Summary
- Pertemuan ini merupakan wawancara mendalam dengan Pak Yos Parengkuan, Founder Shalendra Capital, salah satu aset manajer terbesar di Indonesia dengan AUM sekitar 32 triliun.
- Diskusi berfokus pada filosofi dan strategi investasi Shalendra, kondisi pasar saham Indonesia, serta perbedaan antara investor institusi dan ritel, termasuk fenomena saham non-fundamental yang naik tajam.
- Pak Yos membagikan strategi seleksi saham, pendekatan portofolio, serta pandangan tentang pentingnya trust dan edukasi klien dalam bisnis aset manajemen.
- Beberapa insight khusus diberikan mengenai valuasi saham, manajemen risiko, hingga saran untuk investor pemula dan pilihan saham jangka panjang.
Action Items
(Tidak ada action items dengan tanggal atau pemilik yang disebutkan secara eksplisit dalam percakapan ini.)
Kondisi Makro & Dampak Tarif Internasional
- Pak Yos memandang tarif 19% secara global tidak terlalu merugikan Indonesia, bahkan membuka peluang ekspor lebih luas.
- Dampaknya dianggap akan lebih besar ke ekonomi Amerika Serikat dan masih perlu waktu untuk melihat efek nyata terhadap ekonomi dan ekspor Indonesia.
- Pelaku pasar dan ekonomi dinilai akan menyesuaikan diri secara gradual terhadap kebijakan baru ini.
Filosofi & Evolusi Bisnis Shalendra Capital
- Shalendra Capital dibangun dengan prinsip 100% independen tanpa afiliasi konglomerasi, menumbuhkan kepercayaan lewat edukasi klien, brand awareness, corporate governance, dan penerapan teknologi.
- Filosofi investasi awal lebih mengedepankan return maksimal dengan fundamental-driven, value investing, dan high portfolio concentration.
- Seiring waktu, pendekatan berubah ke konsistensi return jangka panjang dan risk-adjusted return, dengan memperhatikan kebutuhan investor institusi yang lebih konservatif.
Strategi Investasi & Portfolio Management
- Awalnya Shalendra fokus pada konsentrasi portofolio tinggi, namun beralih ke diversifikasi terbatas untuk mengurangi volatilitas dan risiko kegagalan ide.
- Investor ritel cenderung fokus pada return absolut, sementara investor institusi lebih memperhatikan konsistensi dan faktor risiko.
- Pak Yos pribadi tetap menerapkan konsentrasi tinggi di portofolio pribadi (6-8 saham), namun tetap menjaga diversifikasi untuk mitigasi risiko.
- Turnover portofolio cenderung rendah dengan durasi kepemilikan saham 3-5 tahun, tergantung validitas investment thesis dan target value.
Proses Seleksi Saham & Valuasi
- Seleksi saham dimulai dari membaca annual report, penilaian financial statement, dan analisa rasio keuangan untuk menentukan penyebab valuasi rendah—apakah karena masalah fundamental atau mispricing pasar.
- Pak Yos tidak membatasi sector exposure, namun menghindari grup-grup dengan track record buruk terhadap investor minoritas.
- Valuasi saham dilakukan secara relatif, membandingkan dengan peers dalam dan luar negeri serta rata-rata market multiple.
- Investment thesis selalu dicatat dan dievaluasi; keputusan jual diambil jika ada perubahan signifikan pada tesis awal.
Fenomena Pasar Saham & Perilaku Investor
- Pasar saham Indonesia saat ini didominasi saham-saham dengan fundamental lemah namun harga naik tajam, terutama akibat peran investor ritel dan influencer.
- Banyak perusahaan melakukan IPO kecil, manipulasi likuiditas, lalu menjual saham ketika masuk indeks besar.
- Kurangnya IPO berkualitas dan likuid mendorong investor melakukan spekulasi pada saham non-fundamental.
- Penting bagi investor asing untuk kembali masuk agar pasar lebih stabil dan efisien.
Saran untuk Investor Pemula & Portfolio Management
- Pak Yos menekankan pentingnya komitmen dan dedikasi full-time bagi investor yang ingin sukses melalui stock picking.
- Untuk pemula yang tidak punya waktu, investasi di reksadana disarankan daripada langsung memilih saham sendiri.
- Proses monitoring dan evaluasi portofolio harus berjalan terus-menerus; tidak ada investasi yang benar-benar bisa “ditinggal tidur”.
Investasi Lain & Diversifikasi
- Selain saham publik, Pak Yos juga berinvestasi di sektor private seperti F&B (misal: Savaya, Cafe Kitsune, Titik Temu, Cao Cao) dan seni lukis (karya old masters Indonesia).
- Namun, investasi di saham tetap dianggap paling likuid dan fleksibel dalam cut loss maupun take profit.
Pilihan Saham Jangka Panjang
- Jika hanya boleh memilih dua saham untuk diwariskan ke generasi berikutnya, BCA dipilih sebagai prioritas utama karena track record pertumbuhan laba, manajemen yang baik, konsistensi performa, dan tidak pernah melakukan right issue sejak IPO.
- Tidak ada saham kedua yang disebut secara spesifik.
Decisions
- Pendekatan investasi Shalendra difokuskan pada konsistensi return jangka panjang dan risk-adjusted return, bukan hanya return absolut — demi menyesuaikan kebutuhan klien institusi dan menjaga reputasi trust.
- Diversifikasi portofolio diadopsi dalam produk publik untuk mitigasi risiko, sementara pada portofolio pribadi tetap menerapkan konsentrasi tinggi, namun tetap mengantisipasi risiko idiosinkratik.
Open Questions / Follow-Ups
- Berapa lama fenomena saham non-fundamental dengan kenaikan harga tajam di Indonesia akan berlangsung?
- Apa langkah konkret yang bisa diambil untuk menarik kembali investor asing ke pasar modal Indonesia?
- Saham kedua yang akan dipilih Pak Yos (selain BCA) untuk warisan jangka panjang tidak dijawab eksplisit.