Bismillahirrahmanirrahim bismillah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah washolatu wassalamu ala rasulillah wa ala alihi wa ashabihi Ihsan Akademi yang Semoga selalu dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala pada kesempatan ini Insya Allah kita akan masuk belajar tauhid 2 ya Di semester 2 dan di materi pertama ini kita akan belajar tentang niat dan adab ketika belajar tauhid saat kita belajar tauhid maka yang terpenting bagi diri kita adalah kita niatkan belajar untuk diri kita sendiri di sini dituliskan tauhid adalah hak Allah atas hambanya barangsiapa berjuang merealisasikan tauhid pada dirinya sendiri maka ia akan masuk surga tanpa azab dan tanpa hisab jadi saat kita belajar tauhid yang pertama kita punya keinginan untuk memberikan hak Allah subhanahu wa ta'ala ini yang pertama kemudian tadi kita berusaha untuk merealisasikan tauhid agar bisa masuk surga tanpa azab dan tanpa hisab kemudian poin kedua saat kita belajar tauhid maka niat kita adalah merealisasikan tauhid pada diri kita agar kita termasuk 70.000 yang masuk surga tanpa azab dan tanpa hisab tadi tadi yang pertama adalah bisa memberikan hak Allah ya Kemudian yang kedua adalah masuk surga tanpa azab dan tanpa hisab masuk dalam 70.000 orang yang memiliki keutamaan tersebut kemudian yang ketiga adalah saat kita belajar tauhid niat kita bukan untuk menjadi hakim bagi orang lain bukan untuk mengomentari orang lain Malik bin Anas rohimahullah mengatakan aku tidaklah belajar ilmu kecuali untuk kebaikan diriku sendiri dan aku belajar ilmu bukan karena niatan agar manusia itu butuh kepadaku nggak ada niatan seperti itu demikian dulu niatnya para ulama para ulama terdahulu niatnya juga seperti ini belajar untuk diri sendiri bukan karena ingin dibutuhkan orang lain terlebih lagi kita menjadi hakim untuk orang lain Jadi niatnya saat belajar tauhid adalah fokuskan untuk diri kita sendiri memberikan hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala bisa masuk surga tanpa azab dan tanpa hisab kemudian di sini ada penjelasan tentang pengaruh niat saat kita belajar tauhid kita meniatkan ikhlas karena Allah demi ingin mengagungkan Allah dengan semestinya dan agar Allah tidak kita sekutukan dengan perkataan atau perbuatan kita itu niat kita juga Ibnu Mubarak berkata rabba amalin kabirin alangkah banyaknya amalan-amalan yang itu kecil sebenarnya tapi bisa menjadi besar karena niat dan alangkah banyaknya amalan-amalan yang sebenarnya itu besar tapi bisa menjadi kecil karena niat maka kita perbaiki niat kita di awal ini di semester 2 kita kembalikan niat yang baik agar kita bisa belajar tauhid dengan baik mencari keridhaan Allah subhanahu wa ta'ala kemudian pengaruh niat yang kedua di sini saat kita belajar tauhid kita meniatkan ikhlas karena Allah bukan untuk mendebat orang bodoh saat kita melihat orang bodoh bukan tujuannya agar kita bisa berbuat mereka bukan untuk berbangga diri di depan para ulama ketika bertemu Ustadz atau bertemu ulama kita bisa berbangga diri di depan mereka Oh saya tahu ilmu ini saya sudah tahu ini sudah tahu itu bukan kayak gitu bukan untuk mencari perhatian manusia juga ya kita belajar karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan untuk mencari perhatian manusia ya ketika kita salah dalam niat maka kita dalam belajar malah bisa mendapatkan bahaya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah hadis yang Hasan diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam at-tirmidzi bersabda mantolaba Ilma liyu mariabihi Barang siapa yang menuntut ilmu tujuannya niatannya ingin bisa berdebat dengan orang-orang yang bodoh Aulia bihil ulama atau ingin bisa berbangga diri di depan Ustaz di depan ulama Aulia Sri fauzuhan nasi ilaihi atau ingin mencari perhatian manusia saat kita salah niat malah tidak kebaikan yang kita dapat tapi malah kita diancam dengan neraka bukan jadi seperti ini membuat kita wisuda Ustad kita nggak usah belajar saja malah itu lebih besar bahayanya ya itu lebih besar bahayanya kita yang benar adalah terus berusaha belajar dan terus belajar memperbaiki niat dulu para ulama mengatakan tholaqnal pada awalnya dulu Kami belajar ilmu bukan karena Allah maka ilmu itu nggak mau datang ke dalam hati kita nggak bisa kita praktekkan enggak bisa kita pahami susah kecuali ketika kami sudah meniatkannya karena Allah subhanahu wa ta'ala dan saat belajar kita terus belajar biasanya tadi yang tadinya kita belum ikhlas kita bisa menjadi lebih ikhlas karena tingkatan ilmu memang awalnya itu adalah kesombongan kemudian nanti merasa bisa berilmu kemudian ketika sudah punya banyak ilmu dia baru bisa tawadhu bisa merendah bagai padi yang tadinya awal nggak berisi itu bisa dia kayak pede begitu tapi ketika dia sudah berisi dia semakin tawadhu dan merendah kemudian pengaruh niat yang ketiga apabila kita salah dalam niat maka ini merupakan suatu bahaya yang sangat besar dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam muslim nomor 1905 dikatakan ada seorang laki-laki belajar ilmu dan mengajarkannya belajar atau menghafal Alquran dia di hari kiamat didatangkan kemudian ditunjukkan nikmat-nikmat apa saja yang pernah dia dapatkan di dunia maka orang tersebut tahu apa nikmat yang telah pernah dia dapatkan maka ditanya fama Amil tapi Ha apa yang pernah kamu lakukan dengan nikmat-nikmat tersebut maka dia mengatakan ta'allamtuhu aku mempelajari ilmu Ya Allah dan aku mengajarkan ilmu wakaratul menghafal Alquran juga maka dijawab qolaka dzafta kamu berdusta kamu bohong niat kamu nggak seperti itu walakinna kata alamtallah Alimun tapi kamu belajar ilmu agar dikatakan Ustaz agar dikatakan Alim agar dikatakan orang berilmu wakaratul Quran aliyu qari dan kamu menghafal Alquran biar bisa dikatakan dia itu Hafiz faqothil dan semua gelar-gelar yang kamu niatkan itu sudah diberikan oleh manusia sudah dikatakan oleh mereka Summa Ummi robbihi Fa sohiba ala wajhihinar kemudian dia diperintahkan untuk diseret di atas wajahnya kemudian dilempar ke dalam neraka amalannya besar-besar belajar ilmu mengajarkan ilmu dan menghafalkan Alquran ini kalau di ikhlaskan ini menjadi orang-orang yang sangat luar biasa tapi ketika salah niatnya ini akan menjadi sesuatu yang berat bagi kita bagaimana caranya biar kita bisa ikhlas mungkin kita menjawabnya banyak orang yang merasa belum ikhlas ya dan jarang orang ikhlas yang mau mengatakan Aku sudah ikhlas maka caranya agar kita tetap bisa belajar dan mengikhlaskan niat untuk Allah subhanahu wa ta'ala adalah kita katakan dalam diri kita ya Allah saya belajar ilmu Saya berharap hamba bisa ikhlas dalam mempelajari ilmu ini jadi dibungkus dengan kalimat doa bukan dibungkus dengan tazkiyah atau rekomendasi diri ya Allah aku sudah Ikhlas enggak bisa orang yang beriman susah mengatakan kalimat itu Ya kita bisa mengatakan Ya Allah jadikanlah belajar hamba ini ikhlas karenamu itu lebih mudah diterima oleh hati dan lebih bisa dipraktekkan dengan anggota badan kita ya meskipun kita belum ikhlas terus belajar dan terus berdoa seperti itu insya Allah itu akan bisa mengalahkan was-was yang ada di dalam diri kita kemudian diantara materi kita pada kesempatan ini adalah adab ketika melihat kesalahan orang lain saat kita belajar tauhid kemudian melihat orang lain salah dalam tauhidnya dia melakukan kesyirikan maka kita tidak boleh mencelanya kita tidak boleh mencemoohnya menjelek-jelekkannya ini tidak diperbolehkan apa yang bisa kita lakukan yang bisa kita lakukan adalah mendakwahi mereka dengan Hikmah itu Kalau bisa kalau tidak bisa maka kita ingkari ucapannya perbuatan tersebut dan kita masuknya diingkari dalam hati dan kita mendoakan Mereka semoga diberikan Hidayah tapi tidak boleh mencemooh menjelek-jelekkan dan yang semisalnya dalam sebuah hadis dikatakan laa tudheri as samatatali akhika jangan kamu cemooh jangan kamu ejek saudaramu yang berbuat dosa fire hamahullah Takutnya nanti Allah merahmati dia dia bisa bertobat dan menjadi orang sholeh kemudian Allah menguji kemaksiatan itu pada dirimu kemudian dalam hadis yang lainnya manahu Barang siapa yang mencela mengejek menghina saudaranya karena suatu dosa maka dia tidak akan mati sampai melakukan dosa yang semisalnya hadis-hadis ini meskipun dikatakan Dhaif lemah ada yang mengatakan maudhu tapi hadis-hadis ini dipraktekkan oleh para ulama diantaranya Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu Anhu Beliau berkata lausa khotu mingkal bin aku nakalban kalau aku mencoba seekor anjing takutnya aku juga akan menjadi seperti seekor anjing Ibrahim Allah juga berkata inilah ar-rahuhu sungguh aku melihat sesuatu yang aku benci tidak ada yang menghalangi untuk berbicara dalam masalah itu illa mahkota ini kecuali hanya karena aku takut nanti Allah subhanahu wa ta'ala mengujiku dengan kemaksiatan tersebut baik ini adalah materi kita Pada kesempatan kali ini ringkasannya adalah apabila kita ringkas tadi di sana ada keutamaan belajar tauhid ada mengingat tentang keutamaan belajar tauhid keutamaan belajar tauhid yaitu yang pertama tadi memberikan hak Allah dan bisa masuk surga tanpa azab dan tanpa hisab kemudian tadi ada niat ketika belajar ya niat ketika belajar agama apa adalah untuk diri sendiri diri sendiri apabila diri sendiri sudah selamat baru disebarkan kepada orang lain dengan cara yang hikmah kemudian kita juga sudah belajar tentang pengaruh niat tadi kita belajar pengaruh niat bahwa dengan niat yang besar bisa jadi kecil yang kecil bisa menjadi besar kemudian kalau salah niat maka kita bisa masuk ke dalam neraka apabila kita belajar untuk bisa berdebat dengan orang bodoh untuk berbangga diri di depan para ulama dan Ustadz untuk mencari perhatian manusia maka kita bisa masuk ke dalam neraka kemudian juga kita apabila seperti itu niatnya salah maka bisa menjadi orang yang pertama kali dinyalakan api neraka ya Tadi ada orang yang belajar ilmu mengajarkan ilmu tapi niatnya untuk dikatakan sebagai seorang yang alim ada orang yang menghafal Quran niatnya agar dikatakan sebagai seorang yang Hafid maka ini menjadi orang-orang yang berbahaya di akhirat nanti dan semoga kita dijauhkan dari yang seperti itu naudzubillahimindzalik kemudian yang keempat tadi kita belajar tentang adab ketika melihat orang lain salah dalam tauhid dan Ada apa dalam tauhid pengisaannya kepada Allah maka kita tidak boleh mencemoohnya tidak boleh mencelanya tidak boleh menjelek-jelek ikannya tapi yang bisa kita lakukan adalah dakway dengan cara yang baik tanpa dicemooh tanpa dicelek-jelekkan Semoga dengan seperti itu kita benar dalam mempelajari tauhid ini semoga bermanfaat wallahu ta'ala alam Bishawab Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah [Musik]