Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam sobat ilmiah.
Pada malam hari ini kita akan mendiskusikan tentang metode penelitian, pengertian dan jenis penelitian. Ini adalah materi yang dasar di dalam metode penelitian. Metode penelitian berasal dari dua kata, metode yaitu cara. kemudian penelitian atau research. Penelitian atau research itu berasal dari dua kata, re dan search.
Re itu artinya kembali, search itu artinya adalah mencari. Sehingga research artinya adalah mencari kembali. Tetapi tidak semua kegiatan mencari kembali dapat disebut sebagai sebuah research. Kegiatan mencari kembali disebut sebagai sebuah riset apabila memenuhi atau menggunakan metode ilmiah.
Ini adalah definisi penelitian. Definisi penelitian adalah proses investigasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah, baik masalah praktis atau masalah teoritis yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah Didasarkan pada ciri-ciri sebagai berikut, rasional, empiris, dan sistematis, atau disingkat RAS. Rasional artinya adalah dapat diterima oleh akal sehat, atau dapat dinalar. Lawannya adalah irrasional, artinya tidak dapat diterima oleh akal sehat, atau tidak dapat dinalar.
rasional. Contoh kegiatan yang rasional, misalnya mencari pesawat yang jatuh. Kalau menggunakan cara-cara yang rasional untuk mencari pesawat yang jatuh, langkah yang pertama adalah dilakukan dengan mengumpulkan data.
Dari mana pesawat itu tick off, mau menuju ke mana, pada ketinggian berapa, pada koordinat berapa pesawat. itu hilang kontak. Kemudian dianalisis, baru dicari tempat kemungkinan jatuhnya pesawat.
Tetapi, kalau dengan cara yang irasional, tanya pada dukun, tanya pada peramal, baru dicari. Memang kadang-kadang, dengan cara yang irasional, sudah ketemu duluan, yang cara irasional baru melakukan pengumpulan data dan analisis. Namun demikian, ketika cara yang irasional ditanya alasan mengapa saudara mencarinya di situ, tidak bisa menjelaskan, tidak bisa memberikan penjelasan yang dapat diterima oleh akal sehat.
Paling-paling jawabannya berdasarkan wangsit, berdasarkan mimpi, berdasarkan petunjuk, dan sebagainya. Itu irasional. Kemudian yang berikutnya, Ciri yang berikutnya adalah empiris. Empiris artinya dapat diuji ulang, lawannya tidak empiris tentunya.
Contohnya kegiatan yang empiris itu adalah misalnya si A melakukan penelitian percobaan air dicampur garam asin. B tidak yakin melakukan percobaan yang sama air dicampur garam. ternyata asin.
Demikian juga si C. Si C ingin menguji kembali, air dikasih garam ternyata asin. Itu adalah empiris, artinya dapat diuji ulang oleh peneliti yang lain.
Kalau kegiatan yang tidak empiris, itu tidak bisa diuji ulang oleh orang lain. Misalnya saudara membuat pernyataan bahwa batu di sungai itu beranak. Kalau tidak beranak, itu sudah habis. Karena setiap hari berapa truk, puluh truk, ratusan truk mengambil batu untuk membangun perumahan, jalan, jembatan, dan sebagainya.
Kalau hanya dari gunung yang meletus saja, pasti sudah habis. Karena meletusnya entah kapan. Tapi dengan syarat bahwa batu yang bisa beranak adalah batu yang belum pernah kelihatan manusia.
Itu pernyataan saudara, misalnya semacam itu. Itu tidak empiris. Mengapa demikian? Karena orang lain tidak bisa mengujinya, mau menguji bagaimana itu ada batu di belakang rumah sudah segede kerbuk, tapi kok belum oleh anaknya?
Ya iya karena sudah kelihatan oleh manusia. Nah itu tidak bisa diuji ulang oleh orang lain, maka itu tidak empiris, sehingga tidak ilmiah pernyataan tersebut. Kemudian yang berikutnya adalah sistematis, artinya adalah runtut. Lawannya adalah ansistematis atau tidak sistematis.
Oleh karena itu, maka setiap karya ilmiah punya urutan yang runtut. Mulai dari latar belakang, kemudian tujuan, manfaat, telah akustaka, metode penelitian, kemudian pembahasan, simpulan, dan rekomendasi. Tidak ada karya ilmiah yang... Bab pertamanya berisi tentang simpulan, baru bab dua pembahasan, tidak ada pasti sistematis. Itu adalah ciri-ciri metode ilmiah.
Jenis penelitian itu bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Kalau dari tujuannya ada penelitian eksploratif, ada penelitian pengembangan, dan ada penelitian verifikatif. Kemudian, Berdasarkan penggunaan, ada penelitian teoritis dan ada penelitian aplikatif. Berdasarkan bidang ilmu, ada penelitian sosial, ada penelitian eksakta.
Kemudian berdasarkan dimensi waktu, bisa longitudinal dan bisa cross-section. Kemudian berdasarkan pendekatan, bisa penelitian induktif dan penelitian deduktif. Kemudian kalau berdasarkan tingkat eksplanasi, ada penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Kemudian berdasarkan pengendalian variable, ada penelitian juve, ada penelitian eksperimental. Kemudian berdasarkan taraf penelitiannya, ada yang hanya deskriptif saja, tetapi ada juga yang inferensi.
Kemudian berdasarkan kehadiran variable, ada penelitian historis, ada penelitian ekspos facto, dan ada penelitian eksperiment. Kemudian berdasarkan analisis datanya, ada penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kita bahas satu persatu berdasarkan tujuannya.
Ini berdasarkan tujuannya ada penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif itu adalah penelitian untuk memberikan penjelasan mengenai suatu konsep atau pola. Jadi hanya memberikan penjelasan saja. Kemudian ada juga penelitian pengembangan. Kalau penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan, memperluas, Hasil penelitian atau teori yang diperoleh pada penelitian sebelumnya.
Biasanya penelitian pengembangan itu didasarkan pada limitation and future research dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan limitation dan future research tersebut dilakukan penelitian. Maka penelitian itu namanya adalah penelitian pengembangan. Kemudian ada penelitian verifikatif. Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan menguji kembali.
suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya. Apakah benar seperti itu atau tidak, maka dilakukan penelitian yang namanya adalah penelitian verifikatif. Kemudian yang berikutnya, penelitian berdasarkan tujuan penggunaannya.
Ada penelitian murni dan ada penelitian terapan. Kalau penelitian murni, itu adalah penelitian yang tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Maka dasarnya adalah research gap. Kemudian penelitian terapan adalah penelitian untuk memecahkan masalah praktis di mana penelitian dilakukan.
Sehingga dasar yang digunakan pada penelitian terapan atau alasan dilakukannya penelitian pada penelitian terapan adalah business gap atau fenomena gap. tentang perbedaan penelitian murni dan penelitian terapan sudah saya bahas pada video sebelumnya. Kemudian yang berikutnya, penelitian berdasarkan pada bidang ilmu, ada penelitian sosial, yaitu penelitian yang dilakukan pada bidang ilmu sosial, yaitu ilmu yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya, seperti penelitian di bidang hukum, penelitian di bidang... Ekonomi, berlaku konsumen, penelitian di bidang sosiologi, itu adalah penelitian-penelitian sosial. Kemudian ada penelitian eksakta, yaitu penelitian yang dilakukan pada bidang eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang bersifat nyata, dan dapat diketahui serta dijelitiki berdasarkan percobaan, serta dapat dibuktikan dengan pasti.
Misalnya penelitian dalam bidang kimia, bidang fisika, pertanian, kedokteran, itu adalah penelitian eksak. Kemudian yang berikutnya, penelitian jika dilihat dari dimensi waktunya, itu ada penelitian time series dan ada penelitian cross-section. Penelitian time series sering juga disebut dengan penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan pengambilan data dari waktu ke waktu. Jadi waktunya banyak dengan satu subyek untuk menggambarkan perkembangan.
Kalau obyeknya banyak bagaimana? Diambil nilai rata-rata, itu penelitian longitudinal. Sementara kalau penelitian prosection, sebaliknya, yaitu penelitian di mana dalam pengambilan data dikumpulkan pada satu waktu, pada satu subyek yang berbeda untuk menggambarkan keadaan.
Ini adalah contoh sama-sama penelitian tentang pengaruh absensi terhadap produktivitas. karyawan per hari, tetapi yang satu menggunakan pendekatan time series, yang satu menggunakan pendekatan cross-section. Yang menggunakan pendekatan time series, kebawahnya adalah waktu. 2010, 2011, 2012, dan seterusnya. Yang menggunakan pendekatan cross-section, kebawahnya bukan waktu, tapi individu atau organisasi.
Nah ini bedanya antara... penelitian cross-section dan penelitian time series. Kemudian yang berikutnya, penelitian kalau berdasarkan pada pendekatan, itu dibagi dua, ada penelitian deduktif dan ada penelitian induktif.
Kalau penelitian deduktif adalah penelitian berdasarkan pada teori untuk menyusun hipotesis. Setelah menyusun hipotesis, dilakukan pengambilan data dan pengujian hipotesis. Apakah menerima, apakah sejalan dengan teori atau berlawanan dengan teori.
Kemudian kalau penelitian induktif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan pada beberapa kali pengujian untuk mendapatkan pola keteraturan. Berdasarkan pola keteraturan tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang tentatif. Ini contohnya, contoh yang deduktif.
Misalnya teori permintaan dan penawaran. Kalau harga naik, maka permintaan akan turun. Maka dihipotesiskan harga cabai naik.
Maka dihipotesiskan permintaan cabai turun. Dan setelah diuji, ternyata benar. Ketika harga cabai naik, permintaan cabai turun.
Maka itu mengkonfirmasi teori. Tetapi kalau induktif sebaliknya, dilakukan pengujian-pengujian, kemudian diperoleh hipotesis tentatif, kemudian dihasilkan sebuah teori. Contohnya, pengujian pertama harga capek naik, permintaan capek turun.
Pengujian kedua harga kopi naik, permintaan kopi turun. Pengujian ketiga harga cekah naik, permintaan cekah turun. Kemudian...
Pengujian berikutnya, harga gula naik, permintaan gula turun, maka akan diperoleh pola, keteraturan. Maka dihipotesiskan bahwa, maka akan menghasilkan sebuah teori ketika harga naik, maka permintaan akan turun. Nah itu perbedaan penelitian deduktif dan penelitian induktif. Kemudian penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi. itu explanation, kemampuan di dalam menjelaskan.
Ada penelitian deskriptif, ada penelitian komparatif, dan ada penelitian asosiatif. Kalau penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menganalisis satu atau lebih variable tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antar variable satu dengan variable yang lain. Kalau penelitian komparatif berasal dari kata compare, yang artinya adalah membandingkan.
Jadi penelitian yang membandingkan dari sampel yang satu dengan sampel yang lain. baik sampel bebas maupun sampel yang berpasangan. Tentang perbedaan antara sampel bebas dan sampel berpasangan akan saya jelaskan pada video berikutnya. Kemudian penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalis hubungan atau pengaruh dua variable atau lebih.
Ini adalah contoh. Penelitian untuk menganalisis penjualan setelah krisis moneter tanpa membandingkan, tanpa menghubungkan. Penelitian untuk menganalisis kinerja keuangan bank pemerintah.
Penelitian untuk menganalisis pelayanan rumah sakit swasta. Ini adalah penelitian deskriptif. Tapi yang berikutnya, penelitian komparatif.
Penelitian untuk membandingkan kinerja keuangan bank pemerintah dengan kinerja keuangan bank swasta. Penelitian untuk membandingkan antara penjualan sebelum krisis dengan penjualan setelah krisis moneter. Kemudian kalau penelitian asosiatif, itu hubungan.
Penelitian untuk menganalis hubungan daya beli masyarakat terhadap volume penjualan di masa krisis moneter. Asosiatif itu dibagi dua, ada asosiatif yang korelasional, jadi hanya sekedar hubungan. Ada asosiatif yang kausal, yaitu menguji pengaruh.
Contohnya penelitian untuk menganalisis pengaruh jumlah nasabah terhadap kinerja keuangan bank swasta. Nah itu adalah penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya. Kemudian yang berikutnya adalah penelitian berdasarkan pengendalian variable.
Ada penelitian survei, ada penelitian eksperimental. Kalau penelitian survei, dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan tindakan manipulasi terhadap variable yang diteliti. Dengan demikian, peneliti hanya melaporkan apa saja yang terjadi.
Beda dengan penelitian eksperimental. Pada penelitian eksperimental, peneliti berusaha mengendalikan atau melakukan uji coba atau manipulasi terhadap variable-variable yang diteliti. Contohnya penelitian survei. tentang pengaruh stres terhadap kinerja karyawan.
Kalau penelitian survei, maka membagi kusiner untuk mengukur tingkat stresnya, untuk mengukur kinerja karyawannya, kemudian dikorelasikan atau dianalisis pengaruhnya tanpa memberikan perlakuan pada subyek yang dilitik. Tetapi... Jika pendekatannya eksperimental, maka peneliti membagi dua kelompok karyawan.
Kelompok yang satu dibuat stres, kelompok yang satu tidak dibuat stres. Kemudian dibandingkan hasilnya, kinerjanya. Bagaimana kinerja karyawan yang dibuat stres dan bagaimana kinerja karyawan yang tidak dibuat stres. Pada penelitian eksperimental ini kuncinya adalah kemampuan di dalam mengendalikan variable lain yang tidak dipeliti. Jadi karyawannya antara yang dibuat stres dengan yang tidak dibuat stres kondisinya harus sama.
Masa kerjanya sama, usianya relatif sama, jenis pekerjanya juga harus sama, dan lain-lain. Jadi kunci keberhasilan penelitian eksperimental itu adalah kemampuan di dalam mengendalikan variable. Penelitian eksperimental pada ilmu-ilmu sosial itu tidak begitu banyak digunakan dibandingkan pada penelitian eksakta.
Mengapa demikian? Karena sulitnya mengendalikan variable yang tidak diteliti. Tapi kalau di penelitian di bidang eksakta, Itu relatif mudah dalam mengendalikan variable yang tidak diteliti.
Contohnya, pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman. Satu tanaman itu dipupuk, satu tidak. Yang dikendalikan adalah jenis tanamannya dibuat sama, kemudian tanahnya dibuat sama, sinarnya dibuat sama, airnya dibuat sama, potnya juga dibuat sama, yang beda hanya. Satu dikasih pupuk, satu tidak. Itu relatif mudah di bidang eksak.
Tapi kalau mengendalikan variable bidang sosial, itu susah karena berkaitan dengan masalah etika dan masalah-masalah yang lain. Oleh karena itu, penelitian eksperimental kurang berkembang di bidang ilmu sosial. Kemudian penelitian berdasarkan pada taraf penelitiannya, ada penelitian deskriptif. Itu adalah penelitian yang hanya menggambarkan keadaan suatu objek.
tanpa melakukan pengujian hipotesis. Describe, hanya menggambarkan saja. Kemudian yang berikutnya adalah penelitian inferensi, yaitu penelitian yang melakukan penarikan simpulan dengan melakukan pengujian hipotesis.
Itu namanya adalah penelitian inferensi. Kemudian yang berikutnya adalah penelitian berdasarkan pada kehadiran variable. Ada penelitian secara atau historis.
Ada penelitian ekspos-fakto dan ada penelitian eksperimen. Ini muncul lagi eksperimen berdasarkan kehadiran variable. Kalau penelitian historis, penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan penafsiran fenomena yang terjadi pada masa lampau dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengetahui dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa yang diteliti.
Misalnya, peristiwa pemberotakan. G30 SPKI di wilayah Banyumas. Itu kan masa lampau, tapi diteliti sekarang. Itu namanya adalah penelitian historis.
Kemudian yang berikutnya ada penelitian ekspos faktor. Penelitian yang dilakukan dengan meneliti peristiwa yang terjadi dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi. Misalnya sekarang terjadi Banyak karyawan yang keluar dari perusahaan, mengundurkan diri dari perusahaan.
Mengundurkan diri dari perusahaan itu peristiwanya adalah sekarang. Kemudian diruntut. Mengapa banyak karyawan yang mengundurkan diri? Ternyata penyebabnya adalah karena rendahnya upah.
Kenapa upahnya rendah? Ternyata karena perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Mengapa perusahaan mengalami kesulitan keuangan?
Ternyata karena penjualannya mengalami penurunan. Mengapa penjualan mengalami penurunan? Ternyata kualitas produknya lebih rendah dibanding pesaing.
Mengapa kualitas produknya lebih rendah dibanding pesaing? produknya lebih rendah dari pesaing, dan seterusnya diruntut. Maka itu namanya adalah penelitian expose factor. Kemudian kalau penelitian eksperimen adalah dilakukan terhadap obyek penelitian serta melakukan kontrol terhadap variable lain yang secara ketat.
Itu tadi sudah dijelaskan tentang penelitian eksperimen. Kemudian penelitian berdasarkan analisis data, itu ada penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data kualitatif, kata Jasmine pendapat, dengan tujuan untuk menjelaskan secara kualitatif suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya. Sementara kalau penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif, angka, dengan tujuan untuk mengukur data. dan melakukan generalisasi hasil dari sampel ke populasi.
Dengan demikian, maka apabila kita membahas tentang kualitatif, maka berkaitan dengan kak. Sedangkan kalau kita membahas tentang kuantitatif, berkaitan dengan angka. Kalau kualitatif, menekankan sedalam-dalamnya. Sementara kalau kuantitatif, menekankan seduas.
luasnya, karena untuk kepentingan generalisasi. Jadi itu pembahasan tentang penelitian, dasar-dasar penelitian, pengantar penelitian, dan jenis-jenisnya pada malam hari ini mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.