Transcript for:
Kegiatan Ibadah Pagi di Gereja

Amin Kita bersyukur pagi ini kembali kita boleh datang ke rumah Tuhan. Saya undang jemaat boleh bangkit berdiri. Mari setiap kita yang percaya, kita sama-sama mengaikan pujian, menginginkan dan mengagungkan Tuhan kita. Yang cinta pada Tuhan, datanglah. Yang suka cinta kita naikkan pujian ini. Yang cinta, bahagia dan soraklah, sehati memuji dia, sehati memuji dia, berharga katanya berharga. Ternyata menuju ke siok, ke siok tempat yang indah, kami menuju ke siok, siok tempat yang indah. Indah kota alam Yang mudah Tuhan beri yang namanya Namun seumur anaknya, namun seumur anaknya, Memuji kasihnya, memuji kasihnya, Menuju ke siang, ke siang tempat yang hingga, Kami menuju ke siang, siang hingga panggangan. Hai sampai sampai sampai sampai sampai sampai sampai Angkatlah lagu, bunyikan berbana, kecapi yang perlu di diri kampus. Dengarlah, hai umatku, aku hendak memberi peringatan kepadamu. Hai Israel, setidaknya kau... Kau mau mendengarkan aku, jangan ada yang meramu ilah lain, dan jangan kau sujud menyembah ilah asli. Akulah Tuhan Allahmu yang menuntun kau keluar dari tanah Mesir. Bukalah mulutmu. Mari kita beribadah kepada Allah. Mari jemaat kita masuk di dalam doa. Bapak di surga kami bersyukur untuk pagi ini kami boleh sama-sama datang ke rumah Tuhan memuji dan menyembah Allah Krikunggal Engkau Allah penciptah, Engkau Allah yang mengasihi kami Engkau rela menyerahkan anakmu yang tunggal, mati di kayu salib untuk mengebus dosa kami, untuk menyelamatkan kami manusia yang berdosa. Kami juga bersyukur ya Tuhan untuk penyertaanmu di dalam hidup kami. Hari ini kalau kami boleh dengan tubuh yang kuat dan sehat, kami boleh datang ke rumah Tuhan, biarlah kami boleh senang kiasa mengaikan syukur kepada Tuhan. Tuhan kami percaya, Tuhan hadir di sini, Tuhan akan menerima segala sembah. puji dan sujud kami. Tuhan tolong supaya tubuh kami di sini, jiwa dan hati kami juga sepenuhnya di sini. Kami betul-betul boleh memuji dan menyembah Tuhan dengan sepenuh hati, jiwa, kekuatan, dan akal bugi kami dan menyiapkan hati kami sehingga menjadi sebuah lahan yang subur sehingga pada saat firman Tuhan boleh ditaburkan. Itu betul-betul boleh mengakar kuat, boleh bertumbuh, bahkan boleh berbual lebat. Terima kasih Tuhan. Berkatilah ibadah kami di pagi ini menggatangkan kesukaan bagi Tuhan. Terpujilah namamu ya Tuhan di dalam nama Tuhan Yesus yang sudah mengajarkan kami berdoa. Bapak kami yang di sorga, dikuduskanlah namamu, datanglah kerajaanmu, jagilah kehendakmu di bumi seperti di sorga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kesalahan kami. Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari bagian jahat, karena engkau yang empunya kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. Is the Son, Is the Spirit, The Sacrifice of the One. Is the sound, is the spirit, the set me in love. Mari bersama dengan orang percaya di segala tempat dan di segala zaman kita mengikrarkan pengakuan iman rasuli. Christians, what do you believe? I believe in God, the Father Almighty. was crucified dead and buried. He descended into hell. The third day he rose again from the dead. He ascended into heaven and sits at the right hand of God the Father Almighty. From there he shall come to judge the living and the dead. I believe in the Holy Spirit, the Holy Catholic Church, the communion of saints, the forgiveness of sins, the resurrection of the body, and the life everlasting. Amin. Mari bersama dengan umat Tuhan. Kita boleh bersama-sama menggiamkan hati dan pikiran kita saat ini. Untuk kita boleh mengakui dosa kita di hadapan Tuhan. Mari bersama-sama. Allah yang maha kuasa, yang kepadanya semua hati terbuka, semua keinginan diketahui, dan tidak ada rahasia yang tersembunyi. Bersihkanlah pikiran dari hati kami dengan ilham dari roh kudusmu, sehingga kami dapat mengasihi engkau dengan sempurna, dan memuliakan namamu yang kudus melalui Tuhan kami, Yesus Kristus. Amin. Cepat di persilahkan duduk. Mari secara personal kita datang kepada Tuhan, mengakui dosa kita di hadapan Tuhan. Tuhan dengan penuh ketabukaan, kejujuran, dan kerendahan hati kami datang kepadamu di gagah sesuatu yang dapat kami sembunyikan di hadapan Tuhan. Tuhan mengilik doa-doa pribadi kami, Tuhan ampunilah setiap dosa-dosa kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. Dengarkanlah jaminan pengampunan. Marilah kepadaku. Semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikulah kuk yang kupasang dan belajarlah pagaku Karena aku lemah lembut dan rendah hati Dan jiwamu akan mendapat ketenangan Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban ku pun ringan Kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk anugerah pengampunan yang Tuhan sediakan untuk setiap kita Mari kita sama-sama memberikan yang terbaik bagi Tuhan lewat persembahan kita pagi ini Ada satu pujian, sudahkah yang terbaik Kalau teman-teman lihat pujian ini, banyak kalimat tanya di dalamnya. Saya akan-akan penciptakan lagu ini. Segera menganyakan setiap kita. Kita yang adalah umat Tuhan yang sudah menerima yang terbaik dari Tuhan. Sudahkah kita juga memberikan yang terbaik bagi Tuhan? Dalam harga kita, dalam kepandayan kita, bahkan seluruh hidup kita. Sudahkah yang terbaik kuberikan? Harapnya terbaik dariku. Berapa yang kehilang tak ku cari. Kan ku lepaskan yang terbalangku. Sudahkah yang terbaik ku berikan. Kepada Yesus Tuhan ku. Mari semua bernyanyi. Begitu banyak waktu yang ku punya, sedikit ku beri padanya Karena si Yesus, mungkin tak hancur pula hatinya Bangka ku cari, biar ku lepaskan yang terbelenggu Sudahkah yang terbaik kuberikan kepada Yesus Tuhan ku? Kalau ku perhatikan rasa sama, Akan ku biarkan dinasa, Ku patut menghantarnya pada Kristus. Masih Tuhan harus ku sebar Kenapa yang kehilang tak ku cari Dan ku lepaskan yang terlelapu Sudahkah yang terbaik ku berikan Kepada Yesus Tuhan ku Bagi ku tinggal di dalam Sudahkah yang terbaik kuberikan kepadamu Sekali lagi kita naikkan baik yang pertama Sudahkah yang terbaik Sudahkah yang terbaik kuberikan kepadamu Besar pengorbanan yang dikawali Besar pengorbanan yang dikawali Diharapnya terbaik dari Tuhan Jari, tak berlepas kanya tak berlaku Sumpah ikhlikah, Yesus Tuhan ku Mari kita berdoa Besar pengorbanan Tuhan bagi setiap kami di Kalvari. Tuhan sudah memberikan yang terbaik. Anakmu yang tunggal, Tuhan berikan bagi setiap kami. Tiga yang tersisa yang Tuhan memberikan buat kami. Maka Tuhan biarlah lewat puji yang ini, sekali lagi kami boleh disegarkan, kami boleh terus didorong, untuk kami boleh mempersembahkan hidup kami yang terbaik bagi Tuhan. Tuhan menolong dan Tuhan memampukan setiap kami. Dan Tuhan memberkati komunitas ini untuk kami boleh saling mengingatkan, saling mendorong, saling menyemangati sama-sama. Untuk betul-betul memberikan yang terbaik hidup kami, versi kami yang adalah Tuhan yang sudah ciptakan dan Tuhan yang sudah tebus diri kami. Untuk kami kembalikan bagi hormat dan kemuliaan Tuhan. Terimalah persembahan ini Tuhan, dipakai untuk memperluas kerajaan Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. Cuma di persilahkan duduk. Mari sama-sama kita boleh siapkan hati kita. Kita akan mendengarkan firman Tuhan pagi ini dengan satu topik sinners but also saints yang akan dibawakan oleh penggiat Dayuso. Kita mengaikan satu pujian, Mungkinkah Aku Beruntung? Pukulkan kapan anugerah penampunannya Jadi siksa sebangku satu Berdikunya disalinkan Kasih ajar, kasih ajar, Tuhan mati ganti kaku Kasih ajar, memungkinkan, Tuhan mati mengganti kaku Meninggalkan kakakmu yang tak maha besar adukannya Menjauh-jauh dari manusia, Tuhkan usaha orang berdosa, Tuhkan usaha berkasihnya, Untuk aku yang berdosa, Kasih aja, oh bukita, Tuhan beri penggantikan Tuhan beri penggantikan Sebagai suku jadi milikku Panjang hidup dalam rangka penaranya Kasih ajaib, oh bukitkan, Tuhan hati mengganti Kasih ajaib, oh bukitkan, Tuhan hati mengganti Kasih ajaib, bangpa musik Masih ajaib, oh muh kita, Tuhan mati menggantikanku Kita berdoa, Tuhan sungguh kasih yang ajaib Seringkali kami yang sudah begitu lama mengikut Tuhan, kami kehilangan keajaiban kasih Tuhan. Kami melihat kasih Tuhan begitu biasa, seakan-akan kami layak menerima kasih yang ajaib itu. Tuhan ajar kami pagi ini untuk kembali melihat diri kami. Kami manusia berdosa yang sudah diselamatkan oleh Tuhan. Kami tidak layak sebenarnya menerima anugerah Tuhan. Namun karena Tuhan mengasih kami, Tuhan memberikan anugerahmu untuk kami di sini. Tuhan tolong kami, pada saat kami sudah menyadari anugerah Tuhan, biarlah kami boleh hidup sesuai dengan status yang boleh Tuhan berikan. Tuhan pakai di sini, secara khusus kami yang adalah misionaris students. Tuhan mampukan kami, untuk kami selama ada di perkuliahan kami, boleh menjiwai apa yang menjadi identitas kami. Kami boleh dipanggil Tuhan untuk mengabarkan Injil dimanapun nanti kami berada ya Tuhan. Termasuk juga dengan semua jemaat di CCK, Tuhan tolong setiap kami untuk kami boleh melaksanakan amanat agung Tuhan di setiap kesempatan yang boleh Tuhan berikan. Di keluarga kami, di pekerjaan kami, di pelayanan kami, biarlah kami senantiasa menyaksikan kasih setia Tuhan bagi sekeliling kami. Tuhan di pagi ini kami juga mendoakan untuk kampus kami yang kami kasihi UPH yang baru saja kemarin Merayakan Disnatalis yang ke-30. Kami berdoa Tuhan, supaya kampus ini betul-betul terus teguh berdiri di dalam visi yang sudah Tuhan berikan. Bagaimana kami boleh terus mengajarkan true knowledge, dan juga boleh mengagungkan Kristus, dan juga boleh membentuk setiap mahasiswa yang di dalamnya, boleh punya karakter yang saleh, yang semakin serupa Kristus. Tuhan tolong, supaya kami tidak... Menyimpang kepada hal-hal yang kelihatannya indah, namun keluar daripada maksud dan rencana Tuhan yang terutama bagi kampus ini. Bergawa bagi setiap pimpinan, Tuhan berkati. Setiap gosen dan staff yang mengajar, juga Tuhan yang memberkati setiap hal yang boleh kami lakukan. Dan juga bahkan semua mahasiswa, semua alumni, sungguh-sungguh boleh mencerminkan kami sebagai sivitas akademika UPH yang betul-betul mengerti apa itu Kristus yang ada di dalam kehidupan kami. Terima kasih Tuhan. Kami juga tidak lupa mendoakan bagi bangsa negara kami, khususnya di tengah-tengah peralihan kepemimpinan sebulan ke depan. Kami berdoa supaya Tuhan menjaga keamanan di bangsa kami. Kami mendoakan supaya peralihan kepemimpinan bisa berjalan dengan baik dan biarlah pemimpin kami yang baru sungguh-sungguh punya hati yang takut akan Tuhan. Hati yang mengasihi rakyat kami, sehingga bisa membawa bangsa ini kepada jalan yang benar. Terima kasih Tuhan, demikian juga dengan pilkada di setiap daerah, biarlah Tuhan yang menjaga dan melindungi, memberikan keamanan yang baik dan memberkati, supaya kami mendapat pimpinan provinsi ataupun kota yang juga yang baik, yang mengasihi rakyat, yang takut akan Tuhan. Tiba saatnya kami akan mendengarkan filmanmu ya Tuhan. Siapkan hati kami untuk boleh menerima kebenaran firman Tuhan. Pakai Pak Yusof yang akan menyampaikan kebenaran firman. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. Saya persilakan Pak Yusof. Saya mengundang jemaat sekalian untuk bangkit berdiri. Kita akan membaca satu bagian firman Tuhan yang terambil dari 1 Yonas pasal yang ketiga, ayat yang pertama sampai dengan ayat yang ke-10. 1 Yonas pasal yang ketiga, ayat yang pertama sampai dengan ayat yang ke-10. Hai anak-anak Allah, dengarlah firmannya. Lihatlah betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapak kepada kita. Sehingga kita disebut anak-anak Allah. Dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita. Sebab dunia tidak mengenal dia. Saudara-saudara yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi keadaan kita kelak belum dinyatakan. Namun kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan kita akan menjadi sama seperti dia, sebab kita akan melihat dia dalam keadaannya yang sebenarnya. Ayat yang ketiga, setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepadanya, menyucikan diri sama seperti dia adalah suci. Setiap orang yang berbuat dosa melanggar hukum Allah juga, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Kamu tahu bahwa ia telah menyatakan dirinya supaya ia menghapus segala dosa dan di dalam dia tidak ada dosa. Setiap orang yang tetap tinggal di dalam dia tidak berbuat dosa lagi. Setiap orang yang tetap berbuat dosa tidak pernah melihat dan tidak pernah mengenal dia. Anak-anak, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Siapa yang melakukan kebenaran adalah benar, sama seperti dia adalah benar. Siapa yang tetap berbuat dosa berasal dari iblis, sebab sejak semula iblis terus-menerus berbuat dosa. Untuk inilah anak Allah menyatakan dirinya, yaitu supaya ia membinasakan perbuatan-perbuatan iblis. Setiap orang yang lahir dari Allah tidak terus-menerus berbuat dosa, sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat terus-menerus berbuat dosa, lahir dari Allah. Inilah tanda anak-anak Allah dan anak-anak Iblis. Setiap orang yang tidak melakukan kebenaran, tidak berasal dari Allah. Demikian juga siapa yang tidak mengasihi saudaranya. Demikianlah firman Tuhan yang selalu memimpin kita kepada kebenaran. Tidak ada celah, di dalamnya hanya ada kesucian. Memimpin saudara dan saya untuk semakin hidup benar. suci dan saleh di hadapan Allah. Mari kita berdoa. Tuhan pimpin kami, orang-orang yang masih bergumul dengan keberdosaan dan dosa-dosa kami. Celikan mata hati kami dengan firman-Mu, buai hati kami dengan roh kudus-Mu, sehingga kami lebih mencintai Engkau. daripada dunia, kesucian daripada kenacisan, kebenaran daripada dosa-dosa kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami naikkan doa ini. Amin. Silakan duduk. Surah apa bedanya penjahat dan mantan penjahat? Apa bedanya... Pecandu dan mantan pecandu, apa bedanya pemerkosa dan mantan pemerkosa? Hari ini kita akan memikirkan bersama, bukan apa bedanya pacar dan mantan pacar, tetapi apa bedanya pendosa dan mantan pendosa. Dari 1 Yonestiga ayat 9 tadi yang kita sudah baca, bukankah di sana dikatakan setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa lagi? Jadi apakah mungkin anak Allah tidak berdosa lagi selama hidup di dunia? Abraham berbohong, Yaakob menipu, Nuh mabok. Yunus melarikan diri dari hadapan Allah, bahkan Daud berzinah, pongah dan sombong. Petrus menyangkal Yesus. Paulus pembunuh. Thomas adalah peraku. Saudara dan saya juga memiliki banyak sekali dosa dan bahkan ketika kita sudah menjadi orang yang percaya, bukan? Di dalam Katekismus Heideberg, di sana dijelaskan bahwa apakah kita bisa diselamatkan oleh karena perbuatan baik kita, jawabannya tidak bisa, bahkan kita terus menerus menambah dosa setiap hari. Selaku di kitab yang sama, dalam satu yohanes ini, pasal satu ayat yang ke-8, disana juga dikatakan Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam diri kita. Jadi suruh aku kita melihat di sini bahwa Alkitab mengajarkan bahwa orang fasik itu adalah pendosa. Mereka adalah orang yang terus-menerus melakukan dosa, menikmatinya, dan memberi diri dikuasai oleh dosa. Sedangkan orang benar atau anak-anak Allah adalah mantan pendosa. Dalam Efesus 5 ayat 8 dikatakan, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Jadi, kalau keduanya, baik pendosa maupun mantan pendosa, anak-anak dunia maupun anak-anak Allah, masih berbuat dosa di dunia ini selama kita hidup, apa yang membedakan anak-anak Allah dari anak-anak dunia? Apa yang membedakan pendosa dari mantan pendosa? Bagaimana saudara dan saya bisa tahu dan mengukur diri kita? Kita ini ada di mana? Pasal 3 ayat 1 dalam 1 Yohanes ini mengatakan, karena ini dunia tidak mengenal kita. Yaitu sebab dunia tidak mengenal Allah. Pasal 3 ayat 1, perhatikan di sana. Lihatlah. Betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapak kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah dan memang kita adalah anak-anak Allah. Di sini terjemahkan, karena itu, karena ini. Dunia tidak mengenal kita, sebab apa? Sebab dunia tidak mengenal Allah. Surahku terjemahan yang lebih, mungkin lebih letterlaks, lebih harafiah adalah kata, Mengenal disana menggunakan kata ginosko. Kata dasarnya ginosko artinya bergaul karib. Mengapa dunia tidak mengenal kita? Karena dunia tidak mengenal Allah. Mengapa dunia tidak bergaul karib dengan kita? Mengapa dunia berbeda dengan kita? Mengapa dunia seringkali berseberangan dengan kita? Karena dunia juga berseberangan dengan Allah. Dunia tidak bergaul karib dengan Allah. Ini menjadi pembeda yang besar sekali. Pendosa tidak bergaul karib dengan Allah. Mantan pendosa bergaul karib dengan Allah. And that makes a huge, huge difference. Tetapi pasal tiga yang kedua menyatakan demikian. Saudara-saudara yang terkasih, sekarang kita ini adalah anak-anak Allah. By stages. Dengan status anak-anak Allah. Karena memang kita adalah anak-anak Allah. Tetapi keadaan kita kela belum dinyatakan. Sehingga kita masih hidup bercampur dengan anak-anak dunia. Namun kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan nanti. Ketika dia datang lagi sebagai Hakim. Kita akan menjadi sama seperti dia. Sebab kita akan melihat dia dalam keadaannya yang... Sebenarnya, namun untuk sekarang ini, nanti di akhir jaman kita akan menjadi serupa dengan Allah, serupa seperti Allah. Kita tidak menjadi Kristus, kita menjadi serupa dengan Kristus, seperti Kristus. Tetapi, itu kan nanti. Bagaimana dengan sekarang? Saya mengandaikan Rasul Yohanes mulai memikirkan, iya ya, kalau sekarang ini bagaimana? Kalau nanti kita memang pasti akan dibedakan, Allah akan memberikan kita tubuh yang baru, kita akan menjadi sama seperti Kristus. Tetapi sekarang ini bagaimana? Itulah sebabnya Rasul Yohanes melanjutkan dari ayat yang ketiga sampai dengan ayat yang ke-10. Paling tidak yang saya tangkap di bagian ini, ada dua hal yang membedakan pendosa dengan mantan pendosa. Anak-anak dunia dari anak-anak Allah, yaitu apa? Yang pertama, respons pribadi terhadap Kristus. Yang kedua adalah respons pribadi terhadap dosa. Dan kedua respons ini lahir dari bergaul karib dengan Allah, yang sudah dinyatakan di ayat yang pertama tadi. Pertama, surah Kumari kita lihat. terhadap Kristus. Bagaimana orang berdosa menghadapi dosanya di dalam respons mereka terhadap Kristus, yaitu bahwa mereka menaruh pengharapan kepada Kristus dan mengakui dosanya. Sebenarnya perhatikan dalam ayat 3 sampai dengan ayat yang kelima dalam 1 Yohanas pasal 3 ini. Dikatakan di sana, setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada Kristus, menyucikan diri sama seperti Kristus adalah suci. Setiap orang yang berbuat dosa melanggar hukum Allah juga, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Kami tahu bahwa ia telah menyatakan dirinya supaya ia menghapus segala dosa. Dan di dalam dia tidak ada dosa. Setelah perhatikan di sini, anak-anak Allah menaruh pengharapan. Yaitu apa? Penebusan dan pengampunan dosa yang sudah dilakukan oleh Kristus. Mereka mengenal Kristus sebagai penebus dosa. Mereka mengenal Kristus. Sebagai pengampun. Itulah sebabnya anak-anak Allah ketika mereka melihat dirinya penuh dengan dosa. Mereka datang kepada Allah menaruh pengharapan bahwa ada jalan keluar terhadap keberdosaan saya. Ada pengampunan. Ada kehidupan baru yang ditawarkan oleh Kristus kepada setiap orang yang percaya kepadanya. Anak-anak Allah. Melihat firman itu, mendengarnya, merenungkannya, dan hatinya bersuka cita karena mereka percaya ada pengharapan bagi hidupku yang sudah hancur dan penuh dosa ini. Dan bukan hanya mereka menaruh pengharapan kepada Kristus karena mereka beriman dan percaya kepada firman Allah yang sejati itu. Tetapi mereka juga akhirnya... Secara aktif menyucikan diri. E3B dikesebutkan, setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepadanya, menyucikan diri, sama seperti dia adalah suci. Kalau saudara percaya sebuah sabun bisa membersihkan kotoran di tubuh Anda, maka Anda bukan hanya percaya, Percaya sabun ini, tetapi Anda tidak pernah mandi dengan sabun itu. Maka seorang yang menaruh pengharapan kepada Kristus tidak berhenti di sana, dia datang menghampiri Kristus, mengakuinya, dan memberikan diri untuk disucikan oleh Kristus melalui firman dan melalui pekerjaan roh kudusnya. Setelah itu dikatakan dalam Yohanas pasal 17, Tuhan Sucikanlah mereka di dalam kebenaran, firmanmu adalah kebenaran. Dan dalam bagian yang lain, dalam Injil Yohanes dikatakan, roh itu, sahabat itu, parakletos itu, the comforter penghibur, diberikan untuk mendakwa kita. Memberitahukan kepada kita bagian mana dalam diri kita yang kotor. Sehingga muncul kesadaran-kesadaran baru, aduh cilaka, aku sudah berbuat dosa, aduh cilaka, aku sudah melukai hati Allah dan sesama. Bukan, aduh cilaka ketahuan deh, lain kali aku harus lebih bagus lagi. Bukan. Tetapi orang-orang di mana roh kudus bekerja dan firman itu memberikan terang bagi jalan mereka, mereka sadar, mereka tidak. sedang dihukum oleh Allah. Tetapi mereka sedang diajak untuk mendekat, menyucikan diri mereka. Anak-anak Allah yang sejati secara aktif menyucikan diri. Bukan berarti mereka tidak kotor. Tidak. Justru karena mereka kotor, mereka menyucikan diri. Justru karena saudara dan saya mengaku saya ini orang berdosa, saya tidak layak. Itu sebabnya aku datang kepada Allah untuk memohon pengampunan supaya dosaku disucikan. Di dalam darah Tuhan Yesus Kristus yang sudah tercura di Kalvari 2000 tahun yang lalu. Karena saudara percaya dan saudara menaruh pengharapan kepadanya. Setelahku orang-orang seperti ini menyadari dosanya dan... bahaya-bahaya laten kalau dosa itu dibiarkan. Dia mengakuinya di hadapan Tuhan memohon dan menerima pengampunan dari Tuhan Yesus. Surahku dalam 1 Yohanes pasal 1 ayat 8 dan ayat 9, tadi saya sempat kutip di depan, dikatakan demikian. Namun kutuliskan kepada kamu perintah baru juga, yang benar di dalam dia dan di dalam dia, sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Siapa yang berkata bahwa ia ada dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya? Maaf, itu pasal yang kedua ya. Makanya kok gak nyambung 1 Yohanes pasal 1 ayat 8-9 Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa Kita menipu diri kita sendiri Dan kebenaran tidak ada di dalam kita Jika kita mengaku dosa kita Ia setia dan adil Sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita Dan menyucikan kita dari segala kejahat Dari terang ini, kita membaca pasal 3 tadi, kita mengertinya bahwa bukan kita yang menyucikan diri kita sendiri, tetapi kita berkooperasi, bekerjasama dengan Allah. Bagian kita adalah membawa dosa-dosa itu mengakui di hadapan Tuhan. Di dalam doa, di dalam percakapan dengan mungkin hamba-hamba Tuhan, orang-orang yang lebih senior, yang dewasa rohani. yang bukan bermulut ember surah datang, surah mengakui di hadapan Tuhan supaya Tuhan menyucikannya. 2 Korintus 5 ayat 15-17 dikatakan demikian Kristus telah mati bagi, telah mati untuk semua orang supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri tetapi hidup untuk dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun juga menurut ukuran manusia. Jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilainya demikian. Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ini adalah anugerah yang besar. Sebenarnya dosa yang diselesaikan dengan Kristus akan menjadi bagian masa lalu. Tetapi dosa yang belum diselesaikan, belum diakui di hadapan Tuhan, dosa-dosa tersebut akan tetap menjadi bagian masa lalu, masa kini, bahkan sampai masa yang akan datang. Saya ulangi lagi, dosa yang kita akui, kita selesaikan di hadapan Tuhan, kita mohon pengampunan dari Tuhan akan menjadi bagian masa lalu. Masa lalu, titik, berhenti di sana. Tetapi dosa yang saudara masih simpan, saudara tidak berani akui di hadapan Tuhan, saudara masih sembunyi-sembunyi menikmatinya, dosa itu akan terus bercokol dan menjadi bagian hidupmu masa kini sampai masa yang akan datang. Surah Kudosa yang diselesaikan sebagai bagian masa lalu itu akan menjadi vaksin yang berharga untuk masa kini dan masa yang akan datang. Aku enggak mau melakukan itu lagi. Kenapa? Karena dulu dia sudah merusak kehidupanku. Tetapi sekarang aku hidup yang baru. Jadi pengalaman jatuh di masa yang lalu akan menolong Anda untuk menjadi lebih kuat di masa yang sekarang. Jikalau dosa-dosa itu diampuni oleh Kristus, kita selesaikan. Tetapi sebaliknya, dosa yang belum kita selesaikan akan menjadi sel kanker atau bom waktu yang akan terus merusak semakin lama semakin berkembang dan meniadakan dan menghancurkan masa depan Anda dan saya. Berapa banyak? Di antara kita sadar akan hal ini. Sebut saja pemuda ini bernama H, inisialnya. Saya berjumpa dengan dia kira-kira 20-an tahun yang lalu. Dia tiba-tiba hadir di dalam persekutuan pemuda tempat saya melayani. Selesai acara persekutuan itu di Sabtu malam. Dia menjumpai saya secara pribadi dan berkata, bolehkah saya bicara sebentar, saya ingin sharing. Kemudian boleh, saya ajak dia masuk ke kantor saya. Ha ini seorang pemuda yang entah kenapa Tuhan itu hantar datang ke gedung gereja. Saya tanya, kamu kenal siapa di sini? Gak ada yang dia kenal. Tapi dia bisa datang, menurut aku. Kemudian dia berkata, singkat cerita dia mengaku bahwa dia melakukan seks bebas selama remajanya, selama semasa remajanya. Hatinya gelisah, didera oleh rasa bersalah. Tetapi dia tidak tahu harus bagaimana sampai akhirnya dia datang ke gereja itu. Dan pada saat itu saya yang sedang melayani sebagai pembina pemuda, salah satu pembina pemuda, dan dia mengajak saya berbicara. Dia berkata, saya mengakui dosa-dosa saya, saya mau bertobat, saya tidak mau melakukan itu lagi, tetapi saya tidak kuat, saya butuh yang lebih kuat dari saya sendiri. Maka saya perkenalkan dia dengan Kristus. Dan saya membimbing dia selama bertahun-tahun dan saat ini terakhir saya berjumpa dengan dia dan istrinya. Keluarga yang baik, mereka melayani Tuhan dengan kiat. Saya bersyukur melihat kehidupan yang diubahkan. Yang sebenarnya hal ini ditawarkan kepada saudara dan saya. Tetapi apa yang saudara dan saya betul-betul mau? Kita mau tetap menjadi pendosa atau menjadi mantan pendosa. Kalau orang bertanya kepada si H ini, apakah dulu kamu pernah melakukan itu? Ya, saya pernah berbuat dosa, bahkan lebih dari yang saya ceritakan. Berarti kamu itu kurang ajar ya? Ya, saya dulu kurang ajar. Kamu bobro ya? Ya, saya bagian dari kebobroan keluarga saya. kerusakan masyarakat, tetapi itu dulu menjadi bagian dari masa lalu. Nah saat ini dia menghidupi masa yang baru sebagai anak-anak alam. Kedua suratku, selain respons terhadap Kristus yang percaya menaruh pengharapan dan bekerja sama dengan dia, menyucikan diri, maka respons terhadap dosa adalah tidak berkanjang di dalamnya. 5B sampai dengan air yang 10 dikatakan, dan di dalam dia, di dalam Kristus tidak ada dosa. Setiap orang yang tetap tinggal di dalam dia tidak berbuat dosa lagi. Setiap orang yang tetap berbuat dosa tidak pernah melihat dan tidak pernah mengenal atau bergaul karib dengan dia. Anak-anak janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Siapa yang melakukan kebenaran adalah benar, sama seperti dia adalah benar. Tapi siapa yang tetap berbuat dosa berasal dari iblis, sebab sejak semula iblis terus-menerus berbuat dosa. Suruh aku yang terkasih, saya sering mendengar orang yang berkata, oh enak ya jadi orang Kristen itu, percaya saja cukup selamat. Dan tidak ada dosa yang akan mengagalkan rencana atau karya Kristus di kayu salib. Jadi ya, percaya saja. Di baptis, di hadapan ribuan orang, dan kemudian tidak ada perubahan di dalam dirinya. Toh, Tuhan masih sayang kepada aku, bukan? Bahkan beraninya mengutip-ngutip Alkitab. Lihat, salah seorang penjahat di samping Tuhan Yesus. Dia tidak berbuat apa-apa, tapi Tuhan berkata kepadanya, hari ini kau bersama dengan aku di Firdaus. Jadi boleh dong, hidup saya sembarangan, toh Allah sudah menyelamatkan, aku sudah ditetapkan. Wah dahsyat. Menggunakan doktrin teologi yang muluk-muluk untuk membenarkan kehidupannya dalam dosa. Sayangnya doktrin itu hanya dipelajari sebagian dan dangkal. Jadi enak tuh, yang penting percaya, pasti selamat, dan berbuat dosa tidak akan membatalkannya. Jadi ya, yang penting saya ke gereja, yang penting saya terlibat pelayanan, aktivitas, that's it. Suruh aku banyak ajaran keliru diantara kekristenan zaman ini. Keselamatan hanya oleh iman, iya betul, tetapi iman itu bukan iman yang berhenti dipercaya. Iman yang sejati adalah iman. Yang menyucikan diri, iman yang sejati adalah iman yang membuat Anda dan saya tinggal di dalam dia. Dan di dalam dia tidak ada dosa. Jadi betulkah kita ini sebenarnya orang-orang Kristen tinggal di dalam dia? Atau kita hanya mampir-mampir saja? Kata tinggal itu menggunakan kata meno, artinya stay, remain, seperti at home. Menjadikan sesuatu itu rumahnya, dia tinggal di sana, by default dia ada di sana. Tinggal di dalam Kristus berarti menjadikan Kristus itu rumah. Bukan hotel, bahkan bukan kos-kosan yang sekalipun untuk sementara waktu sering kita di sana, tapi sebagian besar seumur hidup kita, kita tidak di sana lagi. Keselamatan betul hanya oleh iman. Betul saudara dan saya masih bisa jatuh dalam dosa dan kita tetap diselamatkan. Tetapi itu bukan berarti satu surat izin untuk tetap tinggal di dalam dosa. Karena kita sudah tinggal di dalam Kristus. Pasal 6 ayat 1 dari surat Roma, Paulus berkata, Bolehkah kita bertekun dalam dosa supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Paulus berkata, sekali-kali tidak. Surahku, anak-anak dunia masih suka berdiam di dalam dosa dan membiarkan dosa berkuasa. Tetapi anak-anak Allah tidak berdiam dalam dosa dan tidak membiarkan dosa berkuasa. Jelas sekali. Saya ulangi sekali lagi, anak-anak dunia tetap tinggal di dalam dosa dan membiarkan dosa berkuasa atas dirinya. Tetapi anak-anak Allah... Tidak tinggal di dalam dosa dan tidak membiarkan dosa berkuasa. John Calvin mengatakan, tak seorang pun diperdamaikan dengan ala melalui Kristus tanpa dibarui pula di dalam gambar ala. Yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain. Artinya apa? Diselamatkan dengan diperbarui. Itu tidak pernah terlepas. Seorang yang tinggal di dalam ala. Akan terus-menerus diubahkan oleh Allah, berkooperasi dengan Allah untuk menghajar dosa. Untuk tidak membiarkan dosa itu berkuasa, untuk melucuti satu persatu kuasa dosa yang mencengkramnya. Surahku ada dua argumen yang secara singkat saya ingin sampaikan di sini, mengapa anak-anak Allah tidak membiarkan dan terus berjuang melawan dosa. Karena mereka adalah mantan pendosa. Sebagai mantan pendosa yang terus berjuang dan tidak membiarkan dosa itu bercokol. Mengapa? Ada dua alasan. Alasan yang pertama adalah, seperti disampaikan dalam 5B-8 tadi surahku, bahwa anak-anak Allah tidak tinggal di dalam dosa, tetapi mereka sudah hidup di dalam Kristus. Karena mereka tinggal di dalam Kristus, mereka tidak membiarkan dosa. Itu bercokol. Karena mereka sudah tinggal dalam Kristus, mereka sudah dipindahkan ke dalam Kristus dari dalam dosa. Supaya aku di dalam Kristus itu tidak sama dengan kondisi anomia. Anomia, anomos, nomos itu artinya hukum. Anomia berarti tanpa hukum. Di dalam Kristus bukan berarti kita bebas di luar hukum, bebas melakukan apa saja, bukan. Atau juga bukan kondisi yang hyper grace, lawless grace, anugerah yang membuat kita bebas dari seluruh standar-standar hukum Allah. Bukan, suruh aku. Jangan salah mengerti. Justru di dalam Kristus, saudara akan semakin tekun mengikuti hukumnya. Yaitu apa? Mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan. Dan yang kedua, mengasihi sesama manusia. Seperti diri sendiri. Di dalam Kristus, saudara akan semakin mencintai Allah, semakin mencintai sesama. Di luar Kristus, Anda akan semakin membenci Allah dan membenci sesama. Surahku dikatakan, di dalam Kristus tidak ada dosa. Ya, Kristus tidak pernah berkompromi dengan dosa, itulah sebabnya dosa tidak pernah nyaman. Tinggal di dalam orang-orang yang mengasih Allah. Tidak ada tempat nyaman bagi dosa di dalam Kristus. Mengapa? Karena mengenal Kristus, bergaul garib dengan Kristus, saudara dan saya semakin mengerti kebenaran Allah. Semakin mata kita dibukakan, mana yang betul-betul baik, mana yang hanya kelihatan baik. Mana yang betul-betul berguna dan mana yang kelihatannya saja berguna, tetapi menjerat kita sampai kita itu Terus-menerus berdosa. Di dalam Kristus ada pencerahan-pencerahan. Di dalam Kristus ada pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat. Di dalam Kristus, saudara dan saya semakin mengerti apa yang layak diperjuangkan dan apa yang harus cepat-cepat dijauhkan. Itulah sebabnya, suruh aku, untuk orang-orang yang tetap tinggal di dalam Kristus. Mereka yang bertekun tinggal di dalam Kristus. Dosa akan diperangi secara maksimal. Mengenal Kristus artinya menjadi sekutu Allah. Kita akan secara aktif bersama dengan Allah membinasakan perbuatan-perbuatan iblis. Soalnya pada masa remaja saya suka sekali berjudi. Saya tinggal di dalam keluarga yang tadinya penjudi, puji Tuhan, sekarang sudah minimal. Keluarga saya keluarga penjudi, ada apa-apa kita pasang taruhan. Nonton sepak bola, taruhan. Nonton tenis, taruhan. Main bilyat, taruhan. Apapun kami judikan. Tetapi ketika saya berkenalan dengan Tuhan, Saya mulai mengakui dosa-dosa saya, saya bergumul dan saya mulai diubah sedikit demi sedikit. Mulai datang ke gereja tetapi tidak berhenti hanya sebagai pengunjung gereja. Saya mulai ikut PA, saya belajar Alkitab, saya disayangi, dikasihi oleh saudara-saudara seiman. Saya melihat kebenaran-kebenaran itu semakin dibukakan. Kalau biasanya saya suka main billiard itu, satu minggu bisa minimal dua kali, maksimal empat kali. Dan selalu ada judinya, kalau tidak ada judi tidak seru. Ada ulangan pun, ada ujian pun, saya mengajak tetangga saya, yuk kita main yuk. Nah biasanya kalau saya kalah, duit saya habis, apa yang saya lakukan? Saya mencuri uang dari orang tua saya. Mereka tidak tahu atau kalau pun tahu mereka diam-diam, karena setiap kali pagi uang mereka berubah jumlanya. Tetapi semenjak saya mengenal Kristus, saya mengerti bahwa Tuhan tidak mengedaki anak-anak Allah untuk mencuri, Tuhan tidak mengedaki anak-anak Allah untuk bersaksi dusta, Tuhan tidak mengedaki anak-anak Allah untuk berjudi, karena itu bukan jalan kebenaran. Dan saya mendapati bahwa judi, mencuri, dan lain-lain itu sangat-sangat toksik. Sangat toksik. Apalagi sekarang. Saya semakin menyadarinya, dan semakin saya menyadarinya, semakin saya menjauhinya. Tetapi semuanya tidak berjalan secara instan. Butuh waktu. Mulai dari satu minggu, dari dua sampai empat kali, sekarang menjadi satu minggu sekali. Saya itu ngajak teman saya, sisanya saya diajak. Sampai akhirnya saya nggak ngajak sama sekali, tapi kalau diajak sesekali saya ikut. Mulai menurun frekuensinya. Sampai akhirnya saya menolak ajakan teman saya dengan alasan saya sibuk, saya ada acara di gereja dan lain-lain. Sampai sekarang suruh aku saya tidak berjudi lagi. Waktu saya masih sekolah di Calvin Seminary di Amerika, antara 2003-2010 itu. Saya tidak berjudi, cuma kalau ada teman saya mengajak saya main pingpong, dia berkata, yang kalah harus bayarin minuman, beli Coca-Cola atau yang lain, saya iya kan. Karena buat saya ini spiritnya sudah berbeda, spiritnya adalah suka cita, having fun, cuma itu. Puji Tuhan, bukan karena saya lebih baik daripada Anda. Tetapi karena Allah yang Maha Kuasa. Amin. Bukan karena saya. Saya lahir di tengah-tengah keluarga penjudik, tarikan-tarikan judi itu besar sekali. Bahkan sampai sekarang kalau nonton bola itu selalu muncul skor kira-kira seperti berapa. Sekalipun belum tentu benar. Tetapi insting itu ada, cuman saya tidak mau menghidupinya. Surahku argumen yang kedua, kalau argumen pertama tadi karena kita tinggal di dalam Kristus, argumen kedua adalah Kristus tinggal di dalam kita. Dalam ayat 9-10 dikatakan setiap orang yang lahir dari Allah tidak terus menerus berbuat dosa sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia. Perhatikan, tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat terus menerus berbuat dosa. Karena ia lahir dari Allah, karena ada benih itu. Inilah tanda anak-anak Allah dan anak-anak Iblis. Setiap orang yang tidak melakukan kebenaran tidak bergaul dari Allah. Tidak berasal dari Allah. Demikian juga siapa yang tidak mengasih saudaranya. Surahku perhatikan di sana lahir dari Allah. Itu berarti memiliki benih ilahi di dalamnya. Tetap ada sampai selama-lamanya. Jikalau orang itu betul-betul adalah anak-anak Allah. Dan benih ilahi ini muncul. Sebagai akibat dari persekutuan kita dengan ala tritunggal. Ala Bapak, ala Ana, dan ala Rokudus. Dan kehadiran ala tritunggal inilah yang tidak bisa kita campakkan begitu saja. Karena dia hadir di dalam kedaulatannya. Dia akan berbisik kepada Anda. Bahkan seringkali dia berteriak kepada Anda dan saya ketika kita sudah berada di pinggir jurang. No, jangan! Dia akan memberikan kepada kita banyak sekali kejadian-kejadian yang di luar nalar kita. Ala berintervensi, karena dia mengasihi saudara dan saya. Tetapi kalau kita terus-menerus mengeraskan diri, maka semua peringatan-peringatan ala itu menjadi sayup-sayup, samar-samar. Seraku perkataan benih itu menunjukkan bahwa ada perubahan, ada proses yang dibutuhkan untuk dia bertumbuh. Jadi pertumbuhan rohani itu ternyata tidak instan. Benih itu sudah diberikan. Nah sekarang bagaimana saudara dan saya merespons, memberi waktu, memberi ruang, memberi asupan yang cukup untuk benih itu semakin bertumbuh. dan tidak dihambat dan dihalang-halangi. Seraku Kristus tinggal di dalam diri anak-anak Allah, ini adalah sebuah jaminan bahwa benih itu bukan benih yang mudah mati, tetapi benih yang akan terus bertumbuh, tetapi pertumbuhannya bergantung kepada kerelaan saudara dan saya untuk berubah. Pertumbuhan apa ini maksud? Pertumbuhan pengenalan pribadi akan Allah. Pertumbuhan kekaripan kita dengan Allah. Keintiman saudara dan saya dengan Allah. Semakin saudara dan saya intim dengannya, semakin kita menjauhi dosa. Itulah sebabnya dosa tidak bisa terus-menerus bercokol. Dan orang yang di dalamnya Allah sudah memberikan benih ilahi itu, tidak terus-menerus... berdosa. Masih bisa jatuh dalam dosa? Masih. Karena satu dan lain hal. Ketika kita menjauhkan diri dari persekutuan anak-anak Tuhan, ketika kita mulai menjauhkan diri dari pergaulan yang karib dengan Allah, saudara dan saya semakin mudah untuk jatuh dalam dosa. Semakin saudara dan saya tidak memelihara kebugaran fisik, itu juga berpengaruh. terhadap ketahanan rohani Anda untuk melawan dosa. Diakui atau tidak, sebagian besar kejatuhan kita, kita lakukan ketika kita dalam kondisi lemah fisik, dalam kondisi lemah mental juga. Kita lebih rentan jatuh dalam dosa. Tetapi, seorang... Dua alasan tadi mengapa kita tidak berkanjang di dalam dosa. Yang pertama, kita sudah tinggal di dalam Kristus. Kedua, Kristus tinggal di dalam. Kita tinggal di dalam krisis, saya tambahkan lagi artinya kita berada di dalam bagian komunitas juga. Anggota tubuh krisis yang baru. Itulah sebabnya dalam Ibrani pasal 10 ayat 24 dan 25 dikatakan janganlah engkau menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang sehingga mereka begitu mudah jatuh. Maka hargailah waktu-waktu dimana Anda... dalam tanda kutip, distrukturkan, dijadwalkan untuk beribadah. Hargai suruh aku. Karena ini waktu yang justru sangat kondusif untuk saudara dan saya mengarahkan diri berjumpa dengan Allah. Kalau semua struktur itu ditiadakan, saya yakin sekali, Saudara dan saya akan lebih mudah untuk jatuh dalam dosa. Kalau disuruh pilih pergi gereja atau tidak. Jujur saja. Kita akan memilih, enggak ah, online saja. Cari gereja yang enggak usah di absen. Karena apa? Kita enggak kepingin dikontrol. Kita enggak kepingin tinggal di dalam Kristus sesungguhnya. Nasrul aku tanda sejati anak-anak Allah. Bukan berarti mereka tidak bisa berbuat dosa sama sekali, bukan. Tetapi ayat 10 mengatakan tanda sejati anak Allah yaitu mereka akan menghasilkan buah iman. Tanda sejati anak dunia adalah mereka tidak bisa menghasilkan buah kebenaran. Tetapi sebaliknya, anak-anak Allah lah yang paling memungkinkan menghasilkan buah-buah kebenaran. Yaitu kasih kepada Allah, kasih kepada sesama. Seorang kusahakan tutup dengan sebuah cerita, kisah nyata. Jackie Hill Perry. Jackie Hill, nama aslinya, dia menikah dengan peasant Perry, maka dia mendapatkan nama akhir Perry. Dia adalah seorang wanita penyair, penulis Kristen, menulis banyak sekali lagu-lagu hip-hop. Dia membagikan kisahnya tentang pergumulannya dengan ketertarikan sesama jenis. Dan pertobatannya menjadi seorang Kristen dalam bukunya Gay Girl, Good God. Jackie Hill mengalami seksual abuse sewaktu kecil dan bagi dia ini berkontribusi terhadap kebingungannya akan identitas gendernya. Sejak usia 4 tahun, Jackie mengira bahwa ia seharusnya terlahir sebagai anak laki-laki. Dan pada usia 6 tahun, ia mulai meniru kecenderungan laki-laki, misalnya. berdiri waktu pipis, umur 6 tahun. Umur 17 tahun, dia terlibat di dalam serangkaian hubungan pacaran dengan sesama jenis. Jadi merinci pergumulannya dengan godaan dan proses memahami identitasnya itu di dalam Kristus. Dia tekankan in Christ. Aku berusaha memahami identitas genderku di dalam Kristus, bukan di dalam perasaanku. Dan dia menemukan, kalimat yang dia pakai, mengasih Kristus bukan berarti berubah menjadi straight heteroseks dalam waktu semalam. Enggak, enggak terjadi, suruh aku. Dan dia menekankan bahwa hidup ini adalah perjalanan. Dan perjalanan ini bukan masalah menjadi straight, menjadi heteroseks, menjadi lurus. Tetapi perjalanan ini adalah tentang mencari kekudusan dan menemukan kepuasan di dalam Kristus, di atas segalanya. Terlaku melalui doa, dukungan komunitas, khususnya keluarganya, dan komitmen yang dalam untuk mengikut Yesus. Jackie sampai hari ini terus menapaki perjalanan imannya. Dia menikah dengan seorang laki-laki yang cinta Tuhan juga dan dikaruniai sekarang ini sudah memiliki empat orang anak. Dan dia melalui bukunya dia mendorong orang lain untuk menemukan jati diri mereka di dalam Kristus. Di dalam Kristus. Seragam setiap kita punya insting-insting berdosa. Ada orang yang suka mencuri, ada orang yang suka berbohong, ada orang yang suka takut, orang yang suka khawatir, orang yang mempunyai kebutuhan penerimaan yang besar sekali sampai pada level disorder. Kita punya kecenderungan-kecenderungan berdosa, bukan hanya homoseksual. Faktornya banyak, tetapi saya tidak mau cerita di sini. Namun, suruh aku, memiliki kecenderungan itu dengan aktif melakukannya, itu dua hal yang berbeda. Kalau saya tanya kepada saya, apakah saya punya kecenderungan berdosa? Banyak sekali. Saya malah takut cerita kepada Anda, nanti Anda tersandung. Tetapi apakah saya menghidupinya, memberi kecenderungan itu makan sampai berbuahkan pada perbuatan? Suruh aku, disanalah perbedaan antara pendosa dan mantan pendosa. Mari kita tundukkan kepala. Dalam waktu hening sejenak ini, saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan. untuk kita menilik dan mengukur diri. Jadi sebenarnya, apakah kita ini anak-anak Allah atau anak-anak dunia? Pendosa atau mantan pendosa? Bagaimana Anda bergaul dengan Allah? Mari mengukur diri, bagaimana respons kita terhadap Injil Yesus Kristus yang mengampuni dosa? Apakah kita mau percaya? Mengaku dosa di hadapannya, serius bertobat dan memohon pengampunannya? Atau, masihkah ada dosa-dosa yang sebenarnya belum kita akui dan mau bereskan di hadapan Tuhan? Bagaimana respons kita terhadap dosa? Apakah kita masih menikmati berkanjang dalam dosa-dosa tertentu, tetap tinggal di dalamnya? Mengapa ya demikian? Apakah kita sungguh-sungguh mengasih Allah hingga ingin menjauhi dosa? Atau sebenarnya kasih kepada Allah itu hanya sambil lalu jubah kultur atau kebiasaan religi? Apakah ada kerinduan mendekat kepadanya, taat untuk menghasilkan buah-buah kebenaran baginya? Tuhan ini kami, orang-orang yang masih bergumul melawan dosa-dosa kami. Tariklah kami semakin mendekat kepadamu. Celikan mata hati, pikiran, bahkan perasaan kami, sehingga kami mengerti betapa berbahayanya dosa itu. Dia akan mengikat ketika dia menawarkan kebebasan. Dia akan meracuni ketika dia menawarkan pemuasan. Dan dia akan mendustai kami ketika dia menawarkan kebenaran. Tuhan tolong kami untuk mendekat kepada-Mu, menjauhi dosa-dosa kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamat kami yang hidup ini kami, Tuhan. Ampuni kami akan dosa-dosa kami. Amin. Mari kita bangkit berdiri, kita akan merespons dengan lagu pujian berikut ini. Strong God and God is new and reborn Our sins they are many, His mercy is more Mari kita nyanyikan dari hati kita What love could remember no wrongs we have done On each and all knowing he comes not their son Thrown into the sea we... dan pedang oh syur our sins they are many his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is more his mercy is his mercy is his mercy is his mercy is his mercy is his mercy is his mercy is Song of the Godless, to you every more, our sins they are many, His mercy is more. What patience would wait as we constantly roam What father so tender is calling us home He welcomes the weakest, the vilest, the poor Our sins they are many, mercy is small Praise the Lord It's mercy is more Stronger than darkness Through every sin There are many It's mercy is more Is mercy is more Stronger than darkness New and remote Since there are many Is mercy is more Is the Lord Is mercy is more So good and good news, new every morning, since there are many, His mercy is more. Praise the Lord, His mercy is more. So good and good news. Since there are many, His mercy is more. Puji Tuhan yang telah menanti kita untuk pulang. Puji Tuhan yang telah menganugerahkan kepada kita kemurahan yang tak habis-habisnya dicurahkan. Surahku yang terkasih dalam Tuhan, pulanglah. Kembalilah ke tempat... di mana Tuhan mengutus engkau. Tetaplah tinggal di dalam dia dan campakkan dosa-dosa yang mengganggu hidupmu dan pergaulanmu yang karib dengan Tuhan yang bernilai kekal itu. Jauhkan dirimu, sucikan dirimu bersama-sama dengan dia dengan kekuatan roh kudus. Dan terimalah janji berkat Tuhan. Kiranya kasih karunia Allah Bapak yang telah merencanakan segala sesuatu yang mengasihi kami. Dan juga kasih dari Tuhan Yesus Kristus yang rela mati untuk menjadi korban penebusan untuk mengampuni dosa-dosa kami. Dan kiranya kasih dari Roh Kudus yang menyertai kita, yang mencelikan mata kita, membangkitkan kesadaran-kesadaran akan dosa. Dan menolong kita untuk menghasilkan buah-buah kebenaran. Selalu menyertai kita sekalian. Mulai sekarang dengan suka cita sampai selama-lamanya. Silakan duduk bersatuduh mengucap syukur kepada Tuhan dan bagi rekan-rekan yang sungguh-sungguh berada dalam pergumulan berat di dalam dosa-dosanya mungkin dan seru membutuhkan kehadiran dari para elders untuk mendoakan Anda silakan maju ke depan mereka akan melayani kita semua. Tuhan memberkati. Is the Lord, His mercy is more, stronger than darkness, new and more.