradab Melaksanakan sopan santun dan tata caranya Seperti memilih waktu Waktu-waktu mustajab Seperti sebelum subuh Seperti malam terakhir Kemudian ketika antara azan dan ikamah Kemudian yang ketiga Misalkan di dalam sujud Kemudian yang keempat Sebelum salam Kita sudah tasyahud Kita sudah berdoa dengan Allahumma kalau kita berdoa semau kita yaitu kesempatan waktu untuk lebih diharapkan doa dikabulkan, kemudian termasuk ketika safar, melakukan perjalanan kemudian para ulama juga menyarankan, ketika berdoa, kita dianjurkan memulai dengan memuji Allah, setelah itu mengucapkan salawat, setelah itu berdoa diulang-ulang tiga kali. Kemudian ditutup dengan salawat dan hamdallah. Kemudian sebelum berdoa, kalau seandainya bisa dalam keadaan suci, bagus. Meskipun tidak harus. Kemudian kalau bisa menghadapi belakang, bagus. Meskipun tidak harus. Dan yang penting, ini berkaitan dengan pertanyaan ketiga sekaligus. Seorang harus sabar, tidak boleh mengatakan da'u tu falang yusta japli. Aku sudah doa, kok tidak dikabul-kabulin? Padahal dalam hadith dikatakan bahwa orang yang berdoa pasti akan dikabulkan. Cuman pengkabulannya Allah yang lebih tahu bagaimana dikasihkannya. Ada yang dikasihkan langsung, ada yang dikasihkan nanti belakangan. Timingnya yang lebih tepat. Atau ada yang diberikan dalam bentuk lain. Bentuk lain bagaimana? Dia mungkin diselamatkan dari kecelakaan. Atau dia mendapatkan apa yang tadinya dia lebih bahaya kalau seandainya tidak Allah kasih itu. Doa yang dia panjatkan, Allah tahu akan aku kasihkan dalam bentuk apa. Begitu. Itu pasti. Ketika melihat ada takdir yang tidak enak, tugas kita sabar. Gak ada lagi Dan nasihat dari Ali Kamu kalau sabar Takdirnya tetap berjalan Kamu dapat pahala Tapi kalau kamu protes kepada Allah Gak merubah takdir Kamu dapat dosa Jadi ya tugas kita adalah sabar Kemudian tadi pertanyaannya Menyetel muraddal Kalau tidak di Dengarkan tidak boleh. Allah menyatakan, وَإِذَا قُرِيَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْسِتُوا Apabila dibacakan kepada kalian Al-Quran, maka diam dan dengarkan. Insat artinya adalah diam dan sambil memperhatikan. Istima'artinya mendengarkan dengan benar-benar. Di mobil, sambil berjalan, mendengarkan itu. Bagus, tidak ada masalah. Tapi kalau sambil ngobrol, sambil nyangkul, atau sambil ngapain itu, sampai akhirnya tidak terdengarkan, kita sering dikasih nasihat oleh guru-guru kita, mending dimatikan saja mushabnya. Mau rapat, sebelum rapat, disetel Al-Quran. Ini nggak pantas kayaknya. Kalau akhirnya orang pada ngobrol, sampai rapat akan dimulai, baru dimatikan muradalnya. Itu nggak pantas. Karena akan membuat Al-Quran itu seperti dicuaikan. Wallahualamis'alam. Baik, baik Pak Ustadz. Jazakallah khairan. Mungkin kita sudah sampai ke penghujung acara. Yang terakhir ini adalah kita mau meminta kesimpulan Pak Ustadz dari topik kita hari ini. Lalu mungkin kita akan tutup gajian ini Pak Ustadz. Silakan Pak Ustadz untuk kesimpulan topik yang sudah disampaikan. Baik. Alhamdulillah kita sudah mempelajari. kisah perjalanan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam termasuk diantaranya tadi adalah perjuangan beliau menyelamatkan diri dan masih saja ternyata ada orang yang ingin berusaha mencelapakan atau berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari penangkapan Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam dan ketika seorang berdakwah atau ingin mempraktekan Islam sesuai dengan yang diajarkan Nabi kita Muhammad SAW sangat mungkin terjadi. Orang ada juga yang tidak suka dengan itu. Sebenarnya orang itu tidak berhubungan langsung. Saya suka tidak suka, tidak ada hubungan dengan saya. Kamu mau sholat dengan cara apapun, kamu mau baca Quran dengan cara apapun, bagi saya tidak ada masalah sama sekali. Cuman orang ini ada kepentingan. Ada kepentingan dari orang yang tidak suka. Karena dia ingin mendapatkan simpati dari mereka, akhirnya dia mengerjain. Ini orang ada seperti ini. Dan kita jangan kaget karena memang rupanya di dalam Islam kita sudah bisa mengambil pelajaran bahwa Nabi SAW tidak dimusuhi karena akhlaknya jelek. Tetapi karena beliau mendakwahkan kebenaran. Nabi SAW selama sebelum tahun ke-40 umur beliau itu, beliau dikenal dengan orang yang baik. dari kecil nasabnya, anak yatim tapi akhlaknya baik, orang terpercaya dan seterusnya, tapi beliau mulai dicela, dikatakan tukang dukun orang gila, penyihir pencair, dan semacamnya justru ketika beliau menyampaikan ajaran Islam maka ketika ada orang ingin mendakwakan kebenaran, akhirnya dibenci kamu sih, kamu kamu, kamu, tidak sesuai dengan kebudayaan tidak sesuai dengan sopan santun tidak sesuai dengan, bisa jadi itu semua Tidak benar, kita sudah berbuaya sebaik mungkin Tapi muaranya pada saat Ketika orang yang mendakwakan Kebenaran, memang Ujiannya ada saja Semoga kita menjadi orang yang sabar Dalam menjalani kebenaran Meskipun kita tidak termasuk Kebanyakan orang Wallahu'alam, ini yang dapat kita pelajari Jazakumullah khairan Atas kesempatan Yang hadir dan juga yang Mengatur dan menyelenggarakan, semoga menjadi amal ibadah kita semua menjadi pahala, ilmunya juga bermanfaat kita sudah sampai masuk ke akhir dari acara kita, dari kajian kita, kajian Islam Pogijaya semoga Tema mengenai Surakha ibn Malik dalam pengejarannya terhadap Nabi Muhammad SAW dapat membawa manfaat, dapat membawa pelajaran banyak bagi kita untuk terus. Dapat meningkatkan iman, terlebih sudah masuk ke waktu-waktu yang menuju ke bulan suci Ramadan. Semoga kita juga diharapkan dapat meningkatkan keimanan, dapat meningkatkan ibadah kita, agar sampai kita nanti di Ramadan. Terima kasih untuk semua yang mengatur acara. Semoga Allah jadikan, janjikan sebagai kebaikan buat kita semua. Saya tutup, saya izin. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. tutup dengan doa akhir majelis subhanakallahumma wabihamnika ashadu an la ilaha ila anta astagfirullah wa atubu laik