Transcript for:
Persiapan Menyambut Tamu Agung

Hai turut pencur noidamu wes kek diombe ojong gua dosa dosa mungkin staut pisang pas bulan suruh band tambah seti hai hai Ya, gue setak tinggal butuh kek, kurang pengrewel. Hai Bu Woi Sabu meriah maksudnya mau melakukan muduk-muduk Oh ya maling Wai Anu Pak Niki Anu ngopo Ini sudah lama sudah, pak. Terus, ini sudah lama sudah. Ambil cerita-cerita, pak. Apa? Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. Ini sudah lama sudah, pak. ya udah, aku beli lagi nih berapa itu pak? jualan aku berapa? berapa itu? semua aku beli, aku beli banyak wah, aku beli banyak, aku beli banyak boleh berapa? nggak, aku beli banyak pak udah? wah, banyak lagi duitnya Cuma suguh kuantum gitu Tukang minyak ngenyang Sian, dikuat anget Bes, ribun Taren ga pak? Suhan do pak? Yo, bada-bada. Eh, Fri, si! Ini. Fri pun maleh pak. Tak ada nih. Neng, ojo kondo-kondo. Iki rahasia. Hah? Sesuk disone dewekui, arap ono tamu agung. Sinten pak. Sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss Bantar-bantar Sesuai tamu agung kita Satu lagi Mulai kita pakai tugas Kita menyiapkan Makanan buat tamu agung Kita mau Ini rahasia ya Tenang benda weh surprise tonggoh sanggup ra? deh pak beres wes pulang leh ku tidur meneh besok merenil yo, neng sore deh pak beres pokok weh wes kena balik aku ndak selak kawanan ini hal mangkat ini pak aduh jago ayo neng ke lurahan toh kok malah takon waw Ya pun, kalau tak pamit ya pak Lus, mono, neng ileng Diki Rahasia Iya pak, paru ya pak Yo Halo? Bu? Halo? Malah takut Selak kesusui selamat menikmati ini dia Nur mana itu apa? mana kamu? ini pelintang, duduk mana? kenapa tidak ada kedang? kenapa? ini bakul kedang goreng harusnya golek kedang, sehingga ditebas wah, tak kek golek mana? yaudah eh, tunggu, tunggu, tunggu ini apa? rahasia dari pak Lura lah, rahasianya ini apa? orangnya jomong Wiss, di teman kamu ya, kamu mau hilang? Ya ya, ini ini ini. Ini apa? Ini rahasia, justru-justru. Makanin apa, pakai sebuah ini. Rahasia lu ya. Pires, piris, piris. musik dir dir Hadir! Ngapain? Ya Allah! Nah, ada nih! Ngapain? Berita besar ini! Apa? Tidak ada ini ya, ini rahasia. Ayo dihantar ke ruang-ruang. Ya, ya, ya. Ayo dihantar ke ruang-ruang. Ya, ya, ya. Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber info A1 Wah, sumber kesempatan raja-raja Ya aku mau, oleh peseran saya ketahui lumayan. Ayo, idungnya yang jelas Nur. Nanti ya, ini rahasia. Siap, beres. Situah bayu kamu. Yowis, balik dulu ya. Iya, nanti Nur. Belakang kamu mengerti, ini harapan dari tamu agung kamu. Kami beri kamu informasi. Anak. ini aku rahasia pak mau tenang saja tidak ada keju umpamanya tamu ini mau tepuk tenang mungkin juga harap ngopo pak lu rani ku peripun toh hanya menyambut dengan totalitas puluhan ini loh menor bakul gedang yang sudah profesional selama puluhan tahun akan membuat gedang goreng teristimewa pak terus nanti tamunya dateng akan disambut dengan gigitan pisang goreng ala mbak menor yang kris, manis, gurih, manis, Pak Ejos. Tidak, Nek. Kami ini suka gedang goreng. Tapi kami ini suka bakwan. Gekulan, damel, bakwan. Pokoknya ini itu punggulan yang kita saya kata yang pemawan kalau mengangkati. Aduh. Biar ya, Nur. Lalu, siapa yang membuat gedang goreng ini? Bagaimana, Pak Lura? Tidak, itu kue atau daging? Tidak, itu menurut saya itu. Oh, itu? Itu yang dipindahkan? Iya, itu, Pak. Lalu, apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu lakukan? Ini, itu, kacang cua, Pak. Katanya itu terus digawarin ini, harap digawap. Wah, ini rahasia ya Pak. Walah, ini kok rahasia-rahasia berarti? Ono apa ya? Ngeten pak Jangan lupa like, share dan subscribe ya Oh, kita ini kok marah cetok abis. Dernyuku, Pak. Oh, kok yang sembarang ini, Pak? Aku nih. Wess, mau nunda paduai. Pak Luna. Horo to yono, marah kowe. Jaliki. ini apa? ini apa? pak Lurah ini rahasia wah, jempol kamu yang bikin ini bukan pak aku harus ngomong rahasia kok aku? yaudah, sekarang kita pergi tetap konsisten pak menyambut tamu rahasia dengan gedang goreng, ini tepung kredipun yang menjamu tamu tidak langsung tidak ada burjo paling orang yang disini pak lura, ini kalau minta kacang hijau siap menjaga burjo istimewa pak men kalau sikit, jenis tamu itu di sugi wedang, bengombe ini itu sehat tenturan gendis pak ini sangat di dame, teh nopo kopi siap pak Iya, saya juga mengingatkan, kowe kowe kowe, saya juga. Tapi, aku tidak bisa memutuskan apa yang saya inginkan. Lanjut, pripun itu pak. Ini, apa yang saya inginkan, tapi saya juga ingin. Iya, saya juga ingin, pak. Nah, sampai disitu. Oke. Peribol, Pak. Ini, Pak Lurah, nyuruh saya. Mau, Pak. Saya ini, menurut gue, Pak. Lo, tepung, Pak. Tepung. Kadir. Ini kacang hijau pak. Kacang hijau. Coba makan dulu pak. Ini kacang gula pasir pak. Tebong terigu, kacang hijau, gula pasir. Isi yang kurang saja. Masukkan yang kurang saja. lo mau pelantik? nah ini kok, pak lo udah gada gitu pak gak nengrak lah kan baru bahas gengkul lo kan lah iyo, gak nengrak wess wess wess saya ini kan wess kompet kita akan ganti apa? lo kacang hijau? tepung? gula pasir? lo mau pelantik? kuih, bahan-bahan kuih ini tidak dikasih lagi bakal jadi panganan Bapia kamu mendi, saya ngerasakan makan Bapia ya pora ini menunjukkan pak saya sudah ketemu Bapia ini aku sinta walao wong eo neng kene Hai oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh oh Darataku Darataku Aduh anjir Mak teratap kamu ini Ini dalam mesin tempat pak Ini dalam mesin tempat pak Ini dalam mesin tempat pak Mau Kes mau Cik, apa kabar? Cik, tolong. Tonton timbalan, Pak Raji. Aku nulis gawain jentuk gue. Oh, je. Tolong gawain obat ia, sengwena, torio istimewa, yuk. Oke, sentiko, Pak Raji. Harap aduh sepaling, upah ini celup-celupin loh Alah, tetep enak burju gawian puh, mbok yakin Waduh berco... Coyok, Pak? Apa coyok? Coyok apa? Nyadong dawah, Pak Raji. Yowes, gaweknya yuk. Dawa, Pak Raji. Kak, canggih, Cun. Sik, toh, ah. ini apa lu dah? ini? gula pasir lengok lente Pak Rajili, ini jalan yang berikutnya. Seperti ini. Kue. Kue. Kue. Kan dua bahan unggulan. Nah, semua ini, orang yang profesional, dianggap mengolah bahan-bahan yang kita mau. jadi panganan istimewa jadi kismoki yang tidak percaya dia mengolah panganan yang dia mau apa ini akan dihidangkan ke tamu-tamu istimewa ngono jadi kapan pak? jangan sabar percaya saja dengan pak rajin Hai menikmati sambun ya ya ya ya maturnu lagi lanjutnya ya posik hop ini saya panganan ini kan panceng dikawal karena itu pang masak yang profesional nangis jinggu ngecit pira saya ingin mengakses proses sehat opora, bahan bakunya dimaksimalkan opora, saya ingin berpengalaman. Sinta nengku pak. Saya ingin lebih berarti. Munggo, lebih berarti. Bagaimana dengan ini? Apa yang terjadi? Bagi, ini tidak terjadi sedangkan bukan-bukan tersisa pun. Bagaimana tidak terjadi? Ini sudah terjadi. Tidak, amal lagi. Ini sudah dibuat, tidak diperhatikan sebagai terkalibrasi. Banjur, kamu mau membuat ini apa alat masak yang harus kita pakai? Alat masak itu sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah makanan. Oke. Hmm, iya. Hmm, tadi di sini, berapa ini, Mas Kismo? Wah, ini kok sampun pas kebutuhan per kalori. Oh, iya, iya. Hmm, boleh tak ijipi, Pak Pianya, Mas Kismo? Iya, semoga, Rilarti. Semoga. Pak Raji, Pak Lurah, ini Pak Pianis sangat istimewa, saya sangat ingin mendengarkan kagum tamu istimewa di Kinur Matan. Hai oje maturnu lewati luka yang kita menunggu bunyi siasawu ngomong-ngomong lakuwe itu info artono tamuki stok mendi anegi jarenemenur dari Pak Lura, periponnya Pak Lura kalau yang ingin kondok kita tamu ini satu lagi sejauh ini Bojokukui Balisko Jakarta di Jakarta saat ini, Bojoko Kuih setengah tua, lemuh, ginuk-ginuk, satu lagi. Wah! Bukin jangan, kanan-kanan, bukit. Bukan, kanan-kanan, bukit. Masa keton, loh. Saat ini, kita lihat ini, apa ini? Terima kasih. Pani Ratioka Istimewaan, menghadirkan maskot Pak Raji dan Lik Warti dalam mensosialisasikan program yang menggunakan dana keistimewaan. Dalam cerita film tadi, bahan pembuat makanan seperti tepung terigu, kacang hijau, gula pasir dan minyak goreng diibaratkan sebagai OPD-OPD di daerah istimewa Yogyakarta, yang kemudian dikolaborasikan oleh Pak Raji menjadi sebuah bapia, penggambaran satu program yang baik untuk disajikan kepada masyarakat. Kehadiran Lewarti sebagai sosok penilik pembuatan BAPIA adalah penggambaran peninjauan program yang menggunakan dana keistimewaan apakah sudah tepat sasaran sesuai peruntukannya. Pak Raji, singkatan dari Paniratio Kolaborasi Dadi Siji. Program ini dibuat untuk meninjau implementasi perencanaan-perencanaan di lapangan yang didukung menggunakan dana keistimewaan yang berada di daerah istimewa Yogyakarta. Lewarti singkatan. Dari Tilik Warga Istimewa, Lewarti berfokus untuk meninjau secara langsung masyarakat daerah istimewa Yogyakarta, dan juga sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi program kegiatan yang menggunakan dana keistimewaan.