Transcript for:
164 Keindahan Bahasa Al-Quran dan Maknanya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh A'ulillahil shaitanir rajim Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Alikamuddin ya kalaudu ya kalasta'in Ya suratul mustaqim Suratul ladhina anamta alaihim wa airul maqlub alaihim wa radhalin Amin Qabisrahli sadri wa isili amri wa ahlu luklatan wa lissani ya fukuhu kohli Alhamdulillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh InsyaAllah kita akan teruskan siri balawatul quran kita dan kita masih bicara tentang tahawul perubahan untuk kalimat kepada kalimat yang lain sama ada dalam satu-satu ayat ataupun satu-satu tajuk telah banyak kita bicarakan dahulu Sama ada perubahan daripada madi pada mudhorek, mudhorek pada madi Amar pada mudhorek, mudhorek pada amar Fiil pada isim, isim pada fiil Masdar kepada isim sifat, isim sifat pada masdar Mufrod kepada jamak, jamak mufrod Dan lain sebagainya, dan lain sebagainya Perubahan atau tahawul ini yakni mempunyai makna yang tersendiri maksudnya ada makna yang tidak disampaikan oleh ayat tersebut yang tidak mampu diukapkan dengan perkataan melalui makna suatu perkataan tetapi ia hanya dapat disampaikan dengan mengubah bentuk perkataan selain ini ada makna ada mesir yang tidak disampaikan dimana mesir sebut tidak dapat disampaikan melalui makna suatu perkataan Sebaiknya ianya hanya dapat disampaikan melalui perubahan bentuk perkataan Ya, seperti mana daripada Mufrod kepada Jamak Seperti mana terakhir kita pelajari Daripada Mak Dudah menjadi Mak Dudat Kalau dari segi makna hanya serupa Sama ada makdudat atau makdudat terjemahnya sama yang dihitung atau yang dibilang kan, yang ditentukan sedangkan ada sesuatu yang disampaikan oleh mutakalim kepada muhotob yang bukan sekadar maksud yang ditentukan tetapi Apa berkaitan dengan kadarnya, lama atau sekejapnya, sekejap atau lamanya. Dan itulah yang saya katakan tadi. Ini merupakan keindahan bahasa Al-Quran khasnya daripada ilmu bayan. Dan keindahannya... Setelah kita belajar disama Mana-mana isim mufrat yang dijadikan sifat Mana-mana isim mufrat yang dijadikan sifat Maka ia membawa makna banyak bagi makna mausufnya Sementara mana-mana kalimat jamak Kalimat jamak yang menjadikan sifat Ia membawa makna sedikit Bukan sedikit bagi musuhnya Akhirnya ditemukan koidah seperti itu Jadi nak menukar banyak atau sedikit Katirun atau kolilun Lama atau sekejap Itu kan tidak mungkin Disampaikan hanya dengan melalui Perkataan, kalau menggunakan perkataan ayatnya jadi panjang Katalah umpamanya hari-hari yang tukan dan lama umpamanya Akhirnya menjadi Ayaman Mahdudah Tawilah Kena tambah Tawilah pula Atau kalau sekejap katalah Ayaman Mahdudah Koshiroh Jadi untuk menghindari ditambahnya kalimah Tawilah dan Koshiroh yang bermakna lama dan sekejap ya hanya perlu diubah Kalimatnya Daripada mufrad kepada jama' Atau sebaliknya Itu jika dijadikan Si sifat Itulah jadi Al-Quran Sangat indah sekali Tadi saya pernah katakan Ada sesuatu Yang tidak mungkin Dapat disampaikan Ada suatu pengertian, ada suatu misis Ada suatu keterangan Yang tidak mungkin Ada satu informasi yang tidak mungkin disampaikan dengan menggunakan makna satu-satu kalimat, tetapi ianya informasi tadi dapat disampaikan hanya dapat disampaikan dengan mengubah bentuk kalimat bukan melalui makna kalimat tapi melalui perubahan kalimat itulah sebetulnya yang keindahan rahasianya disana itu rahasianya disana termasuklah Ape yang kita pelajari mungkir pas dan termasuk hari ini yang saya sampaikan coba bandingkan antara surah Al-A'raf ayat 78 dengan surah Hud ayat yang ke 94 disini maksudnya masih seperti itu Tolong bandingkan surah Al-A'raf ayat 78 dengan surah Hud ayat 94 Dua-dua ayat itu tolong dibentang depan Serentak Serentak, sebab kena serentak Saya lebih senang tulis saja dua ayat, itu jadi melihatnya satu tempat. Ya, nasib baik saya hanya bagi contoh dua ayat kalau enam. A'udzubillahiminasyaitanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Surah Al-A'raf ayat 78 Fa'akhadhathum urroja'fatufa asbahufi darihim jathimin Fa'akhadhathum maka menimpa akan mereka mereka siapa nih ya dalam ayat itu Al-Rajfah Ya ini kaum Thamud Al-Rajfah Apa namanya Al-Rajfah? Kempegegaran yang kuat Zilzalah sadidah Itu kasih tanda merah Al-Rajfah Anda lain Fa'asbahuu Lalu mereka menjadi Asbaha yusbihuh Imin akhawati kana, kana yakunu Asbaha adha amsa, dhalla bata, mazala mangfaka, mafati'a Itu adik beradik dia, itu mak bapaknya sama Adik beradik ramai tapi profesi pun sama Ya, profesinya sama Perlukan isim yang marfuk dan khobar yang man Fidarihim di rumah ke... Boleh lah, di rumah pun boleh, di kampung boleh Sebab dar kan? Dar kampung boleh, rumah pun boleh Jatimin mereka Dan karena mati bergelimpangan berselerak Ada yang tersangkut di pokok mungkin Ada yang dihidupkan kepala Badan tak ada Hanya dihidupkan tangan kaki tak ada Itu yang jatimin Anda lain perkataan dari him Ya kasih sekel Arrojfah dan dari him Itu poinnya Nah Telah menimpa mereka kaum salih Gencangan yang sangat kuat lalu mereka samud mati bergelimpangan di rumah mereka atau di kampung mereka kalimah rasfah dan kalimah darihim anda lahir tolong itu jangan diutup sekarang lihat surah hud ayat 94 Surah Hud ayat 94 Tulis saja tidaklah banyak jadi senang Bukan apa ya, buka sana buka sini A'udzubillahimnashaytanirrojim wa'akhadhatilladhina zolamus shayhah fa'asbahufi diadihim jathimin wa'akhadhat dan telah menimpa mal'anda alladhina akan orang-orang yang zolamu mereka zalim siapa ini mereka zalim nih? orang-orang yang zalim Siapa ini? Cerita siapa ini? Kau Nabi? Shu'aib Ini masih sambungan minggu lepas ini Soleh dan Shu'aib As-sayhatu Sayha apa? Suara yang sangat kuat yang bukan sekadar boleh memekakkan telinga, bukan sekadar boleh memecahkan gendang telinga bahan suara yang boleh meranapkan tubuh orang suara ini bila terlalu kuat bukan hanya telinga yang pecah tapi badan pun boleh hancur, berkecai energi suara sangat dasar sangat dasar Katakanlah ada kapal terbang, katakanlah terbang rendah, katakanlah kongkot terbang rendah di atas badai Kuala Lumpur, ranap bangunan-bangunan cermin itu, bukan kena langgok Karena Apa itu Apa dipanggilnya Kan suara boleh Getaran Getaran suara Lebih tepatnya karena ada resonansi Daripada exhaustnya Ada resonan Fa'as bahu lalu mereka, kaum Nabi Su'aib, menjadi Fi diarihim di rumah-rumah mereka Atau kampung-kampung mereka, jahatimi, lagamati, bergelimpangan Menimpa mereka yang zalim, suara yang sangat kuat Lalu mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka Anda lain kalimat su'aihah dan diarihim Soeha dan diarihim Baik, minggu lepas telah kita pelajari Tentang Nabi Soleh dan Nabi Su'aib Nabi Soleh diutus oleh Allah SWT kepada satu kaum sahaja Eh, Nabi, ya, Nabi Soleh diutus oleh Allah SWT kepada satu kaum sahaja Sebab itulah Nabi Soleh kata Ablag tukun Al-Galab Tukum Teruskan Risalata Rabbi Mufrat Risalata Rabbi Itu dalam bentuk Mufrat Sementara Nabi Shu'aib Alisalam, rupanya Diotus Allah kepada dua bangsa Dua umat Bermanda kaum Nabi Shu'aib Lebih Banyak Mungkin banyak dari segi jumlah Orangnya, tapi yang pasti lebih banyak Daripada bilangan kaumnya, yang pasti Sebab boleh jadi kaum Nabi S.A.W Bilangannya lebih ramai daripada Dua kaum Banyak disini bukan banyak dari segi Bilangan jumlah Pada seorang tapi banyak Karena dua kaum Yang satu hanya satu Nabi Soleh hanya satu kaum Karena lebih banyak lah Sebab dua kaum Sebab itulah Nabi Soleh Berkata pada kaumnya Risalati Rabbi Nah itulah yang Saya katakan Tentu hari yang terbaru saya kata tadi ada satu informasi yang tidak mungkin dapat disampaikan oleh Mutakhalim kepada Mukhotob hanya dengan menggunakan makna kalimat risalah dengan risalah sama maknanya tapi informasi sebut boleh disampaikan kepada mutakamu kotop dengan mengubah bentuk kalimat Bentuknya, silahnya Daripada mufrat kepada Jama'at Tapi koedahnya berbeza Ini yang mufrat, yang risalah Ini yang mufrat, ya ini merupakan Makna sedikit Sementara risalah Salat, kata Nabi Suhaib Menurutkan makna banyak Jelaslah, jamak banyak, mufrat sikit Berbeza jika isim mufrat Kalimat mufrat dijadikan Sifat Betul kan? Jadi ini yang Perlu cermat saya, kalimat mufrod memang membawa makna sedikit sebab mufrod, kalimat jamak banyak sebab itu Nabi Soleh kata risalah saja, satu saja seakan-akan, sementara Nabi Soleh risalah ya, banyak sebab kaumnya lebih daripada satu tetapi, kan tadi sebelumnya telah sampaikan, jika kalimat mufrod, isim mufrod ini dijadikan sifat justru ia membawa makna banyak Banyak bagi mausofnya. Betul kan? Sementara isim jama' atau kalimat jama' Bila dijadikan sifat. Menjadikan. Sikit bagi. Mausofnya. Bukan bagi kalimat mufratnya. Bagi mausofnya. Mausof yang ini yang di. Yang di sifat. Yang diberi sifat sebelumnya. Baik itu. Nabi Syaikh dan Soleh. Dalam ayat ini. kaum nabi soleh yang ini Allah binasakan dengan azab azab yang Allah binasakan bencana yang Allah binasakan yang ini berupa rojfah rojfah itu guncangan gempa bumi yang sangat kuat Sehingga mereka Kaum Nabi Saleh Mati bergelipaan Di rumah mereka Itu dar Dar Rumah atau kampung pun boleh lah Kampung mereka Mufrah ya, sementara kaum Nabi Su'ayb Allah binasakan dengan Shaiha, bukannya rosfah Shaiha itu suara yang sangat kuat Kalau Zilzalah juga punya energi membinasakan, maka Soeha pun juga punya energi yang menghancurkan. Kaum Nabi Soeha pun hancur, mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka. Dalam bentuk? Jama. Apa agak-agak penyebab, perkara yang menyebabkan tahawul ini? Ada perubahan seperti ini? Daripada diar menjadi, eh daripada dar menjadi diar Dari him rumah mereka Dari him rumah rumah mereka Hmm? Apa agak-agak? Agak-agak aja lah Hai yang mengetahui agak-agak pun betul boleh juga dengan contoh yang sudah terlalu banyak sebelumnya atau yang terlalu banyak sehingga tak terhadam tak terhadam tak terhadam ya jenaknya Kak Nabi Salleh yang al-arraf 78 dar Satu kampung. Pas satu orang duduk satu rumah? Satu kampung. Satu kampung? Karena mereka banyak apa Lebih dari satu kaum maka duduk di Banyak kampung Banyak kampung Karena mereka Lebih satu kaum maknanya Tempat tinggalnya pun Banyak kampung Karena mereka hanya satu saja Duduk satu Begitu Terima kasih. Oke ke? Oke Sebenarnya bukan disitu Boleh tetapi kurang tepat Tadi saya katakan Untuk ayat 78 Kan tadi saya kata Tolong bagi tanda rojfah dan dar Sementara ayat 94 Tolong bagi tanda soihah dan itah Itu sebenarnya kata kuncinya pada soihah dan Rosfah, itu kata kuncinya Jangan sekian rosfah dan soihani benda yang berbeza Rosfah hanya guncangan Gempa yaitu suara yang kuat datang dari atas rosfah itu berlakunya di tempat mereka berpijak sekarang kita boleh bayangkan imar rosfah wa imnasoy haini yakni boleh Boleh menghancur leburkan makhluk. Bila telah melebih daripada had. Sehingga tidak boleh diukur. Gempa bumi yang boleh diukur oleh skala rita. Berapa agaknya? Yang skala rita boleh mengukurnya? Yang masih boleh. Sepuluh masih boleh. Skala rita belum rusak? Boleh kan? Sebelas? Tapi hingga skala rita pun hancur. Itu bukan lagi gempa bumi. Itu namanya zil. Zilizalah Ya lama tak dipelajari dan lupa lah kan ukuran-ukuran ini beza kan meskipun ya Damah masih ingat lah Kalau berat katalah, karena kan kalau beratan pahamannya Kilogram, gram, kati, kan Kalau jauh cm, mm, meter, kilometer, batu dan seterusnya Kemudian kalau ukuran suara Desibel lagi, kalau lebih tinggi lagi? Tahu itu saja kan? Kan ada tuh measurement dalam apa itu kan? Kalau energi? Kalain kan? Kata elektrik Ini kan lain Suara, lain lagi Kempa, lain lagi Setiap ini kan ada Satuan-satuan Ukurannya ya Jadi Rotsfah ini sudah tidak mampu diukur oleh, pakai skala rita, rita pun lenyap lama yang sangat dasar dan ia berlaku di bumi rosmah ini berlakunya di bumi di tempat orang itu tinggal sebenarnya soihah itu berlakunya dari atas bukan di bumi bukan keluar dari perut bumi wah tapi suara dari sekarang anda bayangkan sebelum ini kita Terima kasih. Kita bayangkan saja. Karena kita bukan saintis yang boleh mengukurnya. Agak-agak mana yang lebih besar kesan madarotnya, kesan kehancurannya. Kehancuran yang ditimbulkan oleh rojfah di bumi, atau kesan kehancuran yang ditimbulkan oleh soihah yang datang dari langit. Soihah. Jangkauan soihah itu lebih luas daripada jangkauan rojfah. Rosfah yang bergembira bergegar di area situ saja. Soiha apa roswa hanya di situ. Katalah Malaysia bergegar ya situ saja. Palu bergegar ya situ saja. Kita tak terasa apa-apa. Jadi yang kesannya hanya di tempat berlaku gegaran. Tapi Soiha dari langit, itu jangkauan dia sangat luas. Karena jangkauannya sangat luas, kesan kebinasannya sangat luas, maka kerana Nabi S.A.W. ini dihancurkan dengan soyahah, yang hancur bukan darah mereka, yang hancur dia. Tengok bagaimana serasa. Serasi Sangat serasi Sangat serasi Berbeza dengan Rojfah Karena Rojfah itu hanya berlaku Di satu-satu tempat Satu kawasan sahaja Maka Yang hancur hanya tempat itu saja Sebab itu gunakan darun Bukannya diar Bukannya diar Dan disini jangan diartikan Kalau dar maknanya hanya tamantun Bunga pencala tidak, bukan begitu maksudnya Oh sebenarnya hanya teman tun, penjala tidak, benda utama tidak, kepung tidak, bukan. Tapi kalau diar, maknanya teman tun, penjala, manja lara, manja kini, manja kaki, semua kena omongnya. Bukan. Bukan macam itu Ia menurutkan bahwa Kesan madarot Kesan kebinasaan Atau Kehancuran yang Diakibatkan oleh rojfah Itu relatif Lebih Kecil Berbanding dengan Kesan kehancuran Yang diakibatkan oleh Soihah Jadi jangan diukur di ini, berapa, eh tapi Rasulullah itu ada 10 kampung hancur, ah jangan begitu memahaminya. Cara memahaminya bukan, hari itu ada kebumi tapi ada 10 kampung yang renap. Kenapa ini kata darun? Bukan, bukan begitu cara memahaminya. Kesannya itu lebih meluas. Jangkauan suara pasti lebih luas daripada jangkauan gegaran. Percayalah. Apalagi soyah itu, soyah yang tak boleh lagi diukur dengan disibel sudah. Bukan telinga yang pecah. Badan puluh boleh terurai. Bukan Bukan badan yang boleh terurai. Hingga tulang, apa namanya, tangan terlepas dari badan. Bukan kepala terlepas dari badan ini. Setiap sel itu terurai. Ya, suara bila terlalu kuat, boleh kehancurkan. Itulah yang saya rasa. Jadi, nak menyampaikan informasi tentang kesan yang diakibatkan. Kesan kehancuran yang diakibatkan oleh Soi Hadlizalah. Tidak mungkin dengan menggunakan makna kalimat. Tapi hanya boleh disampaikan Dengan mengubah bentuk kalimat Itu yang saya masukkan tadi Daripada dar menjadi Diar Jadi kaitannya Bukan, jangan lipat Soleh dan soebnya Kaitan dengan soihah Dan rojfahnya Kalau rojfah Kesannya sekian Disinilah Jika sekiranya kita tidak hafal sekalipun ayat ini. Ini kita kita andaikan, kita tidak hafal ya. Kita andaikan, kita tidak hafal. Memang belum hafal pun. Tapi tak apalah untuk menyedapkan kita andaikan tak hafal. Itu bahasa yang menyedapkan supaya kita merasa yang kita hafal gitu. Walaupun hakikatnya tidak hafal, tapi bahasa balagoh yang menyedapkan, kita andaikan kita tidak hafal. Nah itu bahasa balagoh juga itu. sebahagian Hati jadi sedap kan? Menghipur diri. Kemudian ada orang baca. Tapi kita sudah paham. Kuidah Balawah ini. Kita sudah paham. Kuidah Tahawul. Kemudian ada orang baca. Kita. Rojfah takkan diar. Atau, fa'akhadadil ladhina dhalamu as-saihatu fa'asbahufidari Takkan sayihah Sarannya kita faham kuidah tahwul tadi Pasti kita boleh Salah Walaupun kita Kita tak hafal ayat ini Itulah maksud saya Karena tidak mungkin Soihah kesan apa namanya Rosfah lebih dasar daripada kesan Soihah Ingat ya Soihah dengan Rosfah ini sudah tidak lagi diukur Untuk peraturan mudah ini tidak mampu mengukurnya Bayangkan bagaimana untuk suara yang boleh meranapkan tubuh badan Dengan suara petir yang suara sangat kuat pun, boleh mecahkan telinga pun dah Susah nak menyukatnya Itulah yang Jika kita sudah faham betul Kau idah tahul ini Dan kita mendengar Orang membacanya terbalik Disebutnya disini Tapi di belakang Disebutnya di depan Tapi di belakangnya Kita Kita sudah Boleh-boleh agak dan semua orang pasti yakin Tidak mungkin Kesan kerusakan yang diakibatkan oleh Soihah itu lebih kecil daripada kesan kerusakan yang diakibatkan oleh Rospah. Tidak mungkin. Rospah pasti kecil sebab Rospah... Berlaku di bumi, berlaku di bawah Orang berdiri dan Buminya bergoncang, tentulah Kesan kerusakannya hanya di tempat itu Di tempat orang itu tinggal Berbeza yang datang dari Atas, itu lebih A'amu wa'ashmal Lebih menyeluruh Dan lebih merata Lebih merata Jadi Katakanlah ada suara yang sangat kuat daripada matahari Beliau itu corong suaranya diarahkan ke bumi, meletup bumi Meletup Tapi kalau ada tsunami di bumi Ya pada saat itu yang lain tengok di TV Oh dasarnya Kenapa kini tak rasa ya Ya begitulah Walaupun satu negara dihancurkan sekalipun Katalah ada bom sekarang lah yang paling canggih Dijatuhkanlah di satu negara mana Ya negara ini tidak rasa apa-apa Walaupun di tempat itu hancur lebur Hancur lebur Itulah keindahan bahasa Al-Quran, jadi tidak mungkin ini dilakukan oleh seseorang apatah lagi Nabi menyampaikannya sepuntan Nabi menyampaikannya sepuntan Menariknya ya mas kalian, di dalam ayat ini Kisah Nabi Soleh dan Nabi Suam ini Rupanya Allah tidak memberi kita maklumat Kejahatan kaum Nabi Soleh ini rupanya lebih Daripada kejahatan lirikan oleh kaum Swipe! Kejahatannya lebih. Kan saya belum habis, kenapa di protes? Ustadz mana boleh salah? Nah itu susahnya Saya ulangi Kan ini sudah Kalau tadi saya pahami Akan berjalan ke depannya Rupa-rupa Rupanya Ini tadi sudah habis ya Sekarang saya sambung Rupa-rupanya Ada dalam Al-Quran ini Allah ingin memberitahu kepada kita Kejahatan yang dilakukan oleh Kaum Nabi Sholeh Lebih dahsyat daripada kejahatan yang dilakukan oleh kaum Nabi Sehingga kaum Nabi Salih ini disiksa oleh Allah SWT dengan dua jenis siksaan Sementara kaum Nabi Swaib disiksa dengan hanya satu siksaan Kaum yang disiksa oleh lo dengan dua jenis siksaan Dengan kaum yang disiksa oleh dengan satu siksaan, mana yang lebih jahat? Dua siksaan Mesti dua kan? Mesti dua. Dari mana kita tahu? Lihat Hud 6-7. Nanti kan tarik balik protesnya. Pasti tarik balik. Tak apalah. adalah manusia itu ter oh sebenarnya bukan terkisah-kisah karena mungkin sudah tahu sebelum terjadi maknanya ada firasat wali dalam surahud 6.7 Terima kasih. Oke, ini kisah siapa ini? Wa khadal ladina dhalamun Ini siapa? Soleh Kau Nabi Soleh atau Komunis Wahab? Nabi Soleh kan? Nabi Soleh Bunyinya sama dengan tadi Hud 94 Betul tak? Hur 94 dengan 67 bunyi sama Wa akhodha alladhi nazolamu as-sa'i hatu Fa'asbahufi darihim hijathimi Sama kan? Fidiarihim jathimin Yang tadi pun Hud 94 Wa akhodatilladina Zolamus sayhatu Faasbahufidiarihim Jathimin, sama kan? Pizanya hanya akhodat dan akhodat kan? Kalau piza itu jangan tanya saya, itu babnahuh Tak payah tanya saya Itu, ya pun apa itu akhodat-akhodat Itu dah lepas Dah lepeh Apa sebabnya? Fa'il ini jaman sekalian, fa'il mu'anas ini bila terpisah Fa'ilnya mana ya? Hud 6-7 dan Hud 9-4 ini fa'ilnya mana? As? Fa'il, fa'il, fa'il So'iha Betul? Fa'ilnya so'iha Fi'ilnya? Ini kan jumlah fi'liyah Ahodah Maf'ul bihnya? Aladzina Amanu Itu tak boleh merangkak, jawab kena cepat Sebab hanya jumlah fi'liyah aja Fi'il fa'il Takkan fi'il fa'il maf'ul Fi'ilnya Ahodah Fa'ilnya as-suihah Maf'ul binya al-ladina Zolamu Kan antara fi'il dan fa'il dipisahkan Betul kan Fa'ilnya as-suihah itu As-suihah itu mu'anas Mana-mana fa'il yang dipisahkan Daripada fi'ilnya Walaupun fa'ilnya ini mu'anas Bolehlah, mudhakar pun boleh Mana pun boleh Patah lagi, soihah, soihah, soihah itu bukan mu'anas hakiki Tuhan mu'anas Majazi Suara kuat itu bukan mu'anas hakiki Suara kuat itu rupanya betina ya Bukan itu hanya majazi Seperti samsun kan Samsun kan mu'anas Narun itu mu'anas Tapi mu'anasnya hanya Majazi Yang mu'anas hakiki Contohnya siapa? Ya mawar Intan Juliet Yang narun Api, matahari Itu majazi Majazi, jadi bila fa'ilnya dipisahkan Jangan sekalian, pisah Dan Mu'anna Majazi ini fi'ilnya terpulang lah Nah mudhakar pun boleh Mu'anna pun tak ada masalah Itu cerita Nau, tak apa lah Tapi tengok Sembilan empat surah Hud tadi Kita kaum Nabi Soaib Dihancurkan dengan soihah Ranap kampung-kampung mereka Maklum soihah itu kesannya hebat Dalam Hud 6-7 Cerita kaum Nabi Soleh Siksa yang Allah timpakan sama Kesannya pun Sama kan Hancur di diar mereka Tapi dalam Araf 78 Cerita apa tadi Kaum Nabi Soleh juga Pencana yang Allah timpakan pada mereka Rojfah Mereka hancur di dar mereka Maknanya kaum Nabi Soleh ini Ditimpakan oleh Allah Dua jenis siksa Tisa'an Betul Dua jenis tisa'an Satu Rasfah yang meranapkan dar mereka Kedua Soyahah yang menghancur leburkan mereka Di diar mereka Sementara kaum Nabi Soeb Hanya satu Dari sinilah semuanya Kejahatan Nabi Kaum Nabi Soleh itu lebih dasar Daripada Kejahatan kaum ada sudah paham sekarang ya lebih dasar daripada kaum Nabi swai'i sebaiknya dua kali dengan rosfah pun ada dengan sayhah pun ada Jadi dua kalinya jangan, eh maconnya dua kali kan dia hanya satu kaum, ah salah lagi berfikirnya Bukan begitu Walaupun mereka hanya satu kaum, tapi kejatan yang lakukan ini subhanallah dalam pandangan Allah Apa agaknya menjadi Siksanya menjadi berganda Ya karena kejahatannya ber Tak berganda macam mana Kaum Nabi Soleh ya mas kalian Kan dia minta Mencabar Allah SWT Kalau betullah Soleh ini utusanmu ya Allah Apa buktinya Lalu Allah tunjukkan Bukti kenabian dan kerasulan Nabi Soleh Diciptakannya unta keluar dari Batu Kata mereka Jikalah Nabi Soleh Berjaya menunjukkan bukti kerasulan Dan kenabiannya mereka akan beriman Tapi Dengan terciptanya Unta daripada batu Mereka tetap tidak beriman Bahkan mereka makin melawan Makin melawan Jadi akhirnya Untuk Nabi S.A.W itu dibunuh Seseorang yang minta Bukti kepada Allah Setelah Allah tunjukkan bukti dan dia tetap Ingkar, itu kejahatannya lebih besar Sementara kaum Nabi Su'aib Dia tidak minta bukti Dia hanya Nabi S.A.W Penuhi timbangan dan sukatan Bila niaga, tak mau Wahai kaumku, jangan suka lepak Di tepi jalan, tak nak Waalaikumsalam, bila dalam transaksi niaga itu jangan merugikan pembeli ya Bila kamu menjual, jangan merugikan pembeli Jika kamu membeli, jangan merugikan penjual Tidak nak, ini hal-hal kami Jadi kesalahan mereka, kesalahan melawan syariat Nabi Suhaib Bukan kawan Nabi Suhaib ini tidak jahat, jahat Tapi dia punya tingkat kejahatannya tak sama Kejahatan kaum Nabi Su'ab Yang ini lebih kepada masalah-masalah syariah ini Sementara kejahatan kaum Nabi Soleh Warnanya itu bila Contoh saja lah kaum Nabi Isa Pernah minta kepada Nabi Isa Supaya Allah turunkan ma'idah dari lain Langit, konon kata mereka bila Allah turunkan ma'idah dari langit, mereka akan beriman Lalu, Nabi Isa telah ingatkan, jangan mencabar Allah Nanti jika Allah turunkan, kabulkan dengan kamu, nanti lagi berat taklif kepada Allah kepada kamu mereka kata Oh tidak bisa supaya menjadi tenang hati kami dan menjadi perayaan bagi kami lalu Allah berjanji turunkan sebelum Allah menurunkan Allah daingatkan mereka aku akan Pemintaan kamu, tetapi siapa yang Kufur selepas itu, aku akan Siksa dia dengan siksaan yang aku Tidak pernah siksakan pada kaum sebelum kamu Dan mereka bersedia Akhirnya Allah turunkan, Ma'idah Mereka tetap kufur Ditukar jadi Vavi Tengok Sangat dasar Mereka tukar jadi Vavi Supaya lebih sopan Sebab konon bahasa Melayu ini kurang sopan, kalau fasih, fasih kalau difasihkan kurang sopan bahasa Melayu kena dipelatkan kalau bahasa Arab, yang fasih itu malah sopan, khinzir itu malah sopan kalau Melayu, itu malah malah sopan tapi kalau makhras betul malah tak sopan, mereka tukar jadi tak tahulah, itu kaitannya dengan rasa juga ya kalau gitu Tukar aja lah kalau rasa-rasa tak sopan Eh babi Jangan cakap babi, eh tukarlah Tukar apa nasi lemak ke Kita yang punya bahasa disebutkan Tak boleh, gimana Jadi Kesalahan mereka Menjadi apa, tingkat kesalahan itu Menjadi meningkat karena mencabar Allah Ya Allah Betulkah Suhaib ini utusan kamu Jika betul tolong Tolong tunjukkan apa buktinya. Itu kan Masya Allah. Wahas sebelumnya dah banyak bukti. Lalu Allah tunaikan. Yakni. Terciptalah. Terkeluarlah. Seekor unta. Betul-betul unta. Kulit pada batu. Dibuat peraturan. Satu hari. Kolam air ini untuk kamu. Satu hari untuk-untuk. Begila-gila lah. Lama-lama mereka merasa terhina. Karena status sosialnya. Disetarakan dengan unta. Minum pun kongsi dengan unta Kurang rasa menyusahkan Menyusahkan ini Akhirnya dibunuh Jadi kejahatan mereka berganda Karena kejahatan mereka berganda Maka siksyenya pun berganda Itu yang saya kata tadi Kenapa kejahatan kaum Nabi Soleh Lebih daripada Kejahatan kaum Nabi Soleh Ini terbukti Hukuman yang Allah timpakan Dua jenis Dua jenis hukuman Sementara hukuman Seeksaan Ya Allah s.w.t. hanya Satu Ada nampak disitu kan Disitulah Balawahnya, disitulah bayannya Jadi, nak menyampaikan maklumat Seperti itu tidak mungkin dengan Menggunakan makna kalimat Tapi mesti menggunakan perubahan bentuk kalimat Perubahan bentuk kalimat Tuh, jadi kelihatan sekali ya Disebutnya soyahah Dijabdi jamak Wakannya dar. Medidiar. Disebutkannya rosfah. Dimufradkannya dar. Wah ada dar. Ini mesti ada apa-apanya. Kalau dalam bahasa Arab, sebenarnya bahasa Arab itu ya mas kan. Bahasa Arabnya begini Tapi di Melayu kan bukan itu tadi lah tapi baca Arabnya memenat nanti baca Arabnya tuh Melayu jadah sebab kuasa Arabnya pun terjemahan juga Hai tuh maksudnya jadi hanya mengubah bentuk kalimat Hai namanya tahap tahawul hanya mengubah kita sebab Saulangi tidak mungkin informasi sebanyak Itu dapat disampaikan dengan makna kalimat. Kecuali kalimatnya jadi panjang ayat. Ayatnya dipanjang. Sehingga tidak mungkin menyampaikan dalam satu ayat yang pendek. Kenapa? Lima ayat kan. Jadi panjang. Dan bila jadi panjang, Quran tidak setengah. sebal 30 juzuk agar sebal al-qur'an apa namanya? kontainer dan susah nak hatam di samping nilai sastranya, nilai balagohnya menjadi hilang sama sekali Dan saking bila seperti itu, sasaran-sasaran Arab pasti akan mengejai Al-Quran. Muhammad lain kali bila nak mandai-mandai mengarang itu, belajar dululah. Awak ini bukan pada menulis, tiba-tiba mengarang Al-Quran, akhirnya jadinya teruk. Tak ada nilai sama sekali dari sasaran. Tapi, nak menyampaikan maklumat yang begitu panjang, banyak, hanya dengan mengubah bentuk kalimat, maka ayatnya menjadi singkat, padat, ringkas, tapi membangun makna yang... Nah, itu nanti ada bab yang atau dahulu pernah kita bicarakan, namanya Al-Ijaz. Duri sudah kan? Sudah? Ijaz. Sudah belum? Kelawannya apa dulu, Ijaz? Ya sudah tapi tak ingat apa, yang penting sudah Lawannya idnaf Idnaf tau? Apa idnaf? Enak sudah? Sudah, tapi tak ingat Dan banyak sekali itu Inaf dan ijaz dalam Al-Quran Sangat banyak Kemudian ada pula tajjid Ada tajil? Banyak ekor bukan main panjang Rumah kecil beranda satu Stadium Cakap setengah jam Poinnya dua saja Sebab dalam setengah jam itu Pusing-pusing Rupanya poinnya satu saja Tajil namanya Dan tajil yakni Berbukti nyata bahwa kalam itu, ucapan itu sama sekali tidak balik dan tidak fasi sehingga nilai sasarannya sangat-sangat rendah atau bahkan tidak ada dan itu mustahil datang daripada Allah itulah maksudnya mustahil datang daripada Allah ya itu mungkin ya artikel orang yang baru belajar bahasa Arab itulah jadi itu yang memukau Apa namanya Sastra sahabat Quraish Sehingga tidak sedikit juga daripada mereka Memeluk agama Islam karena terpukau Dengan sastranya Dengan sastranya Baik sekarang Contoh berikutnya Contoh berikutnya tapi masih dalam Pelajar yang sama Konteks yang sama Coba perhatikan ini senang nih Tak payah tengok banyak muka surat cukup satu suatu surat saja tengok surah Yunus Yunus ayat 4, 2 dan 4, 3 4, 2 dan 4, 3 Yunus Ini di satu tempat saja nih. Tidak banyak. Terima kasih. Dan sebagian daripada mereka Man siapa yang yastami'una Mereka mendengarkan ilaika Kepadamu wa'i Muhammad Afa'anta maka adaka Angkawai Muhammadusmi'u Dapat Menjadikan mendengar asuma orang-orang yang pokak Dan sebagian mereka Ada orang yang Memandang ilaihika kepada engkau afa anta maka maka adakah engkau, Muhammad Tadi dapat memberi petunjuk al-umya akan orang yang tunanitra buta walaukan ula yubasirun Mereka tidak melihat. Anda lain perkataan Wa minhum mayyastami'una ilaika Dengan wa minhum manyan zuru ilaika Manyastami'una wa minhum mayyastami'una ilaik Dengan wa minhum manyan zuru ilaik Awal ayat itu Itu saja yang kita coba kaji daripada balagahnya khasnya daripada ilmu bayannya lebih khusus lagi karena pelaku tahulnya Ayat ini cerita tentang Nabi Muhammad dan kaumnya Bukan tajuk lain Nabi Muhammad dan kaumnya Tapi Allah menceritakan kepada kita dalam Dua diksi yang berbeza Dua diksi ayat yang berbeza Ayat 42 Sebagai mereka Ada yang Man ada yang Mendengar Ini bentuk jama' Kan Mereka Wa min humman yastami'una ilaika Sebagai mereka ini Muhammad, daripada kaum kamu ini, ada yang mereka itu mendengar kepada engkau Itu jamak Daripada untuk hum Yastami'u, yastami'ani, yastami'un Sementara yang ayat 43 Dan sebelah mereka ada yang Melihat Cerita Nabi Muhammad dan umatnya Allah memberitahu pada kita dalam ayat ini sebagian umatmu nih Muhammad ada yang mendengar kepada engkau bila mendengar itu ramai ramai, ya setemu, jamak Dan sebagian umatmu ini, mereka umatmu ini, ada yang melihat, memandang kepada engkau. Yang bila menggunakannya memandang, melihat, gunakan? Muf-murhud. Yang mendengar, gunakan? Apa agaknya rasanya ada perubahan itu? Wahal hum itu maknanya, hum itu menyebut pada orang yang sama atau tidak? Hum, hum. Wamin hum dan sebagian mereka? Sama. Hum itu menyebut pada orang yang sama, yaitu umat Muhammad. Sementara ilai kakai itu Engkau ini engkau ini Muhammad juga So apa bizanya Yastami'un Jamak dan Janduru Mufrad Apa? Tadi sudah banyak contoh-contohnya Sudah boleh diagak dah sebenarnya Sudah banyak Ya? Melihat sikit, dengar banyak Mendengar dengan mata, mendengar dengan telinga Melihat dengan mata Kalau dengan mata tutup tak nampak Telinga tutup pasti dengar Yang mendengar pula jama' Memandang, melihat pula, mufrat pula Yang lain sama, minhum pun Minhum, man, man, ilaika, ilaika Apa pas saya yang Bila mendengar Mulai jadi jamak Ini silap cerita ke apa ini Saya sering Saya ingatkan dulu ya Pernah kan jamak boleh lihat Ada satu debat kan Ya sarahan lah Dr. Zakir naik dimana Saya lupa itu ada rakaman Saya ingat bukan di India, yang itu di mana. Ada seorang Christian, Christian Matsalah lah. Matsalah. Matsole orang. Masuk surga Ini masalah Masalah Mulia sangatlah Masalah Jadi Berdebat si dokter Zinaik Apa tentang Apa namanya Kesilapan Al-Quran Lela Dikata menurut kajian, bukan kajian beliau, sebenarnya ada satu buku yang dikarang oleh Dr. Faddi, yang beliau menyandaraikan kesalahan-kesalahan grammar dalam Al-Quran Berpuluh-puluh, berpuluh-puluh Dan coba mereka ini, coba Bersungguh-sungguh untuk meyakinkan Dunia khasnya umat Islam Supaya umat Islam Tidak lagi mengakui Kesalahan Al-Quran, paling tidak meragui Badan Al-Quran ini banyak Saya lihat temukan kesalahan-kesalahan grammar Yang sangat-sangat Sangat ketara sekali. Menurut dia. Dikemukalah. Agak hebat juga perdebatan itu. Orang pun sudah mulai. Saya nampak penontonnya itu. Boleh kejap nanti Zakey Naik. Rupanya Zakey Naik sudah mempelai buku yang dijadikan pertanyaan tadi. Jadi terkebil-kebil kalau bertanya ini. Oh saya tahu nomor satu. Tak apa saya boleh jawab satu dua saja lah. Yang lain itu mana terjawab kalau satu dua terjawab. Satu di antara antreannya inilah ya mas kalian dan kan banyak kan macam kesalahan, ih ini sebetulnya yang betul ini, di jamaah kan nak mufrat kan tempat yang sepatutnya jamaah mufrat, semuanya punya mufrat jamaah, tempat yang sepatutnya jamaah semua jadi satu jamaah satu mufrat jadi bagi mereka ini satu kesalahan yang sangat ketara dari segi grammar dari segi apa namanya ialah tata bahasa grammar bahasa-bahasa ya grammar tata bahasa dari segi ini, salah betul lagi dari segi gramatika arabia gramatika Arabiya Bukan Arabika Arabika Kopi Saya perhatikan Dukungan pasar Yalah Kameramen itu pandai Gerak Muka-muka penonton Bolehkah ini betul-betul Tak terpikir kita Mungkin Kita bayangkan Yang penonton mungkin Yalah Khasnya yang Hafiz-Hafiz Ya ya Kenapa boleh gitu ya Jadi Si penonton pun sudah Banyak question mark Yang pasti, kenapa begitu? Mulai terpengaruh lah. Dan yang kedua nampak macam, yang ada cemas, kecemasan. Cemas yang ini takut nanti. Dokter ini tak boleh jawab. Kemudian dokter ini dengan senyum, ah ya saya tahu yang Anda jawabkan, apa yang Anda katakan itu ada dalam buku, dikarenakan di belakang ini. Yang suara ini, ah orang sudah mulai gelap. Mana tahulah itu jawabannya. Ya, dan ini satu di antaranya. Sekarang, ini sebetulnya ya mas kalian, susunan Al-Quran dari si bahasa ini, sekarang di dijadikan alat serangan, untuk menyerang Islam oleh cendekian-cendekian. Yalah orang awam tidak akan ke situ menilai Al-Quran. Orang awam, orang kafir awam, tidak mungkin menjelang Al-Quran dengan seperti ini. Lagi pula, keislaman orang awam, tak mungkin terpikir ke situ. Tapi bahayanya, bila golongan atas tidak mampu menjawab, sementara gurungan atas mereka terus menyerang wah bahaya sekali ya mas bila orang atas sudah mulai meragui sebab yang bawa orang awam kan makmum saja minta maaf murtadnya orang awam itu tidak memberi kesan Tapi murtadnya orang pandai Wih, kesannya luar biasa Katalah ada orang awam murtad Ya lah orang kampung, orang islamisnya murtad Kemudian, ya kesannya kepada islam tak begitu Ya, paling-paling dia masuk penjara dia seorang lah. Bukan dengan murtad. Ya lah, bukan dengan murtad. Ya lah, pasti dia nak terpikat dengan minaci umbamanya. Paling-paling itu aja sepunca murtadnya. Ya, terpikat dengan minaci. Minat cita orang mana saya tak tahulah Tapi coba kalau yang murtad itu katalah Sarjana muslim Yang background pendidikannya adalah agama Apalagi belajar lama di Middle East country semuanya Kemudian kata Ya setelah saya pelajari dengan teliti Dan ini saya dapetin Kesannya luar biasa Ya kita orang ramah tidak terasa lah Tapi semuanya Tarungan apa namanya Idea dan hujan ini, uh luar biasa dalam peringkat orang-orang pandai ini, yang khasnya dari ini, yang minat bahasa pantam terus, bahwa Al-Quran ini bukan karangan bukan daripada Allah, ini karena Muhammad dan bila itu kamu akui karena Muhammad kami terima, karena Muhammad manusia biasa pasti banyak melakukan kesalahan, tapi jika kamu katakan Quran itu firman Tuhan, ini kami tolak lalu mereka ingin tunjukkan buktinya, bukti bahwa Quran itu bukan daripada Allah, daripada Karangan Muhammad, manusia biasa yang ada kesalahan Ini kesalahan dari segi grammar ini Kesalahan daripada maklumat ini Ya, orang Islam wajib mampu menjawab Per, apa namanya Ejikan sebenarnya, dan ejikan sebenarnya sangat dasar Kesannya luar biasa Sebab tadi saya katakan Jika yang murtad itu orang awam Tidak memberi kesan pada Islam Kepada umat Islam lain Ya, paling-paling dia sendiri yang masuk penjara itu aja lah Kalau tak nak masuk menjelajah, ya ikut minaci tadilah, jangan duduk di... Tapi bila sarjana muslim Ya, saya suka mengikuti pengembangan muslim, sebab mereka sangat dasar Sangat dasar Kenungkan bahasa angka Di panggil ar-luwuh, ar-ruqmiyah Ruqmiyah itu bahasa angka Bila menggunakan bahasa angka Bahasa angka ini bahasanya pasti Tidak siapa yang boleh melawan menolaknya Dua campur dua pasti empat Akhirnya siapa yang kata Dan mereka Menggunakan bahasa itu, Quran dinilai dari sudut itu Jadi Bila tak ada orang Islam yang mampu Menjawab Kesannya luar biasa, nanti Ibaratnya yang Ranting, ya orang awam ranting-rantingkan Ranting-ranting mungkin Difikir masih selamat, tapi sebenarnya akar dia Dan pokoknya sudah Macam itu, kalau orang atas Tak mampu menjawab Dan Sama ada mereka ini betul-betul ingin Bukti Islam itu Salam Salah, kurangnya itu tak betul. Atau tujuan mereka hanya untuk nak provoke orang Islam supaya marah, kemudian gaduh. Sebab banyak sekali motifnya ya. Ada yang niatnya hanya untuk provoke orang Islam. Mereka sengaja buat provokasi orang Islam, menghina, lalu mereka lari, yang menghina ini. Lalu orang Islam pula semuanya turun jalan, demonstrasi, tunjuk perasaan, kan. Mungkin Pergi ke kedutaan mereka. Lalu polisnya pula turun. Dan kemudian gaduh bersama-sama. Ya mungkin itu yang mereka harapkan. Gaduh-gaduh akhirnya yang mati orang Islam. Yang perwok tadi senyum-senyum. Sambil minum kopi di restoran. Sambil menonton TV. Jangan-jangan macam itu niat dia. So ini bahaya jika orang Islam. Tidak mampu mempertahankan agama dengan ilmu. Sebab cara mempertahankan agama memang ada dua. Satu dengan senjata. Dua dengan ilmu. Itu dalam surat taubah. Kalau tak mampu Kalau serangan itu Bersifat ilmiah Maka cara melawannya Tak boleh dengan penumbuk Kok jangan Bapak Islam Jangan tanya Lebam muka Takkan kita hanya modal penumbuk Itu bagi saya Semakin Semakin terasa Betapa pri pentingnya Mempelajari Al-Quran lebih itu Itulah, saya merasakan begitu. Semakin terasa betapa pripentingnya mengkaji Al-Quran lebih daripada yang biasanya. Lebih ditingkatkan, lebih tingkatkan. Sebab, mereka ini sangat apa lagi, kan? Sekarang maklumat kan hanya di hujung jari. Dan bukan mustahil nanti anak-anak kita, generasi muda selepas kita, mereka tidak puas menerima penjelasan tentang Al-Quran sebagaimana yang dulu kita terima. Kita dahulu menerima penjelasan Dalam Al-Quran, seperti itu kita Sudah terima Apalagi orang tua ajar, jangan banyak Tanya nak, kalau banyak Tanya sambal petir Budak sekarang Mana ada Boleh menerima seperti itu Mana boleh saya ini Jadi cabarannya Makin besar Kalau kajian, tadi dalam Al-Quran Masih dalam Cara yang lama Fikir Kurang, bukan tidak boleh ya Ya, bukan Salah, tapi Tapi Ya, tapi lah Mana yang ada tapinya Jadi, saya masih ingat Sekali baca ini, saya ingat perdebatan Antara si Dr. Zahid dengan si Christian Yang mempertikaikan Kesalahan grammar Dalam Al-Quran, satu diantaranya disebut ini Saya ingat sungguh, saya lupa dimana Itu tempat tadi Tadi sebutkan debat itu dimana Tapi makanya di luar, bukan di India lah Di luar India itu Ya subhanallah Akhirnya saya kini dapat menjawabnya dengan Cantik sekali Contohnya dalam ini jam sekalian Jadi ya sedap, ini kaitannya ilmu bayan ya Ini kaitannya tahawul rupa-rupanya Mendengar Gunakan jamak Melihat, memandang, gunakan Mufrad Karena mau tak mau jam sekalian Suka ke tak suka sedar-tesedar jumlah orang Dengar pasti lebih banyak daripada orang yang melihatnya Orang yang mendengar Nabi, mendengar ajaran Nabi jauh lebih banyak daripada orang yang melihat Nabi Betul? Pasti itu Orang yang melihat Nabi, Nabi hanya yang hidup sejaman dengan Nabi, itu pun belum tentu semuanya melihat Tapi orang yang mendengar dakwah Nabi Hingga hari ini Jadi, bila sebut yastami'un, mereka mendengar ini bukan hanya mereka yang hidup pada zaman Nabi saja, termasuk Tabi'i, Tabi'in dan termasuk kita sekarang. Kan kita mendengar apa yang dicapai oleh Nabi melalui hadis-hadisnya. Mendengar apa yang disampaikan Al-Qurasi hingga hari ini. Sehingga jumlah orang yang mendengar. Lebih. Banyak. Sebab itu dalam bentuk. Jama. Sementara yang melihat. Jumlah. Jumlahnya relatif sedikit, bukan sedikit ya. Relatif sedikit berbanding yang mendengar. Sebab itu Nabi pernah bersabda, Tu baliman ro'ani wa amanabi. Bertuahlah orang yang mampu. Melihat aku dan beriman pada aku. Melihat aku, sempat melihat aku dan beriman dengan aku. Tuba, tuma, tuba, tuma, tuba. Bertuahlah dia, beruntunglah dia, bertuahlah dia. Man amanabi, sesiapa yang beriman kepada aku, walam yarani. Walaupun dia tidak melihat aku. Jadi kita termasuk yang yastamiun, bukan yang yang zurun Yang yang zurun sikit, yang zurun bukan maknanya mufrat, maknanya hanya seorang melihat lebih, bukan, yang jumlahnya sikit Jumlahnya sedikit, itu satu Kemudian, tengok Akibatnya Celaan Allah Orang yang mendengar tapi tidak mau Beriman Kita dengar, orang sekarang dengar Apa ajaran Quran Tapi tidak mau bercelaan Allah Mereka ini tak berakeh Layak kilun Tak ada akeh Sementara orang yang melihat dan tidak beriman Allah hanya kata Layub sirun Tidak melihat basoro yubsirun Dalam bahasa Al-Quran, layak kilun dan layuksirun itu tingkat ketercelaannya Ini saya gunakan balagoh terus nih Dalam bahasa Al-Quran, tingkat ketercelaan Faham ya? Tercela jadi masdar Ketercelaan Jadi tingkat ketercelaannya lebih tinggi layak kilun berbanding layuksirun Sebaik itulah penyakit yang paling kronik menurut Al-Quran Penyakit hati yang paling kronik menurut Al-Quran Yaitu POKA Quran menyenarikan bila penyakit kronik dalam Quran, kan mula-mula sumun, gukmun, umyun Sebut aja lah bila penyakit hati, yang paling sebut pertama sih sumun Karena bila orang sudah pokak Ya Pokak ini maknanya bukan pokak karena tak dengar ya Pokak ini maknanya dia tidak mau menerima Demikian juga bila Allah melihat nikmat, bila Allah menyebut nikmat kepada hambanya. Bila Allah menyenaraikan nikmat-nikmat yang Allah berikan pada hambanya Allah pasti menjawab dahulu As-sama'a Wa ja'alalakumu sam'a Pendengaran Wal-afsara Penglihatan Wal-af'idah Baru hati tengok Bila sebut nikmat, mesti sam'un dahulu Tidak ada disebut bernikmat, disebut penelihatan, tak ada Bila disebut penyakit, mesti sam'un dahulu Apa namanya? Bukmun dahulu, sumun dahulu Sebab itulah jika orang tidak menggunakan sam'unnya, pendengarannya Celaan yang Allah berikan kepadanya lebih dahsyat Daripada orang yang tidak menggunakan penelihatannya Itu kesannya Ada pun rasanya kenapa satu jamaah satu mufrat Tadi saya katakan Karena jumlah orang yang mendengarkan Ajaran Nabi itu jauh lebih banyak Berbanding orang yang Melihatnya sahaja Sebab yang Termasuk kita termasuk Yastami'un Ya kita Mereka ini termasuk asli walaupun tidak yanzurun Tidak yanzurun Setuju Bila orang dah sampai kepadanya dakwah Tetapi Tidak mau menerima Ya mereka ini tak berakal Layak khilun Allah cerita tentang neraka akan dipenuhi oleh jin dan manusia Mereka punya Telinga tak mau Mendengar Tak mau mendengar As-sama'un Yastami'un Apalagi yastami'un ya bukan yasma'un Yasma'un dengan yastami'un apa bedanya? Sami'a dengan istama'a Istama'a mananya? Ya mencari, mendengar Jadi ada kesengajaan Istama'a itu ada kesengajaan Menang mendengar Sementara samia'a Tak sengaja pun Asal tidak pekak Sami'ah asal tidak pekak Pasti Sami'ah Kalau istama'ah makna dia sengaja Sebab itu orang sholat Kemudian Sami'ah handphone tidak batal Orang senang sholat Sami'ah handphone Berdering tidak batal Tapi orang sholat istama'ah Handphone batal Ya sholat, bila telepon berdering, mesti dengar lah. Sedang sholat Tidak akan TV ada drama yang sedang apa cerita apa Yang mesti dengar namanya tak pekat Dengar lah Dan tidak boleh memekatkan Sebab tak pekat macam mana pekat Mesti dengar Tapi kalau sholat sambil istama'at TV Batal Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah Oh belum hampir Sempat Itu istama'at itu ada unsur kesengsaraan Kesengajaan Semuanya samia Tidak ada unsur kesengajaan Asal tidak peka pasti mendengar Walaupun tak mau mendengar Kita tak nak mendengar suara itu Tapi kita tetap mendengarkan Itu namanya samia Tapi kalau istamaa Di bawah ke pilihan kita Nah istamaa kah? Tak nak? Lagi ya Itu bezanya Jadi yang susah Mengawal samia Salam mengasah mi'ah susah paling susah, bahkan tak boleh dikawal sebab tutup telinga pun boleh dengar macam mana baik, itulah dua contoh lagi yang telah sampaikan dan menambahkan keuaman kita tentang bab tahawul yang memang sangat panjang tahawul ini, ibu bayang satu ini sangat panjang sekali Mudah-mudahan lah kita dapat memahaminya dengan baik InsyaAllah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh