Yuk jadi bagian dari dakwah kami. Dukung operasional dakwah dan sosial kami, raih pahala amal jariah yang terus mengalir sampai hari kiamat. Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah tidak pernah berhenti kita memuji dan memuji Allah. Atas segala nimat yang Allah limpahkan kepada kita, termasuk Allah masih memberikan kita satu hari lagi umur. Dan hari ini harusnya kita maksimalkan untuk menjalankan tujuan utama kita diciptakan, yaitu mengabdi dan beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Kalau masa lalu kita berisikan ketaatan-ketaatan kepada Allah, maka hari ini kita tambah tentunya secara kualitas dan juga kuantitasnya bagi ibadah yang bisa ditambah kuantitas seperti ibadah-ibadah sunnah. Dan kalau di masa lalu kita masih punya kesalahan atau dosa, maka hari ini kita punya kesempatan untuk tawubat dan menyelamatkan diri dari hukuman Allah SWT. Biasa kami bahasakan kalau hari yang kita masih hidup adalah hari emas kita, dimana kita harus bisa syukuri dan cara bersyukur adalah memaksimalkannya di atas ketaatan kepada Allah SWT. Dan juga kita majatkan salam hormat kita kepada utusan Allah, Nabi Besar Muhammad SAW sebagaimana Allah telah perintahkan kita untuk mengucapkan salam hormat kepada beliau. Dan juga berdabur kita, ibu-ibu sekalian yang ditulis oleh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Quhtani agar doa dikabulkan dan sebab-sebab terkabul dan tertolaknya doa berdasarkan Al-Quran dan Sunnah kita akan masuk pasal ketiga.
Pada kesempatan ini tentunya syarat-syarat terkabulkannya doa dan hal-hal yang menghalangi terkabulkannya. Dan sebelumnya pasal 2 kita sudah bahas ada 10 poin tentang keutamaan berdoa. Dari poin 1 sampai poin 10. Dari halaman 19 sampai di halaman 23. Dan insya Allah mudah-mudahan itu sudah cukup untuk mewakili keutamaan doa. Kembali saya ingatkan kalau doa itu adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya.
Kalau kita mau rasionalkan, kalau seandainya ibu dikasih kesempatan oleh pemimpin satu negara, anggaplah mungkin kita di Indonesia, presiden misalnya, memberikan kesempatan untuk ibu bisa komunikasi dengannya secara langsung, mungkin dikasih nomor pribadi, dan bisa menyampaikan keinginan apa saja. Setiap saat bisa. Dan dia akan penuhi kebutuhan kita. Tentu ini mungkin tidak terjadi ya. Bahkan kepada anak sendiri pun mungkin belum tentu seorang pemimpin bisa penuhi semua kebutuhannya.
Tetapi ini kalau kita andaikan saja. Kalau seandainya ada orang seperti kita lalu diberikan kesempatan seperti itu oleh seorang pemimpin yang memang berkuasa. Saya yakin kita sangat bangga dan kita tidak akan sia-siakan kesempatan itu.
Apapun yang kita butuhkan kita akan sampaikan. Ini rasional saja, sebenarnya doa jauh lebih dahsyat daripada itu tentunya. Karena kita sedang bicara kepada pencipta alam semesta ini. Kalau nikmat sedang ada pada kita apapun itu, dari makanan, minuman, pakaian, kesehatan, harta, pasangan hidup, keturunan, kebahagiaan, dan segala macam hal, maka yang ciptakan kita Allah, yang ciptakan semua nikmat itu Allah, yang bisa pertahankan dan menambahnya hanya Allah.
Berarti kita sedang meminta itu kepada Allah yang memang pemilik yang sebenarnya. Begitu juga kalau kita sedang ada ujian. Sakit, gangguan orang, difitnah, diganggu.
Ada orang utang gak bayar dan segala macam hal. Yang ciptakan kita Allah. Yang ciptakan permasalahan itu sebenarnya penciptanya Allah.
Dan yang bisa memberikan jalan keluar terbaik hanya Allah subhanahu wa ta'ala. Dan tidak ada satupun dari raja manusia yang bisa seperti ini. Allah subhanahu wa ta'ala memudahkan kita agar bisa komunikasi secara langsung dengannya dan itulah namanya doa. Satu buku ini membahas semua tentang masalah komunikasi itu kepada antara kita dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Maka jangan disiasiakan kesempatan ini.
Dan ingat salah satu dari poin yang merupakan keutamaan doa adalah sabda Nabi s.a.w. وَلَيْسَ أَكْرَمُوا عَلَى اللَّهِ مِنَ الدُّعَى Dan tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah dibandingkan doa. Dan juga ada hadith riwayat 3 midi. Siapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah justru murka kepadanya.
Jadi kalau ada orang di antara kita justru tidak memaksimalkan fasilitas agar dia bisa mohon, merengek, manja dengan Tuhannya. Maka Allah marah padanya. Makanya seorang penyair Arab mengatakan kurang lebih artinya, jangan kau minta sama manusia.
Karena kalau kau minta padanya, dia akan marah. Sekali, dua kali, tiga kali kita minta, mungkin dia kasih. Tapi yang keempat, yang kelima, yang keenam, dia akan marah. Tapi mintalah kepada zat, maksudnya Allah, yang kalau kau tidak minta, justru dia marah.
Allah justru marah kalau kita tidak minta, tidak berdoa. Bahkan Allah menganggap itu sebuah kesombongan, keangkuhan. Karena kita merasa tidak butuh dengan Allah Juga sudah kita titik beratkan Saya ingatkan kembali Karena ini fondasi-fondasi dasar dalam doa Ibu berdoa minta agar dipertahankan nikmat Kesehatan, keturunan, kebahagiaan, pasangan hidup Harta yang ada, pekerjaan Itu lebih afdol Ibu minta agar dipertahankan Dibandingkan musibah ada baru ibu minta jalan keluarnya Artinya Tidak ada alasan untuk tidak berdoa Jadi jangan bilang, saya lagi sehat kok Ustaz.
Saya lagi melimpah harta. Saya lagi bahagia dengan suami, sama anak-anak. Apa yang saya mau minta? Keliru.
Justru itu yang kita minta agar dipertahankan. Lebih afdol, lebih besar pahalanya di sisi Allah. Karena kita sedang menyadari, ini nikmat dari Allah.
Saya tetap minta agar Allah pertahankan. Itu lebih afdol. Lebih besar pahalanya, lebih mulai di sisi Allah dibandingkan ibu lagi sakit minta disembuhkan.
Ibu lagi ada masalah sama suami baru minta solusi sama Allah. Itu boleh, tapi yang awal lebih afdal. Berarti tidak ada alasan untuk tidak berdoa.
Saya juga surat titik beratkan. Apapun yang ibu lihat depan matanya, bisa jadi bahan doa. Ada orang misalnya lagi kelihatan nikmat luar biasa.
Sehat badannya, penampilannya ceria, segala macam lah. Hartanya melimpa terus-terus. Segala macam hal yang mungkin kita bisa lihat. Bisa jadi doa buat kita. Kita mengatakan ya Allah berkahi buat dia dan berikan kepada saya seperti yang kau berikan pada dia.
Jadi doa. kelebihan orang bisa jadi doa buat kita ibu lihat masjid orang bangun, bukan cuma lewat mengatakan, oh bagus ya masjidnya enggak, ya Allah kalau seandainya engkau berikan aku kesempatan seperti engkau berikan kepada dia, aku akan buat yang sama dengan doa seperti ini, bukan mustahil Allah berikan pahala kita seperti dia, kan gitu karena memang kata Nabi SAW, siapa ada manusia, ada empat golongan, yang pertama yang paling mulia, Allah kasih ilmu dan harta Udah pinter agama, dia kaya raya. Dan dia habiskan keduanya di jalan Allah.
Ini orang yang paling afdal. Karena dia gunakan ilmu dan hartanya dengan di jalan Allah SWT. Kemudian yang kedua, adalah orang yang Allah kasih ilmu tapi tidak punya harta.
Dia pinter sekali, dia faham mana halal haramnya Allah, tapi dia tidak punya harta. Namun, kata Nabi SAW, dia bilang, tulus dari hatinya, Ya Allah, kalau seandainya Engkau memberikan aku kesempatan seperti golongan yang pertama tadi. Yang pertama itu punya harta, punya ilmu.
Dia bangun masjid, rumah anak yatim, pesantren, segala macam. Dan yang kedua ini tidak punya harta. Dia gak bisa bangun pesantren, gak bisa bangun masjid, dan segala macam. Tapi dia dengan niat tulusnya dan ilmunya dia mengatakan, Ya Allah, kalau seandainya engkau berikan aku seperti engkau berikan si Fulan, yang golongan pertama saya akan buat yang sama. Kata Nabi SAW dengan niatnya itu.
Dengan ketulusannya Allah akan kasih pahala mereka sama. Bayangkan hadit ini bu. Kalau ibu setiap lewat di satu jalan ada masjid dibangun.
Bukan cuma lewatin. Ya Allah kalau engkau berikan aku kesempatan seperti orang yang bangun masjid ini aku akan lakukan juga. Berapa banyak masjid? Di Jakarta Selatan itu kalau tidak salah datanya 2000 lebih ya.
Sekitar begitu ya. Seluruh Jakarta itu di atas masjid dan mushollah. Berapa banyak kita bisa dapat pahala dengan doa kita itu. Belum kita bicara pesantren.
Belum kita bicara rumah tahfid Qur'an. Belum kita bicara semua majlis ta'lim. Orang yang buat majlis ta'lim misalnya.
Kita belum bisa punya kesempatan kita berdoa. Berharap kita bisa buat seperti mereka. Setiap kali lihat orang pergi haji dan umroh. Jangan cuma bilang oh dia pergi haji dan umroh ya.
Kenapa gak berdoa? Kenapa gak jadikan itu momen untuk mendapat pahala yang sama? Ya Allah kalau engkau berikan aku kesempatan yang sama, aku akan lakukan.
Makanya sama pahalanya. Nah ini poin yang tidak boleh luput dari kita berhubungan dengan masalah doa. Dan hati-hati juga dengan golongan ketiga dan keempat.
Kalau golongan ketiga adalah orang yang Allah kasih harta tapi tidak punya ilmu. Habis uangnya bangun karaoke, diskotik, foya-foya, judi, mabuk. Misal, dia tidak ada ilmu agama, dia punya harta melimpah.
Jadi disalahgunakan hartanya. Ini orang yang buruk kata Nabi SAW. Golongan keempat lebih buruk lagi. Nggak punya ilmu, nggak punya harta.
Udah bodoh, miskin. Tapi yang dia lihat golongan ketiga. Yang punya harta, habis untuk maksiat.
Maka dia mengatakan kalau saya punya harta yang sama saya buat seperti orang ini. Maka sama-sama dosanya. Dia gak bangun diskotik, dia gak bangun karaoke, dia gak juri. Tapi sama dosanya karena dia niat ingin seperti orang itu. Jadi poin-poin seperti ini harus betul-betul menjadi fondasi dasar.
Jadi kalau orang punya kelebihan depan mata kita, kita bisa jadikan momen untuk berdoa. Begitu juga kalau orang punya kekurangan. Ada orang cacat salah fisik.
Ada orang lebih sedikit misalnya kedudukannya di mata masyarakat daripada kita. Lebih sedikit hartanya. Kita bisa jadikan doa misalnya. Atau ada ujian pada dia. Ya Allah selamatkan aku selamanya dengan keluarga aku dari apa yang kau ujikan kepada orang ini.
Kan bisa jadi doa. Dan kita juga bisa doakan dia. Ya Allah keluarkan dia dari permasalahannya misalnya. Karena memang kalau kita doakan seseorang kebaikan dan Allah kabulkan. Misalnya sembuh dari penyakitnya.
Terlulas dari utangnya dan segala macam Maka nanti orang Kalau orang ini keluar dari permasalahan Dan kena hasil dari doa kita Selama dia aktivitas setelah keluar dari permasalahannya Kita akan panen pahala dia Nah ini fondasi-fondasi Dasar yang harus difahami dalam masalah doa Jadi tidak ada alasan untuk tidak Berdoa dan memang dia ibadah yang sangat mulia Di sisi Allah subhanahu wa ta'ala Karena orang-orang yang berdoa itu Berarti orang-orang yang Dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala Jadi kita kembali ke hadis tadi. Tidak ada sesuatu yang lebih mulia terhadap Allah daripada berdoa itu. Itu ada di pasal sebelumnya ya. Di pasal kedua.
Di poin nomor tujuh. Di halaman 21. Itu tentang masalah. Bagaimana tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa. Tiada orang kalau sudah berdoa itu berarti orang yang coba berusaha manja dan. bergantung pada Tuhannya dan itu target doa.
Sementara tadi yang saya bilang kalau orang tidak berdoa, Allah marah padanya, lihat di poin delapannya. Ini juga sudah kita bahas seperti yang lalu ya. Justru orang kalau tidak berdoa, Allah marah padanya. Jadi harusnya kita selalu berdoa.
Untuk diri kita, lihat kelebihan pada orang lain, minta kita diberikan yang sama. Dan kalau ada musibah sedang menimpa orang lain, kita minta berlindung agar Allah tidak ujikan itu pada kita. Baik kita akan masuk sekarang lanjutannya ibu-ibu sekalian pasal ketiga berhubungan dengan masalah syarat-syarat terkabulkannya doa dan hal-hal yang menghalangi terkabulnya. Tentu kalau kita tanya diri kita semua apakah kita mau diterima doanya, tentu kita mengatakan iya.
Karena setiap kali kita sampaikan Allah kabulkan. Tentu semua orang mau, minta apapun ya. Nah kita harus penuhi syarat. Di dalam pasal ini penulis menulis atau memilih lima syarat.
Yang akan kita coba bedah ya. Mudah-mudahan bisa selesai. Kalau tidak maka beberapa poinnya dulu. Karena ini cukup panjang.
Tapi ini syarat penting. Mirip begini Bu. Ibu kalau misalnya mau masuk ke satu kantor untuk bekerja. Dibuka lah peluang kerja di kantor A.
Dan kita sebenarnya pengen kerja di situ. Lalu kita hanya lewat dan mengatakan saya pengen kerja di sini. Kita gak pernah tanya, gak pernah ikutin syaratnya. Gimana caranya?
Syaratnya harus biodata, harus serahkan ijasa, harus indah itu misalnya. Tapi kita gak pernah, kita cuma bilang saya mau kerja di situ. Gak akan ada hasilnya.
Itulah pentingnya syarat. Itulah pentingnya syarat-syarat. Makanya ada syaratnya supaya doa kita bisa diterima.
Makin ibu penuhi syarat ini, maka makin cepat penerimaan doanya. Kita akan bacakan apa yang ditulis oleh... Penulis di halaman 25 di pasal ketiga ya Syarat-syarat terkabulnya doa Dan hal-hal yang menghalangi terkabulnya Doa dan ta'awud Ta'awud itu dalam kurung mohon perlindungan Berlindung kepada Allah dari apa yang kita khawatirkan Itu ibarat senjata kata beliau Ibarat senjata Maksudnya tidak ada yang lebih kuat daripada ini Kalau senjata yang kita pakai berperang bu Tembak Apa namanya Ta'awud Pistol misalnya atau yang sejenisnya ya.
Senapan dan seterusnya. Itu mungkin jangkauannya terbatas. Kapan dia kita tembakin ke tembok yang kuat. Mungkin tembok itu bisa tembus bisa tidak.
Belum tentu kena sasaran musuh kita. Tetapi kalau doa itu beda. Apapun bisa ditembus dengan doa.
Sampai ke dalam hati manusia yang tadinya mungkin benci kita bisa berbalik menjadi menyukai kita. Misalnya. Atau orang yang jahat bisa jadi baik kepada kita. Atau keadaan kita yang sudah terpuruk.
Ekonomi terpuruk, kesehatan terpuruk bisa berbalik menjadi 180 derajat, menjadi sehat, menjadi kaya, itu semua hanya doa. Makanya bahasa pendulis ini penting sekali ya. Doa, minta apapun kepada Allah. Dan ta'ud, minta berlindung kepada Allah dari masalah yang sedang dihadapin.
Itu ibarat senjata. Kehebatan senjata bergantung kepada pemakainya. Walaupun senjatanya bagus, tapi kalau yang menggunakan tidak faham, maka juga tidak berfungsi.
Kita kalau kasih pedang yang tajam tapi pada anak bayi, dia nggak tahu cara pakenya. Nggak mungkin. Atau mungkin handphone lah sekarang. Kalau kita kasih handphone anak bayi, dia gak ngerti apa-apa.
Dia gak tau nilainya. Misalnya ibu-ibu kalau kasih anaknya yang kecil, mungkin bisa dibuang handphone itu. Dia gak paham nilainya.
Jadi memang harus juga tergantung pada pemakainya. Bukan hanya dari ketajamannya saja. Apabila senjata telah sempurna, tidak ada cacatnya, lengan yang menggunakannya kuat, dan juga penghalang tidak ada. Nisya'ya dapat membinasakan musuh.
Berkumpul antara senjata yang kuat itulah doa. Berkumpul dengan orang yang mau menggunakan senjata itu dan paham. Maksudnya dia sering berdoa. Dia penuhi syarat-syarat doa itu. Maka secara otomatis bisa memenuhi apa yang kita inginkan.
Apabila kurang salah satu dari tiga perkara ini. Maka pengaruhnya menjadi berkurang juga. Senjatanya ada tapi lengannya gak kuat.
disitu dikatakan begitu ya jadi kalau senjata itu tidak ada cacatnya lengannya menggunakan kuat dan tidak ada penghalangnya sempurna bisa melawan musuh tapi kalau salah satu dari tiga ini ada yang kurang maka juga berkurang fungsinya jadi ibu sudah punya senjata yang bagus doa perangkatnya tapi ibu sendiri gak pernah berdoa berarti kan ibu tidak pakai senjata yang bagus itu sayang banget gitu ya Sayang banget ini perlu kita bahasakan. Karena banyak orang tahu doa itu. Kalau kita bilang berdoa, dia tahu doa.
Tapi dia nggak lakukan. Atau mungkin dia berdoa hanya pada saat butuh. Nanti dia kalau saya sakit baru berdoa. Misalnya atau nanti terlidit utang.
Atau nanti ada masalah baru berdoa. Padahal sebenarnya bukan seperti itu. Dia harusnya menunggangi kesempatan berdoa itu. Pada setiap kesempatan atau setiap waktu yang ada. Ingat Sabda Nabi S.A.W. Saya ingatkan lagi kita sudah bahas ya.
Kenali dah Tuhan kalian. Di saat kalian sedang lapang. Maka dia akan kenali kalian di saat kalian sedang sulit.
Jadi kalau ada orang mau diijabah doanya pada saat dia sedang kesulitan. Maka dia harus sering berdoa di waktu dia lapang. Juga perlu di garis bawah ya. Yang ibu binta tidak boleh bentrok sama sunnatullah ya. Itu juga di garis bawah ya.
Jangan ibu lihat mukanya seorang ibu yang ini cantik banget. Ibu beda lalu ibu bilang ya Allah kasih saya muka seperti dia. Itu gak bisa. Ya itu kan sistem Allah sudah buat muka dia begitu gak mungkin kembar. Atau ibu berdoa misalnya minta saya gak suka malam ya Allah hilangkan aja malam.
Gak bisa malam siang pagi itu sudah sistem ya. Ibu ada masalah sama suami ya Allah hilangkan semua laki-laki. Wah gimana caranya?
Gak mungkin. Jadi gak mungkin itu bentrok sama sistem. Atau ibu bilang, ya Allah hilangkan rasa lapar dari saya selamanya.
Gak bisa ibu kalau gak makan pasti lapar. Itu sistem. Atau ya Allah hidupkan saya selamanya. Saya gak usah mati.
Itu gak mungkin. Jadi selama tidak bentrok sama sistem yang Allah sudah buat. Itu sunnatullah. Lalu dikatakan demikian pula dengan doa. Apabila isi doa tidak baik.
Atau orang yang berdoa tidak menggabungkan antara hati dan lisannya. Atau adanya penghalang bagi terkabulnya doa. Maka doa tidak akan berhasil Jadi maksudnya Kalau ibu misalnya Ustaz saya sudah lama berdoa tapi saya belum lihat hasilnya Coba ibu lihat dulu nih poin-poinnya Ibu sudah penuhi syarat-syarat belum? Syarat-syarat nantinya Kita bahas satu persatu ya Di pembahasan pertama dari Pasal ketiga ini Masalah syarat-syaratnya gitu ya Maka itu sudah terpenuhi semua belum? Kalaupun sudah Misalnya terpenuhi Nah sekarang berapa lama ibu sudah berdoa?
Karena itu juga ada waktu. Jadi mirip sama dosis obat. Kalau ibu berobat ke dokter, bisa sembuh. Tapi minum obatnya tiga hari misalnya antibiotiknya.
Atau sampai habis satu minggu misalnya. Itu kan ada dosisnya. Karena saya sudah jelaskan juga yang lalu, kalau kita misalnya sakit lalu ibu mengatakan, Ya Allah sembuhin saya. Tiba-tiba sembuh.
Kita sudah gak berdoa lagi. Maka tertundahnya dalam beberapa saat. seperti ibarat dosis obat doa itu akan membuat seorang hamba terus dalam doanya saya juga sudah pernah singgung sebuah hadith Nabi SAW bila Allah mendengar sebuah doa yang indah dari seorang hamba Dia terus merengek, dia manja sama Tuhannya. Dia meneteskan air mata, dia gak mau pindah dari sejadah sampai hatinya tenang misalnya. Contoh.
Dan belum Allah kasih. Kalau Allah dengar doa yang indah itu, Allah sengaja menunda jawaban doa itu. Kenapa?
Agar hamba tersebut tetap dalam doanya. Dua, tiga hari, satu minggu, satu bulan dia berdoa. Kalau dia lihat hasil daripada pahalanya, selain diijabahnya apa yang merupakan hajatnya di dunia, maka mungkin dia berharap sepanjang hidup dia, dia berdoa terus.
Nah seperti itulah Pembahasan pertama disini Dikatakan oleh beliau Berikut saya akan jelaskan kepada anda syarat-syarat dikabulkan doa Dan hal-hal yang dapat menghalangi terkabulkannya Di pembahasan pertama Jadi ada dua seakan-akan beliau mau bahas ini ya Beliau akan bahas tentang syarat-syarat diterimanya doa Kemudian juga mungkin ada nanti tentang penghalang terhadap diijabanya doa itu Pembahasan pertama syarat-syarat terkabulnya doa Jadi kalau terpenuhi syarat ini maka Umumnya doa itu pasti akan diterima. Syarat secara etimologi atau bahasa adalah tanda dan alamat. Secara terminologi atau istilah ialah apa yang tidak adanya mengharuskan tidak adanya sesuatu. Tetapi adanya tidak mesti menyebabkan adanya sesuatu dan tidak pula tidak ada secara zatnya.
Maksudnya ini definisi saja. Intinya ibu kan walaupun tidak disebutkan definisi sudah paham apa itu syarat ya. Tidak mungkin terpenuhi apa yang kita inginkan tanpa penuhi syarat kan begitu. Nah itu sebenarnya poinnya.
Terus dikatakan syarat-syarat terpenting bagi tergabulnya doa ada yang pertama ikhlas. Nah disitu dikatakan syarat pertama. Ini tadi saya bilang ya ada kurang lebih lima syarat yang saya lihat disini ditulis oleh penulis ya. Itu dari halaman. 26 syarat pertama Itu sampai nanti Di syarat yang terakhir Yang kelima itu Di halaman 38 Jadi dari halaman 26 sampai 38 12 lembar 12 bagian bahasan Saya tidak tahu ini bisa kita selesaikan atau tidak Tapi kita coba bahas ya Karena saya sudah bahasakan Target kita bukan menyelesaikan buku Target kita adalah memahami isi buku Karena kalau cuma selesaikan buku satu kali pertemuan saya bisa bacain selesai gitu kan.
Tapi bagaimana kita poin demi poin bisa jelas semuanya. Syarat pertama diterimanya doa dan syarat untuk diterima semua amal. Wajib ini bukan pilihan, ikhlas.
Dan ikhlas dikatakan yaitu membersihkan doa dan amal dari segala yang mencampurinya dan menjadikannya hanya untuk Allah semata. Yang tiada sekutu baginya. tidak tercampur ingin dipuji oleh orang tidak pula berbangga-bangga diri bahasa Arabnya suma'ah saya sudah sekian tahun berdoa saya sudah bangun sekian banyak masjid bukan mengharap materi yang bakal sirna dan bukan pula karena berpura-pura berdoa melainkan mengharap pahala dari Allah dan takut kepada azabnya serta mengharapkan keridoannya Ini satu paragraf kurang lebih definisi sekaligus penjelasan tentang apa itu ikhlas.
Saya ulangi lagi diperhatikan. Ikhlas itu yaitu membersihkan doa dan amal dari segala yang mencampurinya. Dan menjadikannya hanya untuk Allah semata. Yang tidak sekutu baginya.
Tidak bercampur ria. Tidak pula berbangga-bangga diri dengan ibadah atau doa itu. Bukan mengharapkan materi yang bakal sirnah. Jadi berdoa supaya dibayar orang gitu ya.
Karena banyak orang begitu ya datang berdoa supaya dapat duit, dapat makanan misalnya. Dan bukan pula karena berpura-pura saja. Karena orang lagi lihat atau depan kamera jadi angkat tangan berdoa ya.
Seperti biasa dekat Kaabah itu banyak orang gitu ya. Angkat tangan seakan-akan berdoa lalu difoto sama temannya. Dan depan orang semua lagi.
Saya gak tau apa maksudnya. Kita mau jabarkan bukan ria. Dari mana gitu? Karena dia sudah angkat tangan tidak lagi berdoa Pura-pura Melainkan dia betul-betul tidak ada semua itu Mengharapkan pahala saja dari Allah Dan juga Dia takut kepada siksa Allah Kalau tidak berdoa Dan juga mengharapkan keridoannya Sesungguhnya Allah Telah memerintahkan ikhlas Dalam Al-Quran Salah satu ayatnya Atau dimulai dari ayat surah Al-A'raf Ayat 29 Qul amal rabbi bil kist وَأَقِيمُوا أُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَدُعُوهُ مُخْلِسِينَ لَهُ الدِّينِ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ Katakanlah, Rabku menyuruh menegakkan keadilan.
Dan katakan pula, hai Muhammad, luruskanlah muka atau dirimu di setiap sholat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepadanya. Sebagaimana dia, denya besar kata ganti Allah, telah menciptakan kamu pada permulaan, demikian pula kamu akan dikembalikan atau kembali kepadanya. Saksi bahasan kita adalah, dan sembahlah Allah.
Makna sembah semua ibadah. Doa, sholat, puasa, sedekah, bakar. bakti orang tua, jihad, apa saja.
Majlis ilmu semua harus ikhlas karena Allah SWT baru mendatangkan keberkahan dan mendapatkan keutamaannya. Kemudian dari ayat ini tentunya kita ambil dulu pelajaran. Ada dua pelajaran, dua pesan penting disini dari Allah SWT.
Tiga pesan penting dalam ayat Al-A'raf 29. Yang pertama itu Allah perintahkan berlaku adil. Walaupun untuk diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Itu mungkin ada bahasan sendiri.
Dibab adil tapi... Yang jelas kita disuruh berbuat adil dalam setiap hal. Termasuk kalau ibu-ibu diamanakan anak-anak sama Allah.
Tidak boleh dibedain. Harus semua sama. Laki-laki dan perempuan sama pemberiannya.
Mungkin yang sedikit berbeda adalah porsi. Kalau masih bayi sama sudah besar. Porsi makanannya beda misalnya.
Ukuran baju beda. Tapi standar beda itu tidak boleh. Makanya pernah Nu'aman ibn Bashir.
Bashir ayahnya Nu'aman. Dua-duanya sahabat. Nu'man sahabat, Bashir sahabat. Kebetulan Bashir ini punya anak beberapa orang bu. Dan dia melihat di antara semua anaknya yang paling bakti namanya Nu'man.
Dia datang kepada Nabi SAW lalu mengatakan ya Rasulullah. Ini Nu'man karena anak saya yang paling bakti. Saya mau khususkan pemberian buat dia.
Dan dia minta Nabi jadi saksi. Maka Nabi SAW tanya. Hai Bashir kau kasih semua anakmu sama gak? Dia bilang tidak ya Rasulullah. Kata Nabi SAW saya gak mau jadi saksi.
Lalu Nabi tanya balik, hai Bashir, kau mau semua anakmu berbakti sama kau nanti pada saat mereka besar? Sama standar baktinya? Semua santun, semua rama, semua ngurus kamu kalau sudah tua?
Dia mengatakan iya. Kata Nabi SAW, sama ratakan mereka. Harus sama.
Berikan porsi makanan, sama semua. Apalagi kalau dekat-dekat umurnya ya. Berikan pakaian, apa saja, nilainya harus sama. Kalau saya yang saya buat itu, di laptop saya pun saya susun tuh.
Nama anak-anak. Kalau ada satu anak yang beli mainan misalnya. Yang lain tidak. Saya beli saldo anak yang lain tuh. Jadi kita kasih saldonya.
Misalnya 50 ribu nih. Yang lain kakak adiknya gak beli. Ya sudah dia anak ini punya 50 ribu.
Dia bisa beli untuk yang lainnya. Dia bisa mau bawa tambah uang sakunya. Atau apa itu terserah. Karena nanti Allah akan tanya.
Ini adil gak? Beda pemberian hidup begini. Namanya hibah sama warisan. Nah kalau warisan memang laki-laki dua perempuan.
Satu itu memang hukum Allah begitu ya. Karena anak laki-laki wajib kita nafkah sampai balik saja. Anak perempuan dinafkah sampai sudah menikah. Sampai menikah gitu kan.
Makanya perempuan selalu aman. Sebelum nikah wajib dinafkah oleh ayahnya. Setelah nikah wajib dinafkah oleh suaminya.
Anak laki-laki tidak seperti itu. Makanya Allah kasih warisan mereka lebih banyak. Dan tidak boleh dilanggar ini bu ya.
Jadi karena kita sayangnya semoga Allah kasih daya masih banyak orang yang begitu. Datang mengulur sama saya Ustaz. Ini kakak saya perempuan gak setuju kalau dia dapat setengah. Dia gak tau satu kami dapat dua.
Itu hukum Allah. Terus saya mau jawab bagaimana? Ya harusnya difahami kalau itu hukum Allah gitu ya.
Karena memang perempuan sudah terjamin dari setiap keadaan. Jadi kalau ada perempuan masih gadis misalnya belum nikah. Walaupun sampai 40 tahun ayahnya tetap wajib menafkahinya.
Jadi makan, minum, tidur tetap dijamin. Setelah nikah suaminya yang atur. Tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan gitu kan. Kalau laki-laki gak bisa. Anak laki-laki itu hanya sampai balik.
Kalau sudah balik, ibu dan suami masih biaya anak yang sudah balik laki-laki itu sudah sunnah. Bukan kewajiban. Tapi tetap tidak mungkin kita tega gitu ya.
Tetapi hukum agamanya begitu. Anak laki-laki itu dia sudah, setelah balik itu kayak dia sudah boleh bekerja kan gitu ya. Nah seperti itu. Itu harus berlaku adil. Berlaku adil juga untuk diri kita sendiri.
Seperti kita mengatur porsi makan, porsi tidur, porsi berwarah rakyat. Itu namanya berlaku adil. Ini babnya panjang sekali ya. Tapi Allah perintahkan kita berbuat kest atau keadilan dalam segala hal. Termasuk menengahi orang.
Jangan karena ini punya hubungan kerabat. Lalu kemudian kita bela dia, nggak bisa. Atau ini teman dekat kita.
Salah ya salah. Dan itu harus kita terapkan dalam hidup kita. Biarkan orang lain tahu, oh kalau sama ibu ini saya gak bisa buat apa-apa.
Karena pasti yang benar ya benar, yang salah salah. Nah itu memang pribadi kita seperti itu seorang muslim. Itu pesan pertama. Pesan yang kedua, ini yang disebutkan bahwasannya kita diperintahkan untuk mengikhlaskan niat kepada Allah SWT dalam setiap ibadah. sembahan atau cara kita menyembah Allah, berdoa, berzikir, apa saja semua itu ikhlaskan Allah.
Pesan ketiga adanya diingatkan bahwa kita semua akan meninggal dunia dan akan kembali kepada Allah SWT. Pastikan kita kembali. Sehebat apapun kita jaga kesehatan kita, hidup di tempat yang udaranya asrillah, sehatlah, segala macam, olahraga tetap mati di saat ajalnya datang gitu ya.
Maka itu tidak mungkin kita pungkiri. Tapi memang kita juga tidak boleh putus asa mengatakan, toh kalau saya mau mati ya sudah biar aja. Saya nggak usah olahraga, saya nggak usah sehat-sehatan. Dan seterusnya itu juga keliru ya. Kita memaksimalkan hidup kita dengan hal-hal yang baik karena juga akan ada penilaian yang baik.
Kenapa jenazah itu? Kalau mati tetap dimandikan, toh sebentar lagi dimasukin di kuburan dan dimakan oleh tanah. Karena kita harus kembalikan jasad itu kepada Allah dalam kondisi utuh, baik, sebagaimana Allah pinjamkan kepada kita. Tetap disampoin, dimandikan.
Pakai sabun, pakai kain kafan yang bersih. Padahal sebentar lagi masuk tanah dimakan sama belatung tanah. Dan kata Nabi SAW, semua jasad kalian akan dimakan oleh tanah.
Kecuali tulang ekor kalian yang darinya nanti Allah akan bangkitkan kalian pada hari kiamat. Tapi yang jadi saksi bahasa tetap dibersihkan jenazah itu. Itu juga kita masa hidup kan.
Kita apa namanya, Allah berikan rasa gerah. Gak nyaman kan sayang kalau gerah. Tapi kalau kita mandi seger. Supaya kita jaga badan itu. Kita kalau gak sikat gigi gak percaya diri ngomong sama orang.
Tapi kalau sikat gigi bersih rapi kita jadi percaya diri. Semua ini. Kita lebih suka wangi, penataan yang rapi.
Dan kita tidak suka justru yang berantakan, bau yang tidak sedap. Orang semua manusia tidak suka. Itu Allah buat fitrah.
Supaya kita memang melalui hidup kita dengan hal-hal yang baik-baik. Hidup ataupun meninggal dimaksimalkan. Jangan karena mau mati juga atau hanya tidak merawat diri.
Bukan seperti itu juga. Itu yang dimaksudkan. Kemudian firman Allah yang selanjutnya, ini dalil yang kedua tentang masalah ikhlas.
Surah Ghafir ayat 14, nama lainnya Surah Mu'min. Surah nomor 40 dalam Al-Quran ini ya. Kalau Allah raf tadi, itu adalah surah nomor 7. فَدُعُوا اللَّهَ مُخْلِسِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ Maka sembala Allah dengan memurnikan ibadah kepadanya meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Di sini ada Satu pesan dari ayat ini adalah Bagaimana kita disuruh ikhlas kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, tulus Walaupun orang kafir tidak suka bisa memiliki Dua makna, makna yang pertama Dia tidak suka karena itu adalah fondasi Agama kalian disuruh ikhlas Kalau mereka tidak kenal namanya Ikhlas, mereka pokoknya Minta bantu orang harus ada imbalannya Islam tidak mengajarkan itu Jangan sampai ibu Berprinsip seperti itu Artinya Set Setiap ada orang yang akan berkenalan sama ibu, ibu langsung berpikir. Saya dapat apa secara duniawi dari orang ini?
Kaya enggak? Dapat jabatan enggak? Dapat ini? Itu enggak bisa dalam Islam.
Enggak ada. Kita disuruh berteman sama semua orang. Mau kaya, mau miskin. Semua kita berteman sama mereka. Selama mereka adalah orang-orang yang beriman, yang bisa menambah iman kita.
Kenapa kita tidak berbawal sama mereka? Yang dilarang hanya bergaur sama orang-orang fasik, orang munafik. Fasik itu ahli maksiat. Hidupnya semua penuh dengan pelanggaran agama.
Jangan kita terpengaruh nanti. Dia ke neraka, kita ke neraka. Dia dihukum, kita dihukum. Tapi selama tidak kita berteman sama semua orang.
Dan memang Islam menyuruh mendahulukan untuk mencari pahala dibandingkan urusan dunia. Berteman sama orang bagaimana kita bermanfaat bagi dia. Bagaimana kita bisa menjadikan teman kita, lingkungan kita, pasangan kita, anak-anak kita. Segala macam ini adalah sumber pahala buat kita. Bukan bagaimana saya bisa meraih keuntungan dari dia.
Nah itu poin yang harus kita garis bawahi. Nah itu perbedaan kita sama orang-orang kafir. Mereka suka itu sebagai fondasi agama kalian. Tidak suka gak usah peduli.
Atau kalau mereka hidupnya selalu menghubungkan antara apa yang mereka lakukan buat orang lain. Harus ada unsur timbal baliknya. Dibayar dengan duit dulu. Maka itu berarti juga sifat orang kafir. Orang muslim tidak seperti itu.
Kita dibalas. Misalnya ibu kirim makanan ke tetangga. Dibalas lagi makan atau tidak bagi kita gak penting. Karena bagi saya, saya sudah memberi.
Saya sudah sedekah. Kok dikasih juga ya Alhamdulillah. Gak usah bilang di tetangga gak tahu diri ini ya.
Saya sudah kirim makanan, masak kembali piring kosong. Bertibu gak ikhlas. Berharap ada unsur timbal balik.
Kirim baju, harus ada baju juga. Itu gak. Dalam Islam gak ada itu. Kita dahulukan gimana dicatat pahala. Kalau orang kasih kita tidak ada masalah tanpa kita minta ya.
Karena membuka pintu mengemis minta-minta haram dalam Islam. Haram tidak boleh. Masuk dalam kategori dosa besar bu. Bahkan dalam hadith yang suhaid dijelaskan. Nabi SAW melarang umatnya meminta-minta kalau masih bisa makan sehari sekali.
Kalau masih punya makanan hari itu, gak boleh minta. Satu hari, satu kali makan, itu sudah gak boleh minta. Yang boleh itu kalau betul-betul dia sudah kelaparan, dia akan mati kalau gak makan. Itu baru boleh buka pintu minta. Itu pun minta di saat itu saja.
Dan tidak ada sama sekali pintu yang lain. Kata Nabi SAW, tidak ada orang yang membuka pintu mengemis, kecuali Allah akan bukakan baginya pintu kemiskinan. Hidupnya akan terhina.
Makanya sebagian ulama salah mengatakan, jangan buka pintu-pintu minta atau mengemis itu, karena... Dia akan mendatangkan kehinaan pada diri orang tersebut. Sekarang atau jangka panjang.
Misal kita minta sekarang sama orang. Satu waktu anggaplah ekonomi kita jadi baik. Kita ketemu sama orang tersebut.
Mungkin kita lebih baik sekarang dari dia. Tapi kan ada kenangan dulu kita pernah minta. Kan begitu ya. Jadi lebih baik kita mulia.
Dan Islam mengajarkan kepada kita. Kalau mau sesuatu ada jasa yang kita berikan. Kerja, ambil hasilnya.
Itu gak ada masalah Tapi kalau mengemis ya Ada orang subhanallah ini jadi penyakit secara jiwa Sudah mampu pun datang ke rumah temannya Selalu lihat barang apa Bagus buat saya ya Langsung main ambil Ini gimana? Kan orang belum tentu punya lagi kan gitu Tapi mungkin karena dia tidak enak dikasih Untuk apa buka pintu itu? Kenapa menghinakan diri kita? Pengen beli kan selesai Mau gratis terus Gimana?
Akhirnya rumahnya penuh dengan barang orang itu. Saya gak nyinggung siapapun ya. Kalau ada yang merasa disini Alhamdulillah. Berarti tinggal memperbaikin gitu ya. Karena tujuan majlis ilmu memang untuk itu.
Baik. Itu makna daripada orang kafir suka atau tidak? Suka. Dia tidak suka karena itu fondasi agama kalian.
Atau dia tidak suka karena memang cara mereka hidup begitu. Orang kafir itu selalu kalau berihonsi ada unsur timbal balik. Kayak pemikiran kapitalis. Itu harus ada unsur timbal baliknya.
Kalau kita tidak ada seperti itu. Kemudian dalil yang ketiga. Ayat yang ketiga diangkat oleh penulis ini adalah surah Az-Zumar. Ayat 3. Yang bunyinya.
Inna Allaha Yahkumu Baynahum Fimahum Fihi Yaktalifun Inna Allaha Layahdim Man Huwa Kazibun Kafar Ingatlah kata Allah, makna ingat pelajarilah Hanya kepunyaan Allah lah agama yang bersih, maksudnya dari kesyirikan Kalau mau jadi seorang muslim tidak boleh ada memparnerkan Allah dengan makhluknya Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah Mereka berkata kami tidak menyembah mereka Kuburan kapat Katungkah, jimat-jimatkah. Kami tidak menggunakan ini. Melainkan supaya mendekatkan diri kami kepada Allah. Dengan sedekat-dekatnya.
Sesungguhnya Allah akan memutuskan diantara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjukkan orang-orang yang pendusta lagi sangat ingkar. Kita coba bedah disini. Ayat ini menjadi beberapa faidahnya. Yang pertama adalah perintah untuk ikhlas.
Ingatlah hanya kepunyaan Allah lah agama yang bersih. Nggak boleh ada partisipasi dipartnerkan dengan makhluk ya. Karena riak itu kan ibu sholat riak. Maksudnya apa? Dia sholat karena Allah tapi diikuti dengan pengen dipuji oleh orang.
Itu kan berarti mempartnerkan Allah dengan makhluk. Itu namanya syirik. Itulah menyekutukan Allah.
Itu Allah nggak mau. Allah mau dia murni sendiri. Ibu dilihat orang, tidak dilihat orang tetap ibadah. Itu ikhlas namanya. Orang yang tidak lihat tetap berdoa, tetap sedekah, pokoknya kerja belah, ngaji dan segala macam.
Jadi Allah melarang. Ini faedah pertama dari surah Zumar ayat 3 ini. Kita disuruh ikhlas.
Kemudian potongan yang kedua, sesungguhnya adanya ancaman bagi orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu. Dan kebanyakan mereka menganggap apa yang mereka lakukan dari sekutu-sekutu itu adalah perbuatan yang baik. Kayak orang pakai jimat, mungkin ada perempuan karena mau cantik pakai susuk atau apa itu semua. Atau mau spe laris usahanya pakai pelaris.
Semua ini gak diperlukan. Kita gak pernah punya pilihan untuk membentuk alis kita, bibir kita, hidung kita, telinga, rambut. Kita gak pernah pilih lahir begitu.
Berarti Allah pencipta sudah pilihkan yang terbaik. Ibu gak usah khawatir. Allah datangkan nanti orang yang suka itu.
Jadi gak perlu khawatir. Gak usah ikuti mukanya dia atau mukanya ini. Saya pernah lihat cuplikan di negara kita ada orang laki-laki.
Tangannya puntung dua-dua, kakinya puntung. Ada istrinya, ada anaknya. Kuasa Allah. Allah datangkan jodohnya.
Cuma kadang-kadang kita yang rewel. Datang ini, ah terlalu pendek. Datang ini, oh terlalu gemuk. Datang ini, oh terlalu hitam. Nggak mau.
Datang sinyal Allah nolak terus. Istiqara saja. Kalau hati tenang, bismillah kita tidak tahu mana yang baik gitu ya. Ada seorang wanita sangat cantik di Medina. Terkenal sangat soleh dari keluarga baik-baik.
Nabi punya seorang sahabat namanya Julaibib. Pernah dengar nama ini? Julebib ini terkenal di masa Nabi itu dengan orang yang buruk rupa.
Jelek orangnya secara fisik gitu ya. Begitu disebutkan dalam hadis. Terus Nabi lihat, Julebib ini orangnya tampangnya buruk, jelek, tambah padanya kecil, kurus.
Nabi datang ketemu dia, lalu Nabi mengatakan, Hei Julebib, kenapa kau tidak nikah? Dia bilang, dia tahu diri, dia mengatakan, Ya Rasulullah, siapa yang mau sama saya? Dia tahu diri dia mau.
Kata Nabi saya akan coba nikahkan kamu. Nabi pilih salah satu rumah orang angsar. Yang ada perempuan cantik ini. Tapi dia terkenal keimanannya.
Sangat kuat imannya perempuan. Lalu Nabi SAW ucapin salam. Disambut sama pemilik rumah.
Nabi bilang orang-orang Arab itu. Biasanya kalau mau melamar. Dia bilang kami punya hajat pada kalian. Kata-kata hajat ini berarti mau melamar. Nabi bilang kami punya hajat dengan kalian.
Ini Tuhan rumahnya kira Nabi yang mau melamar. Oh selamat datang ya Rasulullah. Sambut. Nabi bilang bukan buat saya.
Buat Julaibib ini. Terus orang tuanya perempuan ini bilang. Sebentar kalau untuk Julaibib kami tanya dulu anaknya.
Begitu kalau ibu baca kisahnya. Kami tanya dulu anaknya mau gak ini. Karena Julaibib dikenal memang buruk rupa. Maka pas waktu ayah ibunya ini nyambut Nabi. Rupanya si anak gadis ini dengar dari dalam.
Langsung dia mengatakan, Waya ayah dan ibu, apakah anda berdua akan menolak lamarannya Rasulullah? Ini yang lamarin Nabi nih. Bukan orang biasa. Gak mungkin dia sembarangan datangin orang. Maka karena itu lamaran Rasulullah, nikahkan saya sama Julaibib.
Akhirnya menikah. Baru berapa hari menikah, terjadi perang. Dan Julebib ikut berperang mati syahid. Dan waktu Nabi ketemukan jenazahnya Julebib. Itu digendong oleh Nabi.
Di sekelah sebelahnya Julebib ada tujuh orang-orang kafir yang dibunuh sama dia. Dia mati syahid dan dia juga membunuh orang kafir. Dan dengan itu istrinya ini dapat syafaatnya masuk surga.
Allah bahalas dengan begitu. Nah seperti itu gambarannya. Tapi itu cuma sebagai contoh saja gitu ya. Jadi sebenarnya orang tidak butuh untuk pakai hal-hal yang membuat dia menyekutukan Allah nanti.
Karena di Indonesia ini dukun-dukun, karena dia tahu kita mayoritas muslim, mereka pakai kedok. Penampilannya seperti ustaz, seperti kiai, padahal dukun. Ini hati-hati sekali.
Jadi kalau mau suami suka, pakai alam manusia saja. Tidak usah lintas alam. Bawa foto kedukun buat lintas. Datangkan jin. Lintas alam.
Supaya suami suka. Tatapan mata yang syahdu. Ucapan yang santun.
Jaman tangan yang ramah. Tulus dari hati selesai. Manusia suka. Itu saja kok cara manusia.
Untuk apa pakai cara yang lain. Mantra-mantra segala macam. Makanannya, minumannya, pakaiannya.
Omong kosong semua ini. Kesyirikan kepada Allah. Tidak boleh. Tidak boleh.
Itu diantaranya. Jadi tidak boleh. Kemudian selanjutnya. Yang ketiga yang bisa diambil adalah bagaimana Allah SWT memastikan kalau Allah akan menghakimi orang-orang yang berbuat kesalahan seperti ini.
Dan juga Allah tidak akan pernah memberikan petunjuk bagi orang-orang yang dusta dan sangat ingkar. Selanjutnya ayat yang keempat. Saksi bahasan sudah jelas tadi di poin kedua ya. Atau di poin pertamanya dalam surah Az-Zumar ini tentang Allah suruh kita ikhlas.
Kemudian selanjutnya surah Al-Bayyinah ayat 5. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُ اللَّهَ مُخْلِسِينَ لَهُ الدِّينَ هُوْ نَفَعَ وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُ الزَّكَا وَذَادِكَ دِينُ الْقَيِّمَةَ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya dalam menjalankan agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunikan zakat dan yang demikian itu adalah agama yang lurus. Saksi bahasan kita disini adalah ada dua, yang pertama Perintah menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya. Maksudnya tidak ada unsur manusia. Tidak ingin dipuji oleh manusia segala macam. Memberi memang karena Allah.
Sujud dan ruku'un karena Allah. Berdoa karena Allah. Baca Quran karena Allah.
Semua karena Allah. Dia tidak ingin pujian manusia. Dan perlu saya tambahkan poin di sini. Ibu kalau lihat ada temannya ahli ibadah. Keluarganya suka ibadah.
Jangan dipuji depannya ya. Tidak boleh dipuji. Kamu tadi sholat bagus banget ya. Itu jangan dipuji, gak boleh. Karena jangan sampai dia ikhlas jadi berubah.
Makanya pernah ada orang di masa Nabi SAW sholatnya bagus banget. Sangat bagus itu maknina. Takbiratul ihram, rukunya, iktidalnya, sujud.
Semua dengan tenang sampai salam. Itu agak jauh dari Nabi. Ada orang duduk di sebelah Nabi bilang begini ya Rasulullah.
Saya suka banget dengan sholatnya orang ini Luar biasa gitu Maksudnya husyo Nabi bilang jangan kau perdengarkan itu Karena kau perdengarkan pada dia kau akan membinasakannya Sekarang ikhlas udah bagus nih Begitu kau bilang oh tadi sholatmu bagus ya Wah dia ikutin jadi riak kan Jadi masalah gitu ya Jadi gak usah dipuji-puji Nah sama ibu juga kalau buat baik Gak usah tunggu dipuji Ibu bantu orang nih Terus dia ambil langsung dia pergi Jangan bilang ini orang gak tau terima kasih Memang mau dipuji sama dia atau memang ikhlas kan Allah. Makin orang terima pemberian kita makin kita dipuji makin bagus. Kita makin bersih hatinya kan. Dan setiap kali sudah berbuat amal lupain aja.
Sudah dicatat oleh malaikat. Tidak usah diingat-ingat. Ini biasanya kalau kita suka ingat-ingat ini. Itu jadi senjata buat syaitan itu. Oh saya sudah satu tahun ini sholat malam terus.
Diingat-ingat. Akhirnya syaitan bisa tunggang itu. Lagi ngobrol sama teman-teman. Mereka ngomongin, oh saya kok susah sekali bangun sholat malam ya.
Setan bisikin. Bu, kan kamu sholat malam satu tahun kan gitu. Ceritain pengalamannya. Baru bisikannya bagus gitu kan. Supaya mereka juga termotivasi.
Ini omong kosong. Kan tidak perlu begitu. Apa yang motivasi ibu dulu mau sholat malam? Cuplikan ceram misalnya.
Kirim aja ke grup kasih mereka. Gak usah kita ceritain diri kita. Karena antara ikhlas sama riya ini tipis sekali.
Gak bisa. Kita tadinya ikhlas bisa jadi riak. Karena sudah ikhlas.
Itu kan bahaya sekali. Jadi harus hati-hati sekali masalah itu. Itu poin yang pertama. Poin yang kedua.
Kita diperintahkan untuk mendirikan sholat dan juga menurunkan zakat. Dua rukun Islam yang sudah masyur tentunya. Baik.
Itu tadi lima ayat Al-Quran yang diangkat oleh penulis sebagai dalil tentang masalah perintah ikhlas. Sekarang kita masuk. Beliau mengangkat hadith. Hadith Nabi S.A.W. Di situ ada sebuah hadith yang diangkat. Dari Abdullah bin Abbas radiyallahu anhumah, ini sepupu Nabi s.a.w. Abdullah sepupu Nabi, Abbas paman Nabi ya.
Kita bilang radiyallahu anhumah, berarti berdua gitu ya. Karena dua-duanya sahabat. Beliau berkata, bahwa suatu hari saya duduk di belakang Rasulullah s.a.w. dan Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku. Ya gulam, inni u'alnimuaka kalimat, ihfadillaha yahfaduk, ihfadillaha tajidhu tujahat, idha sa'alta fas'alillah.
Sebelum saya baca terjemahan ini, hadith yang paling agung berhubungan dengan masalah agama kita. Dan bagaimana menjalin hubungan baik dengan pencipta Allah SWT. Pesan Nabi, karena Abdul Amin Abbas waktu itu masih sangat muda, mungkin baru balik gitu ya, maka Nabi bilang, Wahai pemuda, ya gulam, saya akan mengajari kamu beberapa kalimat, dan ini berarti kita langsung ambil pelajaran pentingnya, setiap anak-anak muda atau anak-anak yang masih kecil pun jangan pernah dianggap, oh belum saatnya saya bicara atau kenalkan Allah sama dia.
Justru sejak dini, nak sholat ya, karena Allah yang perintah. Jangan ibu yang suruh. Jadi kalau ibu nanti tidak ada, dia tidak sholat gitu kan.
Selalu ingatkan. Sedekah ya nak, ini karena Allah yang perintahkan. Selalu bawa nama Allah gitu ya.
Saya kalau sampaikan anak-anak di rumah seperti itu. Akhirnya saya pernah dengar mereka ngomong gitu pada saat saya lagi tidak di situ. Atau mereka tidak tahu kalau saya lagi ada di ruangan yang lain tapi saya dengar.
Kadang-kadang kalau mereka selalu ingatkan, eh nggak boleh loh Allah larang. Mereka nggak bilang ayah atau ibu. Nah itu poin penting, itu pesan ya.
Selalu bawa namanya Allah. Karena secara fitrah manusia tahu Tuhannya. Sudah tahu bu ya, kita sebelum lahir di muka bumi ini semuanya. Pertama Allah ciptakan Nabi Adam. Itu Allah keluarkan dari tulang belakangnya Nabi Adam semua keturunannya.
Semua kita ini pernah dikeluarkan, dikumpulkan di Wadi Nu'man namanya di Mekah. Di situ dikeluarkan dan Allah menyatakan dalam Al-Quran itu. Bukan ke aku Tuhan kalian, kita semua sudah mengatakan. Qalu syahidina.
Kita semua mengatakan ya kami menyaksikan kau adalah Tuhan kami. Makanya ibu kalau duduk dengarin Allah larang Rasulullah bersama. Itu kayak mudah kita menerimanya.
Karena memang fitrah kita tahu kalau kita punya Tuhan. Nah seperti itulah. Jadi tidak sulit untuk menanamkan itu apalagi sejak dini kepada anak-anak. Selalu bilang Allah, Allah itu ya. Hai anak muda, saya akan mengajari kamu beberapa kalimat.
Nah ini berarti anak-anak muda mulai diajarkan. Pesannya adalah pelihara lah perintah dan larangan Allah. Jagalah hubungan baik dengan Allah.
Apa yang diperintahkan kerjakan, jaga, wajib atau sunnah. Apa yang dilarang, haram atau makruh tinggalkan. Niscaya balasannya Allah akan memeliharamu Allah akan menjagamu juga Dari segala macam marabahaya yang bisa menimpamu Pelihara lah hubungan baik dengan Allah Disitu terjemahnya sunnah Allah Sebenarnya hubungan baik dengan Allah lebih tepat ya Pelihara lah hubungan baik dengan Allah Tentulah engkau akan mendapatinya N nya besar Kata ganti Allah Mendapati Allah di hadapanmu Kalau kita jaga Azan langsung sholat.
Ada kesempatan berdoa. Kita jaga hubungan baik dengan Allah. Maka Allah selalu ada di hadapan kita.
Maknanya selalu bersama kita. Kita butuh bantuan akan dibantu. Kita butuh nikmat akan ditambahkan.
Apabila engkau memohon sesuatu. Maka mohonlah hanya kepada Allah saja. Dan apabila engkau meminta suatu pertolongan. Mintalah hanya kepada Allah saja.
Ketahuilah. Walaupun seluruh umat berkumpul untuk mendatangkan satu manfaat untukmu, tidaklah mereka itu dapat memberimu kemanfaatan kecuali sekedar yang Allah tetapkan untukmu saja. Dan jika mereka berkumpul untuk mendatangkan suatu kemudaratan atau bahaya untukmu, maka tidak juga mereka itu sanggup memudaratkanmu, melainkan hanya sekedar yang Allah telah tetapkan terhadapmu. Kalam atau pena yang dipakai untuk tulis takdir telah diangkat. Dan segala lembaran tulisan telah kering tintanya.
Hadis ini diribetkan oleh Tirmidhi. Hadis ini banyak sekali pelajaran ya. Jadi yang pertama tadi sudah kita sebutkan. Saya ingatkan kembali pentingnya menanamkan nama Allah. Dan menyebut Allah itu di depan anak-anak muda, anak-anak kita ya.
Itu kita biasakan mengucapkan itu. Yang kedua adanya anjuran untuk menjaga hubungan baik dengan Allah. Kumpulkan dengan Allah itu kita jaga perintahnya. Wajib ataupun sunnah.
Termasuk sunnah bu ya. Jadi ibu kalau jaga amalan-amalan sunnah. Kayak sholat sunnah, puasa sunnah, zikir, baca Quran. Ini akan memudahkan ibu menjaga yang wajib.
Orang kalau sibuk menjaga yang sunnah yang wajib terjaga. Ibu biasa sholat duha, sholat malam, sholat qobliya, sholat ba'diyah. Tentu wajibnya akan terjaga otomatis.
Ibu biasa puasa Senin Kamis, puasa Ayamul Bid, misalnya puasa Sunnah. Maka puasa Ramadan jadi mudah. Ibu biasa sedekah, zakat jadi mudah.
Ibu biasa umroh, haji jadi gak asing. Nah seperti itulah. Jadi kita menjaga amalan yang Allah perintahkan wajib ataupun Sunnah.
Jangan ibu bilang, kan itu cuma Sunnah. Ya Sunnah juga perintah agama. Dan dia berfungsi untuk menyempurnakan amal wajib yang kurang di hari kiamat. Kemudian juga sama. Dengan meninggalkan apa yang Allah larang.
Bukan cuma sekedar haram, tapi yang makruh juga. Contoh makruh, ibu makan dan minum berdiri. Makruh itu artinya kalau dikerjakan tidak berdosa, ditinggalkan berpahala. Apa susahnya ibu dari kursi duduk?
Walaupun ibu minum berdiri boleh saja. Karena hukumnya makruh, tidak berdosa. Tapi kalau ibu duduk dapat pahala.
Hausnya hilang dapat pahala. Kenapa nggak dilakukan? Kan gitu contohnya.
Jadi jangan sampai kena makruh lalu kita mengatakan tidak masalah. Enggak, itu juga termasuk larangan. Jadi meninggalkan yang haram juga yang makruh.
Itu maknanya pelihara lah hubungan baik dengan Allah dalam kurung perintah dan larangannya. Itu pelajaran yang kedua. Niscaya Allah akan memeliharamu. Pasti kau akan dapat Allah selalu menjagamu.
Kemudian juga pelihara lah hubungan baik dengan Allah tentulah engkau akan mendapatinya di hadapanmu. Ini masih berhubungan dengan faedah yang kedua tadi. Menjalin hubungan baik dengan Allah akan mendatangkan Allah pelihara kita. Allah selamatkan dari mara bahaya. Pelajaran yang ketiga ini dalam sekali ya.
Yaitu kalau seandainya ada satu umat. Satu umatnya kayak manusia semuanya. Ingin memberikan kepada ibu manfaat.
Mereka ingin memberikan kepada ibu sesuatu. Nabi SAW bilang manfaat yang sampai kepadamu itu hanya yang sudah Allah takdirkan. Jadi bukan karena mereka, tapi karena Allah takdirkan.
Maka sampailah kepadamu. Dan kalau seandainya mereka mau membahayakanmu, mau datangkan musibah, ada orang yang mau mengganggu kita, bukan satu orang, satu negeri. Tidak akan menimpahmu kecuali yang sudah Allah catatkan untukmu. Memang takdirnya kita harus sakit di saat itu, kita harus tabrakan di saat itu, memang begitu.
Jadi bukan karena orang-orang, itu cuma sebab saja. Itu cuma sebab. Berarti memang semua bersumber dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Kita tidak perlu jauh-jauh untuk mencari sebabnya gitu ya. Itu poin yang ketiga dan poin yang keempat. Sesungguhnya semua takdir sudah dicatat dan semua sudah kering. Artinya di lauhil mahfud sebelum kita diciptakan. Ibu-ibu sekalian semua sudah dicatat.
Ini yang kita kumpul hari ini. Belajar di sini. Ini sudah tercatat di lauhil mahfud. Kita mungkin... Tahun lalu, bulan lalu tidak tahu Kalau kita mau ketemu disini misalnya Tapi ini sudah dicatat sama Allah Allah tahu besok ini kita mau makan apa Kita akan pakai baju apa Sampai kita mati Allah sudah catat di lohil mahfud Dengan keluasan ilmu Allah Itulah namanya takdir Allah tidak paksakan Ada sistem yang Allah buat Memang kita gak bisa ikut campur Pergantian siang malam Kita lahir dari rahim ibu siapa Kita meninggal kapan itu gak bisa kita campur.
Tapi ada namanya af'al ibad. Sikap dan perbuatan yang kita lakukan dalam keseharian. Ibu hari ini semua yang pakai baju ini, pilih baju ini. Itu kan pilihan kita. Ibu dari hari mungkin banyak pilihan bajunya.
Tapi ibu pilih baju ini itu kan berarti pilihan kita. Tadi mungkin waktu makan siang, ibu pilih makan. Ada pilihannya ibu pilih makanan yang B. Bukan yang A misalnya. Itu pilihan.
Ini Allah sudah tahu semua apa yang kita mau pilih. Dan dicatat di lokhil ma'fud. Jadi Allah itu gak paksa kita.
Di antaranya jodoh ya. Jodoh itu pilihan hamba. Makanya ibu kalau punya pilihan mau nikah sama A, B, C. Ibu pilih C. Itu kan pilihan ibu. Jangan bilang oh ini Allah jodohin sama saya.
Nah ibu yang pilih gimana. Kan itu. Ibu kan mesti punya opsi lain. Mirip dengan pilih baju.
Mirip dengan pilih pekerjaan. Mirip dengan pilih berteman. Sama itu. Kan itu.
Itu juga sama Tapi kalau kita pilih sifulan sebagai pasangan kita Kita pilih makanan ini sebagai makanan kita hari ini Itu Allah sudah tahu dicatat di lohil mahfud Itu tidak akan pernah berubah Tidak akan pernah berubah Itu yang dimaksudkan disini Pena yang dicatat mencatat takdir Itu sudah diangkat Dan yang ditulis itu sudah kering tintanya Gak bisa berubah lagi Itu makanya daripada penutupan hadith disini Kemudian dikatakan memohon kepada Allah Berarti berdoa kepadanya Dan mengharapkannya Sebagaimana firman Allah SWT. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karuniahnya. Sesungguhnya Allah itu maha mengetahui segala sesuatunya.
Jadi maksudnya minta apa saja dari Allah. Jangan ibu minta kepada Allah bu. Apa yang ibu anggap besar saja.
Misalnya nanti kalau sudah gak sembuh, sudah 30 dokter di konsultasi gak sembuh, baru sholat malam. Baru umroh, baru mohon sama Allah, keliru. Allah dulu baru ikhtiar manusia.
Perhatikan kita disuruh berdoa kapan? Sebelum memulai aktivitas. Berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur, berdoa sebelum keluar rumah. Itu kan doa sebelum.
Nah itu yang kita lakukan. Jadi sebelum berobat berdoa dulu Nanti Allah mudahkan dokter yang cocok Resep yang cocok Makanya resep dokter itu cuma tertulis Semoga lekas sembuh Anda pasti sembuh itu tidak ada Jadi yang sembuhin kita itu Allah Sebabnya mereka saja Kalau Allah tidak mau sembuh tidak akan sembuh Biar kita konser sama dokter terbaik pun tidak akan sembuh Jadi ini menguatkan hubungan kita dengan Allah Kalau Allah itu pengatur segala sesuatunya Makin kuat keyakinan seperti ini atau akhidat kita maka makin mudah kita melalui kehidupan. Kita kalau lagi senang menciptakan kita Allah, ciptakan itu juga Allah.
Kita bisa menikmatinya dan menambahnya dengan izin Allah. Kalau ada musibah bahkan ada yang kita takut di depan mata kita. Hewan yang buas misalnya, gempa bumi, apalah segala macam atau penjahat.
Allah yang ciptakan mereka. Allah bisa membalik keadaan mereka menjadi baik kepada kita. Kalau tidak salah dinukil.
Ada seorang ulama namanya Hasan Basri. Sehingga saya ini kasusnya Hasan Basri atau Said bin Musayyib. Salah satu dari dua orang ini.
Tapi kisahnya benar. Di masa mereka itu ada satu raja zalim. Pemimpin zalim namanya Hajjaj bin Yusuf. Hajjaj ini setiap ada orang yang dia tidak suka dibunuh.
Mau dia ulama, mau dia siapapun. Pokoknya pendapat saya begini. Bertolak belakang penggal lahirnya.
Itu terkenal kejam banget. Sampai di istana dia itu. terkenal dengan ada kulit hewan untah yang dikeringkan dan ada pedang jadi setiap ada orang tolak, taruh disitu ditangkap sama algonya, dipenggal nama dia satu waktu pernah dia undang ini tadi saya bilang, lulusan Hasan Basri mungkin saya ingat saya sih mungkin salah satunya yang jelas datang Dan pada saat dipanggil ini biasanya sudah nasibnya 50% hidup 50% mati.
Karena dia akan tanya banyak hal menjebak kalau salah dibunuh gitu kan. Tapi uniknya pada saat dia datang tiba-tiba dari depan pintu sudah disambut oleh hajjaj. Belum pernah hajjaj berdiri dari singa sananya sambut orang disambut depan pintu istana.
Dipanggil duduk di sebelah singa sananya ditanya banyak hukum agama. Kemudian dikasih. parfum yang termahal waktu itu ada dia punya diolesin di tangan dan di jenggotnya si alim ini gitu udah akhirnya pergi orang itu pergi si alim ini pergi begitu pergi ditanya oleh orang-orang kami sangat yakin tadi waktu anda dipanggil ini ini cuman kehidupan anda cuman tinggal pada saat ngobrol aja sama dia karena dia memang sering gitu terjebak orang dibunuh gitu apa yang anda ucapkan kenapa anda bisa selamat dari jahatnya orang ini Dan tadi waktu Anda masuk saya lihat Menurut Anda komat kamit Dia bilang saya berdoa kepada Allah Ya Allah jadikanlah kejahatannya Dan keganasan orang ini Justru menjadi kebaikan dan kasih sayang Buat saya Allah balik orang jahat itu jadi baik buat dia Dan begitu semuanya Begitu semuanya Jadi tidak ada yang mustahil Kisah yang lain ada seorang salafus salih pernah Dia tidur di sebuah hutan Karena masa dulu orang cuma Handalkan cahaya matahari Tiba maghrib, dia sudah di tengah hutan, dia tidur. Dia bangun, sholat tahajud. Begitu dia selesai dua rakat pertama, depan mata dia ada harimau.
Meraung dengan keras, gigi taringnya kelihatan. Sudah lapar, mau makan dia. Dia berpikir, kalau saya mencoba melawan, harimau lebih kuat. Lari lebih kencang. Lalu dia mengatakan, kalau seandainya, dia bilang hadap halimau.
Kalau seandainya Allah yang telah menciptakan saya dan kamu, mengutusmu untuk memakanku, takdirku dimakan sama kamu, saya tidak akan melawan. Tapi kalau kau datang untuk mengganggu ibadahku dengan Allah, aku akan minta kepada Allah untuk membinasakanmu. Dia bilang sama harimau itu begitu, dengan penuh keyakinan.
Maka harimau itu tiba-tiba menutup mulutnya lalu meninggalkan orang ini. Segana sebab pun harimau itu makhluknya Allah juga. Itu keyakinan, nama itu akhidah.
Kalau ini kuat di dirinya ibu-ibu akan hidup bahagia. Karena tenang sekali, ada nikmat kita berharap tinggal minta sama Allah. Mau rumah besar, mau amal salih orang buat, kita bisa minta seperti yang saya bilang. Ada musibah, ada masalah, Allah bisa selamatkan kita. Dengan hanya mohon kepada Allah.
Itu kekuatan doa yang luar biasa. Jadi harus ditanamkan betul-betul ya. Yang penting ingat ikhlas karena Allah subhanahu wa ta'ala. Itu poinnya. Jadi kita akan masuk insya Allah poin yang kedua.
Bagaimana menurut saya? Subhanakallahumma bihamdika. Syedullahilahi la antastagfiruka wa atubu ilaih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.