Intro Shalom dan berjumpa kembali dengan kami Kornelius Media dalam pendalaman Alkitab lewat pelajaran sekolah sahabat. Puji Tuhan triwulan yang lalu kita baru saja menyelesaikan pelajaran-pelajaran penting dari kitab Markus. Dan saat ini kita tiba pada triwulan yang keempat yang berfokus pada tema-tema penting. di dalam kitab Yohanes. Saya pendeta Felix Gosal dan pendeta Widodo Purwanto akan membahas pelajaran yang pertama dengan judul Tanda-tanda yang menunjuk pada jalan.
Sebelum kita membahas pelajaran ini, mari kita berdoa. Bapak kami yang bertata di dalam kerajaan surga, ketika kami akan mempelajari firman Tuhan lewat pelajaran sekolah sahabat ini. Kiranya Ruh Kudus akan memberikan inspirasi sehingga kami dapat memahami apa yang dimaksudkan Tuhan lewat pelajaran ini. Kami serahkan pembahasan ini ke dalam tangan Tuhan, di dalam nama Yesus kami sudah berdoa. Amin.
Baik, saudara-saudara yang terkasih ada empat bagian yang akan kita ikuti di dalam pembahasan sekolah sahabat kita. Yang pertama kita akan melihat dasar Alkitabiah dari pelajaran pekan ini. Kemudian yang kedua adalah makna dari ayat inti. Yang ketiga kita akan melihat pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada pokok-pokok pembahasan pada perhari pekan ini.
Dan yang keempat adalah aplikasi dari pelajaran minggu ini. Baik kita lihat hal yang pertama, apa objektif atau sasaran dari pelajaran sekolah sahabat kita triwulan yang keempat ini. Ada paling sedikit enam sasaran atau enam objektif dari pelajaran sekolah sahabat kita.
Yang pertama, pelajaran ini adalah untuk memahami pesan keseluruhan dari Injil Yohanes. Pelajaran ini bertunjuan untuk melihat gambaran besar dari Injil Yohanes, tidak hanya berfokus pada detail-detail yang kecil. Kemudian yang kedua, sasaran dari pelajaran atau tribulan yang keempat ini adalah untuk memahami tema-tema utama. Yang terdapat dalam Injil Yohanes. Dan kita tahu beberapa tema yang disebutkan di dalam Injil ini adalah firman, kemudian terang, roti, air, roh kudus, kesatuan, tanda-tanda, kesaksian, dan juga tema tentang nubuat.
Kemudian yang ketiga, sasaran yang ketiga adalah untuk mempelajari bagaimana tema-tema tersebut saling melengkapi dan menerangi satu dengan yang lain di dalam keseluruhan Injil. Dan yang keempat, Sasaran yang keempat adalah untuk memahami keunikan Injil Yohanes dibandingkan dengan Injil-Injil lainnya. Terutama dalam fokusnya pada wawancara pribadi antara Yesus dengan satu orang atau dua orang. Sasaran yang kelima adalah untuk memahami Yesus Kristus, di mana pengenalan akan Yesus menuntun kepada kehidupan kekal. Dan yang terakhir yang ke enam, sasaran yang terakhir ini adalah untuk memahami Injil Yohanes.
Dalam konteks keseluruhan Alkitab, mengingat bahwa seluruh Alkitab itu diilhami oleh Rauh Kudus. Nah mari kita lihat dasar firman Tuhan. Apa saja dasar Alkitab dari pelajaran yang pertama ini? Kita akan melihat ada enam ayat yang menjadi dasar dari pelajaran kita pekan ini. Yang pertama, Yohanes fasal 2 ayat 1-11.
Di dalam ayat-ayat ini menceritakan mujizat pertama Yesus di Kana, yaitu mengubah air menjadi anggur di dalam sebuah pernikahan. Nah hal ini menandai awal dari tanda-tanda mujizat Yesus dan menunjukkan kemuliaannya sehingga para murid percaya kepadanya. Kemudian dasar yang kedua adalah Yohanes 4 ayat 46-54.
Ayat-ayat ini menceritakan kisah seorang pegawai istana Yang anaknya sedang sakit parah. Kemudian Yesus menyembuhkan anak tersebut dari jarak jauh dengan hanya mengatakan bahwa anak itu akan sembuh. Dan ini menunjukkan kuasa firman Tuhan atau firman Yesus yang tidak terbatas oleh jarak. Kemudian yang ketiga Yohanes 5 ayat 1-16, disini Yesus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh di kolam Bethesda pada hari sabat. Peristiwa ini menyebabkan konfrontasi dengan...
para pemimpin agama Yahudi karena dilakukan pada hari sabat. Dan ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan atas hari sabat dan memiliki kuasa untuk menyembuhkan Kapan saja. Kemudian dasar yang keempat, Markus fasal 3, ayat 22-23.
Di sini Yesus menanggapi tuduhan dari para ahli Taurat, dan mengatakan bahwa dia mengusir setan, yang mengatakan bahwa dia mengusir setan dengan kuasa Belzebul. Nah Yesus menggunakan perumpaman tentang kerajaan yang terpecah, untuk menunjukkan ketidakbenaran tuduhan mereka, dan bahwa kuasanya berasal dari Allah, bukan dari setan. Dasar yang kelima, Matius 12 ayat 9-14. Di sini Yesus menyembuhkan seorang pria yang tangannya lumpuh di hari sabat.
Dan ini menimbulkan kemarahan dari para pemimpin agama Yahudi. Di sini Yesus menggunakan peristiwa ini untuk mengajarkan bahwa perbuatan baik dan menolong orang lain adalah hal yang lebih penting daripada kebutaan atau daripada ketaatan buta pada hari sabat. Kemudian dasar yang ke-6 atau dasar yang terakhir, yaitu Yohanes fasal 6 atau Yohanes fasal 5 ayat 16 sampai 47. Di sini Yesus menjelaskan hubungannya dengan Allah, yaitu Allah anak dan Allah Bapak, setelah konfrontasi tentang penyembuhan pada hari sabat. Ia menyatakan dirinya sebagai anak Allah yang bekerja sesuai kehendak Bapak, memiliki kuasa untuk menghakimi dan memberikan hidup. Dan bagian ini menekankan bahwa Yesus, diutus oleh Bapak dan memiliki otoritas yang sama dengan Bapak.
Mari kita lihat tentang judul pelajaran sekolah sahabat kita yang pertama ini, yaitu tanda-tanda yang menunjuk kepada jalan. Muncul pertanyaan, apa yang dimaksudkan dengan tanda-tanda? Dan tanda-tanda ini dari siapa? Dan untuk maksud apa ada tanda-tanda ini?
Baik, saudara, apa yang dimaksudkan dengan tanda-tanda? Dalam pelajaran pekan ini, tanda-tanda ini mengacu pada mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus seperti yang dicatat di dalam Injil Yohanes. Kata tanda di sini tidak hanya berarti sebuah keajaiban atau peristiwa supranatural, tetapi lebih kepada suatu peristiwa yang menunjukkan kebenaran yang lebih dalam, yaitu identitas Yesus sebagai Mesias. Dan mujizat-mujizat ini bertujuan untuk menunjukkan kuasa ilahi Yesus yang mengerakkan perhatian orang-orang kepada siapa Yesus sebenarnya.
Nah kemudian tanda-tanda ini dari siapa? Nah tanda-tanda ini berasal dari Yesus Kristus. Mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus adalah manifestasi dari kuasa ilahi yang menunjukkan bahwa dia adalah anak Allah dan Mesias yang diutus untuk membawa keselamatan bagi manusia. Kemudian apa maksud dari tanda-tanda ini? Nah saudara-saudara maksud dari tanda-tanda ini adalah untuk menegaskan bahwa Yesus adalah Kristus, dia adalah anak Allah dan agar orang-orang yang melihat atau mendengar tentang mujizat-mujizat tersebut menjadi percaya kepada Yesus.
Dengan percaya kepada Yesus mereka dapat memiliki hidup dalam namanya sesuai dengan Yohanes fasal 20 ayat 30 dan 31. Nah saudara-saudara, tanda-tanda ini juga digunakan untuk menyingkapkan sifat sejati dari Allah dan rencana keselamatannya. Menurut buat di dalam Desire of Ages halaman 406 mengatakan, setiap mujizat yang dilakukan Kristus adalah tanda keilahianya. Kemudian kita mungkin bertanya, apa pengertian menunjuk kepada jalan? Nah saudara-saudara, menunjuk kepada jalan berarti bahwa...
tanda-tanda atau mujisat yang dilakukan Yesus bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah petunjuk atau petunjuk ke arah yang lebih penting, yaitu untuk mengenal Yesus sebagai jalan menuju keselamatan. Setiap mujisat menunjukkan kepada siapa Yesus, apa yang dia tawarkan, yaitu hubungan dengan Allah dan hidup yang kekal. Mungkin kita bertanya, jalan siapa?
Dan untuk apa jalan tersebut? Sudara-sudara, jalan ini adalah jalan Yesus. Dan seringkali Yesus menyebutkan dirinya sebagai jalan. Yohanes 14 ayat 6, jalan kebenaran dan hidup.
Nah, sudara-sudara, jalan ini mengacu kepada Yesus sebagai satu-satunya penghubung antara manusia dan ala Bapak. Maksud dari jalan ini adalah untuk memimpin manusia kepada keselamatan, pengampunan dosa, dan hidup yang kekal melalui iman kepada Yesus Kristus. Nah, susahara mari kita masuk kepada ayat inti kita. Ayat inti kita pekan ini terdapat di dalam Yohanes fasal 20, ayat 30 dan 31. Di sana Alkitab mengatakan seperti ini. Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridnya.
yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namanya. Nah, saudaraku yang terkasih, mari kita lihat apa yang dimaksudkan oleh ayat inti ini. Pertama-tama mari kita lihat apa kisah yang mendahului ayat inti kita.
Saudara, Yohanes mencatat Peristiwa yang mendahului ayat ini adalah peristiwa tentang keraguan Thomas tentang kebangkitan Yesus. Thomas yang tidak hadir saat Yesus menampakkan diri kepada para murid, meragukan kebangkitan Yesus dan mengatakan bahwa ia tidak akan percaya kecuali melihat tanda atau dia melihat bekas luka Yesus. Tetapi kemudian 8 hari, sesudah itu Yesus kembali menampakkan diri diri Dan menyuruh Thomas untuk menyentuh lukanya.
Tetapi Thomas kemudian mengakui Yesus sebagai Tuhan atau Tuhanku dan Allahku di dalam Yohanes fasal 20 ayat 24 sampai 29. Nah mari kita lihat pengertian dari ayat inti ini. Apa pengertian tanda lain yang tidak tercatat dalam kitab ini? Kemudian mengapa tanda itu tidak tercatat? Dan apa tanda yang tidak tercatat itu? Berikan contohnya.
Nah, saudara-saudara yang terkasih, tanda lain yang tidak tercatat di dalam kitab ini mengacu pada mujisat-mujisat pengajaran dan tindakan Yesus yang tidak ditulis oleh Yohanes dalam Injilnya. Yohanes menyatakan bahwa masih banyak peristiwa lain yang Yesus lakukan selama pelayanannya, namun tidak semua dicatat di dalam Injil ini. Tidak semua tanda dicatat karena alasan ruang dan seleksi yang dibuat oleh penulis.
Dan di sini Yohanes memilih tanda-tanda tertentu yang dianggap paling penting untuk menekankan pesan dari inti, dari Injilnya itu sendiri. Nah, saudaraku di dalam Seventh-day Adventist Bible Commentary Vol. 5, halaman 1068, di sana dikatakan bahwa bukanlah tujuannya untuk memberikan sejarah yang lengkap atau bahkan biografi yang mendetail tentang Yesus.
Ia memilih tanda-tanda yang menjadi dasar dari tema dan tujuannya dalam menulis. Nah saudara, di dalam Injil Sinoptik ada beberapa mujizat yang tidak dicatat oleh Yohanes tetapi dicatat oleh... ...orang-orang atau dicatat oleh kitab-kitab yang lainnya. Contohnya adalah cerita tentang meredakan angin ribut di danau.
Kemudian memberi makan 4.000 orang. Kemudian juga ada cerita tentang menyembuhkan 10 orang kusta. Dan ada beberapa mujizat lainnya juga yang dicatat oleh......injil-injil yang lain tetapi tidak dicatat oleh Yohanes. Nah saudara, jadi secara keseluruhan......injil Yohanes memiliki... pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan Injil sinoptik lainnya yaitu Matius, Markus, dan Lukas.
Dengan fokus yaitu Yohanes sementara mengejarkan identitas daripada Yesus daripada memberikan dokumentasi dari setiap mujizat secara rinci atau detail. Nah mari kita lihat frase berikutnya apa pengertian telah dicatat supaya kamu percaya dan bagaimana bisa bagaimana cara agar... Bisa percaya dengan yang telah dicatat itu.
Nah susdara, frase ini berarti bahwa segala sesuatu yang dicatat dalam Injil Yohanes, dipilih secara khusus untuk membantu pembaca memahami dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias, anak Allah. Cara agar orang dapat percaya dengan catatan itu adalah melalui membaca, merenungkan, dan mempelajari kisah-kisah tersebut. dengan hati yang terbuka. Mujizat dan ajaran Yesus yang dicatat ini berfungsi sebagai bukti bahwa Yesus adalah anak Allah.
Nah mungkin kita bertanya, apa pengertian dengan imanmu memperoleh hidup dalam namanya? Dan bagaimana caranya? Nah saudaraku, imanmu memperoleh hidup dalam namanya berarti dengan mempercaya Yesus sebagai Mesias, seseorang akan menerima kehidupan yang kekal. Hidup ini bukan hanya hidup di dunia ini, tetapi hidup kekal bersama dengan Allah di dalam kerajaan surga atau kehidupan setelah kematian.
Sedangkan frase memperoleh hidup dalam namanya, Memiliki penekanan bahwa dengan percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan anak Allah, seseorang akan menerima hidup kekal atau hidup di dalam namanya. Nah kata hidup di dalam namanya ini berarti bahwa hidup yang berasal dari kuasa dan otoritas Yesus. Dengan kata lain bahwa kehidupan kekal bukan berasal atau bukan sesuatu yang bisa diperoleh. Melainkan usaha manusia itu sendiri. Bukan sesuatu yang diperoleh dari usaha manusia itu sendiri.
Melainkan sesuatu yang dapat diperoleh melalui hubungan dengan Yesus. Atau hubungan yang kuat melalui iman kepada Yesus. Dan ini adalah sumber kehidupan dari apa yang akan diberikan kepada orang tersebut. Jadi ayat ini menyatakan bahwa kita tidak bisa mendapatkan kehidupan kekal itu dengan kuasa kita.
Karena kita tidak memiliki kuasa dan otoritas itu. Hanya lewat iman kepada Yesus, maka kita bisa mendapatkan hidup kekal itu bersama dengan Kristus. Bob Wilkin dan juga D.A. Carson mengatakan jika kepercayaan kepada Yesus sebagai Mesias adalah dasar untuk menerima hidup kekal. Kemudian tanda-tanda yang Yesus lakukan ini berfungsi sebagai bukti ontentik.
Identitasnya dan memanggil pembaca untuk memiliki iman kepadanya. Dari ayat inti kita berpindah kepada pokok pembahasan pernikahan di Kana. Nah dalam konteks cerita dalam Yohanes pasal 2 ayat 1-11, bagaimanakah kisah pernikahan di Kana hingga Yesus membuat tanda atau mujisat untuk pertama kali. Suatu kali ada perkawinan di Kana yang di Galilea dimana ibu Yesus hadir. Yesus dan murid-muridnya juga diundang ke sana.
Di tengah pesta mereka kehabisan anggur dan ibu Yesus menyampaikan hal itu kepada Yesus yang kemudian mengatakan kepada para pelayan agar mereka melakukan apa yang dikatakan oleh Yesus. Yesus kemudian menyuruh mereka mengisi enam tempayan yang ada di situ dengan air sampai penuh dan setelah itu mereka diperintahkan untuk menyedok dan membawanya ke pemimpin pesta. Mereka menuruti semua yang diperintahkan Yesus sampai pemimpin pesta mengecap bahwa air itu telah menjadi anggur yang baik.
Itulah mujizat pertama yang dibuat Yesus, yaitu air menjadi anggur. Nah sekarang apa pelajaran dari masing-masing tokoh dari kisah pernikahan di Kana ini? Yang pertama pelajaran dari Maria.
Maria ibu Yesus memiliki iman yang kuat. Dia tidak memaksakan kehendaknya sendiri, namun percaya bahwa Yesus sanggup menolong pada waktu itu. Alfa Omega Jilid 5 halaman 146 katakan bahwa ia percaya padanya dengan teguh terhadap. iman inilah Yesus memberi sambutan.
Yang kedua pelajaran dari para pelayan yang tidak mengenal Yesus yaitu pelajaran tentang ketaatan yang tanpa memiliki keraguan. Mereka bisa saja berargumen untuk menolak menurut pada perkataan Maria atau perintah Yesus. Namun mereka pada waktu itu memilih untuk menurut sepenuhnya kepada perkataan dan perintah Yesus.
Yang ketiga pelajaran dari pemilik pesta yang diuntungkan. Baik para tamu, pemimpin pesta, dan juga pemilik pesta, mereka tidak menyadari bahwa persediaan anggur sudah habis. Namun tanpa disadari pula, kehadiran Yesus telah membawa berkat bagi pemilik pesta itu.
Sering kita tidak menyadari bahwa oleh Yesus, hidup kita telah dipenuhi dengan banyak berkat. Yang keempat, pelajaran dari Yesus. Yang pertama, dia menunjukkan penghormatan terhadap orang tua dalam hal ini kepada Maria ibunya. Yang kedua, kepedulianya terhadap kebutuhan manusia. Ketiga, dengan menyatakan saatku belum tiba, Yesus menolak promosi manusia untuk kemesiasannya.
Dan yang keempat, melalui mujizat ini, Yesus menunjukkan otoritasnya yang menimbulkan sinar pengharapan di hati banyak jiwa yang hadir pada pesta itu. Alfa Omega Jilid 5 halaman 149 mengatakan, Yesus memulai pekerjaan pembaruan oleh menunjukkan simpati yang erat dengan kemanusiaan. Nah mengapa sepertinya di zaman Musa, Yesus dinubuatkan dalam ulangan 18 ayat 15 hanya sebagai seorang nabi.
Pertama mari kita lihat konteks dalam ulangan 18 ayat 15 dimana Musa menubuatkan bahwa seorang nabi dari tengah-tengamu, dari antara saudara-saudaramu sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan Alamu, dialah yang harus kamu dengarkan. Oleh inspirasi roh hal ini disampaikan Musa dalam konteks ketika dia hendak meletakkan tugasnya sebagai nabi dan pemimpin bangsa Israel. 7th Adventist Bible Commentary Volume 1 halaman 1017 mengatakan bahwa ini merupakan nubuatan yang menunjuk kepada Yesus.
Walaupun demikian, frase nabi sama seperti aku digunakan disini demi untuk memenuhi konteks pemahaman orang Israel pada waktu itu yang mendengar dan menyaksikan secara langsung Musa berbicara dan kemudian bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan Musa. Siapa yang akan diutus Allah memimpin mereka sebagai nabi setelah Musa? Yesus dinubuatkan atau bisa jadi dianggap sebagai nabi di sini harus dilihat dalam konteks dia diutus Bapak untuk menyatakan kehendak Allah sama seperti Musa dan nabi-nabi yang lain.
Selain itu sama seperti Musa memimpin bangsa Israel, Yesus berperan sebagai seorang pemimpin untuk menuntun umat bukan lagi keluar dari tanah perbudakan Mesir namun keluar dari kungkungan atau lepas dari belenggu dosa. Perlu kita ingat juga bahwa dalam hal peran atau tugas, Yesus tidak hanya dinubuatkan sebagai seorang nabi yang akan datang, tetapi juga sebagai imam dan raja. Masmur 110 ayat 4 mencatat Yesus sebagai seorang imam menurut peraturan Melkisedek, dan hal ini diakui dalam Ibrani 5 ayat yang ke-10.
Kemudian Sakarya 9 ayat 9 dan Yesaya 9 ayat 6 menubuatkan Yesus sebagai raja. Dalam perjanjian lama, tiga tugas dan jabatan ini membutuhkan pengurapan minyak. Pengurapan untuk Nabi, contohnya di dalam 1 Raja-Raja pasal 19 ayat 16. Kemudian Imam, keluaran 30 ayat 30. Dan Raja, 1 Raja-Raja pasal pertama ayat yang ke 34. Inilah yang disebut oleh para teolog sebagai threefold offices of Christ.
Yaitu Nabi, Imam, dan Raja yang secara sempurna tergenapi di dalam Yesus. Nah mungkin kita bertanya, kenapa diinterpretasi bahwa Yesuslah Nabi yang dimaksud dalam nubuatan itu? Apa dasarnya? Bukankah ada banyak nabi sebelum Yesus? Memang ada banyak nabi sebelum Yesus yang mungkin bisa menjadi penggenapan dari nubuat Musa dalam ulangan 18 ad 15. Namun demikian Andrew study bible halaman 236 mengatakan bahwa yang dimaksud tidak mungkin seorang nabi biasa karena Musa memiliki akses berhadapan muka dengan muka yang unik kepada Allah.
Ulangan 34 ad 10-12 mengatakan, seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka. Tidak ada lagi Nabi yang bangkit di antara orang Israel dalam hal segala tanda dan mujizat yang dilakukannya atas perintah Tuhan di Tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedasyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel. Itulah sebabnya 7 Day Adventist Bible Commentary Vol. 1 halaman 1017 mengatakan bahwa hanya Kristus yang dapat sepenuhnya memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam nubuatan Musa tersebut.
Di sisi lain, Yesus juga mengakui dirinya sendiri sebagai nabi dalam arti menjalankan tugas atau peran sebagai nabi ketika dia katakan dalam Lukas 4 Edo 5 bahwa seorang nabi tidak dihargai di tempat asalnya. Kemudian ada kesaksian banyak orang Lukas 7 ayat 16 katakan semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah sambil berkata seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita dan Allah telah melawat umatnya. Sekarang manakah lebih tinggi statusnya?
Anak Allah atau Nabi? Jelas dalam konteks status, anak Allah lebih tinggi kedudukannya daripada Nabi. Yesus sebagai anak Allah, menurut King James Bible Dictionary, menunjukkan kesetaraannya dengan Bapak, menyebut Kristus sebagai anak Allah, berarti menyatakan keilahiannya yang benar dan tepat. Dalam kedudukannya sebagai anak Allah, Ibrani 1 ayat 1-4 menyebut Yesus sebagai pencipta.
Dan dikatakan di dalam ayat 3 dan 4, ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmannya yang penuh kekuasaan. Dan setelah ia selesai mengadakan penyucian dosa, ia duduk di sebelah kanan yang maha besar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepadanya, jauh lebih indah daripada nama mereka. Perlu kita mengerti bahwa anak Allah ini adalah gelar kodrati Yesus, bukan sebuah jabatan atau tugas, sebab dia adalah Allah. Sedangkan Nabi adalah sebuah jabatan dan tugas yang diberikan kepada seorang manusia untuk menyatakan kehendak atau keputusan Tuhan.
Amos 3 E7 mengatakan, sungguh Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusannya kepada hamba-hambanya para Nabi. Dalam konteks inkarnasi Yesus sebagai manusia, Yesus menjalankan tugasnya sebagai utusan sebagai seorang nabi walaupun dia adalah anak Allah. Mari kita pindah kepada pokok pembahasan tanda kedua di Galilea. Dari konteks kisah di Yohanes 4 dan 46 sampai 54, apa kisah tanda atau mujizat Yesus yang kedua? Diceritakan bahwa Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea.
Di sana ada seorang pegawai istana yang anaknya sedang sekarat. Waktu dia mendengar Yesus telah datang dari Judea ke Galilea, dia pergi menemui Yesus. dan meminta agar Yesus datang dan menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Dia mendesak Yesus untuk datang sebelum anaknya mati. Walaupun sempat menyinggung bahwa bila pegawai istana itu tidak melihat tanda dan mujizat dia tidak percaya, Yesus kemudian mengatakan, Pergilah, anakmu hidup.
Orang itu pun percaya perkataan Yesus, lalu pergi. Di tengah jalan hamba-hambanya datang dengan kabar bahwa anaknya hidup. Lantas ia bertanya jam berapa anaknya mulai sembuh?
Dan dari jawaban mereka ia dapati waktu itu tepat saat Yesus mengatakan kepadanya anakmu hidup. Lalu ia dan seluruh keluarganya percaya. Sekarang pelajaran dari mujisat yang kedua ini seperti apa? Pelajaran dari kisah mujisat yang kedua ini adalah yang pertama, pegawai istana itu berkorban untuk kesembuhan anaknya yang hampir mati. Dia ingin bertemu Yesus secara langsung dan memohon pertolongan walaupun pena inspirasi katakan dalam Alfa Omega Jilid 5 halaman 201 dan 202 bahwa dia hanya memiliki sedikit iman dan ada keraguan di hatinya tentang Yesus.
Dari halaman yang sama kita dapati pelajaran yang kedua yaitu setelah ditegor Yesus, bangsawan ini insaf dari kebimbangannya dan menjadi percaya sepenuhnya kepada Yesus dengan iman yang sama seperti Yaakub. Bukan saja ia percaya bahwa anaknya akan sembuh, tetapi juga dengan keyakinan yang teguh, ia percaya pada Kristus sebagai penebus. Ini dikatakan di Alfa Omega Jilid yang kelima, halaman 202. Yang ketiga, jangan pernah lupa bahwa Yesus dapat membaca hati kita. Dia menyelidiki semua motif kita, sama seperti dia menyelidiki motif dari bangsawan tersebut.
Dia ingin kita datang kepadanya dengan iman yang teguh, tanpa ada keraguan atau kebimbangan. Dan jangan pernah mencari Yesus karena motif mementingkan diri sendiri atau iman yang bersyarat. Halaman 203 katakan bahwa Yesus merindukan supaya kita meninggalkan sifat mementingkan diri yang menuntun kita untuk mencari dia. Dengan mengakui keadaan kita yang tak berdaya dan keperluan kita yang besar, kita harus mempercayakan diri kita sepenuhnya kepada kasihnya.
Pelajaran yang keempat adalah percaya tanpa melihat. Andrews tadi Bible halaman 1366 katakan, Tujuan dari tanda-tanda adalah untuk menghasilkan iman. Tetapi iman yang terbaik tidak didasarkan pada tanda atau mujizat.
Perintah Yesus telah membangkitkan iman yang tulus di dalam diri pegawai istana itu. Ia telah percaya walaupun tidak melihat. Ia adalah wakil dari mereka yang percaya tanpa melihat.
Dan pelajaran yang kelima adalah bukan hanya bangsawan itu yang percaya, namun juga seluruh keluarganya. Pengalaman pertemuannya dengan Kristus telah membuat dia percaya dan bertobat. Kepercayaannya telah membuka pintu bagi mujizat Allah bekerja untuk kesembuhan anaknya, serta ia menuntun keluarganya juga untuk mendengar pengajaran Yesus dan percaya.
Kita yang telah mengalami pertemuan kasih karunia Allah, haruslah menjadi orang-orang yang menuntun keluarga kita, bahkan orang lain untuk mengenal Yesus dan menjadi percaya. Sekarang apa tujuan dan maksud Yesus membuat mujizat yang kedua? Komentar dari 7 Day Adventist Bible Commentary Vol. 5 halaman 943-945 memberikan dua kemungkinan tentang tujuan dan maksud Yesus membuat mujizat yang kedua.
Yang pertama, tujuan dan maksudnya lebih bersifat personal, yaitu Yesus ingin menunjukkan bahwa dibutuhkan iman yang tanpa syarat, iman yang tanpa adanya pertanyaan keraguan sebelum kuasa ilahi dapat dinyatakan. Yesus menuntut pegawai istana itu. percaya sebelum melihat.
Sang bangsawan diharuskan pergi tanpa bukti bahwa permintaannya telah dikabulkan. Imannya sedang diuji. Ia harus menerima pemberian itu melalui iman saja.
Ia harus bertindak dengan iman. Percaya bahwa ia telah menerima apa yang dimintanya. Tujuan dan maksud yang kedua dari mujizat kedua itu adalah untuk persiapan pusat pelayanan Yesus yaitu di Kapernaum.
Halaman 945 dari 7 Day Adventist Bible Commentary volume yang kelima mengatakan hasil dari mujisat ini memiliki jangkauan yang begitu luas. Anak itu disembuhkan, seluruh keluarga menjadi percaya, dan jalan telah dipersiapkan bagi Yesus ketika sekitar enam bulan kemudian ia menjadikan Kapernaum sebagai pusat pelayanannya di Galilea. Baik, mari kita tiba pada pokok diskusi mengenai mujisat di kolam. Bethesda. Mari kita lihat apa yang terjadi di dalam peristiwa ini dari konteks pelajaran Yohanes 5 ayat 1-9.
Nah mari kita lihat apa kisah yang terjadi di kolam Bethesda ini. Nah saudara, kisah yang terjadi di kolam Bethesda di dalam Yohanes 5 ayat 1-9 ini menceritakan tentang mujizat Yesus pada saat menyembuhkan seorang pria yang telah lumpuh selama 38 tahun. Dan pria ini berada di kolam Bethesda itu sambil menunggu kapan akan terjadi atau kapan air itu akan bergerak.
Dan pada saat itu dia akan lompat karena mereka percaya pada saat air itu akan bergerak. Orang yang terlebih dahulu jatuh di dalam. Kolam itu akan disebukan dari penyakitnya.
Nah mari kita lihat apa pelajaran yang bisa kita ambil dari tanda atau mujizat yang terjadi di kolam Bethesda ini. Di dalam Enduring Word Commentary disana mengatakan jika mujizat ini menunjukkan bahwa kuasa penyembuhan Yesus tidak bergantung pada kualitas atau kuantitas iman seseorang, tetapi hal ini menggarisbawahi bahwa penyembuhan terjadi. Bukan karena kepercayaan atau usaha manusia, tetapi semata-mata karena kasih karunia Allah.
Itu dapat kita lihat sangat kental di dalam cerita penyembuhan di kolam Bethesda ini. Kemudian yang kedua dari Working Preacher Commentary, di sana mengatakan bahwa, kalau kata-kata Yesus jangan berbuat dosa lagi, menunjukkan bahwa Yesus menyembuhkan seseorang, tidak hanya untuk kesembuhan fisik, tetapi juga menawarkan kesempatan. bagi pertobatan dan penyembuhan rohani.
Nah mungkin kita bertanya mengapa Yesus menyembuhkan pada hari sabat? Apa yang bisa dilakukan pada hari sabat dan apa yang tidak bisa dilakukan sesuai dengan kepercayaan gereja Advent? Nah sesudahnya Ellen J. White di dalam Desire of Ages menjelaskan bahwa Yesus menyembuhkan pada hari sabat untuk menunjukkan bahwa hari sabat adalah waktu yang tepat untuk melakukan perbuatan baik dan menyelamatkan nyawa Bukan hanya sekedar mematuhi aturan ritualistik. Nah penyembuhan pada hari sabat adalah cara Yesus untuk atau penyembuhan pada hari sabat adalah cara Yesus untuk memulihkan pemahaman yang benar tentang hari sabat.
Yakni sebagai hari penyembuhan dan pembebasan serta untuk menunjukkan bahwa hukum sabat tidak dimaksudkan untuk membatasi perbuatan kasih. dan kebaikan. Di Syarof Hege Salaman 207 mengatakan, dengan menyembuhkan pada hari sabat, Yesus menyatakan bahwa pekerjaan belas kasihan, dan penyembuhan, tidak bertentangan dengan hukum sabat. Dan dia mengatakan bahwa sabat dibuat untuk manusia, bukan manusia untuk hari sabat, dan dia sebagai anak manusia adalah Tuhan atas hari sabat.
28 doktrin gereja Masyidatvan hari ke-7 mengatakan bahwa, sabat adalah waktu, Waktu untuk beristirahat dari pekerjaan harian dan juga semua kegiatan rutin. Serta berfokus pada persekutuan dengan Allah, ibadah, dan pelayanan kepada sesama. Kegiatan yang mementingkan diri sendiri dan kegiatan komersial sebaiknya dihentikan pada hari ini. Sebaliknya, umat beriman diajak untuk melayani orang lain.
Seperti Yesus yang melakukan perbuatan baik dan menyelamatkan nyawa. pada hari sahabat. Nah, saudara, dari kutipan di atas, kita dapat simpulkan bahwa apa yang bisa kita lakukan pada hari sahabat adalah pelayanan, kemudian persekutuan, perbuatan baik, menyelamatkan nyawa, ini bisa kita lakukan pada hari sahabat. Tetapi sebaliknya, kegiatan yang mementingkan diri sendiri, kemudian kegiatan yang bersifat komersial, sebaiknya dihentikan. Pada hari sabat.
Nah mari kita lihat pokok pembahasan selanjutnya mengenai hati yang keras. Nah apa aturan Yahudi tentang hari sabat? Mengapa orang yang disembuhkan sepertinya tidak tahu dan tidak mengenal Yesus? Dan apa mungkin tidak mengenal kemudian ada iman? Dan mengapa orang sakit itu bisa sembuh?
Nah saudara ku yang terkasih, menurut aturan Yahudi, membawa barang... pada suatu tempat ke tempat lain pada hari sabat dianggap sebagai pekerjaan dan hal ini dilarang untuk dilakukan pada hari sabat. Craig Kenner di dalam The Gospel of John, a commentary mengatakan bahwa Yahudi melarang membawa beban di tempat umum termaksud tempat tidur. Jadi hal ini dilarang menurut tradisi Yahudi. Nah saudara peraturan ini mereka berkata, Ambil dari interpretasi kitab-kitab seperti contohnya mereka interpretasi Nehemiah 13 ayat 15 yang melarang membawa beban pada hari sabat.
Matthew Henry komentari mengatakan untuk sementara waktu ia tidak mau memperkenalkan diri sebab segera setelah mengadakan mujizat itu ia menghilang, ia membuat dirinya tidak dikenal. Jadi kenapa sampai orang itu tidak mengenal Yesus? Menurut komentari ini dikatakan bahwa Yesus sendiri yang membuat dirinya tidak dikenal karena setelah menyembuhkan orang ini Yesus kemudian menghilang.
Nah susara sepertinya maksud Yesus sendiri untuk membuat dirinya tidak dikenal. Nah mengapa Yesus lakukan ini? Kerinduan segala zaman halaman 205 mengatakan orang banyak sedang menuju ke baik suci untuk berbakti dan ia mengetahui bahwa penyembuhan semacam itu akan menimbulkan persangka orang Yahudi sehingga dapat mengakhiri pekerjaannya dengan tiba-tiba.
Jadi seperti disini Yesus melihat bahwa Penyembuhan yang akan dia lakukan itu dapat mengakibatkan penolakan terhadap pekerjanya. Oleh karena itu Yesus memilih untuk tidak dikenal pada saat itu, untuk melakukan hal ini dengan cara tidak dikenal. Nah cerita ini kemudian mengatakan bahwa Yesus kemudian bertemu dengan orang ini dalam baik suci.
Dan Yesus kemudian sendiri yang memperkenalkan dirinya kepada orang itu di dalam baik suci. Dan Alkitab mengatakan orang yang disebukan ini kemudian menceritakan bahwa Yesus adalah orang yang telah menyembuhkan dia. Kerinduan segala saman halaman 29 mengatakan bahwa Yesus saat itu kemudian dibawa menghadap San Hendril untuk menjawab tuduhan karena pelanggaran akan hari sabat. Jika pada hari itu bangsa Yahudi telah menjadi suatu bangsa yang merdeka maka tuduhan yang semacam itu tentu akan menguatkan maksud mereka untuk membunuh dia. Jadi disini sepertinya Yesus membuat satu keputusan yang sangat sulit yaitu dia mengambil resiko bahwa ketika dia melakukan hal ini dia pasti akan mendapatkan pantangan yang berat dari para pemimpin agama saat itu.
Nah apakah orang ini tidak memiliki iman dan dia disebukan? Di dalam Seventh-day Adventist Bible Commentary volume 5 ayat 949 disana dikatakan bahwa patut dicatat Bahwa Yesus tidak meminta pengakuan iman dari orang yang sakit itu sebelum menyembuhkannya. Namun jelas sekali imannya bangkit karena panggilan peristiwa itu. Nah saudara, mengapa orang ini disembuhkan? Menurut Ronobuat di dalam Kerinduan Segala Zaman, ada dua alasan mengapa Yesus menyembuhkan orang itu.
Yang pertama, oleh karena belas kasihan di mana orang ini sudah menderita selama 38 tahun. Dan Yesus mahu... menyembuhkan orang ini.
Tetapi yang kedua, penyembuhan ini sengaja Yesus buat pada hari sabat kepada orang ini dengan tujuan untuk merombak segala larangan yang dilakukan oleh orang Yahudi yang menurut Yesus itu adalah suatu larangan yang sia-sia. Nah saudara, apa dasarnya sehingga orang-orang Yahudi marah kepada Yesus? Siapa orang-orang Yahudi tersebut dan apakah mereka berhasil menganiaya Yesus? Nah saudara mari kita lihat ada beberapa alasan, paling sedikit ada tiga alasan. Yang pertama, alasan yang pertama kenapa mereka marah kepada Yesus karena Yesus membuat penyembuhan pada hari sabat dimana praktik ini bertentangan dengan ajaran mereka.
Itu yang pertama. Yang kedua, mereka marah kepada Yesus karena pengakuan Yesus yang menyamakan dirinya sama seperti Allah. Hal ini dianggap sebagai penghujatan.
Bagi bangsa Yahudi. Kemudian alasan yang ketiga ini adalah alasan yang utama. Kenapa mereka marah kepada Yesus.
Mereka marah kepada Yesus karena mereka mau mempertahankan kekuasaan mereka sendiri. Kerinduan Sekolah Saman halaman 210 mengatakan bahwa, Hati orang banyak yang menaruh simpati telah menerima ajaran cinta dan perbuatan baik yang bertentangan dengan upacara yang kaku yang dituntut oleh imam-imam. Jikalau imam-imam dan rabi-rabi tidak... akan mencegahnya, maka pengajarannya itu akan dapat mengadakan suatu perubahan yang belum pernah disaksikan oleh dunia. Jadi ini adalah motif utama kenapa mereka tidak suka dengan Yesus.
Karena mereka takut posisi mereka, ketenaran mereka, kejayaan mereka, jabatan mereka itu akan hilang oleh karena pengajaran Yesus. Nah saudara, siapa mereka ini? Mereka ini adalah orang-orang yang Dikatakan mereka ini adalah para imam dan juga rabi-rabi.
Dan mereka ini melibatkan majelis tinggi San Hendrin untuk menyerang Yesus. Dan mereka berupaya untuk menganyai Yesus pada saat itu. Nah muncul pertanyaan, apakah mereka berhasil menganyai Yesus?
Nah susara, mereka tidak berhasil karena Yesus memiliki pengaruh yang besar diantara orang-orang pada saat itu. Sehingga mereka takut dengan reaksi yang muncul dari orang-orang yang mengagumi Yesus. Itu yang pertama alasan mereka. sampai mereka tidak berhasil menganiaya Yesus.
Kemudian yang kedua, alasan yang kedua, nah pada saat itu Yahudi berada di bawah kekuasaan Romawi. Sehingga mereka tidak memiliki otoritas untuk mengeksekusi hukuman mati tanpa izin pemerintah Roma. Oleh karena itu mereka tidak jadi menganiaya Yesus.
Tetapi apa yang mereka lakukan setelah itu? Romawi menjelaskan bahwa sejak hari itu, mereka mengirimkan utusan-utusan di berbagai tempat. untuk menghasut dan menentang ajaran Yesus.
Bahkan mereka mengirimkan mata-mata untuk mengawasi semua tindakan dan perkataan Yesus untuk menemukan alasan yang kuat di kemudian hari agar mereka dapat menuduh dan menghukum Yesus. Terima kasih pendeta. Sekarang kita mencoba membahas tentang topik pernyataan Yesus.
Apa pernyataan Yesus kepada orang Yahudi yang akan menganiaya dia? Sehubungan dengan tentang siapa dia dan apa misinya menurut Yohanes 5 ayat 19-47. Yang pertama dalam Yohanes 5 ayat 19-30 Yesus menjelaskan tentang hubungannya dengan Bapak yang sungguh intim. Ayat 19 katakan apa yang dikerjakan Bapak itu juga yang dikerjakan anak. Kemudian ayat 20 katakan Bapak mengasih anak dan menunjukkan kepadanya segala pekerjaannya.
Ayat 21 menyatakan bahwa anak dan Bapak sama-sama memiliki kuasa membangkitkan dan juga menghidupkan. Ayat 22 dan 23 Bapak menyerahkan penghakiman kepada anak supaya semua orang menghormati anak sama seperti mereka menghormati Bapak. Selebihnya adalah tentang detail kuasa membangkitkan dan menghakimi yang dipercayakan Bapak kepada anak yaitu Yesus. Yesus membuat pernyataan tentang saksi-saksi yang Kemudian mendukung pernyataan tentang siapa dia dan apa misinya. Pertama kesaksian Yohanes Pembaptis, Yohanes 5 ayat 33. Saksi yang kedua menurut ayat 36 adalah segala mujisat dan perbuatan ajaib yang dilakukan oleh Yesus.
Kemudian ayat 37 Bapak sendiri bersaksi tentang Yesus. Dan yang terakhir melalui pernyataan Yesus adalah kesaksian dari kitab suci tentang dirinya sendiri. Yesus kemudian menghadapkan kepada para pendakwatnya.
dengan penghukuman mereka sendiri. Ia memulai dengan berkata di ayat 42, bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Kemudian Yesus membandingkan pelayanannya dengan sikap tidak percaya dan penolakan mereka. Yesus menegaskan bahwa Musalah yang mendakwa mereka, sebab apabila mereka menaruh percaya kepada Musa, maka mereka pasti akan percaya kepada Yesus, sebab Musa menulis tentang Yesus. Dengan demikian, Yesus membuat pernyataan bahwa dia adalah satu dengan Bapak.
Dia datang untuk misi sebagai Mesias dia yang diurapi. Identitas dan misinya didukung oleh Yohanes Pembaptis sebagai saksi, kemudian pekerjaan-pekerjaan dan mujisat-mujisat yang dilakukannya juga merupakan suatu kesaksian tentang siapa dia dan apa misinya. Bahkan Bapak serta seluruh kitab suci menjadi kesaksian yang kuat tentang kemesiasan dan misinya.
Pada akhirnya dia menentang para pendakwanya dengan menyatakan bahwa dialah pusat dari apa yang ditulis oleh Musa. Sekarang apa respon dari orang Yahudi setelah mendengar pernyataan Yesus tentang siapa dia dan misinya? Sebelumnya, Yesus telah menyatakan tentang hubungannya dengan Bapak dan apa misinya.
Ia katakan dalam Yohanes 5 ayat 17 bahwa Bapakku bekerja sampai sekarang, maka aku pun bekerja juga. Dan respon atau reaksi mereka adalah justru semakin marah. Ayat 18 katakan, Yohanes 5, sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhnya.
Bukan saja karena ia meniadakan sabat tetapi juga karena ia mengatakan bahwa Allah adalah bapanya sendiri dan dengan demikian menyamakan dirinya dengan Allah. Setelah memberi pernyataan dalam Yohanes 5 ayat 19 sampai 47 kemungkinan reaksi atau respon yang sama akan muncul dari kalangan orang Yahudi. Pasal 6 dan 7 Injil Yohanes menyinggung tentang keraguan, ketidakpercayaan bahkan ada di antara murid-muridnya yang mengundurkan diri. serta masih ada niatan dari mereka untuk membunuh Yesus.
Walaupun ada juga yang perlahan menjadi percaya, namun umumnya respon orang Yahudi adalah menolak Yesus dan tidak percaya. Nah sekarang kita berpindah kepada pendalaman. Dari kisah, tanda atau mujizat kepada orang-orang yang disembuhkan, apa dasar utama mereka sembuh? Dasar mereka sembuh adalah iman dan percaya.
Itu dasar mereka bisa sembuh. Setiap kisah mujizat kesembuhan pasti berhubungan dengan iman dan kepercayaan. Contoh, Matthew 9, Adob 9, disana dikatakan, lalu Yesus menjama mata mereka sambil berkata, Jadilah kepadamu menurut imanmu. Kemudian Matius 15, Edo 8. Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang engkau kendaki. Atau bahkan Yesus katakan, imanmu telah menyelamatkan engkau.
Alfa Omega Jilid 5, halaman 207 katakan, Tarulah kehendak hatimu pada pihak Kristus, percayalah akan perkataannya, maka itu akan digenapi. Dan dalam berbuat menurut perkataannya, engkau akan menerima kekuatan. Sebaliknya, di Nasaret. Tidak banyak mujizat yang terjadi.
Kenapa? Karena ketidakpercayaan. Matius 13 ayat 58 katakan.
Dan karena ketidakpercayaan mereka tidak banyak mujizat diadakannya di situ. Nah bagi mereka kok bisa memiliki iman padahal belum ketemu atau kenal Yesus? Bagaimana iman mereka mulai dan bertumbuh? Roma 10 ayat 17 katakan.
Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Orang-orang yang mengalami atau memohon kesembuhan dari Yesus, iman mereka walaupun awalnya hanya kecil, tetapi muncul karena mendengar kabar tentang Yesus dan pekerjaannya. Alfa Omega Jilid 5 halaman 274 mengatakan, di daerah Yesus bekerja banyak orang yang menderita penyakit ini dan kabar tentang pekerjaannya sampai kepada telinga mereka, membawa suatu kabar yang memberi sinar pengharapan bagi mereka. Demikian pula dengan pegawai istana yang memohon kesembuhan bagi anaknya yang sekarat dalam Yohanes 4 ad 46-54. Imannya walaupun sedikit dan bersyarat namun muncul karena mendengar kabar tentang Yesus.
Dari sanalah dari pendengaran iman mereka bertumbuh walaupun mereka belum pernah ketemu atau mereka belum pernah mengenal Yesus. Apa dasar kok Yesus mau menyembuhkan atau membuat mujizat? Yesus saudaraku digerakkan.
oleh belas kasihan di dalam dia menunjukkan atau menyatakan mujizat, membuat mujizat. Matius 14 dan 14 katakan ketika Yesus mendarat, ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hatinya oleh belas kasihan kepada mereka dan ia menyembuhkan mereka yang sakit. Hal yang sama dikatakan di dalam Markus 1 ad 41. Maka tergeraklah hatinya oleh belas kasihan, lalu ia mengulurkan tangannya, menjama orang itu dan berkata kepadanya, Aku mau jadilah engkau tahir.
Dia menahirkan orang yang berpenyakit kusta. Kemudian bagi orang yang buta, Matius 20 E 34. Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu ia menjama mata mereka, dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti dia. Alfa Omega Jilid 5 halaman 270 katakan, Sementara ia menyaksikan penderitaan mereka yang telah datang kepadanya, hatinya tergerak oleh belas kasihan.
Dan ia bersuka di dalam kuasanya mengembalikan kesehatan dan kebahagiaan mereka. Baik kita tiba pada aplikasi. Apa yang harus kita lakukan supaya merasakan mujizat Yesus saat ini? Paling sedikit ada enam hal yang bisa kita lakukan. Yang pertama, kita kuatkan iman dan kepercayaan kita kepada Yesus.
Kenapa? Karena Alkitab mengungkapkan bahwa banyak kali di dalam Alkitab, mujizat itu terjadi oleh karena ada iman. Kemudian yang kedua, Berdoa dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Yang ketiga, pelajari dan renungkan firman Tuhan. Yang keempat, hidup sesuai ajaran dan teladan Yesus.
Yang kelima, terlibat dalam pelayanan dan membantu sesama. Dan yang keenam, bersikap terbuka terhadap pekerjaan roh kudus. Ya betul, lantas apakah Yesus memberikan mujizat kepada orang berdosa atau orang yang jahat?
Tidak ada seorang pun di antara kita, saya dan saudara yang tidak berdosa. Semua kita adalah orang yang berdosa. Rasul Paulus katakan dalam Roma 3 ayat yang ke-10 dan 23. Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Berdasarkan ayat ini, maka kita tahu bahwa asalkan kita mau percaya dan beriman kepadanya, maka mujizat Yesus bisa berlaku dalam kehidupan kita, seberdosa apapun kita. Dan mujisat yang terbesar sebenarnya saudaraku bukanlah kesembuhan dari penyakit, melainkan pertobatan. Nyonya White katakan dalam buku manuskrip 6.1900 atau buku evangelism halaman 289, pertobatan jiwa manusia bukanlah hal yang kecil.
Ini adalah mujisat terbesar yang dilakukan oleh kuasa ilahi. Kemudian ditambahkan di dalam buku Our Father Cares halaman 273. Kasih Kristus di dalam hati yang dinyatakan dalam kehidupan melalui kuasanya yang ajaib. Inilah mujisat terbesar yang dapat dilakukan di hadapan dunia yang telah jatuh dan penuh perselisian.
Marilah kita berusaha mengerjakan mujisat ini. Bukan dengan kekuatan kita sendiri tetapi di dalam nama Tuhan Yesus Kristus yang memiliki kita. dan yang kita layani.
Lukas 1 ayat 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bagi orang berdosa seperti saya dan saudara yang mau percaya Allah sanggup melakukan mujizat baik itu kesembuhan atau mujizat lainnya namun yang paling penting adalah pertobatan dan perubahan hidup yang kita alami di dalam anugerah dan kuasa Yesus Kristus. Mari kita tunduk kepala dan kita satu di dalam doa. Terpujilah namamu ya Tuhan ala kami.
Sebab engkau baik. Terima kasih menuntun kami oleh kuasa roh kudusmu. Mengerti apa yang kami pelajari dan diskusikan bersama.
Tuhan kiranya engkau tanamkan kebenaran ini di hati dan pikiran kami. Dan biarlah oleh kasih dan kemurahan Tuhan serta kuasamu. Itu boleh bertumbuh berbuah di dalam kehidupan kami sehari-hari. Terpujilah namamu Tuhan. Terima kasih engkau memberkati kami semua.
Serta mengampuni kami dari dosa dan pelanggaran kami. Di dalam nama Yesus Kristus kami sudah berdoa. Haleluya.
Amin.