Halo guys, David di sini, dan Tecno Camon 40 Pro 5G. Udah rame yang nungguin. Kemarin pas kita bahas Realme 14 5G, HP 4 jutaan, isi komennya pada request TECNO BANG! TECNO! TECNO! 3 jutaan bang! Lebih GG! Oke, gas kan HP ini emang luar biasa menarik ya? Sedikit siraman fakta nih. Tecno Camon 40 Pro 5G, adalah HP 3 jutaan, yang bisa masuk ke daftar HP yang punya kamera terbaik, versi DXOMARK. Nih, dia ada di ranking 44. Aelah bang, ranking 44, dihitung ya. Coba anda perhatiin, ini ranking soal apa. Perhatiin atas bawahnya dulu. Atasnya apa? Huawei Mate, Xiaomi Ultra, Vivo X, Samsung Ultra, Pixel, HP kamera monster semua tuh. Harganya 10 juta lebih. Ini 3 jutaan bisa nyelip. Dia bahkan bisa setara kayak Xiaomi 14, Pixel 8a. Gila ya, HP 3 jutaan bisa dibilang sama kayak mereka. Apakah DXOMARK asal ngasih skor ke HP ini, atau emang sebagus itu? Nanti kita coba buktiin. Coba bandingin sama Samsung flagship, Samsung S25 Ultra. Mungkin kalau bagian tadi di klip orang masuk TikTok atau Reels, "GadgetIn sudah stress, membandingkan Camon 3 juta dan Samsung 25 juta." Memang kedengeran aneh sih kalau nggak denger konteks yang tadi. Nanti kita coba. Oh iya, by the way, DXOMARK juga ada bikin ranking terpisah ya, yang kelompokin kategori tertentu 200 dolar sampe 400 dolar, yang agak sekelas lah. Dan skornya terlalu jauh sih. Camon nomor 1 selisihnya lumayan jomplang. Selain kamera, HP ini juga punya banyak nilai plus buat HP 3 jutaan, yang bakal kita lihat bareng. Kita langsung buka aja deh, daripada ngomong terus, saya harus tarik nafas juga, sambil lihat desain kotaknya, yang kelihatan lumayan simpel ya, ini warnanya putih, ya teksturnya lumayan halus, ada kayak feel-feel dari kertas yang premium gitu, ada motif-motif juga Prisma, Prisma ada Camon 40 Pro 5G. Ini desainnya lumayan mirip kayak Camon 40 4G, yang harganya 2 jutaan. Yang isinya ini nih, yang waktu itu menang di kategori 2 jutaan, di video rekomendasi. Jadi temanya masih sama, buat kotaknya ada Tecno AI, terus disini ada Flash Snap, ada spek dari kamera utamanya, 50MP Sony kamera, dan ini upgrade yang jauh dari versi 2 juta yang 4G, sekarang udah 5G pake Dimensity 7300. Terus dia juga udah dapet sertifikasi IP68, IP69. Sekarang dia udah tahan air lebih bagus daripada versi 4G yang 2 jutaan, terus disini ada fitur OneTap, Flash Snap, apa itu nanti kita coba, ada SGS Protection gitu-gitu, terus ada Dolby Atmos, Duo VR, DXOMARK! Ada loh sih ini, apa ya? DXOMARK Smart Choice! Wah, ini smart people yang pilih ya, tim mendang mending yang pilih Camon, menurut DXOMARK. Terus garansinya 12 plus 1 bulan, oke, dan di bawahnya ada... spek dari memori internal 256GB, dan RAM-nya 8GB. Ini warnanya Galaxy Black dong? Samsung banget ya? Dia pake Android 15 dan diproduksi di PT Yifang Cargo Mutiara Electronics, di Indonesia, oke. Mari kita lihat isinya seperti apa. Oh iya, dia variannya cuma 1 aja yang 256GB sama RAM 8GB plus 8GB ini ya, nggak ada varian 512 atau RAM-nya berapa giga, nggak ada, cuma 1 itu aja, harganya 3.5 jutaan. Di sini ada spek kuncinya yang tadi ada tambahan lagi, layarnya 144Hz, Ultra Bright Curve AMOLED, dan udah sih, tadi kita udah baca sisanya. Di dalamnya, oke, kosong, di sini ada Tecno 12 plus 1! Nggak berani tulis 13, mungkin sial atau pengen kerasa bonus ya? 12 biasa plus 1, wah lumayan, dapet bonus. Di sini ada petunjuk pengguna, oke, terus di sini ada kartu garansi Tecno pusat layanan, oke, dan di sini kita dapetin... Wuh! Casing yang lumayan bagus lho! Bukan lumayan bagus lagi ini, ini... casing hardcase, desainnya niat, nggak cuma polosan doang, nggak satu warna, tapi ada dual tone, di sini ada yang mengkilat, di sini ada yang matte, dan dia gripnya bakal mantep sih, karena ada titik-titiknya berasa anti-slip, dan ada Tecno Camon. Di sini ada lubang buat titik merahnya, nanti kita lihat, dan di dalamnya dia glossy juga. Bonusnya mantap ya, di sini ada Tecno 45 Watt, port type A, oke, dan di sini ada kabel USB A to USB C, dan ada SIM Ejector. Jadi dari kelengkapan mantep, bukan sekedar lengkap, tapi juga niat. Charging kenceng, terus casingnya juga cakep, ini kalau dipasangin casing, harusnya HPnya nggak bakal kerasa bulky atau kerasa berat ya, karena HPnya sendiri udah tipis, dia 7,2 atau 7,3 mm doang ya? Yang pasti dia tipis, terus... desain bodinya juga nge-curve, jadi feelnya bakal lebih tipis lagi, kalau kita tambahin casing, masih tetap berasa enteng, dan tetap berasa tipis. Saya bakal sangat menyarankan anda buat pakai si casingnya aja, karena feel di tangan masih tetap enteng, kalau misalnya anda nggak suka pakai casing karena takutnya berat, nggak kayak gitu, ini cakep sih. Dan tetap terasa bagus, benar sekali. Ekbal dari tadi kayak mau ngomong, mau ngomong, casingnya bagus, casingnya bagus, ini bagus lho. Ini kerasa simple, kalau kita buka juga... Tadaa! Bagus juga! Waduh, desainnya cakep sih ini. Soalnya mirip kayak si Camon 44G, cuma ini lebih ada teksturnya, berasa... apa ya? Berasa... batu, berasa kaca burem. Ya ini warna abu-abu, ada 2 warna lain, yang warnanya hijau sama warna apa? Satu lagi. Editor, tolong ditunjukin varian 1 warna lagi. Desain kameranya berjejar 3 ke bawah, mirip Samsung, beneran Galaxy, dan di sini ada dot merah, ini sebenarnya bisa jadi lampu juga, nanti ada beberapa fungsi, ada LED Flash. Oh iya, lupa, saya belum sebutin spek kameranya, ini kamera utama 50MP, kamera ultrawide 8MP, dan kamera gimmick, nggak tau kamera apa, makro atau apa, bebas, dan ada Tecno Camon. Berasa premium ya. Suaranya juga berasa padat, tapi nggak berat, dia cuma 170an gram doang. Kalau framenya sendiri, dia masih dari plastik. Jadi kalau mau dicari kekurangannya, framenya masih dari plastik, belum seperti Infinix yang udah dari metal. Tapi Ekbal lagi geleng-geleng, kali ini lu agak cerewet ya. Karena kagum ya, iya kagum. Ini agak-agak rewel emang, kalau mau dibandingin. Yang lain juga plastik kok, cuma Infinix doang yang metal, dan Infinix kayaknya nggak secakep ini di bagian belakang. Ini lebih elegan, lebih simpel. Ini framenya dari plastik, glossy, dan ada tombol power, tombol volume. Di atas ada speaker, yang ada tulisan Dolby Atmos, terus ada IR Blaster, ada mikrofon, di sebelah kiri ada tombol One Tap, yang bisa jadi shortcut ke berbagai fungsi, mirip iPhone, dan di sini ada SIM tray. Dual nano SIM, sayangnya nggak bisa ditambah microSD. Mungkin itu bisa jadi kelemahan juga ya, 256GB mungkin nggak bisa dibilang super gede, sampai setengah tera. Cuma 3 jutaan juga standarnya gitu sih. Tapi nggak bisa ditambah itu. Di samping SIM tray ada mikrofon, ada port USB-C, dan ada speaker. Jadi dia udah stereo. Oke, mari kita hidupkan saja. Sep! Jadi ini adalah penampilan paling awal dari... Tecno Camon 40 Pro 5G, dengan layar curve. Mirip kayak Camon 40 yang 4G, jadi dia desainnya tetap konsisten, dia ngambil tipe elegan punya, beda sama Infinix yang kotak ya. Dia harganya juga 3 jutaan, jadi saya sering bandingin sama si Infinix yang populer juga. Jadi ini opsi yang lebih melengkung-melengkung. Dia speknya tetap mirip, dia panelnya AMOLED, terus di outdoor dia tetap kelihatan jelas, walaupun matahari lagi terik-teriknya itu udah mantep. Ukurannya 6.78 inci, refresh ratenya 144Hz, yang nggak perlu kita tes lagi sih, soal apakah bener-bener 144Hz, soalnya waktu itu udah kita tes dan kebukti harusnya ini sama. Dia kacanya juga pakai Corning Gorilla Glass 7i, yang spesialis buat mid-range, terus dia ada in-display fingerprint juga, bakal muncul ikonnya dan langsung... Oke. UI-nya juga kita udah coba di Tecno kemarin, itu udah mantep. Lama-lama HiOS atau XOS atau Transsion OS, udah makin dewasa, fiturnya makin banyak, makin enak dilihat juga, ikon-ikonnya makin lucu, terus fiturnya makin beragam. Di sini dia ada Tecno AI, sesuatu yang lumayan dipamerin di kotaknya. Jadi Tecno AI itu ada apa? Ada Ella Voice, Ella Smart Touch, ada Call Assistant, Translation, terus ada Dokumen Assistant, ya lumayan banyak ya. Ada Circle to Search, ada More lagi, ada Suggestion. Oh ini nggak tahu kesedalam apa, cuma kok yang di galerinya nggak ditulis di sini ya, soalnya itu yang bakal lebih sering kepake. Misalnya di sini, di AI Gallery, kita bisa coba... kita ilangin orang aja deh. Di sini ada AI Studio, oke kita Agree dulu, dan ada beberapa AI Sharpness, ini biasanya buat najemin, nggak perlu karena kameranya udah tajem, harusnya ada AI Eraser, dan Extender. Kita coba eraser, anda pasti udah tahu sih fungsinya buat apa. Kita di sini lebih ke ngeliat seberapa akurat, seberapa bagus, seberapa rapi hapusannya. Kita langsung pilih semua orangnya, dan hapus! Apakah rapi? Ada garis pagar, terus ada pohon, ada rumput, semoga rapi ya, karena di Tecno yang 2 juta kemarin juga rapi. Wuh! Coba, pagarnya agak rusak sih, tapi nggak terlalu kelihatan kalau nggak di zoom. Kalau di sini bebeknya kayak lagi menunggu sesuatu yang nggak ada ya. Nunggu turis datang. Coba ya kita ilangin bebeknya, kalau ini ribet sih. Agak males, kalau mau satu-satu mungkin lebih rapi, tapi kalau gini, ya coba deh. Waduh! Lumayan, ya lucu sih. Batunya kerasa alami, tanah-tanahnya. Coba ilangin semua yang ada di darat, tinggal yang berenang aja. Wuh! Lumayan-lumayan, rapi sih. Kalau kita zoom, oke sih. Iya sih, iya sih. Kalau tanah nggak beraturan emang kayak gitu tanah rawa-rawa ya. Terus ada AI Extender juga, ini sesuai namanya Start Expansion. Eh ya, ini ada sekitaran bordernya yang sebenarnya kosong, dia bakal perluas. Bagus nggak ya? Nambah bebeknya. Kita bakal di komen, angsa bang, soang. Bedanya apa ya? Wuh! Boleh sih, boleh sih. Terus kita extend lagi. Bisa extend seberapa jauh ya? Itu pohon itu di atas udah ada daun-daunnya tuh, kalau misalnya mau nyambung, dia harus tambahin pohon yang rapi. Wuh, aduh! Eh, ada garisnya! Ya, ada bebek tambahan lho. Astaga, ini juga nih, bebek tambahan lagi nih. Cuma ini ada garisnya. AI-nya juga masih ada lagi, kalau kita tekan tombol power, dia bakal aktifin DeepSeek R1. Ini sekitar sebulan-dua bulan lalu lumayan viral ya, katanya saingan chat GPT yang lebih murah nih. Dan Transsion kayaknya lebih seneng versi yang lebih murah, tapi nggak kalah bagusnya ya. Kita cobain DeepSeek R1, coba. Eh, apa bal yang biasanya itu? Buatkan ide bisnis dengan tema tahu tempe. Ella-nya berpikir, tapi Ella ya? Jadi si Ella mungkin collab sama si DeepSeek R1. Oke, mungkin kayak Iris... Siri sama chat GPT, jadi mereka collab. Kalau ini versi Tecno, Ella sama DeepSeek R1. Ada aja ya? Tapi jawabannya bahasa Inggris ya, speciality tahu dan tempe. Apakah bahasa Indonesia? Mungkin belum bisa, harusnya bisa sih yang namanya. AI kan language model, nah bisa. Language model ya harus bisa berbagai bahasa sih. Bernilai tambah, cuma ini kaku banget ya masih ya. Alih-alih menjual tahu itu bahasa kayak koran atau majalah. Dulu saya sering banget baca kata itu. Oke sih, iya iya iya iya. Anjeng juga. Kelas mau masak. Ya kira-kira begitu DeepSeek R1 mirip kayak chat GPT, jadi cuma kalau mau diadu kayaknya ya saya sekarang lebih pilih chat GPT sih, karena lebih mahal katanya, dan sampai sekarang masih ada versi gratisnya. DeepSeek R1 belum banyak saya uji sih. Saya udah ngantol sama chat GPT selama belum bayar. Gimana kalau mau pake chat GPT bang ya? Tinggal install aja sih, jadi nggak usah ribet sih. Ini chat GPT tinggal install aja selesai. Ini dibikin shortcutnya. Atau mau 1 AI yang lain lagi, jadi kita bisa pake Gemini punya Google ala-ala Android yang lain. Tadi saya udah setting buat ganti fungsi tombol power ini yang tadinya DeepSeek, kita bisa tekan lagi, dia bakal aktif Gemini. Jadi banyak ya sekarang pilihannya ya. Chat GPT, DeepSeek, Gemini, semuanya ada di Tecno! Menang banyak ya. Kita tinggal ganti di bagian... Sini, di bagian default voice assistant. Jadi softwarenya Tecno ini... Perkembangannya sangat banyak ya. Tidak ada iklan, terus ada satu tombol tambahan lagi. Ini namanya one tap button. Ini kok ada floating window ya? Kalau kita tap button ini, dia bakal keluar voice assistant, kalau kita tekan 2 kali, dia bakal shortcut ke kamera, kita juga bisa setting one tapnya di sini, dan kita bisa assign atau atur dia. Bakal jalanin fungsi yang mana, ada sound recording, ada flashlight, kalau flashlight ini asik sih. Jadi kita bisa tekan double tap tap, tap tap, nah dia bakal hidup center. Ini mantep sih, cepet. Ada banyak ya, terus ada apa lagi nih? Ada special function, jadi ada dynamic port, ini dynamic port ini yang dynamic island, dynamic island kita bisa atur, fungsinya makin banyak, ada game countdown, SMS verifikasi, terus recorder, charging, terus ada floating window, split screen. Benar-benar tidak bisa diremehkan lagi, OS atau software dari Transsion udah benar-benar mateng, benar-benar banyak lagi fitur-fiturnya, mereka nggak setengah-setengah soal software, walaupun hardware mereka banyak. Di bagian belakang sini pun ada indikator led, LED notifikasi buat berbagai macam fungsi. Kalau kita lagi syuting video, dia bakal hidup, ada telepon masuk dia bakal hidup, lagi ngecas dia bakal hidup, dan lain-lain kita bisa atur juga, dia nyala atau matinya pas keadaan yang kayak gimana. Misalnya paling simpel pas lagi record, tadi saya ada coba rekam-rekam, dan kalau kita tekan record, lampunya bakal hidup. Mungkin nggak terlalu jelas kalau sini, ini saya matiin recordnya, terus saya hidupin, jadi jelas ya kalau dia sedang merekam. Ada kedip-kedip. Cakep. HP 3 jutaan. Oke... Apalagi software mantep, terus layar cakep, kita cobain speknya. Mesinnya, dia pake Dimensity 7300 Ultimate, itu Ultimate itu cuma brandingan Transsion aja, skornya sekitar 690 ribu. Ini mirip kayak Redmi Note 14 Pro 5G yang harganya 4 jutaan, terus mirip kayak Snapdragon 6 Gen 4 juga punya Realme, cuma Realme lebih tinggi 10%, ini standar 3-4 jutaan udah segini. RAMnya sendiri LPDDR5X, dan storagenya UFS 2.2 yang 256GB tadi. Kalau main MLBB dia frame ratenya masih di Super, dan grafisnya Ultra ya. Kalau dari speknya sih, dia udah bisa banget di setting 120 fps, cuma kalau Tecno masih batasin di 90 fps. Mungkin yang penting maksimal... Woi! Woi! Yang penting dia rata, nggak naik turun. Mungkin itu ya bedanya sama Realme kemarin, kalau Realme kemarin yang fokus gaming kameranya 1 doang, dia pede jualan 120 fps, karena HP kayak ginipun belum unlock yang 120. Mungkin nanti bakal unlock nggak tau. Walah, waktu ya. Yang penting udah terlihat. Buat performanya tentu aja dia bisa stabil sekali di 90 fps, ada turun sedikit aja, sedikit banget, itu yang ngebikin rata-rata frame ratenya jadi 89. Memang susah kalau mau 90 rata banget. Ini udah memuaskan. Buat speakernya sendiri kenceng, stereo nya bagus, nanti kita coba tes musik ini mumpung main game. Wait, stop! Walah, kejebak, kejebak, kejebak! Nah, nah, nah, nah, nah, nah! Mundur. Hah? Oh, ada 3 tadi. Nggak berani, nggak berani, hah? Oh, ya yaudahlah. Kebiasaan main aman kalau jadi AM. Stop! Oke... Nah itu! Walah! Woi! Walah! Yaudahlah. Sip. Nah, oke. Suaranya tetap mantep, walaupun bodinya tipis, tapi bodinya agak bergetar ya. Efek tipis juga kali, suaranya kenceng. Walah, tiba-tiba ada update 1GB, sambil download kita keluar bentar dan dengerin musik. Coba ya, Dolby Atmos nih. Nggak ngaruh sih sebenarnya Dolby Atmos atau apa. Dari dulu udah sering denger brandingan-brandingan Dolby Atmos, kalau hardwarenya kurang ya kurang aja sih. Jadi musik kayak ginipun dia ngasih getaran ya di bodinya ya, mungkin bakal bikin agak kurang nyaman kalau nggak pake casing. Tipis-tipis bassnya masih ada lho. Jadi ini nilainya 8 dari 10. Yup, detilnya juga enak, volumenya juga termasuk kenceng, walaupun nggak pecah, nggak rame. Enak-enak, kalau kita pakein casing apakah getarannya berkurang ya? Getarnya nggak ganggu sih, tapi berasa geli-geli gitu. Oh, mendingan, mendingan. Kalau pake casing langsung mendingan. Jadi pake casing aja ya, ganteng juga ya. Kayak Samsung. Main Genshin di setting medium. Masih termasuk lancar, nggak patah-patah, tapi emang nggak mulus 60 fps ya, tentu saja. Segila-gilanya HP 3 juta, sepertinya masih mustahil buat bisa dapet Genshin lancar 60 fps. HP 6-7 juta aja sulit, apalagi HP 3 juta. Cuma ini bisa, kameranya bisa dibilang seranking sama yang flagship-flagship gitu, kayaknya ada harapan ya, kalau soal performa ya. Entah bakal kejadian atau nggak. Tapi di Tecno Camon 40 Pro 5G ini, dia bisanya dapet rata-rata di 42 fps di setting medium. Udah memuaskan buat sebuah HP 3 juta. Suhunya juga masih lumayan kejaga ya, nggak bisa dibilang super panas tembus 45 derajat. Kalau standar saya pribadi sih, kalau mau dibilang panas itu di atas 45, sementara kalau Tecno ini walaupun tipis, dia paling tingginya di 44 derajat setelah dihajar Genshin. Oke, mantep-mantep. Kalau 42 itu jatuhnya udah agem nih. Kalau di bawah 40 itu luar biasa agem. Sekarang kita cobain kameranya nih. Ini adalah Galaxy Black dari Camon, dan ini adalah Galaxy beneran S25 Ultra. Tebakan anda gimana? Siapa yang lebih bagus? Siapapun bakal bilang Samsung lebih bagus ya. Itu kayaknya udah nggak pake mikir deh, Samsung 20 jutaan, ini 3 juta. Kayaknya aneh kalau Tecno yang menang. Di ranking juga, di DXOMARK sih lebih tinggi. Coba kita lihat aja. Di sini kita coba lihat beberapa dulu, mungkin 4-5 perbandingan foto, dan saya bakal kasih komentar saya, dan Ekbal dan Kevin yang udah lihat bareng. Setelah melihat beberapa sampel foto perbandingan Camon 40 Pro 5G dan Samsung S25 Ultra, kami lumayan debat sih, ini seberapa beda sih jauhnya? Soalnya kalau dilihat sekilas, nggak ada yang jelas lebih bagus ya. Nggak ada yang wah, ini udah jelas Samsung yang menang, wah ini Camon bisa ngimbangin, harus dilihat lebih detail, lebih dipikirin mana yang lebih oke. Apalagi pas lihat foto low light ya, ini kami beneran debat, ini kok Camon bisa sebening ini ya? Apalagi kalau kita bandingin sama Samsung, yang harusnya udah level paling tinggi. Kenapa Camon yang harganya 3 juta, itu bisa bikin kami berdebat? Nggak kayak wah ya lah, nggak ada, nggak usah ditanya lah, Camon pasti kalah lah. Ini nggak! Lumayan ngobrol nih, ini Camon terang nih, detailnya bagus nih, warnanya asik nih, nggak pudar nih. Malem loh, Samsung kok kelihatan mirip-mirip aja ya? Itu kedengeran lucu kalau kita tahu yang dibandingin itu HP 3 juta dan HP 20an juta ya, lumayan aneh dan itu udah jadi tanda yang sangat-sangat-sangat bagus buat si Camon 40 Pro 5G ini. Ini kameranya emang bagus banget buat standar 3 juta ya. Awalnya saya kirain di DXOMARK kenapa bisa nyelipin HP semurah ini ke daftar HP yang mahal-mahal gitu, tapi setelah ngeliat hasil fotonya, saya lumayan ngangguk-ngangguk lah, setuju. Dan pengen banget orang tahu kalau... kamera yang bagus nggak selalu ada di HP yang mahal. Camon ini bisa buktiin sebaliknya. Cuma ceritanya, stop sampai di kamera utama aja ya. Dari tadi kita liatnya perbandingan kamera utama. Si Camon lumayan bisa ngekor lah, kalau dibilang mirip banget setara atau melebihi itu mungkin terlalu berlebihan, tapi bisa ngekor aja HP 3 juta sama HP 20an juta itu udah prestasi banget. Tapi ceritanya sampai di situ, kamera ultrawidenya... lumayan kelas mid-range lah ya. Masih bagus, kelas mid-range, standar awalnya aja yang udah terlalu tinggi dibandingin sama flagship. Buat mid-range pun, ini udah bagus, cuma jangan ngarep bisa sebagus kamera utamanya. Saya tetep puji kamera ultrawidenya, karena di kelas mid-range, masih banyak HP yang belum kasih kamera ultrawide. Kalau ada pun, banyak juga yang hasilnya burik. Yang asal ada kamera ultrawide aja. Ini kamera utamanya luar biasa bagus, ultrawidenya juga nggak jelek. Jadi kamera Tecno ini emang sebagus itu. Selfie juga bagus, saya jarang ngobrolin kualitas kamera selfie, karena biasanya ya nggak ada yang mengejutkan sih, biasanya mirip-mirip sama standar harganya, cuma di Camon ini, kualitas kamera selfie 50MP-nya juga cakep. Saya salut lah, salut lah. Nggak tahu gimana caranya biar nggak kedengeran berlebihan, tapi saya suka banget sama kamera HP ini. Ini saya sekalian bandingin kualitas videonya sama si Samsung S25 Ultra, yang sudah sangat terkenal dengan kualitas perekaman videonya. Kalau video, Camon emang jelas kalah. Saya sepakat lumayan mudah bedainya, soalnya Camon masih ada nyendut-nyendutnya sedikit. Kualitas gambar masih bagus, tapi beda di nyendut-nyendutnya itu lho. Ini kelemahan yang sering banget kita temuin di HP mid-range, yang mau HP apapun, entah kenapa masalah nyendut-nyendut ini agak susah ilang. Ada yang lebih parah dari ini sih, cuma nggak bisa bersih sama sekali. Cek-cek buat perekaman kamera depannya sendiri. Tecno Camon 40 Pro 5G bisa di 4K 30 fps dan stabil ya. Anda udah lihat, saya jalan-jalan, terus ini bakal naik tangga juga masih tetap stabil. Dengan syarat kita aktifin stabilisernya. Ada versi nggak stabilisernya yang lebih luas sedikit cuma dia goyang. Ini agak berisik ya, belakang ada speaker panggung, panggung agak susut-susut gitu. Entah mengganggu atau nggak sekalian ngetes mikrofonnya. Kalau dari dynamic range juga mantep. Muka saya masih kelihatan jelas, jadi sampai rekaman video kamera depan pun, kamera Camon 40 Pro 5G! Yeah! Kesimpulan, di harga 3 jutaan atau 3.5 juta, mungkin bisa lebih murah, bisa lebih tinggi tergantung vouchernya, 3 jutaan, take no Camon 40 Pro 5G. Bener-bener rekomen. Gila sih Transsion, kok bisa mereka bikin HP kayak gini. Dijual di harga kayak gitu. Biasa di harga 3 juta, saya bisa dengan gampang nemuin 1-2 kelemahan besar. Ada plus minus. Dan itu wajar, masih harus milih sesuai kebutuhan. Masih harus hati-hati, jangan sampai kejebak soal kelemahannya, dan tiap brand bisa saling isi menangnya ini, kurangnya ini. Tapi di Camon 40 Pro 5G ini, saya nggak tau mau bilang apa kelemahan besarnya ya. Kalaupun ada, rasanya agak dicari-cari. Softwarenya bagus, hardwarenya juga top buat harga segini. Bener-bener cakep. Jadi daripada nyari celah buat protes, mikir ribet, penting saya bilang terima kasih buat Transsion, udah bikin HP kayak gini. Buktiin kalau HP 3 jutaan pun bisa sebagus ini. Si video ini lumayan muji ya, bukan full pujian kayaknya. Dan nggak perlu ditutup-tutupin sih, justru harus digede-gedein HP kayak gini. Demikian unboxingnya, like kalau suka, dislike kalau nggak suka, kita ketemu lagi di video selanjutnya. Yow! Closed Caption by @subbox.id Camon! Kurangnya... Coba kita tanya Gemini, apa kelemahan Tecno 40 Pro 5G? Penurunan spesifikasi, misalnya konfigurasi, dikini hanya tanpa lensa makro, bodo amat. Performa gaming kurang optimal? Jadi nggak. Kualitas speaker oke. Kamera low light terbatas yang beneran ini Gemini stabil video. Nah ini, tanpa OIS. Ini dia ngomongin apa sih?