Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alhamdulillahiljabbarilkohar alazizilghaffar khalikiljannatiwannar wassalatu wassalamu ala sayyidina muhammadinilmukhtar wa ala alihi wa ashabihi aladhar amma ba'du sudara sudara kaum muslimin rahimakumullah Surga dalam Al-Quran selalu disebut dengan kata-kata jannah. Yang wujudnya, surga itu sesungguhnya merupakan suatu tempat di akhirat nanti. yang di dalam tempat itulah Allah akan memberikan balasan berupa kenikmatan yang tiada terhingga kepada hamba-hambanya yang salih yang bentuk kenikmatan itu dijelaskan Allah dalam hadis kursinya aku sediakan buat hamba-hamba yang soleh satu kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terdetik dalam hati manusia tentang kenikmatan yang semacam itu jadi kalaupun dalam banyak ayat-ayat Al-Quran Allah menggambarkan tentang surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai jangan disamakan dan dibandingkan dengan sungai yang ada di dunia ini kalau surga berjalan bercerita tentang pohon dengan segala buah-buahnya, jangan samakan dengan pohon dan segala berbuahan yang ada di dunia ini.
Kalau surga bercerita tentang istana, tentang tempat tidur, tentang permadani dan sebagainya, seluruhnya tidak sama dan tidak bisa disamakan atau dibayangkan dengan yang kita hadapi dalam kehidupan di dunia ini. Disanalah manusia akan menemukan kehidupan yang hakiki. yang sebenar-benarnya yang tidak akan pernah berubah untuk selama-lamanya. Adapun kehidupan di dunia ini, boleh saja kita katakan kehidupan yang kamuflase. Fata morgana, atau dalam bahasa agama sering disebut dengan kehidupan khayali.
Ia berubah, ia bertukar, ia berganti oleh pergeseran masa dan pertukaran waktu. Ayo kita jadi orang kaya di dunia bagaimanapun kayaknya kita kekayaan itu tidak lain adalah kekayaan khayyali namanya hari ini dia kaya besok dia boleh jatuh bangkrut Tengoklah orang orang kaya di dunia ini yang tidak cuma sekedar memperkaya diri untuk dirinya sendiri saja tapi kadang-kadang sudah mempersiapkan untuk anak-anaknya untuk cucu-cucunya untuk iparnya untuk besar pendeknya untuk seluruh keluarganya tidak cukup harta cuma untuk 123 bahkan sampai tujuh keturunan tidak cukup dengan uang miliaran malah triliunan tidak cukup dengan punya tanah yang luas malah gunung dibeli laut dibeli langit pun kalau dijual mau dibeli sudah melampaui batas yang dinamakan kewajaran dihinggapi penyakit penyakit rakus bin srakah alias tamak lalu Lalu menghalalkan segala macam cara untuk mencapai harta padahal itu tidak lebih dari bayangan khayyali. Harta yang banyak itu mampukah menolak penyakit yang hendak datang?
Harta yang banyak itu mampukah menahan tumbuhnya uban selembar di atas rambutnya? Harta yang banyak itu mampukah mencegah sebuah giginya yang hendak permisi? Dan pada akhirnya harta yang begitu banyak itu mampukah menolak kedatangan malaikat lainnya?
maut, sama sekali ternyata tidak, itulah kekayaan khayali namanya karena itu orang yang terbuka mata hatinya dia tidak hanya mengejar kekayaan khayali ini, dia mengejar kekayaan hakiki yang terpendam di dalam kepribadian berupa Al-akhlaqul karimah Akhlak dan budi pekerti yang terpuji yang menghiasi jiwa dan kehidupannya Ada sifat sabarnya, ada sifat syukurnya, ada sifat kona'ahnya Dan segala macam akhlak yang terpuji itulah kekayaan jiwa yang tidak bisa dinilai dengan materi Kita punya pangkat, jabatan, kedudukan tinggi, pangkat apapun di dunia ini Sesungguhnya tidak lebih dari pangkat khayali Buktinya bahwa dia pangkat khoyali, pangkat di dunia ini selalu ada bekasnya. Saudara kenal ada bekas camat, ada? Ada. Ada bekas lurah, ada bekas gubernur, ada bekas menteri, ada bekas...
bekas presiden hari ini dia lurah besok bekas lurah hari ini dia camat besok bekas jamak hari ini dia menteri besok bekas menteri pangkat khayali maka Quran menganjurkan jangan pangkat khoyali yang kita kejar mati-matian, sampai menggunakan sistem jilat atas, injak bawah, sikut kiri kanan yang penting dapat kedudukan, padahal itu tidak lebih daripada pangkat khoyali. Quran menganjurkan carilah pangkat hakiki. Kedudukan di sisi Allah.
Maqam di sisi Allah. Itulah pangkat yang sebenarnya. Apa jalan ke arah sana?
Quran memberikan petunjuk. وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَتْ أَسَاءَ يَبَعَسَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا Di keheningan malam. Dikala orang tidur nyenyak.
Bangunlah engkau tahajud kepada Allah Tuhanmu. Pasti kalau itu kau laksanakan. Allah akan menempatkan engkau di satu tempat yang terpuji, mendapat pangkat yang hakiki, dan bukan sekedar pangkat khayali.
Kita berusia muda, muda kita ini pun muda khayali. Berapa lama kita muda? Hari berubah jadi minggu, minggu bertukar menjadi bulan, bulan pergi datanglah tahun, perdesiran masa dan pertukaran, Dan waktu membuat kita jadi berubah.
Kulit yang tadinya kencang jadi lentur dan keriput. Segalanya berubah. Oleh karenanya pada kehidupan di sorga nanti orang akan menemukan kehidupan yang hakiki.
Yang tidak akan pernah berubah untuk selama-lamanya. Kita akan mulai dengan menjelaskan bagaimana sebenarnya keadaan sorga itu. Pertama, luasnya. Berapa sih luasnya sorga? Dengan logika, sekarang ini dunia dihadapi dengan kekhawatiran terhadap peledakan penduduk yang nyaris tidak terkendali.
5 miliar lebih jumlah manusia yang nongkrong di permukaan bumi. Tapi sesungguhnya planet bumi yang kita tinggali ini cuma satu planet kecil dari sembilan buah planet yang berada dalam sistem tata surya matahari yang lazimnya kita namakan galaksi. Selain tata surya matahari yang namanya galaksi itu, masih terdapat lagi galaksi-galaksi lain, yang dengan sendirinya juga diketarik oleh planet-planet lain.
Dan bumi kita yang kita tinggali ini, yang dihuni oleh tidak kurang 5 miliar manusia, hakikatnya cuma setitik debu di tengah angkasa alam yang luas ini. Oleh karenanya, terima kasih. Di dalam surah Ali Imran ayat 173, ayat 133, Allah subhanahu wa ta'ala menjelaskan وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ أَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ Bersegeralah kamu menuju ampunan Allah dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi seluas langit dan bumi sedangkan langit oleh mata telanjang ini kan tidak pernah kelihatan Yang nampak oleh kita biru di atas, itu cuma batas titik pandangan manusia yang terjauh.
Dan konon itu adalah refleksi sinar matahari yang menyentuh air laut, melahirkan warna biru. Sedangkan hakikat langit itu sendiri sampai hari ini belum terjangkau oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Sejauh-jauhnya manusia pergi baru ke bulan.
Mungkin dalam beberapa tahun mendatang dia akan pergi ke planet-planet Mars dan planet-planet... lainnya. Tapi itu masih terbatas dalam sistem tata surya matahari atau galaksi kita ini. Belum lagi sampai kepada langit yang pertama.
Surga yang disediakan untuk orang-orang saleh ini luasnya seluas tujuh lapis langit dan bumi. Jadi saudara tidak usah berpikir khawatir di surga nanti kehabisan kapling. Di dunia ini saja, masalah tempat tinggal sekarang ini jadi masalah pelik karena memang peledakan penduduk seiring dengan perkembangan tentang lapangan kerja yang harus disiapkan, sekolah yang mesti disediakan, sarana pendidikan yang harus disiapkan, rumah sakit untuk menjaga kesehatan, dan komplek betul masalahnya. Tetapi di surga nanti, arduhas samawatu wal arduh, luasnya seluas tujuh lapis langit dan bumi.
Satu keluasan yang hanya Allah saja yang mahatau tentang batas-batasnya. Itu tentang luasnya surga. Lalu bagaimana keadaan di surga? Apakah ada bangunan-bangunan, taman-taman, kebun-kebun? Tentu ada.
Di surga ada kebun yang tanamannya berupa tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan yang buah-buahannya pun boleh dimakan oleh manusia karena tidak akan pernah ada larangan lagi dalam kehidupan di sana. Dalam surah Ar-Rahman ayat 54 misalnya kita dapati penjelasan dari Allah subhanahu wa ta'ala begitu juga dalam surah kuwakia ayat 32 dan 33 Allah menjelaskan wa fa'ki hatin kajian dan di dalam surga itu terdapat buah-buahan yang sangat banyak sekali yang tidak pernah putus-putusnya dan tidak dilarang untuk mengambilnya yang dimaksud tidak terputus artinya buah-buahan di surga itu begitu kita petik keluar lagi gantinya dipetik lagi keluar lagi gantinya tidak pernah putus lain kan pohon di dunia ini ini hari kita petik keluar lagi kapan? musim tahun depan nungguin kita tidak pernah terputus buah-buahan itu dan tidak terlarang untuk memetiknya Adakah pohon pisang?
Pohon pisang ada. Anggur? Anggur banyak. Delima? Delima pun ada.
Tetapi sekali lagi, bagaimanapun hakikat buah di sorga cuma sama dalam nama, tapi lain dalam wujudnya. Nanti saudara pikir, ah, di sorga pisang. Di sini juga banyak kalau cuma pisang, ma.
Di surga anggur, di pasar banyak anggur. Ini cuma nama yang sama, hakikatnya tentu berbeda. So, kalau hakikatnya juga sama, ya nggak usah sampai ke akhirat, di sini pun cukup. Adanya nama-nama ini cuma untuk memberikan gambaran tentang buah-buah yang ranum, yang nikmat, yang lezat, dan yang digemari oleh manusia.
Dan jangan heran, kalau di dunia ini biasanya pohon itu akan, akarnya di bawah buahnya yang di atas maka di surga nanti terbalik pohon itu akarnya yang di atas buahnya yang ke bawah sehingga orang nggak perlu tangga dan ngambil buah tinggal metik saja nggak perlu naik gak perlu manjat gak perlu bersusah payah saudara-saudara kaum muslimin rahimahkumullah kemudian bangunannya bagaimana surga itu pun bertingkat hai hai Di dalam Al-Furqan, ayat 10, Allah subhanahu wa ta'ala menjelaskan Tabaraka al-lazi insha'a ja'ala laka khairan min zali Jannatun tajri min tahtihal anhar wa ya'al laka kusum surah Maha suci Allah yang apabila ia menghendaki dijadikannya untuk kamu yang lebih baik daripada kehidupan dunia ini yaitu surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai dan dibangunkannya untuk kamu istana-istana di dalam surga Hai jadi bangunan di surga pun berbeda sesuai dengan amalan orang yang masuk ke dalamnya seperti halnya perumahan di dunia ini ada yang masuk kelas pondok indah, ada juga yang masuk kelas pondok pindah Itu kan tidak sama itu. Ada pondok indah, ada pondok pindah. Sudah pondok pindah lagi. Kenapa bisa berbeda begitu?
Ya tergantung kekuatan ekonominya. Makin tinggi nilai kekuatan ekonominya... makin mampu dia mendirikan istana di dunia.
Tapi di surga nanti, yang bikin mampu bukan ekonomi. Yang bikin mampu adalah amalan pada waktu hidup di dunia. Makin banyak amalnya dengan sendirinya, makin baguslah istananya di surga.
Tetapi, ya tetapi yang namanya sorga dapat empernya juga sudah lumayan betul itu. Se-emper-empernya sorga masih jauh lebih baik daripada sebagus-bagus istana di dunia ini. Taj Mahal, bangunan yang mengagumkan.
Istana Raja Persia, bangunan yang menggiurkan. Sehebat-hebatnya istana dunia, masih jauh lebih mending empernya sorga. Ong Kononia, menurut satu riwayat, baunya sorga itu sudah bisa dicium 40 tahun perjalanan.
Menurut riwayat lain, 500 tahun perjalanan. Menurut riwayat satu lagi, 70 tahun perjalanan. Baunya sorga sudah dapat dicium. oleh manusia. Sudara-sudara kaum muslimin, rahimakumullah.
Nah, di dalam bangunan-bangunan surga itu, seperti halnya, terdapatlah kamar-kamar, ghoraf dalam istilah Quran itu, yang juga berisi divan, ranjam, tempat-tempat tidur yang indah-indah. benda dilengkapi dengan kasur-kasur yang tebal dan empuk bantal dan permadani yang daripadanya bertahtakan emas terolah tempat tidur paling menggiur menggiurkan kita zaman sekarang ini yang namanya dan lopilo atau alga springback sejauh itu bayangan kita menggambarkan masih belum apa-apanya ketimbang tempat tidur yang ada di sorga itu nanti saudara-saudara kaum muslimin hai hai Apakah juga penduduk sorga makan, minum, memakai pakaian? Ya. Mereka akan beroleh gelas, piyala, kendi, cereg, dan piring-piring yang terbuat dari emas dan perak. Tentu tidak usah gambarkan lagi macam emas dan perak di dunia.
Emas dan perak ini akhirat, saudara-saudara. Tetap saja, Belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terdetik dalam hati manusia tentang wujud. yang semacam itu.
Apa pakaian mereka? Pakaian penduduk sorga dari sutera yang lembut dan tebal berwarna hijau. Kemudian, saudara-saudara, sungai juga mengalir di sana. Mata airnya antara lain berwarna jernih, ada yang air susu, ada yang sungai madu, ada yang khemar atau sungai arak, dan penduduk sorga boleh meminumnya, tidak ada larangan sama sekali. Timbul pikiran konyol kalau di surga orang pada minum arak apa banyak yang teler di surga?
Ya tentu tidak. Sebab di sana saya katakan tadi kehidupan yang hakiki. Segalanya diperbolehkan, segalanya dipersilahkan. Nah, lalu untuk masuk ke surga itu apa melalui pintu?
Memang melalui berbagai macam pintu. Dan ada pintu-pintu khusus yang tidak boleh dimasuki orang lain. Sayyidina Abu Bakar Siddiq r.a pernah bertanya tentang hal itu kepada baginda nabi. Ya Rasul, apakah di surga ada pintu-pintu khusus?
Ada Abu Bakar. Ada di dalam surga itu pintu yang namanya rayyan. Tidak boleh masuk ke pintu itu melainkan orang-orang yang puasa. Orang-orang yang rajin puasa, mereka akan masuk ke surga melalui satu pintu yang dinamakan babur rayyan atau pintu rayyan.
Ada pintu jihad yang masuk lewat itu hanya mereka orang-orang yang waktu di dunia sepanjang hidupnya berisi jihad menegakkan dan meninggikan kalimat Allah. Ada babu sodako, pintu yang hanya boleh diliwati oleh orang-orang yang rajin bersodako, ringan tangan dalam memberikan bantuan kepada orang-orang yang memang memerlukannya. Dan setiap orang...
melalui pintu yang sesuai dengan amalannya masing-masing ketika itu Abu Bakar bertanya, ya Rasul apa ada orang yang dipanggil dari tiap pintu? tiap pintu manggil dia kata Nabi, ada Abu Bakar dan saya doakan kau masuk salah satu diantara orang yang dipanggil dari tiap pintu ini orang multi komplek ini Puasa, dia ahli puasa. Soal jihad, sepanjang hidupnya dia jihad.
Sodako memang tangannya pemurah. Tak hajut memang tiap malam. Sementara itu akhlaknya luhur.
Tiap pintu manggil dia. Dalam hadis ada juga perempuan yang bernasib baik dijelaskan oleh Nabi Apabila seorang Perempuan, dia kerjakan sholat yang lima waktu, dia puasa di bulan Ramadan, dia jaga kehormatan dirinya, kemudian dia taat kepada suaminya, di akhirat nanti dikatakan kepada perempuan tadi, Wahai perempuan, Masuklah kamu ke dalam sorga dari pintu mana saja yang kamu mau. Disuruh pilih, saudara-saudara. Nah kalau kita waktu di dunia ini tidak ada keistimewaan amal, bingung mau masuk pintu mana. Ramadan puasanya kayak gendang.
Depan doang sama belakang, penutupan sama pembukaan, peserta kehormatan. Tengah-tenganya kosong. Nanti mau masuk pintu royal. ditanya ini pintunya orang yang puasa kamu puasa Ramadan puasa juga sih puasa juga sih bagaimana ia pembukaan penutupan tengahnya kosong nggak bisa lewat pintu sini cari pintu lain saja mau masuk kita lewat pintu jihad ditanya lagi kamu lewat sini apa merasa pernah berjuang membela agama waktu di dunia mau lewat pintu sholat apakah termasuk orang yang konsekuen menjaga sholat hai hai Bersyukurlah kita kalau tiap pintu memanggil. Kalau tidak, adalah salah satu amal kita yang menunjukkan keistimewaan kita.
Karena itu beramal tidak perlu banyak. Yang penting rutinnya, istiqomahnya. Amalan yang paling dicintai Allah yang dikerjakan secara tuntas walaupun tidak banyak. Saudara baca ayat Quran gak banyak, satu malam cuma tiga ayat, tapi rutin tiap malam tiga ayat, tiap malam tiga ayat.
Itu lebih dicintai Allah daripada sekali ngaji satu juz, terus tiga bulan pere, gak ngaji-ngaji. Lebih baik yang sedikit-sedikit ini, tapi rutin dia akan menjelma menjadi amalan yang banyak. Daripada sekalinya banyak, lalu kebelakangnya tidak ada sama sekali. Tidaknya ada amalan-amalan kita yang menunjukkan keistimewaan dan akan menjadi pintu yang kita tempuh di sorga nanti.
Apabila kita sudah melalui pintu-pintu sorga itu dan tinggal di dalamnya dengan pakaian, dengan perhiasan, dengan makanan dan minuman sebagai yang saya sebutkan tadi, maka kita pun dalam kehidupan di sana akan dilayani oleh pelayan-pelayan muda Ya tufu alaihim wildanun muhalladun Pelayan-pelayan yang muda itu keliling melayani apa keperluannya dan tidak pernah tua pelayan itu, sebagaimana kita pun tidak akan pernah tua. Pendeknya sudah jadi king of king di surga itu. Jadi raja di raja.
Fasilitas serba cukup, apa yang kita mau tersedia tidak ada larangan dan pelayan seperlunya diberikan kepada kita. Bagaimana keadaan penduduk surga? Dari Imam Turmuzi, dijelaskan satu hadis, berkata Hasan al-Bashri, Ahlul jannati kulluhum abna'u salasa wasalasi'in. Sana. Mereka rata-rata orang-orang muda, penduduk surga itu.
Umurnya tidak lebih 33. Yang muda-mudanya, cakep-cakepnya, ganteng-gantengnya. Pantes kalau suatu hari ada perempuan tua menghadap Rasul. Ya Rasul, saya ahli ibadah, saya beriman kepada Allah, saya cinta kepada Islam, apakah saya akan masuk sorga ya Rasul?
Nabi senyum, enggak bu, nenek-nenek enggak masuk sorga. Itu perempuan nangis sejadi-jadinya. Ya Rasul, kalau gitu sia-sia tahajud saya.
Sia-sia puasa saya. Sia-sia segala macam ibadah saya. Nenek-nenek nggak masuk surga ya Rasul. Sayang benar segalanya ini. Rasul kemudian menghampiri perempuan tadi.
Bu, kalau yang ibu bilang itu benar, ibu masuk surga. Cuma di sana ibu balik muda lagi. Kulit.
Nggak kempot kayak begitu, rambut nggak putih macam begitu, ibu nanti di sorga bakal jadi muda lagi. Sana sawaselesin, umur 33 tahun. Rata-rata seluruh penduduk sorga umurnya begitu. Tidak ada yang tua, tidak ada yang anak-anak, tidak ada yang remaja, rata-rata segitu. Nah, lalu bagaimana?
Di sorga hati mereka menjadi satu. Di antara sesama penduduk sorga. Tidak ada yang iri hati, tidak ada yang punya sifat bendam, itu keadaan di surga.
Walaupun bertetangga, yang satu bisa mengunjungi yang lain, yang satu bisa nengokin yang lain, tapi tidak ada sikap iri hati dan dengki. Tidak ada yang satu datang ke tempat saudaranya di surga, loh kapling lo lebih luas dari gue nih, gak adil Tuhan. Tidak ada.
Semuanya hati sudah menjadi satu, tidak ada dendam, tidak ada iri hati. Kan jauh bedanya dengan kehidupan di dunia ini, toh. Kadang-kadang di dunia ini, begitulah romantikanya. Kita melarat, disuraki orang, kita sedikit kaya, diselidiki orang.
Ada saja yang iri, ada saja yang hasu, dan selalu mencari cara untuk menjatuhkan kita. Di surga, hal semacam itu tidak akan kita temui. Orang tidak punya sifat iri hati dan dendam. Lalu bagaimana lagi keadaan penduduk sorga itu? Mereka selalu merasa senang dan bahagia.
Tiap hari, tiap saat yang dirasakan cuma itu saja. Tidak diselingi seperti kehidupan di dunia ini. Dimana senang berseling dengan susah, bahagia berganti dengan derita. Ada senyum bahagia, ada tangis menahan derita. Itu romantika kehidupan di dunia, di akhirat itu tidak akan pernah ditemui dalam surga nanti.
Orang selalu merasa senang, karenanya di sana tidak ada kelukesah, tidak ada orang yang murung, tidak ada orang yang narik nafas panjang sambil menghitung bintang di langit. Selalu merasa senang dan selalu merasa bahagia. Lalu bagaimana kondisi fisik mereka?
Di sorga tidak ada orang yang cacat. Baik ia cacat rohani ataupun cacat jasmani. Seperti yang kita temui di dunia ini, ada saja cacatnya. Kadang-kadang jasmani sehat, rohaninya sakit.
Kadang-kadang rohaninya bagus, jasmaninya cacat. Di sorga, Orang sempurna, komplit, cukup. Tidak ada yang cacat rohani ataupun yang cacat jasmani. Kalau dalam kehidupan di dunia ini mereka cacat bagaimana?
Mereka akan utuh dan sempurna apabila masuk ke dalam sorga. Dan di surga, sungguhpun mereka makan, sungguhpun mereka minum, mereka tidak akan pernah buang air. Baik air besar maupun air kecil. Sebab kalau makan dan minum di surga harus buang air, tentu malaikat harus menyediakan WC.
Dan kalau surga sudah ada WC, tentu tinjak yang repot. Saudara-saudara kaum muslimi, tidak buang air, juga tidak buang angin, dan tidak sakit, tidak terkena penyakit, penyakit apapun namanya, sudah di surga itu daerah bebas penyakit. Jadi barangkali kalau keluar ke halaman sorga, nggak pakai baju, masuk angin, tidak.
Tapi di sana repot nyari duit kerokan. Segalanya sempurna, segalanya cukup. Lalu bagaimana kalau tiap saat mereka makan, tiap saat mereka minum tapi tidak buang air? Konon keringat yang keluar dari mereka, tubuh mereka. Dan keringat yang keluar itu mengandung bau kesturi yang amat sangat harum baunya.
Sudara-sudara, kemudian penduduk sorga itu oleh Allah diberikan teman hidup yang namanya Bidadari. Makhluk Allah yang teramat sangat cantiknya, yang tidak bisa kita bayangkan macam apa cantiknya. Barangkali kalau kita menonton film, kita kagum dengan bintang-bintang film kenamaan yang cantiknya selangit. Itu mah belum ada seujung kukuknya dari para bidadari.
Mereka dalam Quran disebut Azwajun Mutahharoh, istri yang disucikan. Apa pengertian suci disini? Belum pernah tersentuh sebelumnya, baik oleh mana.
...manusia... ...baik oleh jin... ...baik oleh malaikat sekalipun...
...jadi memang orisinil... ...build up dari suruhnya belum kepakai... ...khusus untuk manusia...
yang masuk surga belum pernah kepegang sama manusia jangankan manusia jin dan malaikat saja belum pernah megang lain kan di dunia sekarang ini kita mau cari barang orisinil sudah sudah repot Ya mujur lah kalau saudara menemukan seorang gadis yang orisinil patent, masih build up Barangkali mujur, tapi umumnya terutama di kota-kota besar Ya sudah kita dapat second hand juga masih lumayan kalau tidak rongsok-rongsok bener mah ini kadang-kadang sudahlah secondhand kondisinya juga 30% udah mesin servis melulu kita sudah sudah raksasa Jun Tohara belum pernah tersentuh oleh siapapun. Lalu makna Tohara ini, mereka selalu suci. Tidak pernah men. Baik menstruasi atau mencret.
Tidak pernah. Lalu perempuan kita, istri-istri kita di dunia ini kan satu minggu dalam sebulan terkena dapat fasilitas dia untuk tidak sholat, untuk tidak ibadah. Masa haid itu. Perempuan di surga yang namanya bidadari tidak akan pernah mengalami hate. Kalau apa lagi keistimewaannya?
Selalu perawan. tidak pernah janda walaupun tiap hari dipakai habis dipakai perawan lagi saudara-saudara yang saya hormati Itu diperuntukkan untuk penduduk-penduduk sorga. Nah itu laki-laki itu.
Iya, kalau perempuan bagaimana? Satu riwayat menjelaskan mereka akan menjadi ratu di sorga. Dengan segala kenikmatan.
yang juga tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Riwayat lain menjelaskan bahwa mereka juga akan berkumpul dengan suami, istri, dan anak-anaknya jikalau mereka memang orang-orang soleh. Ada juga riwayat lemah menjelaskan bahwa bahwa mereka akan mendapat bidadara istilahnya. Sudara-sudara kaum muslimin, rahimakumullah.
Pendeknya, surga dan seluruh kenikmatan yang ada di dalamnya, tidak pernah mata melihat, belum pernah telika mendengar, belum pernah terbetik dalam hati manusia. Oh di surga begini kali ya. Berbeda dengan itu. Oh bidadari begini kali ya. Kalau masih begini kali ya, masih bisa dibayangin.
Ini sudah tidak bisa dibayangin. Jadi tidak usah begini. Ya begitu ya Sudara-sudara Apabila orang sudah masuk ke dalam surga, bertemu dengan sesama teman waktu di dunia, surah At-Tur menjelaskan, ayat 25-26, وَأَكْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضِي يَتَسَأَلُونَ قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُوا فِي أَهْلِنَا مُسْفِكِينَ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَزَابَسَ سَمُومٌ Apabila mereka telah masuk ke dalam surga, sebagian yang lain berkunjung kepada sebagian yang lain.
Cara kita, belasono. Ini teman kita dulu waktu di dunia. Yuk, samperin yuk.
Ba'duhum ala ba'di yatasa'alun. Saling tanya, menanya. Kalau istilah kita, eh sampai juga kemari?
Iya. Oh, oh, saya waktu di dunia dulu sebenarnya sudah khawatir. Khawatir, takut mendapat azabnya Allah.
Tapi Allah memberikan karunia kepada saya. Saya diselamatkan. selamatkan dari azab dari marabahaya neraka sampai sampailah saya ke dalam surga ini Alhamdulillah Bagaimana kabarnya ente Alhamdulillah saya juga sampai ke surga ini sipulan bagaimana nyangkut kali dia maden oraka saling tanya menanya hal ihwal dan keadaan mereka tapi satu hal yang jelas di surga nanti itu tidak ada perkataan yang sia-sia tidak ada ucapan kotor tidak ada omongan keji dan tidak ada omongan kosong Tidak ada omongan yang sia-sia, ucapan-ucapan yang kotor, mencaci maki itu tidak ada.
Karena sifat marah pun tidak ada dalam sorga. Kalau di sini kadang-kadang sedikit marah sudah semraut, kata-kata kita sudah out of control. Di sana tidak ada kata-kata kosong yang tidak ada manfaat dan tidak ada gunanya. Saudara-saudara kaum muslimin, rahimakumullah.
Kemudian yang terakhir, kita akan membicarakan apa saja nama-nama sorga itu, dan siapa calon orang-orang yang masuk ke dalamnya. Pertama, yang dinamakan Jannatul Firdaus, atau Sorga Firdaus. Surga Firdaus ini oleh Allah subhanahu wa ta'ala disediakan untuk orang yang dijelaskan dalam surah Al-Mu'minun ayat 1 sampai dengan 11. Qad aflah Al-Mu'minun, beruntunglah orang-orang yang beriman. Jadi kalau saudara ingin dapat coupling di tempatnya, tempat yang namanya Firdaus itu boleh pesan mulai sekarang nafas masih ada Allah masih memberikan kesempatan untuk hidup pesan tempat dari sekarang Apa harga karcisnya? Pertama, Qad aflahl mu'minun Harus beriman Ini syarat mutlak Tidak beriman, gak usah minta karcis Minggir!
Ini karcis pertama harus untuk orang yang beriman Setelah itu, yang kedua apa? Alladzinahum fi sholatihim khasihun Mereka yang khusyuk di dalam sholatnya Jadi untuk mendapat tiket ke sorga Firdaus itu, setelah beriman, khusyuk di dalam sholat Artinya khusyuk, tarqul ghair li ajlil amal. Meninggalkan yang lain dan hanya memfokuskan diri kepada satu pekerjaan yang sedang dihadapi.
Kalau kita makan sambil ngobrol, itu namanya makannya tidak khusyuk. Sebab ada sambil ngobrolnya. Nah, sholat yang khusyuk, sholat yang didalamnya tidak berisi yang lain kecuali sholat itu.
Meninggalkan yang lain dan hanya memfokuskan diri saja untuk melaksanakan suatu amalan. Dan sholat khusyuk itu berat. Kadang-kadang waktu mau sholat kita nggak ingat apa-apa, begitu sudah masuk takbir yang kita lupa malah kita ingat.
Itu kurang ajarnya iblis. Mau sholat nyari dompet gak ketemu begitu takbir. Aduh dompet di atas meja. Ini kalau sembahyang lama-lama digerataki.
Orang nanti mulai ucar kacir sholat kita. Makanya kata Imam Nawawi, sudah dinamakan khusyuk untuk tingkatan orang awam, kalau pada waktu takbir dia ingat Allah. Segitu aja dah udah tingkatan orang awam. Sebab yang namanya khusyuk itu Khudurul qalbi wasukunul jawari Hatinya ikut sholat, anggota badannya tenang-tentang di waktu sholat Khusyuk Kalau waktu sholat garuk sono, garuk sini, kaki ketekas ketepus.
Terus anggota badannya gak kusuk. Atau anggota badannya tenang-tenang, gak gerak-gerak. Cuma hatinya ngayap kemana-mana. Badannya di musola, hatinya di pasar. Itu juga gak kusuk.
khursuk dan itu berat karena itu ini syarat kedua untuk mendapat tiket kefir daus Imam Ali saja pernah dites oleh Rasul ya Ali saya Rasul kalau kau bisa sembahyal khursuk aku boleh kasih kau serban kamu boleh pilih yang hijau yang putih nanti baik ya Rasul bayang beliau dua reka selesai salam ditanya yang mana sorbannya Li kata Imam Ali yang yang hijau ya Rasul belum nengok dan hijau ya Rasul kita Nabi kalau begitu enteng gak khusyuli Kenapa mungkin tadi waktu sujud mikirin entar kalau gue ditawarin beli yang hijau aja dah belum nengok sudah menjawab Saudara-saudara, yang ketiga وَالَّذِينَهُمْ عَنِ اللَّغْلِ مُؤْرِضُ Orang-orang yang menghindarkan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia, yang tidak ada gunanya, ini syarat yang ketiga untuk mendapat tiket kefir daus itu, menghindarkan diri baik dari ucapan ataupun perbuatan yang sia-sia, yang tidak ada nilainya, baik dalam pandangan manusia, lebih-lebih lagi dalam pandangan Allah. Yang keempat, Mereka yang aktif membayar zakat. Kemudian yang kelima, Yang keempat, Orang-orang yang memelihara kehormatan dirinya, kecuali kepada istrinya, atau kepada budak sahayanya, pandai mengendalikan nasibnya, nafsu tidak terperosok memperturutkan syahwatnya yang keenam orang yang pandai menjaga amanah dan pandai menepati janji saudara-saudara kalau janji ditepati sebab janji adalah hutang Yang ketujuh, وَالَّذِينَهُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِزُونَ Mereka juga selalu memelihara.
Tidak cuma sekedar khusus, tapi memelihara solat dengan baik. Ayat ke-11 dari Al-Mu'minun. Ini ditutup oleh Allah dengan jelas Mereka itulah para ahli waris Yang akan menerima warisan berupa surga Firdaus Dan mereka kekal di dalamnya Kalau tadi sudah kita tangkap bahwa begitu besar kenikmatan yang ada di dalam sorga ternyata barang yang mahal memang tidak mudah untuk didapat saudara-saudara inilah sorga firdaus ada pun yang kedua nama sorga itu disebut dalam Quran jannatu ad-din sorga ad-din Untuk siapa mereka?
Dalam surah Ar-Ra'at ayat 22 dan 23 Allah menjelaskan وَالَّذِينَ صَبَرُوا اْبْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةُ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَى نِيَةٍ وَيَدْرَعُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ أُقْبَدَّارُ جَنَّةُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا Dan orang-orang yang sabar. وَالَّذِينَ صَبَرُوا Orang-orang yang sabar. Sabar dalam apa?
ابْتِغَا أَوَجْهِ رَبِّهِمْ Dalam menuntut keridoan Allah. Sabar dalam mencari keridoan Allah. Sujud mencari keridoan Allah.
Sabar! Puasa mencari keridoan Allah, sabar melaksanakan segala macam ibadah untuk mencari keridoan Allah, sabar. Ini syarat untuk mendapat tiket ke surga ad-din nanti, jannatu ad-din. Sabar dalam mencari rido Allah.
Apalagi di zaman sekarang katanya persaingan hidup makin tajam, lapangan kerja makin sulit, hip mental hipokrit makin merajalela, golongan munafik alias bunglon ada di mana-mana. Kalau nempelok di daun kuning warnanya kuning hingga di daun hijau dia jadi hijau, nempel di dahan coklat jadi coklat, menjilat kesana kemari. Bukan untuk mendapat ridho Allah kadang, tapi untuk mendapat ridho atasannya, mendapat restu atasannya.
Ini kan realita dalam kehidupan. Sudara-sudara, mencari muka. Padahal seorang Muslim, Ibu Tigha awaihi rabbihim. Sabar dalam mencari ridho Allah.
Lalu, wa'aqamu salah, mereka mendirikan sholat. Di sini hanya pengertian umum, mendirikan sholat. Kalau dalam Firdaus tadi, tidak cuma sekedar mendirikan, tapi juga khusyuk dan memelihara. Ini mendirikan, saudara-saudara.
Maaf, ada orang yang mengerjakan sholat, ada orang yang mendirikan sholat. Apa bedanya itu? Kalau mengerjakan sholat cuma sekedar gugur kewajiban.
Pokoknya gugur kewajiban beres. Kadang-kadang pulang sembahyang Jumatnya bersendal. Nggak sembahyang dia?
Sembahyang. Kok nyolong sendal pulangnya? itu baru ngerjain sholat belum mendirikan sholat kalau mendirikan sholat selesai sholat, ajaran sholat diterjemahkan dalam kehidupan itu mendirikan namanya ada istimror kontinuitas alias kesinambungan selesai sholat ahlak sholat, ajaran sholat diterjemahkan di luar sholat itu makna akomus sholat Apalagi syarat yang ketiga untuk mendapat tiket ke surga adin ini? وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرَّوْا عَلَىٰ مِيَةٍ Menginfakan, membelanjakan di jalan Allah rezeki yang diberikan kepada mereka, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
Maka sedekah itu terang-terangan baik, sembunyi-sembunyi juga baik kalau niatnya ikhlas karena Allah. Terang-terangan, baik. Kenapa? Untuk merangsang orang lain supaya berbuat seperti kita. Bukan untuk dipuji, bukan untuk mendapat riak.
Saudara-saudara, saya yang miskin nyumbang 100 ribu, saudara berapa yang kaya? Ini boleh untuk merangsang orang lain. Tapi kalau untuk riak, itu tentu dilarang oleh agama. Terang-terangan, boleh. Sembunyi juga boleh bahkan itu yang dianjurkan oleh Nabi Tangan kiri tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya Sudara-sudara Lalu yang keempat Mereka menolak kejahatan dengan kebaikan Dia hanya tidak berteriak-teriak tentang kemiskinan, tapi melakukan usaha bagaimana mengatasi kemiskinan.
Dia tidak hanya berteriak dengan mengemukakan berbagai macam kemunkaran, tapi mengimbanginya dengan menanamkan segala macam kebajikan. Berarti sekarang ini tuh, air saja kalau cuma dibendung tapi tidak disalurkan kan ngebeludak jebol bendungan. Kita cuma teriak anak-anak muda dihantam oleh kebudayaan barat yang merusak moral. Tapi mana kebudayaan Islam kita? Nggak pernah kita timbulkan.
Musuh kita adalah kemiskinan dan kebodohan, jelas. Tapi apa langkah ekonomi yang kita lakukan untuk mengatasi kemiskinan? Dan bagaimana upaya kita meningkatkan mutu pendidikan? Kadang-kadang yang mutunya baik, mahalnya, nggak kejangkau oleh lapisan rakyat yang di bawah menengah ke bawah ini. Itu yang jadi problem.
Orang yang mendapat tiket ke sorga adnan ini, mereka menolak kejahatan dengan mengimbanginya, melakukan kebajikan. Tidak cuma teori, tidak cuma propaganda, tapi ada langkah konkret. Bahwa untuk membentengi kemaksiatan, harus diperbaiki.
berbanyak munkal untuk mengimbangi segala macam perbuatan durjana harus dikembangkan majelis taklim pesantren menghidupkan akhlak Islamiyah dalam kehidupan sehari-hari wayadrauna bilhasa netis sayyidah orang semacam itulah yang akan mendapat tiket ke surga ad-din atau jannatu ad-din 2 Adapun surga yang ketiga dinamakan jannatun na'im. Surga na'im. Na'im mengandung arti penuh kenikmatan.
Tiketnya sederhana saja. Al-Qalam ayat 34 إِنَّا لِلْمُتَّقِينَ إِنَّ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ نَعِيمٌ Sesungguhnya, bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah, mereka akan mendapat balasan berupa Jannatun Naim. Surga Naim namanya.
Jadi, tidak banyak untuk mendapatkan surga Naim ini, cuma takwa. Cuma takwa yang jadi banyak. Apa itu takwa? Sekarang ini kan takwa jadi lalap.
Dan orang sering menggunakan istilah agama di zaman sekarang ini untuk maksud yang tidak sama dengan maksud agama. Padahal takwa ini jelas sebelum Islam datang ke Indonesia, kita orang Indonesia tidak kenal kata-kata takwa. Maka kalau harus menggunakan kata takwa, pengertiannya harus dikembalikan kepada pengertian Islam.
Ini sih enggak. Orang yang mana aja kalau dilantik, bertakwa kepada Tuhan yang maha isya, bertakwa, bertakwa, sampai membleh ke bibir. Bertakwa. Tapi kalau sudah megang jabatan, kadang-kadang takwa ngalor dia ngidul. Tidak relevan lagi.
Lalu apa sih yang namanya taqwa itu? Sederhana saja. Imtisalul awamir wajtina bunawahi.
Itulah taqwa. Melaksanakan segala yang diperintah, menjauhi yang dilarang. Itu taqwa. Menjalankan perintah dengan meninggalkan larangan, apa bedanya?
Kalau melaksanakan perintah, boleh sesuai dengan kemampuan. Tapi menjauhi larangan, mutlak. Laksanakan perintah Allah sesuai dengan kemampuanmu, tapi tinggalkan larangan Allah mutlak. Mampu, tidak mampu, tinggalkan.
Enak kalau ada perintah, jauhi larangan Allah semampu kamu. Ya enak, tinggal kita milih. Saya belum mampu ninggal teler itu, lezat itu, belum mampu. Yang boleh semampu kita melaksanakan perintah. Solat, semampu kita.
Asal jangan mampu, lalu pura-pura tidak mampu. Puasa semampu kita, jihad semampu kita, tapi kalau sudah meninggalkan larangan, mutlak. Mampu, tidak mampu, harus ditinggalkan.
Jadi kelihatannya sederhana takwa ini, tapi masalahnya rumit. Melaksanakan yang diperintah, menjauhi yang dilahang. Dan itu tiket untuk mendapatkan sorga naim atau jannatunaim. Yang keempat, saudara-saudara, di antara nama surga itu ada yang disebut surga ma'wa atau jannatul ma'wa. Apa tiket untuk sampai ke sana?
Surah An-Nazi'at ayat 40 dan 41. وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada larangan Tuhannya وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى Dan sanggup mengendalikan nafsu Sanggup mengendalikan diri dari memperturutkan hawa nafsu فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى Surga ma'walah tempat tinggalnya nanti Jadi tiket kejannatul ma'wa ini pertama خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ Takut Kepada batas-batas yang telah ditentukan oleh Tuhannya. Ini batasnya, kamu jangan nyebrang ke sini. Ini batas yang halal, ini yang haram.
Ini yang hak, ini yang batil. Ini yang ma'ruf, ini yang munkar. Orang yang ingin mendapat tiket ke ma'wa, dia takut batas-batas itu.
Lalu sanggup mengendalikan diri, tidak sampai memperturutkan hawa nafsunya. Itu tiket ke surga ma'wa. Yang kelima dinamakan surga Darussalam atau jannah Darussalam.
Dijelaskan dalam Al-An'am ayat 126 dan 127. وَهَذَا سِرَاطَ رَبِّكَ مُسْتَقِيمًا وَقَدْ فَصَلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمِ يَتَذَكَّرُونَ لَهُمْ دَارُ السَّلَامِ إِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Telah kami pisahkan ayat-ayat kami bagi kaum yang mau berpikir. Jadi kelihatan di sini, untuk mendapat tiket ke Darussalam, istiqomah mengikuti jalan lurus.
Istiqomah berpegang kepada Islam. Dan pandai membedakan apa yang memang oleh Allah sudah dibedakan. Antara yang hak dan batil, antara yang benar dan salah, dan selalu ingat kepada ayat-ayat Allah.
Itu surga Darussalam. Yang keenam dinamakan Darul Muqamah. Siapa penghuninya?
Surah Fatir ayat 34-35. Waqalulhamdulillahillazi azhabu annal hazan. Inna rabbana laghafurun shakur.
Allazi ahallana darul mukamah min fadlihi. La yamasuna fiha nasabun. Wa la yamasuna fiha lugub.
Yaitu orang-orang yang senantiasa bertahmi. Memuji kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala. Mereka akan mendapatkan darul mukamah. Yang ketujuh dinamakan surga maqamul amin. Ini pun disediakan untuk orang yang bertakwa, seperti dalam abdukhan ayat 51, innal muttaqina fi maqamin amin.
Dan yang terakhir, yang kedelapan adalah surga khuldi, atau jannatul khuldi. Dalam surah Al-Furqan ayat 15 dijelaskan قُلْ أَذَلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ لَتِي وَعِدَ الْمُتَّقُونَ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءً وَمَسِيرًا Sudara-sudara kaum muslimin, berahimahkumullah Oleh terbatasnya waktu, inilah sekelumit tentang sorga dan calon-calon penghuninya. Mudah-mudahan dijadikan kita oleh Allah termasuk salah seorang di antara calon-calon yang kelak akan menjadi penghuni sorga.
Mendapatkan nikmatan yang kekal dan abadi di dalamnya. Amin. Ya Rabbal Alamin.
Terima kasih atas segala perhatian. Mohon maaf atas...