Transcript for:
Pandangan Nabi Muhammad SAW tentang Agama

Bagaimana sih Nabi memandang agama itu apa? Dalam buku ini. Nabi, agama menurut Nabi itu apa? Apakah sekumpulan aturan-aturan? Halal dan haram, apakah sekumpulan? kumpulan pedoman tentang Tuhan apakah sekumpulan pedoman tentang bermu'amalah segala macam Apakah itu agama yang dimaksud agama atau sesuatu yang membentuk kepribadian setiap orang membentuk kepribadian manusia untuk bisa menjalani hidup ini sesuai dengan yang dikendaki oleh Tuhan itu penting untuk kita diskusikan Hai Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah pada malam hari ini kita berkumpul disini Berkesempatan tentunya di bulan Ramadan ini Kita bisa berkumpul disini bukan sebuah hal yang sia-sia tetapi ini adalah pertemuan yang juga harus kita syukuri bukan hanya sekedar kita berkumpul disini kemudian menyimak paparan dari Sehnu Somat Kambah nantinya, tetapi memang Dari tadi yang dijelaskan oleh Mas Hilmi juga Bahwa buku ini Betul-betul hal yang Semoga saja bisa menjawab Keresahan-keresahan Yang terjadi di masyarakat Selama ini Seringkali Sejarah Nabi itu hanya Dipaparkan dalam Konteks yang sangat parsial Misalkan ketika di Kurikulum sekolah-sekolah dasar Atau SMP, SMA itu kan Hanya hal-hal hal-hal bagian-bagian awalnya saja. Misalkan hanya sekedar kapan Nabi itu lahir, kemudian kapan Nabi itu menikah, kapan kemudian beberapa peperangan-peperangan. Sehingga ada banyak hal. Masa iya, 63 tahun perjalanan Rasulullah SAW ini hanya diajarkan atau diinformasikan kepada kita itu hanya yang bentuknya sifatnya sangat parsial. Belum lagi perdebatan-perdebatan yang sebelumnya. Sebenarnya sangat tidak perlu. Misalkan berapa jumlah tarawehnya Nabi. Apakah Nabi pakai kunut atau tidak ketika sholat subuh dan lain sebagainya. Sebenarnya itu hal-hal yang sifatnya sangat bukan terlalu primer. Penting tetapi tidak kemudian itu menjadi hal yang selalu kita perdebatkan. Ada banyak hal dari perjalanan Nabi. Yang tentunya akan menjadi betul-betul pembelajaran bagi kita. Seperti yang termasuk... Maktub dalam Al-Quran kan. Dalam surat Al-Imran ayat 31. Jadi konteksnya disitu kan. Allah memerintahkan kepada Nabi. Itu untuk Nabi menyampaikan kepada umatnya. Jadi Allah memerintahkan kepada Rasul. Agar memerintahkan manusia itu ikut kepada saya. Dalam tanda kutipnya disitu. Sayanya itu Rasul Kalau kita mencintai Allah Itu syaratnya kan di ayat itu Kita mengikuti Rasul Sementara informasi tentang Rasulullah sendiri Sangat-sangat parsial itu tadi Sehingga kemudian Ada banyak hal-hal di masyarakat Yang mengklaim dirinya Sebagai saya ikut Rasulullah Hanya dari hal-hal yang Dia lakukan Sebenarnya dia melakukan itu Karena memang dianggapnya Pas bagi dia, karena dia mampu Berbagai jenis-jenis simbol-simbol yang Ya karena dia mampu saja Karena dia menyenangi itu Kemudian dia melakukan Kemudian dia melegitimasi bahwa Saya mengikuti sunnah nabi Sementara sunnah nabi itu kan tentu banyak Kalau dihitung misalkan Sunnah nabi itu sejak kapan? Misalkan sejak turunnya wahyu pertama Atau turunnya mandat sebagai rasul Berarti ada 23 tahun perjalanan rasulullah Yang halal Harus kita ikuti, harus kita teladani Maka tentunya bukan Hal-hal yang Sifatnya dalam syariat Atau fikih saja, tetapi bagaimana sebenarnya Rasulullah berhubungan Sosial dengan tetangganya, bagaimana ketika Harus mengayomi Orang-orang di sekitarnya Bagaimana Rasulullah bisa menaklukkan orang Sekeras Umar bin Khotob misalkan Ada banyak hal yang Seharusnya bisa kita pelajari Dari itu, bagaimana Rasulullah ketika hijrah ke Madinah Kemudian mampu menaklukkan masyarakat Madinah Itu kan kita juga Banyak hal yang tidak bisa kita pelajari Banyak hal informasi yang sangat Ya dikorupsi atau mungkin ya hoax ya Dibikin hoax sehingga kemudian Informasinya tidak faham Nah semoga malam ini kita bisa menggali lebih dalam dari Seh, maka nanti teman-teman sekalian juga kami harapkan kontribusinya. Kesempatan ini sangat-sangatlah kesempatan yang emas, tidak datang setiap bulan Seh. Bisa hadir disini kemudian membahas Sejarah Otentik dari Nabi Muhammad Maka Kalau bisa pertanyaannya pun juga pertanyaan Yang berbobot bagaimana Hal-hal yang mungkin Keresahan-keresahan yang muncul Sehingga nanti bisa menjadi Informasi yang baru bagi kita semua Mungkin itu sebagai pembuka Selanjutnya Waktu dan tempat Saya serahkan kepada Saya senang dengan judul ini Kuliah Karena Kuliah Memang tugas saya adalah kuliah secara formal. Saya adalah dosen, bukan pencerama. Jadi maka nama saya tidak tercantum dalam daftar 200. Karena saya memang bukan pencerama, bukan dai, bukan mebalik, tapi karena saya dosen. Saya dosen ada kartunya. Jadi ada kartu dosen yang dikeluarkan oleh Kemendikti sekarang ini. Jadi judulnya kuliah dan... Ini memang seperti Mas Hilmi tadi bilang, itu sebenarnya kuliah yang melampaui kesarjanaan, beyond dari pas kesarjana. Buku ini saya terjemahkan karena Sesungguhnya telah membentuk pemikiran saya dan mempunyai pengaruh dalam struktur pemikiran saya. Jadi buku ini saya terjemahkan bukan karena hanya sekedar menerjemahkan, tapi saya melihat dari pengalaman saya sendiri bahwa buku ini itu bisa memberikan inspirasi secara impresif terhadap pembacanya. Setidaknya ini yang saya alami dengan buku ini sedang membaca. Dari pengalaman saya, dari sejak buku ini yang aslinya dalam buku ini, Bahasa Arab Terbit tahun 1989 itu sudah dua tiga kali mungkin saya membaca ulang dalam versi yang aslinya sebelum diterjemahkan saking buku ini saya sangat senang dan motivasi saya untuk menerjemahkannya saya ingin share membagi pengalaman ini saya merasa lebih mengenal Muhammad dalam sosok yang sesungguhnya itu setelah membaca buku ini padahal saya bertahun-tahun membaca Sirah Nabi mulai dari pesantren dari mulai S1 S2 dan selama tinggal di Mesir malam ini saya ingin memberikan pengantar saja untuk diskusi kita karena kalau saya memberi kuliah dimanapun itu porsi tanya jawab jawab dan diskusinya itu harus lebih luas, lebih banyak daripada pemaparannya. Jadi saya akan menyinggung tiga pokok pikiran dalam buku ini yang mungkin kita bisa kembangkan dalam diskusi. Yang pertama saya akan bicara tentang bagaimana buku ini menjelaskan adanya perbedaan yang sangat mencolok antara pendekatan priode Mekah pendekatan Pridimadina. Itu penting karena menurut penulis buku ini, sejarawan, seorang sejarawan Mesir yang juga sangat otoritatif dalam sejarah. Karena dia itu mengajarkan sejarah di Eropa, bukan di Mesir. Dia orang yang memang tokoh sejarawan yang diakui dunia. Menurut dia, sirah Nabi itu ditulis sebagai bagian dari sunnah yang harus menjadi podoman umat manusia terutama kepada umat Islam makanya harus mengambil sejarah, mengambil pelajaran dari proses-proses sejarah yang dilalui oleh Rasulullah Nah salah satu catatannya yang penting dalam buku ini itu adalah perbedaan yang mencolok antara pendekatan Madinah dengan pendekatan Mekah. Nah ini kan mempunyai pengaruh bagaimana cara memahami Al-Quran karena Mekah itu ada surah Makiah, ada surah Madaniah. Dari sejarah Nabi mengenal esensi daripada sejarah Nabi di Mekah, itu bisa kita pahami konteks ayat-ayat. ayat mekiah itu. Nanti, karena itu akan berbeda dengan konteks ayat-ayat yang badannya. Itu yang pertama yang saya akan, kita akan akan diskusikan, nanti hal-hal itu akan mengundang berbagai masalah. Bagaimana penafsiran misalnya ayat-ayat Makkiah yang bersifat ideologis. Bahwa itu menyangkut akidah yang harus diperjuangkan. Padahal ideologi ini adalah cara pendekatan Mekah yang sudah ditinggal sesungguhnya. Kan itu bisa berdiskusi sampai ke sana. Yang kedua yang ditonjolkan dari buku ini adalah Nabi itu sebagai manusia biasa. Terus Mbah Nun selalu menyampaikan manusia biasa tapi tidak seperti biasanya. Tetapi inti dari buku ini adalah bahwa seluruh pilihan-pilihan yang dilakukan oleh Muhammad dalam dalam perjuangannya setelah sejak dianggap atau sejak menerima Wahyu pertama bahwa ikhtiar-ikhtiar yang dia lakukan itu adalah ikhtiar manusiawi artinya dia membuat perencanaan dia membuat strategi menyusun strategi-strategi strategi strategi itu bisa tepat setelah itu tidak bisa bisa ada apa bersifat dinamis ya jadi bisnis bisa berbentuk lain dan seterusnya ya Supaya apa? Supaya Nabi itu bisa diteladani Misalnya kalau itu Nabi Isa atau Nabi-Nabi yang lain itu disebut Bahwa dia bisa melakukan ini bla bla bla Ya itu jelas karena dia Nabi Tapi Nabi Muhammad itu dijadikan sebagai contoh untuk diteladani Maka seluruh ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan itu adalah ikhtiar manusiawi Itu penting kita memahaminya Supaya Kita jangan hanya sekedar melihat bahwa Nabi bersabda demikian Nabi mengatakan demikian Justru apa yang dilakukan oleh Nabi dalam kesehariannya Itu yang harus menjadi pedoman Kepada kita Sebagai manusia Nabi sebagai suami Nabi sebagai saudara Nabi sebagai kakak Nabi sebagai warga Nabi sebagai apa Itu kan adalah seluruhnya menjadi Sunnah, menjadi sesuatu Yang diikuti kepada Rasulullah Maka karena dia adalah Manusia Jadi bagaimana seorang manusia biasa Melakoni, menjalani Kehidupannya yang Berupa Nabi Tetapi dia Menerjemahkannya atau dia melaksanakannya Secara manusiawi Yang kedua, yang ketiganya Mungkin ini yang paling penting Penting adalah bagaimana sih Nabi memandang agama itu apa? Dalam buku ini. Agama menurut Nabi itu apa? Apakah sekumpulan aturan-aturan? Halal dan haram. Apakah sekumpulan pedoman tentang Tuhan? Apakah sekumpulan pedoman tentang bermuamalat segala macam? Apakah itu agama yang dimaksud agama? atau sesuatu yang membentuk kepribadian setiap orang, membentuk kepribadian manusia untuk bisa menjalani hidup ini sesuai dengan yang dikendaki oleh Tuhan. Itu penting untuk kita diskusikan. Bahwa seolah-olah, jangan sampai kita seolah-olah merasa bahwa dengan mengikuti salah satu hadis Nabi, kita sudah merasa beragama. Padahal bukan itu yang dimaksudkan oleh Nabi sebagai agama. oleh Nabi sebagai agama adalah sesuatu yang ada di yang telah membentuk dirimu untuk untuk berada di wilayah Tuhan. Dan itu berpengaruh ke dalam perilaku kita sehari-hari. Itu tiga pokok pikiran yang malam ini untuk dalam kuliah ini untuk kita diskusikan dan saya berikan pengantar untuk diskusi. Berapa lama pengantarnya? 15 menit, oke. Gak cukup mungkin ya, tapi gak apa-apa. Jadi misalnya, oke. Dalam pendekatan Mekah itu 13 tahun, 13 tahun pergolakan di Mekah itu dengan hasil yang sangat minim. Itu kalau dihitung pengikut Nabi Muhammad selama di Mekah itu kira-kira 300an orang. Karena yang kenapa itu bisa diketahui? Karena... pelaku hijrah yang pertama itu ketika Madinah terbuka itu sekitar 300 orang. Berarti kan orang-orang yang pertama hijrah itu adalah orang-orang yang direktur Rasulullah di masa Mekah. Kenapa tentu bagi seseorang yang pejuang dan berpikir cerdas akan mempertanyakan kenapa upaya-upaya yang dilakukan di Mekah ini kok hasilnya minim ya? Kan itu harus Rasulullah Nabi itu mengevaluasi penyampaiannya. Jadi, nah ini kan jangan sampai kita... beranggapan bahwa Nabi itu pasif kalau dia sudah diangkat menjadi Nabi terus dia tunggu saja perintah dari Tuhan kamu lakukan ini, kamu lakukan ini tidak, jadi maksud memilih Muhammad Karena itu dia mempunyai ikhtiar-ikhtiar manusiawi. Maka dia mempertanyakan kenapa hasil yang dicapai itu begitu minim. Itu harus ada penjelasannya dalam buku ini tidak secara eksplisit dijelaskan. Tetapi penulis ingin kita memahami bahwa dalam jawaban yang ditanyakan, ditemukan oleh Muhammad tentang mengapa sangat minim di Mekah itu, karena hasilnya, karena memang dia yang dia dakwakan itu adalah masalah yang bersifat ideologis. Bersifat yang kita sebut sekarang ini akidah. Jadi seluruh, maka seluruh ayat-ayat Makkiah itu yang kelihatannya itu mempunyai karakter dekonstruksi, way of life. Jadi pendekatan ideologis itu melihat bahwa cara berpikir, cara hidup orang-orang jahiliah, komunitas, masyarakat pada saat itu harus dirubah menurut Al-Quran. Jadi mulai dari way of life-nya harus berubah, dekonstruksi, cara berpikirnya harus dikonstruksi. Tradisi-tradisi yang ada yang... menganggap misalnya salah satu diantaranya adalah yang bias gender misalnya bahwa orang yang kalau melahirkan anak perempuan itu kan kemudian itu gak ada nilainya gak ada manfaatnya, itu tradisi yang dipelihara ya Rabbi itu menurut ideologi yang dibawa oleh Muhammad ini adalah itu harus dikonstruksi harus dihancurkan harus diganti dengan itu maka Nabi Muhammad itu sesungguhnya membawa perubahan yang bersifat transformatif gitu... Dan ini yang harus dihayati dalam ajaran-ajaran mendasar yang dibawa oleh Rasulullah bahwa Islam kalau memang itu adalah ajaran Nabi Muhammad maka dia harus bersifat transformatif. Makanya dalam Al-Quran misalnya katakan liukhrijakum minadzulumati ilan nur adalah transformasi dari kegelapan menurut kepada cahaya. Nah, tentu... Dengan orientasi seperti itu, akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Pasti orang-orang yang menerimanya itu defensif. Berusaha untuk mempertahankan status quo, terutama para penikmat kekuasaan yang ada. Di sekeluarga Abu Jahal yang kita sebut itu kan mereka mengumpulkan kekayaan dari orang-orang lemah. Karena ada tradisi. tradisi kumpul haji di Mekah itu sebagai pusat perdagangan saat itu itu dengan Dengan leluasa orang-orang tokoh kayak Abu Jahal, Abu Jahal itu sebagai sosok yang mewakili sistem yang ada itu, upeti, ya kan. mempermainkan utang-piutang orang segala macam, nah itu bagi Muhammad ini sesuatu yang harus yang harus dirubah itu ya, bahkan Wajar kalau defensifnya tinggi, bahwa pertahanannya itu tinggi dan berusaha untuk mempertahankan status quo yang ada. Sementara kalau melihat pendukung-pendukung Nabi Muhammad atau yang masuk kepada ajaran Nabi itu, lihat sosok-sosoknya itu. Kalau misalnya Ibu Bakar, oke memang dia adalah tokoh kruy. Tapi kan pada umumnya yang bergabung itu adalah orang-orang. yang memiliki status lebih di bawah dalam strata kehidupan sosial masyarakat di Mekah pada saat itu jadi nah ini perjuangan yang ingin dilakukan oleh Muhammad itu menyasar kekuasaan kalau dalam bahasa kita sekarang kekuasaan politik mainstream di masa jahiliah itu yang ingin dirombak oleh Nabi Muhammad dalam pendekatan Mekah karena itu maka ayat-ayat Mekiah ini pengumumnya menyerang wasania, menyerang sistem keberhalaan menyerang sistem perbudakan kecurangan dan segala macam, maka kalau memahami ayat-ayat Al-Quran itu gunanya konteks Mekah ini supaya tahu bahwa oh, ayat-ayat Mekiah ini konteks konteksnya Mekah. Jadi misalnya tidak ujung-ujung, tidak serta-merta, tahu-tahu karena ada ayatnya mengatakan itu, suskotilul musyriki nakrafa, kalau itu ayat makki. Itu kan ditujukan kepada orang-orang Mekah. Terus kita itu tarik untuk aplikasikan ke masa sekarang. Perangilah para musyrik-musyrik itu. Itu menjadi hilang konteks ayat itu. Karena harusnya konteksnya ke Mekah, seperti contohnya itu. Terima kasih. Bagi orang Mekah yang ketiganya adalah dakwah Muhammad yang selama di Mekah itu bagi orang Mekah itu hanya spekulasi. Bagi para penentangnya itu hanya spekulasi Muhammad. Itu merasa bahwa dia memperoleh wahyu dari Tuhan. Dia harus merubah kondisi keadaannya. Itu kan kemauan ente dan spekulatif. Bagi para tokoh. pemimpin KURAIS pada waktu itu ini sangat bersifat gambling kita meninggalkan tradisi-tradisi lama struktur berpikir lama tapi yang datang itu kita belum tahu buktinya apa ini antara lain yang menjadi pertimbangan pemikiran Nabi bahwa memang eh di Mekah itu menjadi wajar kalau hasilnya sangat minim dibandingkan dengan upaya dan waktu yang terbuang untuk mencapainya. Bahwa itu adalah ketentuan Tuhan segala macam, ya silahkan saja, tidak apa-apa. Tapi kan ini supaya bisa memahami konteks sejarah, maka itu ada rasionalisasinya. Penapsirannya, yang bersifat rasional. Saya pindah kepada sebagai manusia biasa. Salah satu salah satu pernyataan dalam buku ini yang sangat terkesan dalam diri saya itu adalah pernyataan penulisnya yang mengatakan gini, bayangkan 13 tahun Nabi Muhammad itu di Mekah. Ya kan? Perlawanan yang dahsyat Berbagai cara untuk menghabisi Untuk menghancurkan Untuk mematahkan semangatnya Kalau ukuran orang biasa Pejuang biasa itu bisa mengundang putus asa Tetapi Nabi Muhammad menghadapi itu semua Itu tidak pernah gentar Tidak pernah putus asa Dan yang paling penting itu Tidak pernah Lepas daya kontrolnya kepada dirinya. Jadi tidak pernah menyikapi sikap orang dengan cara emosional, tidak ada. Tidak ada dilempari batu, dilempari apa, itu tidak ada. Nah, coba kita umatnya kan tidak bisa berguru kepada Rasulullah. Belum apa-apa kita sudah mengus pedang. Orang Paris Bikin film kartun Yang dibakar tanah abang Ada hubungannya Karena itu sangat emosional Nabi itu sangat berlembab dada untuk menerima orang yang belum bisa mengerti, orang yang memaki-maki, orang yang membenci, itu dengan lapang dada dia terima selama 13 tahun. Tidak pernah sekalipun hilang daya kontrol. Ini yang harus... Menurut penulis Ini yang harus menjadi sunnah Nabi yang paling mendasar Untuk bisa kita menjadi Seorang umat atau suatu umat Yang unggul seperti Nabi Muhammad Menjadi unggul Pelajaran dari Mekah itu Nah yang kedua sebagai manusia biasa itu yang patut diteladani ini memang dalam penegasan Al-Quran kan suratul Al-Kahfi itu Qul inna ma'ana basya rumis lukum Katakanlah Muhammad bahwa aku adalah manusia biasa seperti kalian Itu maksudnya supaya kalian bisa menjadikannya tetap teladan Ini kita cenderung meneladani Rasulullah itu dalam poligami toh Dalam urusan-urusan seksual itu sunnah rasul, sunnah rasul. Itu sangat primitif pemahaman itu. Sunnah nabi itu ya, dia sebagai manusia yang... Bisa diteladani Untuk diketahui Kita Keliru selama ini Dituturkan Bahwa mengapa Rasulullah Allah itu kebanyakan istri, ini kita tidak memahami konteksnya. Kalau orang-orang orientalis memahaminya sebagai kecenderungan seksualitas Nabi, karena memang itu. ada ulama yang nulis seperti itu bisa Al-Qadi ayat itu dalam kitab di akhbar il-mustafa itu menyebutkan bahwa Nabi itu memiliki kekuatan kejantanan 40 lelaki gitu loh. Itu kan terus kemudian menjadi bahan bagi para rentalis untuk menilai bahwa Muhammad ini mempunyai kecenderungan seksual yang gak normal gitu. Sementara dari hidupnya yang aktual Itu tidak terlihat sedikitpun bahwa seorang sosok Muhammad itu berpikir sekalipun tentang seksualitas Jadi Mesti kalau memang hadis Yang mengatakan atau cerita yang mengatakan Namanya punya sembilan istri Atau sebelah istri atau sebagainya Itu masih perlu diragukan karena dia itu Tidak sesuai Riwayat itu tidak sesuai dengan karakteristik Seorang pejuang Coba tanya Ambah Nun Yang namanya seorang pejuang Pernah tidak sih mikir yang seperti itu? Tidak Dia tidak Baca Sejarah hidup Pejuang siapapun Umar Mukhtar atau siapa Itu tidak pernah ada Bahwa dia harus memperbanyak istri Orang yang memperbanyak istri itu Yang punya duit banyak Yang hedonis Yang apa Nabi mana bisa orang dia Pikirannya tidak disini Terima kasih Tetapi dia adalah manusia yang harus diteladani antara lain karena misalnya waktu di Mekah itu bisa mengendalikan diri, kepercayaan kepada diri sendiri, memiliki kelapangan dada dan seterusnya. Di antara Sunda Nabi itu adalah um Percaya kepada musyawarah yang dalam buku ini. Jadi mekanisme musyawarah dalam suatu komunitas, dalam suatu kumpulan, atau suatu jemaah atau umat itu, bahwa hasil musyawarah itu mengikat. Jadi setiap kali mengambil gagasan Muhammad itu tidak pernah kalau yang diceritakan kepada kita selama masih kecil itu bahwa Nabi menyuruh A, B, C, dan seterusnya. Sesungguhnya Nabi tidak pernah menyuruh. Nabi mengajak untuk musyawarah. Nah, hasil musyawarah itu kalau disepakati dalam asumsi Nabi, orang akan melaksanakannya. secara otomatis, jadi tidak perlu perintah, itu kan suatu kedewasaan berpikir, kedewasaan hidup ajaran untuk menghormati manusia, jadi bukan karena dia sebagai Nabi terus kemudian umatnya itu kayak gembala, kayak kambing terus digiring ke sini dan Rasulullah apa yang itu dimasyawarahkan kemudian menjadi, kalau sudah sepakat maka itu menjadi keputusan bersama. Nanti tidak perlu dipertanyakan apakah keputusan yang diambil itu bersifat agama atau bukan, itulah agama sesungguhnya. Hasil musyawarah yang mengikat itulah agama sesungguhnya. Bukan dianggap bahwa apakah hasil musyawarah itu bersifat agama atau bukan. Orang itu sesuai dengan agama apa enggak? Itu kan pemikiran orang belakang. Karena kita ada hukum. Karena kita bikin fikir. Kita bikin fikir. Fikir itu kita pakai untuk mengukur. Mengukur apakah suatu keputusan itu sesuai. sesuai dengan fikir atau enggak. Kalau enggak sesuai maka bukan agama kan itu. Walaupun itu sudah sesuai dengan nurani dan akal sehat. Di dalam buku ini justru yang menjadi pedoman itu adalah akal sehat dan hati nurani. Sebagai manusia biasa, ini penting ya, Nabi itu mengatur perencanaan dan strategi-strategi dalam dakwah. Jadi misalnya diantara kesimpulan Rasulullah tentang mengapa begitu minim di Mekah itu karena melihat bahwa oh orang Mekah ini butuh contoh jadi Kalau misalnya kampangannya ini daripada saya katakan, ikutlah ajaran-ajaran Al-Quran yang disebut dalam ajaran-ajaran Islam, agar supaya hidup kalian menjadi bahagia dunia dan akhirat. Kata orang Arab, contohnya mana? Kan tidak ada. Belum ada contohnya. Nah, di Madinah itu Rasulullah menyadari bahwa ini harus ada contoh, bahwa kehidupan yang diajarkan dalam Al-Quran itu... Kayak gini bentuknya Nah dan itu maka Dasar daripada Kehidupan di Madinah itu Bukan Al-Quran Tapi dasarnya adalah Persaudaraan Persaudaraan dan kebersamaan Ukua Ukua yang Yang dalam Al-Quran disebut Warabatna ala kulubihim Jadi rasa persaudaraan Yang diikat oleh keimanan kepada Allah, kepada Tuhan. Jadi membuat strategi-strategi serta langkah-langkah perjuangannya. Nabi di Medina itu membuat satu, jadi sasaran atau target yang ingin dicapai di Medina itu adalah satu bentuk masyarakat yang diinginkan, yang idealnya itu kayak gini, dibangun di atas persaudaraan yang mereka sebut sebagai persaudaraan antara muhajirin dan al-ansar. Yang bentuknya seperti ini dimana orang hidup di dalamnya itu menjadi orang yang waras dan sadar. Menyadari dirinya, menyadari kehidupannya dan segala macam dan menjadi negeri yang aman, tentram, stabil. Karena itu tradisi jahiliah pada saat itu kan, itu banyak kabilah-kabilah suku-suku Arab Baduwi ini, itu kegiatannya merampok. Merampok atau... mengganggu ketentraman, ketertiban, dan orang harus bayar upeti untuk memperoleh keamanan. Nah, Madinah ingin dijadikan contoh bahwa ini gini loh, yang Islam itu kayak gini, misalnya orang-orang yang hidup damai, tidak ada saling membenci, tapi semuanya saling mengasihi, tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, tidak ada perbedaan antara dalam serata sosial, ada yang kelas tinggi, kelas rendah, sama-sama aja semua dan seterusnya. Itu adalah contoh yang akan diperlihatkan Nabi di Madinah sehingga Apa strategi yang dilakukan adalah bagaimana mengamankan Medina ini, mengamankannya bagaimana supaya dia bisa tumbuh untuk menjadi contoh. Maka Nabi sangat pertama kali mementingkan urusan logistik kehidupan untuk urusan ini yang sering dilupakan oleh kita Madinah itu memprioritasi urusan pangan dulu. Jadi Nabi pertama-tama mengingatkan, mendorong supaya penduduk Madinah itu bercocok tanam untuk menghasilkan, menghasilkan makanannya sendiri, menghasilkan kebutuhan pangannya sendiri. Sehingga misalnya setiap tadinya banyak tanah yang tidak tergarap itu kemudian karena orang-orang yang hijrah datang, itu dibagikan tanah itu untuk digarap supaya bisa mengamalkan pertumbuhan. Jadi, dalam konteks Madinah ingin dijadikan sebagai contoh, itu tidak bisa lepas dari pemikiran bahwa umat Islam di Madinah itu harus kuat secara ekonomi. Dan ini terlihat dalam strategi-strategi yang dilakukan oleh Rasulullah. untuk seluruh suku-suku yang berada di sekitar Medina, terutama suku-suku atau komunitas-komunitas yang tinggal di sepanjang jalur perdagangan antara Mekah dan Medina. Ini sangat menentukan posisi yang sangat strategis untuk keamanan Medina. Maka kalau mau baca surat-surat Rasulullah atau... Cerita tentang bagaimana Rasulullah mendekati, mengambil simpati para orang-orang yang menempati posisi-posisi strategis itu hanya diajak bukan masuk Islam. Bukan diajak untuk mengakui dirinya sebagai Rasulullah. Tidak. Diajak untuk menjadi pengaman Madinah. Supaya mengamankan Madinah. Kalau mau ikut kepada saya, silakan. Dan saya tidak akan pernah mengganggu status sosial Anda di sana. Ini yang paling simpatik menurut saya dalam strategi itu. Jadi misalnya ada suku Juhaina. Suku Juhaina itu dikenal sampai sekarang adalah suku yang paling setia di Arab. Karena dia yang menjadi salah satu tonggak keberhasilan perang badar. Kalau itu perang informasi, data informasi lawan, itu didapatnya dari... suku Juhaina itu. Tempatnya di perbatasan Madinah dan Syam. Itu adalah jalur perdagangan. Jadi lihat, seluruh suku yang menempati jalur perdagangan itu di luar yang disadari oleh orang Mekah itu pada akhirnya hanya dalam pada tahun keempat kelima Hijriah, itu sudah menjadi berakhir. bagian dari umat Madinah. Sehingga waktu Perang Badar itu informasi yang didapatkan oleh Nabi tentang Kavila Qurais itu sangat terinci dan seberapa untah yang mereka bawa dan seterusnya itu sangat terinci diketahui oleh Rasulullah. Sehingga itu hanya sekitar 300 orang pasukannya itu bisa mengalahkan 3000 pasukan dari Quraish. Itu strategis. Jadi misalnya mengapa perang Khaybar itu belakangan setelah perang Badar? Karena perang Khaybar itu Perang Badar itu Sasarannya adalah melumpuhkan Ekonomi Mekah Bukan Peristiwa Agama ya Supaya jangan dianggap bahwa Perang Badar itu jihad Dalam artian yang kita Pahami sebagai sesuatu Itu adalah Langkah strategis Yang Akan merokok merontokkan ekonomi Mekah. Setelah itu, makanya terbukti setelah itu, Mekah itu gak bisa bangkit. Karena seluruh kekayaannya itu telah disita di dalam perang badar itu. Karena memang kafilah yang dipimpin oleh Abu Sufyan itu memang besar-besaran pada saat itu. Karena selama ini Jalur perdagangan itu selalu terganggu oleh adanya mata-mata yang mereka sebut mata-mata Muhammad. Jadi sulit memperoleh keamanan ini. Nah bagi Abu Jahal sendiri, kalau dalam logikanya yang kita anggap Abu Jahal ini orang bodoh, enggak. Dia itu adalah, yang menarik buku ini mengatakan, kalian menganggap bahwa Abu Jahal itu orang bodoh yang merupakan musuh bebuyutan Muhammad. Itu Muhammad tak ada. apa-apanya kalau lawannya cuma orang goblok kayak gitu. Dia orang yang harus pintar sepintar-pintarnya, tapi kemudian melawan Muhammad dan dikalahkan oleh Muhammad. Nah itu Muhammad baru hebat. Kalau lawannya orang bodoh ya mana hebatnya jadi Abu Jahal ini adalah sosok pemuda jahili yang akan menerima tampuk kepemimpinan dalam apa namanya proses pemindahan kekuasaan dari yang tua ke yang muda Abu Jahal adalah orang yang menjadi calon pemimpin masa depan kayak AHI gitu kali ya Nah ini Muhammad ini kan popularitasnya elektabilitasnya itu melampaui jauh di atas Abu Jahal dan Abu Jahal ini kan Di muka Kalah dalam segalanya, kalah pamur, kalah Rasulullah di kalangan Mekah itu kan sebagai pemuda yang simpatik, sebagai pemuda yang cerdas, sebagai bisnismen yang sangat sukses sebelum diangkat menjadi nabi atau sebelum menerima wahyu. Nah itu, enggak apa-apa kita panjang ya, supaya nanti bisa banyak dicatat untuk pertanyaan. Jadi itu sangat strategis. Rasulullah itu. Jadi harus ada pemetaan. Kalau mau berjuang itu harus ada pemetaan. Peta kekuatan lawan. Bagaimana cara menghadapi kekuatan-kekuatan itu setelah kekuatan selesai. Maka harus ada planning B dan seterusnya. Jadi kekuatan perang bader itu akan menentukan. Nabi sendiri dalam doanya waktu mereka berangkat ke perang bader itu kepada Tuhan secara memaksa gitu, kayak Mbah Nun kalau bernegosiasi kepada Tuhan ya kan, ya Tuhan kalau inilah orang yang bisa berjuang ini adalah yang pasukan yang terakhir nih, kalau mereka kalah, berarti tidak akan ada lagi orang yang berani memperjuangkan agamamu nanti, setelah ini jadi ditantangnya Tuhan seperti itu oleh Nabi itu mengekspresikan bahwa ini Perang Badar itu adalah Perang Yang sangat krusial Yang menentukan Karena memang pada saat itu Setelah kemenangan umat Islam Di Perang Badar itu kemudian Madinah menjadi Sangat Naik ke popularitasnya Ya kan Perdagangan itu sudah mulai Beralih dan berpusat Dari Mekah ke Madinah Jadi orang-orang datang Ke Madinah dengan Untuk perdagangan. Sehingga, kalau misalnya dalam Al-Quran tafsirnya, itu karena, bukan karena kesadaran, semua orang muka kesadaran beragama setelah Perang Badar itu mereka terpaksa harus ke Madinah, berkiblat ke Madinah, karena mereka sudah tidak bisa mengandalkan ekonomi mereka sendiri. Dia harus berkiblat ke Madinah. ke Madinah. Karena itu, maka ekonomi itu sangat penting dan sangat menempati strategis dalam perjuangannya. Dalam kaitan ini, misalnya, Dengan penuturan sejarah yang dipompakan kepada kita itu, pertanyaan yang menggelitik ke saya itulah, kalau nabinya melakukan itu, terus yang kita pahami bahwa nabi itu... hanya duduk di masjidnya untuk menerima orang bertanya apakah ini halal, apakah ini haram. Berarti ada dua versi. Apakah sejarah yang membentuk figur Muhammad atau Muhammad yang membentuk sejarah. Dengan itu, karena yang kita baca belakangan, yang kita pahami itu adalah bahwa Nabi itu ya kayak Ustadz dan kayak Kiai gitu loh. Kayak gampangannya gitu. Tapi kan Nabi tidak. Jadi dalam buku ini bahwa dia tulis, dia hitung aktivitas Rasulullah setiap hari dalam 24 jam itu, hanya sekitar 4 jam istirahat. saking dia aktivitasnya ketika dia membahas mengapa Nabi tidak pernah sakit, karena dia aktivitasnya sangat tinggi, jadi mulai dari setelah sholat subuh dan itu sangat manusiawi kalau kita ini kan kalau guru-guru agama itu setelah sholat subuh misalnya, ya duduk disitu orang datang bertanya, biasanya kalau orang datang bertanya, dia bawa buah-buahan ini, ayah saya dulu gitu... dibawa beras, bawa pisang, bawa kelapa untuk di rumah kalau Nabi kan tidak setelah sholat subuh siapa yang ada di sekitarnya ayo jalan jalan terus di tengah jalan misalnya ini ada riwayatnya di tengah jalan ketemu anak kecil yang nangis ada orang yang datang mengantarkan Rasulullah ini belum sarapan susu, segelas susu susu, gede Susu itu tidak diminum langsung, tapi diberikan kepada anak yang nangis itu dulu. Kemudian jubahnya digunakan untuk melap bibir anak itu. Ini kan sangat mesra dan sangat impresif. Sangat simpatik seorang Muhammad itu dalam hidupnya. Ya wajar kalau dia menjadi panutan, dia menjadi di mata para sahabat itu, bagaimana Rasulullah itu sebagai orang yang benar-benar kita siap untuk. Dan misalnya ini, kalau kita misalnya kita mau, terutama bagi pengalaman pribadi saya, ini kayak bersahabat dengan dengan Cak Nun itu, itu kayak kayak Nabi bersahabat dengan Nabi gitu loh sahabat Nabi kepada Nabi gitu loh jadi karena itu rasa, entah rasa apa ada rasa kasih sayang, ada rasa cintanya yang apa namanya menembus relung-relung jiwa kita itu, ya kan sehingga sebenarnya dan saya pernah mengatakan kepada beliau ini, Antum bilang kita perang badar kita perang badar sekarang artinya apa? artinya jadi Rasulullah itu membentuk sahabatnya itu begitu militan tapi mereka itu tidak merasa bahwa dia dibentuk karena itu hanya semata-mata pengayuman Rasulullah kepada para sahabatnya itu jadi maka perlu membaca Muhammad itu dalam bentuknya yang dia membentuk sejarah bukan sejarah sejarah yang membentuk figur Muhammad. Di Timur Tengah itu, kalau saya baca di Google, itu ada diskusi kaum sekuler mengatakan kisah-kisah tentang Muhammad itu adalah kisah yang fiktif. Karena persoalan yang terjadi itu sesungguhnya adalah formulasi sejarah itu disusun, diformulasikan di Syam, di Damascus, di Syria sekarang. Kemudian itu dibuat untuk cerita itu kayak skenario film cerita yang latar belakangnya Mekah. Padahal cerita faktualnya di... Sampai begitu mengatakan bahwa Muhammad itu fiktif. Kenapa? Karena yang membentuk figur atau menyusun, memformulasikan sejarahnya itu adalah orang-orang yang menganjadikan sejarah ini untuk memperkuat mazhabnya. Jadi ada kecenderungan fikih yang muncul belakangan. Itu yang dibicarakan di sirah Nabi adalah peristiwa-peristiwa yang memperkuat. kesimpulan-kesimpulan hukum. Sehingga itu benar bahwa skenario penyusunan itu memang tidak berangkat dari originalitas. kehidupan yang dialami Rasulullah tapi gambaran orang tentang Nabi kemudian itu diceritakan lantas menjadi standar itu bahkan itu penting membaca sihirah Nabi secara otentik oke Jadi yang ketiga adalah asumsi nabi tentang agama, ini penting ya. Dan ini bisa kontroversial, tapi kita diskusikan. Yang namanya kuliah kan bebas. Yang namanya kuliah itu adalah di payung akademik. Dan payung akademik itu bisa mendiskusikan apa saja. Pertama, apakah makna hijrah itu sesungguhnya? Apakah hanya sekedar pindah tempat dari Mekah dan Medina? Kalau sekarang artis hijrah itu ya tadinya enggak pakai jilbab ya pakai jilbab. Jilbab. Ya gitu, sang. Jadi, nanti, itu menyedihkan bagi Rasulullah kalau hijrah itu hanya sebatas itu. Karena perjuangan hijrah ini. Kalau bagi kita membaca dan memahami makna tentang al-hijrah itu Terutama Dan itu ma'iyah Jadi ma'iyah itu adalah momentum hijrah Dan hijrah itu yang paling esensial adalah Meninggalkan pendekatan akidah, pendekatan ideologis menjadi pendekatan realistis. Ya katakanlah itu. Tidak tahu ini istilah benar atau tidak. Artinya gini, jadi selama di Madinah itu tidak ada Rasulullah mengajak orang ayolah sembah kepada Allah saja. Kalian menyembah berhala-berhala itu adalah sesuatu yang susat segala macam. Itu ditinggalkan. Jangan menyesatkan masalah ideologis. Yang perlu dilakukan di Madinah itu adalah membangun supaya Supaya dia bisa kelihatan bahwa Islam itu, oh begitu tuh yang dimaksud Muhammad. Begitu tuh yang dimaksud, contohnya kayak gitu. Harinya orang hidup saling membantu, orang hidup saling menyayangi. Suasana kehidupan masyarakat itu stabil, tidak ada orang yang kejahatan, berpikir jahat kepada saudaranya sendiri. Harinya nuraninya tumbuh, akal sehatnya aktif. Itu yang terjadi di Madinah, maka hijab. Hijrah itu adalah meninggalkan cara-cara hidup yang, misalnya kalau kita sekarang, cara hidup kita itu bersifat tekstual, ya hijrah dari tekstual itu menjadi kontekstual. Jadi hijrah itu memiliki momentum transformatif, mentransformasikan diri. Terus orang bilang itu, Madinah adalah negara Islam yang berdasarkan kepada syarikat. syariat. Ya enggak ada syariat. Coba tunjukkan ada syariat yang mana di masa nabi itu? Enggak ada. Syariat yang kita maksudkan seperti sekarang ini itu enggak ada. Apalagi yang namanya bank syariat, enggak ada. Yang namanya hijab syar'in tidak ada di masa Rasulullah, yang namanya pakaian syar'in tidak ada di masa Rasulullah. Yang ada di masa Rasulullah itu adalah nurani. Misalnya, misalnya. orang tahu bahwa munafik orang hudi itu adalah munafik tapi tetap bersaudara karena ada nurani ada akal sehat misalnya orang itu melimpari nabi dengan kotoran atau apa itu bisa ditemukan diterima dengan lapang dada. Karena itu akal sehat. Ada nuraninya yang bicara. Ketika orang itu butuh pertolongan, tiba-tiba semua orang turun ke jalan untuk menolong. Karena itu nurani, bukan syariat. Syariat itu belakangan. Setelah satu setengah abad, setelah wibatnya Rasulullah, baru syariat muncul. Baru syariat muncul. menjadi sebuah formulasi. Jadi itu meninggalkan momentum transformatif, kehidupan berdasar kepada persaudaraan cinta kasih sesama, karena keamanan lingkungan, keamanan pangan, dan segala macam, kehidupan menjadi bagi orang Mekah, bagi orang Madinah itu merupakan Islam itu adalah sebuah kesejahteraan. Jadi orang-orang masuk Islam ke Madinah, masuk bergabung ke Madinah itu tidak semuanya lantas karena dia sadar tentang ajaran-ajaran agama, karena dia melihat bahwa kehidupan yang lebih praktis dan lebih membahagiakan itu ya di Madinah. Mampu gak kita membentuk suatu kehidupan yang bisa menjamin kesejahteraan semua penduduk, membangun rasa kasih sayang antar sesama penduduk walaupun berbeda. dalam keimanan dan kepercayaan dan sebagainya. Kalau mampu itu berarti kita hijrah namanya. Itu baru hijrah. Mengapa tidak ada lembaga formal agama di Madinah? Ada? Ada nggak lembaga formal? Misalnya ada polisi? Nggak ada. Ada polisi polisi polisi syariah. Itu yang yang melarang orang. Putri-putri naik motor dengan itu Tidak ada polisi syariah Tidak ada lembaga Bahkan dalam Bentuk yang kita sebut Sistem militer Di Medina itu Ada yang kita sebut Seria-seria itu Semacam skuadron atau apalah Ada Ada pengkategori-kategori Dalam militer Itu dibentuk oleh Nabi Untuk satu Militer misi tertentu, setelah targetnya selesai, itu bubar menjadi sivil. Dan selalu begitu. Dan bergantian. Jadi tidak ada lembaga yang bersifat formal dan bersifat formal dan permanen. Kan tidak ada. Semua orang, karena namanya umat itu hanya tunduk kepada Allah. Tunduk kepada Allah itu artinya hati nuraninya itu bangkit. Bukan tunduk kepada Allah itu. Itu terus ada Ustadz yang menamakan Yang mengatasnamakan Allah Terus kita tunduk kepada Ustadznya Karena dia mengatasnamakan Allah Itu beda Bahkan Nabi tidak pernah mengatasnamakan Allah Tunduk kepada Allah Karena orang mengenali Allah itu Melalui nurani dan akal sehatnya Nah, maka kalau agama itu, yang bagi saya hadis yang paling benar itu adalah hadis yang menceritakan, yang diceritakan. datangnya Jibril bertanya kepada Muhammad, akhbirni anil Islam. Ada tiga kan, Islam, al-iman, dan al-ihsan. Itu yang agama. Kita belakangan, Jangan memahami bahwa yang dimaksud dengan Islam itu rukun Islam yang lima. Karena itu kita formulasikan. Sebenarnya itu bukan formula. Karena misalnya dari analisis, coba analisis penggunaan kata. Kenapa saya mengatakan ini yang paling hadis yang paling benar. Jadi dibilang akbir ni'anil Islam. Nabi menjawab al-Islamu. Pola penggunaan kata fi ilmu dharih Itu mempunyai makna Bahwa Nabi menginginkan Syahadat itu adalah kesaksian Menyaksikan Tuhan Menaksikan kemenunggalan Tuhan Dari sekarang dan seterusnya. Karena, Menggunakan kata fi'il mudhore, Antash hadha. Islam itu bahwa engkau menyaksikan. Maka, dalam makna hadis ini, Islam itu bukan lembaga. Janun bilang, Islam itu dinamis, bukan sesuatu identitas, tapi dia bersifat dinamis. Islam itu adalah berserah diri dan berpasrah secara total ke percaya. pada Tuhan, yang indikasinya terlihat di dalam kesaksianmu tentang dan tentang kemenunggalan Tuhan, tentang ahadnya Allah. Ini saya Saling lima indikator ini saling mendukung satu sama lain. Artinya kalau orang tidak beres di syahadat, dia tidak akan pernah beres di sholatnya. Kalau orang tidak pernah beres sholatnya, maka dia tidak pernah beres zakatnya. Kalau tidak selesai di zakat, maka apalagi bulan puasanya. tidak akan berkualitas apalagi pergi haji karena itu maka karena kita itu tidak beres di dalam islam kita itu kemudian haji itu menjadi marketing ya kita Jadi kan hanya marketing. Jadi orang supaya dijanji-janji di PHP oleh para ustadz, kalau pergi haji, sekali pergi haji, dapat mabrur, semua dosa hilang. Kan itu marketing. Komputer aja di delete itu Kalau gak tau itu akses untuk Wife nya itu Itu gak ada, kalau hanya delete itu Dia gak kelihatan aja tapi tetap ada Yang namanya dosamu itu tetap ada Itu, kalau janji-janji PHP para ustad ini yang bisa menjadikan orang betul-betul kembali kepada kesucian awalnya itu adalah kalau dia lulus mengikuti lima indikator ini jadi karena karena dia menyaksikan Tuhan, ketunggalan Tuhan sebagai Tuhan yang benar-benar ada, dan disembah layaknya Tuhan, maka orang melakukan sholat, karena dia kesadarannya, bukan diwajibkan oleh siapa-siapa. Sholat itu wajib, karena diwajibkan oleh dirimu sendiri, yang sadar tentang pentingnya berhubungan kepada Tuhan melalui sholat itu. Itu posisi pengetahuannya. Nah zakat itu supaya kamu bisa tulus di dalam sholatmu, maka kamu harus memperlihat mampu mengorbankan kepentinganmu, egomu. Dan itu bisa diukur kalau harta yang kamu miliki itu kamu keluarkan sebagian. Itu untuk mengukur, bukan untuk mensucikan hartamu. Itu bukan pencucian uang. Zakat itu bukan pencucian uang. Zakat itu adalah untuk menguji. Uji apakah yang kamu lakukan pengabdianmu kepada Tuhan itu tulus. Dan ketulusan itu diukur berdasarkan kemampuanmu untuk mengorbankan apa yang kamu sukai. Kalau itu bisa selesai di sana, sudah bisa menyadari bahwa apa yang ada ini tidak terlalu penting bagiku. Bagi Allah. Sudah silakan, kalau cuma mau 2,5% cuma beda kalau kemudian. Kementerian Agama memotong gaji PNS, itu lain lagi urusannya. Tapi bahwa orang mengeluarkan zakat itu mulai dari kesadaran tentang ketulusannya. Bahwa dia bisa mengorbankan apa yang dia inginkan, apa yang dia sukai. Kalau itu selesai, maka wajar dong kita bisa mengorbankan seluruh kepentingan kita sendiri, hawa nasuh kita pada bulan puasa. Jadi kita berpuasa. itu sesungguhnya kita sudah mampu mengorbankan kepentingan-kepentingan egoisme kita gitu loh karena itu maka seorang yang mau berpuasa berkualitas tidak mempersoalkan dia banyak warung banyak hiburan ya itu ndak masalah Kenapa karena dia memahami bahwa dia berpuasa itu untuk berlatih untuk mengendalikan diri Jadi kalau dia rendah ndak ada coba ndak ada tes Katakanlah gitu kan Tidak ada warung terbuka Ketika puasa mengurung diri di kamar Terus minta kepada Allah setelah di hari akhirat gitu Mana nilai puasa Katanya kamu yang Engkau ya Allah yang akan menilainya langsung Iya betul Tapi kamu itu belum pernah berpuasa saya lihat ya Lah itu kemarin saya Itu saya di kamar Lah itu kan kamu tidak teruji kok Jadi kamu tidak teruji Mampu gak mengendalikan Hasrat-hasratmu ketika Ada di depanmu tapi tidak tergoda Nah itu baru perjuangan Kalau kamu mengurung diri itu Perjuangannya mana? Nilai perjuangannya mana? Jika misalnya kalian dimanjakan oleh pemerintah Pada waktu puasa Ya seluruh warung Karena dimanjakan Seluruh warung tutup Terus godaannya mana? Ya kan, hiburan tidak ditiadakan semua. Nah kalau menurut logika ini, setiap kali bulan puasa, maka warung-warung itu harus ditambahkan. Itu betul ya. Supaya kalian itu... Mengetahui bahwa puasa ini telah mengendalikan diriku, jiwaku. Maka setiap tahun itu bisa berkembang, kualitasnya lebih. Nanti sampai pada saatnya tertentu. Panggilan Tuhan datang, ayo ke sana, ke Mekah. Itu gak usah ngurus yang kayak sekarang, karena itu kita dimarketingin oleh para ustadz, sehingga dari sekarang, ayo nabung dari sekarang supaya nanti bisa pada umur sekian. sudah bisa pergi haji. Padahal yang mengatur pergi haji itu, ada Allah yang memanggil. Nanti kalau sudah kamu berhak dipanggil, Allah panggil ke sana. Soal apakah ada jalannya atau apa, itu kan urusan Allah. Yang kamu itu perbaiki. dulu. Karena itu maka keliru menerjemahkan ketika datang labbaik Allahumma labbaik ya Allah aku datang kepadamu. Memang ya Allah cuma ada di situ. Bukannya dia sudah ada di rumah kita sejak kita lahir. Bukannya kita sudah bersama Allah dari sejak awal. Jadi labbaik Allahumma labbaik itu maksudnya adalah aku, inilah aku dalam totalitas penyerahan diri. Karena itu maka kita menenggalkan seluruh atribut. Gitu loh memahaminya Atributnya itu tidak ada Yang namanya jabatan Yang tidak usah jabatan Status sosial tidak usah status sosial Ya pakaian saja ditanggalkan Yang bermacam-macam Itu kan simbol dari totalitas penghambaan Jadi kalau orang berhasil Dalam totalitas penghambaan Wajar dong Nabi Bimbing mengatakan Kamu selesai haji kembali kepada Waktu fitrah itu loh Wajar karena itu sudah Jadi jangan pikir bisa mengelabui Allah gitu loh. Sudah mengumpulkan harta setelah pergi haji, dosa-dosa yang kemarin kita sudah selesai. Emang bisa dikelabui oleh Allah kan? Yang dimasukkan itu, lima pilar itu adalah indikator dari penyerahan, kepeserahan total kepada Tuhan. Itu yang membuat orang, yang menjadi, kalau agama itu menjadi, membentuk. membentuk kepribadian orang maka lima indikator itulah yang membentuk kepribadianmu yang menumbuhkan akal sehat dan nuranimu karena itu maka disebut iman Islam iman dan ihsan saya sangat apa terkagum dengan cara cak nun nih ya me Hai carambah nun menjelaskan makna kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Itu adalah tafsir yang paling tepat menurut saya. Dan tidak ada dalam buku. Tidak bisa dipelajari di mana dan belum ada ulama yang menulisnya. Bahwa Islam itu bisa sebagai kebenaran. Kebenaran dan iman itu adalah kebaikan. Bagaimana mengelola kebenaran. kebenaran itu. Dan outputnya adalah ihsan, adalah keindahan. Jadi intinya itu maksudnya tidak usah menampak-nampakkan kebenaran. Artinya tidak usah menampak-nampakkan aku Islam. Tapi yang ditampakkan adalah output dari Islam itu apa? Keindahan. Keindahan budi pekerti. Keluhuran budi pekerti. Itu loh. Sehingga ini yang membentuk. Nah ini lah. Menurut saya adalah, inilah agama yang sesungguhnya. Inilah agama yang sesungguhnya yang membentuk bagaimana seseorang itu merepresentasikan yang sebagai khalifah, yang sebagai dalam makanya abdan nabiya, abdan abdiya, dan seterusnya. Terakhir, saya kira di dalam ma'iyah ini mengapa buku ini penting bagi kita semua dan saya waktu itu hanya menceritakan isi buku ini ketika Janon dan Bafia umroh. selama saya bertugas di Arab. Itu kami berangkat dari, saya mengantar Canon untuk ke wilayah Perang Badar dan berangkat dari Madinah. Sepanjang jalan saya cerita tentang buku ini. Dan Kita tiba di Batar itu persis Pada waktu kita Cerita tentang Hijrah Nabi ke Taif Karena Ketika Sayyidah Aisyah Bertanya apakah Apa saja yang paling terkesan Dalam sejarah hidupmu Ya Rasulullah Itu beliau menjawab Paling terkesan itu adalah ketika hijrah ke Taif Taif dengan dengan harapan besar bahwa orang-orang taif itu bisa menerimanya dengan baik tapi kemalah yang terjadi adalah dia dilempari, dia ditolak, dia dimaki-maki, dia dihina-dina dan seterusnya sehingga Nabi pulang ke Mekah itu dalam keadaan setengah sadar. Dan disitulah saya terharu kalau... Kalau apa, menceritakan peristiwa ini. Karena di dalam buku itu dikatakan inilah doa yang paling halus yang bisa diucapkan oleh seorang hamba kepada Tuhannya. Bahwa itu yang kemudian menjadi wirid di Ma'iyah itu ilam takun alaya qadabun falau bali itu kita persis sampai di Badr dan ada berita Jogja keempat. Pas waktu itu. Entah apa hubungan spiritualnya, ya kita, kita tidak tahu, tapi saya memahaminya, itu mempunyai koneksi. itu pengantarnya saya nanti di penutup itu akan memberikan beberapa analisis tentang bagaimana kalau masih ada waktu ya bagaimana bisa mengaplikasikan setidaknya di dalam dunia kita untuk bisa memahami kehidupan realitas kita untuk menjadi bekal hidup kita sehari-hari. Seharian kita demikian untuk sementara. Terima kasih. Terima kasih untuk saya, saya rasa satu pembuka yang sangat luas, sangat detail bahkan di beberapa poin, ada beberapa yang saya catat seperti misalkan ketika 13 tahun di Mekah, Nabi itu betul-betul bisa memanage psikologi sendirinya. Bahkan ketika bukan hanya sekedar ketika dibenci, dilempari batu dan lain sebagainya, beliau tidak marah. Tapi juga lebih dari itu, beliau juga tidak marah. putus asa ketika itu jadi dibenci oleh sebanyak orang apapun kemudian disakiti oleh orang seperti apapun, bukan hanya menahan marah, tapi juga menahan untuk tidak putus asa terus saja berjalan bahwa memang itu adalah tugas yang berat, ya harus dilakukan, ada banyak hal kisah-kisah inspiratif tentu saja yang dari Nabi, misalkan ketika melihat seorang pekerja lelaki yang memecah batu kemudian tangannya melepuh, dan saat itu... Nabi mencium tangannya Dan mengatakan saat itu Ini tangan yang tidak akan mencintai neraka Itu pendekatan psikologis Yang luar biasa dari seorang Rasul Ketika melihat umatnya yang betul-betul Berjuang untuk mencari nafkah Banyak hal juga Tadi yang saya catat, ada banyak hal Misalkan ketika Perang Badar, bahwa itu bukanlah perang tentang akidah. Sasaran utamanya bukan perang akidah, tetapi salah satu strategi untuk menaklukkan kota Mekah. Saya rasa dari paparan dari Sheikh Kamba tadi sudah sangat banyak. Kita akan buka sesi pertanyaan pertama, mungkin lima pertanyaan dulu. Monggo. Sebelum kita memasuki pembahasan selanjutnya, kalau ada yang ingin bertanya. Monggo? Ya, Monggo Mas. Diperkenalkan dulu ya Mas. Nama saya Rizal gitu ya, malam ini saya cukup terkejut ya, artinya dari pemaparan awal gitu, pengetahuan saya tentang tentang syariat yang saya peroleh dari kecil malam ini dobrak abrik habis gitu. Kaget juga gitu kan, sialan juga gitu kan. Benar, benar-benar kaget saya. Artinya ternyata memang saya enggak tahu ya, maksudnya pengetahuan saya dari kecil tentang syariat Islam itu ternyata malam ini hancur lebur gitu kan. Jadi berpikir ulang lagi lah gitu. Ini mengenai syariat Islam ya, karena tadi belakangan kan disebutkan banyak banget tentang syariat Islam. Saya kira ada hubungannya sih dengan terakhir pertemuan. makiyah di condong catur artinya kita mau telaten gak sih? karena kan selampangnya Allah telaten sama kita saya kira kaitannya itu kalau mengingat pemaparan yang terakhir tadi Ya itu komentar saya sih Sementara kalau untuk Bukunya sendiri memang Mengenai perjalanan Nabi dari Mekah ke Madinah Awalnya saya kira Itu apa ya Nabi menyerah Karena penuduk Mekah kan Keras kepala Makanya saya kira Nabi itu menyerah Nabi Kalau melihat secara manusiawi, saya kira itu Nabi menyerah. Ini orang Mekah sudah tidak bisa diapa-apain. Sama seperti kisahnya Nabi Yunus, umatnya itu dinasihati, tidak bisa terus dia pergi. Jadi kesimpulannya seperti itu, kenapa di Madinah cenderung lebih mudah ya karena Nabi hadir masih jauh pun penduduk Madinah sudah bersolawat untuk Nabi gitu kan, karena memang mungkin penduduk Madinah waktu itu sudah mendengar kedatangan Nabi dengan ahlaknya sangat mulia jadi saya kira kalau untuk dari perjalanan Mekah ke Madinah Waktu itu saya pikir Nabi menyerah saja Karena Nabi perlu Mengulur Mengulur waktu Untuk berstrategi ulang Dan ternyata itu terbukti benar Dengan kemenangan di Perang Badar seperti itu Itu komentar saya Sebenarnya bukan hanya saja Karena kaget juga tadi Pemaparan terakhir itu yang bikin saya Jadi tidak ngantuk Ya kaget juga gitu Ternyata syariat yang saya pelajari selama ini Ya malam ini Hancur lebur lah Saya nanti perlu belajar ulang Sepertinya ini Kayaknya gitu aja deh, terima kasih Mungkin ada yang lainnya Terima kasih Mas Rizal, mungkin ada yang lain Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sekengdalu Buya, saya Deli Yang ingin saya tanyakan mungkin Agak keluar dari buku ini Dan Mengganjal di pikiran saya Yaitu Masa kenabian kan kurang lebih 23 tahun Dan kalau yang informasinya saya terima kan Cuma di dua tempat Di Makah dan Madinah Nah Nabi sendiri kan Khalifah terakhir Atau pemimpin dunia Nah apakah Selama Mengembang tugas Kenabian, mengembang tugas Kepemimpinan itu Nabi hanya berkutat di situ saja atau keliling dunia sampai mungkin sampai di Jawa atau Nusantara di sini atau mungkin ke sebagian belahan dunia lain seperti itu. Yang saya terima kan cuma apa? Selama 23 tahun itu cuma dua tempat itu, sedangkan Nabi sendiri kan pemimpin dunia. Itu saja, terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Lin, terima kasih saya untuk paparannya. Saya punya dua pertanyaan. Berdasarkan hasil bacaan jenangan ke buku ini dan pemahaman jenangan... Sorry, suara saya agak ngebas. Bagaimana cara yang paling sesuai dengan Kepribadian perjalanan Nabi Maksud saya bagaimana cara membaca Al-Quran Cara memahami Al-Quran yang sekiranya itu sejalan dengan prinsip dan kepribadian ruh dari pesan kenabian. Saya yakin tidak hanya satu, tapi mungkin Syekh bisa menyampaikan satu atau beberapa pandangan Syekh. Yang kedua, kalau dalam himat saya, sependek yang saya tahu, cara Cak Nun membaca Al-Quran itu menekankan makna batin dibandingkan makna lohir. Meskipun berjangkar kepada makna literal text. melihat cara Cak Nun membaca Al-Quran terima kasih