Transcript for:
Pentingnya Motivasi Kerja Karyawan

Intro Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Dalam kesempatan ini kita akan membahas tentang motivasi kerja Karyawan di dalam suatu perusahaan atau instansi Motivasi kerja sangat penting sekali Karena motivasi kerja merupakan semangat kerja Yang ditimbulkan akibat dorongan atau motif Yang timbul dan tumbuh pada diri seseorang masing-masing dengan tujuan yang berbeda-beda. Sehingga di sini motivasi kerja bisa menumbuh kembangkan semangat kerja dan juga bisa menimbulkan motif yang bisa diciptakan di dalam satu perusahaan atau instansi untuk bisa memaksimalkan karyawan di dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Tujuan dilakukan motivasi kerja oleh pimpinan di dalam satu perusahaan atau instansi, yang pertama itu untuk mengefektifkan proses pengadaan tenaga kerja. Jadi proses rekrutmen, kemudian juga proses seleksi, itu juga akan menjadi efektif jika di dalamnya kita sudah Menyampaikan tentang apa saja motivasi kerja yang akan ditimbulkan atau yang diberikan oleh pimpinan di dalam perusahaan sebagai komitmen organisasi antara pimpinan dan juga calon tenaga kerja yang sudah melalui proses seleksi atau rekrutmen tersebut. Yang kedua, tujuan dari dilakukan yang motivasi kerja adalah untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam proses pelaksanaan kerja.

Jadi motivasi kerja itu sendiri bisa ditimbulkan yang sifatnya material seperti gaji, upah, insentif, bonus, dan juga bisa yang bersifat non-material seperti pengakuan, penghargaan, dan juga promosi jabatan misalnya. Hal-hal tersebut bisa dilakukan oleh pimpinan di dalam perusahaan. untuk menemuh kembangkan semangat kerja sehingga disini akan muncul dan menciptakan semangat kerja yang bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan di dalam bekerja.

Kemudian tujuan dari dilakukannya motivasi kerja yang ketiga adalah untuk meningkatkan loyalitas karyawan di dalam perusahaan atau instansi. Loyalitas ini adalah kesetiaan. Dimana karyawan tetap bertahan walaupun ada katakanlah penawaran-penawaran dari luar perusahaan yang lebih menggiurkan misalnya.

Ini karyawan akan tetap bertahan di dalam perusahaan tempat dia bekerja jika pimpinan di dalam perusahaan sudah melakukan dan memotivasi karyawannya dengan baik. Yang keempat tujuan dari motivasi kerja adalah untuk Menciptakan kedisiplinan karyawan saat bekerja. Jadi karyawan yang sudah sejahtera, yang kebutuhannya sudah terpenuhi dengan baik, tentu akan punya timbal balik yang baik kepada perusahaan. Dalam hal ini, karyawan akan tidak segan-segan atau tidak bermalas-malasan untuk mematuhi aturan yang berlaku di dalam perusahaan.

Sehingga karyawan lebih disiplin, mematuhi. kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan, kemudian mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku saat bekerja. Sehingga di sini ada feedback positif dari karyawan ketika memang kebutuhan-kebutuhannya sudah terpenuhi dari motivasi kerja ini. Kemudian tujuan yang berikutnya adalah untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan saat bekerja. Jadi karyawan...

Akan merasa senang, akan merasa gembira, akan merasa puas ketika apa yang menjadi kepentingannya saat bekerja, apa yang menjadi kebutuhannya saat bekerja, apa yang menjadi harapannya saat bekerja, dipenuhi oleh pimpinan di dalam perusahaan atau instansi. Sehingga paling tidak apa yang mereka harapkan bisa didengar dan bisa dipenuhi dengan baik walaupun dalam proses yang bertahap cara pemenuhannya. Kemudian tujuan yang berikutnya adalah untuk meningkatkan ketahanan atau dalam hal ini adalah dedikasi kerja.

Rasa tanggung jawab yang besar dari pimpinan terhadap proses pelaksanaan kerja, kemudian cara bagaimana karyawan itu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, sesuai dengan ketentuan waktu, sesuai dengan standar kualitas kerjanya, itu akan bisa dilakukan dengan baik ketika memang kebutuhan-kebutuhan karyawan, kemudian apa yang menjadi harapan, itu bisa dipenuhi dengan baik oleh pimpinan di dalam perusahaan atau instansi. Sehingga dalam hal ini motivasi kerja yang sifatnya material dan juga non-material itu dalam proses pemberiannya harus berimbang dan proporsional. Jadi tidak bisa juga kalau motivasi materialnya sudah baik tapi non-materialnya tidak baik, karyawan digaji besar tapi kurang dihargai itu juga akan menimbulkan konflik di dalam perusahaan.

Baik konflik pada diri sendiri oleh karyawan itu sendiri maupun konflik. dirinya dengan lingkungan kerjanya. Kemudian juga sebaliknya, jika motivasi kerja non-material seperti pengakuan, penghargaan diberikan sangat besar, tetapi materialnya juga tidak terpenuhi dengan baik, gajinya kecil, bonus tidak ada misalnya, nah ini juga akan menimbulkan konflik di dalam perusahaan atau instansi. Nah, oleh karena itu, pemberian motivasi kerja, baik yang bersifat material maupun non-material, harus diberikan secara berkualitas.

seimbang atau proporsional sesuai dengan kebutuhan proses pelaksanaan kerja dari masing-masing karyawan di dalam perusahaan atau instansi. Kemudian tujuan diberikan yang motivasi kerja yang berikutnya adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis. Sehingga di sini rekan kerja antara diri karyawan dengan dirinya sendiri Diri karyawan dengan orang-orang di sekitarnya sebagai rekan kerja, diri karyawan dengan pimpinan di dalam perusahaan ataupun pihak-pihak eksternal, itu akan bisa terjalin dengan baik ketika apa yang menjadi kebutuhan karyawan, apa yang menjadi harapan karyawan, itu bisa terpenuhi dan bisa diberikan oleh pimpinan di dalam perusahaan itu dengan baik juga. Nah, oleh karena itu pimpinan di dalam perusahaan harus mengetahui.

Apa yang menjadi kebutuhan karyawan, apa yang menjadi kepentingan dan harapan dari karyawan saat proses pelaksanaan kerja itu harus dipahami dengan baik. Sehingga akan dipenuhi walaupun dalam proses yang bertahap pemenuhannya. Tujuan berikutnya dilakukan yang motivasi kerja adalah untuk menghindari atau menciptakan semangat untuk berinovasi. Jadi katakanlah ini untuk menghindari kelesuan saat bekerja. Jadi karyawan akan lebih kreatif, akan bisa berpikir jernih, bisa berpikir lebih maju, bisa menciptakan hal-hal yang baru jika tidak ada konflik atau meminimalisir konflik akibat dari pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan baik.

Sehingga jika karyawan sejahtera, mereka juga akan lebih bisa berproses. dalam bekerja itu secara lebih efektif dan bisa menimbulkan dan menciptakan hal-hal yang baru yang sifatnya bisa membawa perusahaan atau instansi lebih maju lagi. Kemudian yang berikutnya tujuannya adalah untuk menciptakan budaya di dalam perusahaan itu secara lebih optimal.

Jadi dalam hal ini karyawan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, memiliki harapan dan kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dalam hal ini pimpinan di dalam perusahaan harus paling tidak bisa mengakomodir apa yang menjadi keinginan-keinginan dari karyawan dengan tidak terlepas dari bagaimana kemampuan perusahaan dalam hal ini untuk memenuhinya. Jadi tidak terlepas dengan misalnya kemampuan finansial perusahaan atau instansi, kemudian kemampuan... Pimpinan itu sendiri untuk mengakomodirnya, jadi banyak pertimbangan di dalam pemenuhan motivasi kerja karyawan itu sendiri. Kemudian kita akan melihat di sini ada dua bentuk motivasi kerja, yaitu motivasi material dan motivasi non-material.

Motivasi material ini yang terukur, yang bisa... Dihitung jumlahnya yang berwujud ya Jadi bisa dilihat, bisa dihitung gitu ya Apa saja contohnya motivasi material ini Misalnya gaji Gaji ini diberikan biasanya untuk karyawan tetap Karyawan tidak tetap itu disebut upah Jadi upah itu sifatnya incidental Bisa harian, bisa mingguan, bisa bulanan gitu ya. Jadi tidak stabil.

Kalau gaji itu biasanya stabil diberikan setiap satu bulan sekali atau per tiga bulan sekali misalnya tapi stabil gitu ya. Dan itulah pembeda salah satunya antara karyawan tetap dan karyawan tidak tetap atau karyawan honor. Jadi kalau karyawan tetap itu disebut gaji, balas jasanya. Kalau karyawan tidak tetap itu disebut... atau incidental diberikannya.

Nah yang kedua contoh motivasi material itu adalah insentif. Insentif ini biasanya diberikan kepada karyawan yang melebihi kapasitas yang dijadikan standar kerjanya. Jadi misalnya jam lembur gitu ya, karyawan bekerja di luar standar kerja jamnya. Nah karyawan misalnya... menghasilkan katakanlah kualitas dan kuantitas produk atau jasa yang melebihi standar kerjanya sementara waktu biaya dan tenaganya tidak berubah gitu ya ini akan diberikan insentif jadi insentif itu adalah kebijakan perusahaan atau instansi yang tidak semuanya mengeluarkan kebijakan itu jadi kadang-kadang banyak pertimbangan yang harus dilakukan khususnya kalau kita melihat Perusahaan menengah ke bawah dengan perusahaan menengah ke atas itu kemampuan finansialnya berbeda.

Kebutuhan dan harapan serta kepentingannya juga berbeda. Sehingga dalam pemberian insentif juga akan berbeda. Nah yang ketiga itu motivasi material adalah bonus.

Jadi bonus ini biasanya akan diberikan perpriodisasi. Jadi misalnya per 3 bulan, per 6 bulan, per 1 tahun misalnya ya. Nah ini biasanya diberikan untuk karyawan-karyawan yang katakanlah berprestasi, melebihi standar kerja dengan waktu, biaya, dan tenaga yang tidak berubah. Dan ataupun juga bisa sifatnya bonus ini adalah keuntungan-keuntungan yang sudah ditimbulkan di dalam perusahaan itu sehingga akan dibagikan misalnya setiap satu tahun sekali. Nah yang kedua bentuk motivasi kerja itu ada yang bersifat non-material.

Jadi non-material ini tidak bisa dihitung, tidak ada wujudnya gitu ya, tapi bisa dirasakan oleh setiap karyawan. Apa misalnya yang pertama itu adalah penghargaan. Jadi karyawan yang berprestasi misalnya, karyawan yang bisa mencapai standar kerja dengan baik, itu akan dihargai oleh pimpinan khususnya di dalam perusahaan atau instansi.

Nah yang kedua pengakuan, karyawan yang sudah menghasilkan sesuatu, hasil inovasi yang baik misalnya, karyawan yang bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, karyawan misalnya sudah bisa mencapai standar kerja dengan baik, dengan waktu yang tepat, biaya yang tepat, kemudian tenaga yang tepat gitu ya. Nah ini akan diakui dengan baik oleh si pimpinan di dalam perusahaan itu. Nah cuma di sini persoalannya adalah karakter.

dari si pemimpin itu sendiri. Kadang-kadang motivasi non-material ini tidak bisa dilakukan dengan baik karena sulitnya pemimpin memberikan penghargaan atau pengakuan kepada karyawannya yang katakanlah berprestasi misalnya. Nah yang ketiga motivasi non-material itu misalnya adalah promosi jabatan.

Jadi mereka karyawan yang berhasil mencapai standar kerja dengan baik. Target-target dengan baik, kemudian bisa menciptakan prestasi kerja, itu akan dipromosikan. Jadi kalau promosi jabatan naik dari posisi jabatan tertentu ke jabatan yang lebih tinggi, yaitu promosi jabatan.

Jadi beda kalau dengan mutasi jabatan. Kalau mutasi jabatan, karyawan berpindah dari jabatan yang satu ke jabatan yang lain, sementara posisinya sama. Tingkat dari... Posisi jabatannya sama, yaitu mutasi kerja.

Nah beda lagi dengan demosi, demosi jabatan. Demosi jabatan itu karyawan dipindahkan dari jabatan yang lebih tinggi ke jabatan yang lebih rendah. Jadi biasanya demosi jabatan ini sifatnya hukuman. Karyawan-karyawan yang tidak mampu mencapai target dengan baik, tidak mampu menghasilkan standar kerja dengan baik, itu akan mendapatkan hukuman berupa demosi jabatan.

Atau tidak juga berupa hukuman, ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat pimpinan harus mengeluarkan kebijakan melakukan demosi jabatan kepada karyawan tertentu. Jadi karyawan itu diturunkan jabatannya, itu demosi jabatan. Nah kemudian ada hal-hal yang lain tergantung dari kebijakan dan karakter si pemimpin di dalam perusahaan itu sendiri. Nah kemudian kita lihat di sini bagaimana dan mengapa motivasi kerja itu sangat penting gitu ya.

Karena motivasi kerja ini keterkaitannya dengan hasil kerja karyawan di dalam perusahaan atau instansi. Atau bahasanya itu adalah kinerja karyawan. Keterkaitan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan itu sangat erat sekali. Karena pemaksimalan proses pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh... Karyawan di dalam perusahaan itu akan sangat berpengaruh besar kepada hasil kerjanya.

Nah, oleh karena itu bagaimana motivasi kerja ini bisa dilaksanakan secara lebih baik, lebih efektif, lebih maksimal gitu ya. Sehingga di sini proses pelaksanaan kerja juga bisa dilakukan dengan baik, lebih maksimal dan akhirnya adalah hasil kerja karyawan bisa mencapai standar kerja dengan baik dan bahkan karyawan bisa menciptakan. bahkan prestasi dalam proses pelaksanaan kerjanya. Sehingga di sini kinerja karyawan juga akan dinilai baik. Nah apa ini dampaknya?

Bagi perusahaan atau instansi, jika kinerja itu baik, maka perusahaan atau instansi bisa berkembang lebih baik lagi, bisa maju lebih baik lagi. Oleh karena itu betapa pentingnya motivasi kerja ini. Bagi karyawan di dalam perusahaan dan proses pelaksanaannya dilakukan secara proporsional, secara berimbang antara motivasi kerja non-material dengan motivasi kerja material.

Sehingga di sini perusahaan atau instansi bisa mencapai tujuannya dengan baik, bisa mencapai standar kerjanya dengan baik, sehingga di sini perusahaan bisa lebih maju dan berkembang ke depannya. Demikian, semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.