Karena itu penting didudukan sebalik tentang pengertian sunnah ini Karena kalimat ini sudah begitu populer di kekinian Bahkan sering digunakan pada hal-hal yang butuh banyak penjelasan Ada orang masuk ke tukang cukur Cukur yuk, dimana? Disana? Tukang cukurnya sunnah belum? Apa ada kemudian tukang cukur yang yunah? Seperti apa gambarannya?
Mau kemana? Mau makan. Restorannya sudah nyunah belum?
Restoran nyunah. Bahkan ada orang kemudian iseng-iseng mengeluarkan kalimat. Eh, tukang bubur naik haji, mau ditambah loh episodenya.
Kenapa? Karena belum nyunah sebelumnya. Mau bikin lagi yang nyunah. Ada lagi orang bikin yang lain. Pertandingan olahraga.
Sekarang sudah ada versi yang sunah. Pingpong, pingpong sunah. Gimana caranya? Serve-nya pakai bismillah. Nyemes masuk, hamdulillah.
Kena cemes, astagfirullah. Seperti apa sebetulnya kata sunnah ini? Bagaimana cara kita menempatkannya? Bahkan yang paling kemudian agak menyedihkan, ini dibawa ke dalam ranah pergaulan.
Yang sudah nyunnah, jadi teman. Yang belum sunnah, bukan teman. Bahkan sesuatu yang sifatnya wajib pun, kemudian terabaikan.
Karena salah mendefinisikan, menempatkan kalimat sesuai dengan tempatnya. Baik, mengucapkan salam itu sunnah, menjawabnya itu wajib. Ada orang menyampaikan sunnah, direspon lewat wajib, itu tidak keluar.
Karena hanya pemahaman yang keliru di dalamnya. Assalamualaikum akhi, maaf ya Anda belum sunnah. Padahal apa salahnya menjawab waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Assalamualaikum akhi, beda manhaj.
Ini sahabat saya ini ya. Ini Ustadz Sunnah. Nah Ustadz juga sekarang banyak tuh. Ada Ustadz Sunnah, Ustadz Makruh, Ustadz Wajib dan sebagainya. Ah ya sudah lah.
Kita bahas pertemuan sekarang. Kupas tuntas tentang Sunnah. Ini polisi Sunnah.
Ustadz Zuhayli. Masya Allah. Kita doakan insya Allah.
Sekali lagi saya sampaikan. Mudah-mudahan seragam beliau ini akan bersaksi di akhirat kelak. bahwa digunakan untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan yang dilidahkan oleh Allah SWT.
Bismillahirrahmanirrahim. Kupas tuntas tentang sunnah. Ada beberapa hal yang kita bahas supaya pembahasan kita lebih terukur.
Pertama, kita akan urai dulu pengertian atau definisi sunnah. Seperti apa sunnah diinginkan dalam Al-Quran untuk diamalkan? Seperti apa Nabi memberikan gambaran tentang sunnah? Kita tarik dua pengertian itu dalam konteks kehidupan kita sekarang, lalu kita buat kurikulum kehidupan kita yang sesuai dengan dua petunjuk itu, sampai kita kembali kepada Allah SWT dengan membawa hasil dari apa yang telah kita amalkan. Ini tiga pembahasan utamanya.
Kita mulai bagian yang pertama, apa yang disebut dengan asunda. Saya tuliskan dulu di sini, kelihatan di belakang? Belum, belum saya tulis ya. Masya Allah.
Ya, luar biasa. Jamu'ah sunnah. Belum ditulis, sudah kelihatan.
Bismillah. As-sunnah. Masya Allah.
Kelihatan? Tidak. Saya besarin.
Bismillah. Sunnah. Sekarang kelihatan? Baik. As-sunnah secara bahasa.
secara bahasa, ini penting pengertian bahasa dulu karena ini pokok pengertiannya di semua nanti pengertian-pengertian secara terminologi itu akan bersumber dari pengertian bahasa dulu yang umum dari situ mau ditarik kemana pengertiannya ini akar makna dari setiap definisi yang disampaikan kata sunnah secara bahasa dari sanna ya sunnus sunnatan baik, memiliki pengertian yang sederhana الطريق المتبع Asalnya jalan yang diikuti. Jalan yang diikuti. Atau bisa diartikan cara, karakter yang diikuti. Jadi bukan sekedar jalan dalam maksud perjalanan di jalan.
Bukan sekedar itu. Yang dimaksud jalan di sini bisa berarti cara, bisa berarti pola kehidupan. Bisa berarti juga tuntunan dalam sesuatu.
Ketika Anda ikuti itu, maka itu disebut dengan sunnah secara bahasa. Saya jalan misalnya dari belakang. Begitu teman-teman ikuti, di belakang ada yang ikut saya. Maka orang Arab mengatakan, huwasanna sunnatahu. Dia mengikuti jalannya sifulan yang sedang ada di depannya.
Jadi sunnah secara bahasa, kalau disebutkan sunnah, maka pengertiannya cukup sederhana. Satu jalan yang diikuti. Bisa berupa sikap, bisa berupa tuntunan, bisa berupa keadaan.
Paham sampai sini? Baik. Jadi kalau saya misalnya punya satu keadaan, punya satu kebiasaan, kemudian Anda ikuti. Maka secara bahasa Anda sedang mengikuti sunnah saya.
Artinya kebiasaan atau jalan yang saya lalui dalam kehidupan. Paham? Baik.
Kalau jalan yang diikuti ini jelas, tuntunannya jelas, tidak armang-armang, tidak abu-abu, saya mau minum. Begitu saya minum misalnya, mohon izin, cara minumnya jelas, kelihatan jelas, minumnya pun jelas apa yang diminum, cara nyimpannya jelas, semuanya wow deh, rang jelas. maka jalan yang jelas yang diikuti itu berubah nama kemudian dari sunnah jadi manhaj namanya manhaj makanya kalau anda lihat di kitab-kitab tentang mendefinikan sunnah ada yang mendefinisikan as-sunnatu hiyal manhaj ayat tarikul wadih tapi apa bedanya sunnah dengan manhaj? manhaj diberikan definisi oleh para ulama jika jalan yang diikuti itu jelas dan terang diketahui sehingga mudah kita untuk mengikutinya maka berubah nama jadi manhaj Ini ada minuman, ada gelas, gelasnya akhir TV.
Baik, saya mau minum. Ambil tangan kanan, minum dalam keadaan duduk, baca bismillah. Setelah saya satu hirupan, ucapkan Alhamdulillah, kemudian saya simpan kembali.
Terus saya sampaikan yang saya minum di air bening. Baik, saya tutup kembali. Selesai semua, saya terangkan.
Anda ingin ikuti itu semua. Maka, cara ikut Anda, Anda ingin mengikuti sunnah saya minum. Dan saking jelas jadi sebut manhaj.
Manhaj saya dalam minum seperti ini. Lantas anda ikuti. Paham seperti ini?
Baik. Tapi kalau belum jelas misalnya, ah masih kelihatan. Gimana cara megangnya ya? Masih remang-remang dari belakang. Iya, kayak warung aja.
Lihat. Masih belum jelas tuh kelihatannya. Baik, maka anda secara umum masih ingin mengikuti. Saya ingin minum seperti itu.
Kelihatannya baru ambil dengan tangan kanan. Tidak tahu apa yang diminum. Tidak tahu apa yang diucapkan. maka ini pengertian global saja belum masuk kategori manhaj jelas?
nah sekarang yang ketiga kata yang ketiga awas karena kata ini akan ditemukan dalam setiap turunan pengertian sunnah kalau jalan itu tuntunan yang jelas itu kemudian anda ingin ikuti persis sama seperti itu sama persis maka berubah nama kemudian dari kalimat yang ini Pindah ke sini, pindah kepada yang ketiga. Namanya maslakun. Maslak. Maslak.
Maslak. Orangnya disebut dengan salik. Salikun. Perilakunya disebut dengan suluk.
Sulukun. Anda pernah dengar kata suluk? Ada kitab bagus, ada dari jisalikin.
Langkah-langkah bagi seorang salik. Apa itu salik? Salik itu orang yang mengikuti maslak.
Apa itu maslak? Tuntunan yang diikuti dengan jelas sehingga memiliki perilaku yang sama. Orang yang disebut dengan salik, perilaku yang dihasilkan disebut dengan suluk. Cara berperilaku sesuai dengan tuntunan yang dilihat.
Misal, orang tua, teman-teman sekalian, begitu dia memiliki anak, dalam perkembangan balitanya, semua apa yang diucapkan, dilakukan orang tua, ditiru anaknya. Kalau anak Anda berkosa kata yang kurang baik, jangan salahkan anak Anda. Ingat-ingat istighfar antum.
Antum keluar apa di lisan. Karena anak itu masih kosong. Begitu bertemu antum, tiba-tiba dia katakan, nah sini, buset dah, buset keluar dari kata-katanya.
Nah, ketika keluar kata-kata itu, Anda ingin katakan, eh itu gak bagus ya, sebelum Anda keluarkan kalimat itu, coba katakan pada diri Anda, kapan saya mengatakan kalimat itu. Dimana saya keluarkan? Karena anak itu kosong, apa yang dia lihat itu yang kemudian ia praktekkan.
Apa yang ia saksikan itu yang ia lakukan. Apa yang ia dengar itu kemudian yang ia katakan. Maka ketika anak meniru Anda dari semua kegiatan yang jelas ia lihat, perang ia dengar, kemudian ia praktekkan, maka semua praktek perilakunya disebut dengan suluk.
Anak itu disebut dengan sanik. Perilaku Anda yang ditiru dengan jelas disebut dengan maslak namanya. Paham sampai sini? Nah, dalam pengertian syariat, teman-teman sekalian, ketika sunnah didefinisikan, bahkan dalam konteks bahasa, ketiga kata ini akan terkait berkelindan.
Kalau ini dibawa dalam pengertian syariat, maka baik manhaj ataupun maslak ini masuk dalam pengertian sunnah. Kalau disebutkan kalimat sunnah, maka didefinisikan oleh para ulama dengan pengertian yang singkat, padat, tapi mengena pada kita semua. Ma usnida, atau nusiba, ilan nabi sallallahu alaihi wasallam.
Semua yang disandarkan. Pada aspek kehidupan Nabi SAW. Min qawlin.
Baik dari perkataan beliau. Atau fi'nin. Atau perbuatannya.
Atau taqririn. Atau ketetapan-ketetapan Nabi SAW. Atau sifatin khalkiyatin.
Atau khuluqiyatin. Atau sifat-sifat yang nampak pada kepribadian Nabi SAW. Awas. Bitarikatin wadihatin.
Dengan cara yang jelas nampak terlihat. manhaj, awas hati-hati manhaj allatiyatahassalu minhasuluk mintabi'i, yang melahirkan perubahan perilaku bagi orang-orang yang mengikutinya, kalau kita sebutkan sunnah dalam pengertian syariat Islam, maka secara sederhana, sunnah dalam pengertian syariat yang kita bahas ini disederhanakan oleh para ulama dengan semua yang disandarkan kepada Nabi SAW jalan hidup Nabi sederhananya begitu, mau perkataannya Nabi berkata seperti apa Nabi berperilaku seperti apa apa yang pernah Nabi tetapkan sifat-sifatnya bagaimana, kalau menghadapi situasi-situasi yang berbeda, disandarkan kepada Nabi, nah kemudian diberikan peluang pada kita untuk mengikuti tuntunannya jelas terang, manhaj, dan bisa merubah perilaku kita dalam kehidupan Yang tadinya makan dengan tangan kiri, minum dengan tangan kiri misalnya. Kita melihat, oh Nabi kebiasaannya pakai tangan kanan nih.
Maka kita berpindah mengikuti itu. Jadi suluk kebiasaan. Yang tadinya jalan di Sapa, Pak Adi.
Lihat. Terus kita dengar Nabi. Begitu Nabi di Sapa.
Muhammad, ya Rasulullah SAW. Lebih baik berputar. Dilihat wajahnya sepenuhnya berbalik.
Dicapkan salam. Assalamualaikum. Dengan senyuman, disentuh tangan bersalaman.
Kemudian baru dikatakan apa kiranya yang bisa dibantu. Lalu kita ikuti. Maka ketika Anda melihat keterangan itu jelas sampai kepada Anda, maka sunnah itu bukan sekedar tuntunan jalan yang dilihat, tapi jelas, manhaj. Ketika merubah perilaku Anda, tiba-tiba merubah hidup Anda perilakunya, maka dia maslak.
Perilaku Anda yang berubah itu disebut dengan suluh. Paham seperti ini? Maka ini pengertian global yang pertama, kalau disebutkan sunnah Nabi, itu artinya segala yang disandarkan pada kebiasaan dan jalan hidup Nabi SAW. Jelas? Halo?
Ya, baik. Saya hapus dulu ya. Gak apa-apa, antum duduk aja ya. Baik, khair insyaAllah.
Nanti ada bagiannya, tenang ya. Baik, insyaAllah ada bagiannya. Tahan, pelan-pelan.
Tahan. Lihat baik-baik dulu, fokus. Kita ambil contoh. Nabi kalau tidur miring ke mana? Ke kanan.
Baik. Jadi kebiasaan Nabi kalau tidur miringnya ke mana? Ke kanan. Nah, sunnah bukan?
Jelas? Jelas. Kemudian kalau jelas disebut apa? Manahat. Terus antum ikuti.
Sampai yang tadinya kebiasaannya kiri tiba-tiba berubah ke kanan. Ketika antum ikuti jadi apa namanya? Maslak, perlakunya disebut dengan apa?
Suluk, orangnya disebut dengan apa? Salik. Nah, yang ingin kita tangkap pengertian awal dulu. Kalau disebutkan sunnah, itu segala yang bersumber dari Nabi SAW. Yang berpotensi kemudian kita tiru dan jadi kebiasaan.
Biasaan dalam hidup. Paham seperti ini? Terima kasih.