Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 menjadi catatan terkelam bagi Jepang. Negeri matahari terbit tersebut porak-poranda akibat bom atom yang dicatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki. Bom atom tersebut menewaskan ratusan ribu orang dan puluhan ribu warga sipil luka-luka.
Pengeboman tersebut adalah upaya balas dendam AS yang lebih dahulu diserang oleh Jepang pada 7 Desember 1941. Setelah pengkalan angkatan lautnya di Pearl Harbor dibom oleh Jepang, Amerika Serikat langsung membalasnya dengan membombardir Tokyo. Tokyo yang merupakan ibu kota Jepang cukup lumpuh akibat serangan tersebut. AS pun memutuskan perhatiannya pada proyek pengembangan bom atom atau proyek Manhattan.
Akhirnya disupakati. Hiroshima dan Nagasaki akan menjadi target pengeboman. Tak segan-segan membalas dengan cara paling bengis dan tragis.
AS mengirim pesawat pembawa bom atom ke Jepang. Bom tersebut sudah siap pada musim panas 1945. Sekutu menyerukan Jepang untuk menyerah pada akhir Juli 1945 dan mengancam akan meluluh lantakan wilayahnya jika mereka tidak menyerah. Akan tetapi, gertakan dan ancaman sekutu tak membuat Jepang menyerah begitu saja, karena Jepang tak kuncung mengibarkan bandera putih.
Pada 6 Agustus 1945, satu bom uranium yang diculuki Little Boy dicatuhkan di Hiroshima. Serangan berikutnya, bom plutonium berculuk Fat Man jatuh di Nagasaki pada 9 Agustus. Ada alasan khusus mengapa sekutu memilih Hiroshima dan Nagasaki sebagai target ledakan bom. Sebab kedua kota tersebut merupakan wilayah Jepang yang terpenting. Hiroshima merupakan markas militer Jepang, sehingga dipilih AS untuk melemahkan lawannya tersebut.
Selain itu, wilayah tersebut dikenal sebagai kota pelabuhan terbesar di Jepang. Oleh sebab itu, pada 6 Agustus 1945, pesawat B-29 Enola K.A.S. menjatuhkan bom uranium sebesar ton yang dinamai Little Boy tersebut di Hiroshima. Sementara itu, Nagasaki sebenarnya bukan target awal Amerika Serikat.
Setelah pidato Presiden Truman pada 25 Juli 1945, diputuskan Kyoto dihapus dari target pengeboman Amerika Serikat dan diganti Nagasaki. Nagasaki saat itu menjadi pangkalan militer angkatan laut dan selam Jepang yang cukup kuat. Kota tersebut dibom menggunakan bom atom plutonium yang disebut Fat Man 3 hari setelah Hiroshima. Hiroshima dan Nagasaki dipilih sebagai target karena menjadi pusat militer dan industri.
Kedua wilayah ini memasuk sumber daya angkatan bersenjata Jepang, pembuatan senjata, dan teknologi militer lain. Tokyo yang merupakan kota tempat tinggal Kaisar dan ibu kota negara Jepang itu sempat masuk dalam daftar sasaran awal AS untuk menjatuhkan bom atom mereka. Namun segera dicoret dari daftar, mengingat sebagian wilayahnya telah hancur dan terbakar akibat serangan udara kecil yang terjadi di Tokyo bulan April 1942. Di Tokyo, hanya Istana Kaisarlah yang masih berdiri tegak.
Dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah. Dalam kurun 2-4 bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000 hingga 146.000 orang di Hiroshima dan 39.000 hingga 80.000 orang di Nagasaki. Terima kasih sudah nonton, jangan lupa like, subscribe, dan share ya!